SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  97
OLEH : RETA WARINDHY P
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin
yang artinya seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/
kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-
sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan. Selain itu
pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang yang
mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap,
dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain
 Berpakaian rapi dan sederhana
 Mengajar dengan penuh kesungguhan
 Bertutur kata dengan lantang, tegas,
lugas dan meyakinkan
 Disiplin
 Kemampuan menguasai kelas.
 Teladan.
1. Pandangan ke masa depan dan
memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras
3. Tekun , tabah, tak mudah putus asa
4. disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan
1. Idealized influence (pengaruh ideal)
2. Inspirational motivation (motivasi inspirasi).
3. disebut intellectual stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang keempat adalah individualized
consideration (konsiderasi individu).
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Fielder
2. Model  Kepemimpinan Empat Dimensi
3.  Model  kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan :
1)Gaya Mendikte (Telling).
2)Gaya Menjual (Selling).
3)Gaya Melibatkan Diri (Participating).
4)Gaya Mendelegasikan (Delegating). 
OLEH : RETA WARINDHY PRAPTANIA
 Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang
dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan)
apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau
organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
jabatanya
  Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas,
memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan,
melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan 
3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
6. Peran Menyampaikan Informasi
1. Educator
2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor (penyelia)
5. Leader (pemimpin)
6. Pencipta iklim kerja
7. Wirausahawan
Oleh : reta warindhy p
administrasi pendidikan dalam arti seluas-
luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari
penataan sumber daya untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif.
Tujuan administrasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional
kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
Fungsi administrasi pendidikan Ruang lingkup administrasi
 Fungsi perencanaan
 Fungsi organisasi
 Fungsi koordinasi
 Fungsi motivasi
 Fungsi pengawasan
 Administrasi kesiswaan
 Administrasi personal
 Administrasi kurikulum
 Administrasi keuangan
 Administrasi pelayanan
khusus
Oleh : reta warindhy p
Supervisi adalah bantuan dalam
pengembangan situasi pembelajaran yang
lebih baik.
 Memenuhi keinginan pegawai-pegawai
bawahannya dan selalu memberi keterangan
yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.
 Mengizinkan pegawainya menggunakan
kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak
yang mereka sanggup membuatnya.
 Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan
selalu mebuka pintu selebar-lebarnya untuk
keperluan konferensi dan pembicaraan dengan
para bawahannya.
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
sudah sesuai dengan tujuan
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
belum sesuai dengan tujuan.
 Supervisi dapat memberi keterangan tentang
apa yang perlu dibenahi lebih dahulu
(diprioritaskan).
 Melalui supervisi dapat diketahui petugas
(guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
Oleh : Reta Warindhy p
Sebagai salah satu dari fungsi
manajemen, pengertian supervisi telah
berkembang secara khusus. Secara umum
yang dimaksud dengan supervisi adalah
melakukan pengamatan secara langsung dan
berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian
apabila ditemukan masalah, segera diberikan
petunjuk atau bantuan yang bersifatlangsung
guna mengatasinya (Azwar, 1996).
 Supervisi dapat meningkatkan efektifitas
kerja.
 Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi
kerja.
 Pendelegasian
 Keseimbangan
 Jembatan
 Komunikasi
1. Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan
kinerja bawahan, bukan untuk mencari kesalahan.
2. Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat
supervisi harus edukatif dan suportif, bukan otoriter.
3. Supervisi harus dilakukan secara teratur atau berkala.
4. Supervisi harus dapat dilaksanakan sedemikan rupa sehingga
terjalin kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan,
terutama pada saat proses penyelesaian masalah, dan untuk
lebih mengutamakan kepentingan bawahan.
5. Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus
sesuai dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara
individu.
6. Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu
disesuaikan dengan perkembangan.
1. Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang
disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk
staf khusus dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab
yang jelas.
2. Pelaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup untuk jenis pekerjaan yang akan
disupervisi.
3. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan
supervisi artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik
supervisi.
4. Pelaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif,
bukan otoriter.
5. Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar
dan selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan perilaku bawahan yang disupervisi.
1. Pengamatan langsung
a. Sasaran pengamatan.
b. Objektivitas pengamatan.
c. Pendekatan pengamatan.
2. Kerja sama
Oleh : reta warindhy p
Super berarti diatas
vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan /
orang yang berposisi diatas, pimpinan –
terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Supervisi pendidikan :
pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar pada
 Penelitian (research)
 Penilaian (evaluation) 
 Perbaikan ( improvement ) 
 Pembinaan   berupa bimbingan (guidance)→
Teknik supervisi Model supervisi
 Individual
 Kelompok
 Pola konvensional
 Pola supervisi klinis
Perilaku supervisi Program supervisi
 Ada dua
kegiatan yang
terdapat
dalam
supervisi,
yaitu kegiatan
pengumpulan
data dan
pembinaan
Perancanaan
organisasi program
evaluasi
alat-alat
Oleh : reta warindhy p
Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar  yang terkecil, yang dipelajari oleh
siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh
siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional)
(Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun
secara sistematis dan menarik yang mencakup isi
materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan
secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan (Anwar, 2010).
1.   Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2.   Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3.   Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4.   Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5.   Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
 
1. Dapat belajar sesuai dengan
kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang
digunakan mereka masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
 Prinsip Fleksibilitas
 Prinsip Balikan (feedback)
 Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery
learning)
 Prinsip Remidial
 Prinsip motivasi dan kerja sama
 Prinsip Pengayaan
 Modul Inti
 Modul Pengayaan
(Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap
kali mengerjakan tugas pelajaran yang
dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan
kemampuan.
 Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa
mengetahui benar, pada     modul yang mana
siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang
mana mereka belum berhasil.
 Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu
semester.
 Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan
pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
Menurut Suparman (1993:197), menyatakan
bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini
Mempunyai kekurangan-kekurangan
sebagai berikut :
 Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu
yang dibutuhkan
 Menentukan disiplin belajar yang tinggi
yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa
pada umumnya dan siswa yang belum
 matang pada khususnya.
 Membutuhkan ketekunan yang lebih
tinggi dari fasilitator untuk terus menerus
memantau proses belajar siswa, memberi
motivasi dan konsultasi secara individu
setiap waktu siswa membutuhkan.
Oleh : reta warindhy praptania
 Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan
dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik
menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi
maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
 Kompetensi yang harus dicapai peserta didik
dirumuskan dengan urutan yang hirarkis.
 Evaluasi yang digunakan adalah penilaian
acuan patokan, dan setiap kompetensi harus
diberikan feedback,
 Pemberian pembelajaran remedial serta
bimbingan yang diperlukan,
 Pemberian program pengayaan bagi peserta
didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih
awal. (Gentile & Lalley: 2003)
agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh
seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas
dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata
prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas
pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian
khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di
tetapkan.
1. Metode Pembelajaran
2. Peran Guru
3. Peran Peserta didik
4. Evaluasi
Oleh : reta warindhy p
Kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu sekolah
di mana diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang
dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama
sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi
kepentingan pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas,
terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan
pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang
dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan
 Sepervisi adalah salah satu tugas pokok
dalam administrasi pendidikan bukan hanya
merupakan tugas pekerjaan para inspektur
maupun pengawas saja melainkan juga
tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap
pegawai-pegawai sekolahnya.
1. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada
yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan
dorongan untuk bekerja
2. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan
kenyataan yang sebenarnya (realistis, mudah
dilaksanakan).
3. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada
guru-guru/pegawai sekolah yang disupervisi.
4. Supervisi harus sederhana dan informal dalam
pelaksanaannya.
5. Supervisi harus didasarkan pada hubungan
profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
6. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan,
sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai
sekolah.
7. Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena
dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi
dari guru-guru/pegawai.
8. Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan
pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi.
9. Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan
kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan
inspeksi).
10. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan
hasil dan tidak boleh lekas merasa kecewa.
1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah
berada.
2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai
yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu
sendiri.
 Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru
 Membimbing dan mengawasi guru-guru
 Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru
 Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur
 Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter
class visit).
 Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan
menyusun suatu silabus mata pelajaran.
 Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru
mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.
 Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian
bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
Oleh : reta warindhy p
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk
memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif
dalam memecahkan masalah-masalah dari pada
penggunaan kekerasan atau emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-
kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan
kesanggupan mereka bagi keungtungan
kelompok/bersama;
8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita
dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban
dari pada hak;
9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua;
10. Bersikap toleran;
11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata
sepakat;
12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup
demokratis yang paling efektif;
13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing
orang-orang lain supaya hidup secara demokratis,
14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu
berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan
a.  Arti dan perlunya orientasi
Bagi guru-guru baru yang mulai menjalankan
tugasnya, ada masa orientasi sangat diperlukan.
Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah
suatu kesepakatan yang diberikan kepada
seorang pegawai guru yang baru mulai bekerja,
untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi
langsung dengan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan tugasnya sebagai guru di
sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia
dapat segera mengenal dan menyesuaiakn diri
dengan lingkungan tempat ia bekerja.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru-guru baru pada
umumnya dapat di kelompokkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal yang sesuai
atau wajar bagi seorang guru.
2. Memperoleh perkenalan dengan personel sekolah (guru-
guru dan pegawai).
3. Memperoleh pengertian tentang sistem dan tujuan
sekolah.
4. Mengerti tentang peraturan-peraturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah itu.
5. Mengerti dan dapat mengenal masyarakat serta
lingkungan sekitar.
6. Mengenal organisasi-organisasi profesional dan etika
b. Tujuan Orientasi
Tujuan orientasi yang terutama ialah
membawa guru baru untuk dapat segera
mengenal situasi dan kondisi serta
kehidupan sekolah pada umumnya, agar
selanjutnya dapat mendorong/memberi
motivasi kepada mereka untuk bekerja lebih
baik dan bergairah.
Untuk mencapai tujuan pokok ini maka program orientasi
paling sedikit haruslah berisi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1. Mengenalkan kepada guru-guru baru itu secapat mungkin agar
mereka segera dapat mengenal sistem sekolah dan
masyarakat lingkungan sekolah.
2. Menyediakan bantuan secukupnya agar mereka segera dapat
mengenal dan menyesuaikan diri dengan personel sekolah
(guru-guru dan pegawai).
3. Memberikan bimbingan yang konstruktif dalam
mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajar dan sikap-
sikap profesional mereka.
C. Kegiatan-Kegiatan Orientasi
1. Bantuan mendapat perumahan/tempat tinggal yang
sesuai
2. Mengenalkan guru baru kepada sistem dan tujuan
sekolah
3. Mengenalkan guru baru kepada kondisi dan situasi
masyarakat lingkungan sekolah
4. Membantu guru baru dalam perkenalan dan
penyesuaiannya terhadp personel sekolah
5. Membantu guru baru dalam usaha memperbaiki dan
mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajarnya
6. Membangkitkan sikap-sikap danminat profesional
7. Menyediakan kesemapatan untuk bertukar ide-ide
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya
untuk membentuk manusia pembangunan yang
ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah
dan memelihara hubungan dengan orang tua murid
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya
untuk membentuk manusia pembangunan yang
ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah
dan memelihara hubungan dengan orang tua murid
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di
sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas
untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara
sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama
maupun didalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana
pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Oleh reta warindhy p
sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu  disana kita bisa
belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya.
Pengertian Pembagian
 Wewenang dan tanggung jawab
sekolah adalah hak dari
organisasi sekolah untuk
memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu di sertai
 pertanggung jawaban dari
organisasi sekolah dalam
mengambil keputusan agar
tujuan dapat tercapai.
 1.Kepala sekolah
 2.Komite sekolah
 3.Kepala tatausaha
 4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
 5. Wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan
 6. Wakil kepala sekolah bidang sarana
dan prasarana
 7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS
 8. Koordinator BK
 9.Guru
 10.SISwa
 Tingkat sekolah
 Jenis sekolah
 Besar kecilnya sekolah
iklim sekolah merupakan suatu
kondisi,dimana keadaan sekolah dan
lingkungannya dalam keadaan yag sangat
aman,nyaman, damai dan menyenangkan
untuk kegiatan belajar mengajar
 Dimensi hubungan
 Dimensi lingkungan fisik
 Dimensi Pertumbuhan atau Perkembangan
Pribadi
 Dimensi perubahan dan perbaikan sistem
 Iklim terbuka
 Iklim bebas
 Iklim terkontrol
 Iklim tertutup
 Iklim keayahan
 Iklim yang familiar
1. Saling memberi informasi, ide, persepsi, dan wawasan.
2. Kerja sama dalam kelompok mereka
3. Membuat para personalia pendidikan khususnya para
pengajar sebagaimasyarakat paguyuban di lembaga
pendidikan.
4. Mengusahakan agar fungsi kepemimpinan dapat
dilakukan secara bergantian,sehingga tiap orang
mendapat kesempatan mengalami sebagai
pemimpinuntuk menunjukkan kemampuannya.
5. Menciptakan jaringan komunikasi yang memajukan
ketergantungan paraanggota satu dengan yang lain.
6. Perlu diciptakan situasi-situasi yang membutuhkan
pengambilan keputusanyang membuat para anggota tertarik
pada kegiatan-kegiatan pengambilankeputusan untuk
kepentingan bersama.
7. Usahakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan menyerupai hidup
dalamkeluarga dan hilangkan situasi tegang.
8. Kalau ada permasalahan, berilah kesempatan orang atau
kelompok yangpaling bertalian dengan masalah itu
menyelesaikan terlebih dahulu
9. Para pegawai yang baru diberi penjelasan tentang bagaimana
mengerjakansesuatu dan menyelesaikan masalah.
10. Wujudkan tindakan dalam setiap kegiatan yang
mnggambarkan bahwalembaga pendidikan adalah milik
setiap warga paguyuban.
Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib
Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah
Kesehatan sekolah
Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik
Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang
dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para
tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua
pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja
yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah yang
aman dan menyenangkan.
Ciri-ciri rapat yang efektif
di sekolah
Dalam hal perencanaan
 punya waktu yang rutin, berlangsung dalam waktu yang
paling lama 2 jam
 jika mendadak bisa dilakukan sambil berdiri, hanya untuk
menyampaikan hal yang penting
 punya agenda yang diberitahu 3 hari sebelumnya, dikirim
lewat email dan tertulis.
 meminta secara khusus pada pesertanya jika diminta
membawa sesuatu.
 Jika berlangsung lama disiapkan siapa yang akan
menggantikan guru jika punya jadwal mengajar
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyelenggaraan rapat
1. Melihat tujuan rapat
2. Mempersiapkan peserta rapat
3. Mempersiapkan ruangan
4. Membuat daftar acara
5. Mempersiapkan bahan rapat
6. Mempersiapkan peralatn rapat
7. Mengirimkan hasil rapat
8. Melakukan pekerjaan2 tindak lanjut
Layanan bimbingan dan konseling
merupakan kegiatan yang terencana
berdasarkan pengukuran kebutuhan (need
asessment) yang diwujudkan dalam bentuk
program bimbingan dan konseling.
 layanan dasar bimbingan
 layanan responsif
 layanan perencanaan individual
 layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan
konseling.
 Fungsi pemahaman
 Fungsi preventif
 Fungsi pengembangan
 Fungsi penyembuhan
 Fungsi adaptasi
 Fungsi adaptasi
 Fungsi perbaikan
 Fungsi fasilitasi
 Fungsi pemeliharaan
 Menolong anak dalam kesulitan belajarnya
 Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai
dengan minat dan kecakapan anak-anak
 Memberi nasihat kepada anak yang akan
berhenti dari sekolahnya
 Memberi petunjuk kepada anak-anak yang
melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
Pengertian :
Menurut pendapat Hotch dan Costor yang
dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981)
program yang memberikan layanan khusus
yang dimaksudkan untuk membantu individu
dalam mengadakan penyesuaian diri.
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
dalam kelas
2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar
kelas.
 Sasaran layanan
 Berkenaan dengan permasalahan yang
dialami individu
 Program pelayanan bimbingan dan konseling
 Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
1. Aplikasi instrumentasi
2. Himpunan dana
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan kepustakaan
6. Alih tangan kasus
Kepala sekolah
1. Edukator,
2. Manager,
3. Administrator,
4. Supervisor,
5. Leader,
6. Inovator
7. dan Motivator
(EMASLIM).
Wakil kepala
sekolah
Guru mata
pelajaran
Guru BK
Pustakawan
sekolah
 Pengelola laboratorium
 Kepala tata usaha
 Urusan kurikulum
 Urusan kesiswaan
 Urusan sarana dan prasarana
 Urusan hubungan masyarakat
 Hubungan dengan masyarakat bagi suatu
sekolah adalah hubungan dua arah antara
sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
Bagi masyarakat:
 Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya
 Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
 Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
 Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
 Memudahkan memperbaiki pendidikan.
 Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.
 Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.
 Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
 Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat
 Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
 Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
 Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang
bersangkutan.
 Memperlancar proses belajar mengajar.
 Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat
yang diperlukan dalam pengembangan dan
pelaksanaan program sekolah.
 Laporan kepada orang tua murid
 Buletin Bulanan
 Pameran Sekolah
 Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
 Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)
 Melalui penjelasan oleh staf sekolah
 Laporan Tahunan
 Hubungan edukatif
 Hubungan cultural
 Hubungan institusional
 Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
 Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu
bidang studi.
 Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa
ke sekolah.
 Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.

Contenu connexe

Tendances

106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisiProfesure Rezky Jihanudin
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadershippjj_kemenkes
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanrinanti permana
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanAan Pambudi
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
Resum administrasi ida ppt
Resum administrasi ida pptResum administrasi ida ppt
Resum administrasi ida pptzaimarosyidah
 
Resum administrasi nurul
Resum administrasi nurul Resum administrasi nurul
Resum administrasi nurul nurulsamsiyah20
 
Hakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi PendidikanHakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi Pendidikananggi_damanik
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma240108
 

Tendances (15)

Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadership
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
Resum administrasi ida ppt
Resum administrasi ida pptResum administrasi ida ppt
Resum administrasi ida ppt
 
Ppt administrasi nika
Ppt administrasi nikaPpt administrasi nika
Ppt administrasi nika
 
12.kepimpinan penyeliaan
12.kepimpinan penyeliaan12.kepimpinan penyeliaan
12.kepimpinan penyeliaan
 
Resum administrasi nurul
Resum administrasi nurul Resum administrasi nurul
Resum administrasi nurul
 
Hakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi PendidikanHakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi Pendidikan
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 

En vedette

Livro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab en
Livro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab enLivro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab en
Livro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab enMarco Silva
 
Glossário de termos médicos técnicos e populares
Glossário de termos médicos técnicos e popularesGlossário de termos médicos técnicos e populares
Glossário de termos médicos técnicos e popularesMarco Silva
 
Ppt uas admin retha
Ppt uas admin rethaPpt uas admin retha
Ppt uas admin retha030391
 
dreambags proyect
dreambags proyectdreambags proyect
dreambags proyectsalasrg
 
Uas tekno retha
Uas tekno rethaUas tekno retha
Uas tekno retha030391
 
Пошаговая инструкция по работе в Базар-Онлайн
Пошаговая инструкция по работе в Базар-ОнлайнПошаговая инструкция по работе в Базар-Онлайн
Пошаговая инструкция по работе в Базар-ОнлайнBazarOnline
 
Базар-Онлайн для торговых центров
Базар-Онлайн для торговых центровБазар-Онлайн для торговых центров
Базар-Онлайн для торговых центровBazarOnline
 
Uso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagem
Uso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagemUso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagem
Uso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagemMarco Silva
 

En vedette (8)

Livro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab en
Livro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab enLivro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab en
Livro fundamentos-do-cuidar-em-enfermagem-ab en
 
Glossário de termos médicos técnicos e populares
Glossário de termos médicos técnicos e popularesGlossário de termos médicos técnicos e populares
Glossário de termos médicos técnicos e populares
 
Ppt uas admin retha
Ppt uas admin rethaPpt uas admin retha
Ppt uas admin retha
 
dreambags proyect
dreambags proyectdreambags proyect
dreambags proyect
 
Uas tekno retha
Uas tekno rethaUas tekno retha
Uas tekno retha
 
Пошаговая инструкция по работе в Базар-Онлайн
Пошаговая инструкция по работе в Базар-ОнлайнПошаговая инструкция по работе в Базар-Онлайн
Пошаговая инструкция по работе в Базар-Онлайн
 
Базар-Онлайн для торговых центров
Базар-Онлайн для торговых центровБазар-Онлайн для торговых центров
Базар-Онлайн для торговых центров
 
Uso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagem
Uso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagemUso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagem
Uso de álcool e religiosidade em estudantes de enfermagem
 

Similaire à Ppt uas admin retha

Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikannovi1234567
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan082338252674
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya240108
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin mayamaya38
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanrinanti permana
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptWahyulKudus
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanAnita Rahman
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmadewi1717
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukmamaya38
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantisherly heryanti
 
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdfLilikMasrukhah3
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanaan agung prasetyo
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanmhd_riski
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reniRENYMAHANANI
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reniRENIMAHANANI
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniYaniUnyil
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 

Similaire à Ppt uas admin retha (20)

Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
propesi pendidikan
propesi pendidikanpropesi pendidikan
propesi pendidikan
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukma
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryanti
 
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikan
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Ppt administrasi prapty
Ppt administrasi praptyPpt administrasi prapty
Ppt administrasi prapty
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 

Ppt uas admin retha

  • 1. OLEH : RETA WARINDHY P
  • 2.
  • 3. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang artinya seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama- sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Selain itu pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain
  • 4.  Berpakaian rapi dan sederhana  Mengajar dengan penuh kesungguhan  Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan  Disiplin  Kemampuan menguasai kelas.  Teladan.
  • 5. 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi 2. Berkemampuan bekerja keras 3. Tekun , tabah, tak mudah putus asa 4. disiplin 5. Memiliki sikap kepelayanan
  • 6. 1. Idealized influence (pengaruh ideal) 2. Inspirational motivation (motivasi inspirasi). 3. disebut intellectual stimulation (stimulasi intelektual). 4. Dimensi yang keempat adalah individualized consideration (konsiderasi individu).
  • 7. 1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder 2. Model  Kepemimpinan Empat Dimensi 3.  Model  kepemimpinan Situasional Gaya kepemimpinan : 1)Gaya Mendikte (Telling). 2)Gaya Menjual (Selling). 3)Gaya Melibatkan Diri (Participating). 4)Gaya Mendelegasikan (Delegating). 
  • 8. OLEH : RETA WARINDHY PRAPTANIA
  • 9.  Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya   Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • 10. 1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan  3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim 4. Peranan kepemimpinan dalam tim 5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit Semangat 6. Peran Menyampaikan Informasi
  • 11. 1. Educator 2. Manajer 3. Administrator 4. Supervisor (penyelia) 5. Leader (pemimpin) 6. Pencipta iklim kerja 7. Wirausahawan
  • 12. Oleh : reta warindhy p
  • 13. administrasi pendidikan dalam arti seluas- luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif. Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
  • 14. Fungsi administrasi pendidikan Ruang lingkup administrasi  Fungsi perencanaan  Fungsi organisasi  Fungsi koordinasi  Fungsi motivasi  Fungsi pengawasan  Administrasi kesiswaan  Administrasi personal  Administrasi kurikulum  Administrasi keuangan  Administrasi pelayanan khusus
  • 15. Oleh : reta warindhy p
  • 16. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik.
  • 17.  Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.  Mengizinkan pegawainya menggunakan kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.  Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan konferensi dan pembicaraan dengan para bawahannya.
  • 18.  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan.  Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).  Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
  • 19. Oleh : Reta Warindhy p
  • 20. Sebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah berkembang secara khusus. Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifatlangsung guna mengatasinya (Azwar, 1996).
  • 21.  Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja.  Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja.
  • 22.  Pendelegasian  Keseimbangan  Jembatan  Komunikasi
  • 23. 1. Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan kinerja bawahan, bukan untuk mencari kesalahan. 2. Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi harus edukatif dan suportif, bukan otoriter. 3. Supervisi harus dilakukan secara teratur atau berkala. 4. Supervisi harus dapat dilaksanakan sedemikan rupa sehingga terjalin kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat proses penyelesaian masalah, dan untuk lebih mengutamakan kepentingan bawahan. 5. Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara individu. 6. Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan perkembangan.
  • 24. 1. Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang jelas. 2. Pelaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi. 3. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan supervisi artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik supervisi. 4. Pelaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif, bukan otoriter. 5. Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku bawahan yang disupervisi.
  • 25. 1. Pengamatan langsung a. Sasaran pengamatan. b. Objektivitas pengamatan. c. Pendekatan pengamatan. 2. Kerja sama
  • 26. Oleh : reta warindhy p
  • 27. Super berarti diatas vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
  • 28. Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada
  • 29.  Penelitian (research)  Penilaian (evaluation)   Perbaikan ( improvement )   Pembinaan   berupa bimbingan (guidance)→
  • 30. Teknik supervisi Model supervisi  Individual  Kelompok  Pola konvensional  Pola supervisi klinis
  • 31. Perilaku supervisi Program supervisi  Ada dua kegiatan yang terdapat dalam supervisi, yaitu kegiatan pengumpulan data dan pembinaan Perancanaan organisasi program evaluasi alat-alat
  • 32. Oleh : reta warindhy p
  • 33. Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar  yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
  • 34. 1.   Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2.   Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3.   Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4.   Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5.   Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual.  
  • 35. 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka masing-masing. 2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing. 3. Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dengan remedial dan banyaknya ulangan. 4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati.
  • 36.  Prinsip Fleksibilitas  Prinsip Balikan (feedback)  Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery learning)  Prinsip Remidial  Prinsip motivasi dan kerja sama  Prinsip Pengayaan
  • 37.  Modul Inti  Modul Pengayaan
  • 38. (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut :  Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
  • 39.  Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada     modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.  Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.  Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
  • 40. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini Mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut :  Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan  Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum  matang pada khususnya.
  • 41.  Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
  • 42. Oleh : reta warindhy praptania
  • 43.  Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
  • 44.  Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan yang hirarkis.  Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,  Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan,  Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
  • 45. agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
  • 46. 1. Metode Pembelajaran 2. Peran Guru 3. Peran Peserta didik 4. Evaluasi
  • 47. Oleh : reta warindhy p
  • 48. Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
  • 49. a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan
  • 50.  Sepervisi adalah salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan bukan hanya merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya.
  • 51. 1. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja 2. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan). 3. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru/pegawai sekolah yang disupervisi. 4. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya. 5. Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
  • 52. 6. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah. 7. Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru-guru/pegawai. 8. Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi. 9. Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan inspeksi). 10. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas merasa kecewa.
  • 53. 1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah berada. 2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. 3. Tingkatan dan jenis sekolah. 4. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia. 5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.
  • 54.  Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru  Membimbing dan mengawasi guru-guru  Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru  Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur  Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter class visit).  Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan menyusun suatu silabus mata pelajaran.  Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.  Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
  • 55. Oleh : reta warindhy p
  • 56. 1. Menghormati kepribadian orang-seorang; 2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain; 3. Kerja sama dengan orang lain; 4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial; 5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi; 6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan- kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya; 7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi keungtungan kelompok/bersama;
  • 57. 8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak; 9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua; 10. Bersikap toleran; 11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat; 12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang paling efektif; 13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-orang lain supaya hidup secara demokratis, 14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan
  • 58. a.  Arti dan perlunya orientasi Bagi guru-guru baru yang mulai menjalankan tugasnya, ada masa orientasi sangat diperlukan. Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu kesepakatan yang diberikan kepada seorang pegawai guru yang baru mulai bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi langsung dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru di sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia dapat segera mengenal dan menyesuaiakn diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
  • 59. Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru-guru baru pada umumnya dapat di kelompokkan sebagai berikut: 1. Kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal yang sesuai atau wajar bagi seorang guru. 2. Memperoleh perkenalan dengan personel sekolah (guru- guru dan pegawai). 3. Memperoleh pengertian tentang sistem dan tujuan sekolah. 4. Mengerti tentang peraturan-peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah itu. 5. Mengerti dan dapat mengenal masyarakat serta lingkungan sekitar. 6. Mengenal organisasi-organisasi profesional dan etika
  • 60. b. Tujuan Orientasi Tujuan orientasi yang terutama ialah membawa guru baru untuk dapat segera mengenal situasi dan kondisi serta kehidupan sekolah pada umumnya, agar selanjutnya dapat mendorong/memberi motivasi kepada mereka untuk bekerja lebih baik dan bergairah.
  • 61. Untuk mencapai tujuan pokok ini maka program orientasi paling sedikit haruslah berisi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Mengenalkan kepada guru-guru baru itu secapat mungkin agar mereka segera dapat mengenal sistem sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah. 2. Menyediakan bantuan secukupnya agar mereka segera dapat mengenal dan menyesuaikan diri dengan personel sekolah (guru-guru dan pegawai). 3. Memberikan bimbingan yang konstruktif dalam mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajar dan sikap- sikap profesional mereka.
  • 62. C. Kegiatan-Kegiatan Orientasi 1. Bantuan mendapat perumahan/tempat tinggal yang sesuai 2. Mengenalkan guru baru kepada sistem dan tujuan sekolah 3. Mengenalkan guru baru kepada kondisi dan situasi masyarakat lingkungan sekolah 4. Membantu guru baru dalam perkenalan dan penyesuaiannya terhadp personel sekolah 5. Membantu guru baru dalam usaha memperbaiki dan mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajarnya 6. Membangkitkan sikap-sikap danminat profesional 7. Menyediakan kesemapatan untuk bertukar ide-ide
  • 63. 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila. 2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid
  • 64. 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila. 2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid
  • 65. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. 6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan keseluruhan. 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
  • 67. sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu  disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya.
  • 68. Pengertian Pembagian  Wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai  pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai.  1.Kepala sekolah  2.Komite sekolah  3.Kepala tatausaha  4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum  5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan  6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana  7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS  8. Koordinator BK  9.Guru  10.SISwa
  • 69.  Tingkat sekolah  Jenis sekolah  Besar kecilnya sekolah
  • 70. iklim sekolah merupakan suatu kondisi,dimana keadaan sekolah dan lingkungannya dalam keadaan yag sangat aman,nyaman, damai dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar
  • 71.  Dimensi hubungan  Dimensi lingkungan fisik  Dimensi Pertumbuhan atau Perkembangan Pribadi  Dimensi perubahan dan perbaikan sistem
  • 72.  Iklim terbuka  Iklim bebas  Iklim terkontrol  Iklim tertutup  Iklim keayahan  Iklim yang familiar
  • 73. 1. Saling memberi informasi, ide, persepsi, dan wawasan. 2. Kerja sama dalam kelompok mereka 3. Membuat para personalia pendidikan khususnya para pengajar sebagaimasyarakat paguyuban di lembaga pendidikan. 4. Mengusahakan agar fungsi kepemimpinan dapat dilakukan secara bergantian,sehingga tiap orang mendapat kesempatan mengalami sebagai pemimpinuntuk menunjukkan kemampuannya. 5. Menciptakan jaringan komunikasi yang memajukan ketergantungan paraanggota satu dengan yang lain.
  • 74. 6. Perlu diciptakan situasi-situasi yang membutuhkan pengambilan keputusanyang membuat para anggota tertarik pada kegiatan-kegiatan pengambilankeputusan untuk kepentingan bersama. 7. Usahakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan menyerupai hidup dalamkeluarga dan hilangkan situasi tegang. 8. Kalau ada permasalahan, berilah kesempatan orang atau kelompok yangpaling bertalian dengan masalah itu menyelesaikan terlebih dahulu 9. Para pegawai yang baru diberi penjelasan tentang bagaimana mengerjakansesuatu dan menyelesaikan masalah. 10. Wujudkan tindakan dalam setiap kegiatan yang mnggambarkan bahwalembaga pendidikan adalah milik setiap warga paguyuban.
  • 75. Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah Kesehatan sekolah Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan peserta didik Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
  • 76. Ciri-ciri rapat yang efektif di sekolah Dalam hal perencanaan  punya waktu yang rutin, berlangsung dalam waktu yang paling lama 2 jam  jika mendadak bisa dilakukan sambil berdiri, hanya untuk menyampaikan hal yang penting  punya agenda yang diberitahu 3 hari sebelumnya, dikirim lewat email dan tertulis.  meminta secara khusus pada pesertanya jika diminta membawa sesuatu.  Jika berlangsung lama disiapkan siapa yang akan menggantikan guru jika punya jadwal mengajar
  • 77. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan rapat 1. Melihat tujuan rapat 2. Mempersiapkan peserta rapat 3. Mempersiapkan ruangan 4. Membuat daftar acara 5. Mempersiapkan bahan rapat 6. Mempersiapkan peralatn rapat 7. Mengirimkan hasil rapat 8. Melakukan pekerjaan2 tindak lanjut
  • 78.
  • 79. Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
  • 80.  layanan dasar bimbingan  layanan responsif  layanan perencanaan individual  layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling.
  • 81.  Fungsi pemahaman  Fungsi preventif  Fungsi pengembangan  Fungsi penyembuhan  Fungsi adaptasi  Fungsi adaptasi  Fungsi perbaikan  Fungsi fasilitasi  Fungsi pemeliharaan
  • 82.  Menolong anak dalam kesulitan belajarnya  Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak  Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya  Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
  • 83. Pengertian : Menurut pendapat Hotch dan Costor yang dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981) program yang memberikan layanan khusus yang dimaksudkan untuk membantu individu dalam mengadakan penyesuaian diri.
  • 84. 1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di dalam kelas 2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar kelas.
  • 85.  Sasaran layanan  Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu  Program pelayanan bimbingan dan konseling  Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
  • 86. 1. Orientasi 2. Informasi 3. Penempatan dan penyaluran 4. Penguasaan konten 5. Konseling perseorangan 6. Bimbingan kelompok 7. Konseling kelompok 8. Konsultasi 9. meditasi
  • 87. 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan dana 3. Konferensi kasus 4. Kunjungan rumah 5. Tampilan kepustakaan 6. Alih tangan kasus
  • 88. Kepala sekolah 1. Edukator, 2. Manager, 3. Administrator, 4. Supervisor, 5. Leader, 6. Inovator 7. dan Motivator (EMASLIM). Wakil kepala sekolah Guru mata pelajaran Guru BK Pustakawan sekolah
  • 89.  Pengelola laboratorium  Kepala tata usaha  Urusan kurikulum  Urusan kesiswaan  Urusan sarana dan prasarana  Urusan hubungan masyarakat
  • 90.
  • 91.  Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi- informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan
  • 92. Bagi masyarakat:  Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya  Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.  Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan.  Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
  • 93.  Memudahkan memperbaiki pendidikan.  Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.  Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.  Mendapat dukungan moral dari masyarakat.  Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat  Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat.
  • 94.  Memelihara kelangsungan hidup sekolah.  Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan.  Memperlancar proses belajar mengajar.  Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
  • 95.  Laporan kepada orang tua murid  Buletin Bulanan  Pameran Sekolah  Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)  Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)  Melalui penjelasan oleh staf sekolah  Laporan Tahunan
  • 96.  Hubungan edukatif  Hubungan cultural  Hubungan institusional
  • 97.  Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.  Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu bidang studi.  Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah.  Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.