SlideShare a Scribd company logo
1 of 120
Farmakologi
kardiovaskuler

Oleh: Nailiy Huzaimah
S.Kep., Ns

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
REVIEW
Obat-obat Jantung
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Antiangina
Antiaritmia
Antihipertensi
Hipolipidemik
Obat Gagal Jantung (Glikosida jantung)
Antikoagulan, Antitrombotik, Trombolitik,
Hemostatik
ANTI ANGINA
What’s Angina Pectoris????
Angina pectoris adalah keadaan
klinis yang ditandai dengan
rasa nyeri di dada akibat
iskemia jaringan otot jantung
 iskemia= kekurangan suplai
O2
Nyeri bukan merupakan “sebuah penyakit”..

alarm

Nyeri adalah  suatu
yang mewarning tubuh, sebagai pertanda adanya
bahaya yang terjadi di dalam tubuh
Mengapa muncul Angina??
Suatu penyebab
(Etiologi)

1. Sindrom koroner
akut
2. Emosi
3. Aktifitas fisik
4. Hipertensi

Penurunan
suplay O2 ke
jantung ;
peningkatan
kebutuhan O2
jantung

Angina Pectoris
(nyeri dada)

Peningkatan
derajat
keasaman otot
jantung

Iskemia jantung

Jantung berusaha
menggunakan jalur
lain non oksigen untuk
tetap mendapatkan
energi (mekanisme
anaerob)

Menghasilkan
produk sisa 
asam laktat
Emotion ;
angry
Oklusi atau
sumbatan
pembuluh darah

Suplay O2 menurun
Aktivitas
Fisik

Kebutuhan O2 Meningkat
Let’s watch this video
http://www.youtube.com/watch?v=tAmLbclSucQ
Jadi, apa yang dimaksud
ANTI ANGINA???
Anti angina adalah agen (obat-obatan)
yang menghilangkan gejala angina (nyeri
dada)
Terapi Angina
• Tujuan:
– mengurangi gejala (nyeri)
– mencegah terjadi serangan ulang

• Mekanisme Kerja:
– Meningkatkan aliran darah koroner (vasodilator
koroner)  sehingga Meningkatkan suplai
oksigen ke jantung
– Menurunkan beban jantung  sehingga
kebutuhan oksigen miokard/otot jantung menurun

• Jenis obat:
– Nitrat organik (nitrovasodilator): nitrogliserin,
ISDN
– Antagonis kalsium: nifedipin, verapamil,
1. Nitrat Organik; Vasodilator
Koroner; Nitrovasodilator
Ada 2 jenis, yaitu
1. Nitrogliserin
2. ISDN (Isosorbid Dinitrat)
Kedua jenis nitrat organik di atas
menimbulkan efek:
Merelaksasi
otot polos, baik di
pembuluh darah maupun otot polos organ
lain. Sehingga menyebabkan vasodilatasi
1. Nitrogliserin
2. ISDN
Bedanya apa???
Nitrogliserin
• Bersifat short acting
(mekanisme kerja jangka
pendek/ cepat)

Isosorbid-dinitrat (ISDN)
• Bersifat long acting
(mekanisme kerjanya dalam
jangka waktu lama)
NITRAT dipergunakan sebagai obat anti
angina karena dapat mengurangi
kebutuhan oksigen miokard (otot
jantung) melalui mekanisme:
1. Dilatasi vena perifer (pelebaran vena
perifer/vena tepi) sehingga mengurangi
preload/ beban awal jantung.
2. Dilatasi arteri perifer (pelebaran arteri
perifer/arteri tepi) sehingga mengurangi
afterload/ beban akhir jantung.
Vasodilatasi Pembuluh Darah
Pemberian Nitrat

Relaksasi seluruh
otot polos

Relaksasi dan
vasodilatasi
pembuluh darah vena
dan arteri

Vasodilatasi
arteri koroner
(arteri jantung)

Mengurangi preload
dan after load

Memperlancar
aliran darah ke
jantung

Mengurangi beban
jantung

Memperbaiki suplay
oksigen ke jantung

Mengurangi
kebutuhan oksigen
jantung

Metabolisme
energi kembali
normal (aerob)

Nyeri
berkurang
Nyeri
Berkurang

Pertanda
Bahaya sudah mulai teratasi 
Jantung sudah mendapatkan suplay
oksigen dan beban kerjanya
berkurang
Setelah pemberian NITRAT efek samping
yang dapat terjadi adalah:
1.
2.
3.
4.

TD turun (Hipotensi)
Nyeri kepala atau pusing
Nausea (mual)
Flushing (wajah memerah) yang disusul
dengan wajah pucat
Flushing adalah sensasi hangat disertai dengan
eritema (kemerahan) sementara biasanya di
atas wajah, leher, telinga, dada dan anggota
badan yang disebabkan oleh vasodilatasi yang
menyebabkan peningkatan aliran darah ke
kulit
Pada umumnya, Nitrat dikonsumsi
per sublingual, terutama pada
serangan akut.
Mengapa???
Metabolisme Obat (jika dikonsumsi per oral) 
First Pass Metabolism
2. Beta Blockers ; Antagonis
ß-adrenoreceptor;
Simpatolitik
• Beta bloker adalah obat yang memblok
reseptor beta atau menghambat efek
adrenergik (epineprin & norepineprin)
• Beta bloker menghambat aktivitas saraf
simpatis dari SSP (sistem saraf pusat), yaitu
dengan menghambat efek adrenergik pada
jantung  sehingga kontraktilitas dan
frekuansi denyut jantung menurun
• Beta Bloker menghambat pelepasan renin
 menurunkan pembentukan angiotensin II,
• Efek BB pada sistem Kardiovaskuler adalah:
mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard, sehingga menurunkan tekanan
darah.
• Selain itu, efek lain yang ditimbulkan oleh
Beta Blokers adalah:
– Antiaritmia: mengurangi denyut dengan
menurunkan konduksi jantung
– Efek bronkospasme atau penyempitan bronkus
(hati2 pada penderita asma)
– Menghambat glikogenolisis (pemecahan glukosa)
di hati [menghambat efek obat adrenergic pada
adrenoseptor beta]
Farmakokinetik Beta Blockers
• Beta bloker larut lemak / lipofilik (propanolol,
alprenolol, oksprenolol, labetalol dan metoprolol)
diabsorbsi baik (90%)
• Beta bloker larut air/ hidrofilik (sotolol, nadolol,
atenolol) kurang baik diabsorbsi.
• Contoh Sediaan Obat Beta Blocker:
–
–
–
–
–
–
–
–

Propanolol: tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg
Alprenolol: tab 50 mg
Oksprenolol: tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
Metoprolol: tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg
Bisoprolol: tab 5 mg
Asebutolol: kap 200 mg dan tab 400 mg
Pindolol: tab 5 dan 10 mg
Nadolol: tab 40 dan 80 mg
Sifat Obat
• terlalu hidrofilik; obat sukar
menembus membran yg bersifat lipid
• terlalu lipofilik obat tersebut kurang
melarut dan menembus lapisan air di
sekitar sel.
 Jenis Beta Bloker
• Non-selective beta blockers, contohnya
propranolol, menghalangi Beta-1 dan
Beta-2 reseptor, sehingga mempengaruhi
jantung, pembuluh-pembuluh darah, dan
jalan-jalan udara.
– propanolol,
timolol,
oksprenolol, alprenolol

nadolol,

pindolol,

• Selective beta blockers, contohnya
metoprolol. terutama menghalangi Beta-1
reseptor, sehingga mempengaruhi jantung
dan tidak mempengaruhi jalan-jalan
• Efek Samping Beta Blokers
– Akibat efek farmakologisnya: bradikardi, blok
AV, gagal jantung, bronkospasme
– Saluran cerna: mual, muntah, diare,
konstipasi
– Sentral: mimpi buruk, insomnia, halusinasi,
rasa lemas, pusing, depresi
– Alergi: rash, demam dan purpura
– Dosis berlebih: hipotensi, bradikardi, kejang,
depresi
– Menyebabkan impotensi dalam pemakaian
jangka panjang
Ingat!!!
ß-blocker harus dihindari oleh penderita asma
 karena dapat memprovokasi/menyebabkan
bronkospasme (spasme/penyempitan cabang
tenggorok)
3. Antagonis Kalsium; Ca-antagonis
• Calsium Antagonis
Nama lainnya: Ca antagonis = Calcium entry blocker
= Calcium channel blocker
• Macam:
– Dihidropiridin: nifedipin, nikardipin, felodipin,
amlodipin
– Difenilalkilamin: verapamil, galopamil, tiapamil
– Benzotizepin: diltiazem
– Piperazin: sinarizin, flunarizin
– Lain-lain: prenilamin, perheksilin
Mekanisme kerja obat
 Ion Ca (Calcium) diperlukan untuk
kontraksi otot polos dan jantung
• Ca antagonis → menghambat masuknya
Ca kedalam membran sel (sarkolema) →
sehingga kontraksi jantung menurun.
• Mekanisme antiangina Calcium antagonis:
– Vasodilatasi perifer
– Pengurangan kontraktilitas miokard
– Penurunan frekuensi jantung
• Farmakokinetik
Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah
larut dalam lemak mudah diabsorbsi pada
pemberian per oral (PO) dan sublingual
(bawah lidah)

• Dosis dan sediaan obat:
– Nifedipin (3x10-20mg),
– Verapamil (3x80-120mg) dan
– Diltiazem (3-4x60mg)
1. Nifedipine
– Jenis AK yang paling kuat dalam
menimbulkan vasodilatasi arteriol
perifer.
– contoh : adalat,cordalat,farmalat

2. Verapamil
– Efek yang ditimbulkan lebih lemah bila
dibandingkan dengan nifedipin

3. Diltiazem
– Efeknya paling lemah
Efek Samping Ca-Antagonis
• Nyeri kepala
berdenyut
• Muka merah
(flushing)
• Pusing
• Edema perifer
• Hipotensi
• Takikardia

•
•
•
•
•

Kelemahan otot
Mual
Konstipasi
Gagal jantung
Syok kardiogenik
ANTI-ARITMIA
Aritmia
• Kelainan irama jantung
– Berdenyut terlalu lambat
– Berdenyut terlalu cepat
– Berdenyut secara otomatis tanpa
mempedulikan impuls dari nodus SA
(Sinoatrial node)
– Impuls berjalan sepanjang jalur
tambahan ke daerah jantung, yang
seharusnya tidak didepolarisasi saat
itu
How’s conducting system of the
Hearth???
http://highered.mcgrawhill.com/sites/0072495855/student_view0/chapter22/animation__conducting_system
_of_the_heart.html
Antiaritmia
• Kelas I (antagonis saluran Na+)
– Kelas Ia (moderat): kuinidin, prokainamid, disopiramid
– Kelas Ib (lemah): lidokain, meksiletin, fenitoin
– Kelas Ic (kuat): flekainid, propafenon, morisizin

• Kelas II (antagonis reseptor Beta)
• Kelas III (antagonis saluran K+)
– bretilium, amiodaron, sotalol

• Kelas IV (antagonis saluran Ca2+)
– verapamil, diltiazem

• Kelas V: adenosin, digoksin, Mg sulfat
Kelas I (antagonis saluran Na+)
• Mempunyai efek anastetik lokal
• Memperlambat konduksi dan memperpanjang
repolarisasi
• Terdiri dari 3 sub kelas : IA,IB dan IC
SUB KELAS IA
• Memperpanjang masa refrakter (masa
dimana membran sel saraf tidak peka
terhadap rangsang)
• Memperlambat konduksi listrik jantung
• Indikasi : PVC (Prematur Ventricular
Contraction), VT (Ventrikular tachicardia)
• Contoh : kuinidin, procainamid,
disopiramid
• Efek samping : anorexia,nausea,
headache
SUB KELAS IB
•
•
•
•

Memperpendek masa repolarisasi
Memperlambat konduksi jantung
Indikasi : VT
Contoh : lidokain,meksiletin.
SUBKELAS IC
• Efek minimal terhadap masa repolarisasi
• Indikasi : VT
• Contoh : enkainin, flekanid.
Kelas II (Antagonis Reseptor Beta)
• Menurunkan konduksi listrik jantung
• Indikasi : AV (Aritmia Ventrikel), AF (atrial
fiblilasi)
• Contoh : propanolol, sotalol
Kelas III (Antagonis Saluran K+)
• Memperpanjang masa repolarisasi selama
aritmia ventrikular.
• Memperpanjang masa aksi potensial
• Indikasi : PSVT (Paroxysmal Supra
Ventricular Tachycardia), SVT
• Contoh : amiodaron, adenosin
Kelas IV(Antagonis Saluran Ca2+)
•
•
•
•

Memperlambat konduksi
Menurunkan kontraktilitas
Indikasi : PSVT, SVT
Contoh : verapamil, diltiazem
Kelas V (Adenosin, Digoksin, Mg Sulfat)

• Adenosin: meningkatkan potensial aksi
• Digoksin: memperkuat kontraksi jantung
(efek inotropik positif), dan menurunkan
frekuensi denyut jantung (kronotropik
negatif)
• Mg Sulfat: dianjurkan pada henti jantung,
hanya jika terjadi Torsaides de Pointes
atau hipomagnesemia
• Torsaides de Pointes: gangguan irama jantung
berupa takikardi ventrikuler tipe polimorfik,
dimana ventrikel berkontraksi lebih dari 200
sampai 250 kali per menit secara tidak
beraturan dengan sumbu axis QRS yang
bervariasi, membentuk gambaran seperti
kumparan (twisting of points)
ANTIHIPERTENSI
HIPERTENSI = tekanan darah tinggi

Menurut WHO
Kategori

Diastol
(mmHg)
< 80

Kategori

Optimal

Sistol
(mmHg)
< 120

Normal

< 130

< 85

Normal

Tingkat 1 (hipertensi
ringan)
Sub grup :
perbatasan
Tingkat 2 (hipertensi
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi
berat)

140-159

90-99

140-149

90-94

160-179

100-109

Tingkat 1 (hipertensi
ringan)
Sub grup :
perbatasan
Tingkat 2 (hipertensi
sedang)

≥ 180

≥ 110

Hipertensi sistol

≥ 140

< 90

Optimal

Tingkat 3 (hipertensi
berat)
Hipertensi sistol
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint
National Committee 7
Kategori
Normal
Pre
hipertensi
Hipertensi
tahap 1
Hipertensi
tahap 2

Sistol
(mmHg)
<120

Dan/atau
Dan

Diastole
(mmHg)
<80

120-139

Atau

80-89

140-159

Atau

90-99

≥ 160

Atau

≥ 100
Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus
Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori

Sistol
(mmHg)

Dan/atau

Diastole
(mmHg)

Normal

<120

Dan

<80

Pre hipertensi

120-139

Atau

80-89

Hipertensi tahap 1

140-159

Atau

90-99

Hipertensi tahap 2

≥ 160

Atau

≥ 100

Hipertensi sistol
terisolasi

≥ 140

Dan

< 90
TEKANAN  tekanan jantung diperlukan agar
darah mencapai seluruh organ dan jaringan
tubuh, dan kembali lagi ke jantung

Don’t be HIPO  HIPOTENSI
And Don’t be HIPER  HIPERTENSI
Just NORMAL  NORMOTENSI
Beberapa mekanisme kerja obat anti
hipertensi
• Meningkatkan pengeluaran cairan dari tubuh : diuretik
• Memperlambat kerja jantung: beta blockers
• Memperlebar pembuluh darah: vasodilator langsung,
antagonis kalsium, penghambat ACE dan AT II-receptors
blockers
• Menstimulasi SSP: agonis alfa-2 sentral
• Mengurangi pengaruh SSO (sistem saraf otonom) terhadap
jantung dan pembuluh darah
–
–
–
–

Alfa-1-blockers
Alfa-1 dan 2-blockers
Beta blockers
Alfa/beta blockers
Terapi Anti-hipertensi
Diuretik

Vasodilator

Diuretik tiazid: HCT
Diuretik kuat: furosemid
Diuretik hemat kalium:
spironolakton

Vasodilator langsung:
hidralazin, nitroprussid
Antagonis kalsium:
nifedipin, verapamil
Penghambat RAAS: ACE
inhibitor (kaptopril, dll),
antagonis AT-II (losartan)

Simpatolitik
Penghambat sentral:
metildopa, klonidin
Penghambat ujung saraf:
reserpin
Penghambat reseptor: αbloker (prazosin), βbloker, (propanolo, dll)
DIURETIK
1. Diuretik Tiazid
 Mekanisme kerja: bekerja pada tubulus
distal, yaitu menurunkan reabsorpsi
natrium (Na)  sehingga memperbanyak
ekskresi Na dan Cl lewat urin
 Efek samping: hiponatremia, hipokalemia,
hiperglikemia, hiperlipidemia,
hiperurisemia, hiperkalsemia, rash
 NO pada ibu hamil
2. Diuretik kuat (loop
diuretics)
 Mekanisme kerja: bekerja di lengkung
Henle yaitu mengurangi reabsorpsi Cl dan
Na. Pengeluaran K dan air juga
diperbanyak melalui urine.
 Efek samping: hiponatremia, hipokalemia,
dehidrasi, hipotensi, hiperglikemia,
hiperurisemia, hipokalsemia, ototoksik,
diare
 Sediaan obat: Furosemid, asam etakrinat,
bumetanid
3. Diuretik hemat Kalium
 Efek diuretik obat ini lemah, dan
dikombinasi dengan diuretik lainnya 
menghemat kalium.
 Sediaan obat
Spironolakton (antagonis aldosteron)
Triamteren, amilorid (antagonis saluran Na)

 Efek samping umum: hiperkalemia
SIMPATOLITIK
1. Penghambat Sentral
(Metildopa)
• Metildopa dalam saraf adrenergik diubah
secara enzimatis menjadi zat aktifnya alfametilnoradrenalin (MNA) dan
metildopamin  menstimulasi
penghambatan reseptor alpha-adrenergic
 mengurangi resistensi perifer 
menurunkan tekanan darah.
• Kontraindikasi: pasien dengan gannguan
2. Penghambat ujung saraf
(Reserpin)
• Mekanisme kerjanya adalah sebagai
antagonis adrenergik  dengan
mengurangi depot (simpanan) NA
(noradrenalin) di ujung saraf perifer
• Efek samping: hidung mampat, pusing,
gangguan lambung-usus ringan, supresi
SSP (sistem saraf pusat).
3. Alfa Blockers
(Prazosin)
• Mekanisme kerja: Memblok reseptor alfa
adrenergik yang terdapat di otot polos
pembuluh darah.
• Efek samping: hipotensi ortostatik, pusing,
gangguan tidur, dan edema.
4. Beta bloker
(Propanolol)

• Memblok reseptor beta adrenergik 
menurunkan atau menghambat aktivitas
adrenalin dan noradrenalin.
• Reseptor ß ada 2 jenis:
– Reseptor ß1: di jantung (juga di SSP dan ginjal).
Blokade reseptor ini mengakibatkan daya
kontraksi jantung menurun/melemah (efek
inotropik negatif), penurunan frekuansi denyut
jantung (efek kronotropik negatif; bradikardia),
penurunan volume sekuncup, dan perlambatan
penyaluran impuls
– Reseptor ß2: di bronkus. Blokade reseptor ini
menimbulkan spasme bronkus dan vasokonstriksi
4 reseptor yang perlu kita
tahu ^_^
• Alfa-1 : menimbulkan vasokonstriksi dari otot
polos dan menstimulasi sel-sel kelenjar
dengan bertambahnya antara lain sekresi liur
dan keringat.
• Alfa-2 : menghambat pelepasan NA (noadrenalin) pada saraf-saraf adrenergis
dengan turunnya tekanan darah. Mungkin
pelepasan Ach (asetilkolin) dan saraf
kolinergis dalam usus pun terhambat
sehingga antara lain menurunnya peristaltik.
• Beta-1 : memperkuat daya dan frekuensi
kontraksi jantung (efek inotrop dan
kronotrop).
VASODILATOR
1. Vasodilator Langsung
(Hidralazin)
• Tidak boleh dipergunakan sebagai
monoterapi, biasanya dikombinasi dengan
ß-blockers dan thiazid
2. Antagonis Kalsium
(Nifedipin, Verapamil)
• Ion Ca (kalsium) sangat berperan dalam
kontraksi otot, termasuk otot jantung
• Antagonis Kalsium menghambat pemasukan
ion Ca ekstrasel ke intrasel  mengurangi
penyaluran impuls dan kontraksi miokard.
• Efek yang ditimbulkan
–
–
–
–

Vasodilator koroner
Vasodilator perifer
Menekan kerja jantung
Mengurangi pembekuan eritrosit
3. Penghambat RAAS (System Renin
Angiotensin Aldosteron)
• Terdiri dari:
– ACE inhibitor (Captopril)
– Antagonis AT-II (Losartan)

• ACE inhibitor = angiotensin-converting-enzyme
inhibitor
• Mekanisme kerja: menurunkan tekanan darah
dengan jalan mencegah pengubahan
enzimatis dari angiotensin I menjadi
angiotensin II.
• Jika AT II aktif  vasokonstriksi dan pelepasan
hormon aldosteron
Renin Angiotensi Aldosteron
System (RAAS)
a. ACE inhibitor (Captopril )
• Mekanisme kerja: menghambat
angiotensin converting enzime
(pembentukan AT II), sehingga efeknya
dalah
– Vasodilatasi pembuluh darah
– Berkurangnya retensi garam dan air 
mengurangi beban kerja jantung
• Efek samping: batuk kering dan
angiodema
b. Antagonis AT-II (Losartan,
Valsartan)
• Mekanisme Kerja: Mem-blok reseptor
AT II  sehingga terjadi vasodilatasi

• Efek samping: pusing, hipotensi
HIPOLIPIDEMIK
atau ANTILIPEMIK
• Hipolipidemik
atau Antilipemik
adalah obatobatan yang dapat
menurunkan kadar
kolesterol atau
trigliserida darah
yang tinggi
Lemak baik dan Lemak jahat
Perubahan EKG pada Infark Miokard Akut
• Kolesterol atau lipid (lemak) darah yang tinggi 
resiko terjadi penimbunan di pembuluh darah
• Tumpukan lemak di pembuluh tarah pecah 
agregasi trombus  trombus ikut aliran darah
dan sampai di arteri koroner (arteri jantung) 
menyumbat arteri koroner  suplai darah ke
jantung terhambat  jantung kekurangan suplai
O2  iskemia miokard  nyeri dada  PJK
• Pasien PJK di rumah sakit, bisa dipastikan
kadar Kolesterol dalam darahnya meningkat
• Sehingga  dibutuhkan terapi farmakologi
yang dapat membantu menurunkan kadar
lemak dalam darah

HIPOLIPIDEMIK
Tujuan terapi:
• Mencegah penyakit aterosklerotik
• Mencegah infark ulang / serangan ulang
Obat hipolipidemik:
1. Penghambat absorpsi lemak
2. Inhibitor sintesis kolesterol
3. Probukol
4. Asam nikotinat/niasin
5. Derivat asam fibrat
6. Lain-lain: neomisin, sitosterol, orlistat
1. Penghambat absorpsi lemak
• Kolestiramin dan Kolestipol  mengikat
asam empedu dalam usus halus, dan
dikeluarkan melalui tinja  asam empedu
dalam plasma menurun  hati distimulasi
lagi untuk mensintesis asam empedu
dengan bahan kolesterol  kolesterol
menurun
 Tanpa asam empedu, kolesterol tidak dapat
diserap
• Efek samping:
• Kembung
• Obstipasi
2. Inhibitor sintesis kolesterol
• Golongan “statin”
– Simvastatin
– Lovastatin
– Pravastatin
– Fluvastatin
– Atorvastatin
• Mekanisme:
menurunkan sintesis
kolesterol endogen
dalam hati

• Statin juga menaikkan
HDL (lemak baik)
• Efek samping:
– Nyeri otot
– Defisiensi koenzim
Q10
3. Probukal
• Obat antilipidemia yang memiliki sifat
antioksidan dalam menghambat
aterosklerosis.
• Obat ini tidak terlalu disarankan karena
justru menurunkan kadar HDL lebih besar
daripada LDL.
4. Asam nikotinat (Niasin)
• Menurunkan LDL dan VLDL (Very-lowdensity lipoprotein), dan menaikkan HDL
• Efek samping:
– Flushing
– Gangguan saluran cerna
– Pruritus
– Hepatotoksik
5. Derivat Asam Fibrat

4 mekanisme kerja obat golongan fibrat:
1. Meningkatkan lipolisis
2. Meningkatkan asupan asam lemak hati dan
menurunkan produksi trigliserida hati
3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL
4. Menstimulasi transport kolesterol balik
sehingga meningkatkan HDL
Sediaan obat:
• Simfibrat (Cholesolvin)
• Fenofibrat (Lipanthyl)
• Bezafibrat (Bezalip)
• Gemfibrozil (Lopid, Lipozil)
Efek samping :
1. Efek Gastrointestinal : Gangguan pencernaan
ringan
2. Litiasis : Pembentukan batu empedu
3. Keganasan  Kematian
4. Otot : Miositis ( peradangan otot polos )
Contoh dipasaran :
1. Gemfibrozil ( Gevilon )
2. Klofibrat ( Clofibrat STADA 500 )
3. Bezafibrat ( Cedur )
4. Etofibrat ( LipoMerz )
5. Fenofibrat ( Normalip )
OBAT GAGAL JANTUNG
(GLIKOSIDA JANTUNG)
• Tujuan pengobatan :
1. Menghilangkan bendungan sirkulasi
2. Mengurangi preload dan after load
3. Memperbaiki irama jantung
DIGITALIS
 Meningkatkan kontraktilitas
 Memperbaiki irama jantung

 Contoh : Digoxin
 Efek samping :
 Total AV Blok
 Keracunan digitalis
DIURETIK
• Mekanisme kerja:
– Menurunkan voleme cairan ekstra seluler
– Menurunkan preload

• Contoh : Lasix
• Efek samping:
– Ggn elektrolit
– Impotensi
DOBUTAMIN
• Mekanisme kerja:
– Meningkatkan curah jantung dengan
memperbaiki Kontraktilitas.
– Menurunkan resistensi perifer

• Efek samping :
– Takikardia
– Mual
– Sakit kepala
Dopamin
• Digunakan untuk memperbaiki
hemodinamik
• Merupakan zat yang bersifat
simpatomimetik/adrenergik/
vasopressor (mem-vasikonstriksi
pembuluh darah)
• Digunakan terutama dalam mengatasi
gagal jantung akut dan shock
kardiogenik
ANTIKOAGULAN,
ANTITROMBOTIK,
TROMBOLITIK,
Terdiri dari…
A. Anti koagulan
B. Platelet inhibitor
C. Fibrinolitik
Tujuan Pemberian
• Mencegah penimbunan fibrin
• Mencegah perluasan trombus
• Mencegah komplikasi tromboemboli
A. Anti Koagulan
• Mekanisme kerja: Mencegah pembekuan
darah  menghambat pembentukan atau
menghambat fungsi beberapa faktor
pembekuan darah
• Antikoagulan dikelompokkan menjadi:
– Zat-zat dengan kerja langsung: Heparin
– Zat-zat dengan kerja tidak langsung: Kumarin
1. Heparin
Mekanisme kerja: Memacu pembentukan
kompleks antitrombin III sehingga
menginaktivasi trombin dan mencegah
konversi fibrinogen menjadi fibrin.
• low-molecular-weight heparin (LMWH):
mempunyai bioavailability lebih besar dan lebih
lama waktu paruh di plasma dari pada heparin.
Diberikan subkutan dengan dosisi yang tetap.
• Indikasi
– Pencegahan tromboemboli
– Pengobatan DVT (deep venous thrombosis)
– Angina tidak stabil
– IM Acut Non Stemi

• Jenisnya
– Dalteparin ( Fragmin )
– Enoxaparin ( Lovenox )
– Nadroparin ( Fraxifarin )
Efek samping heparin:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi shock anafilaktik
2. Kumarin
Sebagai antagonis-vitamin K 
menghambat faktor pembekuan darah
yang dihasilkan di hati (protrombin)
Contoh obat : Warfarin, asenokumarol,
fenprokumon)
B. Platelet Inhibitor
• Penghambat agregasi trombosit
• Penggumpalan darah sebagai akibat dari
agregasi trombosit akan terjadi bila darah
melewati suatu permukaan yang kasar,
seperti dinding pembuluh darah yang
rusak atau meradang
• Obat
– Aspirin (asam asetilsalisilat)
– Ticlopidin
– Clopidogrel
– Tirotiban
Watch this video!!!
• http://www.youtube.com/watch?v=H_VsHmo
RQKk
C. Trombolitik
• Disebut juga Fibrinolitik
• Mekanisme kerja: melarutkan trombus
dengan cara mengubah plasminogen menjadi
plasmin, suatu enzim yang dapat menguraikan
fibrin  menghancurkan gumpalan-gumpalan
• Obat:
– Streptokinase
– Urokinase
Efek Samping:
 Perdarahan Mayor/Minor
 Stroke dengan perdarahan
 Alergi
 Hipotensi
HEMOSTATIK
Jenis Hemostatik
1.
2.
3.
4.
5.

Transfusi
vitamin K
Asam aminokaproat
asam traneksamat
karbazokrom
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler

More Related Content

What's hot

Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
 

What's hot (20)

Obat Anti Hipertensi
Obat Anti HipertensiObat Anti Hipertensi
Obat Anti Hipertensi
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
FARMAKOLOGI ANTITUSIF
FARMAKOLOGI ANTITUSIFFARMAKOLOGI ANTITUSIF
FARMAKOLOGI ANTITUSIF
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 

Viewers also liked

07antikanker
07antikanker07antikanker
07antikanker
Faunjani
 
Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)
Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)
Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)
Yusi Seftia Kanita
 

Viewers also liked (20)

Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
 
Farmakologis
FarmakologisFarmakologis
Farmakologis
 
Latihan kardiovaskuler
Latihan kardiovaskulerLatihan kardiovaskuler
Latihan kardiovaskuler
 
Makalah Kardiovaskuler
Makalah KardiovaskulerMakalah Kardiovaskuler
Makalah Kardiovaskuler
 
FARMAKOLOGI GAGAL JANTUNG
FARMAKOLOGI GAGAL JANTUNGFARMAKOLOGI GAGAL JANTUNG
FARMAKOLOGI GAGAL JANTUNG
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Obat anti aritmia
Obat anti aritmiaObat anti aritmia
Obat anti aritmia
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)
 
07antikanker
07antikanker07antikanker
07antikanker
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Sistem gerak (otot)
Sistem gerak (otot)Sistem gerak (otot)
Sistem gerak (otot)
 
Antihipertensi dan antiangina revisi
Antihipertensi dan antiangina revisiAntihipertensi dan antiangina revisi
Antihipertensi dan antiangina revisi
 
OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT
OBAT-OBAT  SUSUNAN SARAF PUSAT    OBAT-OBAT  SUSUNAN SARAF PUSAT
OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
 
02. pengantar antropologi kesehatan
02. pengantar antropologi kesehatan02. pengantar antropologi kesehatan
02. pengantar antropologi kesehatan
 
Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan Obat sistem pencernaan
Obat sistem pencernaan
 
Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)
Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)
Kimia ANorganik (Sifat Kimia dan Sifat Fisika Bahan Obat)
 

Similar to Farmakologi kardiovaskuler

Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
Warnet Raha
 
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).pptfdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
ssuseref7311
 
EPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).ppt
EPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).pptEPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).ppt
EPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).ppt
VakhotSantika
 

Similar to Farmakologi kardiovaskuler (20)

Obat Obat Kardiovaskuler.pptx
Obat Obat Kardiovaskuler.pptxObat Obat Kardiovaskuler.pptx
Obat Obat Kardiovaskuler.pptx
 
Obat jantung
Obat jantungObat jantung
Obat jantung
 
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxPPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmiaKumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
GANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
GANGGUAN SARAF AUTONOM.pptGANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
GANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
Kardiovaskuler
KardiovaskulerKardiovaskuler
Kardiovaskuler
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).pptfdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
 
ANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptxANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptx
 
EPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).ppt
EPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).pptEPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).ppt
EPIDEMIOLOGI_HIPERTENSI (1).ppt
 

More from octo zulkarnain

Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
octo zulkarnain
 

More from octo zulkarnain (20)

patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
 
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAPSilabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Konsep enterpreneur
Konsep enterpreneurKonsep enterpreneur
Konsep enterpreneur
 
KONSEP PENYAKIT Hiv aids
KONSEP PENYAKIT Hiv aids KONSEP PENYAKIT Hiv aids
KONSEP PENYAKIT Hiv aids
 
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
 
DESAIN PROMOSI
DESAIN PROMOSIDESAIN PROMOSI
DESAIN PROMOSI
 
Sgd kel. 6
Sgd kel. 6Sgd kel. 6
Sgd kel. 6
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
 
pengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososialpengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososial
 
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
 
Tm.vi aspek legal homecare
Tm.vi aspek legal homecareTm.vi aspek legal homecare
Tm.vi aspek legal homecare
 
Rps keperawatan paliatif
Rps keperawatan paliatifRps keperawatan paliatif
Rps keperawatan paliatif
 
Tm.3 konsep dasar etik
Tm.3 konsep dasar etikTm.3 konsep dasar etik
Tm.3 konsep dasar etik
 
Kontrak pembelajaran enterpreuner
Kontrak pembelajaran enterpreunerKontrak pembelajaran enterpreuner
Kontrak pembelajaran enterpreuner
 
Silabus hiv aids
Silabus hiv aidsSilabus hiv aids
Silabus hiv aids
 
Resusitasi jantung paru otak
Resusitasi jantung paru otakResusitasi jantung paru otak
Resusitasi jantung paru otak
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
 
Anfis endokrine
Anfis endokrineAnfis endokrine
Anfis endokrine
 
Pmx fisik endokrin
Pmx fisik endokrinPmx fisik endokrin
Pmx fisik endokrin
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Farmakologi kardiovaskuler

  • 1. Farmakologi kardiovaskuler Oleh: Nailiy Huzaimah S.Kep., Ns PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
  • 3. Obat-obat Jantung 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Antiangina Antiaritmia Antihipertensi Hipolipidemik Obat Gagal Jantung (Glikosida jantung) Antikoagulan, Antitrombotik, Trombolitik, Hemostatik
  • 5. What’s Angina Pectoris???? Angina pectoris adalah keadaan klinis yang ditandai dengan rasa nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung  iskemia= kekurangan suplai O2
  • 6. Nyeri bukan merupakan “sebuah penyakit”.. alarm Nyeri adalah  suatu yang mewarning tubuh, sebagai pertanda adanya bahaya yang terjadi di dalam tubuh
  • 7. Mengapa muncul Angina?? Suatu penyebab (Etiologi) 1. Sindrom koroner akut 2. Emosi 3. Aktifitas fisik 4. Hipertensi Penurunan suplay O2 ke jantung ; peningkatan kebutuhan O2 jantung Angina Pectoris (nyeri dada) Peningkatan derajat keasaman otot jantung Iskemia jantung Jantung berusaha menggunakan jalur lain non oksigen untuk tetap mendapatkan energi (mekanisme anaerob) Menghasilkan produk sisa  asam laktat
  • 10. Let’s watch this video http://www.youtube.com/watch?v=tAmLbclSucQ
  • 11.
  • 12. Jadi, apa yang dimaksud ANTI ANGINA??? Anti angina adalah agen (obat-obatan) yang menghilangkan gejala angina (nyeri dada)
  • 13. Terapi Angina • Tujuan: – mengurangi gejala (nyeri) – mencegah terjadi serangan ulang • Mekanisme Kerja: – Meningkatkan aliran darah koroner (vasodilator koroner)  sehingga Meningkatkan suplai oksigen ke jantung – Menurunkan beban jantung  sehingga kebutuhan oksigen miokard/otot jantung menurun • Jenis obat: – Nitrat organik (nitrovasodilator): nitrogliserin, ISDN – Antagonis kalsium: nifedipin, verapamil,
  • 14. 1. Nitrat Organik; Vasodilator Koroner; Nitrovasodilator Ada 2 jenis, yaitu 1. Nitrogliserin 2. ISDN (Isosorbid Dinitrat) Kedua jenis nitrat organik di atas menimbulkan efek: Merelaksasi otot polos, baik di pembuluh darah maupun otot polos organ lain. Sehingga menyebabkan vasodilatasi
  • 17. Bedanya apa??? Nitrogliserin • Bersifat short acting (mekanisme kerja jangka pendek/ cepat) Isosorbid-dinitrat (ISDN) • Bersifat long acting (mekanisme kerjanya dalam jangka waktu lama)
  • 18. NITRAT dipergunakan sebagai obat anti angina karena dapat mengurangi kebutuhan oksigen miokard (otot jantung) melalui mekanisme: 1. Dilatasi vena perifer (pelebaran vena perifer/vena tepi) sehingga mengurangi preload/ beban awal jantung. 2. Dilatasi arteri perifer (pelebaran arteri perifer/arteri tepi) sehingga mengurangi afterload/ beban akhir jantung.
  • 20.
  • 21. Pemberian Nitrat Relaksasi seluruh otot polos Relaksasi dan vasodilatasi pembuluh darah vena dan arteri Vasodilatasi arteri koroner (arteri jantung) Mengurangi preload dan after load Memperlancar aliran darah ke jantung Mengurangi beban jantung Memperbaiki suplay oksigen ke jantung Mengurangi kebutuhan oksigen jantung Metabolisme energi kembali normal (aerob) Nyeri berkurang
  • 22. Nyeri Berkurang Pertanda Bahaya sudah mulai teratasi  Jantung sudah mendapatkan suplay oksigen dan beban kerjanya berkurang
  • 23. Setelah pemberian NITRAT efek samping yang dapat terjadi adalah: 1. 2. 3. 4. TD turun (Hipotensi) Nyeri kepala atau pusing Nausea (mual) Flushing (wajah memerah) yang disusul dengan wajah pucat
  • 24. Flushing adalah sensasi hangat disertai dengan eritema (kemerahan) sementara biasanya di atas wajah, leher, telinga, dada dan anggota badan yang disebabkan oleh vasodilatasi yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke kulit
  • 25. Pada umumnya, Nitrat dikonsumsi per sublingual, terutama pada serangan akut. Mengapa???
  • 26. Metabolisme Obat (jika dikonsumsi per oral)  First Pass Metabolism
  • 27. 2. Beta Blockers ; Antagonis ß-adrenoreceptor; Simpatolitik • Beta bloker adalah obat yang memblok reseptor beta atau menghambat efek adrenergik (epineprin & norepineprin) • Beta bloker menghambat aktivitas saraf simpatis dari SSP (sistem saraf pusat), yaitu dengan menghambat efek adrenergik pada jantung  sehingga kontraktilitas dan frekuansi denyut jantung menurun • Beta Bloker menghambat pelepasan renin  menurunkan pembentukan angiotensin II,
  • 28. • Efek BB pada sistem Kardiovaskuler adalah: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard, sehingga menurunkan tekanan darah. • Selain itu, efek lain yang ditimbulkan oleh Beta Blokers adalah: – Antiaritmia: mengurangi denyut dengan menurunkan konduksi jantung – Efek bronkospasme atau penyempitan bronkus (hati2 pada penderita asma) – Menghambat glikogenolisis (pemecahan glukosa) di hati [menghambat efek obat adrenergic pada adrenoseptor beta]
  • 29.
  • 30. Farmakokinetik Beta Blockers • Beta bloker larut lemak / lipofilik (propanolol, alprenolol, oksprenolol, labetalol dan metoprolol) diabsorbsi baik (90%) • Beta bloker larut air/ hidrofilik (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik diabsorbsi. • Contoh Sediaan Obat Beta Blocker: – – – – – – – – Propanolol: tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg Alprenolol: tab 50 mg Oksprenolol: tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg Metoprolol: tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg Bisoprolol: tab 5 mg Asebutolol: kap 200 mg dan tab 400 mg Pindolol: tab 5 dan 10 mg Nadolol: tab 40 dan 80 mg
  • 31. Sifat Obat • terlalu hidrofilik; obat sukar menembus membran yg bersifat lipid • terlalu lipofilik obat tersebut kurang melarut dan menembus lapisan air di sekitar sel.
  • 32.
  • 33.  Jenis Beta Bloker • Non-selective beta blockers, contohnya propranolol, menghalangi Beta-1 dan Beta-2 reseptor, sehingga mempengaruhi jantung, pembuluh-pembuluh darah, dan jalan-jalan udara. – propanolol, timolol, oksprenolol, alprenolol nadolol, pindolol, • Selective beta blockers, contohnya metoprolol. terutama menghalangi Beta-1 reseptor, sehingga mempengaruhi jantung dan tidak mempengaruhi jalan-jalan
  • 34. • Efek Samping Beta Blokers – Akibat efek farmakologisnya: bradikardi, blok AV, gagal jantung, bronkospasme – Saluran cerna: mual, muntah, diare, konstipasi – Sentral: mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa lemas, pusing, depresi – Alergi: rash, demam dan purpura – Dosis berlebih: hipotensi, bradikardi, kejang, depresi – Menyebabkan impotensi dalam pemakaian jangka panjang
  • 35. Ingat!!! ß-blocker harus dihindari oleh penderita asma  karena dapat memprovokasi/menyebabkan bronkospasme (spasme/penyempitan cabang tenggorok)
  • 36. 3. Antagonis Kalsium; Ca-antagonis • Calsium Antagonis Nama lainnya: Ca antagonis = Calcium entry blocker = Calcium channel blocker • Macam: – Dihidropiridin: nifedipin, nikardipin, felodipin, amlodipin – Difenilalkilamin: verapamil, galopamil, tiapamil – Benzotizepin: diltiazem – Piperazin: sinarizin, flunarizin – Lain-lain: prenilamin, perheksilin
  • 37. Mekanisme kerja obat  Ion Ca (Calcium) diperlukan untuk kontraksi otot polos dan jantung • Ca antagonis → menghambat masuknya Ca kedalam membran sel (sarkolema) → sehingga kontraksi jantung menurun. • Mekanisme antiangina Calcium antagonis: – Vasodilatasi perifer – Pengurangan kontraktilitas miokard – Penurunan frekuensi jantung
  • 38. • Farmakokinetik Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah larut dalam lemak mudah diabsorbsi pada pemberian per oral (PO) dan sublingual (bawah lidah) • Dosis dan sediaan obat: – Nifedipin (3x10-20mg), – Verapamil (3x80-120mg) dan – Diltiazem (3-4x60mg)
  • 39. 1. Nifedipine – Jenis AK yang paling kuat dalam menimbulkan vasodilatasi arteriol perifer. – contoh : adalat,cordalat,farmalat 2. Verapamil – Efek yang ditimbulkan lebih lemah bila dibandingkan dengan nifedipin 3. Diltiazem – Efeknya paling lemah
  • 40. Efek Samping Ca-Antagonis • Nyeri kepala berdenyut • Muka merah (flushing) • Pusing • Edema perifer • Hipotensi • Takikardia • • • • • Kelemahan otot Mual Konstipasi Gagal jantung Syok kardiogenik
  • 42. Aritmia • Kelainan irama jantung – Berdenyut terlalu lambat – Berdenyut terlalu cepat – Berdenyut secara otomatis tanpa mempedulikan impuls dari nodus SA (Sinoatrial node) – Impuls berjalan sepanjang jalur tambahan ke daerah jantung, yang seharusnya tidak didepolarisasi saat itu
  • 43.
  • 44. How’s conducting system of the Hearth??? http://highered.mcgrawhill.com/sites/0072495855/student_view0/chapter22/animation__conducting_system _of_the_heart.html
  • 45.
  • 46.
  • 47. Antiaritmia • Kelas I (antagonis saluran Na+) – Kelas Ia (moderat): kuinidin, prokainamid, disopiramid – Kelas Ib (lemah): lidokain, meksiletin, fenitoin – Kelas Ic (kuat): flekainid, propafenon, morisizin • Kelas II (antagonis reseptor Beta) • Kelas III (antagonis saluran K+) – bretilium, amiodaron, sotalol • Kelas IV (antagonis saluran Ca2+) – verapamil, diltiazem • Kelas V: adenosin, digoksin, Mg sulfat
  • 48. Kelas I (antagonis saluran Na+) • Mempunyai efek anastetik lokal • Memperlambat konduksi dan memperpanjang repolarisasi • Terdiri dari 3 sub kelas : IA,IB dan IC
  • 49. SUB KELAS IA • Memperpanjang masa refrakter (masa dimana membran sel saraf tidak peka terhadap rangsang) • Memperlambat konduksi listrik jantung • Indikasi : PVC (Prematur Ventricular Contraction), VT (Ventrikular tachicardia) • Contoh : kuinidin, procainamid, disopiramid • Efek samping : anorexia,nausea, headache
  • 50. SUB KELAS IB • • • • Memperpendek masa repolarisasi Memperlambat konduksi jantung Indikasi : VT Contoh : lidokain,meksiletin.
  • 51. SUBKELAS IC • Efek minimal terhadap masa repolarisasi • Indikasi : VT • Contoh : enkainin, flekanid.
  • 52. Kelas II (Antagonis Reseptor Beta) • Menurunkan konduksi listrik jantung • Indikasi : AV (Aritmia Ventrikel), AF (atrial fiblilasi) • Contoh : propanolol, sotalol
  • 53. Kelas III (Antagonis Saluran K+) • Memperpanjang masa repolarisasi selama aritmia ventrikular. • Memperpanjang masa aksi potensial • Indikasi : PSVT (Paroxysmal Supra Ventricular Tachycardia), SVT • Contoh : amiodaron, adenosin
  • 54. Kelas IV(Antagonis Saluran Ca2+) • • • • Memperlambat konduksi Menurunkan kontraktilitas Indikasi : PSVT, SVT Contoh : verapamil, diltiazem
  • 55. Kelas V (Adenosin, Digoksin, Mg Sulfat) • Adenosin: meningkatkan potensial aksi • Digoksin: memperkuat kontraksi jantung (efek inotropik positif), dan menurunkan frekuensi denyut jantung (kronotropik negatif) • Mg Sulfat: dianjurkan pada henti jantung, hanya jika terjadi Torsaides de Pointes atau hipomagnesemia
  • 56. • Torsaides de Pointes: gangguan irama jantung berupa takikardi ventrikuler tipe polimorfik, dimana ventrikel berkontraksi lebih dari 200 sampai 250 kali per menit secara tidak beraturan dengan sumbu axis QRS yang bervariasi, membentuk gambaran seperti kumparan (twisting of points)
  • 58. HIPERTENSI = tekanan darah tinggi Menurut WHO Kategori Diastol (mmHg) < 80 Kategori Optimal Sistol (mmHg) < 120 Normal < 130 < 85 Normal Tingkat 1 (hipertensi ringan) Sub grup : perbatasan Tingkat 2 (hipertensi sedang) Tingkat 3 (hipertensi berat) 140-159 90-99 140-149 90-94 160-179 100-109 Tingkat 1 (hipertensi ringan) Sub grup : perbatasan Tingkat 2 (hipertensi sedang) ≥ 180 ≥ 110 Hipertensi sistol ≥ 140 < 90 Optimal Tingkat 3 (hipertensi berat) Hipertensi sistol
  • 59. Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 Kategori Normal Pre hipertensi Hipertensi tahap 1 Hipertensi tahap 2 Sistol (mmHg) <120 Dan/atau Dan Diastole (mmHg) <80 120-139 Atau 80-89 140-159 Atau 90-99 ≥ 160 Atau ≥ 100
  • 60. Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg) Normal <120 Dan <80 Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89 Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99 Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100 Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 Dan < 90
  • 61. TEKANAN  tekanan jantung diperlukan agar darah mencapai seluruh organ dan jaringan tubuh, dan kembali lagi ke jantung Don’t be HIPO  HIPOTENSI And Don’t be HIPER  HIPERTENSI Just NORMAL  NORMOTENSI
  • 62. Beberapa mekanisme kerja obat anti hipertensi • Meningkatkan pengeluaran cairan dari tubuh : diuretik • Memperlambat kerja jantung: beta blockers • Memperlebar pembuluh darah: vasodilator langsung, antagonis kalsium, penghambat ACE dan AT II-receptors blockers • Menstimulasi SSP: agonis alfa-2 sentral • Mengurangi pengaruh SSO (sistem saraf otonom) terhadap jantung dan pembuluh darah – – – – Alfa-1-blockers Alfa-1 dan 2-blockers Beta blockers Alfa/beta blockers
  • 63. Terapi Anti-hipertensi Diuretik Vasodilator Diuretik tiazid: HCT Diuretik kuat: furosemid Diuretik hemat kalium: spironolakton Vasodilator langsung: hidralazin, nitroprussid Antagonis kalsium: nifedipin, verapamil Penghambat RAAS: ACE inhibitor (kaptopril, dll), antagonis AT-II (losartan) Simpatolitik Penghambat sentral: metildopa, klonidin Penghambat ujung saraf: reserpin Penghambat reseptor: αbloker (prazosin), βbloker, (propanolo, dll)
  • 64. DIURETIK 1. Diuretik Tiazid  Mekanisme kerja: bekerja pada tubulus distal, yaitu menurunkan reabsorpsi natrium (Na)  sehingga memperbanyak ekskresi Na dan Cl lewat urin  Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, hiperglikemia, hiperlipidemia, hiperurisemia, hiperkalsemia, rash  NO pada ibu hamil
  • 65. 2. Diuretik kuat (loop diuretics)  Mekanisme kerja: bekerja di lengkung Henle yaitu mengurangi reabsorpsi Cl dan Na. Pengeluaran K dan air juga diperbanyak melalui urine.  Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, dehidrasi, hipotensi, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalsemia, ototoksik, diare  Sediaan obat: Furosemid, asam etakrinat, bumetanid
  • 66. 3. Diuretik hemat Kalium  Efek diuretik obat ini lemah, dan dikombinasi dengan diuretik lainnya  menghemat kalium.  Sediaan obat Spironolakton (antagonis aldosteron) Triamteren, amilorid (antagonis saluran Na)  Efek samping umum: hiperkalemia
  • 67.
  • 68.
  • 69. SIMPATOLITIK 1. Penghambat Sentral (Metildopa) • Metildopa dalam saraf adrenergik diubah secara enzimatis menjadi zat aktifnya alfametilnoradrenalin (MNA) dan metildopamin  menstimulasi penghambatan reseptor alpha-adrenergic  mengurangi resistensi perifer  menurunkan tekanan darah. • Kontraindikasi: pasien dengan gannguan
  • 70. 2. Penghambat ujung saraf (Reserpin) • Mekanisme kerjanya adalah sebagai antagonis adrenergik  dengan mengurangi depot (simpanan) NA (noradrenalin) di ujung saraf perifer • Efek samping: hidung mampat, pusing, gangguan lambung-usus ringan, supresi SSP (sistem saraf pusat).
  • 71. 3. Alfa Blockers (Prazosin) • Mekanisme kerja: Memblok reseptor alfa adrenergik yang terdapat di otot polos pembuluh darah. • Efek samping: hipotensi ortostatik, pusing, gangguan tidur, dan edema.
  • 72. 4. Beta bloker (Propanolol) • Memblok reseptor beta adrenergik  menurunkan atau menghambat aktivitas adrenalin dan noradrenalin. • Reseptor ß ada 2 jenis: – Reseptor ß1: di jantung (juga di SSP dan ginjal). Blokade reseptor ini mengakibatkan daya kontraksi jantung menurun/melemah (efek inotropik negatif), penurunan frekuansi denyut jantung (efek kronotropik negatif; bradikardia), penurunan volume sekuncup, dan perlambatan penyaluran impuls – Reseptor ß2: di bronkus. Blokade reseptor ini menimbulkan spasme bronkus dan vasokonstriksi
  • 73. 4 reseptor yang perlu kita tahu ^_^ • Alfa-1 : menimbulkan vasokonstriksi dari otot polos dan menstimulasi sel-sel kelenjar dengan bertambahnya antara lain sekresi liur dan keringat. • Alfa-2 : menghambat pelepasan NA (noadrenalin) pada saraf-saraf adrenergis dengan turunnya tekanan darah. Mungkin pelepasan Ach (asetilkolin) dan saraf kolinergis dalam usus pun terhambat sehingga antara lain menurunnya peristaltik. • Beta-1 : memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung (efek inotrop dan kronotrop).
  • 74. VASODILATOR 1. Vasodilator Langsung (Hidralazin) • Tidak boleh dipergunakan sebagai monoterapi, biasanya dikombinasi dengan ß-blockers dan thiazid
  • 75. 2. Antagonis Kalsium (Nifedipin, Verapamil) • Ion Ca (kalsium) sangat berperan dalam kontraksi otot, termasuk otot jantung • Antagonis Kalsium menghambat pemasukan ion Ca ekstrasel ke intrasel  mengurangi penyaluran impuls dan kontraksi miokard. • Efek yang ditimbulkan – – – – Vasodilator koroner Vasodilator perifer Menekan kerja jantung Mengurangi pembekuan eritrosit
  • 76. 3. Penghambat RAAS (System Renin Angiotensin Aldosteron) • Terdiri dari: – ACE inhibitor (Captopril) – Antagonis AT-II (Losartan) • ACE inhibitor = angiotensin-converting-enzyme inhibitor • Mekanisme kerja: menurunkan tekanan darah dengan jalan mencegah pengubahan enzimatis dari angiotensin I menjadi angiotensin II. • Jika AT II aktif  vasokonstriksi dan pelepasan hormon aldosteron
  • 78. a. ACE inhibitor (Captopril ) • Mekanisme kerja: menghambat angiotensin converting enzime (pembentukan AT II), sehingga efeknya dalah – Vasodilatasi pembuluh darah – Berkurangnya retensi garam dan air  mengurangi beban kerja jantung • Efek samping: batuk kering dan angiodema
  • 79. b. Antagonis AT-II (Losartan, Valsartan) • Mekanisme Kerja: Mem-blok reseptor AT II  sehingga terjadi vasodilatasi • Efek samping: pusing, hipotensi
  • 81. • Hipolipidemik atau Antilipemik adalah obatobatan yang dapat menurunkan kadar kolesterol atau trigliserida darah yang tinggi
  • 82. Lemak baik dan Lemak jahat
  • 83.
  • 84.
  • 85. Perubahan EKG pada Infark Miokard Akut
  • 86. • Kolesterol atau lipid (lemak) darah yang tinggi  resiko terjadi penimbunan di pembuluh darah • Tumpukan lemak di pembuluh tarah pecah  agregasi trombus  trombus ikut aliran darah dan sampai di arteri koroner (arteri jantung)  menyumbat arteri koroner  suplai darah ke jantung terhambat  jantung kekurangan suplai O2  iskemia miokard  nyeri dada  PJK
  • 87. • Pasien PJK di rumah sakit, bisa dipastikan kadar Kolesterol dalam darahnya meningkat • Sehingga  dibutuhkan terapi farmakologi yang dapat membantu menurunkan kadar lemak dalam darah HIPOLIPIDEMIK
  • 88. Tujuan terapi: • Mencegah penyakit aterosklerotik • Mencegah infark ulang / serangan ulang Obat hipolipidemik: 1. Penghambat absorpsi lemak 2. Inhibitor sintesis kolesterol 3. Probukol 4. Asam nikotinat/niasin 5. Derivat asam fibrat 6. Lain-lain: neomisin, sitosterol, orlistat
  • 89. 1. Penghambat absorpsi lemak • Kolestiramin dan Kolestipol  mengikat asam empedu dalam usus halus, dan dikeluarkan melalui tinja  asam empedu dalam plasma menurun  hati distimulasi lagi untuk mensintesis asam empedu dengan bahan kolesterol  kolesterol menurun  Tanpa asam empedu, kolesterol tidak dapat diserap • Efek samping: • Kembung • Obstipasi
  • 90. 2. Inhibitor sintesis kolesterol • Golongan “statin” – Simvastatin – Lovastatin – Pravastatin – Fluvastatin – Atorvastatin • Mekanisme: menurunkan sintesis kolesterol endogen dalam hati • Statin juga menaikkan HDL (lemak baik) • Efek samping: – Nyeri otot – Defisiensi koenzim Q10
  • 91. 3. Probukal • Obat antilipidemia yang memiliki sifat antioksidan dalam menghambat aterosklerosis. • Obat ini tidak terlalu disarankan karena justru menurunkan kadar HDL lebih besar daripada LDL.
  • 92. 4. Asam nikotinat (Niasin) • Menurunkan LDL dan VLDL (Very-lowdensity lipoprotein), dan menaikkan HDL • Efek samping: – Flushing – Gangguan saluran cerna – Pruritus – Hepatotoksik
  • 93. 5. Derivat Asam Fibrat 4 mekanisme kerja obat golongan fibrat: 1. Meningkatkan lipolisis 2. Meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan produksi trigliserida hati 3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL 4. Menstimulasi transport kolesterol balik sehingga meningkatkan HDL Sediaan obat: • Simfibrat (Cholesolvin) • Fenofibrat (Lipanthyl) • Bezafibrat (Bezalip) • Gemfibrozil (Lopid, Lipozil)
  • 94. Efek samping : 1. Efek Gastrointestinal : Gangguan pencernaan ringan 2. Litiasis : Pembentukan batu empedu 3. Keganasan  Kematian 4. Otot : Miositis ( peradangan otot polos )
  • 95. Contoh dipasaran : 1. Gemfibrozil ( Gevilon ) 2. Klofibrat ( Clofibrat STADA 500 ) 3. Bezafibrat ( Cedur ) 4. Etofibrat ( LipoMerz ) 5. Fenofibrat ( Normalip )
  • 97. • Tujuan pengobatan : 1. Menghilangkan bendungan sirkulasi 2. Mengurangi preload dan after load 3. Memperbaiki irama jantung
  • 98. DIGITALIS  Meningkatkan kontraktilitas  Memperbaiki irama jantung  Contoh : Digoxin  Efek samping :  Total AV Blok  Keracunan digitalis
  • 99. DIURETIK • Mekanisme kerja: – Menurunkan voleme cairan ekstra seluler – Menurunkan preload • Contoh : Lasix • Efek samping: – Ggn elektrolit – Impotensi
  • 100. DOBUTAMIN • Mekanisme kerja: – Meningkatkan curah jantung dengan memperbaiki Kontraktilitas. – Menurunkan resistensi perifer • Efek samping : – Takikardia – Mual – Sakit kepala
  • 101. Dopamin • Digunakan untuk memperbaiki hemodinamik • Merupakan zat yang bersifat simpatomimetik/adrenergik/ vasopressor (mem-vasikonstriksi pembuluh darah) • Digunakan terutama dalam mengatasi gagal jantung akut dan shock kardiogenik
  • 103. Terdiri dari… A. Anti koagulan B. Platelet inhibitor C. Fibrinolitik
  • 104. Tujuan Pemberian • Mencegah penimbunan fibrin • Mencegah perluasan trombus • Mencegah komplikasi tromboemboli
  • 105. A. Anti Koagulan • Mekanisme kerja: Mencegah pembekuan darah  menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah • Antikoagulan dikelompokkan menjadi: – Zat-zat dengan kerja langsung: Heparin – Zat-zat dengan kerja tidak langsung: Kumarin
  • 106. 1. Heparin Mekanisme kerja: Memacu pembentukan kompleks antitrombin III sehingga menginaktivasi trombin dan mencegah konversi fibrinogen menjadi fibrin.
  • 107. • low-molecular-weight heparin (LMWH): mempunyai bioavailability lebih besar dan lebih lama waktu paruh di plasma dari pada heparin. Diberikan subkutan dengan dosisi yang tetap. • Indikasi – Pencegahan tromboemboli – Pengobatan DVT (deep venous thrombosis) – Angina tidak stabil – IM Acut Non Stemi • Jenisnya – Dalteparin ( Fragmin ) – Enoxaparin ( Lovenox ) – Nadroparin ( Fraxifarin )
  • 108.
  • 109. Efek samping heparin: - Perdarahan. - Alergi - Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan - Trombositopenia - Rambut rontok - Raksi shock anafilaktik
  • 110. 2. Kumarin Sebagai antagonis-vitamin K  menghambat faktor pembekuan darah yang dihasilkan di hati (protrombin) Contoh obat : Warfarin, asenokumarol, fenprokumon)
  • 111. B. Platelet Inhibitor • Penghambat agregasi trombosit • Penggumpalan darah sebagai akibat dari agregasi trombosit akan terjadi bila darah melewati suatu permukaan yang kasar, seperti dinding pembuluh darah yang rusak atau meradang • Obat – Aspirin (asam asetilsalisilat) – Ticlopidin – Clopidogrel – Tirotiban
  • 112.
  • 113.
  • 114. Watch this video!!! • http://www.youtube.com/watch?v=H_VsHmo RQKk
  • 115. C. Trombolitik • Disebut juga Fibrinolitik • Mekanisme kerja: melarutkan trombus dengan cara mengubah plasminogen menjadi plasmin, suatu enzim yang dapat menguraikan fibrin  menghancurkan gumpalan-gumpalan • Obat: – Streptokinase – Urokinase
  • 116. Efek Samping:  Perdarahan Mayor/Minor  Stroke dengan perdarahan  Alergi  Hipotensi
  • 118. Jenis Hemostatik 1. 2. 3. 4. 5. Transfusi vitamin K Asam aminokaproat asam traneksamat karbazokrom