SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1




EXPOSURE DRAFT
KERANGKA UNTUK PERIKATAN
ASURANS

                       Dewan Standar Profesi
                  Public Hearing 23 Mei 2012
Gambaran umum Kerangka

•   Pendahuluan
•   Definisi dan Tujuan Suatu Perikatan Asurans
•   Ruang Lingkup Kerangka
•   Penerimaan Perikatan
•   Unsur-unsur Perikatan Asurans
•   Penggunaan Nama Praktisi yang Tidak Semestinya
Definisi dan Tujuan
                    Suatu Perikatan Asurans
• Definisi “Perikatan Asurans” & “informasi hal pokok”
• Dua tipe perikatan asurans yang dapat dilakukan oleh praktisi:
   – Perikatan yang memberikan keyakinan memadai, dan;
       • Tujuan perikatan yang memberikan keyakinan memadai adalah penurunan
         risiko perikatan asurans ke tingkat rendah yang dapat diterima dalam kondisi
         perikatan tersebut sebagai basis kesimpulan praktisi yang dinyatakan dalam
         bentuk positif.
   – perikatan yang memberikan keyakinan terbatas.
       • Tujuan perikatan yang memberikan keyakinan terbatas adalah penurunan risiko
         perikatan asurans ke tingkat yang dapat diterima dalam kondisi perikatan
         tersebut (namun risikonya lebih besar daripada risiko dalam perikatan yang
         memberikan keyakinan memadai), sebagai basis kesimpulan praktisi yang
         dinyatakan dalam bentuk negatif.
Ruang Lingkup Kerangka

• Tidak semua perikatan yang dilakukan oleh praktisi merupakan
  perikatan asurans.
• Suatu perikatan asurans mungkin merupakan bagian perikatan
  lain yang lebih besar, seperti, bila suatu perikatan jasa konsultasi
  akuisisi bisnis mencakup permintaan untuk memberikan asurans
  tentang informasi keuangan historis atau prospektif. Dalam
  kondisi tersebut, Kerangka ini hanya relevan terhadap bagian
  asurans dari perikatan yang lebih besar tersebut.
Penerimaan Perikatan

• Praktisi menerima perikatan asurans hanya jika pengetahuan awal
  praktisi atas kondisi perikatan menunjukkan bahwa:
   a)   Ketentuan etika profesi yang relevan, seperti independensi dan
        kompetensi profesional akan terpenuhi; dan
   b)   Perikatan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:
        • Hal pokok adalah semestinya;
        • Kriteria yang digunakan adalah tepat dan tersedia bagi pemakai laporan yang
          dituju;
        • Praktisi memiliki akses untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk
          mendukung kesimpulan praktisi;
        • Kesimpulan praktisi, dalam perikatan yang memberikan keyakinan memadai
          atau perikatan yang memberikan keyakinan terbatas, harus dimasukkan dalam
          laporan tertulis; dan
Penerimaan Perikatan (lanjutan)

b) Perikatan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:
   (lanjutan)
   • Praktisi yakin bahwa ada suatu tujuan rasional untuk perikatan
     tersebut. Jika terdapat pembatasan signifikan terhadap ruang lingkup
     pekerjaan praktisi (lihat paragraf 55), kemungkinan perikatan tersebut
     tidak memiliki tujuan rasional. Demikian juga, bila praktisi yakin bahwa
     pihak yang melakukan perikatan dengan praktisi, bermaksud
     mengaitkan nama praktisi dengan hal pokok dengan cara yang tidak
     patut (lihat paragraf 61). SA, SPR dan SPAL tertentu mungkin saja
     mencakup ketentuan tambahan yang harus dipenuhi sebelum
     menerima perikatan tersebut.
Unsur-unsur Perikatan Asurans

• unsur-unsur suatu perikatan asurans yang dibahas dalam seksi ini:
   a)   Hubungan tiga pihak yang melibatkan praktisi, pihak yang bertanggung
        jawab, dan pemakai yang dituju;
   b)   Suatu hal pokok yang semestinya;
   c)   Kriteria yang sesuai;
   d)   Bukti yang cukup dan tepat; dan
   e)   Suatu laporan asurans dalam bentuk yang sesuai dengan perikatan yang
        memberikan keyakinan memadai atau perikatan yang memberikan
        keyakinan terbatas
Penggunaan Nama Praktisi
                  yang Tidak Semestinya
• Praktisi dikaitkan dengan suatu hal pokok ketika praktisi
  melaporkan informasi tentang hal pokok atau mengizinkan
  penggunaan nama praktisi dalam suatu hubungan profesional
  dengan hal pokok tersebut. Jika praktisi tidak terkait melalui cara
  tersebut di atas, maka pihak ketiga dapat menganggap bahwa
  tidak ada tanggung jawab praktisi. Jika praktisi menyadari bahwa
  ada pihak yang secara tidak semestinya menggunakan nama
  praktisi dengan mengaitkannya dengan suatu hal pokok, maka
  praktisi harus meminta pihak tersebut untuk menghentikan
  tindakannya. Praktisi juga harus mempertimbangkan langkah lain
  yang mungkin diperlukan, seperti menginformasikan setiap
  pemakai pihak ketiga yang diketahui tentang penggunaaan nama
  praktisi yang tidak semestinya atau meminta advis hukum.

More Related Content

What's hot

Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenanggibert
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Tugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasTugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasZahar Kaur Bhullar
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiEkal Kurniawan
 
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12gabriellehappy
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaAjeng Pipit
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Tugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasTugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kas
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitasKewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitas
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 

Viewers also liked

SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxgisilowati
 
SA 500 - 580 - revisedx
SA 500 - 580 - revisedxSA 500 - 580 - revisedx
SA 500 - 580 - revisedxgisilowati
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Sri Apriyanti Husain
 

Viewers also liked (6)

SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedx
 
ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor InternalED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
 
SA 500 - 580 - revisedx
SA 500 - 580 - revisedxSA 500 - 580 - revisedx
SA 500 - 580 - revisedx
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
SA 530 Audit Sampling
SA 530 Audit SamplingSA 530 Audit Sampling
SA 530 Audit Sampling
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 

Similar to Kerangka utk Perikatan Asurans - revisedx

PPT SJT 4400 & 4410.pptx
PPT SJT 4400 & 4410.pptxPPT SJT 4400 & 4410.pptx
PPT SJT 4400 & 4410.pptxARYAAZHARI5
 
KEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptx
KEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptxKEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptx
KEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptxBenedictusBayu4
 
manejemen mutu tentng kualitas asuransi
manejemen mutu tentng kualitas asuransimanejemen mutu tentng kualitas asuransi
manejemen mutu tentng kualitas asuransiRina Simanjuntak
 
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...ChandraBagasAlfian
 
Power point kode etik
Power point kode etikPower point kode etik
Power point kode etikKarima Afifah
 
Konsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar auditKonsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar auditRisda Hamsuri
 
LSPP 103 praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1 sample
LSPP 103   praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1  sampleLSPP 103   praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1  sample
LSPP 103 praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1 sampleAfrianto Budi
 
Pemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesionalPemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesionalNizam Zan
 
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...Afrianto Budi
 
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...Nita Anny
 
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...Afrianto Budi
 
TM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND FORENSIK SRIANA.pdf
TM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND  FORENSIK SRIANA.pdfTM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND  FORENSIK SRIANA.pdf
TM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND FORENSIK SRIANA.pdfSulaimanHanif1
 
Etika Profesi Akuntansi
Etika Profesi AkuntansiEtika Profesi Akuntansi
Etika Profesi AkuntansiBoumedin Akbar
 
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptxPPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptxFadillahAbi1
 
Titik kritis dalam praktik audit 1
Titik kritis dalam praktik  audit 1Titik kritis dalam praktik  audit 1
Titik kritis dalam praktik audit 1vdy92
 
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...Afrianto Budi
 
Audit Chapter 1 (16 29)
Audit Chapter 1 (16 29)Audit Chapter 1 (16 29)
Audit Chapter 1 (16 29)erlina Puspita
 

Similar to Kerangka utk Perikatan Asurans - revisedx (20)

PPT SJT 4400 & 4410.pptx
PPT SJT 4400 & 4410.pptxPPT SJT 4400 & 4410.pptx
PPT SJT 4400 & 4410.pptx
 
KEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptx
KEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptxKEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptx
KEPAP - BAGIAN Anggota Yang Berpraktik Melayani Publik (Seksi 300).pptx
 
manejemen mutu tentng kualitas asuransi
manejemen mutu tentng kualitas asuransimanejemen mutu tentng kualitas asuransi
manejemen mutu tentng kualitas asuransi
 
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
246288276-Etika-dalam-Praktik-Audit-dan-Etika-dalam-Praktik-Konsultan-Manajem...
 
Power point kode etik
Power point kode etikPower point kode etik
Power point kode etik
 
Konsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar auditKonsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar audit
 
Kewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum AuditKewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum Audit
 
LSPP 103 praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1 sample
LSPP 103   praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1  sampleLSPP 103   praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1  sample
LSPP 103 praktik bisnis dan keuangan asuransi - sept 2015 v.1 sample
 
Pemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesionalPemantauan tingkah laku golongan profesional
Pemantauan tingkah laku golongan profesional
 
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
 
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (International ethics standards boards for accountans...
 
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
Soal Jawab AAMAI 103: Praktek Bisnis Asuransi dan Keuangan +50 Soal Online 20...
 
TM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND FORENSIK SRIANA.pdf
TM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND  FORENSIK SRIANA.pdfTM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND  FORENSIK SRIANA.pdf
TM 3 AUDIT INVESTIGATIF AND FORENSIK SRIANA.pdf
 
Etika Profesi Akuntansi
Etika Profesi AkuntansiEtika Profesi Akuntansi
Etika Profesi Akuntansi
 
Makalah profesi keguruan 6
Makalah profesi keguruan 6Makalah profesi keguruan 6
Makalah profesi keguruan 6
 
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptxPPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
 
Titik kritis dalam praktik audit 1
Titik kritis dalam praktik  audit 1Titik kritis dalam praktik  audit 1
Titik kritis dalam praktik audit 1
 
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103   Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
Tutorial AAMAI - Soal Jawaban 103 Praktik Bisnis dan Keuangan Asuransi - Ma...
 
Audit Chapter 1 (16 29)
Audit Chapter 1 (16 29)Audit Chapter 1 (16 29)
Audit Chapter 1 (16 29)
 
1 Pppi 10 Kualifikasi Penilai
1 Pppi 10 Kualifikasi Penilai1 Pppi 10 Kualifikasi Penilai
1 Pppi 10 Kualifikasi Penilai
 

More from gisilowati

Cfa corporate finance chapter3
Cfa corporate finance chapter3Cfa corporate finance chapter3
Cfa corporate finance chapter3gisilowati
 
Cfa corporate finance chapter2
Cfa corporate finance chapter2Cfa corporate finance chapter2
Cfa corporate finance chapter2gisilowati
 
SA 800-820 - revisedx
SA 800-820 - revisedxSA 800-820 - revisedx
SA 800-820 - revisedxgisilowati
 
SA 700 - 720 - revisedx
SA 700 - 720 - revisedxSA 700 - 720 - revisedx
SA 700 - 720 - revisedxgisilowati
 
SA 600 - 620 - revisedx
SA 600 - 620 - revisedxSA 600 - 620 - revisedx
SA 600 - 620 - revisedxgisilowati
 
SA 300 - 450 - Revisi Pak Godangx
SA 300 - 450 - Revisi Pak GodangxSA 300 - 450 - Revisi Pak Godangx
SA 300 - 450 - Revisi Pak Godangxgisilowati
 
Semarang 06 pebr 2012 konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...
Semarang 06 pebr 2012   konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...Semarang 06 pebr 2012   konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...
Semarang 06 pebr 2012 konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...gisilowati
 
7 tips for success
7 tips for success7 tips for success
7 tips for successgisilowati
 
Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)
Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)
Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)gisilowati
 
Spm paska uu 5 2011 - surabaya 24 sep2011
Spm paska uu 5 2011 -  surabaya 24 sep2011Spm paska uu 5 2011 -  surabaya 24 sep2011
Spm paska uu 5 2011 - surabaya 24 sep2011gisilowati
 
Tips developing isqc1 [repaired]
Tips developing isqc1 [repaired]Tips developing isqc1 [repaired]
Tips developing isqc1 [repaired]gisilowati
 

More from gisilowati (11)

Cfa corporate finance chapter3
Cfa corporate finance chapter3Cfa corporate finance chapter3
Cfa corporate finance chapter3
 
Cfa corporate finance chapter2
Cfa corporate finance chapter2Cfa corporate finance chapter2
Cfa corporate finance chapter2
 
SA 800-820 - revisedx
SA 800-820 - revisedxSA 800-820 - revisedx
SA 800-820 - revisedx
 
SA 700 - 720 - revisedx
SA 700 - 720 - revisedxSA 700 - 720 - revisedx
SA 700 - 720 - revisedx
 
SA 600 - 620 - revisedx
SA 600 - 620 - revisedxSA 600 - 620 - revisedx
SA 600 - 620 - revisedx
 
SA 300 - 450 - Revisi Pak Godangx
SA 300 - 450 - Revisi Pak GodangxSA 300 - 450 - Revisi Pak Godangx
SA 300 - 450 - Revisi Pak Godangx
 
Semarang 06 pebr 2012 konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...
Semarang 06 pebr 2012   konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...Semarang 06 pebr 2012   konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...
Semarang 06 pebr 2012 konvergensi ifrs - kajian penerapan psak tertentu yan...
 
7 tips for success
7 tips for success7 tips for success
7 tips for success
 
Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)
Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)
Pokok pokok perubahan ad (2012) materi sosialisasi (semarang)
 
Spm paska uu 5 2011 - surabaya 24 sep2011
Spm paska uu 5 2011 -  surabaya 24 sep2011Spm paska uu 5 2011 -  surabaya 24 sep2011
Spm paska uu 5 2011 - surabaya 24 sep2011
 
Tips developing isqc1 [repaired]
Tips developing isqc1 [repaired]Tips developing isqc1 [repaired]
Tips developing isqc1 [repaired]
 

Kerangka utk Perikatan Asurans - revisedx

  • 1. 1 EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS Dewan Standar Profesi Public Hearing 23 Mei 2012
  • 2. Gambaran umum Kerangka • Pendahuluan • Definisi dan Tujuan Suatu Perikatan Asurans • Ruang Lingkup Kerangka • Penerimaan Perikatan • Unsur-unsur Perikatan Asurans • Penggunaan Nama Praktisi yang Tidak Semestinya
  • 3. Definisi dan Tujuan Suatu Perikatan Asurans • Definisi “Perikatan Asurans” & “informasi hal pokok” • Dua tipe perikatan asurans yang dapat dilakukan oleh praktisi: – Perikatan yang memberikan keyakinan memadai, dan; • Tujuan perikatan yang memberikan keyakinan memadai adalah penurunan risiko perikatan asurans ke tingkat rendah yang dapat diterima dalam kondisi perikatan tersebut sebagai basis kesimpulan praktisi yang dinyatakan dalam bentuk positif. – perikatan yang memberikan keyakinan terbatas. • Tujuan perikatan yang memberikan keyakinan terbatas adalah penurunan risiko perikatan asurans ke tingkat yang dapat diterima dalam kondisi perikatan tersebut (namun risikonya lebih besar daripada risiko dalam perikatan yang memberikan keyakinan memadai), sebagai basis kesimpulan praktisi yang dinyatakan dalam bentuk negatif.
  • 4. Ruang Lingkup Kerangka • Tidak semua perikatan yang dilakukan oleh praktisi merupakan perikatan asurans. • Suatu perikatan asurans mungkin merupakan bagian perikatan lain yang lebih besar, seperti, bila suatu perikatan jasa konsultasi akuisisi bisnis mencakup permintaan untuk memberikan asurans tentang informasi keuangan historis atau prospektif. Dalam kondisi tersebut, Kerangka ini hanya relevan terhadap bagian asurans dari perikatan yang lebih besar tersebut.
  • 5. Penerimaan Perikatan • Praktisi menerima perikatan asurans hanya jika pengetahuan awal praktisi atas kondisi perikatan menunjukkan bahwa: a) Ketentuan etika profesi yang relevan, seperti independensi dan kompetensi profesional akan terpenuhi; dan b) Perikatan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: • Hal pokok adalah semestinya; • Kriteria yang digunakan adalah tepat dan tersedia bagi pemakai laporan yang dituju; • Praktisi memiliki akses untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung kesimpulan praktisi; • Kesimpulan praktisi, dalam perikatan yang memberikan keyakinan memadai atau perikatan yang memberikan keyakinan terbatas, harus dimasukkan dalam laporan tertulis; dan
  • 6. Penerimaan Perikatan (lanjutan) b) Perikatan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: (lanjutan) • Praktisi yakin bahwa ada suatu tujuan rasional untuk perikatan tersebut. Jika terdapat pembatasan signifikan terhadap ruang lingkup pekerjaan praktisi (lihat paragraf 55), kemungkinan perikatan tersebut tidak memiliki tujuan rasional. Demikian juga, bila praktisi yakin bahwa pihak yang melakukan perikatan dengan praktisi, bermaksud mengaitkan nama praktisi dengan hal pokok dengan cara yang tidak patut (lihat paragraf 61). SA, SPR dan SPAL tertentu mungkin saja mencakup ketentuan tambahan yang harus dipenuhi sebelum menerima perikatan tersebut.
  • 7. Unsur-unsur Perikatan Asurans • unsur-unsur suatu perikatan asurans yang dibahas dalam seksi ini: a) Hubungan tiga pihak yang melibatkan praktisi, pihak yang bertanggung jawab, dan pemakai yang dituju; b) Suatu hal pokok yang semestinya; c) Kriteria yang sesuai; d) Bukti yang cukup dan tepat; dan e) Suatu laporan asurans dalam bentuk yang sesuai dengan perikatan yang memberikan keyakinan memadai atau perikatan yang memberikan keyakinan terbatas
  • 8. Penggunaan Nama Praktisi yang Tidak Semestinya • Praktisi dikaitkan dengan suatu hal pokok ketika praktisi melaporkan informasi tentang hal pokok atau mengizinkan penggunaan nama praktisi dalam suatu hubungan profesional dengan hal pokok tersebut. Jika praktisi tidak terkait melalui cara tersebut di atas, maka pihak ketiga dapat menganggap bahwa tidak ada tanggung jawab praktisi. Jika praktisi menyadari bahwa ada pihak yang secara tidak semestinya menggunakan nama praktisi dengan mengaitkannya dengan suatu hal pokok, maka praktisi harus meminta pihak tersebut untuk menghentikan tindakannya. Praktisi juga harus mempertimbangkan langkah lain yang mungkin diperlukan, seperti menginformasikan setiap pemakai pihak ketiga yang diketahui tentang penggunaaan nama praktisi yang tidak semestinya atau meminta advis hukum.

Editor's Notes

  1. Pendahuluan:Kerangkainimengaturperikatanasuransyang dilakukanolehpraktisi. Kerangkainimenyediakankerangkaacuanbagipraktisidanpihak-pihak lain yang terlibatdalamperikatanasurans, sepertipihak yang melakukanperikatandenganpraktisi.Definisidantujuanperikatanasurans: Seksiinimendefinisikanperikatanasuransdanmengidentifikasitujuanduajenisperikatanasurans yang bolehdilakukanolehpraktisi. Kerangka ini menyebut kedua jenis perikatan asurans tersebut di atas sebagai perikatan yang memberikan keyakinan memadaidan perikatan yang memberikan keyakinan terbatas.Ruang lingkup Kerangka: Seksi ini membedakan perikatan asurans dari perikatan lain, seperti perikatan konsultasi.Penerimaanperikatan: Seksiinimenetapkankarakteristik yang harusdipenuhisebelumpraktisidapatmenerimasuatuperikatanasurans.Unsur-unsurperikatanasurans: Seksiinimengidentifikasidanmembahas lima unsurperikatanasurans yang dilakukanolehpraktisi, yaitu: hubungantigapihak, halpokok, kriteria, bukti, dansuatulaporanasurans. Seksi ini menjelaskan perbedaan yang penting antara perikatan yang memberikankeyakinanmemadai dengan perikatan yang memberikankeyakinan terbatas (seperti yang dijelaskan secara garis besar dalam Lampiran 1). Seksi ini juga membahas, sebagai contoh, keberagaman signifikan dalam hal pokok perikatan asurans, karakteristik kriteria yang cocok, peran risiko dan materialitas dalam perikatan asurans, dan bagaimana kesimpulan dinyatakan dalam dua tipe perikatan asurans tersebut.Penggunaan nama praktisi yang tidak semestinya: Seksi ini membahas implikasi pengaitan nama praktisi dengan suatu hal pokok.Untukperikatanasurans yang khususnya terkaitdenganinformasikeuanganhistoris, perikatanyang memberikan keyakinanmemadaidisebut audit danperikatanyang memberikan keyakinanterbatasdisebutreviu.
  2. “Perikatan Asurans” berarti suatu perikatan yang di dalamnya seorang praktisi menyatakan suatu kesimpulan yang dirancang untuk meningkatkan derajat kepercayaan pemakai yang dituju (selain pihak yang bertanggung jawab) terhadap hasil pengevaluasian atau pengukuran atas hal pokok dibandingkan dengan kriteria.istilah “informasihalpokok” akandigunakandalamartihasilpengevaluasianataupengukuransuatuhalpokok. Informasihalpokokinilah yang untukitupraktisimengumpulkanbukti yang cukupdantepatuntukmenyediakan basis memadaibagipraktisiuntukmenyatakankesimpulandalamsuatulaporanasurans.
  3. Perikatan lain yang sering dilakukan dan tidak memenuhi definisi di atas (serta tidak dicakup dalam Kerangka ini) meliputi:Perikatan yang dicakupdalamStandarJasaTerkait(“SJT”),sepertiperikatanprosedur yang disepakatidanperikatankompilasiatasinformasikeuanganatauinformasilainnya.Penyusunansuratpemberitahuanpajak yang didalamnyatidakadakesimpulan (yang memberikansuatukeyakinan) yang dinyatakan.Perikatanjasakonsultasi (ataujasaadvisory), sepertijasakonsultasimanajemendanjasakonsultasiperpajakan.Perikatanjasakonsultasimenggunakankeahlianteknis, pendidikan, observasi, pengalaman, danpengetahuantentangproseskonsultasiolehakuntan profesional. Proseskonsultasimerupakansuatuprosesanalitis yang biasanyamelibatkanbeberapa kombinasiaktivitas yang terkaitdengan: penetapantujuan, pencarianfakta, pendefinisianmasalahataupeluang, pengevaluasianalternatif, pengembanganrekomendasi(termasuktindakan, pengomunikasianhasil, dankadang-kadangpengimplementasiandantindaklanjut). Jikaditerbitkan, laporanumumnyaditulisdalambentuknarasi (“bentukpanjang”). Padaumumnyapekerjaan yang dilakukanhanyauntukkegunaandanpemanfaatan bagiklien. Sifatdanruanglingkuppekerjaanditentukanberdasarkankesepakatanantaraakuntanprofesionaldanklien. Setiapjasa yang memenuhidefinisiperikatanasuransbukanmerupakanperikatanjasakonsultasi.