2. Kepemimpinan dalam
Pendidikan
• Pemimpin artinya seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu
bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan
• Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.
3. Sifat - Sifat Pemimpin
• Pecaya diri
• Inisiatif
• Energi
• Menentukan sikap dengan waktu
yang tepat
• Kejernihan berfikir
• Kegigihan
• Keberanian
4. Kepemimpinan dalam kelas
Untuk menjadi dosen idaman, ada
beberapa hal yang dapat diperhatikan di
bawah ini:
– Berpakaian rapi dan sederhana
– Mengajar dengan penuh
kesungguhan
– Bertutur kata lantang, tegas, lugas
dan meyakinkan
– Disiplin
– Kemampuan menguasai kelas
– Teladan
5. Syarat-Syarat Guru/Dosen
Sebagai Pemimpin
– Berkemampuan bekerja keras,
– Mempunyai pandangan ke masa depan
dan memiliki visi,
– Tekun dan tabah, tak mudah putus asa,
– Memiliki disiplin,
– Memiliki sikap kepelayanan yang
• Care (Kepedulian)
• Courtesy (Sopan, Berbudi)
• Concern (Perhatian yang besar)
• Friendliness (Sikap bersahabat)
• Helpfulness (Sedia membantu)
7. Gaya Kepemimpinan
• Gaya Mendikte (Telling).
• Gaya Menjual (Selling).
• Gaya Melibatkan Diri (Participating).
• Gaya Mendelegasikan (Delegating).
8. Peran Pemimpin dalam
Pendidikan
• Educator (pendidik)
• Manajer
• Administrator
• Supervisor (penyelia)
• Leader (pemimpin)
• Pencipta iklim kerja
• Wirausahawan
9. Peran guru sebagai pemimpin
kelas
• Pendidik (nurturer),
• Model,
• Pengajar dan pembimbing,
• Pelajar (learner),
• Komunikator terhadap
masyarakat setempat,
• Pekerja administrasi, serta
• Kesetiaan terhadap
10. Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah suatu
ilmu yang mempelajari penataan sumber
daya untuk mencapai tujuan pendidikan
secara produktif”. Selanjutnya mengatakan
penataan mengandung makna, “mengatur,
administrasi, memimpin, mengelola atau
mengadministrasikan sumber daya yang
meliputi merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi, atau membina”.
12. Manajemen dan Supervisi
dalam Administrasi Pendidikan
Manajemen dapat di artikan
sebagai,
–Ilmu dan Seni
–Proses
–Profesi
13. Fungsi Utama Manajemen
• Perencanaan (Planning),
• Pengorganisasian (Organizing),
• Pengarahan (Actuating/Directing),
• Pengawasan (Controlling).
14. Tujuan Manajement
– Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif,
inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan
bermakna bagi para karyawan atau anggota.
– Terciptanya karyawan atau anggota yang
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan,
ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya manyarakat bangsa dan
negara.
15. Lanjutan...
– Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja
para anggota serta tertunjangnya kopetensi manajerial para
atasan dan anggota sebagai manajer.
– Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam
sebuah organisasi.
– Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang
proses dan tugas administrasi kepemimpinan
(tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemen).
– Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah
mutu para pekerja disebabkan karena manajemen.
16. Hubungan Administrasi dan
Manajement
Administrasi adalah penyelenggaranya
dan manajemen adalah orang yang
menyelenggarakan kerja.
Kombinasi dari keduanya adalah
penyelengaraan kerja yang dilakukan
oleh orang-orang secara bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
17. Supervisi
• Melakukan pengamatan secara langsung
dan berkala oleh atasan terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan oleh
bawahan untuk kemudian apabila
ditemukan masalah, segera diberikan
petunjuk atau bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya.
• Orang yang melakukan supervisi di
namakan supervisor.
20. Modul
Modul pembelajaran adalah bahan
ajar yang disusun secara sistematis
dan menarik yang mencakup isi
materi, metode dan evaluasi yang
dapat digunakan secara mandiri
untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
21. Sifat – sifat Modul
• Modul merupakan unit pengajaran terkecil
dan lengkap.
• Modul memuat rangkaian kegiatan belajar
yang direncanakan dan sistematik
• Modul memuat tujuan belajar yang
dirumuskan secara jelas dan spesifik
(khusus)
• Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
• Modul merupakan realisasi pengakuan
perbedaan individual dan merupakan salah
satu perwujudan dan pengajaran individual.
22. Tujuan Pembelajaran Modul
• Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik
mereka masing-masing.
• Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan
menurut lamanya waktu yang digunakan mereka
masing-masing.
• Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial dan
banyaknya ulangan.
• Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang
diminati.
23. Pembelajaran Tuntas
Pembelajaran tuntas (mastery learning)
dalam proses pembelajaran berbasis
kompetensi dimaksudkan adalah pendekatan
dalam pembelajaran yang mempersyaratkan
peserta didik menguasai secara tuntas
seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
24. Tujuan Pembelajaran Tuntas
Tujuan ideal pembelajaran tuntas
yaitu agar bahan yang dipelajari
dapat dikuasai sepenuhnya oleh
seluruh siswa.
25. Kepala Sekolah
` Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru
yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau
tempat di mana terjadi interaksi antara guru
yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
26. Kepala Sekolah Sebagai
Administrator
• Membuat perencanaan
• Kepala sekolah bertugas menyusun
struktur organisasi sekolah
• Kepala sekolah sebagai koordinator
dalam organisasi sekolah
• Kepala sekolah mengatur kepegawaian
dalam organisasi sekolah
27. Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor
Melaksanakan penelitian sederhana untuk
perbaikan situasi dan kondisi proses belajar
mengajar.
Mengadakan observasi kelas untuk
peningkatan efektivitas proses belajar
mengajar.
Melaksanakan pertemuan individual secara
profesional dengan guru untuk meningkatkan
profesi guru.
Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru
secara profesional dalam pemecahan masalah
proses belajar mengajar.
28. Lanjutan...
– Menyediakan dukungan dan suasana kondusif
bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan
mutu proses belajar mengajar.
– Melaksanakan pengembangan staf yang
berencana dan terarah.
– Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk
mengevaluasi hasil belajar secara
komprehensif.
– Menciptakan team work yang dinamis dan
profesional.
– Menilai hasil belajar peserta didik secara
komprehensif.
29. Partisipasi Guru dalam
Administrasi Pendidikan
Partisipasi guru dalam administrasi
sekolah sangat penting dan menjadi
keharusan.
Partisipasi dimaksud hendaknya
ditafsirkan sebagai kesempatan-
kesempatan kepada para guru dan kepala
sekolah untuk memberi contoh tentang
bagaimana demokrasi dapat diterapkan
untuk memcahkan berbagai masalah
pendidikan
31. Peran Organisasi Sekolah
(Kepala Sekolah)
• Kepala Sekolah Sebagai Edukator
• Kepala Sekolah Sebagai Manajer
• Kepala Sekolah Sebagai Administrator
• Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
• Kepala Sekolah Sebagai Leader
• Kepala Sekolah Sebagai Inovator
• Kepala Sekolah Sebagai Motivator
• Kepala Sekolah Sebagai Pejabat Formal
32. Hubungan Antara Sekolah
dengan Masyrakat
Hubungan masyarakat dengan
sekolah adalah hubungan dua arah antara
sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan
informasi-informasi tertentu yang
berguna bagi peningkatan pendidikan.
33. Manfaat Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
• Bagi masyarakat
tahu hal-hal persekolahan dan
inovasi-inovasinya, kebutuhan-
kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan,
menyalurkan kebutuhan berpartisipasi
dalam pendidikan, melakukan
tekanan/tuntutan terhadap sekolah
34. Lanjutan...
• Bagi sekolah
Memperbesar dorongan, mawas diri,
memudahkan memperbaiki pendidikan,
memperbesar usaha meningkatkan profesi staf,
konsep masyarakat tentang guru menjadi
benar, mendapatkan koreksi dari kelompok
penuntut, mendapat dukungan moral dari
masyarakat, memudahkan meminta bantuan
dan material dari masyarakat, memudahkan
pemakaian media pendidikan di masyarakat,
memudahkan pemanfaatan narasumber.
35. Teknik Hubungan Sekolah
dan Masyarakat
• Buletin Bulanan,
• Penerbitan Surat Kabar,
• Pameran Sekolah,
• Open House,
• Kunjungan Ke Sekolah (“School Visitation”),
• Kunjungan Ke Rumah Murid (”Home Visitation”),
• Melalui Penjelasan Oleh Staf Sekolah,
• Gambaran Keadaan Sekolah Melalui Murid,
• Melalui Radio Dan Televisi,
• Laporan Tahunan.