SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
Iwang, Fasilitator Ecovillage dan Narasumber 
Talkshow Ecovillage Kec. Kertasari 
Antusiasme kader Ecovillage yang sangat tinggi 
dalam mengikuti acara Talkshow Ecovillage 
W A R T A E C O V I L L A G E | 1 
Talkshow Ecovillage Kecamatan Kertasari 
“Daerah Pegunungan Kok Banjir !” 
Pada tanggal 22 Mei merupakan hari 
pertama Talkshow Ecovillage menuju Citarum 
Bestari bersama Badan Pengelolaan Lingkungan 
Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. 
Bertempat di Lapangan Volly Desa Sukapura, 
Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Tema 
yang diangkat dalam Talkshow tersebut adalah 
Perlindungan Mata Air. 
Narasumber yang hadir dalam pencangan 
Talkshow Ecovillage menuju Citarum Bestari 
2014 adalah Perum Perhutani, Kehutanan yang 
diwakilkan, Kepala Desa Sukapura, Kabid 
Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana BPLHD 
serta Fasilitator Kampung Berbudaya Lingkungan 
(Ecovillage). 
Iwang selaku Fasilitator Ecovillage 
menyampaikan bahwa Ecovillage membentuk 
kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap 
lingkungan. Untuk mencapai lingkungan beresih, 
sehat, indah dan lestari (Bestari) harus adanya 
sinegritas masyarakatnya itu sendiri. “Janteunkeun 
ieu ruang (Ecovillage) pikeun kontribusi 
kahirupan urang sadaya, pikeun ngajaga 
lingungan,” jelas Iwang. 
Permasalahan demi permasalahan 
disampaikan oleh masyarakat Kecamatan 
Kertasari selama Talkshow berlangsung. Salah 
satunya seperti yang disampaikan oleh Adang 
Agus Setia. Permasalahan yang menimpa 
Kecamatan Kertasari adalah banyaknya 
penjarahan hutan oleh masyarakat kaya, tanah 
kehutanan dijadikan perkebunan kentang, bawang 
merah dan lainnya namun tidak menggunakan 
terasering yang baik dan benar. Sehingga setiap 
kali hujan di daerah pegunungan tersebut 
mengalami banjir leutak (lumpur). 
Selain masalah diatas ada juga masalah 
yang disampaikan oleh Imas Salamah selaku ibu 
kader Desa Sukapura. Imas menyampaikan bahwa 
bayaknya penebangan pohon Kina yang 
merupakan identitas masyarakat Kertasari dan 
Pangalengan kini semakin berkurang. Perkebunan 
Kina dirusak oleh masyarakat yang tidak 
bertanggung jawab untuk dijadikan lahan 
perkebunan. Sehingga hutan menjadi gundul. 
Kesadaran masyarakat untuk menjaga alamnya 
semakin berkurang, kini masyarakat memilih 
hidup instan untuk memperkaya diri mereka 
masing-masing. Mereka merusak alam yang 
seharusnya mereka jaga. 
Suasana Talkshow Ecovillage Kec. Kertasari
W A R T A E C O V I L L A G E | 2 
Ir. Hj. Dewi Nurhayati, M.Si. Kabid Konservasi 
SDA dan Mitigasi Bencana, BPLHD Provinsi Jawa 
Barat 
Talkshow Ecovillage Kecamatan Pacet yang 
diselenggarakan di Desa Cipeujeuh Kecamatan 
Pacet 
Selain adanya penyampaian masalah-masalah 
yang menimpa Kertasari ada juga 
masyarakat yang menyampaikan apa yang 
seharusnya masyarakat lakukan untuk menjaga 
alam Kertasari. Yaitu yang disampaikan oleh Ade 
Juhana yang berasal dari Desa Cihawuk. Ade 
mengatakan bahwa untuk mencapai program yang 
diadakan oleh pemerintah yaitu perinsip otak 
masyarakat yang harus dibangun terlebih dulu. 
Keluhan masyarakat tersebut ditanggapi 
oleh para narasumber yang hadir. Seperti yang 
disamikan oleh Erlan Herlan selaku perwakilan 
Perhutani bahwa untuk menangani permasalahan 
yang menimpa Kecamatan Kertasari saat ini tiada 
lain harus melindungi mata air. Erlan mengatakan 
perlindungan mata air saat ini hukumnya wajib 
untuk dipertahankan dan harus dijaga pula. Untuk 
melindungi mata air saat ini tiada lain masyarakat 
harus menjaga kondisi hutan yang ada. 
Mengubah sikap masyarakat untuk 
membangun kampung berbudaya lingkungan 
(Ecovillage) adalah tujuan utama kelompok 
Ecovillage. Kegiatan Ecovillage yang ditangani 
oleh BPLHD ini bertujuan untuk membangun 
mindset masyarakat agar sadar lingkungan. Kita 
jaga alam, alam jaga kita. Ecovillage merupakan 
suatu wadah untuk mengembalikan budaya yang 
hilang. Yaitu Budaya jaga lembur. 
“Ecovillage ini bertujuan untuk 
membangun mindset masyarakat, budaya yang 
hilang harus dikembalikan kembali. Seperti 
leuwung pek kaian, gawir pek awian, walungan 
pek ruwateun,” jelas Dewi selaku Kabid 
Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana BPLHD 
Provinsi Jawa Barat. (pspbplhd). 
Talkshow Kecamatan Pacet 
“Harus Adanya Hubungan Lahir Batin!” 
Talkshow Ecovillage (kampung berbudaya 
lingkungan) yang ke tiga bertempat di Lapangan 
Bola Cipejeuh, Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet 
Kabupaten Bandung. Tema dalam Talkshow 
tersebut adalah Penanaman Pohon Berbasis 
Masyarakat. Kecamatan Pacet memiliki lahan 
hutan rakyat seluas 1.700 Ha dan 1.200 lahannya 
mengalami kritis akut, sehingga mengajak 
masyarakat untuk lebih peduli terhadap alam 
sekitar khusnya menjaga penggundulan hutan 
dengan cara menanam pohon sejak dini. Menanam 
pohon merupakan salah satu tindakan yang harus 
dilakukan untuk keberlanjutan lingkungan. 
Seluruh lapisan masyarakat harus prihatin 
dengan kondisi alam saat ini. Begitu banyak 
penebangan pohon secara liar sehingga 
menyebabkan kawasan Pacet mempunyai lahan 
kritis yang sangat memprihatinkan. Itu semua 
harus menjadi perhatian seluruh lapisan 
masyarakat. Erik selaku Fasilitator mengatakan 
pacet memiliki begitu banyak lahan kritis yang 
belum terakomodir berbasisi penanaman pohon 
keras. Kesadaran masyarakat pun masih tergolong 
rendah untuk menjaga lingkungan.
Peserta Riungan Warga Ecovillage Desa 
Mekarwangi Kecamatan Ibun 
W A R T A E C O V I L L A G E | 3 
Untuk menjaga hutan yang berada di 
kawasan Pacet Ali selaku Direktur Utama BUMN 
Hijau Lestari menjelaskan, bahwa sudah 5 tahun 
menjalankan program pengelolaan hutan rakyat. 
Dari tahun 2009 sampai sekarang sudah 3 juta 
pohon yang sudah ditanam. “Karena Betapa 
pentingnya penghijauan dan membangkitkan 
semangat masyarakat dalam menjaga alam” tutur 
Ali menambahkan. 
Penanaman pohon di daerah Pacet ini 
sedang gencar di lakukan oleh berbagai pihak dan 
dinas yang berkaitan. Dalam satu tahun terakhir 
Camat Pacet menjelaskan banyak sekali bantuan 
yang datang untuk mengembalikan lahan kritis. 
Dalam 5 bulan yang lalu masyarakat Pacet 
mendapatkan bantuan 80.000 bibit pohon dari 
Kodam Siliwangi. Setiap tahunnya M. Isaq selalu 
mengajak masyarakat untuk menanam pohon di 
tiap-tiap Desa. 
Masyarakat yang ingin melakukan 
penanaman pohon dan tidak bingung harus minta 
kemana mencari bibit pohon. Tidak usah sungkan 
atau ragu ajukan saja propsal ke dinas kehutanan. 
Bibit pohon tersebut bisa didaptkan secara gratis 
untuk kelompok tani dan swasta. Mari wujudkan 
Pacet menuju penghijauan. Penanaman bibit 
pohon tersebut akan didampngi oleh dinas yang 
berkaitan selama 3 tahun, untuk melihat 
perkembangan sejauh mana penanaman pohon 
tersebut berlangsung. 
Adapun pesan yang disampaikan oleh 
Dedi selaku ketua komunitas adat Cikondang, 
Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan. Bahwa 
setiap individu harus menjaga alamnya dari tiga 
aspek yakni harus peka terhadap benda yang 
cicing (hutan) dan yang nyaring (hewan). Serta 
selaku manusia yang berakal harus eling (sadar) 
terhadap lingkungan. 
Selain semua pihak harus bersama-sama 
mewujudkan Citarum Bestari. Juga harus adanya 
hubungan lahir batin untuk mewujudkan Citarum 
Bestari. Itulah pesan yang disampaikan oleh Ali 
sebagai narasumber dalam Talkshow Ecovillage 
untuk seluruh masyarakat. 
Bank Sampah Pada Dasarnya 
Bertujuan untuk Mencerdaskan 
Masyarakat 
Riungan ke-6 (11/8) di aula kantor Desa 
Mekarwangi, Kecamatan Ibun mengangkat tema 
mengenai apa itu Bank Sampah. Tema tersebut 
disampaikan oleh narasumber Deni Riswandani 
dan. H. Tarna selaku Fasilitator Kecamatan Ibun 
dan Majalaya. Penyampaian materi kepada 20 
relawan Ecovillage dan aparat Desa yang ikut 
serta dalam riungan berlangsung seru. 
Untuk penyampain materi Bank Sampah 
dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama 
penyampaian teori, kedua simulasi dan ketiga 
praktek. Pemaparan teori mengenai Bank Sampah 
telah membuka wawasan para kader Ecovillage. 
Contohnya setiap kader bisa mengetahui 3R 
(Reduce, Reuse, and Recyle). Reduce adalah 
mengurangi penggunaan bahan-bahan yang susah 
diuraikan seperti kantong plastik, dll. Reuse 
adalah menggunakan kembali barang-barang yang 
masih dapat digunakan. Dan Recyle adalah
W A R T A E C O V I L L A G E | 4 
Diskusi yang dilakukan oleh kelompok pada 
riungan warga Ecovillage 
Deni Riswandani, 
Narasumber dalam 
Riungan Warga Ecovillage 
Desa Mekarwangi 
Tintin (42) ketua kader 
Ecovillage Desa 
Mekarwangi 
mendaur ulang kembali seperti botol-botol, 
kaleng-kaleng dll untuk digunakan kembali. 
Setelah penyampaian teori maka diadakan 
simulasi pembentukan Bank Sampah untuk di 
Desa Mekarwangi. Dalam simulasi tersebut para 
kader Ecovillage di bagi enjadi 3 kelompok. 
Yakni kelompok rumah tangga (Nasabah) yang 
menghasilkan sampah, pengangkut dan angkutan 
sampah dari masyarakat (Depkolektor) dan 
pembentukan penangung jawab Bank Sampah itu 
sendiri. Pembentukan simulasi berlangsung seru, 
setiap anggota berperan aktif dalam pembentukan 
Bank Sampah di Desa Mekarwangi. 
Setiap kelompok melakukan diskusi untuk 
mengetahui tugasnya masing-masing. Barang apa 
yang dibutuhkan hingga pembahasan dana untuk 
membangunan Bank Sampah di Desa 
Mekarwangi. Setelah melakukan diskusi dalam 
kelompoknya, maka setiap kelompok pun 
mempresentasikan hasil diskusi sehingga 
menghasilkan mufakat bersama 
Struktur organisasi dalam pembentukan 
Bank Sampah di Desa Mekarwangi ini seperti 
bank-bank pada umumnya. Seperti adanya 
General Manager (GM), Depkolektor, dan 
Nasabah. Sehingga membuat para kader 
Ecovillage mudah untuk menyampaikan 
pemahaman mengenai apa itu Bank Sampah 
terhadap masyarakat. 
Untuk mengetahui apa maksud dan tujuan 
tema Bank Sampah yang disampaikan oleh 
fasilitator. Deni mengatakan bahwa budaya 
membuang sampah sembarang sangat melekat di 
kehidupan masyarakat sehari-hari. Adanya Bank 
Sampah pada dasarnya bertujuan untuk 
mencerdaskan masyarakat dan dengan adanya 
Bank Sampah sebagai sarana untuk meningkatkan 
ekonomi masyarakat. “Tema pembentukan Bank 
Sampah disetiap Desa tiada lain untuk 
mencerdaskan masyarakat, karena saat ini budaya 
buang sampah 
sembarangan masih 
sangat melekat di 
kehidupan 
masyarakat. Apabila 
di Indonesia ini setiap 
di setiap desanya 
memiliki Bank 
Sampah, maka 
Indonesia akan 
terhindar dari banjir 
dan masalah 
lingkungan lainnya”, 
jelas Deni. 
Tintin (42) selaku ketua kader Ecovillage 
Desa Mekarwangi mengatakan bahwa materi 
pembentukan Bank Sampah ini sangatlah 
berharga. Karena telah membuat Tintin dan 
relawan lainnya mendapatkan wawasan baru 
mengenai cara menangani 
permasalahan sampah. 
Sampah kini bukan lagi 
masalah, tapi sampah juga 
sebagai penunjang 
ekonomi. “Tema riungan 
tentang apa itu Bank 
Sampah yang disampaikan 
oleh Kang Deni, membuat 
saya bersyukur karena kini 
saya jadi tahu cara
W A R T A E C O V I L L A G E | 5 
Praktek Pembuatan Lubang Biopori 
Peserta Riungan Warga Ecovillage Desa 
Sukamantri, Kecamatan Paseh 
Ode, Kepala Desa 
Sukamantri Kec. Paseh 
memilah-milah sampah dan lain sebagainya. Pada 
dasarnya membuat saya dan teman-teman menjadi 
banyak tahu dan menambah wawasan baru bagi 
saya”, ujar Tintin 
Acara ketiga merupakan praktek 
pembentukan Bank Sampah. Selain pembentukan 
Bank Sampah setiap kader Ecovillage belajar 
membangun resapan Biopori. Praktek pembuatan 
resapan biopori didampingi oleh bpk. H. Tarna. 
Praktek tersebut dilakukan di halaman kantor 
Desa Mekarwangi. (pspbplhd). 
Jangan Mezholimi Alam, Karena 
Manusia Rohmatan Lil alamain 
Riungan warga (13/8) di Desa Sukamantri 
Kecamatan Paseh merupakan riungan terakhir. 
Kelomok Ecovillage di Desa Sukamantri 
melaporkan beberapa masalah yang ada di Desa 
kepada kepala Desa Ode Rahman Hakim. 
Beberapa permasalahan diantaranya lahan milik 
pribadi semakin berkurang, kurangnya sumber 
mata air, 6 RW di Desa Sukamantri berlangganan 
Banjir. 
Untuk mewujudkan Citarum yang bersih, 
sehat, indah dan lestari BPLHD Provinsi Jawa 
Barat membetuk kelompok kampung berbudaya 
lingkungan (Ecovillage). Ecovillge dibentuk tiada 
lain untuk mengubah prilaku masyarakat agar 
sadar lingkungan. “Bahwa harapan utama 
terhadap kelompok Ecovillage tiada lain bisa 
mengajak masyarakat untuk mengubah prilaku 
sadar terhadap lingkungan” jelas Didin selaku 
fasilitator Desa Sukamantri. 
“Tugas manusia di dunia ini tiada lain 
adalah untuk bisa menjaga alamnya. 
Sesungguhnya manusia itu rohmatan lilalamin. 
Barang siapa yang merusak alamnya 
sesungguhnya dia telah 
menzholimi alamnya 
menuju kehancuran” jelas 
Ode selaku Kades Desa 
Sukamantri. Program yang 
ada di kelompok 
Ecovillage memiliki 
hubungan erat dengan 
program desa. Sehingga 
membantu desa dalam 
mengidentifikasi masalah-masalah 
lingkungan dan 
menyatukan masalah perbaikan. 
Elis Listia (54) salah satu kader Ecovillage 
mengatakan selama dia berada di kelompok 
Ecovillage telah memberinya banyak ilmu dan 
pengetahuan dalam menjaga alam. Materi
W A R T A E C O V I L L A G E | 6 
Peserta Riungan Warga Ecovillage Desa Santosa, 
Kecamatan Kertasari 
Drs. M. Hasbulloh, 
narasumber Riungan 
Warga Ecovillage Desa 
Santosa 
pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam 
riungan telah membuat Elis paham dan tahu 
mengenai kondisi alam saat ini. Apalagi masalah 
yang ada di Desa Elis yaitu kurangnya sumber 
mata iar bersih akibat dari penggundulan hutan. 
(pspbplhd). 
Masalah Sampah Tidak Ada Ujungnya 
“Mengatasi sampah itu mudah dikatakan, 
namun susah untuk diimplementasikan”, jelas 
Igor Darojatun selaku Kepala Desa Santosa 
Kecamatan kertasari. 
Riungan ke 8 atau terakhir (14/8) di 
Madrasah Diniah, Nurul Iman Desa Santosa 
Kecamatan Kertasari. Materi yang disampaiakn 
oleh Ustad Drs. M. Hasbulloh adalah mengenai 
praktek pengolahan sampah dengan sistem pilah 
atasi sampah dengan tuntas. Para kader Ecovillage 
begitu antusias dalam mendengarkan materi yang 
disampaikan oleh narasumber. 
Sebelum penyampaian materi oleh ustad ( 
Red.sebutan akrab Drs. M Hasbullah). Saefullah 
selaku fasilitator Desa Santosa mengajak para 
kader Ecovillage dalam game hipnoterapi yang 
bersifat melatih konsentrasi setiap peserta riungan. 
Yang bertujuan untuk mengajak para kader lebih 
fokus dalam menerima materi yang disampaikan 
oleh narasumber. Hipnoterapi tersebut membuat 
seluruh kader merasa lebih rilek dan siap untuk 
menerima materi. 
Karena sebenarnya peradaban modern saat 
ini telah membentuk masyarakat bergaya hidup 
instan. Dengan gaya hidup instan tersebut pola 
prilaku masyarakat pun menjadi instan. Kebiasaan 
masyarakat saat ini pada umumnya bukan berarti 
membuang sampah melainkan hanya 
memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat 
lain. Pola prilaku pemindahan sampah tersebut 
harus diubah. Masyarakat harus bisa memilah-milah 
samapah, mana sampah organik dan 
unorganik. 
Sampah unorganik 
(plastik, botol botol, dll) 
jangan di buang 
sembarangan karena bisa 
menghasilkan nilai 
ekonomi. Sedangkan 
sampah unorgnaik bisa 
dijadikan kompos yang 
bisa digunakan sebagai 
pupuk. Untuk 
permasalahan sampah 
unorganik Desa Santosa 
telah memiliki kerjasama 
dengan Bank Sampah 
yang berada di Pangalengan. Kegiatan operasi 
bersih lingkungan pun sudah dilakukan. 
Program Ecovillage yang menjadi fokus 
utama adalah membangun karakter masyarakat. 
Harapan Igor selaku kades Santosa semoga 
program Ecovillage ini masyarakat kami 
(Red.Desa Santosa) untuk lebih peduli terhadap 
lingkungan kami. Para kader Ecovillage yang 20 
orang semoga bisa mengajak masyarakat dan 
menjadi contoh. (pspbplhd).
W A R T A E C O V I L L A G E | 7 
Pendidikan Merupakan Modal Utama 
dalam Meningkatkan Perekonomian 
Nani (34) Kader 
Ecovillage Desa 
Sukamanah, Kec. Paseh 
Iwan (36) 
Pendamping Lokal 
Ecovillage Desa 
Sukamanah 
Masyarakat 
Riungan warga kelompok Ecovillage di 
Desa Sukamanah Kecamatan Pacet (13/8). Materi 
yang disampaikan oleh narasumber Didin 
Komarudin adalah mengenai kemiskinan. 
Mayoritas masyarakat di Desa Sukamanah bekerja 
sebagai buruh pabrik dan menjadi pedagang kaki 
lima. 
Nani (34) salah 
satu kader Ecovillage 
mengatakan para buruh 
pabrik yang ada di 
desanya berpenghasilan 
sangat minim. Dalam 
satu minggu para buruh 
hanya mendapatkan Rp. 
280.000,00 itu pun 
kalau dikalkulasikan 
sama kerja lembur. 
Kurangnya pendidikan 
menyebabkan 
masyarakat yang berada di Desa Sukamanah 
menjadi buruh pabrik kang Haji (Kang Haji: 
sebutan untuk para pengusaha ). 
Penyampaian 
materi kemiskinan oleh 
narasumber tiada lain 
bertujuan untuk 
membangkitkan 
masyarakat dalam meraih 
pendidikan yang lebih 
tinggi. Karena pendidikan 
merupakan modal utama 
dalam meningkatkan 
perekonomian masyarakat. 
Karena dengan 
menyenyam bangku 
sekolah setidaknya bisa mebaca, menulis dan 
berhitung. 
Dengan adanya pembentukan kelompok 
Ecovillage di Desa Sukamanah telah membuka 
pikiran sebagian masyarakat untuk sadar 
lingkungan. Meskipun memerlukan proses yang 
cukup lama. Iwan (36) selaku pendamping lokal 
menjelaskan bahwa di Desa Sukamanah ini 
padat penduduk. Sehingga sampah yang 
didapatkan dalam sehari-harinya pun sangat 
banyak. Kesadaran masyarakat terhadap 
lingkungan pun sangat rendah. 
“Desa Sukamanah ini padat penduduk, 
sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan 
pun sangat banyak. Untuk saat ini kesadaran 
masyarakat pun masih sangat kurang”, tutur Iwan. 
Didin menjelaskan bahwa kemiskinan itu 
harus di dobrak. Karena lingkaran kemiskinan itu 
merupakan lingkaran setan yang tiada akhirnya. 
Diharapkan untuk generasi muda Desa 
Sukamanah untuk mengenyam pendidikan yang 
sudah ditentukan pemerintah. Sehingga bisa 
bersaing untuk dimasa yang akan datang. 
(pspbplhd). 
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah 
Provinsi Jawa Barat 
Tim Penyusun 
Ketua : 
Ir. Hj. Dewi Nurhayati, M.Si 
Anggota : 
Nita Nilawati Walla, S.P 
Papa Samrotul Puadah 
Desain dan Tataletak : 
M. Rezha Sofiyana, A.Md 
Jl. Naripan No. 25 Bandung 
www.bplhdjabar.go.id 
ksda@bplhdjabar.go.id 
ksda.bplhd.jabar@gmail.com

Contenu connexe

Tendances

Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.Oswar Mungkasa
 
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan InovasiMewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengonKalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengonWarnet Raha
 
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...Johan
 
Profil lembaga ysa
Profil lembaga ysaProfil lembaga ysa
Profil lembaga ysawalhiaceh
 
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaPeta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaYossy Suparyo
 
SansPower Portofolio
SansPower PortofolioSansPower Portofolio
SansPower PortofolioAvianto Tiyo
 
Kliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaID
Kliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaIDKliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaID
Kliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaIDBisnis Rental Kursi Pijat 081380783912
 
04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021
04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021 04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021
04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021 LAZNas Chevron
 
Dompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikan
Dompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikanDompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikan
Dompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikanRaka Pratama Pujiadi
 
Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014
Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014 Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014
Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014 LAZNas Chevron
 
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-finPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014fattaku rohman
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationsaepudinsangmjd
 

Tendances (19)

Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
 
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan InovasiMewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
 
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengonKalteng kembangkan sejuta pohon sengon
Kalteng kembangkan sejuta pohon sengon
 
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
 
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
 
CONTOH PKM GT
CONTOH PKM GTCONTOH PKM GT
CONTOH PKM GT
 
Profil lembaga ysa
Profil lembaga ysaProfil lembaga ysa
Profil lembaga ysa
 
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaPeta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
 
SansPower Portofolio
SansPower PortofolioSansPower Portofolio
SansPower Portofolio
 
Kliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaID
Kliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaIDKliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaID
Kliping kegiatan Menteri sitinurbaya Bakar dari group chat @JokopediaID
 
Ecovillage
EcovillageEcovillage
Ecovillage
 
Pkm Gt
Pkm GtPkm Gt
Pkm Gt
 
04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021
04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021 04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021
04 Monthly Report LAZNas Chevron Edisi April 2021
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Dompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikan
Dompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikanDompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikan
Dompet dhuafa banten luncurkan program sedekah ikan
 
Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014
Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014 Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014
Newsletter LAZNas Chevron Duri edisi penyaluran September 2014
 
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
 
Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundation
 

Similaire à ECOVILLAGE BANK SAMPAH

Apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta Majalaya
Apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta MajalayaApresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta Majalaya
Apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta Majalayajournalist
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Sufriadi Ayi
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxDadangSuryaKencana
 
Makalah hukum dan kebijakan lingkungan
Makalah hukum dan kebijakan lingkunganMakalah hukum dan kebijakan lingkungan
Makalah hukum dan kebijakan lingkunganHani Setia
 
Pra Proposal PHBD 2016
Pra Proposal PHBD 2016Pra Proposal PHBD 2016
Pra Proposal PHBD 2016Maya Cendana
 
73912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-201373912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-2013ommmmmmmmmmmmmmmm
 
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahanPemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahanNana-fina
 
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahanPemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahanNana-fina
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...najmul190693
 
Pengelolaan hutan kota babakan siliwangi
Pengelolaan hutan kota babakan siliwangiPengelolaan hutan kota babakan siliwangi
Pengelolaan hutan kota babakan siliwangidewiainun
 
Paparan p suyadi di batam
Paparan p suyadi di batamPaparan p suyadi di batam
Paparan p suyadi di batamFuad Muhammad
 
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa LingkunganLembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa LingkunganAntonius Marhenanto
 
Profil papan1
Profil papan1Profil papan1
Profil papan1walhiaceh
 
Sipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling MemperbaikiSipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling MemperbaikiAsri Nuraeni
 
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdfoheokhr73
 

Similaire à ECOVILLAGE BANK SAMPAH (20)

Apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta Majalaya
Apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta MajalayaApresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta Majalaya
Apresiasi masyarakat terhadap kegiatan ecovillage di desa Majakerta Majalaya
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
 
50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia
50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia
50 kisah inspirasi_wwf_untuk_indonesia
 
Makalah hukum dan kebijakan lingkungan
Makalah hukum dan kebijakan lingkunganMakalah hukum dan kebijakan lingkungan
Makalah hukum dan kebijakan lingkungan
 
Pra Proposal PHBD 2016
Pra Proposal PHBD 2016Pra Proposal PHBD 2016
Pra Proposal PHBD 2016
 
Md promo cadas
Md promo cadasMd promo cadas
Md promo cadas
 
73912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-201373912738 proposal-penghijauan-2013
73912738 proposal-penghijauan-2013
 
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahanPemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
 
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahanPemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
Pemberdayaan ekonomi produktif melalui pengolahan
 
Hutan adat
Hutan adat Hutan adat
Hutan adat
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
 
Pengelolaan hutan kota babakan siliwangi
Pengelolaan hutan kota babakan siliwangiPengelolaan hutan kota babakan siliwangi
Pengelolaan hutan kota babakan siliwangi
 
Paparan p suyadi di batam
Paparan p suyadi di batamPaparan p suyadi di batam
Paparan p suyadi di batam
 
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa LingkunganLembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
Lembar Fakta Payment for Environmental Services (PES) atau Imbal Jasa Lingkungan
 
Profil papan1
Profil papan1Profil papan1
Profil papan1
 
Sipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling MemperbaikiSipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
 
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
20190410111348-program-dlh-kabupaten-bandung.pdf
 
Desa Bestari CCEP Indonesia.pdf
Desa Bestari CCEP Indonesia.pdfDesa Bestari CCEP Indonesia.pdf
Desa Bestari CCEP Indonesia.pdf
 

ECOVILLAGE BANK SAMPAH

  • 1.
  • 2. Iwang, Fasilitator Ecovillage dan Narasumber Talkshow Ecovillage Kec. Kertasari Antusiasme kader Ecovillage yang sangat tinggi dalam mengikuti acara Talkshow Ecovillage W A R T A E C O V I L L A G E | 1 Talkshow Ecovillage Kecamatan Kertasari “Daerah Pegunungan Kok Banjir !” Pada tanggal 22 Mei merupakan hari pertama Talkshow Ecovillage menuju Citarum Bestari bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Bertempat di Lapangan Volly Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Tema yang diangkat dalam Talkshow tersebut adalah Perlindungan Mata Air. Narasumber yang hadir dalam pencangan Talkshow Ecovillage menuju Citarum Bestari 2014 adalah Perum Perhutani, Kehutanan yang diwakilkan, Kepala Desa Sukapura, Kabid Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana BPLHD serta Fasilitator Kampung Berbudaya Lingkungan (Ecovillage). Iwang selaku Fasilitator Ecovillage menyampaikan bahwa Ecovillage membentuk kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Untuk mencapai lingkungan beresih, sehat, indah dan lestari (Bestari) harus adanya sinegritas masyarakatnya itu sendiri. “Janteunkeun ieu ruang (Ecovillage) pikeun kontribusi kahirupan urang sadaya, pikeun ngajaga lingungan,” jelas Iwang. Permasalahan demi permasalahan disampaikan oleh masyarakat Kecamatan Kertasari selama Talkshow berlangsung. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Adang Agus Setia. Permasalahan yang menimpa Kecamatan Kertasari adalah banyaknya penjarahan hutan oleh masyarakat kaya, tanah kehutanan dijadikan perkebunan kentang, bawang merah dan lainnya namun tidak menggunakan terasering yang baik dan benar. Sehingga setiap kali hujan di daerah pegunungan tersebut mengalami banjir leutak (lumpur). Selain masalah diatas ada juga masalah yang disampaikan oleh Imas Salamah selaku ibu kader Desa Sukapura. Imas menyampaikan bahwa bayaknya penebangan pohon Kina yang merupakan identitas masyarakat Kertasari dan Pangalengan kini semakin berkurang. Perkebunan Kina dirusak oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan lahan perkebunan. Sehingga hutan menjadi gundul. Kesadaran masyarakat untuk menjaga alamnya semakin berkurang, kini masyarakat memilih hidup instan untuk memperkaya diri mereka masing-masing. Mereka merusak alam yang seharusnya mereka jaga. Suasana Talkshow Ecovillage Kec. Kertasari
  • 3. W A R T A E C O V I L L A G E | 2 Ir. Hj. Dewi Nurhayati, M.Si. Kabid Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana, BPLHD Provinsi Jawa Barat Talkshow Ecovillage Kecamatan Pacet yang diselenggarakan di Desa Cipeujeuh Kecamatan Pacet Selain adanya penyampaian masalah-masalah yang menimpa Kertasari ada juga masyarakat yang menyampaikan apa yang seharusnya masyarakat lakukan untuk menjaga alam Kertasari. Yaitu yang disampaikan oleh Ade Juhana yang berasal dari Desa Cihawuk. Ade mengatakan bahwa untuk mencapai program yang diadakan oleh pemerintah yaitu perinsip otak masyarakat yang harus dibangun terlebih dulu. Keluhan masyarakat tersebut ditanggapi oleh para narasumber yang hadir. Seperti yang disamikan oleh Erlan Herlan selaku perwakilan Perhutani bahwa untuk menangani permasalahan yang menimpa Kecamatan Kertasari saat ini tiada lain harus melindungi mata air. Erlan mengatakan perlindungan mata air saat ini hukumnya wajib untuk dipertahankan dan harus dijaga pula. Untuk melindungi mata air saat ini tiada lain masyarakat harus menjaga kondisi hutan yang ada. Mengubah sikap masyarakat untuk membangun kampung berbudaya lingkungan (Ecovillage) adalah tujuan utama kelompok Ecovillage. Kegiatan Ecovillage yang ditangani oleh BPLHD ini bertujuan untuk membangun mindset masyarakat agar sadar lingkungan. Kita jaga alam, alam jaga kita. Ecovillage merupakan suatu wadah untuk mengembalikan budaya yang hilang. Yaitu Budaya jaga lembur. “Ecovillage ini bertujuan untuk membangun mindset masyarakat, budaya yang hilang harus dikembalikan kembali. Seperti leuwung pek kaian, gawir pek awian, walungan pek ruwateun,” jelas Dewi selaku Kabid Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana BPLHD Provinsi Jawa Barat. (pspbplhd). Talkshow Kecamatan Pacet “Harus Adanya Hubungan Lahir Batin!” Talkshow Ecovillage (kampung berbudaya lingkungan) yang ke tiga bertempat di Lapangan Bola Cipejeuh, Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Tema dalam Talkshow tersebut adalah Penanaman Pohon Berbasis Masyarakat. Kecamatan Pacet memiliki lahan hutan rakyat seluas 1.700 Ha dan 1.200 lahannya mengalami kritis akut, sehingga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap alam sekitar khusnya menjaga penggundulan hutan dengan cara menanam pohon sejak dini. Menanam pohon merupakan salah satu tindakan yang harus dilakukan untuk keberlanjutan lingkungan. Seluruh lapisan masyarakat harus prihatin dengan kondisi alam saat ini. Begitu banyak penebangan pohon secara liar sehingga menyebabkan kawasan Pacet mempunyai lahan kritis yang sangat memprihatinkan. Itu semua harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Erik selaku Fasilitator mengatakan pacet memiliki begitu banyak lahan kritis yang belum terakomodir berbasisi penanaman pohon keras. Kesadaran masyarakat pun masih tergolong rendah untuk menjaga lingkungan.
  • 4. Peserta Riungan Warga Ecovillage Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun W A R T A E C O V I L L A G E | 3 Untuk menjaga hutan yang berada di kawasan Pacet Ali selaku Direktur Utama BUMN Hijau Lestari menjelaskan, bahwa sudah 5 tahun menjalankan program pengelolaan hutan rakyat. Dari tahun 2009 sampai sekarang sudah 3 juta pohon yang sudah ditanam. “Karena Betapa pentingnya penghijauan dan membangkitkan semangat masyarakat dalam menjaga alam” tutur Ali menambahkan. Penanaman pohon di daerah Pacet ini sedang gencar di lakukan oleh berbagai pihak dan dinas yang berkaitan. Dalam satu tahun terakhir Camat Pacet menjelaskan banyak sekali bantuan yang datang untuk mengembalikan lahan kritis. Dalam 5 bulan yang lalu masyarakat Pacet mendapatkan bantuan 80.000 bibit pohon dari Kodam Siliwangi. Setiap tahunnya M. Isaq selalu mengajak masyarakat untuk menanam pohon di tiap-tiap Desa. Masyarakat yang ingin melakukan penanaman pohon dan tidak bingung harus minta kemana mencari bibit pohon. Tidak usah sungkan atau ragu ajukan saja propsal ke dinas kehutanan. Bibit pohon tersebut bisa didaptkan secara gratis untuk kelompok tani dan swasta. Mari wujudkan Pacet menuju penghijauan. Penanaman bibit pohon tersebut akan didampngi oleh dinas yang berkaitan selama 3 tahun, untuk melihat perkembangan sejauh mana penanaman pohon tersebut berlangsung. Adapun pesan yang disampaikan oleh Dedi selaku ketua komunitas adat Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan. Bahwa setiap individu harus menjaga alamnya dari tiga aspek yakni harus peka terhadap benda yang cicing (hutan) dan yang nyaring (hewan). Serta selaku manusia yang berakal harus eling (sadar) terhadap lingkungan. Selain semua pihak harus bersama-sama mewujudkan Citarum Bestari. Juga harus adanya hubungan lahir batin untuk mewujudkan Citarum Bestari. Itulah pesan yang disampaikan oleh Ali sebagai narasumber dalam Talkshow Ecovillage untuk seluruh masyarakat. Bank Sampah Pada Dasarnya Bertujuan untuk Mencerdaskan Masyarakat Riungan ke-6 (11/8) di aula kantor Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun mengangkat tema mengenai apa itu Bank Sampah. Tema tersebut disampaikan oleh narasumber Deni Riswandani dan. H. Tarna selaku Fasilitator Kecamatan Ibun dan Majalaya. Penyampaian materi kepada 20 relawan Ecovillage dan aparat Desa yang ikut serta dalam riungan berlangsung seru. Untuk penyampain materi Bank Sampah dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama penyampaian teori, kedua simulasi dan ketiga praktek. Pemaparan teori mengenai Bank Sampah telah membuka wawasan para kader Ecovillage. Contohnya setiap kader bisa mengetahui 3R (Reduce, Reuse, and Recyle). Reduce adalah mengurangi penggunaan bahan-bahan yang susah diuraikan seperti kantong plastik, dll. Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan. Dan Recyle adalah
  • 5. W A R T A E C O V I L L A G E | 4 Diskusi yang dilakukan oleh kelompok pada riungan warga Ecovillage Deni Riswandani, Narasumber dalam Riungan Warga Ecovillage Desa Mekarwangi Tintin (42) ketua kader Ecovillage Desa Mekarwangi mendaur ulang kembali seperti botol-botol, kaleng-kaleng dll untuk digunakan kembali. Setelah penyampaian teori maka diadakan simulasi pembentukan Bank Sampah untuk di Desa Mekarwangi. Dalam simulasi tersebut para kader Ecovillage di bagi enjadi 3 kelompok. Yakni kelompok rumah tangga (Nasabah) yang menghasilkan sampah, pengangkut dan angkutan sampah dari masyarakat (Depkolektor) dan pembentukan penangung jawab Bank Sampah itu sendiri. Pembentukan simulasi berlangsung seru, setiap anggota berperan aktif dalam pembentukan Bank Sampah di Desa Mekarwangi. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk mengetahui tugasnya masing-masing. Barang apa yang dibutuhkan hingga pembahasan dana untuk membangunan Bank Sampah di Desa Mekarwangi. Setelah melakukan diskusi dalam kelompoknya, maka setiap kelompok pun mempresentasikan hasil diskusi sehingga menghasilkan mufakat bersama Struktur organisasi dalam pembentukan Bank Sampah di Desa Mekarwangi ini seperti bank-bank pada umumnya. Seperti adanya General Manager (GM), Depkolektor, dan Nasabah. Sehingga membuat para kader Ecovillage mudah untuk menyampaikan pemahaman mengenai apa itu Bank Sampah terhadap masyarakat. Untuk mengetahui apa maksud dan tujuan tema Bank Sampah yang disampaikan oleh fasilitator. Deni mengatakan bahwa budaya membuang sampah sembarang sangat melekat di kehidupan masyarakat sehari-hari. Adanya Bank Sampah pada dasarnya bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat dan dengan adanya Bank Sampah sebagai sarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. “Tema pembentukan Bank Sampah disetiap Desa tiada lain untuk mencerdaskan masyarakat, karena saat ini budaya buang sampah sembarangan masih sangat melekat di kehidupan masyarakat. Apabila di Indonesia ini setiap di setiap desanya memiliki Bank Sampah, maka Indonesia akan terhindar dari banjir dan masalah lingkungan lainnya”, jelas Deni. Tintin (42) selaku ketua kader Ecovillage Desa Mekarwangi mengatakan bahwa materi pembentukan Bank Sampah ini sangatlah berharga. Karena telah membuat Tintin dan relawan lainnya mendapatkan wawasan baru mengenai cara menangani permasalahan sampah. Sampah kini bukan lagi masalah, tapi sampah juga sebagai penunjang ekonomi. “Tema riungan tentang apa itu Bank Sampah yang disampaikan oleh Kang Deni, membuat saya bersyukur karena kini saya jadi tahu cara
  • 6. W A R T A E C O V I L L A G E | 5 Praktek Pembuatan Lubang Biopori Peserta Riungan Warga Ecovillage Desa Sukamantri, Kecamatan Paseh Ode, Kepala Desa Sukamantri Kec. Paseh memilah-milah sampah dan lain sebagainya. Pada dasarnya membuat saya dan teman-teman menjadi banyak tahu dan menambah wawasan baru bagi saya”, ujar Tintin Acara ketiga merupakan praktek pembentukan Bank Sampah. Selain pembentukan Bank Sampah setiap kader Ecovillage belajar membangun resapan Biopori. Praktek pembuatan resapan biopori didampingi oleh bpk. H. Tarna. Praktek tersebut dilakukan di halaman kantor Desa Mekarwangi. (pspbplhd). Jangan Mezholimi Alam, Karena Manusia Rohmatan Lil alamain Riungan warga (13/8) di Desa Sukamantri Kecamatan Paseh merupakan riungan terakhir. Kelomok Ecovillage di Desa Sukamantri melaporkan beberapa masalah yang ada di Desa kepada kepala Desa Ode Rahman Hakim. Beberapa permasalahan diantaranya lahan milik pribadi semakin berkurang, kurangnya sumber mata air, 6 RW di Desa Sukamantri berlangganan Banjir. Untuk mewujudkan Citarum yang bersih, sehat, indah dan lestari BPLHD Provinsi Jawa Barat membetuk kelompok kampung berbudaya lingkungan (Ecovillage). Ecovillge dibentuk tiada lain untuk mengubah prilaku masyarakat agar sadar lingkungan. “Bahwa harapan utama terhadap kelompok Ecovillage tiada lain bisa mengajak masyarakat untuk mengubah prilaku sadar terhadap lingkungan” jelas Didin selaku fasilitator Desa Sukamantri. “Tugas manusia di dunia ini tiada lain adalah untuk bisa menjaga alamnya. Sesungguhnya manusia itu rohmatan lilalamin. Barang siapa yang merusak alamnya sesungguhnya dia telah menzholimi alamnya menuju kehancuran” jelas Ode selaku Kades Desa Sukamantri. Program yang ada di kelompok Ecovillage memiliki hubungan erat dengan program desa. Sehingga membantu desa dalam mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan dan menyatukan masalah perbaikan. Elis Listia (54) salah satu kader Ecovillage mengatakan selama dia berada di kelompok Ecovillage telah memberinya banyak ilmu dan pengetahuan dalam menjaga alam. Materi
  • 7. W A R T A E C O V I L L A G E | 6 Peserta Riungan Warga Ecovillage Desa Santosa, Kecamatan Kertasari Drs. M. Hasbulloh, narasumber Riungan Warga Ecovillage Desa Santosa pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam riungan telah membuat Elis paham dan tahu mengenai kondisi alam saat ini. Apalagi masalah yang ada di Desa Elis yaitu kurangnya sumber mata iar bersih akibat dari penggundulan hutan. (pspbplhd). Masalah Sampah Tidak Ada Ujungnya “Mengatasi sampah itu mudah dikatakan, namun susah untuk diimplementasikan”, jelas Igor Darojatun selaku Kepala Desa Santosa Kecamatan kertasari. Riungan ke 8 atau terakhir (14/8) di Madrasah Diniah, Nurul Iman Desa Santosa Kecamatan Kertasari. Materi yang disampaiakn oleh Ustad Drs. M. Hasbulloh adalah mengenai praktek pengolahan sampah dengan sistem pilah atasi sampah dengan tuntas. Para kader Ecovillage begitu antusias dalam mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber. Sebelum penyampaian materi oleh ustad ( Red.sebutan akrab Drs. M Hasbullah). Saefullah selaku fasilitator Desa Santosa mengajak para kader Ecovillage dalam game hipnoterapi yang bersifat melatih konsentrasi setiap peserta riungan. Yang bertujuan untuk mengajak para kader lebih fokus dalam menerima materi yang disampaikan oleh narasumber. Hipnoterapi tersebut membuat seluruh kader merasa lebih rilek dan siap untuk menerima materi. Karena sebenarnya peradaban modern saat ini telah membentuk masyarakat bergaya hidup instan. Dengan gaya hidup instan tersebut pola prilaku masyarakat pun menjadi instan. Kebiasaan masyarakat saat ini pada umumnya bukan berarti membuang sampah melainkan hanya memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat lain. Pola prilaku pemindahan sampah tersebut harus diubah. Masyarakat harus bisa memilah-milah samapah, mana sampah organik dan unorganik. Sampah unorganik (plastik, botol botol, dll) jangan di buang sembarangan karena bisa menghasilkan nilai ekonomi. Sedangkan sampah unorgnaik bisa dijadikan kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk. Untuk permasalahan sampah unorganik Desa Santosa telah memiliki kerjasama dengan Bank Sampah yang berada di Pangalengan. Kegiatan operasi bersih lingkungan pun sudah dilakukan. Program Ecovillage yang menjadi fokus utama adalah membangun karakter masyarakat. Harapan Igor selaku kades Santosa semoga program Ecovillage ini masyarakat kami (Red.Desa Santosa) untuk lebih peduli terhadap lingkungan kami. Para kader Ecovillage yang 20 orang semoga bisa mengajak masyarakat dan menjadi contoh. (pspbplhd).
  • 8. W A R T A E C O V I L L A G E | 7 Pendidikan Merupakan Modal Utama dalam Meningkatkan Perekonomian Nani (34) Kader Ecovillage Desa Sukamanah, Kec. Paseh Iwan (36) Pendamping Lokal Ecovillage Desa Sukamanah Masyarakat Riungan warga kelompok Ecovillage di Desa Sukamanah Kecamatan Pacet (13/8). Materi yang disampaikan oleh narasumber Didin Komarudin adalah mengenai kemiskinan. Mayoritas masyarakat di Desa Sukamanah bekerja sebagai buruh pabrik dan menjadi pedagang kaki lima. Nani (34) salah satu kader Ecovillage mengatakan para buruh pabrik yang ada di desanya berpenghasilan sangat minim. Dalam satu minggu para buruh hanya mendapatkan Rp. 280.000,00 itu pun kalau dikalkulasikan sama kerja lembur. Kurangnya pendidikan menyebabkan masyarakat yang berada di Desa Sukamanah menjadi buruh pabrik kang Haji (Kang Haji: sebutan untuk para pengusaha ). Penyampaian materi kemiskinan oleh narasumber tiada lain bertujuan untuk membangkitkan masyarakat dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi. Karena pendidikan merupakan modal utama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena dengan menyenyam bangku sekolah setidaknya bisa mebaca, menulis dan berhitung. Dengan adanya pembentukan kelompok Ecovillage di Desa Sukamanah telah membuka pikiran sebagian masyarakat untuk sadar lingkungan. Meskipun memerlukan proses yang cukup lama. Iwan (36) selaku pendamping lokal menjelaskan bahwa di Desa Sukamanah ini padat penduduk. Sehingga sampah yang didapatkan dalam sehari-harinya pun sangat banyak. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan pun sangat rendah. “Desa Sukamanah ini padat penduduk, sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan pun sangat banyak. Untuk saat ini kesadaran masyarakat pun masih sangat kurang”, tutur Iwan. Didin menjelaskan bahwa kemiskinan itu harus di dobrak. Karena lingkaran kemiskinan itu merupakan lingkaran setan yang tiada akhirnya. Diharapkan untuk generasi muda Desa Sukamanah untuk mengenyam pendidikan yang sudah ditentukan pemerintah. Sehingga bisa bersaing untuk dimasa yang akan datang. (pspbplhd). Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat Tim Penyusun Ketua : Ir. Hj. Dewi Nurhayati, M.Si Anggota : Nita Nilawati Walla, S.P Papa Samrotul Puadah Desain dan Tataletak : M. Rezha Sofiyana, A.Md Jl. Naripan No. 25 Bandung www.bplhdjabar.go.id ksda@bplhdjabar.go.id ksda.bplhd.jabar@gmail.com