SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
Bahan penyampaian makalah pada pelatian Kursus Tani di
         BPP MODEL Janurata Kec. Bandar Kab Benermeriah


Judul    : Budidaya dan pengelolaan Hama dan penyakit pada tanaman
           kopi Arabika Gayo.

Oleh    : Lamhot Edy P.




Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
PENDAHULUAN
       Kopi sebagai salah satu komoditi non migas, memiliki pasar yang cukup baik
dipasaran Dunia. Bagi indonesia kopi (coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang
sangat diharapkan peranannya sebagai pengasil devisa negara dan sangat berperan
penting bagi perekonomian rakyat, karena lebih dari 90 % dari total luas areal
perkopian di Indonesia merupakan perkebunan raknyat.
       Kabupaten Bener meriah dan kabupaten aceh tengah di Propinsi Aceh merupan
daerah penanaman kopi Arabika terluas di Indonesia. Saat ini luas areal penanaman
kopi di dua daerah itu di perkirakan telah mencapai 85.786 Ha dengan perincian 46.296
Ha terdapat dikabupaten Aceh Tengah dan 39.490 Ha di kabupaten Bener Meriah. Dari
luas lahan tersebut diatas sekitar 85 % jenis Arabika dan sisanya 15 % jenis robusta
serta melibatkan tidak kurang dari 50.000 Kepala Keluarga.
       Dalam budidaya daya kopi untuk mendapatkan hasil atau produksi yang
maksimal haruslah dilakukan budidaya yang baik dan benar dengan melakukan semua
syarat budidaya yang baik. Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam
budidaya tanaman kopi antara lain :
   1. Lingkungan
   2. Bahan tanam
   3. Pola tanam
   4. Pemupukan
   5. Pengelolaan OPT ( Organisme Penggangggu Tanaman )
   6. Pasca Panen


       Serangan hama dan penyakit utama pada kopi akam mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga dapat menyebabkan turunnya
produksi bahkan dapat menimbuklan kematian tanaman.
       Dipertanaman kopi terdapat 900 jenis serangga hama yang tercatat menyukai
tanaman tersebut, namun haya beberapa jenis serangga yang benar-benar merupakan
hama utama pada tanaman kopi. Demikian juga dengan penyakit yang umumnya
disebabkan oleh golongan jamur.



Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
MASALAH
         Adapun masalah yang sering terjadi dilapangan adalah paara petani kopi belum
tanggap terhadap serangan hama dan penyakit yang sering terjadi dalam intessitas serangan
ringan. Hal tersebut sangat membahayakan dalam sistimbudidaya yangn baik nantinya,yang
akan menimbulkan kekhawatiran terjadinya hama dan penyakit endemik dalam satu kawasan
besar.


TUJUAN
         Jika dilihat dari permasalah yang sering timbul yang diakibatkan oleh serangan OPT
ditingkat pekebun kopi khususnya ditingkat masyarakat maka sangat diperlukan tindakan
yang lebih lanjut. Adapun tujuan dari dari penulisan ini adalah
   1. Untuk mengetahui hama dan penyakit dominan pada pertanaman kopi arabika
         khususnya di daerah Gayo.
   2. Mencegah terjadinya Resurgensi dari hama dan penyakit tersebut.
   3. Meningkatkan pendapatan petani kopi.




Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
1.Hama


1.1Nematoda Parasit




       Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis merupakan nematoda endoparasit yang
berpindah-pindah. Daur hidup P.coffeae sekitar 45 hari dan R.similis sekitar 1 bulan.
       Gejala: Tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil, daun menguning dan gugur.
Pertumbuhan cabang-cabang primer terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga,
bunga premature dan banyak yang kosong. Bagian akar akar serabut membusuk, berwarna
coklat atau hitam. Pada serangan berat tanaman akhirnya mati.
Pengendalian di pembibitan: Disarankan menggunakan cara kimiawi yaitu dengan fumigasi
media bibit menggunakan fumigan pra tanam, misalnya Basamid G dan Vapam L. Untuk
nematisida sistemik dan kontak a.l.: Curaterr 3G, Vydate 100 AS, Rhocap 10G dan Rugby
10G.Vydate diaplikasikan dengan cara disiramkan pada bibit dengan konsentrasi 1,0% dan
dengan dosis 250 ml/bibit.
Pengendalian di pertanaman: Penggunaan jenis kopi tahan nematoda parasit. Digunakan
sebagai batang bawah misalnya kopi ekselsa (Coffeae exelsa), klon Bgn 121.09 dan kopi
robusta klon BP 961. Cara kultur teknis: pembukaan lubang tanam, rotasi tanaman dan
pembuatan parit barier.
Pengendalian hayati: Untuk menekan populasi nematoda menggunakan musuh alami berupa
bakteri, jamur dan nematoda predator.


Pengendalian kimiawi: Beberapa nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan a.l.
karbofuran (Curaterr 3G–35 g / tanaman), oksamil (Vydate 100 AS 1,0% 1 – 2.5 l / tanaman)
dan etoprofos (Rhocap 10G - 25 g / tanaman). Aplikasi diulang tiap tiga bulan.

Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
1.2. Hama Penggerek Buah Kopi (Hiypothenemus hampei )



       Serangga dewasa penggerek buah kopi atau bubuk buah kopi (PBKo), Hypothenemus
hampei (Coleoptera, Scolytidae) berwarna hitam kecoklatan, panjang yang betina sekitar 2
mm dan yang jantan 1,3 mm. Telur diletakkan dalam buah kopi yang bijinya mulai mengeras,
umur stadium telur 5 – 9 hari. Lama stadium larva 10 – 26 hari, prapupa 2 hari dan stadium
pupa 4 – 9 hari. Masa perkembangan dari telur sampai dewasa 25 – 35 hari. Lama hidup
serangga betina rata-rata 156 hari dan serangga jantan maksimum 103 hari.

Gejala:Serangga PBK0 masuk ke dalam buah kopi dengan cara membuat lubang di sekitar
diskus. Serangan pada buah muda menyebabkan gugur buah, serangan pada buah yang cukup
tua menyebabkan biji kopi cacat berlubang-lubang dan bermutu rendah.

Pengendalian:Pengendalian secara kultur teknis: Memutus daur hidup PBKo, meliputi
tindakan : Petik bubuk, yaitu mengawali panen dengan memetik semua buak masak yang
terserang bubuk 15 –30 hari menjelang panen besar. Lelesan, yaitu pemungutan buah kopi
yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang, selanjutnya
buah juga direndam dalam air panas. Racutan / rampasan, yaitu memetik seluruh buah yang
ada di pohon pada akhir panen. Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam
air panas 5 menit. Pengaturan naungan untuk menghindari kondisi pertanaman terlalu gelap
yang sesuai bagi perkembangan PBK.

Pengendalian secara biologi: Menggunakan parasitoid Cephalonomia stephanoderis dan
jamur patogen (Beauveria bassiana). Aplikasi B.bassiana dianjurkan dengan dosis 2,5 kg
biakan padat per hektar selama tiga kali aplikasi per musim panen. Penggunaan tanaman yang
masak serentak : Varietas USDA 230731 dan USDA 230762.




Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
2.Penyakit Tanaman Kopi

2.1. Penyakit Karat Daun (Hemileia vastatrix)

        Penyakit karat daun yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix B. et. Br.
merupakan penyakit utama pada tanaman kopi arabika.

        Tanaman sakit ditandai oleh adanya bercak-bercak berwarna kuning muda pada sisi
bawah daunnya, kemudian berubah menjadi kuning tua. Di bagian ini terbentuk tepung
berwarna jingga cerah (oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur H. vastatrix
Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan kering. Daun-daun yang
terserang parah kemudian gugur dan tanaman menjadi gundul. Tanaman yang demikian
menjadi kehabisan cadangan pati dalam akar-akar dan ranting rantingnya, akhirnya tanaman
mati.

        Dalam pembiakan dan penyebarannya, H vastatrix menggunakan uredospora yang
mula-mula berbentuk bulat, kemudian berubah menjadi memanjang dan bentuknya mirip
dengan juring buah jeruk. Uredospora yang telah masak berwarna jingga, pada sisi luarnya
dibagian yang cembung mempunyai duri-duri. Penyebaran oredospora dari pohon ke pohon
terjadi karena benturan bantuan percikan air menyebabkan uredospora sampai pada sisi
bawah daun. Infeksi jamur terjadi lewat mulut-mulut daun yang terdapat pada sisis bawah
daun. Dalam proses infeksinya uredospora mula-mula membentuk buluh kecambah,
kemudian membentuk apresorium di depan mulut kulit, selanjutnya jamur mengadakan
penetrasi kedalam jaringan jamur. Disamping bantuan air, beberapa agensia lain yang
berpotensi membantu menyebarkan uredosspora adalah angin, spesies trips tertentu, burung
dan manusia.

        Pada kopi robusta, penyakit ini tidak menjadi masalah, sedangkan pada kopi arabika
penyakit ini menjadi masalah utama. Cara pengendalian penyakit sementara ini dilakukan
dengan dua cara, yaitu menanam jenis-jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288
dan S 795, dan pengendalian dengan Fungisida Dithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air.




Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
2.2. Penyakit Bercak Daun ( Cercospora )

       Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora coffeicola B.et Cke. C.coffeicola
mempunyai konidium berbentuk gada, ukurannya ada yang pendek dan ada juga yang
panjang. Konidia dibentuk pad permukaan bercak, berbentuk seperti tepung berwarna abu-
abu.

Gejala: Serangan dapat terjadi pada daun maupun pada buah. Pada daun yang sakit timbul
bercak, mula-mula berwarna kuning tapi bercak dikelilingi halo berwarna kuning. Pada buah
yang terserang timbul bercak berwarna coklat, biasanya pada sisi yang lebih banyak
menerima cahaya matahari. Pembusukan pada bagian yang berbecak dapat sampai ke biji
sehingga dapat menurunkan kualitas.

Pengendalian:Secara kultur teknis, dengan memberi naungan yang cukup, pemupukan
berimbang dan pengurangan kelembaban kebun melalui pemangkasan dan pengendalian
gulma. Secara kimiawi, melalui penyemprotan dengan Bavistin 50 WP 0,2%, Cupravit OB 21
0,35%, Dithane M 45 80 WP 0,2%, Delsene MX 200 0,2% formulasi.

2.3. Penyakit Jamur Upas (Corticium salmoni calor B et Br)

Gejala: Cabang atau ranting yang terserang mati mendadak,serangan terjadi pada bagian
seluruh batang dan cabang dari ujung dampai cabang bawah berlangsung dalam 4 satadium
yaitu Stadium sarang laba-laba,berupa lapisan hipa (benang-benang)tipis,berbentuk seperti
jala berwarna putih perak. Stadium bongkol berupa hamparan hipa berwarna putih biasanya
di bentuk pada lentisel atau pada celah-celah. Stadium Kartisium berupa lapisan kerak
berwarna merah jambu, biasanya terbentuk pada sisi bawah cabang atau sisicabang yang agak
ternaung. Stadium Nekator berupa bintil-bintil kecil berupa oranye kemerahan.biassanya
terbentuk pada cabang yang tidak terlindung.

Pengendalian : Pengendalian dilakukan dengan pemangkasan cabang yang terinfeksi
kemudia di bakar,mengurang kelembaban kebun dengan dengan pengaturan pemangkasan
pohon pelindung. Juga dapat dilakukan dengan mpenggunaan fusida yang terdaftar seperti
Calixin RM atau Copper Sandoz 0,4 % formulasi.



Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300
2.4. Penyakit jamur akar coklat (Phellinus noxius)

       Terdapat tiga jenis penyakit akar yang menyerang tanaman kopi Arabika di daerah
Aceh Tengah yaitu akar coklat yang di sebabkan oleh jamur formes noxius,jamur akar putih
yang disebabkan oleh Fomes lignosus,dan jamur akar hitam yang disebabkan oleh jamur
Rosellina bunodes. namun yang sering kita jumpai adalah jamur akar hitam yang paling
sewring menyerang tanaman kopi arabika di Gayo.

Gejala penyakit: ada beberapa gejala dari jamur ini yaitu daun yang sakit mula-mula
menguning kemudian rontoh secara bergiliran,namun ada yang mula-mula menguning
kemudian layu secara mendadak dan serempak kemudian mengering tetapi daun tetap
melekat pada cabang tidak tidak langsung gugur (rontok),dan yang paling khas lagi adalah
akar-akar yang terserang,terutama akar tunggang tertutup oleh kerang yang terdiri atas
butiran-butiran tanah yang melekat kuat sehingga tidak mudah lepas walau di cuci. Diantara
butiran-butiran tanah tampak adanya benang-benang jamur yang berlendir colkat sampai
kehitaman.

Pengendalian: Membongkar tanaman yang sakit, kemudian seluruh bagian tanaman
kemudian dibakar, untuk tujuan pengendalian refentif dan tanaman yang terserang ringan,
bisa dilakukan aplikasi kapur dan pupuk urea. Kapur dengan dosis 200 gr perpohon dan urea
sebanyak 60 gr dilarutkan dalam 2 liter air dan disiramkan pada bahan kapur yang telah
ditabur.untuk pencegahan dapat diaplikasikan jamur antagonis seperti Trichordema spp.
(Coningii dan harzium) dengan dosis 200 gr pertanaman.




PENUTUP
       Ada beberapa hal tang harus dilakukan dalam pengelolaan OPT pada tanaman kopi :
   1. Harus dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan tepat untuk mencegah
      terjadinya resurgensi dan menghindari endemik penyaki kopi

   2. Pengendalian yang tepat akan menghasilkan produksi yang baik dengan kwalitas
      kopi yang terbaik.




Lamhot eddyp
Staf kp-gayo
Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id
Hp: 085275330300

Contenu connexe

Tendances

2 Penyakit Benih Kelapa Sawit
2 Penyakit Benih Kelapa Sawit2 Penyakit Benih Kelapa Sawit
2 Penyakit Benih Kelapa Sawitsat rahayuwati
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotiksat rahayuwati
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit
3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit
3 Penyakit Bibit Kelapa Sawitsat rahayuwati
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipassat rahayuwati
 
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluansat rahayuwati
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangsujononasa
 
Hidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaHidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaMemet Hakim
 
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetiksat rahayuwati
 
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor LingkunganPenyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungansat rahayuwati
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetfebrianiwijaya7
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karethome
 
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarakMakalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarakBondan the Planter of Palm Oil
 
Hama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetHama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetIlham Johari
 
Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)edhie noegroho
 

Tendances (19)

2 Penyakit Benih Kelapa Sawit
2 Penyakit Benih Kelapa Sawit2 Penyakit Benih Kelapa Sawit
2 Penyakit Benih Kelapa Sawit
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit
3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit
3 Penyakit Bibit Kelapa Sawit
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
 
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjang
 
Hidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaHidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganoderma
 
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
 
Patah pangkal pelepah
Patah pangkal pelepahPatah pangkal pelepah
Patah pangkal pelepah
 
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor LingkunganPenyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius Karena Faktor Lingkungan
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karet
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarakMakalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
 
Hama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetHama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karet
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)
 

Similaire à Hama dan Penyakit Kopi

Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungMuliadin Forester
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxnisachairunnisa2
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Novayanti Simamora
 
5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelai5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelaixie_yeuw_jack
 
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxRianRifandi
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangsujononasa
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxgoliaputra1
 
Penyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaPenyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaWiwik Agustina
 
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptxpenyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptxradityaadiputra5
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptSRI MANWAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 

Similaire à Hama dan Penyakit Kopi (20)

Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman Jagung
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
 
OPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptxOPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptx
 
5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelai5 ramlan-pengendalian karat kedelai
5 ramlan-pengendalian karat kedelai
 
Blast daun
Blast daunBlast daun
Blast daun
 
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 
Jurnal agrobacterium
Jurnal agrobacteriumJurnal agrobacterium
Jurnal agrobacterium
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Penyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaPenyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapa
 
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptxpenyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
 
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunanMakalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 

Hama dan Penyakit Kopi

  • 1. Bahan penyampaian makalah pada pelatian Kursus Tani di BPP MODEL Janurata Kec. Bandar Kab Benermeriah Judul : Budidaya dan pengelolaan Hama dan penyakit pada tanaman kopi Arabika Gayo. Oleh : Lamhot Edy P. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 2. PENDAHULUAN Kopi sebagai salah satu komoditi non migas, memiliki pasar yang cukup baik dipasaran Dunia. Bagi indonesia kopi (coffea sp) merupakan salah satu komoditas yang sangat diharapkan peranannya sebagai pengasil devisa negara dan sangat berperan penting bagi perekonomian rakyat, karena lebih dari 90 % dari total luas areal perkopian di Indonesia merupakan perkebunan raknyat. Kabupaten Bener meriah dan kabupaten aceh tengah di Propinsi Aceh merupan daerah penanaman kopi Arabika terluas di Indonesia. Saat ini luas areal penanaman kopi di dua daerah itu di perkirakan telah mencapai 85.786 Ha dengan perincian 46.296 Ha terdapat dikabupaten Aceh Tengah dan 39.490 Ha di kabupaten Bener Meriah. Dari luas lahan tersebut diatas sekitar 85 % jenis Arabika dan sisanya 15 % jenis robusta serta melibatkan tidak kurang dari 50.000 Kepala Keluarga. Dalam budidaya daya kopi untuk mendapatkan hasil atau produksi yang maksimal haruslah dilakukan budidaya yang baik dan benar dengan melakukan semua syarat budidaya yang baik. Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam budidaya tanaman kopi antara lain : 1. Lingkungan 2. Bahan tanam 3. Pola tanam 4. Pemupukan 5. Pengelolaan OPT ( Organisme Penggangggu Tanaman ) 6. Pasca Panen Serangan hama dan penyakit utama pada kopi akam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga dapat menyebabkan turunnya produksi bahkan dapat menimbuklan kematian tanaman. Dipertanaman kopi terdapat 900 jenis serangga hama yang tercatat menyukai tanaman tersebut, namun haya beberapa jenis serangga yang benar-benar merupakan hama utama pada tanaman kopi. Demikian juga dengan penyakit yang umumnya disebabkan oleh golongan jamur. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 3. MASALAH Adapun masalah yang sering terjadi dilapangan adalah paara petani kopi belum tanggap terhadap serangan hama dan penyakit yang sering terjadi dalam intessitas serangan ringan. Hal tersebut sangat membahayakan dalam sistimbudidaya yangn baik nantinya,yang akan menimbulkan kekhawatiran terjadinya hama dan penyakit endemik dalam satu kawasan besar. TUJUAN Jika dilihat dari permasalah yang sering timbul yang diakibatkan oleh serangan OPT ditingkat pekebun kopi khususnya ditingkat masyarakat maka sangat diperlukan tindakan yang lebih lanjut. Adapun tujuan dari dari penulisan ini adalah 1. Untuk mengetahui hama dan penyakit dominan pada pertanaman kopi arabika khususnya di daerah Gayo. 2. Mencegah terjadinya Resurgensi dari hama dan penyakit tersebut. 3. Meningkatkan pendapatan petani kopi. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 4. 1.Hama 1.1Nematoda Parasit Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis merupakan nematoda endoparasit yang berpindah-pindah. Daur hidup P.coffeae sekitar 45 hari dan R.similis sekitar 1 bulan. Gejala: Tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil, daun menguning dan gugur. Pertumbuhan cabang-cabang primer terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga, bunga premature dan banyak yang kosong. Bagian akar akar serabut membusuk, berwarna coklat atau hitam. Pada serangan berat tanaman akhirnya mati. Pengendalian di pembibitan: Disarankan menggunakan cara kimiawi yaitu dengan fumigasi media bibit menggunakan fumigan pra tanam, misalnya Basamid G dan Vapam L. Untuk nematisida sistemik dan kontak a.l.: Curaterr 3G, Vydate 100 AS, Rhocap 10G dan Rugby 10G.Vydate diaplikasikan dengan cara disiramkan pada bibit dengan konsentrasi 1,0% dan dengan dosis 250 ml/bibit. Pengendalian di pertanaman: Penggunaan jenis kopi tahan nematoda parasit. Digunakan sebagai batang bawah misalnya kopi ekselsa (Coffeae exelsa), klon Bgn 121.09 dan kopi robusta klon BP 961. Cara kultur teknis: pembukaan lubang tanam, rotasi tanaman dan pembuatan parit barier. Pengendalian hayati: Untuk menekan populasi nematoda menggunakan musuh alami berupa bakteri, jamur dan nematoda predator. Pengendalian kimiawi: Beberapa nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan a.l. karbofuran (Curaterr 3G–35 g / tanaman), oksamil (Vydate 100 AS 1,0% 1 – 2.5 l / tanaman) dan etoprofos (Rhocap 10G - 25 g / tanaman). Aplikasi diulang tiap tiga bulan. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 5. 1.2. Hama Penggerek Buah Kopi (Hiypothenemus hampei ) Serangga dewasa penggerek buah kopi atau bubuk buah kopi (PBKo), Hypothenemus hampei (Coleoptera, Scolytidae) berwarna hitam kecoklatan, panjang yang betina sekitar 2 mm dan yang jantan 1,3 mm. Telur diletakkan dalam buah kopi yang bijinya mulai mengeras, umur stadium telur 5 – 9 hari. Lama stadium larva 10 – 26 hari, prapupa 2 hari dan stadium pupa 4 – 9 hari. Masa perkembangan dari telur sampai dewasa 25 – 35 hari. Lama hidup serangga betina rata-rata 156 hari dan serangga jantan maksimum 103 hari. Gejala:Serangga PBK0 masuk ke dalam buah kopi dengan cara membuat lubang di sekitar diskus. Serangan pada buah muda menyebabkan gugur buah, serangan pada buah yang cukup tua menyebabkan biji kopi cacat berlubang-lubang dan bermutu rendah. Pengendalian:Pengendalian secara kultur teknis: Memutus daur hidup PBKo, meliputi tindakan : Petik bubuk, yaitu mengawali panen dengan memetik semua buak masak yang terserang bubuk 15 –30 hari menjelang panen besar. Lelesan, yaitu pemungutan buah kopi yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang, selanjutnya buah juga direndam dalam air panas. Racutan / rampasan, yaitu memetik seluruh buah yang ada di pohon pada akhir panen. Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam air panas 5 menit. Pengaturan naungan untuk menghindari kondisi pertanaman terlalu gelap yang sesuai bagi perkembangan PBK. Pengendalian secara biologi: Menggunakan parasitoid Cephalonomia stephanoderis dan jamur patogen (Beauveria bassiana). Aplikasi B.bassiana dianjurkan dengan dosis 2,5 kg biakan padat per hektar selama tiga kali aplikasi per musim panen. Penggunaan tanaman yang masak serentak : Varietas USDA 230731 dan USDA 230762. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 6. 2.Penyakit Tanaman Kopi 2.1. Penyakit Karat Daun (Hemileia vastatrix) Penyakit karat daun yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix B. et. Br. merupakan penyakit utama pada tanaman kopi arabika. Tanaman sakit ditandai oleh adanya bercak-bercak berwarna kuning muda pada sisi bawah daunnya, kemudian berubah menjadi kuning tua. Di bagian ini terbentuk tepung berwarna jingga cerah (oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur H. vastatrix Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan kering. Daun-daun yang terserang parah kemudian gugur dan tanaman menjadi gundul. Tanaman yang demikian menjadi kehabisan cadangan pati dalam akar-akar dan ranting rantingnya, akhirnya tanaman mati. Dalam pembiakan dan penyebarannya, H vastatrix menggunakan uredospora yang mula-mula berbentuk bulat, kemudian berubah menjadi memanjang dan bentuknya mirip dengan juring buah jeruk. Uredospora yang telah masak berwarna jingga, pada sisi luarnya dibagian yang cembung mempunyai duri-duri. Penyebaran oredospora dari pohon ke pohon terjadi karena benturan bantuan percikan air menyebabkan uredospora sampai pada sisi bawah daun. Infeksi jamur terjadi lewat mulut-mulut daun yang terdapat pada sisis bawah daun. Dalam proses infeksinya uredospora mula-mula membentuk buluh kecambah, kemudian membentuk apresorium di depan mulut kulit, selanjutnya jamur mengadakan penetrasi kedalam jaringan jamur. Disamping bantuan air, beberapa agensia lain yang berpotensi membantu menyebarkan uredosspora adalah angin, spesies trips tertentu, burung dan manusia. Pada kopi robusta, penyakit ini tidak menjadi masalah, sedangkan pada kopi arabika penyakit ini menjadi masalah utama. Cara pengendalian penyakit sementara ini dilakukan dengan dua cara, yaitu menanam jenis-jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795, dan pengendalian dengan Fungisida Dithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 7. 2.2. Penyakit Bercak Daun ( Cercospora ) Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora coffeicola B.et Cke. C.coffeicola mempunyai konidium berbentuk gada, ukurannya ada yang pendek dan ada juga yang panjang. Konidia dibentuk pad permukaan bercak, berbentuk seperti tepung berwarna abu- abu. Gejala: Serangan dapat terjadi pada daun maupun pada buah. Pada daun yang sakit timbul bercak, mula-mula berwarna kuning tapi bercak dikelilingi halo berwarna kuning. Pada buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat, biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya matahari. Pembusukan pada bagian yang berbecak dapat sampai ke biji sehingga dapat menurunkan kualitas. Pengendalian:Secara kultur teknis, dengan memberi naungan yang cukup, pemupukan berimbang dan pengurangan kelembaban kebun melalui pemangkasan dan pengendalian gulma. Secara kimiawi, melalui penyemprotan dengan Bavistin 50 WP 0,2%, Cupravit OB 21 0,35%, Dithane M 45 80 WP 0,2%, Delsene MX 200 0,2% formulasi. 2.3. Penyakit Jamur Upas (Corticium salmoni calor B et Br) Gejala: Cabang atau ranting yang terserang mati mendadak,serangan terjadi pada bagian seluruh batang dan cabang dari ujung dampai cabang bawah berlangsung dalam 4 satadium yaitu Stadium sarang laba-laba,berupa lapisan hipa (benang-benang)tipis,berbentuk seperti jala berwarna putih perak. Stadium bongkol berupa hamparan hipa berwarna putih biasanya di bentuk pada lentisel atau pada celah-celah. Stadium Kartisium berupa lapisan kerak berwarna merah jambu, biasanya terbentuk pada sisi bawah cabang atau sisicabang yang agak ternaung. Stadium Nekator berupa bintil-bintil kecil berupa oranye kemerahan.biassanya terbentuk pada cabang yang tidak terlindung. Pengendalian : Pengendalian dilakukan dengan pemangkasan cabang yang terinfeksi kemudia di bakar,mengurang kelembaban kebun dengan dengan pengaturan pemangkasan pohon pelindung. Juga dapat dilakukan dengan mpenggunaan fusida yang terdaftar seperti Calixin RM atau Copper Sandoz 0,4 % formulasi. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300
  • 8. 2.4. Penyakit jamur akar coklat (Phellinus noxius) Terdapat tiga jenis penyakit akar yang menyerang tanaman kopi Arabika di daerah Aceh Tengah yaitu akar coklat yang di sebabkan oleh jamur formes noxius,jamur akar putih yang disebabkan oleh Fomes lignosus,dan jamur akar hitam yang disebabkan oleh jamur Rosellina bunodes. namun yang sering kita jumpai adalah jamur akar hitam yang paling sewring menyerang tanaman kopi arabika di Gayo. Gejala penyakit: ada beberapa gejala dari jamur ini yaitu daun yang sakit mula-mula menguning kemudian rontoh secara bergiliran,namun ada yang mula-mula menguning kemudian layu secara mendadak dan serempak kemudian mengering tetapi daun tetap melekat pada cabang tidak tidak langsung gugur (rontok),dan yang paling khas lagi adalah akar-akar yang terserang,terutama akar tunggang tertutup oleh kerang yang terdiri atas butiran-butiran tanah yang melekat kuat sehingga tidak mudah lepas walau di cuci. Diantara butiran-butiran tanah tampak adanya benang-benang jamur yang berlendir colkat sampai kehitaman. Pengendalian: Membongkar tanaman yang sakit, kemudian seluruh bagian tanaman kemudian dibakar, untuk tujuan pengendalian refentif dan tanaman yang terserang ringan, bisa dilakukan aplikasi kapur dan pupuk urea. Kapur dengan dosis 200 gr perpohon dan urea sebanyak 60 gr dilarutkan dalam 2 liter air dan disiramkan pada bahan kapur yang telah ditabur.untuk pencegahan dapat diaplikasikan jamur antagonis seperti Trichordema spp. (Coningii dan harzium) dengan dosis 200 gr pertanaman. PENUTUP Ada beberapa hal tang harus dilakukan dalam pengelolaan OPT pada tanaman kopi : 1. Harus dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan tepat untuk mencegah terjadinya resurgensi dan menghindari endemik penyaki kopi 2. Pengendalian yang tepat akan menghasilkan produksi yang baik dengan kwalitas kopi yang terbaik. Lamhot eddyp Staf kp-gayo Email :lamhot_edyp@yahoo.co.id Hp: 085275330300