SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam Pengembangan Media
Pembelajaran1
Muhammad Adri
mhd.adri@unp.ac.id
http://muhammadadri.wordpress.com



      Lisensi Dokumen:
      Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
      Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
      disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
      tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang
      disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang,
      kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.



A. Pendahuluan
        Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan
kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma
masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi
surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah
satu diantaranya melalui jaringan Internet.

        Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan
teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses
komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi
pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana
penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan
Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapatkan sentuhan media teknologi informasi,
sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning (Utomo, 2001)

       e-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika,
khususnya perangkat komputer (Soekartawi, 2003). Karena itu e-learning sering disebut juga
dengan on-line course. Dalam berbagai literature e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan

1
 Disampaikan pada Lokakarya “Management Information System” Kerjasama Jurusan Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Padang dan Proyek Due-Like, 25 Nopember 2005.



Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                          1
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Internet, karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran.
Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan
sistem e-learning ini, antara lain : (a) Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai
sumber pembelajaran; (b) Biaya yang diperlukan masih relativ mahal untuk tahap-tahap awal; (c)
Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui Internet dan (d)
Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu (Soekartawi, 2003).

        Selain kendala dan hambatan tersebut di atas, kelemahan lain yang dimiliki oleh sistem e-
learning ini yaitu hilangnya nuansa pendidikan yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik,
karena yang menjadi unsur utama dalam e-learning adalah pembelajaran.

         Maka dengan melihat kelemahan dan kekurangan tersebut, para ahli berusaha menjawab
fenomena ini dengan mengembangkan sistem e-education. Sistem ini telah didiskusikan secara
aktif pada beberapa dekade terakhir ini. Pengembangan sistem e-education ini telah memberi
inspirasi untuk mengembangkan e-media secara optimal guna percepatan pemerataan layanan
pendidikan kepada masyarakat (Oetomo dan Priyogutomo, 2004). Dimana selain masyarakat
memperoleh pendidikan melalui pendidikan formal, juga didukung oleh pendidikan melalui e-
media, sebagai wujud dari pendidikan yang mandiri.

        e-Education dengan pemanfaatan e-media, juga ditujukan untuk mengatasi persoalan e-
learning, dimana e-media dapat dijadikan alternative terdekat jika tidak ada koneksi ke Internet.


B. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran

       Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefiniskan sebagai sejumlah langkah
yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar ini
mecakup beberapa tahapan, seperti :
   1. Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM), yang berkaitan dengan strategi
      yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran
      PBM.
   2. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langlah-langkah
      pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk perencanaan
      tentang media ajar yang akan digunakan.
   3. Strategi pelaksanaan proses balajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan sistem
      pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan materi ajar.

      Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil
yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media
mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar
bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137).
       Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media
ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
   a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape
      recorder.
   b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
   c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
      media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                           2
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
:
           1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound
              slide.
           2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
              yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.

      Sementara itu, selain media-media tersebut di atas, di lembaga pendidikan kehadiran
perangkat komputer telah merupakan suatu hal yang harus dikondisikan dan disosialisasikan untuk
menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain sangat banyak
pengguna jasa dibidang komputer yang mengharapkan dapat membantu mereka baik sebagai tutor,
tutee maupun tools yang belum mampu dipenuhi oleh tenaga yang profesional dibidangnya yang
dihasilkan melalui lembaga pendidikan yang ada. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengajar
terhadap kemampuan untuk memahami, mengimplementasikan, serta mengaplikasikan pengajaran
sejalan dengan tuntutan kurikulum karena keterbatas informasi dan pelatihan yang mereka peroleh.
      Komputer mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) yang mencakup tutor, tutee dan tools dalam implementasi dan aplikasi
bidang ilmu lain maupun dalam pengembangan IPTEK itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh BJ
Habibie bahwa dewasa ini tidak ada satu disiplin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara
berfikir analitis, matematis, dan numerik (Baisoetii, 1998). Kenyataan ini menunjukan bahwa peran
komputer akan menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar, terutama dalam penataan kemampuan
berfikir, bernalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang sangat kompetitif.

     Salah satu kompetensi proses belajar mengajar bagi seorang pengajar adalah keterampilan
mengajak dan membangkitkan mahasiswa berpikir kritis. Kemampuan itu didukung oleh
kemampuan pengajar dalam menggunakan media ajar. (Daniel, Jos,1986).

     Peranan pengajar sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan
dalam pengembangan kegiatan belajar mahasiswa, pengajar harus dapat meransang dan
memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi mahasiswa,
menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar
mengajar (Slameto,1988)

C. Strategi Pengembangan “Computer Aided Instruction”

      Dalam makalah ” e-Learning di Indonesia dan prospeknya dimasa mendatang”, Soekartawi
menyatakan bahwa dalam banyak hal, suksesnya program e-learning sangat tergantung dari
penilaian apakah : (a) e-learning itu sudah menjadi suatu kebutuhan; (b) Tersedianya infrastruktur
pendukungnya; (c) Tersedianya fasilitas jaringan Internet; (d) Perangkat lunak pembelajaran; (e)
Kemampuan dan keterampilan orang mengoperasikannya; (f) Kebijakan yang mendukung
pelaksanaan program e-learning tersebut (Soekartawi, 2003).

      Dalam mendukung sistem e-education, dalam makalah “ Kajian terhadap Model e-Media
dalam Pembangunan Sistem e-Education”, Oetomo dan Priyogoutomo mecoba untuk melakukan
penelitian berkaitan dengan e-media yang sering digunakan, yang paling favorit serta yang menjadi
harapan dan disukai oleh peserta didik dalam usahanya untuk mengembangan wawasan dan
pengetahuannya, maka hasil yang diperoleh media-media tersebut antara lain : kaset (program
pengajaran), CD MP3, VCD dan Internet (Oetoma dan Priyogutomo, 2004)



Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                            3
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Dengan melakukan survey kepada peserta didik akan dapat diketahui media yang tapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas proses balajar mengajar, baik yang berlangsung di kelas,
maupun dirumah masing-masing peserta didik.

D. Model e-Media

        e-Media adalah singkatan dari electronic media, artinya media yang berbasikan pada
peralatan elektronik. e-Media berkembang sangat variatif, seiring dengan perkembangan media-
media elektronik, seperti e-media konvensional berupa kaset rekaman pengajaran dan program TV
pendidikan, e-media berbasis komputer terdiri dari CD, CD MP3, VDC dan DVD, serta e-media
berbasis internet seperti e-news, e-Journal, e-Book, e-Consultant, Chatting, Newsgroup dan lain
sebagainya (Oetoma dan Priyogutomo,2004)
        Salah satu faktor keberhasilan proses komunikasi adalah penggunaan media. Peluang ini
ditangkap dan dilihat oleh para ahli untuk mengembangkan bentuk-bentuk e-media, yang bertujuan
untuk memberi alternatif model pendidikan yang tidak terikat oleh tempat dan waktu.

E. Pengajaran Berbantuan Komputer

         Dengan berkembangnya teknologi e-media, sebagai media pendiddikan, maka sarana dan
prasarana untuk pemanfaatannya juga berkembang, salah satu sarana tersebut adalah komputer.
         Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak
beberapa dekade yang lalu, karena dengan batuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih
interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
         Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang,
sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun
secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan
Web-based training (WBT).

1. Computer-based Training (CBT)
   CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CD-
   ROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media
   ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan
   program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya.
   Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi
   dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik
   dalam memanfaatkan CBT.

2. Web-based training (WBT)
    Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini
    selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan
    Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun
    dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002).

F. Pengorganisasian Materi Ajar

   Dalam pengorganisasian materi ajar, ada beberapa metoda yang digunakan, antara lain yang
populer digunakan (Horton, 2000) :

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                          4
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
a. Classic Tutorial
      Dalam classic tutorial seorang peserta didik memulai sebuah materi ajar dari pengenalan
      materi, kemudian melalui beberapa tahap proses samapi ke tingkat mahir konsep dan
      keahlian.
      Arsitektur sistem ini adalah :
                          Basic Skill              Internediate Skill           Advaced Skill
               Intro      or concept                  or concept                 or concept             Summary        Test




                                        Example                   Example                  Example



                                        Practice                  Practice                  Practice

                                        Gambar 1. Arsitektur Classic Tutorial
   b. Knowledge-paced tutorial
      Pada sistem ini peserta ajar diajak untuk mempersiapkan materi ajar terlebih dahulu,
      kemudian dilakukan tes awal pada setiap topik materi, yang mana tiap tes merupakan
      peningkatan materi tes sebelumnya. Sistem ini mempunyai arsitektur :
                Intro        Test1                   Test 2                  Test 3




                            Topic 1                  Topic 2                 Topic 3            Summary       Complete Test

                           Gambar 2. Arsitektur Knowledge-paced Tutorial
   c. Exploratiry Tutorial
      Dalam metoda ini, setelah menerima introduction, selanjutnya learner dapat mengakses
      halaman depan ekplorasi materi ajar. Dari sini dapat dilakukan pengkasesan linked-
      document, basis data ataupun knowledge space. Arsitektur sistem ini adalah sebagai berikut
      :
                                                         Intro




                              Index                     Home                  Summary                  Test




                                                 Electronic
                                                 document,
                                                dadabase, or
                                              knowledge space


                                Gambar 3. Arsitektur Exploratiry Tutorial
   d. Generated Lesson
      Model generated lesson, merupakan metoda materi ajar yang tergantung pada kemampuan
      peserta ajar dalam menjawab tes dan kuisioner, pada awal materi yang akan menetukan
      materi apa yang akan diterima selanjutnya. Metoda ini lebih dikenal dengan sebutan
      individual learner, karena setiap peserta akan memperoleh urutan materi yang berbeda,
      tergantung dari hasil tes awal yang dilakukan. Struktur sistem ini adalah sebagai berikut :




Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                                                          5
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Topik A




            Intro      Test                Topik B                             Topik E




                                 Topik C             Topik D              Topik F        Topik I   Summary   Test




                                                                Topik G             Topik H


                                     Gambar 3. Arsitektur Generated Lesson




G. Impelementasi E-Learning
        Keberhasilan pemanfaatan E-Learning environment yang terintegrasi tidak lepas dari
berbagai aspek seperti tools teknologi informasi yang digunakan, desain content, metode serta
perilaku belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen dan lain-lain.

         Persoalan utama yang sering dihadapi oleh setiap universitas pada saat akan
mengembangkan e-Learning adalah keterbatasan Bandwidth serta biaya operasional yang sangat
tinggi, sehingga sampai hari ini hanya beberapa universitas besar saja di dunia yang mampu
mengimpemntasikannya secara maksimal, seperti kerjasama e-leraning antara MIT dengan
Singapore National University dalam program Twin Graduate mereka, dengan teknologi
Teleconference. Barangkali kita masih ingat pada saat Presiden RI menyelenggarakan Sidang
Kabinet dengan teknologi Teleconference, menghabiskan biaya ratusan juta Rupiah, bagaimana
jika teknologi ini dimpelemtasikan dalam e-learning?

        Dalam penggunaan Bandwidth, terutama untuk aplikasi multicasting untuk kebutuhan
teleconference adalah salah satu hambatan dalam membangun e-learning, berikut adalah ilustrasi
penggunaan bandwidth untuk masing-masing aplikasi e-learning :




                       Gambar 4. Penggunaan Bandwidth dala aplikasi e-learning


Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                                                6
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Infrastruktur yang mendukung di dalam kampus sendiri juga harus memadai, karena
kebutuhan bandwith yang besar, dengan kecepatan transfer data yang tinggi, jelas menuntut
ketersediaan infrastruktur yang reliabel (High Speed Networking).

       Beberapa infrastruktur yang harus tersedia dalam membangun e-learning system antara lain
:
    1. Infrastruktur untuk konversi data video analog ke video digital
       Infrastruktur ini digunakan untuk proses akuisisi data video untuk di multicasting-kan ke
       dalam jaringan




                       Gambar 5. Infrastruktur untuk aplikasi realtime teleconference
    2. Infrastruktur sistem untuk impelementasi buffer display
       Perangkat inii dibutuhkan pada saat data video disalurkan melalui jaringan, maka
       kemmungkina munculnya lossless data kan besar, maka untuk memperbaiki lossless
       tersebut dibuthkan perangkat tambahan, untuk meminimalisai efek latensi dan jitter pada
       saat data ditransmisikan.




                        Gambar 6. Buffer untuk mengurangi latency dan jitter
    3. Pola pengiriman data video, karena pola ini menetukan dukungan infrastruktur yang harus
       digunakan. Dalam pola aliran data video ini, dapat digunakan tiga metoda, antara lain :
         a. Pola Point to Multipoint Bidirectional Application
             Pola point to Multipoint Bidirectional Application digunakan untuk mendukung
             proses pembelajaran real-time jarak jauh dengan memanfaatkan bandwidth
             teleconference, dimana setiap client mempunyai peranan yang sama. Dalam hal ini
             terjadi interaksi secara langsung antara pengajar deengan mahasiswa, dan
             komunikasi data video berlangsung dalam dua arah (bidirectional)


Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                          7
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Gambar 7. Rancangan aplikasi Point to Multipoint bidirectional
         b. Pola Point to Multipoint Unidirectional Application
            Pola point to Multipoint unidirectional application dimafaatkan untuk proses
            pembelajaran yang tidak mengundang interkasi langsung antara dosen dengan
            mahasiswa, dalam hal ini aliran data video berjalan satu arah saja (unidirectional).
            Pada Implementasinya data video yang telah didigitalisasi disimpan di dalam sebuah
            server, yang kemudian akan didistribusikan pada jaringan pada saat perkuliahan akan
            dilaksanakan, dan mahasiswa dapat mengakses data ini melalui desktop masing-
            masing.




                            Gambar 8. Aplikasi point to multipoint unidirectional
         c. Pola Point to Point Unidorectional Apllication
            Pola ini adalah pola yang sering digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh
            (distance learning), dimana komunikasi data video dilakukan secara point ot point
            dari server ke client, kemudian dari client ini di displaykan kepada mahasiswa yang
            ditempatkan dalam satu ruangan presentasi video. Dalam hal ini perkuliahan
            berlangsung secara pasif, tanpa adanya interaksi langsung antara mahasiswa dengan
            dosennya.



Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                          8
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Gambar 9. Aplikasi poin to point unidirectional application

        Di Indonesia, e-learning yang berkembang baru hanya sebatas transfer ”e-learning
content”, sehingga komunikasi berlangsung satu arah, dimana mahasiswa dapat mendownload
materi kuliah melalui situs masing-masing universitas, karena masih tingginya biaya operasional
untuk aplikasi komunikasi data video.

Daftar Pustaka
Baisoetii. (1998). Komputer dan Pendidikan. Yogyakarta.
Coser, et.al. 1983. Intoduction to Sociology, Harcourt Brace Javnovich, Inc, Florida.
Daniel, Jos (1986). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hasbullah, 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar (1986). Media Pendidikan.Bandung : Penerbit Alumni
Horton, William. 2000. Designing Web Based Training, John Wiley & Son Inc. USA.
Johnson W. And Johnson R.T. (1989). Effect of Cooperative and Individualistic Learning
         Experiences on Iterethnic Interaction Jurnal of Educational Psychologi Vol 73.
Joyce. 13. WeiI M & Showers. B (1992). Models of Teaching. Massachussetts Allyn and Bacon.
Oetomo, B.S.D dan Priyogutomo, Jarot. 2004. Kajian Terhadap Model e-Media dalam
         Pembangunan Sistem e-Education, Makalah Seminar Nasional Informatika 2004 di
         Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Februari 2004.
         Rossett, Allison, 2002. The ASTD E-Learning Handbook, McGraw-Hill Companies Inc,
         New York, USA.
         Sadiman, Arif, dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, pengembangan dan
         pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press.
Slameto (1988) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka, Cipta, Jakarta
Soekartawi, 2003, e-Learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang, Makalah Seminar
       Nasional ‘e-Learning perlu e-Library’ di Universitas Petra Surabaya pada 3 Februari 2003.
Suleiman, A.Hamzah. (1985). Media Audio-Visual. Jakarta : Penerbit Gramedia
Surendro, Kridanto. 2004. Pengembangan Aplikasi Learning Content Management System untuk
       Mendukung Proses Pembelajaran Jaraj Jauh. Makalah Seminar Nasional Informarika 2004
       di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Februari 2004.
Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda karya
Tailor, John. (1983). Computer in The Classroom. Addison Wesley.
Utomo, Junaidi. 2001. Dampak Internet Terhadap Pendidikan : Transformasi atau Evolusi,
       Seminar Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 7 April 2001.



Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                          9
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Biografi Penulis

                            Muhammad Adri. Menyelesaikan S1 di Jurusan Teknik
                            Elektronika FPTK IKIP Padang tahun 1999, dan S2 di
                            Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
                            dengan konsentrasi Sistem Komputer dan Informatika (SKI)
                            tahun 2004. Staf pengajar Teknik Elektronika Fakultas
                            Teknik Universitas Negeri Padang. Kompetensi inti pada
                            bidang Computer Networking and Security, Computer
                            Architecture and Organization, Web-Based Application,
                            Online Learning, Multimedia-Based Instructional Design, dan
Knowledge Community. Penulis aktif, sebagai pemakalah dalam berbagai Seminar
Nasional, instruktur pada model pembelajaran berbasis Multimedia dan Komputer., IT-
Based Education. Memegang Sertifikasi Microsoft, JENI (Java Education Network
Indonesia) 1,2,dan 4. Ketertarikan penulis dalam bidang implementasi IT dalam dunia
pendidikan, menghantarkan penulis sebagai mahasiswa doktoral Ilmu Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Padang, terhitung mulai September 2006.




Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com                                                10
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com

Contenu connexe

Tendances

Print out 02
Print out 02Print out 02
Print out 02fidera94
 
Topik 8 multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran
Topik 8  multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaranTopik 8  multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran
Topik 8 multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaranNik Ibrahim Nik Mat
 
Tik e learning
Tik e learningTik e learning
Tik e learninghaeriani h
 
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...Nik Mohamad Al-Fazil
 
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis ITPpt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis ITDewi_Sejarah
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...CELINEDANARIS
 
Pembelajaran berbasis tik
Pembelajaran berbasis tikPembelajaran berbasis tik
Pembelajaran berbasis tikWan Yogaswara
 
Inovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaranInovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaranMustapa Alba
 
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanHubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanSupratno Ani
 
Konsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tikKonsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tikbiru_na
 
5215127153 pevote100 (jurnal) raihando
5215127153 pevote100 (jurnal) raihando5215127153 pevote100 (jurnal) raihando
5215127153 pevote100 (jurnal) raihandoRaihando
 

Tendances (18)

Pk deden sem2
Pk deden sem2Pk deden sem2
Pk deden sem2
 
Print out 02
Print out 02Print out 02
Print out 02
 
Topik 8 multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran
Topik 8  multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaranTopik 8  multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran
Topik 8 multimedia interaktif untuk pengajaran dan pembelajaran
 
Tik e learning
Tik e learningTik e learning
Tik e learning
 
Bab ii modul media
Bab ii modul mediaBab ii modul media
Bab ii modul media
 
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
 
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis ITPpt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
 
Modul tik maemunah
Modul tik maemunahModul tik maemunah
Modul tik maemunah
 
Pembelajaran berbasis tik
Pembelajaran berbasis tikPembelajaran berbasis tik
Pembelajaran berbasis tik
 
TIK DIKONVERSI
TIK DIKONVERSITIK DIKONVERSI
TIK DIKONVERSI
 
Ict pembelajaran-2
Ict pembelajaran-2Ict pembelajaran-2
Ict pembelajaran-2
 
Adri 01-elearning-dengan-moodle
Adri 01-elearning-dengan-moodleAdri 01-elearning-dengan-moodle
Adri 01-elearning-dengan-moodle
 
Bab i4
Bab i4Bab i4
Bab i4
 
Inovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaranInovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaran
 
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanHubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
 
Konsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tikKonsep pembelajaran berbasis tik
Konsep pembelajaran berbasis tik
 
5215127153 pevote100 (jurnal) raihando
5215127153 pevote100 (jurnal) raihando5215127153 pevote100 (jurnal) raihando
5215127153 pevote100 (jurnal) raihando
 

En vedette

En vedette (6)

Pengenalan gimp 2
Pengenalan  gimp 2Pengenalan  gimp 2
Pengenalan gimp 2
 
Romi mandrakedesktop
Romi mandrakedesktopRomi mandrakedesktop
Romi mandrakedesktop
 
Noprianto studio
Noprianto studioNoprianto studio
Noprianto studio
 
Guidance redhat
Guidance redhatGuidance redhat
Guidance redhat
 
Reza ssh
Reza sshReza ssh
Reza ssh
 
Noprianto vnc
Noprianto vncNoprianto vnc
Noprianto vnc
 

Similaire à Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media Pembelajaran

Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5Mahasiswa
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajarannurasiyahnabil
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajarannurasiyahnabil
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajarannurasiyahnabil
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajarannurasiyahnabil
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranRANDI077
 
Modul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARANModul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARANaisyahfiksyah
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranimronhmz
 
5215127153 pevote100 (jurnal)
5215127153 pevote100 (jurnal)5215127153 pevote100 (jurnal)
5215127153 pevote100 (jurnal)Raihando
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERSyaifuljihad
 
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptxAplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptxIreclever
 
5215127153 pevote100 (jurnal)
5215127153  pevote100 (jurnal)5215127153  pevote100 (jurnal)
5215127153 pevote100 (jurnal)Raihando
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxNurAfifahiza
 

Similaire à Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media Pembelajaran (20)

Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 5
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARANModul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARAN
 
Ict
IctIct
Ict
 
Teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
 
MAKALAH ICT
MAKALAH ICTMAKALAH ICT
MAKALAH ICT
 
tugas ICT
tugas ICTtugas ICT
tugas ICT
 
MAKALAH ICT
MAKALAH ICTMAKALAH ICT
MAKALAH ICT
 
5215127153 pevote100 (jurnal)
5215127153 pevote100 (jurnal)5215127153 pevote100 (jurnal)
5215127153 pevote100 (jurnal)
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
 
media pembelajaran
media pembelajaranmedia pembelajaran
media pembelajaran
 
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptxAplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
 
Tugasan 3
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
 
5215127153 pevote100 (jurnal)
5215127153  pevote100 (jurnal)5215127153  pevote100 (jurnal)
5215127153 pevote100 (jurnal)
 
PPT 2.ppt
PPT 2.pptPPT 2.ppt
PPT 2.ppt
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptx
 

Plus de Mas Suwondo

Noprianto garlic
Noprianto garlicNoprianto garlic
Noprianto garlicMas Suwondo
 
Noprianto desktopgnome
Noprianto desktopgnomeNoprianto desktopgnome
Noprianto desktopgnomeMas Suwondo
 
Mulyadi tuningkarnel
Mulyadi tuningkarnelMulyadi tuningkarnel
Mulyadi tuningkarnelMas Suwondo
 
Noprianto bongkar
Noprianto bongkarNoprianto bongkar
Noprianto bongkarMas Suwondo
 
Adam opensource4all
Adam opensource4allAdam opensource4all
Adam opensource4allMas Suwondo
 
Michael opensource
Michael opensourceMichael opensource
Michael opensourceMas Suwondo
 
Dadan kameravidiowebcam
Dadan kameravidiowebcamDadan kameravidiowebcam
Dadan kameravidiowebcamMas Suwondo
 
Choirul winpcbutut
Choirul winpcbututChoirul winpcbutut
Choirul winpcbututMas Suwondo
 
Choirul windarilinux
Choirul windarilinuxChoirul windarilinux
Choirul windarilinuxMas Suwondo
 
Choirul integrasilinuxwin
Choirul integrasilinuxwinChoirul integrasilinuxwin
Choirul integrasilinuxwinMas Suwondo
 
Petunjuk Penggunaan Linux Blankon
Petunjuk Penggunaan Linux BlankonPetunjuk Penggunaan Linux Blankon
Petunjuk Penggunaan Linux BlankonMas Suwondo
 
Membuat Kalender Dengan OO Draw
Membuat Kalender Dengan OO DrawMembuat Kalender Dengan OO Draw
Membuat Kalender Dengan OO DrawMas Suwondo
 

Plus de Mas Suwondo (14)

Noprianto gnome
Noprianto gnomeNoprianto gnome
Noprianto gnome
 
Noprianto garlic
Noprianto garlicNoprianto garlic
Noprianto garlic
 
Noprianto desktopgnome
Noprianto desktopgnomeNoprianto desktopgnome
Noprianto desktopgnome
 
Mulyadi tuningkarnel
Mulyadi tuningkarnelMulyadi tuningkarnel
Mulyadi tuningkarnel
 
Noprianto bongkar
Noprianto bongkarNoprianto bongkar
Noprianto bongkar
 
Adam opensource4all
Adam opensource4allAdam opensource4all
Adam opensource4all
 
Michael opensource
Michael opensourceMichael opensource
Michael opensource
 
Dadan kameravidiowebcam
Dadan kameravidiowebcamDadan kameravidiowebcam
Dadan kameravidiowebcam
 
Choirul winpcbutut
Choirul winpcbututChoirul winpcbutut
Choirul winpcbutut
 
Choirul windarilinux
Choirul windarilinuxChoirul windarilinux
Choirul windarilinux
 
Choirul integrasilinuxwin
Choirul integrasilinuxwinChoirul integrasilinuxwin
Choirul integrasilinuxwin
 
Berfikir lokal
Berfikir lokalBerfikir lokal
Berfikir lokal
 
Petunjuk Penggunaan Linux Blankon
Petunjuk Penggunaan Linux BlankonPetunjuk Penggunaan Linux Blankon
Petunjuk Penggunaan Linux Blankon
 
Membuat Kalender Dengan OO Draw
Membuat Kalender Dengan OO DrawMembuat Kalender Dengan OO Draw
Membuat Kalender Dengan OO Draw
 

Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media Pembelajaran

  • 1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media Pembelajaran1 Muhammad Adri mhd.adri@unp.ac.id http://muhammadadri.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapatkan sentuhan media teknologi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning (Utomo, 2001) e-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer (Soekartawi, 2003). Karena itu e-learning sering disebut juga dengan on-line course. Dalam berbagai literature e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan 1 Disampaikan pada Lokakarya “Management Information System” Kerjasama Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Padang dan Proyek Due-Like, 25 Nopember 2005. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 1 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 2. Internet, karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain : (a) Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber pembelajaran; (b) Biaya yang diperlukan masih relativ mahal untuk tahap-tahap awal; (c) Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui Internet dan (d) Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu (Soekartawi, 2003). Selain kendala dan hambatan tersebut di atas, kelemahan lain yang dimiliki oleh sistem e- learning ini yaitu hilangnya nuansa pendidikan yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik, karena yang menjadi unsur utama dalam e-learning adalah pembelajaran. Maka dengan melihat kelemahan dan kekurangan tersebut, para ahli berusaha menjawab fenomena ini dengan mengembangkan sistem e-education. Sistem ini telah didiskusikan secara aktif pada beberapa dekade terakhir ini. Pengembangan sistem e-education ini telah memberi inspirasi untuk mengembangkan e-media secara optimal guna percepatan pemerataan layanan pendidikan kepada masyarakat (Oetomo dan Priyogutomo, 2004). Dimana selain masyarakat memperoleh pendidikan melalui pendidikan formal, juga didukung oleh pendidikan melalui e- media, sebagai wujud dari pendidikan yang mandiri. e-Education dengan pemanfaatan e-media, juga ditujukan untuk mengatasi persoalan e- learning, dimana e-media dapat dijadikan alternative terdekat jika tidak ada koneksi ke Internet. B. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefiniskan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar ini mecakup beberapa tahapan, seperti : 1. Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM), yang berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM. 2. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langlah-langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan. 3. Strategi pelaksanaan proses balajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan materi ajar. Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137). Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis : a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder. b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual. c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 2 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 3. : 1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide. 2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD. Sementara itu, selain media-media tersebut di atas, di lembaga pendidikan kehadiran perangkat komputer telah merupakan suatu hal yang harus dikondisikan dan disosialisasikan untuk menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain sangat banyak pengguna jasa dibidang komputer yang mengharapkan dapat membantu mereka baik sebagai tutor, tutee maupun tools yang belum mampu dipenuhi oleh tenaga yang profesional dibidangnya yang dihasilkan melalui lembaga pendidikan yang ada. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengajar terhadap kemampuan untuk memahami, mengimplementasikan, serta mengaplikasikan pengajaran sejalan dengan tuntutan kurikulum karena keterbatas informasi dan pelatihan yang mereka peroleh. Komputer mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mencakup tutor, tutee dan tools dalam implementasi dan aplikasi bidang ilmu lain maupun dalam pengembangan IPTEK itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh BJ Habibie bahwa dewasa ini tidak ada satu disiplin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analitis, matematis, dan numerik (Baisoetii, 1998). Kenyataan ini menunjukan bahwa peran komputer akan menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar, terutama dalam penataan kemampuan berfikir, bernalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang sangat kompetitif. Salah satu kompetensi proses belajar mengajar bagi seorang pengajar adalah keterampilan mengajak dan membangkitkan mahasiswa berpikir kritis. Kemampuan itu didukung oleh kemampuan pengajar dalam menggunakan media ajar. (Daniel, Jos,1986). Peranan pengajar sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dalam pengembangan kegiatan belajar mahasiswa, pengajar harus dapat meransang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi mahasiswa, menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar (Slameto,1988) C. Strategi Pengembangan “Computer Aided Instruction” Dalam makalah ” e-Learning di Indonesia dan prospeknya dimasa mendatang”, Soekartawi menyatakan bahwa dalam banyak hal, suksesnya program e-learning sangat tergantung dari penilaian apakah : (a) e-learning itu sudah menjadi suatu kebutuhan; (b) Tersedianya infrastruktur pendukungnya; (c) Tersedianya fasilitas jaringan Internet; (d) Perangkat lunak pembelajaran; (e) Kemampuan dan keterampilan orang mengoperasikannya; (f) Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program e-learning tersebut (Soekartawi, 2003). Dalam mendukung sistem e-education, dalam makalah “ Kajian terhadap Model e-Media dalam Pembangunan Sistem e-Education”, Oetomo dan Priyogoutomo mecoba untuk melakukan penelitian berkaitan dengan e-media yang sering digunakan, yang paling favorit serta yang menjadi harapan dan disukai oleh peserta didik dalam usahanya untuk mengembangan wawasan dan pengetahuannya, maka hasil yang diperoleh media-media tersebut antara lain : kaset (program pengajaran), CD MP3, VCD dan Internet (Oetoma dan Priyogutomo, 2004) Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 3 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 4. Dengan melakukan survey kepada peserta didik akan dapat diketahui media yang tapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses balajar mengajar, baik yang berlangsung di kelas, maupun dirumah masing-masing peserta didik. D. Model e-Media e-Media adalah singkatan dari electronic media, artinya media yang berbasikan pada peralatan elektronik. e-Media berkembang sangat variatif, seiring dengan perkembangan media- media elektronik, seperti e-media konvensional berupa kaset rekaman pengajaran dan program TV pendidikan, e-media berbasis komputer terdiri dari CD, CD MP3, VDC dan DVD, serta e-media berbasis internet seperti e-news, e-Journal, e-Book, e-Consultant, Chatting, Newsgroup dan lain sebagainya (Oetoma dan Priyogutomo,2004) Salah satu faktor keberhasilan proses komunikasi adalah penggunaan media. Peluang ini ditangkap dan dilihat oleh para ahli untuk mengembangkan bentuk-bentuk e-media, yang bertujuan untuk memberi alternatif model pendidikan yang tidak terikat oleh tempat dan waktu. E. Pengajaran Berbantuan Komputer Dengan berkembangnya teknologi e-media, sebagai media pendiddikan, maka sarana dan prasarana untuk pemanfaatannya juga berkembang, salah satu sarana tersebut adalah komputer. Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan batuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri. Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT). 1. Computer-based Training (CBT) CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CD- ROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT. 2. Web-based training (WBT) Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002). F. Pengorganisasian Materi Ajar Dalam pengorganisasian materi ajar, ada beberapa metoda yang digunakan, antara lain yang populer digunakan (Horton, 2000) : Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 4 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 5. a. Classic Tutorial Dalam classic tutorial seorang peserta didik memulai sebuah materi ajar dari pengenalan materi, kemudian melalui beberapa tahap proses samapi ke tingkat mahir konsep dan keahlian. Arsitektur sistem ini adalah : Basic Skill Internediate Skill Advaced Skill Intro or concept or concept or concept Summary Test Example Example Example Practice Practice Practice Gambar 1. Arsitektur Classic Tutorial b. Knowledge-paced tutorial Pada sistem ini peserta ajar diajak untuk mempersiapkan materi ajar terlebih dahulu, kemudian dilakukan tes awal pada setiap topik materi, yang mana tiap tes merupakan peningkatan materi tes sebelumnya. Sistem ini mempunyai arsitektur : Intro Test1 Test 2 Test 3 Topic 1 Topic 2 Topic 3 Summary Complete Test Gambar 2. Arsitektur Knowledge-paced Tutorial c. Exploratiry Tutorial Dalam metoda ini, setelah menerima introduction, selanjutnya learner dapat mengakses halaman depan ekplorasi materi ajar. Dari sini dapat dilakukan pengkasesan linked- document, basis data ataupun knowledge space. Arsitektur sistem ini adalah sebagai berikut : Intro Index Home Summary Test Electronic document, dadabase, or knowledge space Gambar 3. Arsitektur Exploratiry Tutorial d. Generated Lesson Model generated lesson, merupakan metoda materi ajar yang tergantung pada kemampuan peserta ajar dalam menjawab tes dan kuisioner, pada awal materi yang akan menetukan materi apa yang akan diterima selanjutnya. Metoda ini lebih dikenal dengan sebutan individual learner, karena setiap peserta akan memperoleh urutan materi yang berbeda, tergantung dari hasil tes awal yang dilakukan. Struktur sistem ini adalah sebagai berikut : Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 5 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 6. Topik A Intro Test Topik B Topik E Topik C Topik D Topik F Topik I Summary Test Topik G Topik H Gambar 3. Arsitektur Generated Lesson G. Impelementasi E-Learning Keberhasilan pemanfaatan E-Learning environment yang terintegrasi tidak lepas dari berbagai aspek seperti tools teknologi informasi yang digunakan, desain content, metode serta perilaku belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen dan lain-lain. Persoalan utama yang sering dihadapi oleh setiap universitas pada saat akan mengembangkan e-Learning adalah keterbatasan Bandwidth serta biaya operasional yang sangat tinggi, sehingga sampai hari ini hanya beberapa universitas besar saja di dunia yang mampu mengimpemntasikannya secara maksimal, seperti kerjasama e-leraning antara MIT dengan Singapore National University dalam program Twin Graduate mereka, dengan teknologi Teleconference. Barangkali kita masih ingat pada saat Presiden RI menyelenggarakan Sidang Kabinet dengan teknologi Teleconference, menghabiskan biaya ratusan juta Rupiah, bagaimana jika teknologi ini dimpelemtasikan dalam e-learning? Dalam penggunaan Bandwidth, terutama untuk aplikasi multicasting untuk kebutuhan teleconference adalah salah satu hambatan dalam membangun e-learning, berikut adalah ilustrasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing aplikasi e-learning : Gambar 4. Penggunaan Bandwidth dala aplikasi e-learning Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 6 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 7. Infrastruktur yang mendukung di dalam kampus sendiri juga harus memadai, karena kebutuhan bandwith yang besar, dengan kecepatan transfer data yang tinggi, jelas menuntut ketersediaan infrastruktur yang reliabel (High Speed Networking). Beberapa infrastruktur yang harus tersedia dalam membangun e-learning system antara lain : 1. Infrastruktur untuk konversi data video analog ke video digital Infrastruktur ini digunakan untuk proses akuisisi data video untuk di multicasting-kan ke dalam jaringan Gambar 5. Infrastruktur untuk aplikasi realtime teleconference 2. Infrastruktur sistem untuk impelementasi buffer display Perangkat inii dibutuhkan pada saat data video disalurkan melalui jaringan, maka kemmungkina munculnya lossless data kan besar, maka untuk memperbaiki lossless tersebut dibuthkan perangkat tambahan, untuk meminimalisai efek latensi dan jitter pada saat data ditransmisikan. Gambar 6. Buffer untuk mengurangi latency dan jitter 3. Pola pengiriman data video, karena pola ini menetukan dukungan infrastruktur yang harus digunakan. Dalam pola aliran data video ini, dapat digunakan tiga metoda, antara lain : a. Pola Point to Multipoint Bidirectional Application Pola point to Multipoint Bidirectional Application digunakan untuk mendukung proses pembelajaran real-time jarak jauh dengan memanfaatkan bandwidth teleconference, dimana setiap client mempunyai peranan yang sama. Dalam hal ini terjadi interaksi secara langsung antara pengajar deengan mahasiswa, dan komunikasi data video berlangsung dalam dua arah (bidirectional) Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 7 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 8. Gambar 7. Rancangan aplikasi Point to Multipoint bidirectional b. Pola Point to Multipoint Unidirectional Application Pola point to Multipoint unidirectional application dimafaatkan untuk proses pembelajaran yang tidak mengundang interkasi langsung antara dosen dengan mahasiswa, dalam hal ini aliran data video berjalan satu arah saja (unidirectional). Pada Implementasinya data video yang telah didigitalisasi disimpan di dalam sebuah server, yang kemudian akan didistribusikan pada jaringan pada saat perkuliahan akan dilaksanakan, dan mahasiswa dapat mengakses data ini melalui desktop masing- masing. Gambar 8. Aplikasi point to multipoint unidirectional c. Pola Point to Point Unidorectional Apllication Pola ini adalah pola yang sering digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh (distance learning), dimana komunikasi data video dilakukan secara point ot point dari server ke client, kemudian dari client ini di displaykan kepada mahasiswa yang ditempatkan dalam satu ruangan presentasi video. Dalam hal ini perkuliahan berlangsung secara pasif, tanpa adanya interaksi langsung antara mahasiswa dengan dosennya. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 8 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 9. Gambar 9. Aplikasi poin to point unidirectional application Di Indonesia, e-learning yang berkembang baru hanya sebatas transfer ”e-learning content”, sehingga komunikasi berlangsung satu arah, dimana mahasiswa dapat mendownload materi kuliah melalui situs masing-masing universitas, karena masih tingginya biaya operasional untuk aplikasi komunikasi data video. Daftar Pustaka Baisoetii. (1998). Komputer dan Pendidikan. Yogyakarta. Coser, et.al. 1983. Intoduction to Sociology, Harcourt Brace Javnovich, Inc, Florida. Daniel, Jos (1986). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hasbullah, 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada. Hamalik, Oemar (1986). Media Pendidikan.Bandung : Penerbit Alumni Horton, William. 2000. Designing Web Based Training, John Wiley & Son Inc. USA. Johnson W. And Johnson R.T. (1989). Effect of Cooperative and Individualistic Learning Experiences on Iterethnic Interaction Jurnal of Educational Psychologi Vol 73. Joyce. 13. WeiI M & Showers. B (1992). Models of Teaching. Massachussetts Allyn and Bacon. Oetomo, B.S.D dan Priyogutomo, Jarot. 2004. Kajian Terhadap Model e-Media dalam Pembangunan Sistem e-Education, Makalah Seminar Nasional Informatika 2004 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Februari 2004. Rossett, Allison, 2002. The ASTD E-Learning Handbook, McGraw-Hill Companies Inc, New York, USA. Sadiman, Arif, dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press. Slameto (1988) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka, Cipta, Jakarta Soekartawi, 2003, e-Learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang, Makalah Seminar Nasional ‘e-Learning perlu e-Library’ di Universitas Petra Surabaya pada 3 Februari 2003. Suleiman, A.Hamzah. (1985). Media Audio-Visual. Jakarta : Penerbit Gramedia Surendro, Kridanto. 2004. Pengembangan Aplikasi Learning Content Management System untuk Mendukung Proses Pembelajaran Jaraj Jauh. Makalah Seminar Nasional Informarika 2004 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Februari 2004. Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda karya Tailor, John. (1983). Computer in The Classroom. Addison Wesley. Utomo, Junaidi. 2001. Dampak Internet Terhadap Pendidikan : Transformasi atau Evolusi, Seminar Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 7 April 2001. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 9 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • 10. Biografi Penulis Muhammad Adri. Menyelesaikan S1 di Jurusan Teknik Elektronika FPTK IKIP Padang tahun 1999, dan S2 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dengan konsentrasi Sistem Komputer dan Informatika (SKI) tahun 2004. Staf pengajar Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Kompetensi inti pada bidang Computer Networking and Security, Computer Architecture and Organization, Web-Based Application, Online Learning, Multimedia-Based Instructional Design, dan Knowledge Community. Penulis aktif, sebagai pemakalah dalam berbagai Seminar Nasional, instruktur pada model pembelajaran berbasis Multimedia dan Komputer., IT- Based Education. Memegang Sertifikasi Microsoft, JENI (Java Education Network Indonesia) 1,2,dan 4. Ketertarikan penulis dalam bidang implementasi IT dalam dunia pendidikan, menghantarkan penulis sebagai mahasiswa doktoral Ilmu Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Padang, terhitung mulai September 2006. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com 10 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com