SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MOTIVASI DAN BELAJAR
KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
GALIH DHIMAS PRASETYO (01314025)
Pembibing :
Ns.Ferawati,S.Kep

PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA HUSADA
BOJONEGORO
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tanpa adanya
halangan berarti dalam proses pengerjaannya sehingga dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Dalam hal ini penulis mengambil judul “Motivasi dan Belajar”.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
semester I mata kuliah Pendidikan Dasar Keperawatan.
Tentunya sebagai mahkluk sosial penulis tidak bisa melakukan hal kecil ini sendirian
tanpa bantuan berbagai pihak. Dengan itu penulis banyak mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1) Ibu Ns.Ferawati,S.Kep selaku dosen pengasuh mata kuliah Pendidikan Dasar
Keperawatan;
2) Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan serta senantiasa memberikan doa
restunya, baik secara moril maupun secara materil dalam setiap langkah kedepannya;

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sekiranya membangun serta meningkatkan kualitas makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pada khususnya dan umumnya bagi semua
pihak yang membaca makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................

i

DAFTAR ISI ...........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang…………………………………………………1

1.2

Rumusan Masalah..……………….……………………………2

1.3

Tujuan Penulisan……………………………………………….2

1.4

Manfaat Penulisan…………………………………………….2

1.5

Metode Penulisan......................................................................2

BAB II ISI
2.1

Pengertian Motivasi …………………………………………3

2.2

Fungsi Motivasi Belajar……………..………………………5

2.3

Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar………. 6
2.3.1

Cita-cita atau Aspirasi……………………………………….7

2.3.2

Kemampuan Siswa ………………………………………....7

2.3.3

Kondisi Siswa……………………………………………….8

2.3.4

Kondisi Lingkungan Siswa.....................................................8

2.4

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar................................10

2.4.1

Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar................................10

2.4.2

Optimalisasi Dinamis Belajar dan Pembelajaran..................11

2.4.3

Optimalisasi Pengalaman dan Kemampuan Siswa...............11

BAB III PENUTUP
3.1

Kesimpulan

…………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA . …............................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa minat untuk belajar
seseorang akan mudah sekali naik turun. Agar minat untuk belajar ini senantiasa tetap
naik dalam waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan untuk tetap
terus belajar. Agar keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan semakin meningkat
frekuensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu yang
menyebabkan ia harus tetap semangat belajar.
Keseluruhan motif-motif

yang menjadikan seseorang menjadi semangat

belajar ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi. Maksud dari motivasi
belajar disini adalah

keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga tujuan dapat tercapai.
Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi
dalam proses belajar sangat penting. Karena yang dibicarakan adalah proses belajar,
maka manfaat motivasi tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh seorang
Guru/Dosen. Melalui pengetahuan tentang motivasi, seorang Guru/Dosen dapat
mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas, bahakan dapat juga
membantu sisiwa untuk meningkatkan motivasinya. Mengingat pentingnya
pengetahuan akan motivasi, maka pembahasan mengenai motivasi belajar dirasa
perlu untuk diangkat.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2. Mengapa motivasi dalam belajar penting?
3. Apa unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar?
4. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Mengetahui pengertian dari motivasi belajar
2. Mengetahui fungsi motivasi dalam belajar
3. Mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
4. Mengetahui upaya-upaya meningkatkan motivasi belajar.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca mengetahui secara lebih
rinci mengenai motivasi belajar.

ii
1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
dengan menggunakan metode studi pustaka.

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Sudirman (1992:73) Motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sanagt dirasakan mendesak. Sedangkan menurut
Natawijaya dan Moesa (1992:54) Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif atau motif-motif menjadi tindakan atau perilaku untuk memuaskan atau
memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan.
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 1992:73-74) motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pendapat tersebut
menunjukkan dalam pengertian motivasi terdapat tiga elemen penting, yaitu motivasi
mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu, motivasi ditandai
dengan munculnya feeling, afeksi seseorang, motivasi akan dirangasang karena
adanya tujuan.
Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar
dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.Kekuatan mental itu
berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita.Kekuatan mental tersebut dapat
tergolong rendah atau tinggi.Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan
mental yang mendorongterjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar.Dalam motivasi terkandung adanya pengarahan
sikap dan perilaku belajar individu. (Koeswara, 1989:Siagian, 1989 :Schein : Biggs
&Teller, 1987).
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu; (i) kebutuhan, (ii) dorongan ,
(iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa
yang ia miliki dan yang ia harapkan.
Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan perasaan aman
3. Kebutuhan sosial

ii
4. Kebutuhan akan penghargaan diri
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti
pangan, sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan
keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Sebagai ilustrasi, individu tidak boleh
diganggu secara fisik dan biarkan untuk berkreasi. Kebutuhan sosial berkenaan
dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas,
berkesempatan maju, merasa diikutsertakan maju, dan pemilikan diri. Sebagai
ilustrasi, individu diperbolehkan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan
individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.Sebagai ilustrasi,
seorang anak desa boleh menjadi prajurit, berpangkat jenderal, dan menjadi kepala
negara, karena dia mampu dan diberi peluang.
Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk
kebutuhan organisme.Di samping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan
organisme dapat dipelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme
merupakan penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah
laku mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme
terjadi disebabkan oleh respons dari organisme, kekuatan, dorongan organisme, dan
penguatan kedua hal tersebut.Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi
penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya
pengaruh faktor-faktor eksternal.Dalam hal ini insentif (hadiah atau hukuman)
mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme.
Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku.Secara
psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan.Jika
tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk “sementara”.Jika kebutuhan
terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti
sementara”
Macam – macam teori belajar :
1. Teori belajar Keprilakuan (behaviorism)

Teori keprilakuan menekankan pada hasil dari proses belajar
2. Teori belajar Kognitivisme

Teori ini menekankan pada proses belajarnya.
3. Teoiri belajar Humanisme / perikemanusiaan
Teori ini menekankan pada isi atau apa yang dipelajari.
4. Teori belajar Sibernetika
Teori ini menekankan pada sistem informasi yang dipelajari.

Kekurangan dari Teori belajar Keprilakuan


Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang komplek, sebab banyak hal
didunai pendidikan yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan
stimulasi dan respon.

 Contohnya: saat seorang mhs mau belajar dengan giat setelah diberi stimulasi

tertentu, dengan alasan yang tidak jelas tsb tiba2 tidak mau belajar lagi
padahal mhs tersebut sudah diberikan stimulus yang sama atau lebih baik dari
itu.
 Ternyata teori prilaku ini dianggap tidak mampu menjelaskan alasan2 yang

mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon tersebut.
Kekurangan dari Teori belajar Kognitif

ii
 Teori ini pada kondisi tertentu sulit dipraktekkan(terutama pada tingkat

lanjut). Selain itui beberapa konsep tertentu (seperti intelegensi, belajar,
belajar atau pengetahuan)yang mendasari teori ini sulit dipahami dan
pemahaman itu sendiri pun masih belum tuntas
Kekurangan Teori Humanistik
 Sifatnya terlalu deskriptif, berbeda dengan teori pembelajaran ataui juga

instruksional yang lebih bersifat preskriptif.
 Sulitnya menerjemahkan teori ini menjadi langkah2 yang lebih praktis dan

kongkret.
 Akan tetapi karena sifatnya yang deskriptif maka teori ini seolah memberi

arah proses belajar.

Kekurangan Teori Sibernetika
 Tidak membahas proses belajar secara langsung sehingga hal ini menyulitkan

penerapanya
2.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik.
Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi belajar
yang baik.
Bagi siswa, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Menyadarkan kedudukan siswa pada awal, proses dan hasil akhir.
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.
3. Mengarahkan kegiatan belajar.
4. Memperbesar semangat belajar.
5. Menyadarkan tentang adanya kegiatan yang harus dilakukan siswa baik dalam

belajar, bekerja, bermain dan beristirahat yang berkesinambungan.

Motivasi belajar juga harus diketahui oleh seorang Guru/Dosen. Pengetahuan
dan pengalaman tentang motivasi belajar pada siswa adalah sebagai berikut :
1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk

belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat;
meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul-tenggelam; memelihara, bila
semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini, hadiah,
pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan
semangat belajar.
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas beraneka ragam;

ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang
bermain, disamping yang bersemangat belajar, ada yang berhasil dan tidak
berhasil. Dengan beraneka ragamnya motivasi belajar tersebut, maka
Guru/Dosen dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.
3. Meningkatkan dan menyadarkan Guru/Dosen untuk memilih satu diantara

bermacam-macam peran seperi sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman
diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis
tersebut mungkin saja sesuai dengan perilaku siswa.

ii
4. Memberi peluang Guru/Dosen untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas

Guru/Dosen adalah membuat siswa belajar sampai berhasil. Tantangan
profesionalnya justru terletak pada ”mengubah” siswa tidak berminat menjadi
semangat belajar. “Mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi
bersemangat belajar.
2.3 Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan
sesuai dengan kondisi fisiologis, dan kematangan psikologis. Oleh karena itu ada
beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:

2.3.1 Cita-cita atau Aspirasi
Motivasi belajar tampak pada keinginan keberhasilan mencapai keinginan
tersebut menumbuhkan cita-cita dalam kehidupan.Timbulnya cita-cita diikuti oleh
perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.Timbulnya
cita-cita juga diiktuti oleh perkembangan kepribadian.
Dari segi emansipasi, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan
dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau
hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan
menjadi

cita-cita.

Keinginan

berlangsung

sesaatatau

dalam

waktu

yang

lama.Kemauan telah disertai dengan perhitungan akal sehat.Cita-cita dapat
berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa
untuk “menjadi seorang……….” (gambaran ideal) akan memperkuat semangat
belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Misalnya, siswa tersebut akan rajin berolah
raga, melatih nafas, berlari, meloncat, disamping tekun berlatih bulu tangkis. Cita-cita
akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya
suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri (Monks, 1989 : 241-260;
Schein, 1991 : 87-110; Singgih Gunarsa,1990 : 183-199).

2.3.2 Kemampuan Pelajar
Keinginan seorang anak perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya.Keinginan membaca perlu diikuti dengan kemampuan mengenal dan
mengucapkan bunyi huruf-huruf.Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya, dapat
diatasi dengan drill / melatih ucapan “r” yang benar.Latihan berulang kali
menyebabkan terbentuknya kemampuan mengucapkan “r”. Dengan didukung
kemampuan mengucapkan “r”, atau kemampuan mengucapkan huruf-huruf lain,
maka keinginan anak untuk membaca akan terpenuhi. Keberhasilan membaca suatu
buku bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut
memuaskan dan menyenangkan hatinya.Secara perlahan-lahan terjadilah kegemaran
membaca pada anak yang semula sukar mengucapkan huruf “r” yang benar. Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk
melaksanakan

tugas-tugas

perkembangan.

(Monks,

1989

:

21;

Singgih

Gunarsa,1990 : 49).

2.3.3 Kondisi Pelajar
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan
mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, kenyang, dan
gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar.
Anak yang marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada penjelasan
pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa tersebut dengan senag hati membaca buku-buku

ii
pelajaran agar ia memperoleh nilai rapor yang baik, seperti sebelum sakit. Dengan
kata lain, kondisi jasmani dan rohnai siswa berpengaruh pada motivasi belajar.

2.3.4

Kondisi Lingkungan Pelajar
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.Sebagai anggota masyarakat maka
siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang
kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu
kesungguhan belajar. Sebalikya, kampus dan sekolah yang indah, pergaulan siswa
yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itukondisi lingkungan
sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi
mutunya.Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat.

2.4 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Guru/Dosen di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam
motivasi belajar.Oleh karena itu peran Guru/Dosen cukup banyak untuk
meningkatkan belajar.

2.4.1 Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
Dalam upaya pembelajaran, Guru/Dosen berhadapan dengan siswa dan bahan
belajar. Untuk dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pelajaran disyaratkan
1. Guru/Dosen/Dosen telah mempelajari bahan pelajaran,
2. Guru/Dosen/Dosen telah memahami bagian-bagian yang mudah, sedang, dan

sukar,
3. Guru/Dosen/Dosen telah menguasai cara-cara mempelajari bahan, dan
4. Guru/Dosen/Dosen telah mempelajari sifat bahan tersebut.

Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip
belajar tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, oleh karena itu,

Guru/Dosen perlu menjelaskan tujuan belajar hierarkis.
2. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah

yang menantangnya, oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang
harus disusun Guru/Dosen dengan baik.
3. Belajar menjadi bermakna bila Guru/Dosen mampu memusatkan segala

kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, oleh karena itu,
disamping mengajarkan bahan secara terpisah-pisah, Guru/Dosen sebaiknya
membuat pembelajaran dalam pengajaran unit.
4. Mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang.
5. Memberitahukan kriteria keberhasilan atau kegagalan belajar siswa.

ii
2.4.2 Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran

Seorang siswa akan belajar dengan sutuh pribadinya. Perasaan kemaunan,
pikiran, perhatian, fantasi, dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar. Meskipun
demikian ketertujuan tersebut tidak selamanya berjalan lancer.Ketidaksejajaran
tersebut disebabkan oleh kelelahan jasmani atau mentalnya, ataupun naik turunnya
energi jiwa.
Guru/Dosen adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Guru/Dosen
lebih memahami keterbatasan waktu bagi siswa. Seringkali siswa lengah tentang
nilai kesempatan belajar.Oleh karena itu Guru/Dosen dapat mengupayakan
optimalisasai unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di
lingkungan siswa. Upaya optimalisasi tersebut, sebagai berikut:
1. Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hambatan

belajar yang dialaminya.
2. Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud

tindak belajar, betapa lambat gerak belajar, Guru/Dosen “tetap secara
terus-menerus” mendorong; dalam hal ini berlaku semboyan “lambat asal
selamat, tak akan lari gunung dikejar”.
3. Meminta kesempatan pada orangtua siswa atau wali, agar memberi

kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
4. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar, misalnya

surat kabar, dan tayangan televisi yang mengganggu pemusatan perhatian
belajar agar dicegah.
5. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembiraterpusat

pada perilaku belajar; pada tingkat iniGuru/Dosen memberlakukan
upaya”belajar merupakan aktualisasi diri siswa”
6. Guru/Dosen merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri

bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan “pasti berhasil” sebagai
ilustrasi, siswa dibebaskan rasa harga dirinya dengan berbuat sampai
berhasil.

2.4.3 Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Pelajar

Perilaku belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari.
Guru/Dosen adalah “penggerak” perjalanan belajar bagi siswa. Sebagai penggerak,
maka Guru/Dosen perlu memahami dan mencatat kesukaran-kesukaran siswa.Sebagai
fasilitator belajar, Guru/Dosen diharapkan memantau “tingkat kesukaran pemahaman
belajar”, dan segera membantu mengatasi kesukaran belajar.“Bantuan mengatasi
kesukaran belajar” perlu diberikan sebelum siswa putus asa. Guru/Dosen wajib
menggunakan pengalaman belajar dan kemampuan siswa dalam mengelola siswa
belajar. Upaya optimalisai pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya; tiap membaca bahan

belajar, siswa mencatat hal-hal yang sukar, catatan hal-hal yang sukar
tersebut diserahkan kepada Guru/Dosen.
2. Guru/Dosen mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa.
3. Guru/Dosen memecahkan hal-hal yang sukar, dengan mencari “cara

memecahkan”.

ii
4. Guru/Dosen mengajarkan “cara memecahkan” dan mendidikan keberanian

mengatasi kesukaran.
5. Guru/Dosen mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
6. Guru/Dosen

memberi

kesempatan

kepada

siswa

yang

mampu

memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami
kesulitan
7. Guru/Dosen menghargai pengalaman dan kemampuan siswa belajar secara

mandiri. (Monks, 1989 : 293-305; Winkel, 1991 : 110-119; Joyce & Well,
1980 : 105-129 dan 147-163).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan
arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.Dalam motivasi terkandung
adanya pengarahan sikap dan perilaku belajari individu.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik.
Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi belajar
yang baik.
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan
sesuai dengan kondisi fisiologis, dan kematangan psikologis. Oleh karena itu ada
beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: cita-cita atau aspirasi,
kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis
dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya Guru/Dosen dalam membelajarkan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

ii
Koeswara, E. 1989. Motivasi, Bandung : Angkasa.

Monks FJ, Knoers AMP, Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi Perkembangan,

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Roehman Natawidjaya dan Moein Moesa. 1992. Psikologi Pendidikan, Jakarta :

Depdikbud Dirjen Dikti.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Grasindo

More Related Content

What's hot

Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bkasm
 
Motivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar PptMotivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar Pptdesips_1012
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIGhian Velina
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negaraspecial131
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTAndhika Pratama
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
 

What's hot (20)

Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
MASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWALMASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWAL
 
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan PendidikanKepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan Pendidikan
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
Motivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar PptMotivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar Ppt
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 

Viewers also liked

Karya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiKarya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiAhmed Asrofi
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...
Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...
Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...Ahmad Wahyudin Rock'n Roll
 
Format portofolio guru berprestasi 2012
Format portofolio guru berprestasi 2012Format portofolio guru berprestasi 2012
Format portofolio guru berprestasi 2012Ahmed Asrofi
 
Karya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswaKarya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswaAndi Uli
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahYasirecin Yasir
 
Naskah soal uji tulis guru berprestasi
Naskah soal uji tulis guru berprestasiNaskah soal uji tulis guru berprestasi
Naskah soal uji tulis guru berprestasiAhmed Asrofi
 
Rendahnya Minat Baca Siswa
Rendahnya Minat Baca SiswaRendahnya Minat Baca Siswa
Rendahnya Minat Baca Siswanovilalala
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikantappulak
 
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016vie akbar
 
Soal Tes Gurpres 2015
Soal Tes Gurpres 2015Soal Tes Gurpres 2015
Soal Tes Gurpres 2015MJUNAEDI1961
 
Karya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasi
Karya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasiKarya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasi
Karya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasiLaurien Merindha
 
Konsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individualKonsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individualNastiti Rahajeng
 
1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosialAnggi Septiyani
 
20160202_bionomic_wastewater_processing_EN
20160202_bionomic_wastewater_processing_EN20160202_bionomic_wastewater_processing_EN
20160202_bionomic_wastewater_processing_ENNils Semmler
 

Viewers also liked (20)

Karya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiKarya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...
Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...
Karya tulis-pendidikan-moral-sebagai-bingkai-pembentuk-calon-pendidik-berkara...
 
Format portofolio guru berprestasi 2012
Format portofolio guru berprestasi 2012Format portofolio guru berprestasi 2012
Format portofolio guru berprestasi 2012
 
Karya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswaKarya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswa
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
 
Naskah soal uji tulis guru berprestasi
Naskah soal uji tulis guru berprestasiNaskah soal uji tulis guru berprestasi
Naskah soal uji tulis guru berprestasi
 
Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)
 
Rendahnya Minat Baca Siswa
Rendahnya Minat Baca SiswaRendahnya Minat Baca Siswa
Rendahnya Minat Baca Siswa
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
SOAL GURPRES 2016
SOAL GURPRES 2016SOAL GURPRES 2016
SOAL GURPRES 2016
 
10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah
 
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
 
Soal Tes Gurpres 2015
Soal Tes Gurpres 2015Soal Tes Gurpres 2015
Soal Tes Gurpres 2015
 
Karya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasi
Karya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasiKarya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasi
Karya Tuulis Pengaruh Membaca terhadap prestasi
 
Konsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individualKonsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individual
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial
 
Consumer Behaviour
Consumer BehaviourConsumer Behaviour
Consumer Behaviour
 
20160202_bionomic_wastewater_processing_EN
20160202_bionomic_wastewater_processing_EN20160202_bionomic_wastewater_processing_EN
20160202_bionomic_wastewater_processing_EN
 

Similar to Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar

Makalah Motivasi
Makalah MotivasiMakalah Motivasi
Makalah MotivasiSintya M
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikLinda Rosita
 
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_FaliqMENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_FaliqFaliq Dziy Nuha
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)TawonNakal
 
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajarMakalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajareLMafaza1
 
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajarMotivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajareLMafaza1
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswahaqiemisme
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajarAldi Rizaldi
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarwiwi yanti
 
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptxtugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptxssuser48dea5
 
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmadSuryadi12
 
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Khoiriyatul Ma'rufah
 

Similar to Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar (20)

Makalah Motivasi
Makalah MotivasiMakalah Motivasi
Makalah Motivasi
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
 
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_FaliqMENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
 
Manajemen Madrasah.docx
Manajemen Madrasah.docxManajemen Madrasah.docx
Manajemen Madrasah.docx
 
Manajemen Madrasah.pdf
Manajemen Madrasah.pdfManajemen Madrasah.pdf
Manajemen Madrasah.pdf
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajarMakalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
 
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajarMotivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
 
PIDATO
PIDATOPIDATO
PIDATO
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
 
Pentaksiran holistik
Pentaksiran holistikPentaksiran holistik
Pentaksiran holistik
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptxtugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
 
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
 
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
 

Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar

  • 1. MOTIVASI DAN BELAJAR KARYA TULIS ILMIAH Oleh : GALIH DHIMAS PRASETYO (01314025) Pembibing : Ns.Ferawati,S.Kep PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tanpa adanya halangan berarti dalam proses pengerjaannya sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam hal ini penulis mengambil judul “Motivasi dan Belajar”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester I mata kuliah Pendidikan Dasar Keperawatan. Tentunya sebagai mahkluk sosial penulis tidak bisa melakukan hal kecil ini sendirian tanpa bantuan berbagai pihak. Dengan itu penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1) Ibu Ns.Ferawati,S.Kep selaku dosen pengasuh mata kuliah Pendidikan Dasar Keperawatan; 2) Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan serta senantiasa memberikan doa restunya, baik secara moril maupun secara materil dalam setiap langkah kedepannya; Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sekiranya membangun serta meningkatkan kualitas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pada khususnya dan umumnya bagi semua pihak yang membaca makalah ini. ii
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………1 1.2 Rumusan Masalah..……………….……………………………2 1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………….2 1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………….2 1.5 Metode Penulisan......................................................................2 BAB II ISI 2.1 Pengertian Motivasi …………………………………………3 2.2 Fungsi Motivasi Belajar……………..………………………5 2.3 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar………. 6
  • 4. 2.3.1 Cita-cita atau Aspirasi……………………………………….7 2.3.2 Kemampuan Siswa ………………………………………....7 2.3.3 Kondisi Siswa……………………………………………….8 2.3.4 Kondisi Lingkungan Siswa.....................................................8 2.4 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar................................10 2.4.1 Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar................................10 2.4.2 Optimalisasi Dinamis Belajar dan Pembelajaran..................11 2.4.3 Optimalisasi Pengalaman dan Kemampuan Siswa...............11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………… 13 DAFTAR PUSTAKA . …............................................................... 14 ii
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa minat untuk belajar seseorang akan mudah sekali naik turun. Agar minat untuk belajar ini senantiasa tetap naik dalam waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan untuk tetap terus belajar. Agar keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan semakin meningkat frekuensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu yang menyebabkan ia harus tetap semangat belajar. Keseluruhan motif-motif yang menjadikan seseorang menjadi semangat belajar ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi. Maksud dari motivasi belajar disini adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai. Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi dalam proses belajar sangat penting. Karena yang dibicarakan adalah proses belajar, maka manfaat motivasi tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh seorang Guru/Dosen. Melalui pengetahuan tentang motivasi, seorang Guru/Dosen dapat mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas, bahakan dapat juga membantu sisiwa untuk meningkatkan motivasinya. Mengingat pentingnya pengetahuan akan motivasi, maka pembahasan mengenai motivasi belajar dirasa perlu untuk diangkat.
  • 6. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar? 2. Mengapa motivasi dalam belajar penting? 3. Apa unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar? 4. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut; 1. Mengetahui pengertian dari motivasi belajar 2. Mengetahui fungsi motivasi dalam belajar 3. Mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar 4. Mengetahui upaya-upaya meningkatkan motivasi belajar. 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca mengetahui secara lebih rinci mengenai motivasi belajar. ii
  • 7. 1.5 Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka. BAB II ISI 2.1 Pengertian Motivasi Belajar Menurut Sudirman (1992:73) Motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sanagt dirasakan mendesak. Sedangkan menurut Natawijaya dan Moesa (1992:54) Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif atau motif-motif menjadi tindakan atau perilaku untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan.
  • 8. Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 1992:73-74) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pendapat tersebut menunjukkan dalam pengertian motivasi terdapat tiga elemen penting, yaitu motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu, motivasi ditandai dengan munculnya feeling, afeksi seseorang, motivasi akan dirangasang karena adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita.Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi.Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorongterjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.Dalam motivasi terkandung adanya pengarahan sikap dan perilaku belajar individu. (Koeswara, 1989:Siagian, 1989 :Schein : Biggs &Teller, 1987). Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu; (i) kebutuhan, (ii) dorongan , (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu 1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan akan perasaan aman 3. Kebutuhan sosial ii
  • 9. 4. Kebutuhan akan penghargaan diri 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Sebagai ilustrasi, individu tidak boleh diganggu secara fisik dan biarkan untuk berkreasi. Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikutsertakan maju, dan pemilikan diri. Sebagai ilustrasi, individu diperbolehkan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.Sebagai ilustrasi, seorang anak desa boleh menjadi prajurit, berpangkat jenderal, dan menjadi kepala negara, karena dia mampu dan diberi peluang. Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk kebutuhan organisme.Di samping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan organisme dapat dipelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme terjadi disebabkan oleh respons dari organisme, kekuatan, dorongan organisme, dan penguatan kedua hal tersebut.Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal.Dalam hal ini insentif (hadiah atau hukuman) mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme. Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku.Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan.Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk “sementara”.Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti sementara”
  • 10. Macam – macam teori belajar : 1. Teori belajar Keprilakuan (behaviorism) Teori keprilakuan menekankan pada hasil dari proses belajar 2. Teori belajar Kognitivisme Teori ini menekankan pada proses belajarnya. 3. Teoiri belajar Humanisme / perikemanusiaan Teori ini menekankan pada isi atau apa yang dipelajari. 4. Teori belajar Sibernetika Teori ini menekankan pada sistem informasi yang dipelajari. Kekurangan dari Teori belajar Keprilakuan  Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang komplek, sebab banyak hal didunai pendidikan yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulasi dan respon.  Contohnya: saat seorang mhs mau belajar dengan giat setelah diberi stimulasi tertentu, dengan alasan yang tidak jelas tsb tiba2 tidak mau belajar lagi padahal mhs tersebut sudah diberikan stimulus yang sama atau lebih baik dari itu.  Ternyata teori prilaku ini dianggap tidak mampu menjelaskan alasan2 yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon tersebut. Kekurangan dari Teori belajar Kognitif ii
  • 11.  Teori ini pada kondisi tertentu sulit dipraktekkan(terutama pada tingkat lanjut). Selain itui beberapa konsep tertentu (seperti intelegensi, belajar, belajar atau pengetahuan)yang mendasari teori ini sulit dipahami dan pemahaman itu sendiri pun masih belum tuntas Kekurangan Teori Humanistik  Sifatnya terlalu deskriptif, berbeda dengan teori pembelajaran ataui juga instruksional yang lebih bersifat preskriptif.  Sulitnya menerjemahkan teori ini menjadi langkah2 yang lebih praktis dan kongkret.  Akan tetapi karena sifatnya yang deskriptif maka teori ini seolah memberi arah proses belajar. Kekurangan Teori Sibernetika  Tidak membahas proses belajar secara langsung sehingga hal ini menyulitkan penerapanya 2.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Bagi siswa, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1. Menyadarkan kedudukan siswa pada awal, proses dan hasil akhir.
  • 12. 2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar. 3. Mengarahkan kegiatan belajar. 4. Memperbesar semangat belajar. 5. Menyadarkan tentang adanya kegiatan yang harus dilakukan siswa baik dalam belajar, bekerja, bermain dan beristirahat yang berkesinambungan. Motivasi belajar juga harus diketahui oleh seorang Guru/Dosen. Pengetahuan dan pengalaman tentang motivasi belajar pada siswa adalah sebagai berikut : 1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul-tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini, hadiah, pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar. 2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas beraneka ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat belajar, ada yang berhasil dan tidak berhasil. Dengan beraneka ragamnya motivasi belajar tersebut, maka Guru/Dosen dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar. 3. Meningkatkan dan menyadarkan Guru/Dosen untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperi sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut mungkin saja sesuai dengan perilaku siswa. ii
  • 13. 4. Memberi peluang Guru/Dosen untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas Guru/Dosen adalah membuat siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru terletak pada ”mengubah” siswa tidak berminat menjadi semangat belajar. “Mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar. 2.3 Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi fisiologis, dan kematangan psikologis. Oleh karena itu ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: 2.3.1 Cita-cita atau Aspirasi Motivasi belajar tampak pada keinginan keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan cita-cita dalam kehidupan.Timbulnya cita-cita diikuti oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.Timbulnya cita-cita juga diiktuti oleh perkembangan kepribadian. Dari segi emansipasi, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Keinginan berlangsung sesaatatau dalam waktu yang lama.Kemauan telah disertai dengan perhitungan akal sehat.Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi seorang……….” (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Misalnya, siswa tersebut akan rajin berolah raga, melatih nafas, berlari, meloncat, disamping tekun berlatih bulu tangkis. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya
  • 14. suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri (Monks, 1989 : 241-260; Schein, 1991 : 87-110; Singgih Gunarsa,1990 : 183-199). 2.3.2 Kemampuan Pelajar Keinginan seorang anak perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.Keinginan membaca perlu diikuti dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf.Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya, dapat diatasi dengan drill / melatih ucapan “r” yang benar.Latihan berulang kali menyebabkan terbentuknya kemampuan mengucapkan “r”. Dengan didukung kemampuan mengucapkan “r”, atau kemampuan mengucapkan huruf-huruf lain, maka keinginan anak untuk membaca akan terpenuhi. Keberhasilan membaca suatu buku bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya.Secara perlahan-lahan terjadilah kegemaran membaca pada anak yang semula sukar mengucapkan huruf “r” yang benar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. (Monks, 1989 : 21; Singgih Gunarsa,1990 : 49). 2.3.3 Kondisi Pelajar Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar. Anak yang marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada penjelasan pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa tersebut dengan senag hati membaca buku-buku ii
  • 15. pelajaran agar ia memperoleh nilai rapor yang baik, seperti sebelum sakit. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohnai siswa berpengaruh pada motivasi belajar. 2.3.4 Kondisi Lingkungan Pelajar Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebalikya, kampus dan sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itukondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya.Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. 2.4 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Guru/Dosen di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam motivasi belajar.Oleh karena itu peran Guru/Dosen cukup banyak untuk meningkatkan belajar. 2.4.1 Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
  • 16. Dalam upaya pembelajaran, Guru/Dosen berhadapan dengan siswa dan bahan belajar. Untuk dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pelajaran disyaratkan 1. Guru/Dosen/Dosen telah mempelajari bahan pelajaran, 2. Guru/Dosen/Dosen telah memahami bagian-bagian yang mudah, sedang, dan sukar, 3. Guru/Dosen/Dosen telah menguasai cara-cara mempelajari bahan, dan 4. Guru/Dosen/Dosen telah mempelajari sifat bahan tersebut. Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip belajar tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, oleh karena itu, Guru/Dosen perlu menjelaskan tujuan belajar hierarkis. 2. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya, oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang harus disusun Guru/Dosen dengan baik. 3. Belajar menjadi bermakna bila Guru/Dosen mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, oleh karena itu, disamping mengajarkan bahan secara terpisah-pisah, Guru/Dosen sebaiknya membuat pembelajaran dalam pengajaran unit. 4. Mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang. 5. Memberitahukan kriteria keberhasilan atau kegagalan belajar siswa. ii
  • 17. 2.4.2 Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran Seorang siswa akan belajar dengan sutuh pribadinya. Perasaan kemaunan, pikiran, perhatian, fantasi, dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar. Meskipun demikian ketertujuan tersebut tidak selamanya berjalan lancer.Ketidaksejajaran tersebut disebabkan oleh kelelahan jasmani atau mentalnya, ataupun naik turunnya energi jiwa. Guru/Dosen adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Guru/Dosen lebih memahami keterbatasan waktu bagi siswa. Seringkali siswa lengah tentang nilai kesempatan belajar.Oleh karena itu Guru/Dosen dapat mengupayakan optimalisasai unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di lingkungan siswa. Upaya optimalisasi tersebut, sebagai berikut: 1. Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang dialaminya. 2. Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud tindak belajar, betapa lambat gerak belajar, Guru/Dosen “tetap secara terus-menerus” mendorong; dalam hal ini berlaku semboyan “lambat asal selamat, tak akan lari gunung dikejar”. 3. Meminta kesempatan pada orangtua siswa atau wali, agar memberi kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar. 4. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar, misalnya surat kabar, dan tayangan televisi yang mengganggu pemusatan perhatian belajar agar dicegah.
  • 18. 5. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembiraterpusat pada perilaku belajar; pada tingkat iniGuru/Dosen memberlakukan upaya”belajar merupakan aktualisasi diri siswa” 6. Guru/Dosen merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan “pasti berhasil” sebagai ilustrasi, siswa dibebaskan rasa harga dirinya dengan berbuat sampai berhasil. 2.4.3 Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Pelajar Perilaku belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari. Guru/Dosen adalah “penggerak” perjalanan belajar bagi siswa. Sebagai penggerak, maka Guru/Dosen perlu memahami dan mencatat kesukaran-kesukaran siswa.Sebagai fasilitator belajar, Guru/Dosen diharapkan memantau “tingkat kesukaran pemahaman belajar”, dan segera membantu mengatasi kesukaran belajar.“Bantuan mengatasi kesukaran belajar” perlu diberikan sebelum siswa putus asa. Guru/Dosen wajib menggunakan pengalaman belajar dan kemampuan siswa dalam mengelola siswa belajar. Upaya optimalisai pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya; tiap membaca bahan belajar, siswa mencatat hal-hal yang sukar, catatan hal-hal yang sukar tersebut diserahkan kepada Guru/Dosen. 2. Guru/Dosen mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa. 3. Guru/Dosen memecahkan hal-hal yang sukar, dengan mencari “cara memecahkan”. ii
  • 19. 4. Guru/Dosen mengajarkan “cara memecahkan” dan mendidikan keberanian mengatasi kesukaran. 5. Guru/Dosen mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran. 6. Guru/Dosen memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesulitan 7. Guru/Dosen menghargai pengalaman dan kemampuan siswa belajar secara mandiri. (Monks, 1989 : 293-305; Winkel, 1991 : 110-119; Joyce & Well, 1980 : 105-129 dan 147-163). BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan
  • 20. arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.Dalam motivasi terkandung adanya pengarahan sikap dan perilaku belajari individu. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi fisiologis, dan kematangan psikologis. Oleh karena itu ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: cita-cita atau aspirasi, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya Guru/Dosen dalam membelajarkan siswa. DAFTAR PUSTAKA Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. ii
  • 21. Koeswara, E. 1989. Motivasi, Bandung : Angkasa. Monks FJ, Knoers AMP, Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Roehman Natawidjaya dan Moein Moesa. 1992. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Grasindo