SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Télécharger pour lire hors ligne
Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia

Oleh :
Casini, S.Pd.I

1
Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan
2
Sejarah psikologi perkembangan
Spekulasi PLATO (427-347 SM) - Filsuf
Yunani :
Perkembangan ditentukan faktor genetis
Perbedaan individual berdasar genetis
Anak miniatur orang dewasa
Perkembangan = pertumbuhan
Anak berbeda dengan orang dewasa : kuantitatif

Proses berpikir anak sama dengan dewasa
Perlakuan hukum anak dan dewasa : sama

3
Sejarah psikologi perkembangan
JOHN LOCKE (1632-1704)
 Pengalaman (nurture) menentukan perkembangan
 Konsep Tabularasa
 Penginderaan
pengalaman sensorik
simple ideas
complex ideas
pengetahuan
JJ ROUSSEAU (1712-1778 Filosof Swiss
 Bayi tidak pasif melainkan aktif
 Anak berbeda kualitatif dari orang dewasa
 Pengaruhnya terhadap pendidikan pestalozzi ;
montessori ; dewey
 Pengetahuan dibentuk oleh anak melalui interaksi
dengan lingkungan
4
Awal psikologi perkembangan
Dasar Psikolog Perkembangan : ILMIAH
BIOLOGI
GENETIK

NATURE

Pertumbuhan BiologikaL

Perubahan Perkembangan

KOMPLEKS /
SEMPURNA

Lingkungan
BUDAYA /
POLA ASUH

NURTURE (PENGALAMAN)

5
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang
1. Faktor genetik
 faktor keturunan -- masa konsepsi
 bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
kehidupan
 menentukan beberapa karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
 Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
6
2. Faktor eksternal / lingkungan
• mempengaruhi individu setiap hari
mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
• faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang
baik akan menghambatnya
7
a. Keluarga

nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi
dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman,
perkembangan emosi dan sosial, penjelasan
mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu
mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola
dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan
komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang
berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan,
memvalidasi dan menantang pemikiran dan
perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan
dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi
kebutuhan dan harapan.
8
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran

membiarkan individu berkembang dengan
mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
Tahapan proses pembelajaran
 mengenali kebutuhan
 penguasaan ketrampilan
 menjalankan tugas
 integrasi ke dalam seluruh fungsi
 mengembangkan penampilan perilaku yang
efektif.
9
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan --tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status
sosial ekonomi
10
Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
Belajar berjalan, mengambil makanan padat
Belajar bicara
Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
Membentuk konsep-konsep sederhana
mengenai kenyataan sosial dan fisik
Belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mengembangkan hati nurani
Belajar mengadakan hubungan emosi
11
2. Middle childhood (masa sekolah)
 Membangun perilaku yang sehat
 Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
 Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
 Mengembangkan konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
 Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
 Pencapaian kemandirian
 Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)
12
3. Adolescence (remaja )

Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual
yang perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku

13
4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan
Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
Mulai berkeluarga
Membesarkan anak
Mengatur rumah tangga
Mulai bekerja
Mendapat tanggungjawab sebagai warga
negara
Menemukan kelompok sosial yang cocok

14
5. Middle-age (dewasa lanjut)
 Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai
warga negara
 Membangun dan mempertahankan standard
ekonomi keluarga
 Membimbing anak dan remaja untuk menjadi
dewasa yang bertanggungjawab dan
menyenangkan
 Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu
luang
 Membina hubungan dengan pasangannya
sebagai individu
 Mengalami dan menyesuaikan diri dengan
beberapa perubahan fisik
 Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai
orang tua yang bertambah tua
15
6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun
dan penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan keadaan
kehilangan pasangan (suami/istri)
Membina hubungan dengan teman
sesama usia lanjut
Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
Membangun kepuasan kehidupan
Kesiapan menghadapi kematian
16
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Gangguan pd tahap ini --- kesulitan mempercayai
orang lain, menunjukkan perilaku seperti
menggigit kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
makan terlalu banyak, overdependen.

17
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun /
toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan
sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat
menimbulkan kepribadian obsesifkompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam
dan tempertantrum
18
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
 Organ genital sebagai sumber
kenyamanan
 Masturbasi dimulai dan keingintahuan
seksual menjadi terbukti
 Dapat mengalami kompleks Oedipus atau
kompleks Elektra
 Hambatan pada tahap ini dapat
menyebabkan kesulitan dalam indentitas
seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
19
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan
intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan
sexual tidak muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas
erogenus (perasaan erotik) dengan teman
sebaya yang sama jenis kelaminnya.
Penggunaan mekanisme pertahanan diri
muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini
dapat menyebabkan obsesif dan kurang
motivasi diri.
20
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau
remaja sampai dewasa)
Karakteristik :
 genital menjadi pusat dari tekanan dan
kesenangan seksual
 Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
 Energi ditujukan untuk mencapai hubungan
seksual yang matur
 Pada awal fase sering terjadi emosi yang
belum matang, kemudian mulai
berkembang kemampuan untuk menerima
dan memberi cinta
21
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari
lingkungan masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan
mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan
rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut,
dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku
makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

22
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan
harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian
membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai
terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat
melakukan kegagalan, anak akan menjadi
pemalu.

23
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah (
3-6 tahun)
Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan
mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan
(perilaku) diri sendiri.
Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas
pribadi
Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan
intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi
dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan
aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak
hak-hak orang lain.

24
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (612 tahun)
Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.
Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik
diri dari sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu
bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau
merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan
mencari teman.

25
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role
confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan
perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan
tidak mampu menemukan identitas diri
Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri
sendiri”.
Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku.
Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas
--- kebingungan peran, yang sering muncul dari
perasaan tidak adekuat, isolasi dan keraguraguan.
26
f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) –
dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
indikator positif : berhubungan intim dengan
orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja
dan berhubungan dengan orang lain.
Indikator negatif : menghindari suatu hubungan,
komitmen gaya hidup atau karir
Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi
hubungan dengan orang lain, yang mungkin
termasuk pasangan seksual.
Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri
akan mempunyai kesulitan mengembangkan
keintiman.
Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu
berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa
sendiri.
27
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri –
dewasa tengah (45 – 65 tahun)
indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan
perhatian dengan orang lain
indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri,
kurang merasa nyaman
Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi
selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada
dunia di masa yang akan datang
Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan
dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan
materi
Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi
kehidupan.
28
h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65
tahun keatas)
indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi
sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap
menerima kematian
indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik
terhadap orang lain.
Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan
rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian
Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam
krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa
karena individu melihat kehidupan sebagai bagian
dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan
kegagalan.
29
Sampai jumpa
lagi

30

Contenu connexe

Tendances

Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranZulrahmat Togala
 
Tokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan FroebelTokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan FroebelLaksmi_Perwira
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligenceKunchoro Aji Putra
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembanganarnee mahyudi
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganAtika Aziz
 
Teori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhani
Teori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhaniTeori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhani
Teori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhanielmakrufi
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaTiti Imansari
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]renda puspitasari
 
Teori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturalTeori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturaltitiwerdhy
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneAbdul Rais P
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiaPpt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiayuhanaenggar
 

Tendances (20)

Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaran
 
Tokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan FroebelTokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan Froebel
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligence
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
 
Teori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhani
Teori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhaniTeori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhani
Teori perkembangan psikososial erick erikson moh. irfan burhani
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa Remaja
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
 
Teori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturalTeori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokultural
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgne
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiaPpt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
 
Belajar melalui Bermain
Belajar melalui Bermain Belajar melalui Bermain
Belajar melalui Bermain
 

En vedette

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanKenrick .
 
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusiaPertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusiahanan213
 
Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan ManusiaPerkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan Manusiarestana007
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan dan Perkembangan ManusiaPertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan dan Perkembangan ManusiaazyaNS
 
Pertumbuhan dan-perkembangan manusia
Pertumbuhan dan-perkembangan manusiaPertumbuhan dan-perkembangan manusia
Pertumbuhan dan-perkembangan manusiaHotimah Kusuma
 
Fungsi sel , tisu dan membran
Fungsi sel , tisu dan membranFungsi sel , tisu dan membran
Fungsi sel , tisu dan membranAsmidahIsdal
 
Bab 2 struktur sel dan fungsi
Bab 2  struktur sel dan fungsiBab 2  struktur sel dan fungsi
Bab 2 struktur sel dan fungsiHajar Len
 

En vedette (10)

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusiaPertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
 
Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan ManusiaPerkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan dan Perkembangan ManusiaPertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
 
Pertumbuhan dan-perkembangan manusia
Pertumbuhan dan-perkembangan manusiaPertumbuhan dan-perkembangan manusia
Pertumbuhan dan-perkembangan manusia
 
Sistem pembiakan
Sistem pembiakanSistem pembiakan
Sistem pembiakan
 
Sistem tenaga sains sukan
Sistem tenaga sains sukanSistem tenaga sains sukan
Sistem tenaga sains sukan
 
Fungsi sel , tisu dan membran
Fungsi sel , tisu dan membranFungsi sel , tisu dan membran
Fungsi sel , tisu dan membran
 
Sistem urinari
Sistem urinariSistem urinari
Sistem urinari
 
Bab 2 struktur sel dan fungsi
Bab 2  struktur sel dan fungsiBab 2  struktur sel dan fungsi
Bab 2 struktur sel dan fungsi
 

Similaire à Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1

KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptRasyAlam
 
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptxUmiIstiqomah4
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan  pesertadidikKonsep dan tugas perkembangan  pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidikIg Fandy Jayanto
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfrosistrahmawaty1
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptDitaDamayanti17
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptfirmanboi1
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPutriNurhayati15
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajaSagitaDarmasari1
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newSelvy S
 
Ppt perkembangan masa kanak-kanak
Ppt perkembangan  masa kanak-kanakPpt perkembangan  masa kanak-kanak
Ppt perkembangan masa kanak-kanakNikmatunHasanah1
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...Irsyadul Ibad
 

Similaire à Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1 (20)

KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
1. KONSEP TUMBUH KEMBANG MANUSIA.pptx
 
Tugas perkembangan
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Tugas perkembangan
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Perkembangan dan Kebutuhan Dasar AnakPerkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
 
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan  pesertadidikKonsep dan tugas perkembangan  pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
 
kls 12.ppt
kls 12.pptkls 12.ppt
kls 12.ppt
 
3up tugas
3up tugas3up tugas
3up tugas
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Anak.ppt
Anak.pptAnak.ppt
Anak.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak new
 
Ppt perkembangan masa kanak-kanak
Ppt perkembangan  masa kanak-kanakPpt perkembangan  masa kanak-kanak
Ppt perkembangan masa kanak-kanak
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
 

Plus de Casini Mu'thi

Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahCasini Mu'thi
 
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkjRekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkjCasini Mu'thi
 
Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2Casini Mu'thi
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Casini Mu'thi
 
Praktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiPraktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiCasini Mu'thi
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananCasini Mu'thi
 

Plus de Casini Mu'thi (12)

Bahaya seks bebas
Bahaya seks bebasBahaya seks bebas
Bahaya seks bebas
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkjRekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
Rekap nilai semester 1 kelas 1 tkj
 
Data kolestrol
Data kolestrolData kolestrol
Data kolestrol
 
Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2Soal biologi 3 far semester 2
Soal biologi 3 far semester 2
 
Biologi 1 far
Biologi 1 farBiologi 1 far
Biologi 1 far
 
Tumbuhan
TumbuhanTumbuhan
Tumbuhan
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
 
Soal ipa kelas 8
Soal ipa kelas 8Soal ipa kelas 8
Soal ipa kelas 8
 
Praktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksiPraktikum 1 sistem_reproduksi
Praktikum 1 sistem_reproduksi
 
Modul smk ipa 1
Modul smk ipa 1Modul smk ipa 1
Modul smk ipa 1
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 

Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1

  • 2. Definisi pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan : perubahan fisik peningkatan jumlah sel ukuran kuantitatif tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi pola bervariasi Perkembangan : kualitatif maturation sistematis, progresif dan berkesinambungan 2
  • 3. Sejarah psikologi perkembangan Spekulasi PLATO (427-347 SM) - Filsuf Yunani : Perkembangan ditentukan faktor genetis Perbedaan individual berdasar genetis Anak miniatur orang dewasa Perkembangan = pertumbuhan Anak berbeda dengan orang dewasa : kuantitatif Proses berpikir anak sama dengan dewasa Perlakuan hukum anak dan dewasa : sama 3
  • 4. Sejarah psikologi perkembangan JOHN LOCKE (1632-1704)  Pengalaman (nurture) menentukan perkembangan  Konsep Tabularasa  Penginderaan pengalaman sensorik simple ideas complex ideas pengetahuan JJ ROUSSEAU (1712-1778 Filosof Swiss  Bayi tidak pasif melainkan aktif  Anak berbeda kualitatif dari orang dewasa  Pengaruhnya terhadap pendidikan pestalozzi ; montessori ; dewey  Pengetahuan dibentuk oleh anak melalui interaksi dengan lingkungan 4
  • 5. Awal psikologi perkembangan Dasar Psikolog Perkembangan : ILMIAH BIOLOGI GENETIK NATURE Pertumbuhan BiologikaL Perubahan Perkembangan KOMPLEKS / SEMPURNA Lingkungan BUDAYA / POLA ASUH NURTURE (PENGALAMAN) 5
  • 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang 1. Faktor genetik  faktor keturunan -- masa konsepsi  bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan  menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen  Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. 6
  • 7. 2. Faktor eksternal / lingkungan • mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan • faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 7
  • 8. a. Keluarga nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku b. Kelompok teman sebaya lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan. 8
  • 9. c. Pengalaman hidup pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari Tahapan proses pembelajaran  mengenali kebutuhan  penguasaan ketrampilan  menjalankan tugas  integrasi ke dalam seluruh fungsi  mengembangkan penampilan perilaku yang efektif. 9
  • 10. d. Kesehatan Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin) Nutrisi adekuat Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --tumbuh kembang terganggu e. Lingkungan tempat tinggal : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi 10
  • 11. Teori-teori tumbuh kembang Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages 1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) Belajar berjalan, mengambil makanan padat Belajar bicara Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) Belajar tentang perbedaan jenis kelamin Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani Belajar mengadakan hubungan emosi 11
  • 12. 2. Middle childhood (masa sekolah)  Membangun perilaku yang sehat  Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa  Belajar bergaul dengan teman sebaya  Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas  Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung  Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari  Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai  Pencapaian kemandirian  Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah) 12
  • 13. 3. Adolescence (remaja ) Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif Memilih dan mempersiapkan pekerjaan Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga negara Pencapaian tanggungjawab sosial Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku 13
  • 14. 4. Early Adulthood (dewasa muda) Memilih pasangan Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan Mulai berkeluarga Membesarkan anak Mengatur rumah tangga Mulai bekerja Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara Menemukan kelompok sosial yang cocok 14
  • 15. 5. Middle-age (dewasa lanjut)  Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara  Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga  Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan  Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang  Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu  Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik  Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua 15
  • 16. 6. Later maturity (usia lanjut) Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut Melakukan pertemuan-pertemuan sosial Membangun kepuasan kehidupan Kesiapan menghadapi kematian 16
  • 17. Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud) a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan) karakteristik : • aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan) • Perasaan dependen (bergantung pada orang lain) • Gangguan pd tahap ini --- kesulitan mempercayai orang lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol, makan terlalu banyak, overdependen. 17
  • 18. b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik : Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesifkompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum 18
  • 19. c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah) Karakteristik :  Organ genital sebagai sumber kenyamanan  Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti  Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra  Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut. 19
  • 20. d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah) Karakteristik : energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri. 20
  • 21. e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa) Karakteristik :  genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual  Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual  Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur  Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta 21
  • 22. Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan) Indikator positif : belajar percaya pada orang lain Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk. 22
  • 23. b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun) Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu. 23
  • 24. c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun) Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri. Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain. 24
  • 25. d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (612 tahun) Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah. Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah. Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman. 25
  • 26. e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun) Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku. Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keraguraguan. 26
  • 27. f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun) indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual. Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri. 27
  • 28. g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun) indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan. 28
  • 29. h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas) indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan. 29

Notes de l'éditeur

  1. {}