SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  90
Télécharger pour lire hors ligne
Ternyata

                                    Yesus
                                  Tidak Disalib
                                  Solihan Mahdum Cahyana
                                      Tiga Serangkai
                                           Solo

                                     (dari sampul belakang)
  Pada hari Raya Paskah, Menurut Injil Matius, Markus dan Yahya ada kebiasaan penguasa
 melepaskan seorang tawanan. Kesempatan ini digunakan oleh Pilatus untuk menawarkan
                  kepada orang Yahudi: Yesus atau Barabbas yang dilepaskan.
 Maka jawab orang Yahudi: Barabbas yang dilepaskan. Ternyata “Barabbas” bukanlah nama
diri dari seseorang. Barabbas adalah bahasa Aram, dari kata bar yang berarti “putra dari” dan
    abbas yang berarti “ayah” Pada teks awal dalam al-Kitab tertulis: Yesus Barabbas jika
             diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Yesus Putra Bapa.
Jika demikian, sebenarnya Yesus dan Barabbas itu satu orang. Oleh karena itu, jika Barabbas
dibebaskan, sama artinya dengan Yesus juga bebas. Dengan demikian penyaliban atas Yesus
  tidak terjadi. Al-Qur’an pun menyebutkan bahwa, baik pembunuhan maupun penyaliban
                                    tidak ada (Q.S. 4:157)

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                          Solihan Mahdum Cahyana

                                             1
Ternyata Yesus Tidak Disalib
                                       Solihan Mahdum Cahyana


                                             Editor: Sukini
                                 Desain sampul: Annas Marzuki S
                                     Desain isi: Annas Marzuki S
                                          Penata letak isi: Tofa
                                    Cetakan pertama: April 2008
                                        Penerbit Tiga Serangkai
                                     Jln. Dr.Supomo 23 Solo 57141
                               Tel. (0271) 714344, Faks. (0271) 713607
                                   http://www.tigaserangkai.co.id
                                  e-mail:tspm@tigaserangkai.co.id


                                          Anggota IKAPI
                        Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
                                     Cahyana, Solihan Mahdum

                 Ternyata Yesus Tidak Disalib/Solihan Mahdum Cahyana-Cet. I-Solo
                                       Tiga Serangkai, 2008
                                        xii, 140 him.; 21 em

                                     ISBN 978-979-018-606-4 1.
                                          Agama I. Judul


                         ©Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
                                     All Rights Reserved


                           Dicetak oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                Solihan Mahdum Cahyana

                                                 2
KATA PENGANTAR PENERBIT

       Bagi sebagian besar umat beragama, Yesus sering kali dipandang sebagai sosok enigmatik.
Sejarah hidupnya pun kerap dirasa sarat misteri. Tak urung, bera gam pertanyaan tentangnya pun
bermunculan, salah satunya adalah benarkah Yesus disalib? Jika Yesus memang disalib, kapan itu
terjadi? Jika Yesus tidak disalib, sebenarnya apa yang terjadi pada beliau?

      Pertanyaan-pertanyaan ini senantiasa menggelitik banyak benak, menggedor-gedor meminta
kepastian jawaban. Sayangnya, selalu saja jawaban itu dirasa kurang tuntas bagi sebagian orang,
menyisakan segunung penasaran. Di samping itu, sumber-sumber yang membicarakan mengenai Yesus
pun, baik "kitab suci", buku, makalah seminar, maupun cerita lisan, memberikan paparan yang
berbeda-beda mengenai masalah ini. Belum lagi masing-masing sumber tersebut ditafsirkan dengan
bermacam penafsiran pula. Alhasil, kebingungan pun tak dapat dihindari.

       Meskipun demikian, Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa penyaliban itu tidak pernah
terjadi, sebagaimana firman Allah:


                    
             

                          

                                                    

      Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa
      putra Maryam, Rasul Allah," padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
      (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih
      pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-
      benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi
      mereka tidak yakin telah membunuhnya. (QS AnNisa': 157)


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                                              Solihan Mahdum Cahyana

                                                                   3
Apa sesungguhnya yang terjadi pada Yesus? Buku Ternyata Yesus Tidak Disalib, memberikan
jawaban yang gamblang atas pertanyaan ini. Pembahasan dalam buku ini dilakukan dengan jernih,
jujur, objektif, dan jauh dari prasangka maupun tendensi. Penulis memaparkan benar atau tidaknya
Yesus disalib berdasarkan data-data yang valid dari berbagai sumber. Maka, buku yang tengah Anda
pegang ini adalah buku yang sangat menarik dan kaya perspektif, baik religius, historis, sosiokultural,
maupun linguistik. Buku ini akan memberi Anda kepuasan, baik spiritual maupun intelektual.

                                                                                      Tiga Serangkai




Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                 Solihan Mahdum Cahyana

                                                  4
KATA PENGANTAR PENULlS

       Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb sekalian alam. Shalawat dan salam bagi
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta para sahabat dan pengikutnya yang setia. Atas hidayah,
taufik, dan inayah-Nya serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak maka pokokpokok pikiran
yang selama ini disampaikan dalam bentuk lisan, kini bisa sampai di tangan Anda dalam ben.tuk
tulisan.

      Kami sadar dan nglenggono bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, baik dari segi
teknis, sistem penyajian, maupun pembahasannya. Oleh karena itu, di sini perlu kami sampaikan
dasar pertimbangan yang menjadi pangkal berpijak dalam pembahasan buku ini.

      Dalam membahas suatu paham atau kepercayaan, apalagi yang terkait dengan agama, perlu
diperhatikan adanya beberapa kata atau istilah yang sama, tetapi memiliki latar belakang serta
pengertian yang jauh berbeda. Kadang-kadang, dalam satu paham dan kepercayaan yang sama, bisa
muncul pemahaman yang berbeda. Apalagi, di antara paham dan kepercayaan yang berbeda. Belum
lagi, bagaimana memandang masa depan kehidupan manusia. Secara umum, sumber yang
menyebabkan timbulnya perbedaan paham dan pengertian, bertolak dari pengertian tentang wahyu
Tuhan, kitab suci, dan iman.

       Dr. T. Jacobs SJ menerangkan pengertian wahyu Ilahi, berdasarkan hasil Konsili Vatikan kedua
(1962-1965) sebagai berikut: Kitab Suci sebenarnya tidak (Iangsung) menerangkan sabda Allah,
tetapi (pertama-tama) kata-kata manusia. Wahyu Tuhan tidak berupa "dikte", di mana Tuhan
menyebut satu per satu segala kata yang harus ditulis oleh pengarang suci. Tuhan menyatakan Diri
secara hidup kepada seorang manusia. Dan, tanggapan manusia itu yang kebanyakan kalinya berupa
refleksi atas kejadian sejarah ditulis menjadi Kitab Suci.

      Prof. Dr. C. Groenen OFM memberikan keterangan sebagai berikut: Para nabi biasanya
menyampaikan nubuat dan khotbahnya secara lisan. Nubuat-nubuat, khotbah-khotbah, dan
wejangan nabi-nabi itu, kemudian disadur, ditambah, dan disesuaikan dengan keadaan baru,
terutama sekitar nabi-nabi yang terdahulu muncul bermacam-macam cerita untuk meluhurkannya
maka masuklah apa yang disebut legenda dan mitologi. Semua bahan tersebut, yang beredar pada
umat Israel dan tumbuh sepanjang sejarah, akhirnya dibukukan dan menjadi Alkitab atau Kitab Suci.

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                  Solihan Mahdum Cahyana

                                                  5
Dr. D.C. Mulder menjelaskan mengenai apa yang disebut Kitab Suci sebagai berikut: Naskah-
naskah yang asli (awal) dari Kitab Suci itu sudah tidak ada lagi. Yang ada pada kita sekarang ini
hanya turunan atau salinan. Dim, salinan itu pun bukannya salinan langsung dari naskah asli (awal),
melainkan salinan dari salinan dan seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu, terseliplah
salah salin. Akibatnya, menurut Bart D. Ehrman dalam bukunya, Agama Israel Kuno, terjadilah
"kesalahan penyalinan dalam Kitab Suci".

       Th. C. Vriezen mengatakan bahwa "kesalahan dalam penyalinan tersebut" ada yang tidak disengaja, tetapi ada
yang memang disengaja. Dengan kata lain, dalam proses sejarah, banyak sumber kuno itu yang diterbitkan ulang atau
diredaksi, yaitu diolah kembali oleh penyadur (Agama Israel Kuno).

      Untuk mengatasi sifat-sifat dogmatis, yaitu suatu paham atau kepercayaan yang didasarkan
pada gagasan manusia, yang kemudian disahkan atau ditetapkan menjadi ajaran resmi -- hal demikian
itu sering dijadikan sebagai batas pemisah untuk membela dan dijadikan sebagai benteng
perlindungan -- maka dalam pembahasan ini, kami akan berusaha mendasarkan sikap serla pola
pandang sebagai berikut.

       1. Allah mengutus para nabi dan rasul kepada umatnya. Wahyu Allah yang diturunkan kepada
          para nabi dan rasulNya merupakan nukilan dari Ummul Kitab, yaitu Kitab Induk
          kepunyaan Allah (QS 13: 38-39, 43: 4).

       2. Wahyu Allah yang dlturunKan Kepada para nabi dan rasul-Nya, diberikan menggunakan
          bahasa yang dipakai oleh rasul dan kaumnya, dengan maksud supaya rasul-Nya bisa
          memberikan keterangan secara jelas dan tepat (QS 14: 4).

       3. Allah bukan hanya menurunkan wahyu-Nya, melainkan juga menjaga kesucian dan
          kemurniannya, sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya (QS 15: 9). Dan, para nabi dan
          rasul-Nya merupakan satu kesatuan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Oleh
          karena itu, di samping supaya mengajarkan petunjuk-Nya kepada umatnya, para nabi dan
          rasul-Nya juga mengemban amanat supaya melakukan mushaddiq, yaitu pembenaran atas
          wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul yang sebelumnya (QS 3: 81) sehingga
          dalam perkembangan wahyu Allah (QS 16: 101), terjadilah apa yang disebut nasikh dan


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                         Solihan Mahdum Cahyana
                                                       6
mansukh (QS 2: 105-106, 13: 38-39). Hal tersebut dikarenakan "faktor pertumbuhan dan
         perkembangan bahasa manusia", yang digunakan Allah untuk menurunkan wahyu-Nya
         kepada nabi dan rasul-Nya (QS 14: 4). Oleh karena itu, Allah menjadikan "bahasa manusia"
         sebagai ayat bagi orang yang memiliki ilmu (QS 30: 22).

      4. Wahyu Allah itu mempunyai "asas", yaitu dasar atau pangkal berpijak. Karena wahyu Allah
         diturunkan secara berangsur-angsur maka sebelum selesai, tidak dibenarkan mengeluarkan
         pendapat atau membuat kesimpulan. Setiap turun ayat, hendaknya dipahami pengertian
         atau nilai i1miahnya dahulu (QS 20: 114). Dan, apabila wahyu Allah sudah selesai
         diwahyukan, dilarang mempersoalkan apa yang tidak dinyatakan dalam ayat wahyu-Nya
         karena cara demikian akan menimbulkan kesulitan bagi manusia itu sendiri. Sekiranya hal
         itu ditanyakan ketika wahyu Allah masih dalam proses pewahyuan, tentu akan diberikan
         keterangan (QS 5: 101). Maka manusia hanya supaya mengikuti atau bertolak dari apa yang
         dinyatakan dalam ayat wahyu-Nya (QS 6: 50, 7: 203, 10: 15, 109). Oleh karena itu, ayat-
         ayat wahyu-Nya supaya di-tadabur, yaitu dibaca, dipahami artinya, serta dipahami hubungan
         pengertiannya sehingga bisa diperoleh kesimpulan yang tepat (QS 38: 29). Dengan
         demikian, akan diperoleh pengertian bahwa seluruh petunjuk wahyu-Nya merupakan satu
         kesatuan yang tidak terpisahkan (QS 4: 82) sehingga manusia bisa memperoleh ra'yu atau
         "pendapat" yang diajarkan Allah dalam ayat-ayat wahyu-Nya. Ra'yu atau pendapat yang
         diajarkan Allah itulah yang hendaknya dijadikan pegangan dalam menyelesaikan persoalan
         yang terjadi dalam kehidupan manusia (QS 4: 105).

      5. Akal manusia hanya supaya dipakai atau digunakan dengan sebaik-baiknya untuk
         memahami wahyu Allah (QS 53: 1-5). Oleh karena itu, dalam Al-Our'an tidak ada kata aql.
         Yang digunakan adalah kat a kerjanya (fi'i!), yaitu ya 'qilun atau ta 'qilun.

       Dengan demikian, menempatkan atau mendudukkan "akal sebagai da~il" kiranya perlu
direnungkan kembali secara jernih karena manusia hanya supaya mengikuti petunjuk wahyu-Nya.
Jika akal didudukkan sebagai "dalil", berarti kedudukan akal disamakan dengan kedudukan wahyu
Allah dan sunnah rasul-Nya. Dalam upaya yang demikian itu, kami sadar bahwa banyak persoalan
yang masih memerlukan kemampuan, keberanian, serta kedewasaan. Oleh karena itu, tegur sapa,
saran, dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari para sahabat dan handai taulan yang
budiman. Tak luput, kami berdoa semoga langkah kita mendapat rida Allah serta memberikan

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                              Solihan Mahdum Cahyana
                                                7
kemaslahatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Semoga semua kebaikan dan perbaikan
yang Anda berikan sehingga terwujud tulisan ini menjadi tanaman amal saleh yang diridai Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Amin ya Rabba/'alamin.

                                                                                       Penulis




Ternyata Yesus Tidak Disalib                                          Solihan Mahdum Cahyana

                                             8
DAFTAR ISl

KATA PENGANTAR PENERBIT
KATA PENGANTAR PENULlS
     DAFTAR ISI

KISAH KELAHIRAN YESUS
  A. Silsilah Yesus dalam Injil Perjanjian Baru
  B. Anak Allah
  C. Kisah Kelahiran Yesus Mel'lurut Matius
  D. Nama Yesus

KEADAAN BANI ISRAEL PADA ZAMAN NABI ISA AS.
  A. Firman Allah
  B. Maryam dan Isa Ibnu Maryam
  C. Janji Allah kepada Bani Israel
  D. Israel Melanggar Janji Allah
  E. Keadaan Bani Israel pada Zaman Nabi Isa a.s
  F. Peringatan Keras Nabi Isa terhadap Ahli Taurat dan Orang Parisi

RENCANA PEMBUNUHAN TERHADAP YESUS
  A. Sidang Majelis Besar
  B. Rencana Pembunuhan terhadap Yesus

PERBEDAAN KISAH PENANGKAPAN YESUS
  A. Drama Penangkapan Yesus
  B. Penangkapan di Taman Getsemani
  C. Kisah di Taman Getsemani
  D. Perbedaan Kisah di Taman Getsemani
  E. Catatan dari Injil Kanonik
  F. Kisah Injil Sinoptik



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                           Solihan Mahdum Cahyana
                                                  9
TUDUHAN TERHADAP SIMON PETRUS
  A. Jawaban Petrus Atas Tuduhan terhadap Dirinya
  B. Laporan Matius
  C. Laporan Lukas
  D. Laporan Markus
  E. Laporan Yahya
  F. Orang-Orang Galilea
  G. Orang Nazarea

GAGASAN PAULUS TENTANG PENYALIBAN DAN PENEBUSAN DOSA
  A. Drama Pertobatan Paulus
  B. Predikat atau Jabatan Kristus
  C. Gagasan Paulus tentang Penyaliban
  D. Gagasan Paulus tentang Penebusan Dosa
  E. Mengapa Paulus Bisa Sehebat Itu?

KISAH PENYALIBAN YESUS
  A. Pilatus
  B. Pertanyaan Pilatus kepada Yesus
  C. Barabbas
  D. Perjalanan Menuju Goigota
  E. Kapan Waktu Penyaliban Itu?

PANDANGAN AL-QU’R'AN TERHADAP PENYALIBAN ISA IBNU MARYAM
  A. Bal Rafa'ahullah Ilaihi
  B. Penyaliban Isa Ibnu Maryam

KESIMPULAN
DAFTAR PUS TAKA
TENTANG PENULIS




Ternyata Yesus Tidak Disalib                        Solihan Mahdum Cahyana
                                           10
KISAH KELAHIRAN YESUS
        A. Silsilah Yesus dalam Injil Perjanjian Baru

        Matius 1: 1-17
        1. Ibrahim                                      22. Yaram
        2. Ishak                                        23. Ahaz
        3. Jakub                                        24. Hizkiz
        4. Yehuda (dengan Tamar)                        25. Manasah
        5. Paris                                        26. Amun
        6. Ezram                                        27. Yasis
        7. Aram                                         28. Yechoya
        8. Aminadab                                     29. Syaatiel
        9. Nasyun                                       30. Ze Rubail
        10. Salmun                                      31. Abihud
        11. Boaz                                        32. Elyakim
        12. Obed                                        33. Azur
        13. Jisai                                       34. Saduk
        14. Daud                                        35. Achim
        15. Suleman                                     36. Elihud
        16. Re Habiam                                   37. Eliazar
        17. Abid                                        38. Mattan
        18. Asa                                         39. Yakub
        19. Yosepat                                     40. Yusuf
        20. Yaram                                       41. Yesus
        21. Uzia

        Lukas 3: 23-37
        1. Yesus                                        6. Melchi
        2. Yusuf                                        7. Janna
        3. Heli                                         8. Yusuf
        4. Matat                                        9. Matatias
        5. Lewi                                         10. Amos

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                       Solihan Mahdum Cahyana

                                                  11
11. Nahun                45. Obed
           12. Esli                 46. Boaz
           13. Naggai               47. Sala
           14. Maat                 48. Nahsyun
           15. Matatias             49. Aminadab
           16. Simei                50. Arni
           17. Yusich               51. Ezram
           18. Yuda                 52. Paris
           19. Yuana                53. Yahuda
           20. Resa                 54. Yakub
           21. Zarrubel             55. Ishak
           22. Syualtiel            56. Ibrahim
           23. Neri                 57. Terah
           24. Malchi               58. Nahar
           25. Adi                  59. Baruch
           26. Kasam                60. Ragau
           27. Elmodam              61. Palik
           28. Er                   62. Abir
           29. Yuso                 63. Sala
           30. Eliazar              64. Kainan
           31. Yarim                65. Arpaksad
           32. Mata                 66. Sem
           33. Lewi                 67. Set
           34. Simeon               68. Anak Adam
           35. Yahuda               69. Anak Allah
           36. Yusuf
           37. Yonan
           38. Elyakim
           39. Malia
           40. Minna
           41. Matata
           42. Natan
           43. Daud
           44. Jisai

Ternyata Yesus Tidak Disalib                  Solihan Mahdum Cahyana
                               12
Dalam hubungannya dengan silsilah Yesus, terkait dengan pembahasan selanjutnya, ada
sesuatu yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

1. Maka pada sangka orang, ia itu anak Yusuf .... (Lukas 3: 23).
2. Maka sekalian orang menyungguhkan Dia, serta haram akan perkataan yang elok keluar
   dari mulutnya, sambil katanya: Bukankah la ini anak Yusuf? .... (Lukas 4: 22).
3. Maka kata mereka itu: Bukankah orang ini Yesus, anak Yusuf yang ibu bapaknya kami
   kenai? (Yahya 6: 42).

      Injil karangan Markus dan Yahya tidak menyebutkan mengenai silsilah Yesus. Matius
menyusun silsilah dari Ibrahim, Yehuda (dengan Tamar) sampai kepada Yesus, empat puluh
satu keturunan. Sedangkan, Lukas menyusun silsilah dari Yesus sampai kepada Adam dan
"Anak Allah", enam puluh sembilan keturunan. Jadi, selisih jumlah keturunan antara silsilah
yang dibuat Matius dan Lukas adalah dua puluh delapan keturunan. Dalam kedua silsilah,
terdapat nama-nama yang sama, yaitu Erzam, Aram, (Lukas: Arni), Aminadab, Nahsyun,
Salmun, (Lukas, Sala), Boaz, Obed, Jisai, Daud (dalam Lukas, Sulaeman tidak ada),
Zerubabel,' Yusuf, dan Yesus. Yang ada persamaan sebanyak tujuh belas nama. Perbedaan
yang sangat jauh ini menunjukkan bahwa keakuratan kisah tersebut menjadi masalah yang
krusial untuk dicermati.

B. Anak Allah

      Lukas membuat silsilah Yesus sampai kepada "Anak Allah". Dalam Perjanjian Lama,
juga kita dapatkan kata "Anak" dalam hubungannya dengan "Tuhan". Misalnya, Israel ialah
anak-Ku yang sulung (Keluaran 4:22). Bahwa kamulah anak-anak Tuhan Allahmu, sebab itu
janganlah kamu menorah tubuhmu atau mencukur bulu di antara kedua belah matamu,
karena sebab seseorang yang sudah mati. Karena kamulah suatu bangsa yang suci bagi Tuhan
Allahmu, maka telah dipilih Tuhan akan kamu, supaya daripada segala bangsa yang ada di
atas bumi kamulah menjadi bangsa milik-Nya (Ulangan 14: 1-2). Bahwa pada bangsa Israel
lagi budak kecil, maka Ku-kasihi akan dia dan Ku-panggil anak-Ku dari Mesir (Hosea 11: 1).

      Dalam Injil Perjanjian Baru, juga terdapat sebutan "Anak Allah".



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                             Solihan Mahdum Cahyana
                                              13
1 . Maka kata malaikat kepada Maryam: Jangan takut hai Maryam, karena engkau sudah beroleh anugerah Allah.
          Engkau beranak laki-Iaki, hendaklah engkau namakan Yesus.

         la (Yesus) akan dikatakan Anak Allah Yang Maha Tinggi, maka Tuhan akan mengaruniakan kepadanya
         TAHTA DAUD.

         Ia akan menjadi Raja atas Benih Yakub.

         Lalu kata Maryam kepada malaikat: Bagaimana perkara ini boleh jadi, karena hamba belum mengetahui laki-
         laki?

         Jawab malaikat: Rohul Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau.

         Sebab itu yang Kudus yang aakan diperanakkan itu , kelak dikatakan Anak Allah. (Lukas 1: 30-35)

    Dalam Matius 1:23, anak Maryam dikatakan bernama Emanuel -- yang artinya "Allah
bersama kita". Nama ini hanya sekali disebut, sedangkan dalam Injil lain tidak ada.

    2.   Kata Natanael kepada Yesus: Ya Rabbi, Rabbilah Anak Allah, Rabilah Raja Bani
         Israel (Yahya 1: 49).

     Inilah permulaan Injil dari hal Yesus Kristus Anak Allah (Markus 1: 1). Maka sahut
Simon Petrus, katanya: Tuhanlah Kristus, Anak Allah yang Hidup (Matius 16: 16).

     Apabila diperhatikan secara cermat, sebenarnya penggunaan predikat "Anak Allah"
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ada keterkaitan dan kesinambungan. Meskipun
demikian, perlu disadari adanya arah dan maksud lain yang lebih jauh dalam Perjanjian Baru.

      Dalam Perjanjian Lama, "Anak Allah" mengarah bahwa Israel adalah umat pilihan Allah
dan umat kekasih Allah. Sedangkan, dalam Perjanjian Baru, lebih jauh diarahkan pada "Tuhan
akan mengaruniakan takhta Daud". Jadi, mengangkat soal "kekuasaan dan kerajaan", secara
fisik mengacu pada Bani Israel, dan akan dikatakan: akan menjadi Raja atas "Benih Yakub".

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                          Solihan Mahdum Cahyana

                                                       14
Mengapa disebut Benih Yakub? Karena Yakub itulah yang disebut "Israel" (Kejadian 35:10,
Yesaya 48:1). Dan, Israel artinya adalah "orang yang berlaku seperti seorang raja di hadapan
Al,lah dan manusia" (Kejadian 32: 28).

        Dalam Injil Perjanjian Baru disebutkan: Tetapi kata Yesus kepada mereka itu: Wajiblah juga kepada
negeri lain pun Aku memberitakan khabar kesukaan dari hal KERAJAAN ALLAH, maka hal itulah sebabnya Aku
disuruhkan. (Lukas 4: 43). Kemudian, istilah Kerajaan Allah berubah menjadi dan disamakan
dengan "Kerajaan Surga" dalam Injil Perjanjian Baru.

C. Kisah Kelahiran Yesus Menurut Matius

      Matius mendasarkan kisah kelahiran Yesus, anak Maryam itu, dari "ramalan" atau nubuat yang
difirmankan Tuhan dengan lidah nabi-nabi.

       Maka sekaliannya itu berlaku supaya sampailah barang yang difirmankan Tuhan dengan lidah nabi-nabi,
       bunyinya: Sesungguhnya anak dara itu akan mengandvng dan beranakkan seorang anak laki-laki, dan
       disebut orang namanya: Immanuel, yang diterjemahkan artinya "Allah beserta kita". (Matius 1: 22-23)

       Yang dimaksud, Maka sekaliannya itu berlaku supaya sampailah yang difirmankan Tvhan dengan lidah nabi ....
adalah Yesaya 7: 14 yang berbunyi, Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri svatu tanda alamat kepadamu kelak:
Bahwasanya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan laki-Iaki seorang dan dinamainya akan dia Immanuel.
(Yesaya 7: 14)

      Dr. Jerald F. Dirk, mantan diaken di Gereja Metodis Bersatu, menjelaskan bahwa Matius bukan
seorang murid Yesus yang berbahasa Aram dan berkebangsaan Palestina. Penyusun Injil Matius
merupakan seorang yang sepenuhnya telah ter-Helenisasi dan menggunakan bahasa Yunani sebagai
bahasa wacana keagamaan, bukan bahasa Ibrani (Salib di Bulan Sabit, hlm. 185).

      Tulisan Matius, "anak dara", ini akibat kesalahan dalam menerjemahkan Perjanjian Lama, yaitu
Yesaya 7: 14 bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, menjadi "Septuaginta". Dalam bahasa Ibrani, almah
artinya "perempuan muda", diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, partenos, yang berarti "perawan".
Dalam bahasa Ibrani, "perawan" adalah bethulah (Cleyton Sullivan).

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                         Solihan Mahdum Cahyana

                                                       15
Ada lagi yang perlu diperhatikan dari Yesaya 7: 14, yaitu: Bahwasanya anak-dara itu akan mengandvng
dan beranakkan laki-Iaki seorang .... Menurut lnjil karangan Markus 6:3, anak Maryam itu enam orang,
yang lima laki-Iaki dan yang seorang perempuan (Alkitab, LAI. 1960).

      Perlu disadari bahwa kata "Emmanuel" dalam Injil Perjanjian Baru hanya dipakai sekali, yaitu
Matius 1: 23. Sedangkan, dalam Injil Perjanjian Lama, dipergunakan "dua kali", yaitu dalam Yesaya 7:
14 dan 8:8.

      Apabila Matius menganggap nubuat Yesaya 7:14 terpenuhi pada kelahiran anak Maryam yang
disebut Emmanuel, yang diartikan "Allah beserta kita", Emmanuel berarti nama diri (orang). Oleh
karena itu, apabila Matius 1:23 dianggap sebagai pemenuhan nubuat Yesaya 7:14 maka Emmanuel
adalah nama anak Maryam. Namun, dalam Matius 1:25, Maryam memberi nama anaknya "Yesus".
Yesus sebenarnya merupakan bentuk Yunani dari kata Ibrani, Yeshua, Joshua, atau Yehoshua, yang berarti
"Tuhan akan menyelamatkan". Kata Tuhan merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani, Yahweh.

      Apabila Matius menghubungkan Yesaya 7:14 sebagai ramalan untuk Yesus, hal ini terlalu jauh
keterkaitannya karena Yesaya 7:14 itu hubungannya dengan Raja Ahaz, sebagaimana dibicarakan
dalam Yesaya 7:1 dan seterusnya. Hal yang sama diungkapkan juga dalam 2 Raja-raja 16:2 dan 2
Tawarih 28:1-5. Jadi, janji tersebut terkait dengan Bani Israel yang dikhianati oleh rajanya, yang
merusak jalan Tuhan (Yesaya 3:12).

D. Nama Yesus

      Menurut pengarang Injil Matius, nama "Yesus" diberikan oleh Yusuf, suami Maryam. Yusuf
disebut sebagai "anak Daud". Dalam mimpi, malaikat yang memperlihatkan diri kepada Yusuf
mengatakan, "Jangan engkau (Yusuf) khawatir menerima Maryam menjadi "istrimu" karena
kandungannya itu terbitnya dari Rohul Kudus (Matius 1: 19-21).

     Dalam silsilah karangan Matius, Yesus adalah keturunan yang "ketiga puluh tujuh" dari Daud
(Matius 1:17). Jadi, dengan alasan atau dalih apa pun, pengarang Injil Matius mengakui bahwa Yusuf
dengan Maryam sudah menikah. Oleh karena itu, disebut "istrimu".



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                   Solihan Mahdum Cahyana

                                                   16
Menurut pengarang Injil Lukas, ketika mengandung, Maryam bermimpi bertemu dengan
malaikat yang mengatakan agar anaknya kelak diberi nama Yesus (Lukas 1:30-31), bukan Emanuel
(Matius 1:22-23). Dalam pelaksanaannya, nama Yesus bagi anak Yusuf dan Maryam itu diberikan
ketika memasuki hari kedelapan kelahiran anak tersebut. Anak itu disunatkan, kemudian diberi
nama Yesus, sesuai dengan pesan malaikat kepada Maryam tatkala anaknya itu masih dalam
kandungannya (Lukas 2:21).

     Dalam silsilah yang dikarang oleh Lukas, Yesus adalah keturunan keempat puluh tiga dari
Daud (Lukas 2: 23-27). Jadi, selisihnya sangat jauh dengan Matius 1: 17.

       Oalam buku Piwulang' Katolik, cetakan kedua, 1936, Kanisius Jogyakarta, jilid I, dijelaskan bahwa
nama Yesus itu berasal dari bahasa Ibrani, Jechoschua. Kemudian, masuk ke dalam bahasa Yunani, Jesous.
Karena pengaruh bahasa Latin, kemudian diucapkan menjadi Jesus. Dalam The Encyclopedia of The Bible,
dijelaskan bahwa Yesus (Latin), Yesous (Yunani), karena pengaruh bahasa Ibrani, diucapkan Jeshua,
Jehoshua, atau Joshua, yang artinya "Jehava sebagai Penebus" atau "Jehava sebagai Juru Selamat".

Maka la (Maryam) akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Dia Yes us, karena ialah
yang akan melepaskan kaumnya dari segala dcosanya. (Matius 1:21) (LAI 1960)




Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                        Solihan Mahdum Cahyana
                                                      17
KEADAAN BANI ISRAEL PADA ZAMAN NABI ISA A.S.
A. Firman Allah

         Pengarang Surat kepada Orang Ibrani menjelaskan mengenai firman Allah sebagai berikut.

Setelah sudah Allah berfirman pada zaman dahulu kala kepada segala nenek moyang kita dengan lidah nabi-nabi beberapa
kali dan atas berbagai-bagai peri, maka berfirmanlah Ia pada akhirnya kepada kita di dalam Anaknya, yang ditetapkannya
menjadi waris segala sesuatu. Olehnya juga dijadikannya sekalian alam. ( Ibrani 1: 1-2)

         Mengapa harus demikian? Jawabnya ada dalam Surat kepada Orang Ibrani itu juga.

Karena jikalau sungguh perjanjian yang pertama itu tiada bercela, perjanjian dengan Bani Israel niscaya tiada akan dicari
sebab yang kedua (Perjanjian Baru dengan Paulus). Karena ia menyalahkan mereka dengan firmanNya: Ingatlah, harinya
akan datang kelak, firman Tuhan: Aku akan mengadakan Perjanjian Baru kepada segala isi rumah Israel dan segala isi
rumah Yahuda, bukannya menurut seperti perjanjian yang sudah aku buat dengan segala nenek moyang mereka itu, pada
hari tatkala Aku memegang tangannya memimpin mereka keluar dari negeri Mesir. Karena tiada mereka itu tetap kepada
perjanjianku itu. Dan tiadalah Aku mengindahkan mereka itu firman Tuhan.

Karena inilah Perjanjian (Baru) yang hendak Ku-janjikan kepada segala isi rumah Israel kemudian daripada masa itu,
Firman Tuhan: Maka aku akan memasukkan hukum-hukumku ke dalam ingatan mereka itu, dan di dalam hati mereka itu
juga akan Ku-suratkan itu. Dan aku akan menjadi Tuhan mereka itu, dan mereka itu akan menjadi kaum kepadaKu.
(lbrani 8: 7-10)

         Perjanjian yang pertama bahwa Allah berfirman dengan lidah nabi-nabi (Yeremia 7:25, Ibrani 1:1).
Dalam Perjanjian Baru, Allah berfirman "dalam anaknya" sebagai penjelmaan Kalam (logos) (Yahya 1:1-3,14)
yang terakhir, yaitu Paulus. Allah berfirman dengan Rohnya, dalam "hati manusia".

         Dalam surat kirimannya, Paulus memberikan keterangan sebagai berikut.

Kamulah surat kiriman kami, yang tertulis di dalam hati' kami. Dan yang dikenal dan dibaca oleh orang sekalian.


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                               Solihan Mahdum Cahyana
                                                          18
Maka nyatalah kamu menjadi surat Kristus yang ditulis oleh kami (Paulus), tertulis bukannya dengan dawat, melainkan
dengan ROH ALLAH yang hidup, bukannya di atas loh batu, melainkan pada Loh yaitu hati manusia.

Maka pengharapan yang demikian itu kepada Allah, kami peroleh dengan berkat Kristus. Bukan pula kami ini sendiri
pandai akan mengira barang sesuatu dengan kepandaian sendiri, melainkan kepandaian kami itu datang dari Allah. Ialah
(Allah) juga menjadikan kami pandai menjadi pesuruh Perjanjian Baru, bukan pula menurut seperti huruf, melainkan
menurut Roh karena huruf itu mematikan, tetapi Roh itu menghidupkan. (2 Korintus 3:2-6). Karena Allah telah
memberkati Paulus dengan segala berkat rohani dari surga di dalam Kristus, sebelum dunia ini dijadikan, supaya Paulus
suci dan tiada bercela di hadapan Tuhan. (Epesus 1:3-4). Maka Aku (=Paulus) sudah dijadikan pelayan sidang itu, karena
kamu (Paulus) akan menyampaikan Firman Allah, yaitu rahasia yang sudah tersembunyi berzaman-zaman dan turun-
temurun, tetapi sekarang sudah dinyatakan kepada orang sucinya. Maka kepada mereka itulah Allah dengan kehendaknya
sudah menyatakan bagaimana kayanya kemuliaan rahasia itu kepada orang kafir, yaitu Kristus di dalam kamu (=Paulus)
itulah pengharapan akan beroleh kemuliaan, yang kami ini (=Paulus) beritakan, sambil menasihatkan tiap-tiap orang dan
mengajar tiap-tiap orang, dengan segala hikmat (Gnosis dan Stoa?) supaya dapat kami (=Paulus) mendirikan tiap-tiap
orang menjadi sempurna di dalam Kristus, Maka itulah maksud aku (=Paulus) berlelah juga dan berusaha dengan sungguh
sekadar kuasanya yang bekerja di dalam aku dengan kuat. ( Kolose 1: 25-29 )

Keterangan Paulus tersebut kiranya tidak terpisahkan dengan apa yang telah dijelaskan dalam Surat
Ibrani berikut ini.

Setelah sudah Allah berfirman pada zaman dahulu kala kepada . segala nenek moyang kita dengan lidah nabi-nabi beberapa
kali dan atas berbagai-bagai peri, maka berfirmanlah ia pula pada akhirnya kepada kita di dalam Anaknya, yang
ditetapkannya menjadi waris segala sesuatu, Olehnya juga dijadikannya sekalian alam. (Ibrani 1:1-2)

        Jadi, menurut Injil Perjanjian Baru atau Paulusisme, firman Tuhan itu ada beberapa model. Pertama,
dengan lidah nabi-nabi. Kedua, dalam hati manusia. Ketiga, tertulis dalam hati Paulus, ditulis bukan dengan
dawat/tinta, melainkan dengan Roh Allah. Keempat, menjelma (inkarnasi) dalam daging, yaitu Yesus Kristus
yang mendatangkan kebenaran dan anugerah (Yahya 1:14 17).

        Oleh karena itu, di dalam Injil Perjanjian Baru, banyak kita jumpai kata atau ungkapan: "Kristus di
dalam aku", "aku di dalam Kristus", atau "kamu di dalam Kristus". Kata atau ungkapan tersebut digunakan


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                            Solihan Mahdum Cahyana
                                                         19
dalam Injil Perjanjian Baru sebanyak 164 kali (Adolf Deissmann). Dan, jangan lupa bahwa Allah telah memilih
dan memberkati Paulus di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari surga, sebelum dunia ini dijadikan
(Epesus 1:3-4). Oleh karena itu, dalam suratnya kepada orang Galatia, Paulus menerangkan sebagai berikut.

Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, tetapi hidup yang sekarang aku hidup
di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan Dirinya
karena aku. (Galatia 2:20)

         Jadi, dalam pengertian Injil Perjanjian Baru, yang dimaksud "wahyu Allah" ialah "Yesus itu
sendiri", sebagaimana dijelaskan dalam Injil karangan Yahya berikut ini.

Maka pada awal pertama adalah Kalam (Logos), dan· Kalam (Logos) itu bersama-sama dengan Allah, dan Kalam (Logos)
itu juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah. Segala sesuatu dljadikan olehnya, maka jikalau tidak ada Ia,
tiadalah juga barang sesuatu yang sudah terjadi. (Yahya 1:14)

Maka kalam (Logos) itu telah menjadi manusia serta tinggal di antara kita, penuh dengan kebenaran dan anugerah. (Yahya
1:14)

        Prof. Dr. Jan Romein mengatakan bahwa Injil Perjanjian Baru awal, yang ditulis dalam bahasa
Yunani, sangat dipengaruhi paham mistik (kebatinan) Stoa dan filsafat Neo-Platonisme (Aera Eropa).
Dalam filsafat Neo-Platonisme, diungkapkan bahwa Logos awal sangat sempurna. Dia merenungkan
Dirinya, maka terjadilah "Emanasi", yaitu melimpah (dalam bahasa Jawa meleleh), melahirkan adanya
Logos kedua. Ini pun masih sempurna. Dialah yang disebut sebagai jiwa alam, yang menjadikan
adanya alam raya ini. Dalam Sejarah Konsili, disebutkan bahwa pada akhir abad kedua, segala
ketajaman pemikiran teologis diarahkan pada misteri tentang "Anak Allah". Alam pikiran Yunani
dengan pengertiannya akan seorang Logos sebagai "pencipta dunia" (Demiurgos), yaitu makhluk
utama yang paling tinggi pada tangga makhluk-makhluk penghubung antara Tuhan dan manusia,
rupanya menunjukkan jalan yang dapat membebaskan pikiran para tokoh awal Gereja dari dilema
yang tak teruraikan itu (Sejarah Konsili). Oleh karena itu, dalam Injil Perjanjian Baru, Paulus
mengajarkan .sebagai berikut.

Karena Allah itu hanya satu, dan pengantara pun satu di antara Allah dengan manusia, maka ia pun manusia juga, yaitu
Kristus. (1 Timotius 2:5)

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                               Solihan Mahdum Cahyana
                                                          20
Dalam surat-surat karangan Paulus, banyak pendapatnya yang sangat dipengaruhi filsafat
antik. Dalam khotbahnya yang termasyhur di Aeropagos, Athena, Paulus mengutip kata demi kata
dari penyair Stoa, "Aratos": Karena kita dalam Tuhan, gerakan-gerakan kita terjadi dalam Tuhan serta
seluruh eksistensi kita.

        Karena dasar Stoa itulah, Paulus mengembangkan ajaran "hukum kesusilaan alam dan
terjadinya hukum itu di dalam hati kecil manusia". Isi hati kecil itu tidak bergantung pada wahyu.
Sebelum wahyu itu diturunkan, "hukum hati kecil" sudah memengaruhi kerohanian orang dalam
dunia kafir (Hasbullah Bakrie).

        Paulus menyebutkan: Dan ialah, yang terlebih dahulu daripada sekaliannya, dan segala
sesuatu wujudnya ada di dalam Dia (Kolose 1:17). Di dalam Kristus terhimpun segala kelimpahan
wujud Tuhan berlembaga (Kolose 2:9). Rahasia Allah yaitu Kristus (Kolose 2:2). Kristus itulah semua
dan di dalam semuanya (Kolose 3:11). Allah itu hanya satu dan pengantara pun satu di antara Tuhan
dan manusia, maka Ia pun manusia juga, yaitu Kristus Yesus (1 Timotius 2:5).

        Dalam The Holy Bible (King James Version) berkaitan dengan Injil Yahya 1:1-3, dijelaskan
demikian, Logos (Greek for Word) Joh 1:1, Roma 19:13. Dalam The Pocket Oxford Dictionary, dijelaskan:
Logos-noun. The Word or Second Person of the Trinity (Greek, reason).

       Henney Sumali menjelaskan bahwa Logos merupakan "emanasi" dari Allah. Dalam filsafat
Neo-Platonisme diungkapkan bahwa "emanasi" atau pelimpahan dari Allah itu melahirkan "Logos
pertama" yang menjadikan alam semesta ini (Dr. D.C. Mulder).

         Dalam surat Paulus kepada orang Kolose disebutkan: Karena di dalam Dialah terhimpun segala
kelimpahan wujud Allah berlembaga (Kolose 2:9). Ialah yang menjadi "kepala tubuh" yaitu sidang Jum 'at. Ialah yang
meniadi awal dan menjadi sulung. dari antara orang mati, suoaya di dalam sesuatu Ialah yang terutama karena adalah
kegemaran Allah, bahwa segala kesemournaan itu terhimpun di dalam Dia. (Kolose 1:18-19)

        Pengertian "emanasi" dalam filsafat Yunani Neo-Platonisme, oleh pengarang Injil Perjanjian
Baru dan tokoh Kristen awal diganti menjadi "inkarnasi" atau "penjelmaan". Hal ini bisa dilihat di
dalam Injil karangan Yahya berikut ini.


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                         Solihan Mahdum Cahyana
                                                       21
Maka Kalam (=logos) itu telah menjadi manusia (logos awal atau anak Sulung Allah) serta tinggal di antara kita (dan
kami sudah memandang kemuliaannya, seperti kemuliaan anak yang tunggal yang daripada bapa) penuh dengan
anugerah dan kebenaran. (Yahya, 1:14). Sebab daripada kelimpahannya kita sekalian sudah menerima anugerah dan
karunia. Karena Taurat sudah diberi oleh Musa, tetapi anugerah dan kebenaran sudah didatangkan oleh Yesus Kristus.
Maka Allah belum pernah dilihat oleh seorang jua pun, tetapi Anak yang tunggal, yang di atas pangkuan Bapa, Ialah yang
sudah menyatakan Dia (bisa dilihat dan dipegang). (Yahya 1:16-18) (Keilahian dan Ketuhanan Isa Almasih dalam
Tradisi Yahudi dan Kristen).

        Dalam Dei Verbum-Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi-Dr. T. Jacobs SJ menjelaskan bahwa
kitab suci sebenarnya tidak (langsung) menerangkan Sabda Allah, tetapi (pertama-tama) kata-kata
manusia. Wahyu Tuhan tidak berupa "dikte", di mana Tuhan menyebut satu per satu segala kata yang
harus ditulis oleh pengarang suci. Tuhan menyatakan Diri secara hidup kepada seorang manusia. Dan,
tanggapan manusia itu yang kebanyakan kalinya berupa refleksi atas kejadian sejarah, ditulis dan
menjadi Kitab Suci (Penerbitan Yayasan Kanisius 1969).

        Yang dimaksud dengan "refleksi atas kejadian sejarah" dijelaskan sebagai berikut. Pada suatu
saat, Yahya melihat ada seekor burung merpati terbang. Kemudian, turun dan hinggap di atas Yesus.
Keadaan semacam itu direfleksikan oleh pengarang Injil Yahya, diartikan bahwa "turunlah malaikat
Tuhan dari langit," seperti seekor burung merpati, dan hinggap di atasnya (Yesus), maka Dialah Anak
Allah. Dalam Injil Yahya secara lengkap ditulis: Maka Yahya pun menyaksikan serta berkata: Aku sudah
nampak Roh Allah turun dari langit, seperti seekor burung merpati lalu hinggap di atasnya.

        Maka aku pun belum kenal Dia, tetapi yang menyuruhkan aku membaptiskan (Dia) dengan air itu, sudah
mengatakan kepadaku; Ke atas siapa kelak engkau nampak Roh itu turun dan tinggal di atasnya,

         Itulah Dia yang membaptiskan dengan Rohul Kudus. Sesungguhya aku sudah nampak, lalu menyaksikan
bahwa Ia inilah Anak Allah. (Yahya 1:32-34)

        Jadi, pengertian firman Allah atau wahyu Tuhan dalam pandangan pengarang Injil dan Gereja
sangat jauh berbeda dengan pengertian yang ada di kalangan muslim. Inilah yang perlu disadari oleh
semua pihak ketika berbicara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sikap dan pola pandang kaum


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                            Solihan Mahdum Cahyana

                                                         22
Nasrani serta sikap dan pola pandang kaum muslim in. Sebagai gambaran yang jelas, perhatikan
keterangan Dr. C. Groenen OFM berikut ini.

        Menurut keyakinan Kristen, Alkitab -- baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru -- boleh
dan harus dikatakan sebuah kitab IIahi. Namun, bukan karena diturunkan dari surga atau didiktekan
oleh Allah serta direkam manusia. Alkitab diciptakan oleh umat Allah (Gereja), tetapi dalam hal
ini umat dipimpin dan didorong oleh Allah, oleh Roh Kudusnya. Begitulah, Alkitab serentak suatu
kitab karangan manusia dan kitab Allah. Melalui pikiran, perasaan, dan perkataan manusia, Allah
menyatakan rencana, karya, dan kehendak-Nya kepada kita, kepada umat pilihan-Nya (Pengantar ke
dalam Perjanjian Lama).

        Di samping itu, Bart D. Ehrman mengingatkan mengenai "penulisan kitab suci" yang perlu
mendapat perhatian, sebagai berikut. Salah satu masalah yang ditimbulkan oleh naskah-naskah
bahasa Yunani Kuno (yang mencakup semua tulisan Kristen masa awal, termasuk buku-buku
Perjanjian Baru) adalah sewaktu naskah-naskah itu disalin, tidak ada tanda baca yang
digunakan. tidak ada perbedaan antara huruf besar dan huruf kecil, dan yang lebih aneh lagi bagi
pembaca zaman sekarang. tidak ada spasi yang digunakan untuk memisahkan kata. Tulisan jenis
bersambung ini disebut seriptuo continuo. Hal itu menyebabkan naskah sulit dibaca, apalagi dipahami.
Kalimat Godisnowhere bisa berarti hal yang sangat berbeda. Bagi orang yang percaya dengan adanya
Tuhan, akan membaca dan mengartikan God is now here sebagai "Tuhan sekarang ada di sini", dan bagi
orang yang tidak percaya adanya Tuhan, God is nowhere berarti "Tuhan 1idak ada di mana pun"
(Kesalahan Penyalinan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, 2006).

         Menurut Dr. D.C. Mulder, naskah-naskah asli dari kitab suci itu sudah tidak ada lagi. Yang
ada pada kita hanya turunan atau salinan, dan salinan itu pun bukannya salinan langsung dari naskah
asli, dalam arti yang ditulis oleh pengarang, melainkan dari salinan - dari salinan dari salinan dan
seterusnya. Sering di dalam menyalin kitab suci, terseliplah salah salin (Pembimbing ke dalam Perjanjian
Lama).

B. Maryam dan Isa Ibnu Maryam

        Al-Our'an menceritakan tentang Bani Israel, mengenai banyaknya perselisihan yang terjadi di


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                  Solihan Mahdum Cahyana
                                                  23
antara mereka. Allah menjadikan soal Maryam dan Isa ibnu Maryam untuk memberikan gambaran
tentang keadaan Bani Israel.


                    

                            

                    

                   

                    

                  

                      

                     

                    

                                     

      Dan ketika (Allah) menjadikan anak Maryam untuk memberikan gambaran keadaan, ketika
      itu kaummu bersorak tentang hal itu. Dan mereka berkata, "Manakah yang lebih baik, ilah
      kami atau dia?" Mereka memunculkan hal itu hanya untuk membantah, sebenarnya

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                                            Solihan Mahdum Cahyana

                                                                  24
mereka adalah kaum yang suka bertengkar. Dia (Isa) itu hanyalah seorang hamba yang
        telah Kami beri karunia dan Kami menjadikannya untuk memberikan gambaran keadaan
        Bani Israel. Dan kalau Kami mau, niscaya Kami jadikan malaikat-malaikat itu turun ke
        bumi menggantikan kamu. Sesungguhnya Isa itu memberikan pengetahuan tentang hari
        kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu tentang adanya hari kiamat itu. Ikutilah
        keterangan Isa olehmu. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah sekali-sekali kamu
        dipalingkan oleh setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. Dan ketika
        Isa datang membawa keterangan-keterangan yang jelas, dia berkata, "Sungguh aku
        datang kepadamu membawa Hikmat (Injil) untuk menjelaskan kepada kamu persoalan
        yang kamu perselisihkan maka bertakwalah dan taatilah aku. Sungguh Allah itu Rabku
        dan juga Rab kamu maka beribadahlah kepada-Nya, inilah jalan yang lurus." Tetapi,
        golongan-golongan (al-Ahzab) di antara mereka saling berselisih dan celakalah mereka
        yang zalim oleh azab pada hari yang pedih (kiamat). Mereka tidak menunggu selain
        saatnya datang (kiamat) yang tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. Teman-
        teman yang akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali
        orang-orang yang bertakwa. (OS Az-Zukhruf: 57-67)

         Soal Maryam dan Isa ibnu Maryam adalah gambaran keadaan bagi Bani Israel. Maksudnya,
persoalan Maryam dan Isa ibnu Maryam hendaknya dilihat dari latar belakang keadaan Bani Israel.
Allah mengingatkan dengan menyebut, "Hai Maryam saudara perempuan Harun .... " (QS Maryam: 28). Di
sini, arti saudara bukan hubungan keturunan secara biologis karena Harun hidup pada abad ke-14
Sebelum Masehi. Sedangkan, Maryam hidup pada awal abad pertama Masehi. Namun, saudara di sini
berarti keturunan dalam "alur keimanan", bahwa Harun adalah imam yang dihormati karena
"dinobatkan dengan diberi minyak yang mahal harganya". Dengan kata lain, imam yang disalap
(Keluaran 28:1). Kedudukan imamat bagi Harun dan anak turunnya supaya dijaga (Keluaran 40:12-
16). Imamat itu dari turun anak sulung laki-laki (Bilangan 3:1-4). Jadi, hal ini sama halnya mengapa
"muslim" memanggil Ibrahim, "bapamu atau ayahmu" (QS 22:78) karena muslim adalah orang yang
menganut dan mengikuti "millah Ibrahim" (QS16:123, 3:68). Dan, Maryam adalah keturunan
orang yang terhormat dan mulia akhlaknya (QS19:28), bukan pelacur seperti tuduhan
kaumnya.

      Persoalannya, Maryam itu "anak sulung, tetapi perempuan" sehingga tidak ada hak
untuk menjadi "imam" dalam adat mereka. Namun, ibunya sudah bernazar bahwa anaknya

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                               Solihan Mahdum Cahyana
                                                25
kelak hanya supaya berbakti kepada Allah. Oleh karena itu, ketika Maryam baru saja
dilahirkan, ibunya berkata kepada Allah, "Ya Allah, aku telah melahirkan seorang anak
perempuan, dan aku beri nama Maryam." Akan tetapi, Allah mengetahui "bahwa anak laki-
laki itu tidak sarna dengan anak perempuan" (QS 3: 36). Lalu, ibunya berdoa agar Maryam
dipelihara dari godaan setan dan kelak punya keturunan.

       Doa ibunya tersebut diterima Allah dengan baik (QS 3: 37). Jadi, pada suatu saat
nanti, Maryam akan mempunyai anak. Ini adalah janji Allah. Namun, yang jelas dalam Al-
Qur'an tidak ada cerita atau tidak "dijelaskan" kapan dan dengan siapa Maryam menikah.
Hanya dikatakan bahwa malaikat datang kepada Maryam memberi kabar gembira "sesuai
dengan janji Allah" (bikalimatin minhu) bahwa ia akan punya anak, namanya Isa ibnu Maryam.
Anak itu wajihan, bebas atau bersih dari tuduhan (fitnah), baik di dunia maupun akhirat, dan
termasuk orang yang didekatkan kepada Allah (QS 3:45).

        Arti wajihan sejalan dengan petunjuk-Nya bahwa Isa itu selamat ketika lahir, ketika
kematiannya, dan ketika menghadapi kebangkitan pada hari kiamat (QS 19:33). Perlu
diketahui bahwa kata wajihan hanya dipergunakan dua kali dalam Al-Qur'an. Yang pertama
untuk Nabi Musa (QS 33: 69) dan yang kedua untuk Nabi Isa (QS 3:45). Dan, yang dimaksud
dengan wajihan, diberi keterangan oleh Allah, yaitu orang yang dibersihkan atau dibebaskan
dari tuduhan, fitnah, atau penghinaan.


                     

                                                           
                                                                    

    Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu menjadi seperti orang-orang yang "adza Musa" (menuduh,
    merendahkan, menghina) Musa karena Allah telah membebaskan (membersihkan) Musa dari tuduhan atau
    pelecehan mereka itu. Maka Musa bagi Allah adalah wajihan (orang yang bebas atau bersih) dari tuduhan
    itu. (QS Al-Ahzab: 69)



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                                             Solihan Mahdum Cahyana
                                                                  26
Di kalangan Bani Israel, kedudukan "anak sulung" sangat strategis. Hal itu dijelaskan
sebagai berikut.

    1.   Kuduskanlah bagiKu semua anak sulung (Keluaran 13:2).
    2.   Yang sebagai anak sulung menjadi hak Tuhan (Imamat 27:26).
    3.   Akulah yang empunya semua anak sulung (Bilangan 3:13).
    4.   Semua anak sulung orang Israel kepunyaan-Ku (Bilangan 8:17).
    5.   Segala anak sulung haruslah kau kuduskan (Ulangan 15:19).
    6.   Aku mengkuduskan bagi-Ku semua anak sulung (Bilangan 3:13).
    7.   Anak sulung di antara anak-Ku laki-Iaki Kutebus (Keluaran 13:15).

     Nabi Isa a.s. dihinakan oleh kaumnya dengan tuduhan bahwa dia adalah "anak dalam
buaian" (QS 3:46). Padahal, Isa sudah ditetapkan Allah sebagai nabi, sudah diajarkan Alkitab
(QS 19: 29-30). Kehadirannya membawa berkah, yaitu kebaikan di mana pun dia hadir (QS
19:31-32). Jadi, "punya bapa atau tidak", bukan itu yang harus dikaji dan dipelajari oleh
muslimin.

     Apa yang dikatakan oleh Isa ketika dalam mahdi wa kahlan? Ternyata jawaban Isa kepada
orang tua-tua, "Yang mengatakan pada Maryam bagaimana kami supaya berbicara kepada man
kana fil mahdi shabiyya (anak dalam buaian)." Tetapi, jawab anak itu (yaitu Isa a.s.), "Aku hamba
Allah, telah diberikan-Nya kepadaku Alkitab dan aku dijadikan-Nya seorang nabi." (QS 19:
29-30. Jadi, kata-kata orang tua-tua, "anak kecil dalam buaian", adalah suatu kiasan yang
sifatnya penghinaan (meremehkan Nabi Isa a.s.).

     Sesuai dengan petunjuk Allah bahwa Allah menjadikan sikap dan tingkah laku Bani Israel
sebagai pelajaran bagi masyarakat yang sezaman dan yang sesudahnya, adapun bagi orang yang
bertakwa mengandung pelajaran (QS 2:66). Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil dari sikap dan
tingkah laku Bani Israel terhadap Allah serta petunjuk-Nya yang diturunkan kepada mereka, yaitu
Taurat Musa dan Injil Isa? Hal tersebut supaya dipahami oleh para muslim ini agar jangan sampai
bertindak dan berbuat yang sama sehingga akan mengalami nasib seperti yang pernah menimpa Bani
Israel itu, yaitu terjadinya ikhtilaf-perbedaan pendapat dan perselisihan yang berkepanjangan (QS 27:
76).


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                Solihan Mahdum Cahyana
                                                 27
Dalam hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam., diungkapkan penyebab Bani Israel
pecah menjadi "tujuh puluh dua aliran" (HR Turmudzi). Kaum Yahudi dan Nasrani pecah menjadi
tujuh puluh dua aliran (HR Ahmad dan Abu Daud). Umatku (nabi/muslim) pecah menjadi tujuh
puluh tiga aliran. Nabi Muhammad bukan "meramalkan bahwa umatnya akan pecah", melainkan
mengingatkan, jika sikap dan tingkah laku kaum muslimin menjadi seperti kaum Yahudi dan Nasrani
maka akan berpecah belah, berbuat golongan-golongan, seperti kaum Yahudi dan Nasrani. Allah
mengingatkan dengan petunjuk wahyu-Nya,


                      
                                        

                                                        

      Dan janganlah kamu menjadi seperti mereka yang berpecah belah dan berselisih setelah datang (sampai)
      kepada mereka keterangan yang jelas (dari Allah). Mereka akan terkena azab yang besar. (QS Ali Imran:
      105)

       Dalam membahas mengenai Maryam dan Isa ibnu Maryam, perlu diperhatikan "hubungan dan
kedudukan" pengertian Bani Israel dan lahirnya paham Yahudi. Al-Qur'an menunjukkan bahwa
Yahudi sebagai aliran paham, muncul dari kalangan Bani Israel yang melanggar janji Allah (QS 5:12-
13). Akibat pelanggaran tersebut, mereka dilaknat (dikutuk) oleh Allah. Hati mereka menjadi degil,
mengubah pengertian dari arti dan kedudukan yang semestinya, dan mereka mengabaikan peringatan
Allah (QS 5:13). Petunjuk ayat tersebut memberi pengertian bahwa Bani Israel tidak selamanya
fadhaltukum 'alal'alamin (Allah melebihkan mereka dari bangsa-bangsa lain) (QS 2: 47, 122). Setiap umat
yang didatangi rasul-Nya, bisa memperoleh kelebihan apabila mereka bisa menjaga, menaati, dan
mengamalkan petunjuk-Nya (QS 7: 159, 181).

C. Janji Allah kepada Bani Israel

1. Janji Allah kepada Ibrahim



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                                              Solihan Mahdum Cahyana
                                                                   28
Nenek Moyang Israel. Perjanjian yang kekal. Aku menjadi Allah bagimu dan segala anak cucumu yang kemudian
daripada kamu itu. Aku akan mengaruniakan tanah kepadamu yang kamu menjadi orang dagang sekarang ini (tanah
Kanaan).

Hendaklah kamu dan anak-cucumu yang kemudian dari padamu memelihara perjanjianku yaitu segala anak laki-Iaki
dalam rumahmu dikhitankan daging kulupnya. (Kejadian 17: 7-13)

    Bahwa Allah akan menjadikan Ibrahim suatu bangsa yang besar. Dan barangsiapa menghormati
Ibrahim akan dihormati Allah, dan barangsiapa menghinakan Ibrahim akan dihinakan Allah. Dan dari
turun Ibrahim, bangsa-bangsa dunia akan diberkati (Kejadian 12:1-3).

2. Janji Allah kepada Israel

Aku akan membuat perjanjian yang kekal dengan Israel.. Aku akan menjadi Allah bagi mereka, dan mereka menjadi umat
bagi-Ku. Bahwa Aku Tuhan kesucian orang Israel. (Yehezkiel 37: 26-28)

D. Israel Melanggar Janji Allah

1. Mereka berbuat bakti kepada dewa-dewa. Bahwa isi rumah Israel dan Yehuda, sudah merombak.
   perjanjianku, yang sudah Kuteguhkan dengan nenek moyangnya.

2. Sejak keluar dari Mesir Aku sudah mengutus nabi-nabi-Ku, tetapi kamu lebih durhaka dari nenek
   moyangmu (Yeremia 7:25). Israel mencemarkan nama Allah (Yehezkeil 36:22). Israel
   meninggalkan Allahnya (Yeremia 3:12-13,31). Yehuda akan dihukum karena kejahatannya (Yeremia
   1:16). Israel ditawan karena kejahatannya (Yehezkiel 39:23)


   Al-Qur'an mengingatkan bahwa kaum Yahudi itu kerjanya adalah yuharifunal kalima 'an mawadhi'ihi,
yaitu mengubah pengertian dari arti dan kedudukan yang semestinya. Misalnya, nama kitab mereka,
Pentateuch (Taurat Musa) bahasa Ibrani diganti menjadi Septuaginta (bahasa Yunani), diganti lagi
menjadi Vulgata (kitab yang menerima atau menampung tradisi, bahasa Latin), diganti The Holy
Bible (bahasa Inggris), diganti Alkitab (bahasa Indonesia). Dalam hal ini, termasuk perubahan-baik
yang disengaja maupun yang tidak - dalam menyalin atau menyadur ke dalam bahasa lain (Bart. D.

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                         Solihan Mahdum Cahyana
                                                       29
Ehrmann, Prof. Dr. C. Groenen OFM, Th. C. Vriezen, Prof. Dr. D.C. Mulder). Al-Our'an
menjelaskan,


                 

                   

                     

      Dan kaum Yahudi itu kerjanya mengubah kalimat dari arti dan kedudukan yang semestinya, dan mereka
      mengatakan, "Kami telah mendengar (petunjuk wahyu Allah), tetapi kami tidak memerhatikan (kami
      abaikan) karena memperdengarkan (mengajarkan) apa yang bukan kami telah dengar itu, kami adalah
      orang-orang yang terpelihara (menganggap benar)." Mereka memutarbalikan (petunjuk) dengan lidah
      mereka, dan mereka mencela agama (yang diajarkan oleh nabi-nabi-Nya). Sekiranya mereka mau berkata
      (mengakui), "Kami telah mendengar (petunjuk Allah) dan kami menaatinya dan (mengajak orang)
      mendengarkan serta memerhatikan (ajaran nabi-nabi-Nya)." Yang demikian itu lebih baik bagi mereka
      dan tepat, tetapi Allah melaknat mereka karena kekafiran mereka itu, dan mereka tidak beriman kecuali
      sedikit. (OS An-Nisa': 46)

      Apa yang diungkapkan oleh Al-Qur'an adalah suatu kenyataan apabila kita memerhatikan
kisah yang mereka ungkapkan sendiri dalam kitab mereka (perjanjian Lama dan Perjanjian Baru).
Dari paham Yahudi itulah, kemudian muncul dan lahir paham yang disebut Mazhab Nasrani di
Antioshia, tokohnya Paulus (Kisah Para Rasul 24:5). Dan, munculnya setelah Nabi Isa wafat. Murid-
murid Paulus itulah yang mula-mula disebut orang "Kristen" (Kisah Para Rasul 11: 25-26). Al-Qur'an
mengungkapkan bahwa munculnya paham Nasrani adalah ketika paham Yahudi bercampur baur
dengan paham Yunani-Romawi. Dalam istilah AI-Our'an, disebut latif, artinya bercampur atau
sinkretis (QS 17: 4-7, 104).

     Prof. Dr. C. Groenen OFM menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi di Palestina tidak hanya
mengajarkan paham Nasrani kepada bangsanya, tetapi juga kepada orang kafir, yaitu orang-orang

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                                             Solihan Mahdum Cahyana
                                                                   30
selain Yahudi. Tokoh Yahudi yang mengajarkan paham Nasrani, yang tidak hanya mengajarkan
agamanya itu kepada orang Yahudi, tetapi juga kepada para penyembah berhala (pagan) - yang
disebut "orang kafir", maksudnya adalah orang-orang bukan Yahudi - adalah Paulus, tokoh Mazhab
Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5).

        Setelah Yesus hilang dari panggung sejarah, Paulus yang sedang meluap-luap kemarahannya
kepada murid-murid Yesus di Damsyik, secara dramatis menyatakan bertobat karena menerima
panggilan Yesus dari surga. Bahwa Yesus kini menetapkan Paulus menjadi alat yang berguna bagi
Yesus untuk memasyhurkan namanya (bukan ajarannya). Dan, Paulus ditetapkan menjadi rasul bagi
orang kafir (Kisah Para Rasul9:15). Karena mendapat perlawanan keras dari pihak Yahudi maka
Paulus mendapat "pesan dari Tuhan" dengan firman-Nya: Aku jadikan engkau suatu terang bagi
segala orang kafir supaya engkau mendatangkan selamat sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 13:
45-47). Maka Paulus mengajarkan bahwa Tuhannya telah menetapkan Paulus menjadi rasul bagi
orang-orang yang tidak bersunat (Galatia 2: 8, Roma 11:13).

        Mengenai pekerjaan kaum Yahudi mengubah kalimat dari arti dan kedudukan yang
semestinya, lebih tegas ikuti penjelasan Wali Gereja Indonesia berikut ini, terkait dengan sikap dan
pola pandang pendiri Mazhab Nasrani, yaitu Paulus.

         Paulus sama sekali tidak memberitakan, melainkan membicarakan pernyataan-pernyataan
Injil. Paulus mendalaminya sampai pada dasarnya, membuka rahasia-rahasia Ilahi yang terpendam di
dalamnya, lagi jalan bagaimana memenuhi dan mewujudkannya dalam praktik hidup sehari-hari.
Bahasa karangan-karangan Injil tenang dan terang, bahasa Paulus jarang tenang, biasanya hidup dan
bersemangat, tetapi dengan itu sering berbelit dan kabur. Pemikiran Paulus terlalu teliti dan
mendalam untuk menulis lancar. Sedangkan, menulis untuk menyatakan rahasia-rahasia dunia Ilahi
yang "tidak mungkin dan tidak halal diungkapkan dengan bahasa manusia" (2 Korintus 12:4), Paulus
terpaksa mencari-cari istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan yang serasi dengan misteri-misteri itu,
yang tidak segera muncul. Malah perkataan dari bahasa yang lazim harus diisinya dengan pengertian
yang baru atau diberi corak baru sehingga terasa aneh dan asing oleh pembaca (Injil him. 527)

        Lain kali, Paulus menafsirkan peristiwa-peristiwa atau tokohtokoh Perjanjian Lama sebagai
lambang peristiwa-peristiwa Perjanjian Baru, atau ucapan Kitab Kudus Perjanjian Lama sebagai
perbandingan atau penjelasan pengertian-pengertian Perjanjian Baru. Tafsiran Paulus yang demikian
itu harus diterima sebagai diilhamkan oleh Roh Kudus (Injil him. 528).

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                               Solihan Mahdum Cahyana
                                                31
Di samping itu, Paulus kerap kali menggunakan kejadiankejadian atau kutipan-kutipan dari
Kitab Kudus hanya untuk menerangkan pendapat, gagasan, atau tujuannya sendiri atau guna
memberi suatu corak atau suasana suci kepadanya. Dalam pada itu, Paulus sering mengubah susunan
atau ucapan-ucapan asli untuk menyesuaikannya dengan tujuannya. Di sini, pengutipan hanya
memberi unsur gaya bahasa, tanpa dimaksudkan memberi suatu tafsiran. Demikian pula, Paulus agak
banyak menggunakan perkataan atau ungkapan dari Kitab Kudus, dijadikannya bahasanya sendiri,
dengan tidak mengindahkan arti atau corak artinya dalam hubungannya dengan yang asli (Injil hlm.
529). Paulus mengambil istilah dari Septuaginta, tetapi bukan dalam arti yang sarna, melainkan
diisinya dengan pengertian serba baru (Injil him. 573).

F. Keadaan Bani Israel pada Zaman Nabi Isa a.s.

       Allah menurunkan Alkitab kepada Nabi Musa, setelah umat sebelumnya mengalami
kerusakan (QS 28:43). Taurat Musa itu diwariskan kepada Bani Israel (QS 40:53). Namun, Taurat
Musa tersebut diperselisihkan di antara mereka (QS 11:110). Akibatnya, tidak terpelihara keutuhan
serta kemurniannya, terserak dalam lembaran-Iembaran kertas (QS 6:91). Untuk memperbaiki
keadaan Bani Israel yang demikian itu, Allah mengutus Nabi Isa kepada Bani Israel (QS 5:46, 61:6).
Allah menurunkan dan mengajarkan Injil kepada Nabi Isa untuk membenarkan (mushaddiq) Taurat
Musa (QS 5: 46)

         Dalam kisah lama, kita dapatkan apa yang diperingatkan oleh Nabi Musa terhadap Bani Israel
bahwa: Aku masih hidup kamu sudah berani melanggar petunjuk Allah yang aku ajarkan kepadamu. Bila aku telah
tiada, kamu akan lebih durhaka. (Ulangan 31: 27). Hai segala umatku kamu disesatkan oleh pemimpinmu, dan jalan
yang patut kamu jalani itu dibongkarnya. (Yesaya 3: 12). Dan lagi; firman Tuhan demikian: Bahwa bangsa ini
menghormati Aku dengan mulutnya dan dengan lidahnya juga dimuliakannya aku, tetapi hatinya jauh daripadaku,
adapun peri mereka itu berbuat ibadah kepada-Ku yaitu pengajaran hukum-hukum manusia belaka.

Maka oleh sebab ;tu sesungguhnya Aku selalu akan melakukan kepada bangsa ini barang yang ajaib dan mengherankan,
karena hikmah segala hakimnya akan hilang dan akal segala orang alimnya akan samar. (Yesaya 29:13-14)

Hendaklah kamu ingat akan Taurat Musa, hamba-Ku, yang telah Aku berfirman kepadanya di atas Hareb di hadapan
segenap orang Israel, dengan segala syariatnya dan hukumnya. (Maleachi 4: 4)


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                        Solihan Mahdum Cahyana
                                                      32
Daripada masa nenek moyang kamu keluar dari negeri Mesir datang kepada hari ini sudah Kusuruhkan segala hamba-
Ku, nabi-nabi itu, kepadamu pada sebilang hari Aku bangun dan menyuruhkan dia dari pagi-pagi. Tetapi tiada mereka itu
mau dengar akan Daku atau memberi telinga, melainkan ditegarkannya tengkoknya dan dibuatnya jahat terlebih
daripada nenek moyangnya. (Yeremia 7:25-26)

        Taurat Musa firman Allah kepada orang Israel (Nehemia 8:2). Israel menuduh nabi-nabinya
berbuat dusta: Bahwa segala nabi bernubuat dengan dusta dan segala imam pun merajalela oleh kuat
tangannya dan segala umatku pun suka akan yang demikian, tetapi apakah akal kamu pada akhir kelak?
(Yeremia 5:31).

        Bahwa pengeruh umatku itu kanak-kanak juga adanya dan orang perempuan merajalela
atasnya. Hai segala umatku! Kamu disesatkan oleh pemimpinmu, dan jalan yang patut kamu jalani itu
dibongkarnya (Yesaya 3:12). Bahwa sesungguhnya bangsa ini disesatkan oleh segala pemimpinnya
(Yesaya 9:15). Dan Aku akan memutuskan hukum atas mereka itu dan atas segala kejahatannya sebab
mereka itu sudah meninggalkan Daku dan sudah membakar dupa bagi dewata dan sudah menyembah
sujud kepada perbuatan tangannya (Yeremia 1:16). Israel menyembah dewa-dewa asing (Yeremia 5:19).
Israel menyembah Baal (Yeremia 7:9). Dan lagi penuhlah negerinya dengan berhala. Bahwa mereka itu
menyembah sujud kepada perbuatan tangannya sendiri dan kepada barang yang telah diperbuatnya
dengan jarinya (Yesaya 2:8). Maka sebab itu firman Tuhan kepadaku: Bahwa Israel yang terbalik itu
sudah menyatakan dirinya benar daripada Yehuda yang khianat itu. Pergilah engkau (=Yeremia),
serukanlah perkataan ini ke utara bunyinya: Hendaklah engkau tobat hai Israel yang terbalik,
demikianlah firman Tuhan (Yeremia 3:11-12).

          Ternyata, keadaan tersebut berlanjut dan berkepanjangan dalam sejarah Bani Israel. Sampai
pada zaman Nabi Isa pun, beliau masih menghadapi persoalan yang sama. Hal ini terungkap dalam Injil
Perjanjian Baru sebagai berikut. Maka kata Yesus kepada mereka itu: Benar sekali barang yang nabi Yesaya telah
bernubuat akan hal kamu, orang munafik, seperti yang tersurat: Bahwa kaum ini menghormati Aku dengan mulutnya,
tetapi hatinya jauh daripadaku.

Sia-sialah mereka itu menyembah aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia. Hukum Allah kamu
tinggalkan, tetapi adat istiadat manusia kamu pegang. Maka katanya lagi kepada mereka itu: Sesungguhnya kamu
menolakkan hukum Allah, supaya dapat kamu menurut adat istiadat orang tua-tuamu. Karena Musa berkata:

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                            Solihan Mahdum Cahyana
Hormatilah ibu bapamu, dan . barangsiapa yang mencerca bapanya atau ibunya, ialah akan mati dibunuh. (Markus 7: 6-
10)

F.   Peringatan Keras Nabi Isa terhadap Ahli Taurat dan Orang Parisi

Tatkala itu, datanglah kepada Yesus orang-orang Parisi dan ahli Taurat dari Yerusalem serta berkata: Apakah sebabnya
murid-muridmu melanggar adat istiadat orang tua-tua? Karena tiada mereka membasuh tangannya apabila hendak
makan.

Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu: Apakah sebabnya kamu pun melanggar hukum Allah oleh sebab adat
istiadat orang tua-tua kamu? Karena Allah telah berfirman: Hormatilah ibu bapamu, dan lagi: Siapa yang mencerca
bapanya atau ibunya ialah akan mati dibunuh.

Tetapi kata kamu ini: Barangsiapa yang berkata kepada bapanya atau ibunya: Bahwa barang yang patut menjadi
faedahmu daripadamu itulah kupersembahkan kepada Allah, maka tiada wajib bagi orang itu memberi hormat kepada


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                            Solihan Mahdum Cahyana
                                                         33
bapanya atau ibunya lagi, demikianlah kamu meniadakan firman Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tuamu. Hai
orang munafik, benar sekali barang yang disabdakan oleh nabi Yesaya dahulu dari hal kamu demikian ini: Bahwa kaum
ini menghormati Aku dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripadaku. Sia-sialah mereka itu menyembah Aku karena
mereka itu mengaiarkan hukum-hukum akal man usia.

Maka dipanggilnya orang banyak itu, lalu berkata kepada mereka itu: Dengarlah dan ketahuilah olehmu! Bukannya
barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, melainkan barang yang keluar dari mulut, itulah yang
menajiskan orang. Lalu murid-muridnya pun datang serta berkata kepadanya: Tahukah Rabbi. bahwa orang Parisi itu
sakit hati, tatkala didengarnya perkataan yang demikian itu.

Maka jawab Yesus: Katanya: Sesuatu tanaman yang tiada ditanam oleh bapaku yang di Surga, ialah akan dicabut.

Biarkanlah orang itu. Mereka itu pemimpin buta daripada orang yang buta. Jikalau orang buta memimpin orang buta,
niscaya keduanya pun akan jatuh ke dalam lubang (Matius 15: 14).

Selanjutnya, Yesus berkata: Jagalah dirimu dari ragi orang Parisi dan Saduki itu. Maka barulah murid-murid itu
mengerti bahwa bukan Yesus berkata tentang menjaga dirinya dari ragi, melainkan daripada pengajaran orang Parisi dan
orang Saduki (Matius 16:11-12).

Setelah itu bertuturlah Yesus kepada orang banyak dan murid-muridnya, katanya: Bahwa ahli Taurat dan orang Parisi
duduk di atas kursi Musa. Sebab itu, hendaklah kamu membuat dan menurut segala sesuatu yang dikatakannya
kepadamu, tetapi perbuatannya jangan kamu lakukan karena mereka itu berkata-kata saja, tetapi tiada mengamalkan.

Maka dikatakannya tanggungan yang berat dan yang sukar dipikul, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka
itu sendiri dengan jarinya pun tiada mau menggerakkan dia.

Maka segala perbuatannya dilakukannya saja supaya dilihat orang maka pengikat sembahyang dilebarkannya dan
rumbai-rumbai pakaiannya dilabuhkannya, dan lagi mereka itu suka duduk di tempat yang mulia di dalam perjamuan,
dan di kursi kehormatan di dalam rumah sembahyang, dan suka mereka itu diberi hormat dipasar, dan suka dipanggil
"Guru Besar", tetapi jangan kamu ini dipanggil orang "Guru Besar", karena Satu saja Guru kamu, maka kamu ini
bersaudara.

Dan janganlah kamu memanggil "Bapa" akan barang seorang pun, di dalam dunia ini karena Satu saja
Bapa kamu, yaitu yang ada di surga.

Dan lagi janganlah kamu dipanggil orang "Penganjur" karena penganjur kamu Satu saja, yaitu
Kristus. (Matius 23:1-10)

Wahai bagi kamu, Hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu menutup pintu
kerajaan surga menahan orang, maka kamu ini tiada masuk dan orang yang ingin masuk kamu
tegahkan.

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu mengelilingi laut dan
darat hendak membawa seorang sahaja masuk agama dan apabila ia sudah masuk, maka kamu jadikan
dia anak isi nereka dua kali ganda daripada kamu sendiri.

Wahai bagi kamu, hai pemimpin yang buta, yang berkata: Barangsiapa yang bersumpah demi Bait
Allah, tiada mengapa, tetapi barangsiapa yang bersumpah demi emas Bait Alfah, maka tertanggunglah.

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                           Solihan Mahdum Cahyana

                                                        34
Hai orang bodoh yang buta. Apakah yang lebih besar: Emaskah atau Bait Allah yang mengkuduskan
emas itu? (Matius 23:13-17)

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu membayar
sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal ikhwal yang terlebih wajib di dalam
Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan, kamu tinggalkan. Inilah yang patut diperbuat
dan yang lain itu pun jangan ditinggalkan.

Hai pemimpin yang buta, yang menapis nyamuk, tetapi menelan unta. Wahai bagi kamu, hai ahli
Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di
dalamnya ada penuh dengan hasil rampasan dan lobamu.

Hai orang Parisi yang buta!, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan dan pinggan, supaya luarnya
pun menjadi bersih.

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu seumpama kubur yang
bersapu kapur, sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang mati dan
berbagai-bagai najis. Sedemikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada orang, tetapi di
dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa.

Sebab itu ingatlah, bahwa Aku akan menyuruhkan kepadamu beberapa nabi dan orang budiman dari
ahli Taurat. Maka separuhnya akan kamu bunuh dan kamu salibkan, dan separuhnya lagi akan kamu
sesah di dalam rumah sembahyang dan menghambat dari sebuah negeri ke sebuah negeri.

Supaya tertanggunglah atas kamu segala darah orang benar yang tumpah di atas bumi, yaitu dari darah
Habil yang benar sehingga sampai kepada darah Zakaria anak Barakia, yang telah kamu bunuh di
antara rumah Allah dengan tempat kurban.

Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa segala perkara ini akan berlaku ke atas bangsa
ini. (Matius 23: 34-36)

        Dalam hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga terdapat suatu ungkapan yang
terkait dengan keadaan Bani Israel, setelah Nabi Musa a.s. wafat. Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

        "Tidak ada seorang nabi yang diutus sebelum aku kepada umatnya, melainkan ada bagi
        nabi itu orang-orang yang menjadi muridnya (khawariyyun) dan menjadi sahabat-
        sahabatnya. Mereka melakukan sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, pada
        generasi setelah (sesudah nabi itu wafat), terjadilah (terdapat) orang yang suka bicara apa
        yang mereka tiada perbuat, dan suka berbuat apa yang tiada diperintahkan (oleh nabi
        itu). Maka barangsiapa yang berusaha keras (jahada) menghadapi mereka itu dengan
        tangannya ialah mukmin, dan barangsiapa yang berusaha keras (jahada) menghadapi
        mereka dengan perkataannya, ialah mukmin, dan barangsiapa berusaha keras (jahada)
        menghadapi mereka itu dengan hatinya, ialah mukmin, dan tiada iman sebesar biji sawi
        pun sesudah itu. " (HR Muslim)

         Peringatan keras yang dilontarkan Vesus kepada "ahli Taurat dan orang Parisi" cukup
menarik dan menggelitik untuk diperhatikan secara cermat karena Yesus dengan tegas "menyebutkan
sifat-sifat orangnya", khususnya yang terkait dengan drama penyaliban.

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                   Solihan Mahdum Cahyana
                                                   35
1. Orang itu dari kalangan ahli Taurat orang Parisi.
      2. Orang itu duduk (memposisikan diri) pada ajaran Musa.
      3. Orang itu tergolong pemimpin orang Parisi.
      4. Pemimpin itu buta matanya (sebelah) dan "matanya sakit-sakitan.
      5. Orang Parisi itu bangga dengan perbuatan dosanya.
      6. Orang itu mengaku atau membanggakan soal penyaliban, dan membanggakan soal darah
         penyaliban yang tertumpah ke bumi.
      7. Orang itu banyak mengarungi lautan dan menjelajah bumi.

        Apabila kita mengikuti keterangan dalam kisah Injil Perjanjian Baru maka "sifat-sifat orang
tersebut" kita temukan pada pengakuan Paulus, pendiri Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5).

      1. Seorang pemimpin dari kalangan ahli Taurat, orang Parisi. Paulus murid Pendeta Gamaliel
         (Kisah Para Rasul 24:1-4), tentang syariat Taurat, Paulus penganut aliran Parisi (Pilipi 3: 5-
         6). Paulus matanya buta sebelah (Galatia 4: 15) (Max I. Dimond).

      2. Duduk pada kursi Musa, memosisikan diri atau mendasarkan ajarannya pada Musa. Paulus
         mengajarkan pahamnya bahwa: Wajib Kristus merasai sengsara dan wajib Ia yang pertama-
         tama bangkit dari antara orang mati. Didasarkan atas "sabda nabi-nabi dan Musa" (Kisah
         Para Rasul 26:22-23). Dalam Perjanjian Lama, tidak kita dapatkan sebutan Kristus.

      3. Orang itu tergolong pemimpin kaum Parisi. Paulus adalah penganut paham Parisi dalam
         syariat Taurat. Kemudian, Paulus menjadi kepala Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5)
         dan menyatakan diri wajib melakukan perseteruan melawan Yesus orang Nazaret (Kisah
         Para Rasul 26:9). Setelah terjadi kisah pertobatannya, ketika sedang melampiaskan dendam
         dan kemarahan yang meluap-luap, Paulus mengaku terpanggil oleh Yesus, ditetapkan
         menjadi alat yang berguna untuk "memasyhurkan namanya" (Kisah Para Rasul 9:1-15),
         bukan ajarannya (Galatia 2: 18, 1: 23).

      4. Orang Parisi yang menjadi pemimpin itu matanya buta (sebelah) atau sakit-sakitan matanya
         (Galatia 4: 15).

5.Orang  Parisi itu bangga dengan perbuatan dosanya terhadap Yesus dan murid-muridnya. Hanya
Paulus orang Parisi yang menyatakan wajib melakukan perseteruan melawan Yesus orang Nazaret
(Kisah Para rasul 26:9). Dan, segala kejahatan Paulus terhadap Yesus, dijadikan alasan oleh Paulus
sehingga ia mendapat rahmat dari Kristus, dan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah orang yang
paling sabar. Maka Yesus berkenan menjadikan Paulus sebagai teladan bagi segala orang yang percaya
akan dia kelak, menuju hidup yang kekal (1 Timotius 1:15-16) dan memilih Paulus menjadi alat yang
berguna untuk memasyhurkan namanya (Kisah Para Rasul 9:15), bukan ajarannya (Galatia 2: 18).
Ketika Stepanus, murid Yesus dibunuh secara kejam, para algojo meletakkan pakaian mereka pada
kaki Saul atau Paulus (Kisah Para Rasul 7: 54-60).

      6. Orang yang mengajarkan dan membanggakan tentang salib Kristus adalah Paulus: Kristus
         wajib menderita (Kisah Para Rasul 26:22-23), Paulus memberitakan tentang Kristus yang
         disalibkan (1 Korintus 1:23). Jikalau Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan
         kami (=Paulus) dan sia-sialah juga iman kamu (1 Korintus 15:14). Kristus menyerahkan
         Dirinya karena aku (=Paulus) (Galatia 2:20). Oleh darah-Nya kita beroleh penebusan
         (Epesus 1:7).



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                 Solihan Mahdum Cahyana

      7. Orang Parisi itu banyak mengarungi lautan dan daratan. Perhatikan kisah Paulus berikut
                                                 36
ini. Maka sangatlah malu aku ini, seolah-olah kami ini sudah lemah. Tetapi di dalam hal mana pun orang
         berani, (aku berkata dengan kebodohan), aku berani juga. Orang Ibranikah mereka itu? Demikian juga aku.
         Orang Israelkah mereka itu? Demikian juga aku. Keturunan Ibrahimkah mereka itu? Demikianlah juga aku.
         Pesuruh Kristuskah mereka itu? (aku berkata seperti orang yang sudah hilang aka!), aku ini lebih lagi: di dalam
         kelelahan terlebih banyak, di dalam penjara berlebih-lebih, disesah terlampau sangat, kerap kali di dalam
         bahaya maut. Daripada orang Yahudi lima kali aku menerima sesah, tiap-tiap kali empat puluh kurang satu,
         tiga kali aku dicemuk, sekali aku dirajam, tiga kali karam kapal. sehari semalam aku hanyut dilaut, banyak
         sekali di dalam perjalanan, di dalam beberapa bahaya sungai, di dalam beberapa bahaya orang kafir, di dalam
         beberapa bahaya negeri, di dalam beberapa bahaya di padang belantara, di dalam beberapa bahaya di laut, di
         dalam beberapa bahaya di antara saudara-saudara yang munafik, di dalam kelelahan dan kesusahan, kerap kali
         berjaga, kerap kali di dalam ouasa dengan kedinginan dan bertelanjang. Dan lagi (lain daripada segala perkara
         itu, yang tiada termasuk di dalam hal ini) yang menimpa aku setiap hari, yaitu susah akan hal segala sidang
         Jumat. (2 Korintus 11: 21-28)

       Paulus adalah orang yang tidak dikenal oleh Yesus dan Paulus tidak pernah bertemu muka
dengan Yesus. Itulah sebabnya, ketika di taman Getsemani, pasukan laskar Kepala Imam, orang tua-
tua, dan orang Parisi yang bersekongkol hendak membunuh Yesus, meminta supaya diberikan isyarat,
di antara orang banyak itu, yang mana Yesus yang hendak ditangkap.

     Paulus yang telah meminta surat mandat atau surat kuasa dari Kepala Imam dan orang tua-tua
untuk melakukan pembunuhan terhadap Yesus dan murid-muridnya. Dan, hal itu dilakukan dengan
penuh semangat oleh Paulus, sampai di negeri asing (Kisah Para Rasul 26:9-11).

      Karena begitu besarnya semangat dan gairah Paulus sebagai orang Parisi maka tatkala
mendapat kritik yang sangat keras dan tajam dari Yesus, Paulus sangat sakit hati (Matius
15:7-14). Yesus mengatakan bahwa orang Parisi itu orang munafik. Mereka menyembah
Tuhan dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripada-Nya. Mereka mengajarkan hukum-
hukum akal manusia. Bukan barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, tetapi
yang keluar dari mulut. Maksudnya ‘ajaran orang Parisi’ Mereka itu pemimpm buta dan
orang buta (Matius 16:11-12).

       Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik: Kamu mengelilingi
laut dan darat hendak membawa seorang saja masuk agama, tetapi apabila ia sudah masuk,
maka kamu jadikan dia anak isi neraka dua kali ganda daripada dirimu sendiri. Hai orang
bodoh yang buta (Matius 23: 13-17).

       Kamu membayar sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal
ikhwal yang terlebih wajib di dalam Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan
kamu tinggalkan.

        Kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya ada penuh dengan
hasil rampasan dan lobamu. Hai orang Parisi yang buta! Bersihkanlah dahulu sebelah dalam
cawan dan pinggan, supaya luarnya pun menjadi bersih. Karena kamu seumpama kubur yang
bersapu kapur, sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang
mati dan berbagai-bagai najis. Demikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada
orang, tetapi di dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa (Matius 23: 23-28)

       Seluruh keterangan, mulai dari silsilah Yesus sampai kritik Yesus terhadap ahli Taurat
dan orang Parisi, yang sangat tajam dan menimbulkan reaksi keras dari kalangan kaum Parisi,


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                             Solihan Mahdum Cahyana
menjadi bahan dan masukan dalam pembahasan mengenai "drama penyaliban Yesus" dalam
                                                         37
Injil Perjanjian Baru.

                          Rencana Pembunuhan Terhadap Yesus
A. Sidang Majelis Besar

       Mendengar kritik tajam dari Yesus dan melihat banyak orang menjadi pengikut
Yesus, Kepala Imam dan orang Parisi mengadakan persidangan Majelis Besar untuk
mengambil sikap dan tindakan terhadap Yesus. Maka banyaklah dari antara orang Yahudi,
yang datang melawati Maryam dan yang memandangi perbuatan Yesus itu, percayalah akan
Dia. Tetapi setengah mereka itu sudah pergi kepada orang Parisi lalu mengatakan kepadanya
(Pauluskah?) barang yang diperbuat sebab orang itu banyak mengadakan tanda ajaib. Jikalau
kita membiarkan Dia demikian kelak segala orang percaya akan Dia, lalu orang Rum akan
datang mengambll tempat kita dan bangsa kita pun ditawannya (Yahya 11:45-48).

      Mer.eka segera menyebarkan pengumuman: Dan kepala-kepala Imam dan orang Parsi
pun sudah memberi perintah, jikalau barang seorang mengetahui akan tempat tinggal Yesus,
hendaklah menyatakan supaya mereka itu dapat menangkap Dia. (Yahya 11:57).

      Paulus meminta surat mandat dan kuasa dari Kepala Imam dan orang tua-tua. Dengan
penuh semangat, gairah, dan percaya diri, Paulus memberikan pernyataan tentang dirinya
dalam menyikapi keputusan sidang Majelis Besar.

      Dengan sesungguhnya patik ini sudah bersangka sendiri bahwa wajib patik melakukan beberapa banyak
      perseteruan lawan Nama Yesus orang Nazaret itu. Maka itu pun sudah juga patik perbuat di Yerusalem,
      yaitu setelah patik mendapat kuasa dari kepala-kepala imam, lalu patik kurungkan beberapa banyak
      orang suci di dalam penjara, dan tatkala mereka itu dibunuh patik pun menyukakannya. Dan kerap kali
      patik siksaan mereka itu di dalam segala rumah sembahyang itu, dan memaksa mereka itumenghujat dan
      sebab tersangat geram akanmereka itu, patik hambat walaupun sampai dinegeri asing (Kisah Para Rasul
      26: 9-11)

B. Rencana Pembunuhan Terhadap Yesus

      Dalam Injil Perjanjian Baru, diungkapkan bahwa ada rencana dari Kepala Imam, orang
tua-tua, dan orang Parisi hendak melakukan pembunuhan terhadap Yesus (Yahya 11:45-48,
Matius 26:1-5). Dan, rencana itu diumumkan kepada masyarakat luas: Jikalau barang seorang
mengetahui akan tempat tinggal Yesus, hendaklah menyatakan supaya mereka dapat
menangkapnya (Yahya 11:57).

     Maka keluarlah orang Parisi (termasuk Paulus), hendak melawan Yesus. Mereka
berunding, dengan cara apa dan bagaimana dapat membunuh Yesus. Yesus tahu dan mengerti
akan rencana mereka itu, undurlah Yesus dari sana, dan banyaklah orang yang mengikuti
Yesus (Matius 12:14-15).

      Dalam perundingan antara Kepala Imam, orang tua-tua, dan orang Parisi, hadir juga
Imam Kayafas. Dia memberi saran. Katanya: Kamu ini tiada mengetahui barang apa pun. Tiada
juga memikirkan, bahwa berfaedah bagi kamu jikalau satu orang mati menggantikan kaum,
asalkan jangan segenap bangsa akan binasa (Yahya 11:49-50).

Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                        Solihan Mahdum Cahyana

      Saran Kayafas itu berdasarkan suatu adat di kalangan Bani Israel: Hambaku yang benar
                                                      38
itu akan membenarkan banyak orang, karena aku ditanggungnya segala dosa mereka itu
(Yeyasa 53:11-12, Matius 20:28, Markus, 10:15)). Al-Qur'an pun tahu adanya ad at bagi Bani
Israel, sebagaimana-firman Allah, "Sungguh barangsiapa membunuh seseorang yang tidak karena membunuh
orang atau berbuat kerusakan di dalam negeri, maka berarti sama dengan membunuh seluruh kaum itu. Dan
barangsiapa menyelamatkan seseorang yang tidak bersalah, berarti sama dengan menyelamatkan seluruh kaum.
Sungguh telah datang rasul-rasul-Ku kepada mereka menyampaikan keterangan yang jelas, tetapi setelah ditinggalkan
oleh rasul-rasul itu, kebanyakan mereka berbuat melampaui batas. " (QS Al-Maidah: 32)

       Yeremia juga memberikan peringatan yang tegas: Daripada masa nenek-moyangmu keluar dari
negeri Mesir datang kepada hari ini sudah Ku-suruhkan segala hambaKu, nabi-nabi itu kepadamu, pada sebilang hari
Aku bangun dan menyuruhkan dia dari pagi-pagi. Tetapi tiada mereka mau dengar akan Daku, atau memberi telinga,
melainkan ditegarkannya tengkoknya, dan dibuatnya jahat terlebih pula daripada nenek moyangnya. Lagipun engkau
akan menyampaikan segala perkataan ini kepadanya, tetapi tiada juga mereka akan menurut katamu, engkau akan
borseru-seru padanya, tetapi tiada mereka akan menyaut.

      Sebab itu hendaklah kau katakan akan halnya demikian: Inilah sutu bangsa yang tiada mau dengar akan firman
                                                                  U




Tuhan Allahnva dan yang tiada mau menerima pengajaran, bahwa kebenaran sudah hilang dan putus daripada
                 U   U                                        U




mulutnya. (Yeremia 7:25-28)

        Yesus mengetahui dan mengerti adanya usaha serta persekongkolan dari Kepala Imam,
orang tua-tua, dan orang Parisi dengan penguasa Romawi, hendak membunuh dirinya. Maka
sejak itu, Yesus dan murid-muridnya tidak menampakkan diri di hadapan umum. Sebab itu tiada lagi Yesus berjalan
dengan nyatanya di antara orang Yahudi, melainkan undurlah Yesus ke daerah jajahan dekat dengan padang belantara
ke sebuah negeri yang bernama Efraim, di situlah Yesus tinggal bersamasama dengan murid-muridnya (Yahya 11:53-
54).

       Pengarang Injil Matius mengungkapkan keadaan serta kesulitan yang dihadapi Yesus
waktu itu: Apabila dilihat Yesus akan orang banyak mengelilingi Dia, disuruhnya murid-muridnya menyeberang ke
seberang. Maka datanglah seorang ahli Taurat mengatakan kepadanya: Ya Guru, sahaya hendak mengikuti barang
kemanapun Guru pergi. Maka kata Yesus kepadanya:

Bagi serigala ada lubangnya, dan bagi segala burungpun ada sarangnya, tetapi anak manusia tiada bertempat untuk
membaringkan kepalanya. Adalah pula seorang muridnya berkata: Ya Tuhan, izinkanlah kepada hamba pergi dahulu
hendak menguburkan bapa hamba. Tetapi kata Yesus kepadanya: ikutlah aku, biarlah orang mati menguburkan orangnya
yang mati. (Matius, 8:18-22)

       Al-Our'an pun memberikan petunjuk bahwa Nabi Isa a.s. tidak membiarkan dirinya menjadi
korban rencana jahat orang-orang kafir. Dia bicarakan segalanya itu dengan murid-muridnya. Mereka
pun mempunyai komitmen yang tinggi untuk membela dan melindungi nabinya.




                           

                       


Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                            Solihan Mahdum Cahyana


                                                         39
“Dan Isa a.s. merasakan adanya upaya dari orang-orang kafir. lsa berkata (pada murid-muridnya),
          "Siapakah yang hendak menolong (membantu) aku (membela) agama Allah?" Murid-muridnya berkata,
          "Kami orang-orang yang beriman kepada Allah. Dan saksikan (olehmu) bahwa kami adalah orang-orang
          yang taat pada Allah (muslimun)." (QS Ali Imran: 52)

     Ayat Al-Our'an tersebut menepis kisah yang dimuat dalam Injil Kanonik (Matius, Markus,
Lukas, dan Yahya) bahwa ada di antara murid Yesus yang berkhianat. Marilah kita buktikan
kebenaran petunjuk Al-Our'an tersebut, dengan memerhatikan kisah yang dimuat dalam Injil
Kanonik. Kebenaran petunjuk Al-Qur'an itu didukung oleh penemuan di bidang arkeologi bahwa
Yudas Iskariot bukan pengkhianat, melainkan justru murid yang setia dan taat pada rencana atau
siasat yang telah dibicarakan bersama Yesus.



                                       Perbedaan Kisah
                                      Penangkapan Yesus
A. Drama Penangkapan Yesus

      Injil Kanonik adalah Injil Perjanjian Baru yang terdaftar dan diakui Gereja, meliputi Matius,
Markus, Lukas, dan Yahya. Tiga Injil pertama, yaitu Matius, Markus, dan Lukas disebut Injil Sinoptik
karena dipandang memiliki kesamaan yang sejalan dan searah. Menurut para ahli Injil, Injil Matius
dan Lukas mendasarkan kisah Injilnya pada Injil Markus.

      Dalam bentuk dan struktur awalnya, tidak satu pun dari keempat Injil itu bisa ditelusuri.
Terjadi penyuntingan atau redaksi ulang, pengolahan kembali oleh penyadur (Th. C. Vriezen), selama
beberapa abad pertama Masehi. Kejadian dan proses semacam itu membuktikan bahwa tidak satu
pun pengarang Injil Kanonik itu benar-benar merupakan "saksi mata" atas peristiwa-peristiwa
penyaliban. Tampaknya, mereka hanya menyampaikan kisah-kisah yang dituturkan kepada mereka
tentang kejadian Yesus makan hidangan Paskah bersama murid-muridnya.

     1.    Menurut Matius, Markus, dan Lukas, Yesus ditangkap sesudah makan hidangan Paskah.
     2.    Ke manakah· Tuhan suka kami menyediakan bagi Tuhan makanan Paskah? (Matius 26: 17).
     3.    Ke manakah Tuhan suka kami akan pergi menyediakan Paskah itu supaya Tuhan makan?
           (Markus 14: 12).
     4.    Ke manakah Tuhan suka kami pergi menyediakan Paskah? (Lukas 22: 9).
     5.    Dalam Injil Yahya, makan malam itu terjadi "sebelum Paskah".

Maka dahulu (sebelum) daripada hari raya Paskah itu, diketahui oleh Yesus bahwa waktunya sudah sampai yang Ia "wajib"
keluar daripada dunia ini kepada Bapa. (Yahya 13: 1)

Kemudian datanglah la kepada Simon Petrus. Maka kata Petrus kepada-Nya: Ya Tuhan, masakan Tuhan membasuh kaki
hamba ini? Jawab Yesus serta berkata kepadanya: Barang yang Aku perbuat, engkau tiada tahu sekarang, tetapi kemudian
kelak engkau mengerti. (Yahya 13: 6-7)

Setelah Yudas keluar, maka kata Yesus: Sekarang ini Anak manusia dipermuliakan dan Allah pun dipermuliakan di dalam
Dia.



Ternyata Yesus Tidak Disalib                                                            Solihan Mahdum Cahyana

                                                         40
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib
Ternyata Yesus Tidak Disalib

Contenu connexe

Tendances

Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhalaBolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhalaRuddy Karundeng
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahHengky Tjia
 
Ajaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematianAjaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematianunitperpustakaan
 
Apakah yesus-benar-benar-ada
Apakah yesus-benar-benar-adaApakah yesus-benar-benar-ada
Apakah yesus-benar-benar-adaReedha Williams
 
Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022
Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022
Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022ssuserc8a156
 
Iblis aktif memberitakan_injil
Iblis aktif memberitakan_injilIblis aktif memberitakan_injil
Iblis aktif memberitakan_injilalkitabiah
 
Healing Service 2
Healing Service 2Healing Service 2
Healing Service 2Tony Marbun
 
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke KhayalanAjaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke KhayalanAhmadi Muslim
 
Yesus bagi orang non religius
Yesus bagi orang non religiusYesus bagi orang non religius
Yesus bagi orang non religiusNuel Nuel
 
Bedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab YakobusBedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab YakobusSABDA
 
Katamu Siapakah Aku Ini?
Katamu Siapakah Aku Ini?Katamu Siapakah Aku Ini?
Katamu Siapakah Aku Ini?Johan Setiawan
 
Apakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesus
Apakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesusApakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesus
Apakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesushenry jaya teddy
 
Rangkuman bagian c. pembagian rezeki
Rangkuman bagian c. pembagian rezekiRangkuman bagian c. pembagian rezeki
Rangkuman bagian c. pembagian rezekiFahmy Cyberdyne
 
Kehadiran ET di dalam Alkitab
Kehadiran ET di dalam AlkitabKehadiran ET di dalam Alkitab
Kehadiran ET di dalam AlkitabNur Agustinus
 
Bertumbuh dalam kasih karunia
Bertumbuh dalam kasih karuniaBertumbuh dalam kasih karunia
Bertumbuh dalam kasih karuniaYohanes Ratu Eda
 

Tendances (20)

Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhalaBolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan Allah
 
Ajaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematianAjaran buddha dan kematian
Ajaran buddha dan kematian
 
Apakah yesus-benar-benar-ada
Apakah yesus-benar-benar-adaApakah yesus-benar-benar-ada
Apakah yesus-benar-benar-ada
 
Healing Service
Healing ServiceHealing Service
Healing Service
 
Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022
Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022
Penyembuhan luka batin rev. 2 feb 2022
 
GEMPAR 09
GEMPAR 09GEMPAR 09
GEMPAR 09
 
Iblis aktif memberitakan_injil
Iblis aktif memberitakan_injilIblis aktif memberitakan_injil
Iblis aktif memberitakan_injil
 
Healing Service 2
Healing Service 2Healing Service 2
Healing Service 2
 
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke KhayalanAjaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
Ajaran Kristen Perjalanan Dari Kenyataan Ke Khayalan
 
Yesus bagi orang non religius
Yesus bagi orang non religiusYesus bagi orang non religius
Yesus bagi orang non religius
 
Bedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab YakobusBedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab Yakobus
 
Katamu Siapakah Aku Ini?
Katamu Siapakah Aku Ini?Katamu Siapakah Aku Ini?
Katamu Siapakah Aku Ini?
 
Apakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesus
Apakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesusApakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesus
Apakah saudara sudah tahu 97 doktrinyangsalahtentangyesus
 
Komunitas Baca Alkitab GPIB
Komunitas Baca Alkitab GPIBKomunitas Baca Alkitab GPIB
Komunitas Baca Alkitab GPIB
 
Rangkuman bagian c. pembagian rezeki
Rangkuman bagian c. pembagian rezekiRangkuman bagian c. pembagian rezeki
Rangkuman bagian c. pembagian rezeki
 
KELEPASAN DARI KETERIKATAN
KELEPASAN DARI KETERIKATANKELEPASAN DARI KETERIKATAN
KELEPASAN DARI KETERIKATAN
 
Pelepasan
PelepasanPelepasan
Pelepasan
 
Kehadiran ET di dalam Alkitab
Kehadiran ET di dalam AlkitabKehadiran ET di dalam Alkitab
Kehadiran ET di dalam Alkitab
 
Bertumbuh dalam kasih karunia
Bertumbuh dalam kasih karuniaBertumbuh dalam kasih karunia
Bertumbuh dalam kasih karunia
 

En vedette

Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)Sumego GIBADL
 
Bencana kemanusiaan akibat_darwinisme
Bencana kemanusiaan akibat_darwinismeBencana kemanusiaan akibat_darwinisme
Bencana kemanusiaan akibat_darwinismeAdi Utami
 
Sosial tambahkan cintakurangibenci-
Sosial tambahkan cintakurangibenci-Sosial tambahkan cintakurangibenci-
Sosial tambahkan cintakurangibenci-Adi Utami
 
The missing piece
The missing pieceThe missing piece
The missing pieceAdi Utami
 

En vedette (6)

Bental Jemur
Bental JemurBental Jemur
Bental Jemur
 
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
 
Bencana kemanusiaan akibat_darwinisme
Bencana kemanusiaan akibat_darwinismeBencana kemanusiaan akibat_darwinisme
Bencana kemanusiaan akibat_darwinisme
 
Sosial tambahkan cintakurangibenci-
Sosial tambahkan cintakurangibenci-Sosial tambahkan cintakurangibenci-
Sosial tambahkan cintakurangibenci-
 
Peran Giri Kedaton
Peran Giri Kedaton Peran Giri Kedaton
Peran Giri Kedaton
 
The missing piece
The missing pieceThe missing piece
The missing piece
 

Similaire à Ternyata Yesus Tidak Disalib

power_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptx
power_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptxpower_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptx
power_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptxRopidinRaira
 
Tabloid reformata edisi 126 april 2010
Tabloid reformata edisi 126 april 2010Tabloid reformata edisi 126 april 2010
Tabloid reformata edisi 126 april 2010Reformata.com
 
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruKitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruJasonCundrawijaya
 
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)SABDA
 
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]Adam Hiola
 
STTAES Misiologi bagian kedua.pptx
STTAES  Misiologi bagian kedua.pptxSTTAES  Misiologi bagian kedua.pptx
STTAES Misiologi bagian kedua.pptxAndreAizen1
 
Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)SABDA
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptIfanaLobo1
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptIfanaLobo1
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxjustin224056
 
Patris corde tahun santo yusuf
Patris corde tahun santo yusufPatris corde tahun santo yusuf
Patris corde tahun santo yusufalbertus purnomo
 
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..Enagic Kangen Water Indonesia
 
4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf
4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf
4-Article Text-59-2-10-20201215.pdftheopaulus
 
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnaiKitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnaiFreeChildrenStories
 

Similaire à Ternyata Yesus Tidak Disalib (20)

Air Kehidupan buku 3
Air Kehidupan buku 3Air Kehidupan buku 3
Air Kehidupan buku 3
 
GEMPAR 06
GEMPAR 06GEMPAR 06
GEMPAR 06
 
power_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptx
power_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptxpower_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptx
power_point_PAI_beriman_kepada_kitab2_Al.pptx
 
Memahami Keilahian Tuhan
Memahami Keilahian TuhanMemahami Keilahian Tuhan
Memahami Keilahian Tuhan
 
Tabloid reformata edisi 126 april 2010
Tabloid reformata edisi 126 april 2010Tabloid reformata edisi 126 april 2010
Tabloid reformata edisi 126 april 2010
 
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruKitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
 
Spiritual Misdinar
Spiritual MisdinarSpiritual Misdinar
Spiritual Misdinar
 
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
Evaluasi Kelas Memahami Makna Paskah (MMP)
 
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
 
STTAES Misiologi bagian kedua.pptx
STTAES  Misiologi bagian kedua.pptxSTTAES  Misiologi bagian kedua.pptx
STTAES Misiologi bagian kedua.pptx
 
Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
 
Agama 1
Agama 1Agama 1
Agama 1
 
Saksi-Saksi Yehuwa Gelar Kebaktian Wilayah
Saksi-Saksi Yehuwa Gelar Kebaktian WilayahSaksi-Saksi Yehuwa Gelar Kebaktian Wilayah
Saksi-Saksi Yehuwa Gelar Kebaktian Wilayah
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
 
Patris corde tahun santo yusuf
Patris corde tahun santo yusufPatris corde tahun santo yusuf
Patris corde tahun santo yusuf
 
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
Bunda Maria Bunda Yesus, Bunda Kita Semua..Hawa baru..
 
4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf
4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf
4-Article Text-59-2-10-20201215.pdf
 
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnaiKitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
 

Plus de Adi Utami

Saatnya tiba
Saatnya tibaSaatnya tiba
Saatnya tibaAdi Utami
 
Renungan hidup
Renungan hidupRenungan hidup
Renungan hidupAdi Utami
 
Menjadi webmasterdalam30hari
Menjadi webmasterdalam30hariMenjadi webmasterdalam30hari
Menjadi webmasterdalam30hariAdi Utami
 
Keruntuhan teorievolusi harunyahya
Keruntuhan teorievolusi harunyahyaKeruntuhan teorievolusi harunyahya
Keruntuhan teorievolusi harunyahyaAdi Utami
 
Keikhlasandalam telaah harunyahya
Keikhlasandalam telaah harunyahyaKeikhlasandalam telaah harunyahya
Keikhlasandalam telaah harunyahyaAdi Utami
 
Kebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahya
Kebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahyaKebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahya
Kebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahyaAdi Utami
 
Keajaiban al quran-harunyahya..
Keajaiban al quran-harunyahya..Keajaiban al quran-harunyahya..
Keajaiban al quran-harunyahya..Adi Utami
 
Harun yahya penipuanevolusi
Harun yahya penipuanevolusiHarun yahya penipuanevolusi
Harun yahya penipuanevolusiAdi Utami
 
Hadits peristiwa-akhir-zaman
Hadits peristiwa-akhir-zamanHadits peristiwa-akhir-zaman
Hadits peristiwa-akhir-zamanAdi Utami
 
Digital painting dg_photoshop_slametr
Digital painting dg_photoshop_slametrDigital painting dg_photoshop_slametr
Digital painting dg_photoshop_slametrAdi Utami
 
Dajjal dan-ya-juj-wa-ma-juj
Dajjal dan-ya-juj-wa-ma-jujDajjal dan-ya-juj-wa-ma-juj
Dajjal dan-ya-juj-wa-ma-jujAdi Utami
 
Cara uplod-web
Cara uplod-webCara uplod-web
Cara uplod-webAdi Utami
 
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahyaBerfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahyaAdi Utami
 
Menguak rahasia corel draw 12
Menguak rahasia corel draw 12Menguak rahasia corel draw 12
Menguak rahasia corel draw 12Adi Utami
 
Bagaimanaseorangmuslimberpikir
BagaimanaseorangmuslimberpikirBagaimanaseorangmuslimberpikir
BagaimanaseorangmuslimberpikirAdi Utami
 
Yuk belajar ms.access
Yuk belajar ms.accessYuk belajar ms.access
Yuk belajar ms.accessAdi Utami
 
My sql dan-java-database-connectivity
My sql dan-java-database-connectivityMy sql dan-java-database-connectivity
My sql dan-java-database-connectivityAdi Utami
 
Cara instalasi mikrotik_server
Cara instalasi mikrotik_serverCara instalasi mikrotik_server
Cara instalasi mikrotik_serverAdi Utami
 
Bab2 instalasi web_server
Bab2 instalasi web_serverBab2 instalasi web_server
Bab2 instalasi web_serverAdi Utami
 

Plus de Adi Utami (20)

Saatnya tiba
Saatnya tibaSaatnya tiba
Saatnya tiba
 
Renungan hidup
Renungan hidupRenungan hidup
Renungan hidup
 
Perubahan
PerubahanPerubahan
Perubahan
 
Menjadi webmasterdalam30hari
Menjadi webmasterdalam30hariMenjadi webmasterdalam30hari
Menjadi webmasterdalam30hari
 
Keruntuhan teorievolusi harunyahya
Keruntuhan teorievolusi harunyahyaKeruntuhan teorievolusi harunyahya
Keruntuhan teorievolusi harunyahya
 
Keikhlasandalam telaah harunyahya
Keikhlasandalam telaah harunyahyaKeikhlasandalam telaah harunyahya
Keikhlasandalam telaah harunyahya
 
Kebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahya
Kebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahyaKebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahya
Kebesaran allahdisegenappenjurualam harunyahya
 
Keajaiban al quran-harunyahya..
Keajaiban al quran-harunyahya..Keajaiban al quran-harunyahya..
Keajaiban al quran-harunyahya..
 
Harun yahya penipuanevolusi
Harun yahya penipuanevolusiHarun yahya penipuanevolusi
Harun yahya penipuanevolusi
 
Hadits peristiwa-akhir-zaman
Hadits peristiwa-akhir-zamanHadits peristiwa-akhir-zaman
Hadits peristiwa-akhir-zaman
 
Digital painting dg_photoshop_slametr
Digital painting dg_photoshop_slametrDigital painting dg_photoshop_slametr
Digital painting dg_photoshop_slametr
 
Dajjal dan-ya-juj-wa-ma-juj
Dajjal dan-ya-juj-wa-ma-jujDajjal dan-ya-juj-wa-ma-juj
Dajjal dan-ya-juj-wa-ma-juj
 
Cara uplod-web
Cara uplod-webCara uplod-web
Cara uplod-web
 
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahyaBerfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
Berfikirlahsejak andabanguntidur harunyahya
 
Menguak rahasia corel draw 12
Menguak rahasia corel draw 12Menguak rahasia corel draw 12
Menguak rahasia corel draw 12
 
Bagaimanaseorangmuslimberpikir
BagaimanaseorangmuslimberpikirBagaimanaseorangmuslimberpikir
Bagaimanaseorangmuslimberpikir
 
Yuk belajar ms.access
Yuk belajar ms.accessYuk belajar ms.access
Yuk belajar ms.access
 
My sql dan-java-database-connectivity
My sql dan-java-database-connectivityMy sql dan-java-database-connectivity
My sql dan-java-database-connectivity
 
Cara instalasi mikrotik_server
Cara instalasi mikrotik_serverCara instalasi mikrotik_server
Cara instalasi mikrotik_server
 
Bab2 instalasi web_server
Bab2 instalasi web_serverBab2 instalasi web_server
Bab2 instalasi web_server
 

Dernier

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 

Dernier (20)

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 

Ternyata Yesus Tidak Disalib

  • 1. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana Tiga Serangkai Solo (dari sampul belakang) Pada hari Raya Paskah, Menurut Injil Matius, Markus dan Yahya ada kebiasaan penguasa melepaskan seorang tawanan. Kesempatan ini digunakan oleh Pilatus untuk menawarkan kepada orang Yahudi: Yesus atau Barabbas yang dilepaskan. Maka jawab orang Yahudi: Barabbas yang dilepaskan. Ternyata “Barabbas” bukanlah nama diri dari seseorang. Barabbas adalah bahasa Aram, dari kata bar yang berarti “putra dari” dan abbas yang berarti “ayah” Pada teks awal dalam al-Kitab tertulis: Yesus Barabbas jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Yesus Putra Bapa. Jika demikian, sebenarnya Yesus dan Barabbas itu satu orang. Oleh karena itu, jika Barabbas dibebaskan, sama artinya dengan Yesus juga bebas. Dengan demikian penyaliban atas Yesus tidak terjadi. Al-Qur’an pun menyebutkan bahwa, baik pembunuhan maupun penyaliban tidak ada (Q.S. 4:157) Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 1
  • 2. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana Editor: Sukini Desain sampul: Annas Marzuki S Desain isi: Annas Marzuki S Penata letak isi: Tofa Cetakan pertama: April 2008 Penerbit Tiga Serangkai Jln. Dr.Supomo 23 Solo 57141 Tel. (0271) 714344, Faks. (0271) 713607 http://www.tigaserangkai.co.id e-mail:tspm@tigaserangkai.co.id Anggota IKAPI Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Cahyana, Solihan Mahdum Ternyata Yesus Tidak Disalib/Solihan Mahdum Cahyana-Cet. I-Solo Tiga Serangkai, 2008 xii, 140 him.; 21 em ISBN 978-979-018-606-4 1. Agama I. Judul ©Hak cipta dilindungi oleh undang-undang All Rights Reserved Dicetak oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 2
  • 3. KATA PENGANTAR PENERBIT Bagi sebagian besar umat beragama, Yesus sering kali dipandang sebagai sosok enigmatik. Sejarah hidupnya pun kerap dirasa sarat misteri. Tak urung, bera gam pertanyaan tentangnya pun bermunculan, salah satunya adalah benarkah Yesus disalib? Jika Yesus memang disalib, kapan itu terjadi? Jika Yesus tidak disalib, sebenarnya apa yang terjadi pada beliau? Pertanyaan-pertanyaan ini senantiasa menggelitik banyak benak, menggedor-gedor meminta kepastian jawaban. Sayangnya, selalu saja jawaban itu dirasa kurang tuntas bagi sebagian orang, menyisakan segunung penasaran. Di samping itu, sumber-sumber yang membicarakan mengenai Yesus pun, baik "kitab suci", buku, makalah seminar, maupun cerita lisan, memberikan paparan yang berbeda-beda mengenai masalah ini. Belum lagi masing-masing sumber tersebut ditafsirkan dengan bermacam penafsiran pula. Alhasil, kebingungan pun tak dapat dihindari. Meskipun demikian, Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa penyaliban itu tidak pernah terjadi, sebagaimana firman Allah:                                        Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah," padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar- benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. (QS AnNisa': 157) Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 3
  • 4. Apa sesungguhnya yang terjadi pada Yesus? Buku Ternyata Yesus Tidak Disalib, memberikan jawaban yang gamblang atas pertanyaan ini. Pembahasan dalam buku ini dilakukan dengan jernih, jujur, objektif, dan jauh dari prasangka maupun tendensi. Penulis memaparkan benar atau tidaknya Yesus disalib berdasarkan data-data yang valid dari berbagai sumber. Maka, buku yang tengah Anda pegang ini adalah buku yang sangat menarik dan kaya perspektif, baik religius, historis, sosiokultural, maupun linguistik. Buku ini akan memberi Anda kepuasan, baik spiritual maupun intelektual. Tiga Serangkai Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 4
  • 5. KATA PENGANTAR PENULlS Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb sekalian alam. Shalawat dan salam bagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta para sahabat dan pengikutnya yang setia. Atas hidayah, taufik, dan inayah-Nya serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak maka pokokpokok pikiran yang selama ini disampaikan dalam bentuk lisan, kini bisa sampai di tangan Anda dalam ben.tuk tulisan. Kami sadar dan nglenggono bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, baik dari segi teknis, sistem penyajian, maupun pembahasannya. Oleh karena itu, di sini perlu kami sampaikan dasar pertimbangan yang menjadi pangkal berpijak dalam pembahasan buku ini. Dalam membahas suatu paham atau kepercayaan, apalagi yang terkait dengan agama, perlu diperhatikan adanya beberapa kata atau istilah yang sama, tetapi memiliki latar belakang serta pengertian yang jauh berbeda. Kadang-kadang, dalam satu paham dan kepercayaan yang sama, bisa muncul pemahaman yang berbeda. Apalagi, di antara paham dan kepercayaan yang berbeda. Belum lagi, bagaimana memandang masa depan kehidupan manusia. Secara umum, sumber yang menyebabkan timbulnya perbedaan paham dan pengertian, bertolak dari pengertian tentang wahyu Tuhan, kitab suci, dan iman. Dr. T. Jacobs SJ menerangkan pengertian wahyu Ilahi, berdasarkan hasil Konsili Vatikan kedua (1962-1965) sebagai berikut: Kitab Suci sebenarnya tidak (Iangsung) menerangkan sabda Allah, tetapi (pertama-tama) kata-kata manusia. Wahyu Tuhan tidak berupa "dikte", di mana Tuhan menyebut satu per satu segala kata yang harus ditulis oleh pengarang suci. Tuhan menyatakan Diri secara hidup kepada seorang manusia. Dan, tanggapan manusia itu yang kebanyakan kalinya berupa refleksi atas kejadian sejarah ditulis menjadi Kitab Suci. Prof. Dr. C. Groenen OFM memberikan keterangan sebagai berikut: Para nabi biasanya menyampaikan nubuat dan khotbahnya secara lisan. Nubuat-nubuat, khotbah-khotbah, dan wejangan nabi-nabi itu, kemudian disadur, ditambah, dan disesuaikan dengan keadaan baru, terutama sekitar nabi-nabi yang terdahulu muncul bermacam-macam cerita untuk meluhurkannya maka masuklah apa yang disebut legenda dan mitologi. Semua bahan tersebut, yang beredar pada umat Israel dan tumbuh sepanjang sejarah, akhirnya dibukukan dan menjadi Alkitab atau Kitab Suci. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 5
  • 6. Dr. D.C. Mulder menjelaskan mengenai apa yang disebut Kitab Suci sebagai berikut: Naskah- naskah yang asli (awal) dari Kitab Suci itu sudah tidak ada lagi. Yang ada pada kita sekarang ini hanya turunan atau salinan. Dim, salinan itu pun bukannya salinan langsung dari naskah asli (awal), melainkan salinan dari salinan dan seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu, terseliplah salah salin. Akibatnya, menurut Bart D. Ehrman dalam bukunya, Agama Israel Kuno, terjadilah "kesalahan penyalinan dalam Kitab Suci". Th. C. Vriezen mengatakan bahwa "kesalahan dalam penyalinan tersebut" ada yang tidak disengaja, tetapi ada yang memang disengaja. Dengan kata lain, dalam proses sejarah, banyak sumber kuno itu yang diterbitkan ulang atau diredaksi, yaitu diolah kembali oleh penyadur (Agama Israel Kuno). Untuk mengatasi sifat-sifat dogmatis, yaitu suatu paham atau kepercayaan yang didasarkan pada gagasan manusia, yang kemudian disahkan atau ditetapkan menjadi ajaran resmi -- hal demikian itu sering dijadikan sebagai batas pemisah untuk membela dan dijadikan sebagai benteng perlindungan -- maka dalam pembahasan ini, kami akan berusaha mendasarkan sikap serla pola pandang sebagai berikut. 1. Allah mengutus para nabi dan rasul kepada umatnya. Wahyu Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasulNya merupakan nukilan dari Ummul Kitab, yaitu Kitab Induk kepunyaan Allah (QS 13: 38-39, 43: 4). 2. Wahyu Allah yang dlturunKan Kepada para nabi dan rasul-Nya, diberikan menggunakan bahasa yang dipakai oleh rasul dan kaumnya, dengan maksud supaya rasul-Nya bisa memberikan keterangan secara jelas dan tepat (QS 14: 4). 3. Allah bukan hanya menurunkan wahyu-Nya, melainkan juga menjaga kesucian dan kemurniannya, sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya (QS 15: 9). Dan, para nabi dan rasul-Nya merupakan satu kesatuan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, di samping supaya mengajarkan petunjuk-Nya kepada umatnya, para nabi dan rasul-Nya juga mengemban amanat supaya melakukan mushaddiq, yaitu pembenaran atas wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul yang sebelumnya (QS 3: 81) sehingga dalam perkembangan wahyu Allah (QS 16: 101), terjadilah apa yang disebut nasikh dan Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 6
  • 7. mansukh (QS 2: 105-106, 13: 38-39). Hal tersebut dikarenakan "faktor pertumbuhan dan perkembangan bahasa manusia", yang digunakan Allah untuk menurunkan wahyu-Nya kepada nabi dan rasul-Nya (QS 14: 4). Oleh karena itu, Allah menjadikan "bahasa manusia" sebagai ayat bagi orang yang memiliki ilmu (QS 30: 22). 4. Wahyu Allah itu mempunyai "asas", yaitu dasar atau pangkal berpijak. Karena wahyu Allah diturunkan secara berangsur-angsur maka sebelum selesai, tidak dibenarkan mengeluarkan pendapat atau membuat kesimpulan. Setiap turun ayat, hendaknya dipahami pengertian atau nilai i1miahnya dahulu (QS 20: 114). Dan, apabila wahyu Allah sudah selesai diwahyukan, dilarang mempersoalkan apa yang tidak dinyatakan dalam ayat wahyu-Nya karena cara demikian akan menimbulkan kesulitan bagi manusia itu sendiri. Sekiranya hal itu ditanyakan ketika wahyu Allah masih dalam proses pewahyuan, tentu akan diberikan keterangan (QS 5: 101). Maka manusia hanya supaya mengikuti atau bertolak dari apa yang dinyatakan dalam ayat wahyu-Nya (QS 6: 50, 7: 203, 10: 15, 109). Oleh karena itu, ayat- ayat wahyu-Nya supaya di-tadabur, yaitu dibaca, dipahami artinya, serta dipahami hubungan pengertiannya sehingga bisa diperoleh kesimpulan yang tepat (QS 38: 29). Dengan demikian, akan diperoleh pengertian bahwa seluruh petunjuk wahyu-Nya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (QS 4: 82) sehingga manusia bisa memperoleh ra'yu atau "pendapat" yang diajarkan Allah dalam ayat-ayat wahyu-Nya. Ra'yu atau pendapat yang diajarkan Allah itulah yang hendaknya dijadikan pegangan dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia (QS 4: 105). 5. Akal manusia hanya supaya dipakai atau digunakan dengan sebaik-baiknya untuk memahami wahyu Allah (QS 53: 1-5). Oleh karena itu, dalam Al-Our'an tidak ada kata aql. Yang digunakan adalah kat a kerjanya (fi'i!), yaitu ya 'qilun atau ta 'qilun. Dengan demikian, menempatkan atau mendudukkan "akal sebagai da~il" kiranya perlu direnungkan kembali secara jernih karena manusia hanya supaya mengikuti petunjuk wahyu-Nya. Jika akal didudukkan sebagai "dalil", berarti kedudukan akal disamakan dengan kedudukan wahyu Allah dan sunnah rasul-Nya. Dalam upaya yang demikian itu, kami sadar bahwa banyak persoalan yang masih memerlukan kemampuan, keberanian, serta kedewasaan. Oleh karena itu, tegur sapa, saran, dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari para sahabat dan handai taulan yang budiman. Tak luput, kami berdoa semoga langkah kita mendapat rida Allah serta memberikan Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 7
  • 8. kemaslahatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Semoga semua kebaikan dan perbaikan yang Anda berikan sehingga terwujud tulisan ini menjadi tanaman amal saleh yang diridai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin ya Rabba/'alamin. Penulis Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 8
  • 9. DAFTAR ISl KATA PENGANTAR PENERBIT KATA PENGANTAR PENULlS DAFTAR ISI KISAH KELAHIRAN YESUS A. Silsilah Yesus dalam Injil Perjanjian Baru B. Anak Allah C. Kisah Kelahiran Yesus Mel'lurut Matius D. Nama Yesus KEADAAN BANI ISRAEL PADA ZAMAN NABI ISA AS. A. Firman Allah B. Maryam dan Isa Ibnu Maryam C. Janji Allah kepada Bani Israel D. Israel Melanggar Janji Allah E. Keadaan Bani Israel pada Zaman Nabi Isa a.s F. Peringatan Keras Nabi Isa terhadap Ahli Taurat dan Orang Parisi RENCANA PEMBUNUHAN TERHADAP YESUS A. Sidang Majelis Besar B. Rencana Pembunuhan terhadap Yesus PERBEDAAN KISAH PENANGKAPAN YESUS A. Drama Penangkapan Yesus B. Penangkapan di Taman Getsemani C. Kisah di Taman Getsemani D. Perbedaan Kisah di Taman Getsemani E. Catatan dari Injil Kanonik F. Kisah Injil Sinoptik Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 9
  • 10. TUDUHAN TERHADAP SIMON PETRUS A. Jawaban Petrus Atas Tuduhan terhadap Dirinya B. Laporan Matius C. Laporan Lukas D. Laporan Markus E. Laporan Yahya F. Orang-Orang Galilea G. Orang Nazarea GAGASAN PAULUS TENTANG PENYALIBAN DAN PENEBUSAN DOSA A. Drama Pertobatan Paulus B. Predikat atau Jabatan Kristus C. Gagasan Paulus tentang Penyaliban D. Gagasan Paulus tentang Penebusan Dosa E. Mengapa Paulus Bisa Sehebat Itu? KISAH PENYALIBAN YESUS A. Pilatus B. Pertanyaan Pilatus kepada Yesus C. Barabbas D. Perjalanan Menuju Goigota E. Kapan Waktu Penyaliban Itu? PANDANGAN AL-QU’R'AN TERHADAP PENYALIBAN ISA IBNU MARYAM A. Bal Rafa'ahullah Ilaihi B. Penyaliban Isa Ibnu Maryam KESIMPULAN DAFTAR PUS TAKA TENTANG PENULIS Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 10
  • 11. KISAH KELAHIRAN YESUS A. Silsilah Yesus dalam Injil Perjanjian Baru Matius 1: 1-17 1. Ibrahim 22. Yaram 2. Ishak 23. Ahaz 3. Jakub 24. Hizkiz 4. Yehuda (dengan Tamar) 25. Manasah 5. Paris 26. Amun 6. Ezram 27. Yasis 7. Aram 28. Yechoya 8. Aminadab 29. Syaatiel 9. Nasyun 30. Ze Rubail 10. Salmun 31. Abihud 11. Boaz 32. Elyakim 12. Obed 33. Azur 13. Jisai 34. Saduk 14. Daud 35. Achim 15. Suleman 36. Elihud 16. Re Habiam 37. Eliazar 17. Abid 38. Mattan 18. Asa 39. Yakub 19. Yosepat 40. Yusuf 20. Yaram 41. Yesus 21. Uzia Lukas 3: 23-37 1. Yesus 6. Melchi 2. Yusuf 7. Janna 3. Heli 8. Yusuf 4. Matat 9. Matatias 5. Lewi 10. Amos Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 11
  • 12. 11. Nahun 45. Obed 12. Esli 46. Boaz 13. Naggai 47. Sala 14. Maat 48. Nahsyun 15. Matatias 49. Aminadab 16. Simei 50. Arni 17. Yusich 51. Ezram 18. Yuda 52. Paris 19. Yuana 53. Yahuda 20. Resa 54. Yakub 21. Zarrubel 55. Ishak 22. Syualtiel 56. Ibrahim 23. Neri 57. Terah 24. Malchi 58. Nahar 25. Adi 59. Baruch 26. Kasam 60. Ragau 27. Elmodam 61. Palik 28. Er 62. Abir 29. Yuso 63. Sala 30. Eliazar 64. Kainan 31. Yarim 65. Arpaksad 32. Mata 66. Sem 33. Lewi 67. Set 34. Simeon 68. Anak Adam 35. Yahuda 69. Anak Allah 36. Yusuf 37. Yonan 38. Elyakim 39. Malia 40. Minna 41. Matata 42. Natan 43. Daud 44. Jisai Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 12
  • 13. Dalam hubungannya dengan silsilah Yesus, terkait dengan pembahasan selanjutnya, ada sesuatu yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut. 1. Maka pada sangka orang, ia itu anak Yusuf .... (Lukas 3: 23). 2. Maka sekalian orang menyungguhkan Dia, serta haram akan perkataan yang elok keluar dari mulutnya, sambil katanya: Bukankah la ini anak Yusuf? .... (Lukas 4: 22). 3. Maka kata mereka itu: Bukankah orang ini Yesus, anak Yusuf yang ibu bapaknya kami kenai? (Yahya 6: 42). Injil karangan Markus dan Yahya tidak menyebutkan mengenai silsilah Yesus. Matius menyusun silsilah dari Ibrahim, Yehuda (dengan Tamar) sampai kepada Yesus, empat puluh satu keturunan. Sedangkan, Lukas menyusun silsilah dari Yesus sampai kepada Adam dan "Anak Allah", enam puluh sembilan keturunan. Jadi, selisih jumlah keturunan antara silsilah yang dibuat Matius dan Lukas adalah dua puluh delapan keturunan. Dalam kedua silsilah, terdapat nama-nama yang sama, yaitu Erzam, Aram, (Lukas: Arni), Aminadab, Nahsyun, Salmun, (Lukas, Sala), Boaz, Obed, Jisai, Daud (dalam Lukas, Sulaeman tidak ada), Zerubabel,' Yusuf, dan Yesus. Yang ada persamaan sebanyak tujuh belas nama. Perbedaan yang sangat jauh ini menunjukkan bahwa keakuratan kisah tersebut menjadi masalah yang krusial untuk dicermati. B. Anak Allah Lukas membuat silsilah Yesus sampai kepada "Anak Allah". Dalam Perjanjian Lama, juga kita dapatkan kata "Anak" dalam hubungannya dengan "Tuhan". Misalnya, Israel ialah anak-Ku yang sulung (Keluaran 4:22). Bahwa kamulah anak-anak Tuhan Allahmu, sebab itu janganlah kamu menorah tubuhmu atau mencukur bulu di antara kedua belah matamu, karena sebab seseorang yang sudah mati. Karena kamulah suatu bangsa yang suci bagi Tuhan Allahmu, maka telah dipilih Tuhan akan kamu, supaya daripada segala bangsa yang ada di atas bumi kamulah menjadi bangsa milik-Nya (Ulangan 14: 1-2). Bahwa pada bangsa Israel lagi budak kecil, maka Ku-kasihi akan dia dan Ku-panggil anak-Ku dari Mesir (Hosea 11: 1). Dalam Injil Perjanjian Baru, juga terdapat sebutan "Anak Allah". Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 13
  • 14. 1 . Maka kata malaikat kepada Maryam: Jangan takut hai Maryam, karena engkau sudah beroleh anugerah Allah. Engkau beranak laki-Iaki, hendaklah engkau namakan Yesus. la (Yesus) akan dikatakan Anak Allah Yang Maha Tinggi, maka Tuhan akan mengaruniakan kepadanya TAHTA DAUD. Ia akan menjadi Raja atas Benih Yakub. Lalu kata Maryam kepada malaikat: Bagaimana perkara ini boleh jadi, karena hamba belum mengetahui laki- laki? Jawab malaikat: Rohul Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau. Sebab itu yang Kudus yang aakan diperanakkan itu , kelak dikatakan Anak Allah. (Lukas 1: 30-35) Dalam Matius 1:23, anak Maryam dikatakan bernama Emanuel -- yang artinya "Allah bersama kita". Nama ini hanya sekali disebut, sedangkan dalam Injil lain tidak ada. 2. Kata Natanael kepada Yesus: Ya Rabbi, Rabbilah Anak Allah, Rabilah Raja Bani Israel (Yahya 1: 49). Inilah permulaan Injil dari hal Yesus Kristus Anak Allah (Markus 1: 1). Maka sahut Simon Petrus, katanya: Tuhanlah Kristus, Anak Allah yang Hidup (Matius 16: 16). Apabila diperhatikan secara cermat, sebenarnya penggunaan predikat "Anak Allah" dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ada keterkaitan dan kesinambungan. Meskipun demikian, perlu disadari adanya arah dan maksud lain yang lebih jauh dalam Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama, "Anak Allah" mengarah bahwa Israel adalah umat pilihan Allah dan umat kekasih Allah. Sedangkan, dalam Perjanjian Baru, lebih jauh diarahkan pada "Tuhan akan mengaruniakan takhta Daud". Jadi, mengangkat soal "kekuasaan dan kerajaan", secara fisik mengacu pada Bani Israel, dan akan dikatakan: akan menjadi Raja atas "Benih Yakub". Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 14
  • 15. Mengapa disebut Benih Yakub? Karena Yakub itulah yang disebut "Israel" (Kejadian 35:10, Yesaya 48:1). Dan, Israel artinya adalah "orang yang berlaku seperti seorang raja di hadapan Al,lah dan manusia" (Kejadian 32: 28). Dalam Injil Perjanjian Baru disebutkan: Tetapi kata Yesus kepada mereka itu: Wajiblah juga kepada negeri lain pun Aku memberitakan khabar kesukaan dari hal KERAJAAN ALLAH, maka hal itulah sebabnya Aku disuruhkan. (Lukas 4: 43). Kemudian, istilah Kerajaan Allah berubah menjadi dan disamakan dengan "Kerajaan Surga" dalam Injil Perjanjian Baru. C. Kisah Kelahiran Yesus Menurut Matius Matius mendasarkan kisah kelahiran Yesus, anak Maryam itu, dari "ramalan" atau nubuat yang difirmankan Tuhan dengan lidah nabi-nabi. Maka sekaliannya itu berlaku supaya sampailah barang yang difirmankan Tuhan dengan lidah nabi-nabi, bunyinya: Sesungguhnya anak dara itu akan mengandvng dan beranakkan seorang anak laki-laki, dan disebut orang namanya: Immanuel, yang diterjemahkan artinya "Allah beserta kita". (Matius 1: 22-23) Yang dimaksud, Maka sekaliannya itu berlaku supaya sampailah yang difirmankan Tvhan dengan lidah nabi .... adalah Yesaya 7: 14 yang berbunyi, Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri svatu tanda alamat kepadamu kelak: Bahwasanya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan laki-Iaki seorang dan dinamainya akan dia Immanuel. (Yesaya 7: 14) Dr. Jerald F. Dirk, mantan diaken di Gereja Metodis Bersatu, menjelaskan bahwa Matius bukan seorang murid Yesus yang berbahasa Aram dan berkebangsaan Palestina. Penyusun Injil Matius merupakan seorang yang sepenuhnya telah ter-Helenisasi dan menggunakan bahasa Yunani sebagai bahasa wacana keagamaan, bukan bahasa Ibrani (Salib di Bulan Sabit, hlm. 185). Tulisan Matius, "anak dara", ini akibat kesalahan dalam menerjemahkan Perjanjian Lama, yaitu Yesaya 7: 14 bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, menjadi "Septuaginta". Dalam bahasa Ibrani, almah artinya "perempuan muda", diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, partenos, yang berarti "perawan". Dalam bahasa Ibrani, "perawan" adalah bethulah (Cleyton Sullivan). Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 15
  • 16. Ada lagi yang perlu diperhatikan dari Yesaya 7: 14, yaitu: Bahwasanya anak-dara itu akan mengandvng dan beranakkan laki-Iaki seorang .... Menurut lnjil karangan Markus 6:3, anak Maryam itu enam orang, yang lima laki-Iaki dan yang seorang perempuan (Alkitab, LAI. 1960). Perlu disadari bahwa kata "Emmanuel" dalam Injil Perjanjian Baru hanya dipakai sekali, yaitu Matius 1: 23. Sedangkan, dalam Injil Perjanjian Lama, dipergunakan "dua kali", yaitu dalam Yesaya 7: 14 dan 8:8. Apabila Matius menganggap nubuat Yesaya 7:14 terpenuhi pada kelahiran anak Maryam yang disebut Emmanuel, yang diartikan "Allah beserta kita", Emmanuel berarti nama diri (orang). Oleh karena itu, apabila Matius 1:23 dianggap sebagai pemenuhan nubuat Yesaya 7:14 maka Emmanuel adalah nama anak Maryam. Namun, dalam Matius 1:25, Maryam memberi nama anaknya "Yesus". Yesus sebenarnya merupakan bentuk Yunani dari kata Ibrani, Yeshua, Joshua, atau Yehoshua, yang berarti "Tuhan akan menyelamatkan". Kata Tuhan merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani, Yahweh. Apabila Matius menghubungkan Yesaya 7:14 sebagai ramalan untuk Yesus, hal ini terlalu jauh keterkaitannya karena Yesaya 7:14 itu hubungannya dengan Raja Ahaz, sebagaimana dibicarakan dalam Yesaya 7:1 dan seterusnya. Hal yang sama diungkapkan juga dalam 2 Raja-raja 16:2 dan 2 Tawarih 28:1-5. Jadi, janji tersebut terkait dengan Bani Israel yang dikhianati oleh rajanya, yang merusak jalan Tuhan (Yesaya 3:12). D. Nama Yesus Menurut pengarang Injil Matius, nama "Yesus" diberikan oleh Yusuf, suami Maryam. Yusuf disebut sebagai "anak Daud". Dalam mimpi, malaikat yang memperlihatkan diri kepada Yusuf mengatakan, "Jangan engkau (Yusuf) khawatir menerima Maryam menjadi "istrimu" karena kandungannya itu terbitnya dari Rohul Kudus (Matius 1: 19-21). Dalam silsilah karangan Matius, Yesus adalah keturunan yang "ketiga puluh tujuh" dari Daud (Matius 1:17). Jadi, dengan alasan atau dalih apa pun, pengarang Injil Matius mengakui bahwa Yusuf dengan Maryam sudah menikah. Oleh karena itu, disebut "istrimu". Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 16
  • 17. Menurut pengarang Injil Lukas, ketika mengandung, Maryam bermimpi bertemu dengan malaikat yang mengatakan agar anaknya kelak diberi nama Yesus (Lukas 1:30-31), bukan Emanuel (Matius 1:22-23). Dalam pelaksanaannya, nama Yesus bagi anak Yusuf dan Maryam itu diberikan ketika memasuki hari kedelapan kelahiran anak tersebut. Anak itu disunatkan, kemudian diberi nama Yesus, sesuai dengan pesan malaikat kepada Maryam tatkala anaknya itu masih dalam kandungannya (Lukas 2:21). Dalam silsilah yang dikarang oleh Lukas, Yesus adalah keturunan keempat puluh tiga dari Daud (Lukas 2: 23-27). Jadi, selisihnya sangat jauh dengan Matius 1: 17. Oalam buku Piwulang' Katolik, cetakan kedua, 1936, Kanisius Jogyakarta, jilid I, dijelaskan bahwa nama Yesus itu berasal dari bahasa Ibrani, Jechoschua. Kemudian, masuk ke dalam bahasa Yunani, Jesous. Karena pengaruh bahasa Latin, kemudian diucapkan menjadi Jesus. Dalam The Encyclopedia of The Bible, dijelaskan bahwa Yesus (Latin), Yesous (Yunani), karena pengaruh bahasa Ibrani, diucapkan Jeshua, Jehoshua, atau Joshua, yang artinya "Jehava sebagai Penebus" atau "Jehava sebagai Juru Selamat". Maka la (Maryam) akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Dia Yes us, karena ialah yang akan melepaskan kaumnya dari segala dcosanya. (Matius 1:21) (LAI 1960) Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 17
  • 18. KEADAAN BANI ISRAEL PADA ZAMAN NABI ISA A.S. A. Firman Allah Pengarang Surat kepada Orang Ibrani menjelaskan mengenai firman Allah sebagai berikut. Setelah sudah Allah berfirman pada zaman dahulu kala kepada segala nenek moyang kita dengan lidah nabi-nabi beberapa kali dan atas berbagai-bagai peri, maka berfirmanlah Ia pada akhirnya kepada kita di dalam Anaknya, yang ditetapkannya menjadi waris segala sesuatu. Olehnya juga dijadikannya sekalian alam. ( Ibrani 1: 1-2) Mengapa harus demikian? Jawabnya ada dalam Surat kepada Orang Ibrani itu juga. Karena jikalau sungguh perjanjian yang pertama itu tiada bercela, perjanjian dengan Bani Israel niscaya tiada akan dicari sebab yang kedua (Perjanjian Baru dengan Paulus). Karena ia menyalahkan mereka dengan firmanNya: Ingatlah, harinya akan datang kelak, firman Tuhan: Aku akan mengadakan Perjanjian Baru kepada segala isi rumah Israel dan segala isi rumah Yahuda, bukannya menurut seperti perjanjian yang sudah aku buat dengan segala nenek moyang mereka itu, pada hari tatkala Aku memegang tangannya memimpin mereka keluar dari negeri Mesir. Karena tiada mereka itu tetap kepada perjanjianku itu. Dan tiadalah Aku mengindahkan mereka itu firman Tuhan. Karena inilah Perjanjian (Baru) yang hendak Ku-janjikan kepada segala isi rumah Israel kemudian daripada masa itu, Firman Tuhan: Maka aku akan memasukkan hukum-hukumku ke dalam ingatan mereka itu, dan di dalam hati mereka itu juga akan Ku-suratkan itu. Dan aku akan menjadi Tuhan mereka itu, dan mereka itu akan menjadi kaum kepadaKu. (lbrani 8: 7-10) Perjanjian yang pertama bahwa Allah berfirman dengan lidah nabi-nabi (Yeremia 7:25, Ibrani 1:1). Dalam Perjanjian Baru, Allah berfirman "dalam anaknya" sebagai penjelmaan Kalam (logos) (Yahya 1:1-3,14) yang terakhir, yaitu Paulus. Allah berfirman dengan Rohnya, dalam "hati manusia". Dalam surat kirimannya, Paulus memberikan keterangan sebagai berikut. Kamulah surat kiriman kami, yang tertulis di dalam hati' kami. Dan yang dikenal dan dibaca oleh orang sekalian. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 18
  • 19. Maka nyatalah kamu menjadi surat Kristus yang ditulis oleh kami (Paulus), tertulis bukannya dengan dawat, melainkan dengan ROH ALLAH yang hidup, bukannya di atas loh batu, melainkan pada Loh yaitu hati manusia. Maka pengharapan yang demikian itu kepada Allah, kami peroleh dengan berkat Kristus. Bukan pula kami ini sendiri pandai akan mengira barang sesuatu dengan kepandaian sendiri, melainkan kepandaian kami itu datang dari Allah. Ialah (Allah) juga menjadikan kami pandai menjadi pesuruh Perjanjian Baru, bukan pula menurut seperti huruf, melainkan menurut Roh karena huruf itu mematikan, tetapi Roh itu menghidupkan. (2 Korintus 3:2-6). Karena Allah telah memberkati Paulus dengan segala berkat rohani dari surga di dalam Kristus, sebelum dunia ini dijadikan, supaya Paulus suci dan tiada bercela di hadapan Tuhan. (Epesus 1:3-4). Maka Aku (=Paulus) sudah dijadikan pelayan sidang itu, karena kamu (Paulus) akan menyampaikan Firman Allah, yaitu rahasia yang sudah tersembunyi berzaman-zaman dan turun- temurun, tetapi sekarang sudah dinyatakan kepada orang sucinya. Maka kepada mereka itulah Allah dengan kehendaknya sudah menyatakan bagaimana kayanya kemuliaan rahasia itu kepada orang kafir, yaitu Kristus di dalam kamu (=Paulus) itulah pengharapan akan beroleh kemuliaan, yang kami ini (=Paulus) beritakan, sambil menasihatkan tiap-tiap orang dan mengajar tiap-tiap orang, dengan segala hikmat (Gnosis dan Stoa?) supaya dapat kami (=Paulus) mendirikan tiap-tiap orang menjadi sempurna di dalam Kristus, Maka itulah maksud aku (=Paulus) berlelah juga dan berusaha dengan sungguh sekadar kuasanya yang bekerja di dalam aku dengan kuat. ( Kolose 1: 25-29 ) Keterangan Paulus tersebut kiranya tidak terpisahkan dengan apa yang telah dijelaskan dalam Surat Ibrani berikut ini. Setelah sudah Allah berfirman pada zaman dahulu kala kepada . segala nenek moyang kita dengan lidah nabi-nabi beberapa kali dan atas berbagai-bagai peri, maka berfirmanlah ia pula pada akhirnya kepada kita di dalam Anaknya, yang ditetapkannya menjadi waris segala sesuatu, Olehnya juga dijadikannya sekalian alam. (Ibrani 1:1-2) Jadi, menurut Injil Perjanjian Baru atau Paulusisme, firman Tuhan itu ada beberapa model. Pertama, dengan lidah nabi-nabi. Kedua, dalam hati manusia. Ketiga, tertulis dalam hati Paulus, ditulis bukan dengan dawat/tinta, melainkan dengan Roh Allah. Keempat, menjelma (inkarnasi) dalam daging, yaitu Yesus Kristus yang mendatangkan kebenaran dan anugerah (Yahya 1:14 17). Oleh karena itu, di dalam Injil Perjanjian Baru, banyak kita jumpai kata atau ungkapan: "Kristus di dalam aku", "aku di dalam Kristus", atau "kamu di dalam Kristus". Kata atau ungkapan tersebut digunakan Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 19
  • 20. dalam Injil Perjanjian Baru sebanyak 164 kali (Adolf Deissmann). Dan, jangan lupa bahwa Allah telah memilih dan memberkati Paulus di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari surga, sebelum dunia ini dijadikan (Epesus 1:3-4). Oleh karena itu, dalam suratnya kepada orang Galatia, Paulus menerangkan sebagai berikut. Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, tetapi hidup yang sekarang aku hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan Dirinya karena aku. (Galatia 2:20) Jadi, dalam pengertian Injil Perjanjian Baru, yang dimaksud "wahyu Allah" ialah "Yesus itu sendiri", sebagaimana dijelaskan dalam Injil karangan Yahya berikut ini. Maka pada awal pertama adalah Kalam (Logos), dan· Kalam (Logos) itu bersama-sama dengan Allah, dan Kalam (Logos) itu juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah. Segala sesuatu dljadikan olehnya, maka jikalau tidak ada Ia, tiadalah juga barang sesuatu yang sudah terjadi. (Yahya 1:14) Maka kalam (Logos) itu telah menjadi manusia serta tinggal di antara kita, penuh dengan kebenaran dan anugerah. (Yahya 1:14) Prof. Dr. Jan Romein mengatakan bahwa Injil Perjanjian Baru awal, yang ditulis dalam bahasa Yunani, sangat dipengaruhi paham mistik (kebatinan) Stoa dan filsafat Neo-Platonisme (Aera Eropa). Dalam filsafat Neo-Platonisme, diungkapkan bahwa Logos awal sangat sempurna. Dia merenungkan Dirinya, maka terjadilah "Emanasi", yaitu melimpah (dalam bahasa Jawa meleleh), melahirkan adanya Logos kedua. Ini pun masih sempurna. Dialah yang disebut sebagai jiwa alam, yang menjadikan adanya alam raya ini. Dalam Sejarah Konsili, disebutkan bahwa pada akhir abad kedua, segala ketajaman pemikiran teologis diarahkan pada misteri tentang "Anak Allah". Alam pikiran Yunani dengan pengertiannya akan seorang Logos sebagai "pencipta dunia" (Demiurgos), yaitu makhluk utama yang paling tinggi pada tangga makhluk-makhluk penghubung antara Tuhan dan manusia, rupanya menunjukkan jalan yang dapat membebaskan pikiran para tokoh awal Gereja dari dilema yang tak teruraikan itu (Sejarah Konsili). Oleh karena itu, dalam Injil Perjanjian Baru, Paulus mengajarkan .sebagai berikut. Karena Allah itu hanya satu, dan pengantara pun satu di antara Allah dengan manusia, maka ia pun manusia juga, yaitu Kristus. (1 Timotius 2:5) Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 20
  • 21. Dalam surat-surat karangan Paulus, banyak pendapatnya yang sangat dipengaruhi filsafat antik. Dalam khotbahnya yang termasyhur di Aeropagos, Athena, Paulus mengutip kata demi kata dari penyair Stoa, "Aratos": Karena kita dalam Tuhan, gerakan-gerakan kita terjadi dalam Tuhan serta seluruh eksistensi kita. Karena dasar Stoa itulah, Paulus mengembangkan ajaran "hukum kesusilaan alam dan terjadinya hukum itu di dalam hati kecil manusia". Isi hati kecil itu tidak bergantung pada wahyu. Sebelum wahyu itu diturunkan, "hukum hati kecil" sudah memengaruhi kerohanian orang dalam dunia kafir (Hasbullah Bakrie). Paulus menyebutkan: Dan ialah, yang terlebih dahulu daripada sekaliannya, dan segala sesuatu wujudnya ada di dalam Dia (Kolose 1:17). Di dalam Kristus terhimpun segala kelimpahan wujud Tuhan berlembaga (Kolose 2:9). Rahasia Allah yaitu Kristus (Kolose 2:2). Kristus itulah semua dan di dalam semuanya (Kolose 3:11). Allah itu hanya satu dan pengantara pun satu di antara Tuhan dan manusia, maka Ia pun manusia juga, yaitu Kristus Yesus (1 Timotius 2:5). Dalam The Holy Bible (King James Version) berkaitan dengan Injil Yahya 1:1-3, dijelaskan demikian, Logos (Greek for Word) Joh 1:1, Roma 19:13. Dalam The Pocket Oxford Dictionary, dijelaskan: Logos-noun. The Word or Second Person of the Trinity (Greek, reason). Henney Sumali menjelaskan bahwa Logos merupakan "emanasi" dari Allah. Dalam filsafat Neo-Platonisme diungkapkan bahwa "emanasi" atau pelimpahan dari Allah itu melahirkan "Logos pertama" yang menjadikan alam semesta ini (Dr. D.C. Mulder). Dalam surat Paulus kepada orang Kolose disebutkan: Karena di dalam Dialah terhimpun segala kelimpahan wujud Allah berlembaga (Kolose 2:9). Ialah yang menjadi "kepala tubuh" yaitu sidang Jum 'at. Ialah yang meniadi awal dan menjadi sulung. dari antara orang mati, suoaya di dalam sesuatu Ialah yang terutama karena adalah kegemaran Allah, bahwa segala kesemournaan itu terhimpun di dalam Dia. (Kolose 1:18-19) Pengertian "emanasi" dalam filsafat Yunani Neo-Platonisme, oleh pengarang Injil Perjanjian Baru dan tokoh Kristen awal diganti menjadi "inkarnasi" atau "penjelmaan". Hal ini bisa dilihat di dalam Injil karangan Yahya berikut ini. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 21
  • 22. Maka Kalam (=logos) itu telah menjadi manusia (logos awal atau anak Sulung Allah) serta tinggal di antara kita (dan kami sudah memandang kemuliaannya, seperti kemuliaan anak yang tunggal yang daripada bapa) penuh dengan anugerah dan kebenaran. (Yahya, 1:14). Sebab daripada kelimpahannya kita sekalian sudah menerima anugerah dan karunia. Karena Taurat sudah diberi oleh Musa, tetapi anugerah dan kebenaran sudah didatangkan oleh Yesus Kristus. Maka Allah belum pernah dilihat oleh seorang jua pun, tetapi Anak yang tunggal, yang di atas pangkuan Bapa, Ialah yang sudah menyatakan Dia (bisa dilihat dan dipegang). (Yahya 1:16-18) (Keilahian dan Ketuhanan Isa Almasih dalam Tradisi Yahudi dan Kristen). Dalam Dei Verbum-Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi-Dr. T. Jacobs SJ menjelaskan bahwa kitab suci sebenarnya tidak (langsung) menerangkan Sabda Allah, tetapi (pertama-tama) kata-kata manusia. Wahyu Tuhan tidak berupa "dikte", di mana Tuhan menyebut satu per satu segala kata yang harus ditulis oleh pengarang suci. Tuhan menyatakan Diri secara hidup kepada seorang manusia. Dan, tanggapan manusia itu yang kebanyakan kalinya berupa refleksi atas kejadian sejarah, ditulis dan menjadi Kitab Suci (Penerbitan Yayasan Kanisius 1969). Yang dimaksud dengan "refleksi atas kejadian sejarah" dijelaskan sebagai berikut. Pada suatu saat, Yahya melihat ada seekor burung merpati terbang. Kemudian, turun dan hinggap di atas Yesus. Keadaan semacam itu direfleksikan oleh pengarang Injil Yahya, diartikan bahwa "turunlah malaikat Tuhan dari langit," seperti seekor burung merpati, dan hinggap di atasnya (Yesus), maka Dialah Anak Allah. Dalam Injil Yahya secara lengkap ditulis: Maka Yahya pun menyaksikan serta berkata: Aku sudah nampak Roh Allah turun dari langit, seperti seekor burung merpati lalu hinggap di atasnya. Maka aku pun belum kenal Dia, tetapi yang menyuruhkan aku membaptiskan (Dia) dengan air itu, sudah mengatakan kepadaku; Ke atas siapa kelak engkau nampak Roh itu turun dan tinggal di atasnya, Itulah Dia yang membaptiskan dengan Rohul Kudus. Sesungguhya aku sudah nampak, lalu menyaksikan bahwa Ia inilah Anak Allah. (Yahya 1:32-34) Jadi, pengertian firman Allah atau wahyu Tuhan dalam pandangan pengarang Injil dan Gereja sangat jauh berbeda dengan pengertian yang ada di kalangan muslim. Inilah yang perlu disadari oleh semua pihak ketika berbicara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sikap dan pola pandang kaum Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 22
  • 23. Nasrani serta sikap dan pola pandang kaum muslim in. Sebagai gambaran yang jelas, perhatikan keterangan Dr. C. Groenen OFM berikut ini. Menurut keyakinan Kristen, Alkitab -- baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru -- boleh dan harus dikatakan sebuah kitab IIahi. Namun, bukan karena diturunkan dari surga atau didiktekan oleh Allah serta direkam manusia. Alkitab diciptakan oleh umat Allah (Gereja), tetapi dalam hal ini umat dipimpin dan didorong oleh Allah, oleh Roh Kudusnya. Begitulah, Alkitab serentak suatu kitab karangan manusia dan kitab Allah. Melalui pikiran, perasaan, dan perkataan manusia, Allah menyatakan rencana, karya, dan kehendak-Nya kepada kita, kepada umat pilihan-Nya (Pengantar ke dalam Perjanjian Lama). Di samping itu, Bart D. Ehrman mengingatkan mengenai "penulisan kitab suci" yang perlu mendapat perhatian, sebagai berikut. Salah satu masalah yang ditimbulkan oleh naskah-naskah bahasa Yunani Kuno (yang mencakup semua tulisan Kristen masa awal, termasuk buku-buku Perjanjian Baru) adalah sewaktu naskah-naskah itu disalin, tidak ada tanda baca yang digunakan. tidak ada perbedaan antara huruf besar dan huruf kecil, dan yang lebih aneh lagi bagi pembaca zaman sekarang. tidak ada spasi yang digunakan untuk memisahkan kata. Tulisan jenis bersambung ini disebut seriptuo continuo. Hal itu menyebabkan naskah sulit dibaca, apalagi dipahami. Kalimat Godisnowhere bisa berarti hal yang sangat berbeda. Bagi orang yang percaya dengan adanya Tuhan, akan membaca dan mengartikan God is now here sebagai "Tuhan sekarang ada di sini", dan bagi orang yang tidak percaya adanya Tuhan, God is nowhere berarti "Tuhan 1idak ada di mana pun" (Kesalahan Penyalinan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, 2006). Menurut Dr. D.C. Mulder, naskah-naskah asli dari kitab suci itu sudah tidak ada lagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan, dan salinan itu pun bukannya salinan langsung dari naskah asli, dalam arti yang ditulis oleh pengarang, melainkan dari salinan - dari salinan dari salinan dan seterusnya. Sering di dalam menyalin kitab suci, terseliplah salah salin (Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama). B. Maryam dan Isa Ibnu Maryam Al-Our'an menceritakan tentang Bani Israel, mengenai banyaknya perselisihan yang terjadi di Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 23
  • 24. antara mereka. Allah menjadikan soal Maryam dan Isa ibnu Maryam untuk memberikan gambaran tentang keadaan Bani Israel.                                                                                                                                    Dan ketika (Allah) menjadikan anak Maryam untuk memberikan gambaran keadaan, ketika itu kaummu bersorak tentang hal itu. Dan mereka berkata, "Manakah yang lebih baik, ilah kami atau dia?" Mereka memunculkan hal itu hanya untuk membantah, sebenarnya Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 24
  • 25. mereka adalah kaum yang suka bertengkar. Dia (Isa) itu hanyalah seorang hamba yang telah Kami beri karunia dan Kami menjadikannya untuk memberikan gambaran keadaan Bani Israel. Dan kalau Kami mau, niscaya Kami jadikan malaikat-malaikat itu turun ke bumi menggantikan kamu. Sesungguhnya Isa itu memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu tentang adanya hari kiamat itu. Ikutilah keterangan Isa olehmu. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah sekali-sekali kamu dipalingkan oleh setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan yang jelas, dia berkata, "Sungguh aku datang kepadamu membawa Hikmat (Injil) untuk menjelaskan kepada kamu persoalan yang kamu perselisihkan maka bertakwalah dan taatilah aku. Sungguh Allah itu Rabku dan juga Rab kamu maka beribadahlah kepada-Nya, inilah jalan yang lurus." Tetapi, golongan-golongan (al-Ahzab) di antara mereka saling berselisih dan celakalah mereka yang zalim oleh azab pada hari yang pedih (kiamat). Mereka tidak menunggu selain saatnya datang (kiamat) yang tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. Teman- teman yang akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa. (OS Az-Zukhruf: 57-67) Soal Maryam dan Isa ibnu Maryam adalah gambaran keadaan bagi Bani Israel. Maksudnya, persoalan Maryam dan Isa ibnu Maryam hendaknya dilihat dari latar belakang keadaan Bani Israel. Allah mengingatkan dengan menyebut, "Hai Maryam saudara perempuan Harun .... " (QS Maryam: 28). Di sini, arti saudara bukan hubungan keturunan secara biologis karena Harun hidup pada abad ke-14 Sebelum Masehi. Sedangkan, Maryam hidup pada awal abad pertama Masehi. Namun, saudara di sini berarti keturunan dalam "alur keimanan", bahwa Harun adalah imam yang dihormati karena "dinobatkan dengan diberi minyak yang mahal harganya". Dengan kata lain, imam yang disalap (Keluaran 28:1). Kedudukan imamat bagi Harun dan anak turunnya supaya dijaga (Keluaran 40:12- 16). Imamat itu dari turun anak sulung laki-laki (Bilangan 3:1-4). Jadi, hal ini sama halnya mengapa "muslim" memanggil Ibrahim, "bapamu atau ayahmu" (QS 22:78) karena muslim adalah orang yang menganut dan mengikuti "millah Ibrahim" (QS16:123, 3:68). Dan, Maryam adalah keturunan orang yang terhormat dan mulia akhlaknya (QS19:28), bukan pelacur seperti tuduhan kaumnya. Persoalannya, Maryam itu "anak sulung, tetapi perempuan" sehingga tidak ada hak untuk menjadi "imam" dalam adat mereka. Namun, ibunya sudah bernazar bahwa anaknya Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 25
  • 26. kelak hanya supaya berbakti kepada Allah. Oleh karena itu, ketika Maryam baru saja dilahirkan, ibunya berkata kepada Allah, "Ya Allah, aku telah melahirkan seorang anak perempuan, dan aku beri nama Maryam." Akan tetapi, Allah mengetahui "bahwa anak laki- laki itu tidak sarna dengan anak perempuan" (QS 3: 36). Lalu, ibunya berdoa agar Maryam dipelihara dari godaan setan dan kelak punya keturunan. Doa ibunya tersebut diterima Allah dengan baik (QS 3: 37). Jadi, pada suatu saat nanti, Maryam akan mempunyai anak. Ini adalah janji Allah. Namun, yang jelas dalam Al- Qur'an tidak ada cerita atau tidak "dijelaskan" kapan dan dengan siapa Maryam menikah. Hanya dikatakan bahwa malaikat datang kepada Maryam memberi kabar gembira "sesuai dengan janji Allah" (bikalimatin minhu) bahwa ia akan punya anak, namanya Isa ibnu Maryam. Anak itu wajihan, bebas atau bersih dari tuduhan (fitnah), baik di dunia maupun akhirat, dan termasuk orang yang didekatkan kepada Allah (QS 3:45). Arti wajihan sejalan dengan petunjuk-Nya bahwa Isa itu selamat ketika lahir, ketika kematiannya, dan ketika menghadapi kebangkitan pada hari kiamat (QS 19:33). Perlu diketahui bahwa kata wajihan hanya dipergunakan dua kali dalam Al-Qur'an. Yang pertama untuk Nabi Musa (QS 33: 69) dan yang kedua untuk Nabi Isa (QS 3:45). Dan, yang dimaksud dengan wajihan, diberi keterangan oleh Allah, yaitu orang yang dibersihkan atau dibebaskan dari tuduhan, fitnah, atau penghinaan.                    Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu menjadi seperti orang-orang yang "adza Musa" (menuduh, merendahkan, menghina) Musa karena Allah telah membebaskan (membersihkan) Musa dari tuduhan atau pelecehan mereka itu. Maka Musa bagi Allah adalah wajihan (orang yang bebas atau bersih) dari tuduhan itu. (QS Al-Ahzab: 69) Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 26
  • 27. Di kalangan Bani Israel, kedudukan "anak sulung" sangat strategis. Hal itu dijelaskan sebagai berikut. 1. Kuduskanlah bagiKu semua anak sulung (Keluaran 13:2). 2. Yang sebagai anak sulung menjadi hak Tuhan (Imamat 27:26). 3. Akulah yang empunya semua anak sulung (Bilangan 3:13). 4. Semua anak sulung orang Israel kepunyaan-Ku (Bilangan 8:17). 5. Segala anak sulung haruslah kau kuduskan (Ulangan 15:19). 6. Aku mengkuduskan bagi-Ku semua anak sulung (Bilangan 3:13). 7. Anak sulung di antara anak-Ku laki-Iaki Kutebus (Keluaran 13:15). Nabi Isa a.s. dihinakan oleh kaumnya dengan tuduhan bahwa dia adalah "anak dalam buaian" (QS 3:46). Padahal, Isa sudah ditetapkan Allah sebagai nabi, sudah diajarkan Alkitab (QS 19: 29-30). Kehadirannya membawa berkah, yaitu kebaikan di mana pun dia hadir (QS 19:31-32). Jadi, "punya bapa atau tidak", bukan itu yang harus dikaji dan dipelajari oleh muslimin. Apa yang dikatakan oleh Isa ketika dalam mahdi wa kahlan? Ternyata jawaban Isa kepada orang tua-tua, "Yang mengatakan pada Maryam bagaimana kami supaya berbicara kepada man kana fil mahdi shabiyya (anak dalam buaian)." Tetapi, jawab anak itu (yaitu Isa a.s.), "Aku hamba Allah, telah diberikan-Nya kepadaku Alkitab dan aku dijadikan-Nya seorang nabi." (QS 19: 29-30. Jadi, kata-kata orang tua-tua, "anak kecil dalam buaian", adalah suatu kiasan yang sifatnya penghinaan (meremehkan Nabi Isa a.s.). Sesuai dengan petunjuk Allah bahwa Allah menjadikan sikap dan tingkah laku Bani Israel sebagai pelajaran bagi masyarakat yang sezaman dan yang sesudahnya, adapun bagi orang yang bertakwa mengandung pelajaran (QS 2:66). Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil dari sikap dan tingkah laku Bani Israel terhadap Allah serta petunjuk-Nya yang diturunkan kepada mereka, yaitu Taurat Musa dan Injil Isa? Hal tersebut supaya dipahami oleh para muslim ini agar jangan sampai bertindak dan berbuat yang sama sehingga akan mengalami nasib seperti yang pernah menimpa Bani Israel itu, yaitu terjadinya ikhtilaf-perbedaan pendapat dan perselisihan yang berkepanjangan (QS 27: 76). Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 27
  • 28. Dalam hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam., diungkapkan penyebab Bani Israel pecah menjadi "tujuh puluh dua aliran" (HR Turmudzi). Kaum Yahudi dan Nasrani pecah menjadi tujuh puluh dua aliran (HR Ahmad dan Abu Daud). Umatku (nabi/muslim) pecah menjadi tujuh puluh tiga aliran. Nabi Muhammad bukan "meramalkan bahwa umatnya akan pecah", melainkan mengingatkan, jika sikap dan tingkah laku kaum muslimin menjadi seperti kaum Yahudi dan Nasrani maka akan berpecah belah, berbuat golongan-golongan, seperti kaum Yahudi dan Nasrani. Allah mengingatkan dengan petunjuk wahyu-Nya,                   Dan janganlah kamu menjadi seperti mereka yang berpecah belah dan berselisih setelah datang (sampai) kepada mereka keterangan yang jelas (dari Allah). Mereka akan terkena azab yang besar. (QS Ali Imran: 105) Dalam membahas mengenai Maryam dan Isa ibnu Maryam, perlu diperhatikan "hubungan dan kedudukan" pengertian Bani Israel dan lahirnya paham Yahudi. Al-Qur'an menunjukkan bahwa Yahudi sebagai aliran paham, muncul dari kalangan Bani Israel yang melanggar janji Allah (QS 5:12- 13). Akibat pelanggaran tersebut, mereka dilaknat (dikutuk) oleh Allah. Hati mereka menjadi degil, mengubah pengertian dari arti dan kedudukan yang semestinya, dan mereka mengabaikan peringatan Allah (QS 5:13). Petunjuk ayat tersebut memberi pengertian bahwa Bani Israel tidak selamanya fadhaltukum 'alal'alamin (Allah melebihkan mereka dari bangsa-bangsa lain) (QS 2: 47, 122). Setiap umat yang didatangi rasul-Nya, bisa memperoleh kelebihan apabila mereka bisa menjaga, menaati, dan mengamalkan petunjuk-Nya (QS 7: 159, 181). C. Janji Allah kepada Bani Israel 1. Janji Allah kepada Ibrahim Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 28
  • 29. Nenek Moyang Israel. Perjanjian yang kekal. Aku menjadi Allah bagimu dan segala anak cucumu yang kemudian daripada kamu itu. Aku akan mengaruniakan tanah kepadamu yang kamu menjadi orang dagang sekarang ini (tanah Kanaan). Hendaklah kamu dan anak-cucumu yang kemudian dari padamu memelihara perjanjianku yaitu segala anak laki-Iaki dalam rumahmu dikhitankan daging kulupnya. (Kejadian 17: 7-13) Bahwa Allah akan menjadikan Ibrahim suatu bangsa yang besar. Dan barangsiapa menghormati Ibrahim akan dihormati Allah, dan barangsiapa menghinakan Ibrahim akan dihinakan Allah. Dan dari turun Ibrahim, bangsa-bangsa dunia akan diberkati (Kejadian 12:1-3). 2. Janji Allah kepada Israel Aku akan membuat perjanjian yang kekal dengan Israel.. Aku akan menjadi Allah bagi mereka, dan mereka menjadi umat bagi-Ku. Bahwa Aku Tuhan kesucian orang Israel. (Yehezkiel 37: 26-28) D. Israel Melanggar Janji Allah 1. Mereka berbuat bakti kepada dewa-dewa. Bahwa isi rumah Israel dan Yehuda, sudah merombak. perjanjianku, yang sudah Kuteguhkan dengan nenek moyangnya. 2. Sejak keluar dari Mesir Aku sudah mengutus nabi-nabi-Ku, tetapi kamu lebih durhaka dari nenek moyangmu (Yeremia 7:25). Israel mencemarkan nama Allah (Yehezkeil 36:22). Israel meninggalkan Allahnya (Yeremia 3:12-13,31). Yehuda akan dihukum karena kejahatannya (Yeremia 1:16). Israel ditawan karena kejahatannya (Yehezkiel 39:23) Al-Qur'an mengingatkan bahwa kaum Yahudi itu kerjanya adalah yuharifunal kalima 'an mawadhi'ihi, yaitu mengubah pengertian dari arti dan kedudukan yang semestinya. Misalnya, nama kitab mereka, Pentateuch (Taurat Musa) bahasa Ibrani diganti menjadi Septuaginta (bahasa Yunani), diganti lagi menjadi Vulgata (kitab yang menerima atau menampung tradisi, bahasa Latin), diganti The Holy Bible (bahasa Inggris), diganti Alkitab (bahasa Indonesia). Dalam hal ini, termasuk perubahan-baik yang disengaja maupun yang tidak - dalam menyalin atau menyadur ke dalam bahasa lain (Bart. D. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 29
  • 30. Ehrmann, Prof. Dr. C. Groenen OFM, Th. C. Vriezen, Prof. Dr. D.C. Mulder). Al-Our'an menjelaskan,                                         Dan kaum Yahudi itu kerjanya mengubah kalimat dari arti dan kedudukan yang semestinya, dan mereka mengatakan, "Kami telah mendengar (petunjuk wahyu Allah), tetapi kami tidak memerhatikan (kami abaikan) karena memperdengarkan (mengajarkan) apa yang bukan kami telah dengar itu, kami adalah orang-orang yang terpelihara (menganggap benar)." Mereka memutarbalikan (petunjuk) dengan lidah mereka, dan mereka mencela agama (yang diajarkan oleh nabi-nabi-Nya). Sekiranya mereka mau berkata (mengakui), "Kami telah mendengar (petunjuk Allah) dan kami menaatinya dan (mengajak orang) mendengarkan serta memerhatikan (ajaran nabi-nabi-Nya)." Yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan tepat, tetapi Allah melaknat mereka karena kekafiran mereka itu, dan mereka tidak beriman kecuali sedikit. (OS An-Nisa': 46) Apa yang diungkapkan oleh Al-Qur'an adalah suatu kenyataan apabila kita memerhatikan kisah yang mereka ungkapkan sendiri dalam kitab mereka (perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Dari paham Yahudi itulah, kemudian muncul dan lahir paham yang disebut Mazhab Nasrani di Antioshia, tokohnya Paulus (Kisah Para Rasul 24:5). Dan, munculnya setelah Nabi Isa wafat. Murid- murid Paulus itulah yang mula-mula disebut orang "Kristen" (Kisah Para Rasul 11: 25-26). Al-Qur'an mengungkapkan bahwa munculnya paham Nasrani adalah ketika paham Yahudi bercampur baur dengan paham Yunani-Romawi. Dalam istilah AI-Our'an, disebut latif, artinya bercampur atau sinkretis (QS 17: 4-7, 104). Prof. Dr. C. Groenen OFM menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi di Palestina tidak hanya mengajarkan paham Nasrani kepada bangsanya, tetapi juga kepada orang kafir, yaitu orang-orang Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 30
  • 31. selain Yahudi. Tokoh Yahudi yang mengajarkan paham Nasrani, yang tidak hanya mengajarkan agamanya itu kepada orang Yahudi, tetapi juga kepada para penyembah berhala (pagan) - yang disebut "orang kafir", maksudnya adalah orang-orang bukan Yahudi - adalah Paulus, tokoh Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5). Setelah Yesus hilang dari panggung sejarah, Paulus yang sedang meluap-luap kemarahannya kepada murid-murid Yesus di Damsyik, secara dramatis menyatakan bertobat karena menerima panggilan Yesus dari surga. Bahwa Yesus kini menetapkan Paulus menjadi alat yang berguna bagi Yesus untuk memasyhurkan namanya (bukan ajarannya). Dan, Paulus ditetapkan menjadi rasul bagi orang kafir (Kisah Para Rasul9:15). Karena mendapat perlawanan keras dari pihak Yahudi maka Paulus mendapat "pesan dari Tuhan" dengan firman-Nya: Aku jadikan engkau suatu terang bagi segala orang kafir supaya engkau mendatangkan selamat sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 13: 45-47). Maka Paulus mengajarkan bahwa Tuhannya telah menetapkan Paulus menjadi rasul bagi orang-orang yang tidak bersunat (Galatia 2: 8, Roma 11:13). Mengenai pekerjaan kaum Yahudi mengubah kalimat dari arti dan kedudukan yang semestinya, lebih tegas ikuti penjelasan Wali Gereja Indonesia berikut ini, terkait dengan sikap dan pola pandang pendiri Mazhab Nasrani, yaitu Paulus. Paulus sama sekali tidak memberitakan, melainkan membicarakan pernyataan-pernyataan Injil. Paulus mendalaminya sampai pada dasarnya, membuka rahasia-rahasia Ilahi yang terpendam di dalamnya, lagi jalan bagaimana memenuhi dan mewujudkannya dalam praktik hidup sehari-hari. Bahasa karangan-karangan Injil tenang dan terang, bahasa Paulus jarang tenang, biasanya hidup dan bersemangat, tetapi dengan itu sering berbelit dan kabur. Pemikiran Paulus terlalu teliti dan mendalam untuk menulis lancar. Sedangkan, menulis untuk menyatakan rahasia-rahasia dunia Ilahi yang "tidak mungkin dan tidak halal diungkapkan dengan bahasa manusia" (2 Korintus 12:4), Paulus terpaksa mencari-cari istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan yang serasi dengan misteri-misteri itu, yang tidak segera muncul. Malah perkataan dari bahasa yang lazim harus diisinya dengan pengertian yang baru atau diberi corak baru sehingga terasa aneh dan asing oleh pembaca (Injil him. 527) Lain kali, Paulus menafsirkan peristiwa-peristiwa atau tokohtokoh Perjanjian Lama sebagai lambang peristiwa-peristiwa Perjanjian Baru, atau ucapan Kitab Kudus Perjanjian Lama sebagai perbandingan atau penjelasan pengertian-pengertian Perjanjian Baru. Tafsiran Paulus yang demikian itu harus diterima sebagai diilhamkan oleh Roh Kudus (Injil him. 528). Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 31
  • 32. Di samping itu, Paulus kerap kali menggunakan kejadiankejadian atau kutipan-kutipan dari Kitab Kudus hanya untuk menerangkan pendapat, gagasan, atau tujuannya sendiri atau guna memberi suatu corak atau suasana suci kepadanya. Dalam pada itu, Paulus sering mengubah susunan atau ucapan-ucapan asli untuk menyesuaikannya dengan tujuannya. Di sini, pengutipan hanya memberi unsur gaya bahasa, tanpa dimaksudkan memberi suatu tafsiran. Demikian pula, Paulus agak banyak menggunakan perkataan atau ungkapan dari Kitab Kudus, dijadikannya bahasanya sendiri, dengan tidak mengindahkan arti atau corak artinya dalam hubungannya dengan yang asli (Injil hlm. 529). Paulus mengambil istilah dari Septuaginta, tetapi bukan dalam arti yang sarna, melainkan diisinya dengan pengertian serba baru (Injil him. 573). F. Keadaan Bani Israel pada Zaman Nabi Isa a.s. Allah menurunkan Alkitab kepada Nabi Musa, setelah umat sebelumnya mengalami kerusakan (QS 28:43). Taurat Musa itu diwariskan kepada Bani Israel (QS 40:53). Namun, Taurat Musa tersebut diperselisihkan di antara mereka (QS 11:110). Akibatnya, tidak terpelihara keutuhan serta kemurniannya, terserak dalam lembaran-Iembaran kertas (QS 6:91). Untuk memperbaiki keadaan Bani Israel yang demikian itu, Allah mengutus Nabi Isa kepada Bani Israel (QS 5:46, 61:6). Allah menurunkan dan mengajarkan Injil kepada Nabi Isa untuk membenarkan (mushaddiq) Taurat Musa (QS 5: 46) Dalam kisah lama, kita dapatkan apa yang diperingatkan oleh Nabi Musa terhadap Bani Israel bahwa: Aku masih hidup kamu sudah berani melanggar petunjuk Allah yang aku ajarkan kepadamu. Bila aku telah tiada, kamu akan lebih durhaka. (Ulangan 31: 27). Hai segala umatku kamu disesatkan oleh pemimpinmu, dan jalan yang patut kamu jalani itu dibongkarnya. (Yesaya 3: 12). Dan lagi; firman Tuhan demikian: Bahwa bangsa ini menghormati Aku dengan mulutnya dan dengan lidahnya juga dimuliakannya aku, tetapi hatinya jauh daripadaku, adapun peri mereka itu berbuat ibadah kepada-Ku yaitu pengajaran hukum-hukum manusia belaka. Maka oleh sebab ;tu sesungguhnya Aku selalu akan melakukan kepada bangsa ini barang yang ajaib dan mengherankan, karena hikmah segala hakimnya akan hilang dan akal segala orang alimnya akan samar. (Yesaya 29:13-14) Hendaklah kamu ingat akan Taurat Musa, hamba-Ku, yang telah Aku berfirman kepadanya di atas Hareb di hadapan segenap orang Israel, dengan segala syariatnya dan hukumnya. (Maleachi 4: 4) Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 32
  • 33. Daripada masa nenek moyang kamu keluar dari negeri Mesir datang kepada hari ini sudah Kusuruhkan segala hamba- Ku, nabi-nabi itu, kepadamu pada sebilang hari Aku bangun dan menyuruhkan dia dari pagi-pagi. Tetapi tiada mereka itu mau dengar akan Daku atau memberi telinga, melainkan ditegarkannya tengkoknya dan dibuatnya jahat terlebih daripada nenek moyangnya. (Yeremia 7:25-26) Taurat Musa firman Allah kepada orang Israel (Nehemia 8:2). Israel menuduh nabi-nabinya berbuat dusta: Bahwa segala nabi bernubuat dengan dusta dan segala imam pun merajalela oleh kuat tangannya dan segala umatku pun suka akan yang demikian, tetapi apakah akal kamu pada akhir kelak? (Yeremia 5:31). Bahwa pengeruh umatku itu kanak-kanak juga adanya dan orang perempuan merajalela atasnya. Hai segala umatku! Kamu disesatkan oleh pemimpinmu, dan jalan yang patut kamu jalani itu dibongkarnya (Yesaya 3:12). Bahwa sesungguhnya bangsa ini disesatkan oleh segala pemimpinnya (Yesaya 9:15). Dan Aku akan memutuskan hukum atas mereka itu dan atas segala kejahatannya sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan sudah membakar dupa bagi dewata dan sudah menyembah sujud kepada perbuatan tangannya (Yeremia 1:16). Israel menyembah dewa-dewa asing (Yeremia 5:19). Israel menyembah Baal (Yeremia 7:9). Dan lagi penuhlah negerinya dengan berhala. Bahwa mereka itu menyembah sujud kepada perbuatan tangannya sendiri dan kepada barang yang telah diperbuatnya dengan jarinya (Yesaya 2:8). Maka sebab itu firman Tuhan kepadaku: Bahwa Israel yang terbalik itu sudah menyatakan dirinya benar daripada Yehuda yang khianat itu. Pergilah engkau (=Yeremia), serukanlah perkataan ini ke utara bunyinya: Hendaklah engkau tobat hai Israel yang terbalik, demikianlah firman Tuhan (Yeremia 3:11-12). Ternyata, keadaan tersebut berlanjut dan berkepanjangan dalam sejarah Bani Israel. Sampai pada zaman Nabi Isa pun, beliau masih menghadapi persoalan yang sama. Hal ini terungkap dalam Injil Perjanjian Baru sebagai berikut. Maka kata Yesus kepada mereka itu: Benar sekali barang yang nabi Yesaya telah bernubuat akan hal kamu, orang munafik, seperti yang tersurat: Bahwa kaum ini menghormati Aku dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripadaku. Sia-sialah mereka itu menyembah aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia. Hukum Allah kamu tinggalkan, tetapi adat istiadat manusia kamu pegang. Maka katanya lagi kepada mereka itu: Sesungguhnya kamu menolakkan hukum Allah, supaya dapat kamu menurut adat istiadat orang tua-tuamu. Karena Musa berkata: Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana Hormatilah ibu bapamu, dan . barangsiapa yang mencerca bapanya atau ibunya, ialah akan mati dibunuh. (Markus 7: 6- 10) F. Peringatan Keras Nabi Isa terhadap Ahli Taurat dan Orang Parisi Tatkala itu, datanglah kepada Yesus orang-orang Parisi dan ahli Taurat dari Yerusalem serta berkata: Apakah sebabnya murid-muridmu melanggar adat istiadat orang tua-tua? Karena tiada mereka membasuh tangannya apabila hendak makan. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu: Apakah sebabnya kamu pun melanggar hukum Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tua kamu? Karena Allah telah berfirman: Hormatilah ibu bapamu, dan lagi: Siapa yang mencerca bapanya atau ibunya ialah akan mati dibunuh. Tetapi kata kamu ini: Barangsiapa yang berkata kepada bapanya atau ibunya: Bahwa barang yang patut menjadi faedahmu daripadamu itulah kupersembahkan kepada Allah, maka tiada wajib bagi orang itu memberi hormat kepada Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 33
  • 34. bapanya atau ibunya lagi, demikianlah kamu meniadakan firman Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tuamu. Hai orang munafik, benar sekali barang yang disabdakan oleh nabi Yesaya dahulu dari hal kamu demikian ini: Bahwa kaum ini menghormati Aku dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripadaku. Sia-sialah mereka itu menyembah Aku karena mereka itu mengaiarkan hukum-hukum akal man usia. Maka dipanggilnya orang banyak itu, lalu berkata kepada mereka itu: Dengarlah dan ketahuilah olehmu! Bukannya barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, melainkan barang yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Lalu murid-muridnya pun datang serta berkata kepadanya: Tahukah Rabbi. bahwa orang Parisi itu sakit hati, tatkala didengarnya perkataan yang demikian itu. Maka jawab Yesus: Katanya: Sesuatu tanaman yang tiada ditanam oleh bapaku yang di Surga, ialah akan dicabut. Biarkanlah orang itu. Mereka itu pemimpin buta daripada orang yang buta. Jikalau orang buta memimpin orang buta, niscaya keduanya pun akan jatuh ke dalam lubang (Matius 15: 14). Selanjutnya, Yesus berkata: Jagalah dirimu dari ragi orang Parisi dan Saduki itu. Maka barulah murid-murid itu mengerti bahwa bukan Yesus berkata tentang menjaga dirinya dari ragi, melainkan daripada pengajaran orang Parisi dan orang Saduki (Matius 16:11-12). Setelah itu bertuturlah Yesus kepada orang banyak dan murid-muridnya, katanya: Bahwa ahli Taurat dan orang Parisi duduk di atas kursi Musa. Sebab itu, hendaklah kamu membuat dan menurut segala sesuatu yang dikatakannya kepadamu, tetapi perbuatannya jangan kamu lakukan karena mereka itu berkata-kata saja, tetapi tiada mengamalkan. Maka dikatakannya tanggungan yang berat dan yang sukar dipikul, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka itu sendiri dengan jarinya pun tiada mau menggerakkan dia. Maka segala perbuatannya dilakukannya saja supaya dilihat orang maka pengikat sembahyang dilebarkannya dan rumbai-rumbai pakaiannya dilabuhkannya, dan lagi mereka itu suka duduk di tempat yang mulia di dalam perjamuan, dan di kursi kehormatan di dalam rumah sembahyang, dan suka mereka itu diberi hormat dipasar, dan suka dipanggil "Guru Besar", tetapi jangan kamu ini dipanggil orang "Guru Besar", karena Satu saja Guru kamu, maka kamu ini bersaudara. Dan janganlah kamu memanggil "Bapa" akan barang seorang pun, di dalam dunia ini karena Satu saja Bapa kamu, yaitu yang ada di surga. Dan lagi janganlah kamu dipanggil orang "Penganjur" karena penganjur kamu Satu saja, yaitu Kristus. (Matius 23:1-10) Wahai bagi kamu, Hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu menutup pintu kerajaan surga menahan orang, maka kamu ini tiada masuk dan orang yang ingin masuk kamu tegahkan. Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu mengelilingi laut dan darat hendak membawa seorang sahaja masuk agama dan apabila ia sudah masuk, maka kamu jadikan dia anak isi nereka dua kali ganda daripada kamu sendiri. Wahai bagi kamu, hai pemimpin yang buta, yang berkata: Barangsiapa yang bersumpah demi Bait Allah, tiada mengapa, tetapi barangsiapa yang bersumpah demi emas Bait Alfah, maka tertanggunglah. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 34
  • 35. Hai orang bodoh yang buta. Apakah yang lebih besar: Emaskah atau Bait Allah yang mengkuduskan emas itu? (Matius 23:13-17) Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu membayar sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal ikhwal yang terlebih wajib di dalam Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan, kamu tinggalkan. Inilah yang patut diperbuat dan yang lain itu pun jangan ditinggalkan. Hai pemimpin yang buta, yang menapis nyamuk, tetapi menelan unta. Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya ada penuh dengan hasil rampasan dan lobamu. Hai orang Parisi yang buta!, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan dan pinggan, supaya luarnya pun menjadi bersih. Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu seumpama kubur yang bersapu kapur, sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang mati dan berbagai-bagai najis. Sedemikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada orang, tetapi di dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa. Sebab itu ingatlah, bahwa Aku akan menyuruhkan kepadamu beberapa nabi dan orang budiman dari ahli Taurat. Maka separuhnya akan kamu bunuh dan kamu salibkan, dan separuhnya lagi akan kamu sesah di dalam rumah sembahyang dan menghambat dari sebuah negeri ke sebuah negeri. Supaya tertanggunglah atas kamu segala darah orang benar yang tumpah di atas bumi, yaitu dari darah Habil yang benar sehingga sampai kepada darah Zakaria anak Barakia, yang telah kamu bunuh di antara rumah Allah dengan tempat kurban. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa segala perkara ini akan berlaku ke atas bangsa ini. (Matius 23: 34-36) Dalam hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga terdapat suatu ungkapan yang terkait dengan keadaan Bani Israel, setelah Nabi Musa a.s. wafat. Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak ada seorang nabi yang diutus sebelum aku kepada umatnya, melainkan ada bagi nabi itu orang-orang yang menjadi muridnya (khawariyyun) dan menjadi sahabat- sahabatnya. Mereka melakukan sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, pada generasi setelah (sesudah nabi itu wafat), terjadilah (terdapat) orang yang suka bicara apa yang mereka tiada perbuat, dan suka berbuat apa yang tiada diperintahkan (oleh nabi itu). Maka barangsiapa yang berusaha keras (jahada) menghadapi mereka itu dengan tangannya ialah mukmin, dan barangsiapa yang berusaha keras (jahada) menghadapi mereka dengan perkataannya, ialah mukmin, dan barangsiapa berusaha keras (jahada) menghadapi mereka itu dengan hatinya, ialah mukmin, dan tiada iman sebesar biji sawi pun sesudah itu. " (HR Muslim) Peringatan keras yang dilontarkan Vesus kepada "ahli Taurat dan orang Parisi" cukup menarik dan menggelitik untuk diperhatikan secara cermat karena Yesus dengan tegas "menyebutkan sifat-sifat orangnya", khususnya yang terkait dengan drama penyaliban. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 35
  • 36. 1. Orang itu dari kalangan ahli Taurat orang Parisi. 2. Orang itu duduk (memposisikan diri) pada ajaran Musa. 3. Orang itu tergolong pemimpin orang Parisi. 4. Pemimpin itu buta matanya (sebelah) dan "matanya sakit-sakitan. 5. Orang Parisi itu bangga dengan perbuatan dosanya. 6. Orang itu mengaku atau membanggakan soal penyaliban, dan membanggakan soal darah penyaliban yang tertumpah ke bumi. 7. Orang itu banyak mengarungi lautan dan menjelajah bumi. Apabila kita mengikuti keterangan dalam kisah Injil Perjanjian Baru maka "sifat-sifat orang tersebut" kita temukan pada pengakuan Paulus, pendiri Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5). 1. Seorang pemimpin dari kalangan ahli Taurat, orang Parisi. Paulus murid Pendeta Gamaliel (Kisah Para Rasul 24:1-4), tentang syariat Taurat, Paulus penganut aliran Parisi (Pilipi 3: 5- 6). Paulus matanya buta sebelah (Galatia 4: 15) (Max I. Dimond). 2. Duduk pada kursi Musa, memosisikan diri atau mendasarkan ajarannya pada Musa. Paulus mengajarkan pahamnya bahwa: Wajib Kristus merasai sengsara dan wajib Ia yang pertama- tama bangkit dari antara orang mati. Didasarkan atas "sabda nabi-nabi dan Musa" (Kisah Para Rasul 26:22-23). Dalam Perjanjian Lama, tidak kita dapatkan sebutan Kristus. 3. Orang itu tergolong pemimpin kaum Parisi. Paulus adalah penganut paham Parisi dalam syariat Taurat. Kemudian, Paulus menjadi kepala Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5) dan menyatakan diri wajib melakukan perseteruan melawan Yesus orang Nazaret (Kisah Para Rasul 26:9). Setelah terjadi kisah pertobatannya, ketika sedang melampiaskan dendam dan kemarahan yang meluap-luap, Paulus mengaku terpanggil oleh Yesus, ditetapkan menjadi alat yang berguna untuk "memasyhurkan namanya" (Kisah Para Rasul 9:1-15), bukan ajarannya (Galatia 2: 18, 1: 23). 4. Orang Parisi yang menjadi pemimpin itu matanya buta (sebelah) atau sakit-sakitan matanya (Galatia 4: 15). 5.Orang Parisi itu bangga dengan perbuatan dosanya terhadap Yesus dan murid-muridnya. Hanya Paulus orang Parisi yang menyatakan wajib melakukan perseteruan melawan Yesus orang Nazaret (Kisah Para rasul 26:9). Dan, segala kejahatan Paulus terhadap Yesus, dijadikan alasan oleh Paulus sehingga ia mendapat rahmat dari Kristus, dan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah orang yang paling sabar. Maka Yesus berkenan menjadikan Paulus sebagai teladan bagi segala orang yang percaya akan dia kelak, menuju hidup yang kekal (1 Timotius 1:15-16) dan memilih Paulus menjadi alat yang berguna untuk memasyhurkan namanya (Kisah Para Rasul 9:15), bukan ajarannya (Galatia 2: 18). Ketika Stepanus, murid Yesus dibunuh secara kejam, para algojo meletakkan pakaian mereka pada kaki Saul atau Paulus (Kisah Para Rasul 7: 54-60). 6. Orang yang mengajarkan dan membanggakan tentang salib Kristus adalah Paulus: Kristus wajib menderita (Kisah Para Rasul 26:22-23), Paulus memberitakan tentang Kristus yang disalibkan (1 Korintus 1:23). Jikalau Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan kami (=Paulus) dan sia-sialah juga iman kamu (1 Korintus 15:14). Kristus menyerahkan Dirinya karena aku (=Paulus) (Galatia 2:20). Oleh darah-Nya kita beroleh penebusan (Epesus 1:7). Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 7. Orang Parisi itu banyak mengarungi lautan dan daratan. Perhatikan kisah Paulus berikut 36
  • 37. ini. Maka sangatlah malu aku ini, seolah-olah kami ini sudah lemah. Tetapi di dalam hal mana pun orang berani, (aku berkata dengan kebodohan), aku berani juga. Orang Ibranikah mereka itu? Demikian juga aku. Orang Israelkah mereka itu? Demikian juga aku. Keturunan Ibrahimkah mereka itu? Demikianlah juga aku. Pesuruh Kristuskah mereka itu? (aku berkata seperti orang yang sudah hilang aka!), aku ini lebih lagi: di dalam kelelahan terlebih banyak, di dalam penjara berlebih-lebih, disesah terlampau sangat, kerap kali di dalam bahaya maut. Daripada orang Yahudi lima kali aku menerima sesah, tiap-tiap kali empat puluh kurang satu, tiga kali aku dicemuk, sekali aku dirajam, tiga kali karam kapal. sehari semalam aku hanyut dilaut, banyak sekali di dalam perjalanan, di dalam beberapa bahaya sungai, di dalam beberapa bahaya orang kafir, di dalam beberapa bahaya negeri, di dalam beberapa bahaya di padang belantara, di dalam beberapa bahaya di laut, di dalam beberapa bahaya di antara saudara-saudara yang munafik, di dalam kelelahan dan kesusahan, kerap kali berjaga, kerap kali di dalam ouasa dengan kedinginan dan bertelanjang. Dan lagi (lain daripada segala perkara itu, yang tiada termasuk di dalam hal ini) yang menimpa aku setiap hari, yaitu susah akan hal segala sidang Jumat. (2 Korintus 11: 21-28) Paulus adalah orang yang tidak dikenal oleh Yesus dan Paulus tidak pernah bertemu muka dengan Yesus. Itulah sebabnya, ketika di taman Getsemani, pasukan laskar Kepala Imam, orang tua- tua, dan orang Parisi yang bersekongkol hendak membunuh Yesus, meminta supaya diberikan isyarat, di antara orang banyak itu, yang mana Yesus yang hendak ditangkap. Paulus yang telah meminta surat mandat atau surat kuasa dari Kepala Imam dan orang tua-tua untuk melakukan pembunuhan terhadap Yesus dan murid-muridnya. Dan, hal itu dilakukan dengan penuh semangat oleh Paulus, sampai di negeri asing (Kisah Para Rasul 26:9-11). Karena begitu besarnya semangat dan gairah Paulus sebagai orang Parisi maka tatkala mendapat kritik yang sangat keras dan tajam dari Yesus, Paulus sangat sakit hati (Matius 15:7-14). Yesus mengatakan bahwa orang Parisi itu orang munafik. Mereka menyembah Tuhan dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripada-Nya. Mereka mengajarkan hukum- hukum akal manusia. Bukan barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, tetapi yang keluar dari mulut. Maksudnya ‘ajaran orang Parisi’ Mereka itu pemimpm buta dan orang buta (Matius 16:11-12). Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik: Kamu mengelilingi laut dan darat hendak membawa seorang saja masuk agama, tetapi apabila ia sudah masuk, maka kamu jadikan dia anak isi neraka dua kali ganda daripada dirimu sendiri. Hai orang bodoh yang buta (Matius 23: 13-17). Kamu membayar sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal ikhwal yang terlebih wajib di dalam Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan kamu tinggalkan. Kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya ada penuh dengan hasil rampasan dan lobamu. Hai orang Parisi yang buta! Bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan dan pinggan, supaya luarnya pun menjadi bersih. Karena kamu seumpama kubur yang bersapu kapur, sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang mati dan berbagai-bagai najis. Demikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada orang, tetapi di dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa (Matius 23: 23-28) Seluruh keterangan, mulai dari silsilah Yesus sampai kritik Yesus terhadap ahli Taurat dan orang Parisi, yang sangat tajam dan menimbulkan reaksi keras dari kalangan kaum Parisi, Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana menjadi bahan dan masukan dalam pembahasan mengenai "drama penyaliban Yesus" dalam 37
  • 38. Injil Perjanjian Baru. Rencana Pembunuhan Terhadap Yesus A. Sidang Majelis Besar Mendengar kritik tajam dari Yesus dan melihat banyak orang menjadi pengikut Yesus, Kepala Imam dan orang Parisi mengadakan persidangan Majelis Besar untuk mengambil sikap dan tindakan terhadap Yesus. Maka banyaklah dari antara orang Yahudi, yang datang melawati Maryam dan yang memandangi perbuatan Yesus itu, percayalah akan Dia. Tetapi setengah mereka itu sudah pergi kepada orang Parisi lalu mengatakan kepadanya (Pauluskah?) barang yang diperbuat sebab orang itu banyak mengadakan tanda ajaib. Jikalau kita membiarkan Dia demikian kelak segala orang percaya akan Dia, lalu orang Rum akan datang mengambll tempat kita dan bangsa kita pun ditawannya (Yahya 11:45-48). Mer.eka segera menyebarkan pengumuman: Dan kepala-kepala Imam dan orang Parsi pun sudah memberi perintah, jikalau barang seorang mengetahui akan tempat tinggal Yesus, hendaklah menyatakan supaya mereka itu dapat menangkap Dia. (Yahya 11:57). Paulus meminta surat mandat dan kuasa dari Kepala Imam dan orang tua-tua. Dengan penuh semangat, gairah, dan percaya diri, Paulus memberikan pernyataan tentang dirinya dalam menyikapi keputusan sidang Majelis Besar. Dengan sesungguhnya patik ini sudah bersangka sendiri bahwa wajib patik melakukan beberapa banyak perseteruan lawan Nama Yesus orang Nazaret itu. Maka itu pun sudah juga patik perbuat di Yerusalem, yaitu setelah patik mendapat kuasa dari kepala-kepala imam, lalu patik kurungkan beberapa banyak orang suci di dalam penjara, dan tatkala mereka itu dibunuh patik pun menyukakannya. Dan kerap kali patik siksaan mereka itu di dalam segala rumah sembahyang itu, dan memaksa mereka itumenghujat dan sebab tersangat geram akanmereka itu, patik hambat walaupun sampai dinegeri asing (Kisah Para Rasul 26: 9-11) B. Rencana Pembunuhan Terhadap Yesus Dalam Injil Perjanjian Baru, diungkapkan bahwa ada rencana dari Kepala Imam, orang tua-tua, dan orang Parisi hendak melakukan pembunuhan terhadap Yesus (Yahya 11:45-48, Matius 26:1-5). Dan, rencana itu diumumkan kepada masyarakat luas: Jikalau barang seorang mengetahui akan tempat tinggal Yesus, hendaklah menyatakan supaya mereka dapat menangkapnya (Yahya 11:57). Maka keluarlah orang Parisi (termasuk Paulus), hendak melawan Yesus. Mereka berunding, dengan cara apa dan bagaimana dapat membunuh Yesus. Yesus tahu dan mengerti akan rencana mereka itu, undurlah Yesus dari sana, dan banyaklah orang yang mengikuti Yesus (Matius 12:14-15). Dalam perundingan antara Kepala Imam, orang tua-tua, dan orang Parisi, hadir juga Imam Kayafas. Dia memberi saran. Katanya: Kamu ini tiada mengetahui barang apa pun. Tiada juga memikirkan, bahwa berfaedah bagi kamu jikalau satu orang mati menggantikan kaum, asalkan jangan segenap bangsa akan binasa (Yahya 11:49-50). Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana Saran Kayafas itu berdasarkan suatu adat di kalangan Bani Israel: Hambaku yang benar 38
  • 39. itu akan membenarkan banyak orang, karena aku ditanggungnya segala dosa mereka itu (Yeyasa 53:11-12, Matius 20:28, Markus, 10:15)). Al-Qur'an pun tahu adanya ad at bagi Bani Israel, sebagaimana-firman Allah, "Sungguh barangsiapa membunuh seseorang yang tidak karena membunuh orang atau berbuat kerusakan di dalam negeri, maka berarti sama dengan membunuh seluruh kaum itu. Dan barangsiapa menyelamatkan seseorang yang tidak bersalah, berarti sama dengan menyelamatkan seluruh kaum. Sungguh telah datang rasul-rasul-Ku kepada mereka menyampaikan keterangan yang jelas, tetapi setelah ditinggalkan oleh rasul-rasul itu, kebanyakan mereka berbuat melampaui batas. " (QS Al-Maidah: 32) Yeremia juga memberikan peringatan yang tegas: Daripada masa nenek-moyangmu keluar dari negeri Mesir datang kepada hari ini sudah Ku-suruhkan segala hambaKu, nabi-nabi itu kepadamu, pada sebilang hari Aku bangun dan menyuruhkan dia dari pagi-pagi. Tetapi tiada mereka mau dengar akan Daku, atau memberi telinga, melainkan ditegarkannya tengkoknya, dan dibuatnya jahat terlebih pula daripada nenek moyangnya. Lagipun engkau akan menyampaikan segala perkataan ini kepadanya, tetapi tiada juga mereka akan menurut katamu, engkau akan borseru-seru padanya, tetapi tiada mereka akan menyaut. Sebab itu hendaklah kau katakan akan halnya demikian: Inilah sutu bangsa yang tiada mau dengar akan firman U Tuhan Allahnva dan yang tiada mau menerima pengajaran, bahwa kebenaran sudah hilang dan putus daripada U U U mulutnya. (Yeremia 7:25-28) Yesus mengetahui dan mengerti adanya usaha serta persekongkolan dari Kepala Imam, orang tua-tua, dan orang Parisi dengan penguasa Romawi, hendak membunuh dirinya. Maka sejak itu, Yesus dan murid-muridnya tidak menampakkan diri di hadapan umum. Sebab itu tiada lagi Yesus berjalan dengan nyatanya di antara orang Yahudi, melainkan undurlah Yesus ke daerah jajahan dekat dengan padang belantara ke sebuah negeri yang bernama Efraim, di situlah Yesus tinggal bersamasama dengan murid-muridnya (Yahya 11:53- 54). Pengarang Injil Matius mengungkapkan keadaan serta kesulitan yang dihadapi Yesus waktu itu: Apabila dilihat Yesus akan orang banyak mengelilingi Dia, disuruhnya murid-muridnya menyeberang ke seberang. Maka datanglah seorang ahli Taurat mengatakan kepadanya: Ya Guru, sahaya hendak mengikuti barang kemanapun Guru pergi. Maka kata Yesus kepadanya: Bagi serigala ada lubangnya, dan bagi segala burungpun ada sarangnya, tetapi anak manusia tiada bertempat untuk membaringkan kepalanya. Adalah pula seorang muridnya berkata: Ya Tuhan, izinkanlah kepada hamba pergi dahulu hendak menguburkan bapa hamba. Tetapi kata Yesus kepadanya: ikutlah aku, biarlah orang mati menguburkan orangnya yang mati. (Matius, 8:18-22) Al-Our'an pun memberikan petunjuk bahwa Nabi Isa a.s. tidak membiarkan dirinya menjadi korban rencana jahat orang-orang kafir. Dia bicarakan segalanya itu dengan murid-muridnya. Mereka pun mempunyai komitmen yang tinggi untuk membela dan melindungi nabinya.                        Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 39
  • 40. “Dan Isa a.s. merasakan adanya upaya dari orang-orang kafir. lsa berkata (pada murid-muridnya), "Siapakah yang hendak menolong (membantu) aku (membela) agama Allah?" Murid-muridnya berkata, "Kami orang-orang yang beriman kepada Allah. Dan saksikan (olehmu) bahwa kami adalah orang-orang yang taat pada Allah (muslimun)." (QS Ali Imran: 52) Ayat Al-Our'an tersebut menepis kisah yang dimuat dalam Injil Kanonik (Matius, Markus, Lukas, dan Yahya) bahwa ada di antara murid Yesus yang berkhianat. Marilah kita buktikan kebenaran petunjuk Al-Our'an tersebut, dengan memerhatikan kisah yang dimuat dalam Injil Kanonik. Kebenaran petunjuk Al-Qur'an itu didukung oleh penemuan di bidang arkeologi bahwa Yudas Iskariot bukan pengkhianat, melainkan justru murid yang setia dan taat pada rencana atau siasat yang telah dibicarakan bersama Yesus. Perbedaan Kisah Penangkapan Yesus A. Drama Penangkapan Yesus Injil Kanonik adalah Injil Perjanjian Baru yang terdaftar dan diakui Gereja, meliputi Matius, Markus, Lukas, dan Yahya. Tiga Injil pertama, yaitu Matius, Markus, dan Lukas disebut Injil Sinoptik karena dipandang memiliki kesamaan yang sejalan dan searah. Menurut para ahli Injil, Injil Matius dan Lukas mendasarkan kisah Injilnya pada Injil Markus. Dalam bentuk dan struktur awalnya, tidak satu pun dari keempat Injil itu bisa ditelusuri. Terjadi penyuntingan atau redaksi ulang, pengolahan kembali oleh penyadur (Th. C. Vriezen), selama beberapa abad pertama Masehi. Kejadian dan proses semacam itu membuktikan bahwa tidak satu pun pengarang Injil Kanonik itu benar-benar merupakan "saksi mata" atas peristiwa-peristiwa penyaliban. Tampaknya, mereka hanya menyampaikan kisah-kisah yang dituturkan kepada mereka tentang kejadian Yesus makan hidangan Paskah bersama murid-muridnya. 1. Menurut Matius, Markus, dan Lukas, Yesus ditangkap sesudah makan hidangan Paskah. 2. Ke manakah· Tuhan suka kami menyediakan bagi Tuhan makanan Paskah? (Matius 26: 17). 3. Ke manakah Tuhan suka kami akan pergi menyediakan Paskah itu supaya Tuhan makan? (Markus 14: 12). 4. Ke manakah Tuhan suka kami pergi menyediakan Paskah? (Lukas 22: 9). 5. Dalam Injil Yahya, makan malam itu terjadi "sebelum Paskah". Maka dahulu (sebelum) daripada hari raya Paskah itu, diketahui oleh Yesus bahwa waktunya sudah sampai yang Ia "wajib" keluar daripada dunia ini kepada Bapa. (Yahya 13: 1) Kemudian datanglah la kepada Simon Petrus. Maka kata Petrus kepada-Nya: Ya Tuhan, masakan Tuhan membasuh kaki hamba ini? Jawab Yesus serta berkata kepadanya: Barang yang Aku perbuat, engkau tiada tahu sekarang, tetapi kemudian kelak engkau mengerti. (Yahya 13: 6-7) Setelah Yudas keluar, maka kata Yesus: Sekarang ini Anak manusia dipermuliakan dan Allah pun dipermuliakan di dalam Dia. Ternyata Yesus Tidak Disalib Solihan Mahdum Cahyana 40