Dokumen tersebut membahas eksistensialisme sebagai kritik terhadap filsafat Hegel yang merekonstruksi pandangan tentang kehidupan manusia. Eksistensi manusia diartikan secara dinamis sebagai entitas yang terbuka dan belum selesai, serta berdasarkan pengalaman konkret. Dibahas pula pandangan Al-Ghazali, Ibnu Qoyyim, Sayyid Quthb, dan Ibnu Arabi tentang eksistensi manusia sebagai totalitas yang
3. EKSISTENSIALISME
Sejarah :
Sebuah kritik filsafat hegel
Tujuan :
Merekonstruksi paradigma berpikir, khususnya tentang hidup dan
kehidupan manusia ( objek menjadi subjek )
eksistensi diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan
menjadi, manusia dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan
belum selesai, dan berdasarkan pengalaman yang konkret.
Eksistensi Eksistensi
Atheis Religius
4. PEMBACAAN KEMBALI
Al – Baqarah (30) : Wakil Allah
Adz-Dzariyat (56) : Mengabdi kepada Allah
Al-Mu’minun (115) : Pertanggung Jawaban Manusia atas kehadirannya
5. (CONT)
Al-Ghazali :Keberadaan manusia sebagai suatu totalitas
Ibnu Qoyyim : Eksistensi manusia merupakan perpaduan atas beberapa
unsur yang tidak dapat dipisahkan
Sayyid Quthb : perpaduan antara imateri dengan materi
Ibnu Arabi : Insan kamil sebuah cita-cita blue print keesaan
7. KRITIK
Jean Paul Sartre dengan diktum “ human is condemned to be free “
Materialisme menihilkan peran agama dalam kontes eksistensi manusia
Descartes : Cogito Ero Sum
“ Tidak akan tercapai hanya dengan nalar yang bersifat
subjektif ketika semua dianggap relatif”