Mata kuliah ini membahas konsep dasar evaluasi pembelajaran TIK, tujuan, fungsi, prinsip evaluasi, langkah pengembangan evaluasi, analisis kualitas tes dan pemanfaatan hasil evaluasi. Mahasiswa diharapkan memahami hakikat evaluasi dan mampu merancang, melaksanakan serta memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran TIK.
2. Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran TIK
Kode MK : TP 502
SKS : 2 SKS
Prodi : Teknologi Pendidikan
Konsentrasi : Pendidikan Guru TIK
Semester : 3
Dosen : Drs. Toto Fathoni, M.Pd
: Drs. Zaenal Arifin, M.Pd
: Rosyanto, M.Pd
3. Mata kuliah ini membahas tentang evaluasi
pembelajaran yang meliputi :
Konsep dasar evaluasi.
Tujuan evaluasi
Fungsi evaluasi
Peranan evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi
4. Langkah-langkah pengembangan evaluasi
pembelajaran
Praktik penulisan butir soal
Pengolahan data hasil evaluasi
Analisis kualitas tes (validitas dan reliabilitas)
Kualitas butir soal (tingkat kesulitan, daya
beda dan keberfungsian distrakter)
5. Pemanfaatan hasil kegiatan evaluasi
pembelajaran
Diagnostik kesulitan belajar
Penempatan posisi siswa dalam kelas
6. Mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi :
Pemahaman tentang hakikat evaluasi
pembelajaran
Perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan
hasil evaluasi pembelajaran
Pemberian skor tes dan pengolahannya
Pengembangan tes (sebagai salah satu jenis
instrumen evaluasi)
Analisis kualitas tes, serta analisis butir-butir
soal tes.
10. Tes, berasal dari bahasa latin Testum =
sebuah piring atau jambangan dari tanah liat.
Gilbert Sax ( 1980) menyatakan , “ a test may
be defined a task or series of task used
domain systematic observations presumed to
be representative of educational or
psychological traits or atributes”.
11. Tes sebagai suatu tugas atau rangkaian
tugas.
Istilah tugas dapat berbentuk soal atau
perintah/suruhan lain yang harus dikerjakan
oleh peserta didik.
Hasil kuantitatif dan kualitatif dari
pelaksanaan tugas itu digunakan untuk
menarik kesimpulan-kesimpulan terentu
terhadap seseorang.
12. Said Hamid Hasan (1988), tes adalah alat
pengumpulan data yang dirancang secara
khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari
konstruksi butir (soal) yang dipergunakan.
Conny Semiawan (1986), tes adalah “… alat
pengukur untuk menetapkan apakah
berbagai faset dari kesan yang kita
perkirakan dari seseorang adalah benar
merupakan fakta, juga adalah cara untuk
menggambarkan bermacam-macam faset ini
seobjektif mungkin.”
13. Zaenal Arifin (2010), tes adalah suatu alat
yang berisi serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab
oleh peserta didik untuk mengukur suatu
aspek perilaku tertentu.
Fungsi tes : sebagai alat ukur.
14. Zaenal Arifin (2010), pengukuran adalah
suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuantitas sesuatu.
Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik,
guru, gedung sekolah, meja balajar, white
board, dan sebagainya.
Dalam pengukuran, memerlukan alat ukur
(tes atau non-tes)
15. Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari
istilah assessment.
Depdikbud (1994), penilaian adalah suatu
kegiatan untuk memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil yang
telah dicapai siswa.
16. Grounlund (1985), mengartikan penilaian
sebagai suatu proses yang sistematis mulai
dari pengumpulan, analisis dan interpretasi
informasi/data untuk menentukan sejauh
mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran.
17. Zaenal Arifin (2010), penilaian adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan
informasi tentang proses dan hasil belajar
peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria
dan pertimbangan tertentu.
Keputusan yang dimaksud adalah keputusan
tentang peserta didik, seperti nilai yang akan
diberikan, atau keputusan kenaikan kelas dan
kelulusan.
18. Carl H. Witherington (1952), “ an evaluation is
a declaration that something has or does not
have value.”
Wand dan Brown (1957), “ … refer to the act
or process to determining the value of
something”
Guba dan Lincoln (1985), “ a process for
describing an evaluand and judging its merit
and worth”.
19. Zaenal Arifin (2010), evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis dan berkelanjutan
untuk menentukan kualitas (nilai dan arti)
dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan
kriteria tertentu dalam rangka pembuatan
keputusan.
21. Bu Rosi ingin mengetahui apakah peserta
didiknya sudah menguasai kompetensi dasar
dalam mata pelalajaran TIK.
Bu Rosi memberikan tes tertulis dalam bentuk
objektif pilihan Ganda sebanyak 50 soal.
Selanjutnya Bu Rosi memeriksa lembar
jawaban sesuai dengan kunci jawaban.
Skor mentah yang diperoleh bervariasi : 5,
36, 44, 47.
22. Angka atau skor-skor tersebut belum
memiliki nilai/makna dan arti apa-apa, untuk
menentukan nilai dan arti dari setiap skor
tersebut, Bu Rosi melakukan pengolahan skor
dengan pendekatan tertentu.
Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala
0-10 menunjukkan bahwa skor 25
memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai),
skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup
menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8
(berarti menguasai).
23. Sampai proses pemberian nilai dan arti di
atas berarti sudah terjadi proses penilaian.
Jika Bu Rosi melakukan penilaian terhadap
seluruh komponen pembelajaran, maka
berarti terjadi evaluasi.
24. Zaenal Arifin (2010) untuk mengetahui
efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran,
baik yang menyangkut tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan
maupun sistem penilaian itu sendiri.
Tujuan khusus : disesuaikan dengan jenis
evaluasi pembelajaran. Misalnya : untuk
perencanaan, pengembangan, motitoring ,
evaluasi dampak, evaluasi program, dan
sebagainya.
25. Fungsi formatif (memberikan umpan balik,
memperbaiki proses pembelajaran, mengadakan
program remedial)
Fungsi sumatif (menentukan nilai/angka, sebagai
bahan laporan kepada pihak tertentu, penentuan
kenaikan kelas, penentuan kelulusan)
Fungsi diagnostik (analisis kesulitan belajar,
memecahkan masalah kesulitan belajar
Fungsi penempatan (penentuan kelas atau
program sesuai kemampuan).
(Zaenal Arifin, 2010)