SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
PENDIDIKAN MORAL
    SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON
PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS


Disusun Sebagai Syarat Mengikuti Lomba Stand PIM oleh BEM FKIP UNS




                             Disusun oleh:
           1. Isnaini Rohayati               (K2308094)
           2. Ika Pratiwi                    (K2307030)
           3. Yuli Ardhika P.                (K2308084)


   FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
             UNIVERSITAS SEBELAS MARET
                            SURAKARTA
                                 2010




                                   i
PENDIDIKAN MORAL
    SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON
PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS


Disusun Sebagai Syarat Mengikuti Lomba Stand PIM oleh BEM FKIP UNS




                             Disusun oleh:
           4. Isnaini Rohayati               (K2308094)
           5. Ika Pratiwi                    (K2307030)
           6. Yuli Ardhika P.                (K2308084)


   FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
             UNIVERSITAS SEBELAS MARET
                            SURAKARTA
                                 2010




                                   i
KATA PENGANTAR



         Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberi rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENDIDIKAN MORAL
SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON PENDIDIK BERKARAKTER
KUAT DAN CERDAS”.
         Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti lomba stand
dalam rangkaian kegiatan PIM yang diadakan BEM FKIP UNS. Selain itu sebagai
lahan untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam
menyusun karya tulis.
         Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis dengan tangan terbuka menerima
saran dan kritik dari pembaca sekalian demi memperbaiki dalam penulisan lain di
kemudian hari.
         Akhirnya semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita
semua.
         Sekian dan terimakasih




                                                         Surakarta, Maret 2010
                                                                Penulis




                                       ii
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .............................................................................................. 4

B. . Kerangka Berpikir ......................................................................................... 5

C. Metode Penulisan

     1. Sumber Penulisan .................................................................................... 6

     2. Tahapan Penulisan .................................................................................. 6

     3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 6

     4. Analisis Data ........................................................................................... 7

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 8

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................... 11

B. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12


                                                           iii
BAB I
                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

            Oh aku kini rindu
            Pada satu nama yang berjasa
            Tuhan beri kekuatan
            Untuk mendidikku selamanya
            Ku pohon restu kasih-Mu
            Ampunkanlah guru-guruku ........(Inteam-Lilin Seorang Guru)

          Bagaimana perasaan seorang guru jika setiap murid yang pernah ia
   didik memanjatkan doa kebaikan untuknya. Tentu sangat membahagiakan
   bukan. Betapa bersyukurnya jika mereka masih selalu mengenang dan
   mengambil inspirasi pelajaran yang pernah ia sampaikan dahulu sehingga
   pahala selalu mengalir untuknya. Mereka selalu mengenang kebaikan para
   gurunya dan hampir tidak pernah memperhitungkan kesalahan yang diperbuat.
   Betapa membanggakannya. Itulah harapan dari semua orang yang pernah
   merasakan dirinya menjadi seorang pendidik.
          Namun demikian, marilah kita lihat fenomena yang terjadi saat ini.
   Jika kita bertanya pada sekian siswa yang sedang menjalani pendidikan, maka
   jangan heran bila kita dapati sebagian besar siswa akan mengatakan bahwa
   gurunya killer, gurunya membosankan, gurunya ormut,         dan sebagainya.
   Intinya mereka mengatakan bahwa guru yang mengajar mereka belum dapat
   ”memuaskan” mereka dalam memahami ilmu dan kehidupan.
          Berawal dari fenomena ini, kita dapat menelusuri jejak-jejak para guru
   berasal. Kita batasi saja bahwa mereka berasal dari kampus ilmu pendidikan.
   Lebih khusus lagi mereka berasal dari fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
   atau yang sepadan dengannya.
          Saat ini, suasana kehidupan kampus ilmu pendidikan di Indonesia
   umumnya mulai mengalami degradasi dari segi moral. Realita bahwa profesi
   guru adalah profesi yang menjanjikan kesejahteraan semakin memperburuk
   wajah kampus yang bertugas menelurkan calon-calon pendidik masa depan di


                                      1
Indonesia ini. Disadari atau tidak, sekarang orang mulai berlomba-lomba
   untuk meraih profesi ”mulia” ini meskipun harus mengorbankan kejujuran dan
   nilai-nilai kemuliaan itu sendiri. Dan esensi menjadi seorang pendidik yang
   ”sebenarnya” seolah tersisihkan oleh lekangan kepribadian mentah.
             Kesempurnaan penciptaan manusia dibanding makhluk ciptaan Tuhan
   lainnya adalah adanya bekal cipta, rasa dan karsa. Kesempurnaan fisik yang
   dianugerahkan, kecerdasan otak dan bersemayamnya hati dalam diri kita,
   sepatutnya disyukuri. Adanya bekal yang tidak perlu dibeli itu, akan
   berkembang positif bila diolah berdasarkan keinginan dan kemauan untuk
   belajar. Menilik hal tersebut, guru yang ”digugu lan ditiru” harus ingat dengan
   tugasnya sebagai pendidik profesional. Tidak hanya cerdas dalam penguasaan
   materi,     terampilnya    berkomunikasi     dan   berinteraksi,   tetapi   jangan
   menyisihkan kecerdasan moral yang akan menjadi cermin siswa dalam
   berperilaku. Karenanya, kita menyusun karya ilmiah dengan judul
   ”PENDIDIKAN MORAL SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON
   PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS” sebagai langkah
   mencerdaskan moral calon pendidik kita.


B. Rumusan Masalah
             Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka kami merumuskan
   masalah sebagai berikut:
   1. Bagaimana kondisi moral mahasiswa sebagai calon pendidik?
   2. Seberapa penting pendidikan moral dalam upaya pembentukan karakter
      seorang pendidik?
   3. Bagaimana solusi pendidikan moral terkait pembentukan karakter kuat
      sebagai penyeimbang pendidikan akal (cerdas)?


C. Tujuan Penulisan
             Tujuan penulisan karya ilmiah ini antara lain:
   1. Menjelaskan pentingnya pendidikan moral sebagai salah satu alternatif
      pembentukan karakter yang kuat bagi seorang calon pendidik.


                                          2
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan metode pendidikan moral, yang
      ditawarkan sebagai salah satu upaya pembentukan karakter seorang
      pendidik.


D. Manfaat Penulisan
          Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini antara lain:
   1. Mahasiswa mengetahui pentingnya pendidikan moral dalam upaya
      pembentukan karakter seorang pendidik.
   2. Mahasiswa termotivasi untuk mengikuti pendidikan moral sebagai salah
      satu bekal untuk menjadi seorang pendidik yang mempunyai karakter.


D. Sistematika Penulisan

          Sistematika yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini mengacu
   pada standar umum penulisan karya ilmiah. Dengan sistematika sebagai
   berikut:
   1. BAB 1
      BAB 1 meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
      penulisan dan sistematika penulisan.
   2. BAB 2
      BAB 2 yaitu tinjauan pustaka yang meliputi landasan teori, kerangka
      berpikir, metode penulisan.
   3. BAB 3
      BAB 3 berisi pembahasan dari tujuan permasalahan yang dirumuskan.
   4. BAB 4
      BAB 4 merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran.




                                       3
BAB II
                           TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori

        Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai
   manusia,… . Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi
   kebaikannya sebagai manusia. Norma moral adalah tolok ukur untuk
   menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik
   buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan
   terbatas. (Bambang Santoso dkk, 2006:69). Dalam kamus psikologi,
   dinyatakan bahwa karakter adalah keprbadian ditinjau dari titik tolak etis atau
   moral (Dali Gulo, 1982:29). Jadi, dari kedua pernyataan di atas dapat
   dikatakan bahwa baik buruknya perilaku manusia secara tidak langsung
   menunjukkan karakter dari manusia tersebut.
        Dalam fase kehidupan manusia seorang pendidik mempunyai andil
   pada proses pembentukan karakter. Guru yang memiliki makna “digugu lan
   ditiru” (dipercaya dan dicontoh) secara tidak langsung juga memberikan
   pendidikan karakter pada peserta didiknya. Oleh karena itu, profil dan
   penampilan guru seharusnya memiliki sifat-sifat yang dapat membawa peseta
   didiknya ke arah pembentukan karakter yang kuat. (M. Furqon Hidayatullah,
   2009:15)
        Untuk dapat mengarahkan peserta didik dalam membentuk karakter
   yang kuat dalam dirinya, seorang pendidik diharpkan menjadi pendidik yang
   inspiratif. Pendidik yang keberadaannya memberikan semangat berkreativitas
   dan menjadi inspirasi bagi para peserta didiknya. Dwi Budiyanto dalam
   bukunya yang berjudul Prophetic Lerning, mengungkapkan beberapa ciri
   guru yang inspiratif, yaitu: aktif, dialogis dalam berkomunikasi di dalam
   kelas sehingga tidak hanya satu arah dari guru saja, fokus pada potensi yang
   dimiliki oleh mitra belajar, memberikan pemecahan masalah (hasil) dengan
   menerapkan struktur berfikir ilmiah, menerapkan berbagai macam cara dalam
   mengajar, dan menganggap orang lain sebagai sahabat dan mitra belajar.


                                       4
Seorang guru yang baik, dalam dia mengajarkan suatu materi kepada
   peserta didiknya, dia tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan tetapi juga
   memberikan pemahaman tentang bagaimana berfikir dan bersikap ilmiah.
   Dalam buku yang sama (Dwi Budiyanto, 2009:229), dinyatakan beberapa
   cara mengajar yang baik:
   1. Menanamkan struktur berfikir ilmiah yang berpijak pada alasan dan dasar
      hukum yang valid dan jelas.
   2. Memberi jawaban tidak sekedar pada pertanyaan, tetapi menjawab dengan
      kaidah umum agar peserta didik mendapatkan hasil dengan sendirinya
      tanpa dikte dari pengajar.
   3. Memberi perhatian terhadap potensi yang dimiliki peserta didik.
   4. Menghubungkan materi dengan kenyataan sehari-hari.
   5. Memberi apresiasi positif bagi pada pesert didik.
   6. Menyampaikan materi dengan menarik dan variatif.


B. Kerangka Berpikir

     Pendidikan Akal (cerdas)                         Pendidikan Hati (moral)



                                   Tidak seimbang

                                   Degradasi moral

                                   Pendidikan moral

                   Guru yang berkarakter kuat serta inspiratif




C. Metode Penulisan

         Dalam penulisan karya tulis ilmiah, metode penulisan adalah salah satu
  faktor penting yang menunjang suatu proses penulisan yaitu berupa



                                         5
penyelesaian suatu permasalahan yang dibahas. Metode penulisan digunakan
dalam penulisan ini bertujuan untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah, dan
jenis yang akan dihadapi. Metode penulisan yang digunakan dalam karya
ilmiah ini adalah metode deskriptif kualitatif.

1.   Sumber Penulisan
             Penulis memperoleh sumber penulisan dari data sekunder yaitu
     data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer yang
     berhubungan dengan masalah penulisan karya tulis ilmiah. Karya tulis
     ilmiah ini tidak menggunakan data primer (data yang diambil secara
     langsung) melainkan data sekunder yang dapat berupa kepustakaan, arsip,
     data dari internet, dan dokumentasi

2.   Tahapan Penulisan
             Penulisan Karya Tulis ini memiliki tahapan penulisan sebagai
     berikut :
     Tahap I     : Persiapan penulisan meliputi penggalian ide, penyiapan
                  sarana dan prasarana penulisan.
     Tahap II    : Pelaksanaan Penulisan meliputi pencarian data dan pustaka
                  pendukung. Selain itu juga dilakukan diskusi dengan
                  pembimbing kemudian dilanjutkan dengan analisa data serta
                  penulisan karya tulis ilmiah.
     Tahap III : Tahap akhir penulisan meliputi perbaikan dan pengkajian
                  terhadap isi tulisan.

3.   Teknik Pengumpulan Data
             Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini
     adalah teknik pengamatan langsung dan teknik analisis dokumen. Penulis
     mengumpulkan data dari berbagai sumber baik buku, jurnal, maupun
     internet guna mendukung karya tulis ilmiah ini. Setelah itu, penulis
     menganalisis dokumen-dokumen dan data-data dari sumber tersebut untuk
     menyimpulkan hasil, saran, dan kesimpulan karya tulis ilmiah ini.




                                          6
4.   Analisis Data
            Analisis data dalam penulisan kualitatif, dilakukan pada saat
     pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan dalam
     periode tertentu. Ada dua model pokok dalam melaksanakan analisis data
     di dalam penulisan kualitatif yaitu model analisis jalinan mengalir (flow
     model of analysis) dan model analisis interaktif (interactive model of
     analysis).

        Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan model
analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data,
reduksi data (reduction), sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan
kesimpulan (conclusion drawing).




                                     7
BAB III

                              PEMBAHASAN


    …kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali mengalami
    prahara. Sekitar pukul 10.00 Wita, kalangan sivitas akademika Undana Kupang,
    terutama di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jalan Adi Sucipto, Penfui
    dikejutkan dengan peristiwa tawuran antarmahasiswa Fakultas Sains dan Teknik
    (FST) dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). (Mahasiswa
    Krisis Moral, Kampus Krisis Kredibilitas, Pos Kupang.com, 18 November 2009)

    …tugas akhir mahasiswa baik dalam bentuk paper atau dalam bentuk penelitian
    skripsi bukan menjadi sebuah maha karya bagi sang mahasiswa melainkan
    menjadi mega proyek bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
    (PENDIDIKAN KEGURUAN YANG LEPAS KENDALI, Ftaman’s Blog)

    Mahasiswa ternyata juga berperilaku tidak jauh berbeda dengan siswa. Sepertinya
    kebiasaan mencontek telah terdidik sejak mereka masih sebagai
    siswa…. (Mahasiswa dan Nyontek, Wayan Suana’s Blog, 12 Desember 2009)

    Seks bebas sudah menjadi suatu bentuk pergaulan yang lumrah bagi sebagian
    mahasiswa Yogyakarta. Mereka menganggap seks bukan lagi sesuatu yang tabu
    untuk dilakukan, meskipun tanpa ikatan pernikahan yang sah. Beberapa hal yang
    menarik, seks bebas nampak juga tidak berkorelasi positip dengan konsumsi
    narkoba. (Seks Pra Nikah, Tren Mahasiswa Masa Kini, angkringan jogja.com)



       Dari beberapa kutipan artikel di atas, dapat dilihat bahwa kondisi moral
mahasiswa sebagai calon pendidik perlu mendapatkan perhatian. Hal ini juga
menunjukkan terjadinya ketidakseimbangan antara pengembangan pendidikan
hati (moral) dan akal (kecerdasan) yang secara fitrah melekat pada manusia.
Penurunan kualitas moral mahasiswa sebagai calon pendidik ini terjadi karena
kurangnya kesadaran mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menaati nilai
dan moral yang ada di lingkungan sekitar, keadaan ini diperparah oleh
kurangnya upaya penanaman nilai dan moral oleh orang-orang dewasa di
sekitarnya.
              Dalam perkembangannya, peran dari orang-orang dewasa sebagai
tempat berinteraksi sangat berpengaruh. Perkembangan moral tidak bergantung
terutama pada upaya-upaya pendidikan karakter yang eksplisit tetapi pada
kematangan dan kapasitas etis orang-orang dewasa yang menjadi               teman



                                      8
mereka berinteraksi khususnya orangtua, tetapi juga guru, pendamping dan
orang-orang dewasa dalam masyarakat lainya.(Robert E.Slavin, 2008:78)
       Mahasiswa yang dipersiapkan sebagai calon pendidik dirasa perlu
mendapatkan penekanan khusus mengenai pendidikan moral sebagai bekal
untuk menjadi “orang-orang dewasa” yang nantinya akan berinteraksi dengan
peserta didik.
       Pemahaman seseorang akan pentingnya       moral sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter orang tersebut. Dengan asumsi yang sama,
ketika calon pendidik memiliki karakter yang kuat maka akan terbentuk anak
didik yang berkarakter kuat pula.
       Upaya untuk mengurangi degradasi moral dikalangan mahasiswa dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Secara implisit, yakni dengan menyisipkan nilai – nilai moral di setiap
    perkuliahan.
            Misal: Dalam mata kuliah Fisika Dasar. Pada pembahasan materi
    Hukum Newton I yakni tentang kekonsistenan gerak pada benda, nilai
    moral yang dapat disisipkan. Contoh: Ketika kita berboncengan, saat
    motor menikung ke kiri, maka tubuh kita akan lebih condong ke mana?
    Kiri atau kanan? Berdasarkan hukum newton I, tubuh akan condong ke
    kanan, untuk menyeimbangkan gaya tarik kekiri agar kita tidak jatuh.
    Namun, biasanya, yang membonceng akan lebih condong ke depan! Entah
    motor akan menikung ke kanan atau ke kiri. Hal ini tentu menyalahi
    hukum, baik itu hukum newton I maupun kaidah agama.
2. Di bentuknya kelas motivasi (motivation class), yang dalam hal ini lebih
    menekankan pada penggugahan motivasi internal peserta didik.
            Mengingat bahwa motivasi internal dari seseorang itu akan
    berimbas sangat dasyat pada sistem keyakinan, sedangkan sistem
    keyakinan akan turut menentukan budaya kerja dari orang tersebut. Yang
    pada akhirnya akan bermuara pada pembentukan karakter .
3. Menambah mata kuliah tentang pendidikan moral, meski tidak diberi
    beban SKS namum mahasiswa dipersyaratkan lulus mata kuliah tersebut.


                                    9
4. Mata kuliah yang substansinya sudah mengandung nilai-nilai moral
   hendaknya lebih aplikatif, tidak hanya text book semata.
5. Menyeimbangkan porsi antara materi kuliah akal (cerdas) dan hati (moral).
   Sehingga akan manghasilkan pendidik-pendidik yang tidak hanya unggul
   secara intelektual tetapi juga unggul secara moral.




                                    10
PENUTUP


A. Simpulan
   1. Pendidikan moral penting sebagai salah satu alternatif pembentukan
      karakter yang kuat bagi seorang calon pendidik, karena mahasiswa yang
      dipersiapkan sebagai calon pendidik perlu mendapatkan penekanan khusus
      mengenai pendidikan moral sebagai bekal untuk menjadi “orang-orang
      dewasa” yang nantinya akan berinteraksi dengan peserta didik.
   2. Salah satu upaya mewujudkan pendidikan moral dapat dilihat pada saran
      di bawah ini.
B. Saran
   1. Secara implisit, yakni dengan menyisipkan nilai – nilai moral di setiap
      perkuliahan.
   2. Di bentuknya kelas motivasi (motivation class), yang dalam hal ini lebih
      menekankan pada penggugahan motivasi internal peserta didik.
   3. Menambah mata kuliah tentang pendidikan moral.
   4. Mata kuliah yang substansinya sudah mengandung nilai-nilai moral
      hendaknya lebih aplikatif, tidak hanya text book semata.
   5. Menyeimbangkan porsi antara materi kuliah akal (cerdas) dan hati (moral).




                                      11
DAFTAR PUSTAKA



Budiyanto, Dwi. 2009. Prophetic Learning. Yogyakarta: Pro-U Media

Firdaus, Taman. 2009. Pendidikan Keguruan yang Lepas Kendali. Diakses di

        Ftaman’s Blog, tanggal 6 Maret 2010

Hidayatullah, M. Furqon. 2009. GURU SEJATI: Membangun Insan Berkarakter

        Kuat dan Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka

Phery. 2005. Seks Pra Nikah, Tren Mahasiswa Masa Kini. Diakses di

        angkringan.or.id, tanggal 6 Maret 2010

Ratulolly, Pion. 2009. Mahasiswa Krisis Moral, Kampus Krisis Kredibilitas.

        Diakses di POS KUPANG.com, tanggal 6 Maret 2010

Slavin, Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Indeks

Suana, Wayan. 2009. Mahasiswa dan Nyontek. Diakses di Wayan Suana’s Blog,

        tanggal 6 Maret 2010




                                       12

More Related Content

What's hot

173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelasSunrise James
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaDoris Agusnita
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalahtaufiq99
 
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,yachiheninofira
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013annakikey1
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaSuya Yahya
 
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarEmy Haw
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanMhd. Abdullah Hamid
 
Contoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur IIContoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur IIlingga prasetyo
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoDiah Dwi Ammarwati
 
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]yappaid
 

What's hot (20)

Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Minat Membaca
Minat MembacaMinat Membaca
Minat Membaca
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
PPT PKN Gotong Royong.pptx
PPT PKN Gotong Royong.pptxPPT PKN Gotong Royong.pptx
PPT PKN Gotong Royong.pptx
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalah
 
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
 
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantar
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
 
Ppt perpus
Ppt perpusPpt perpus
Ppt perpus
 
Contoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur IIContoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur II
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
 
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
 

Viewers also liked

Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikantappulak
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Fandy Neta
 
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Kholil Bisry
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaFataha Fatih
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar66601
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Karya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswaKarya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswaAndi Uli
 
Pendidikan karakter untuk generasi muda
Pendidikan karakter untuk generasi mudaPendidikan karakter untuk generasi muda
Pendidikan karakter untuk generasi mudaistiqma
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahYasirecin Yasir
 
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiKarya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiAhmed Asrofi
 
Tugas kelompok 5
Tugas kelompok 5Tugas kelompok 5
Tugas kelompok 5Lta Buahati
 
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasipengaruh kelompok belajar terhadap prestasi
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasiYdoManiik
 
Pesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiyahyanursidik
 
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...Heart Leaf
 
Pendidikan Karakter dalam Islam
Pendidikan Karakter dalam IslamPendidikan Karakter dalam Islam
Pendidikan Karakter dalam IslamRasyeda Aufa
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAliza_virgianti
 

Viewers also liked (20)

Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah
 
Karya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswaKarya ilmiah minat baca siswa
Karya ilmiah minat baca siswa
 
Pendidikan karakter untuk generasi muda
Pendidikan karakter untuk generasi mudaPendidikan karakter untuk generasi muda
Pendidikan karakter untuk generasi muda
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
 
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofiKarya tulis guru berprestasi m asrofi
Karya tulis guru berprestasi m asrofi
 
Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)
 
Tugas kelompok 5
Tugas kelompok 5Tugas kelompok 5
Tugas kelompok 5
 
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasipengaruh kelompok belajar terhadap prestasi
pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi
 
Pesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasi
 
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan santriwaati PP. Mathlabul Ulum...
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
Pendidikan Karakter dalam Islam
Pendidikan Karakter dalam IslamPendidikan Karakter dalam Islam
Pendidikan Karakter dalam Islam
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
 

Similar to Pendidikan Moral Untuk Pembentukan Karakter

Skripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruHaubibBro
 
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSTANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAbdul H-u
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guruRatih Ginarti
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Pajeg Lempung
 
etika profesi guru
etika profesi guruetika profesi guru
etika profesi guruharjunode
 
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)lhiairilia
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERFAJAR MENTARI
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALNur Arifaizal Basri
 
Copy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdfCopy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdfssuser6926dd
 
Fy modul 1 print
Fy modul 1 printFy modul 1 print
Fy modul 1 printGuruh Sarip
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterVivi Vey
 

Similar to Pendidikan Moral Untuk Pembentukan Karakter (20)

Skripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guru
 
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSTANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
 
Tugas Makalah
Tugas MakalahTugas Makalah
Tugas Makalah
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
 
etika profesi guru
etika profesi guruetika profesi guru
etika profesi guru
 
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
 
Cover n pengantar
Cover n pengantarCover n pengantar
Cover n pengantar
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
 
Makalah gupres2
Makalah gupres2Makalah gupres2
Makalah gupres2
 
WORD TIK
WORD TIK WORD TIK
WORD TIK
 
Makalah ayun
Makalah ayunMakalah ayun
Makalah ayun
 
Copy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdfCopy of FY Modul 1 print.pdf
Copy of FY Modul 1 print.pdf
 
Fy modul 1 print
Fy modul 1 printFy modul 1 print
Fy modul 1 print
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
ppkn
ppknppkn
ppkn
 
Buku kpk pdf
Buku kpk pdfBuku kpk pdf
Buku kpk pdf
 
Tugas tik4
Tugas tik4Tugas tik4
Tugas tik4
 

More from Ahmad Wahyudin Rock'n Roll

More from Ahmad Wahyudin Rock'n Roll (20)

Uugd
UugdUugd
Uugd
 
Sejarah pendidika indonesia
Sejarah pendidika indonesiaSejarah pendidika indonesia
Sejarah pendidika indonesia
 
Pennas
PennasPennas
Pennas
 
Karakteristik sekolah efektif
Karakteristik sekolah efektifKarakteristik sekolah efektif
Karakteristik sekolah efektif
 
Pakemfinal
PakemfinalPakemfinal
Pakemfinal
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 
Umm student research_abstract_7033
Umm student research_abstract_7033Umm student research_abstract_7033
Umm student research_abstract_7033
 
Panduan evaluasi pembelajaran
Panduan evaluasi pembelajaranPanduan evaluasi pembelajaran
Panduan evaluasi pembelajaran
 
Pakem
PakemPakem
Pakem
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Katalog
KatalogKatalog
Katalog
 
Jiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-n
Jiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-nJiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-n
Jiptummpp gdl-s1-2005-nurpatarsi-2712-pendahul-n
 
Gapura basa smp ix
Gapura basa smp ixGapura basa smp ix
Gapura basa smp ix
 
Dkv02040102
Dkv02040102Dkv02040102
Dkv02040102
 
Dgggfg
DgggfgDgggfg
Dgggfg
 
Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...
Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...
Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pe...
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
 
4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd
4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd
4 perencanaan kegiatan_belajar_mengajarsdasd
 

Pendidikan Moral Untuk Pembentukan Karakter

  • 1. PENDIDIKAN MORAL SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS Disusun Sebagai Syarat Mengikuti Lomba Stand PIM oleh BEM FKIP UNS Disusun oleh: 1. Isnaini Rohayati (K2308094) 2. Ika Pratiwi (K2307030) 3. Yuli Ardhika P. (K2308084) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i
  • 2. PENDIDIKAN MORAL SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS Disusun Sebagai Syarat Mengikuti Lomba Stand PIM oleh BEM FKIP UNS Disusun oleh: 4. Isnaini Rohayati (K2308094) 5. Ika Pratiwi (K2307030) 6. Yuli Ardhika P. (K2308084) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i
  • 3. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PENDIDIKAN MORAL SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS”. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti lomba stand dalam rangkaian kegiatan PIM yang diadakan BEM FKIP UNS. Selain itu sebagai lahan untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam menyusun karya tulis. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis dengan tangan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca sekalian demi memperbaiki dalam penulisan lain di kemudian hari. Akhirnya semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih Surakarta, Maret 2010 Penulis ii
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI .....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2 D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3 E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori .............................................................................................. 4 B. . Kerangka Berpikir ......................................................................................... 5 C. Metode Penulisan 1. Sumber Penulisan .................................................................................... 6 2. Tahapan Penulisan .................................................................................. 6 3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 6 4. Analisis Data ........................................................................................... 7 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 8 BAB V PENUTUP A. Simpulan ................................................................................................... 11 B. Saran .......................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12 iii
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Oh aku kini rindu Pada satu nama yang berjasa Tuhan beri kekuatan Untuk mendidikku selamanya Ku pohon restu kasih-Mu Ampunkanlah guru-guruku ........(Inteam-Lilin Seorang Guru) Bagaimana perasaan seorang guru jika setiap murid yang pernah ia didik memanjatkan doa kebaikan untuknya. Tentu sangat membahagiakan bukan. Betapa bersyukurnya jika mereka masih selalu mengenang dan mengambil inspirasi pelajaran yang pernah ia sampaikan dahulu sehingga pahala selalu mengalir untuknya. Mereka selalu mengenang kebaikan para gurunya dan hampir tidak pernah memperhitungkan kesalahan yang diperbuat. Betapa membanggakannya. Itulah harapan dari semua orang yang pernah merasakan dirinya menjadi seorang pendidik. Namun demikian, marilah kita lihat fenomena yang terjadi saat ini. Jika kita bertanya pada sekian siswa yang sedang menjalani pendidikan, maka jangan heran bila kita dapati sebagian besar siswa akan mengatakan bahwa gurunya killer, gurunya membosankan, gurunya ormut, dan sebagainya. Intinya mereka mengatakan bahwa guru yang mengajar mereka belum dapat ”memuaskan” mereka dalam memahami ilmu dan kehidupan. Berawal dari fenomena ini, kita dapat menelusuri jejak-jejak para guru berasal. Kita batasi saja bahwa mereka berasal dari kampus ilmu pendidikan. Lebih khusus lagi mereka berasal dari fakultas keguruan dan ilmu pendidikan atau yang sepadan dengannya. Saat ini, suasana kehidupan kampus ilmu pendidikan di Indonesia umumnya mulai mengalami degradasi dari segi moral. Realita bahwa profesi guru adalah profesi yang menjanjikan kesejahteraan semakin memperburuk wajah kampus yang bertugas menelurkan calon-calon pendidik masa depan di 1
  • 6. Indonesia ini. Disadari atau tidak, sekarang orang mulai berlomba-lomba untuk meraih profesi ”mulia” ini meskipun harus mengorbankan kejujuran dan nilai-nilai kemuliaan itu sendiri. Dan esensi menjadi seorang pendidik yang ”sebenarnya” seolah tersisihkan oleh lekangan kepribadian mentah. Kesempurnaan penciptaan manusia dibanding makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah adanya bekal cipta, rasa dan karsa. Kesempurnaan fisik yang dianugerahkan, kecerdasan otak dan bersemayamnya hati dalam diri kita, sepatutnya disyukuri. Adanya bekal yang tidak perlu dibeli itu, akan berkembang positif bila diolah berdasarkan keinginan dan kemauan untuk belajar. Menilik hal tersebut, guru yang ”digugu lan ditiru” harus ingat dengan tugasnya sebagai pendidik profesional. Tidak hanya cerdas dalam penguasaan materi, terampilnya berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi jangan menyisihkan kecerdasan moral yang akan menjadi cermin siswa dalam berperilaku. Karenanya, kita menyusun karya ilmiah dengan judul ”PENDIDIKAN MORAL SEBAGAI BINGKAI PEMBENTUK CALON PENDIDIK BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS” sebagai langkah mencerdaskan moral calon pendidik kita. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi moral mahasiswa sebagai calon pendidik? 2. Seberapa penting pendidikan moral dalam upaya pembentukan karakter seorang pendidik? 3. Bagaimana solusi pendidikan moral terkait pembentukan karakter kuat sebagai penyeimbang pendidikan akal (cerdas)? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya ilmiah ini antara lain: 1. Menjelaskan pentingnya pendidikan moral sebagai salah satu alternatif pembentukan karakter yang kuat bagi seorang calon pendidik. 2
  • 7. 2. Mendeskripsikan dan menjelaskan metode pendidikan moral, yang ditawarkan sebagai salah satu upaya pembentukan karakter seorang pendidik. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini antara lain: 1. Mahasiswa mengetahui pentingnya pendidikan moral dalam upaya pembentukan karakter seorang pendidik. 2. Mahasiswa termotivasi untuk mengikuti pendidikan moral sebagai salah satu bekal untuk menjadi seorang pendidik yang mempunyai karakter. D. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini mengacu pada standar umum penulisan karya ilmiah. Dengan sistematika sebagai berikut: 1. BAB 1 BAB 1 meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. 2. BAB 2 BAB 2 yaitu tinjauan pustaka yang meliputi landasan teori, kerangka berpikir, metode penulisan. 3. BAB 3 BAB 3 berisi pembahasan dari tujuan permasalahan yang dirumuskan. 4. BAB 4 BAB 4 merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran. 3
  • 8. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia,… . Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas. (Bambang Santoso dkk, 2006:69). Dalam kamus psikologi, dinyatakan bahwa karakter adalah keprbadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral (Dali Gulo, 1982:29). Jadi, dari kedua pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa baik buruknya perilaku manusia secara tidak langsung menunjukkan karakter dari manusia tersebut. Dalam fase kehidupan manusia seorang pendidik mempunyai andil pada proses pembentukan karakter. Guru yang memiliki makna “digugu lan ditiru” (dipercaya dan dicontoh) secara tidak langsung juga memberikan pendidikan karakter pada peserta didiknya. Oleh karena itu, profil dan penampilan guru seharusnya memiliki sifat-sifat yang dapat membawa peseta didiknya ke arah pembentukan karakter yang kuat. (M. Furqon Hidayatullah, 2009:15) Untuk dapat mengarahkan peserta didik dalam membentuk karakter yang kuat dalam dirinya, seorang pendidik diharpkan menjadi pendidik yang inspiratif. Pendidik yang keberadaannya memberikan semangat berkreativitas dan menjadi inspirasi bagi para peserta didiknya. Dwi Budiyanto dalam bukunya yang berjudul Prophetic Lerning, mengungkapkan beberapa ciri guru yang inspiratif, yaitu: aktif, dialogis dalam berkomunikasi di dalam kelas sehingga tidak hanya satu arah dari guru saja, fokus pada potensi yang dimiliki oleh mitra belajar, memberikan pemecahan masalah (hasil) dengan menerapkan struktur berfikir ilmiah, menerapkan berbagai macam cara dalam mengajar, dan menganggap orang lain sebagai sahabat dan mitra belajar. 4
  • 9. Seorang guru yang baik, dalam dia mengajarkan suatu materi kepada peserta didiknya, dia tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana berfikir dan bersikap ilmiah. Dalam buku yang sama (Dwi Budiyanto, 2009:229), dinyatakan beberapa cara mengajar yang baik: 1. Menanamkan struktur berfikir ilmiah yang berpijak pada alasan dan dasar hukum yang valid dan jelas. 2. Memberi jawaban tidak sekedar pada pertanyaan, tetapi menjawab dengan kaidah umum agar peserta didik mendapatkan hasil dengan sendirinya tanpa dikte dari pengajar. 3. Memberi perhatian terhadap potensi yang dimiliki peserta didik. 4. Menghubungkan materi dengan kenyataan sehari-hari. 5. Memberi apresiasi positif bagi pada pesert didik. 6. Menyampaikan materi dengan menarik dan variatif. B. Kerangka Berpikir Pendidikan Akal (cerdas) Pendidikan Hati (moral) Tidak seimbang Degradasi moral Pendidikan moral Guru yang berkarakter kuat serta inspiratif C. Metode Penulisan Dalam penulisan karya tulis ilmiah, metode penulisan adalah salah satu faktor penting yang menunjang suatu proses penulisan yaitu berupa 5
  • 10. penyelesaian suatu permasalahan yang dibahas. Metode penulisan digunakan dalam penulisan ini bertujuan untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah, dan jenis yang akan dihadapi. Metode penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode deskriptif kualitatif. 1. Sumber Penulisan Penulis memperoleh sumber penulisan dari data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer yang berhubungan dengan masalah penulisan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah ini tidak menggunakan data primer (data yang diambil secara langsung) melainkan data sekunder yang dapat berupa kepustakaan, arsip, data dari internet, dan dokumentasi 2. Tahapan Penulisan Penulisan Karya Tulis ini memiliki tahapan penulisan sebagai berikut : Tahap I : Persiapan penulisan meliputi penggalian ide, penyiapan sarana dan prasarana penulisan. Tahap II : Pelaksanaan Penulisan meliputi pencarian data dan pustaka pendukung. Selain itu juga dilakukan diskusi dengan pembimbing kemudian dilanjutkan dengan analisa data serta penulisan karya tulis ilmiah. Tahap III : Tahap akhir penulisan meliputi perbaikan dan pengkajian terhadap isi tulisan. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik pengamatan langsung dan teknik analisis dokumen. Penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber baik buku, jurnal, maupun internet guna mendukung karya tulis ilmiah ini. Setelah itu, penulis menganalisis dokumen-dokumen dan data-data dari sumber tersebut untuk menyimpulkan hasil, saran, dan kesimpulan karya tulis ilmiah ini. 6
  • 11. 4. Analisis Data Analisis data dalam penulisan kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Ada dua model pokok dalam melaksanakan analisis data di dalam penulisan kualitatif yaitu model analisis jalinan mengalir (flow model of analysis) dan model analisis interaktif (interactive model of analysis). Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan model analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction), sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan kesimpulan (conclusion drawing). 7
  • 12. BAB III PEMBAHASAN …kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali mengalami prahara. Sekitar pukul 10.00 Wita, kalangan sivitas akademika Undana Kupang, terutama di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jalan Adi Sucipto, Penfui dikejutkan dengan peristiwa tawuran antarmahasiswa Fakultas Sains dan Teknik (FST) dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). (Mahasiswa Krisis Moral, Kampus Krisis Kredibilitas, Pos Kupang.com, 18 November 2009) …tugas akhir mahasiswa baik dalam bentuk paper atau dalam bentuk penelitian skripsi bukan menjadi sebuah maha karya bagi sang mahasiswa melainkan menjadi mega proyek bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. (PENDIDIKAN KEGURUAN YANG LEPAS KENDALI, Ftaman’s Blog) Mahasiswa ternyata juga berperilaku tidak jauh berbeda dengan siswa. Sepertinya kebiasaan mencontek telah terdidik sejak mereka masih sebagai siswa…. (Mahasiswa dan Nyontek, Wayan Suana’s Blog, 12 Desember 2009) Seks bebas sudah menjadi suatu bentuk pergaulan yang lumrah bagi sebagian mahasiswa Yogyakarta. Mereka menganggap seks bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dilakukan, meskipun tanpa ikatan pernikahan yang sah. Beberapa hal yang menarik, seks bebas nampak juga tidak berkorelasi positip dengan konsumsi narkoba. (Seks Pra Nikah, Tren Mahasiswa Masa Kini, angkringan jogja.com) Dari beberapa kutipan artikel di atas, dapat dilihat bahwa kondisi moral mahasiswa sebagai calon pendidik perlu mendapatkan perhatian. Hal ini juga menunjukkan terjadinya ketidakseimbangan antara pengembangan pendidikan hati (moral) dan akal (kecerdasan) yang secara fitrah melekat pada manusia. Penurunan kualitas moral mahasiswa sebagai calon pendidik ini terjadi karena kurangnya kesadaran mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menaati nilai dan moral yang ada di lingkungan sekitar, keadaan ini diperparah oleh kurangnya upaya penanaman nilai dan moral oleh orang-orang dewasa di sekitarnya. Dalam perkembangannya, peran dari orang-orang dewasa sebagai tempat berinteraksi sangat berpengaruh. Perkembangan moral tidak bergantung terutama pada upaya-upaya pendidikan karakter yang eksplisit tetapi pada kematangan dan kapasitas etis orang-orang dewasa yang menjadi teman 8
  • 13. mereka berinteraksi khususnya orangtua, tetapi juga guru, pendamping dan orang-orang dewasa dalam masyarakat lainya.(Robert E.Slavin, 2008:78) Mahasiswa yang dipersiapkan sebagai calon pendidik dirasa perlu mendapatkan penekanan khusus mengenai pendidikan moral sebagai bekal untuk menjadi “orang-orang dewasa” yang nantinya akan berinteraksi dengan peserta didik. Pemahaman seseorang akan pentingnya moral sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter orang tersebut. Dengan asumsi yang sama, ketika calon pendidik memiliki karakter yang kuat maka akan terbentuk anak didik yang berkarakter kuat pula. Upaya untuk mengurangi degradasi moral dikalangan mahasiswa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Secara implisit, yakni dengan menyisipkan nilai – nilai moral di setiap perkuliahan. Misal: Dalam mata kuliah Fisika Dasar. Pada pembahasan materi Hukum Newton I yakni tentang kekonsistenan gerak pada benda, nilai moral yang dapat disisipkan. Contoh: Ketika kita berboncengan, saat motor menikung ke kiri, maka tubuh kita akan lebih condong ke mana? Kiri atau kanan? Berdasarkan hukum newton I, tubuh akan condong ke kanan, untuk menyeimbangkan gaya tarik kekiri agar kita tidak jatuh. Namun, biasanya, yang membonceng akan lebih condong ke depan! Entah motor akan menikung ke kanan atau ke kiri. Hal ini tentu menyalahi hukum, baik itu hukum newton I maupun kaidah agama. 2. Di bentuknya kelas motivasi (motivation class), yang dalam hal ini lebih menekankan pada penggugahan motivasi internal peserta didik. Mengingat bahwa motivasi internal dari seseorang itu akan berimbas sangat dasyat pada sistem keyakinan, sedangkan sistem keyakinan akan turut menentukan budaya kerja dari orang tersebut. Yang pada akhirnya akan bermuara pada pembentukan karakter . 3. Menambah mata kuliah tentang pendidikan moral, meski tidak diberi beban SKS namum mahasiswa dipersyaratkan lulus mata kuliah tersebut. 9
  • 14. 4. Mata kuliah yang substansinya sudah mengandung nilai-nilai moral hendaknya lebih aplikatif, tidak hanya text book semata. 5. Menyeimbangkan porsi antara materi kuliah akal (cerdas) dan hati (moral). Sehingga akan manghasilkan pendidik-pendidik yang tidak hanya unggul secara intelektual tetapi juga unggul secara moral. 10
  • 15. PENUTUP A. Simpulan 1. Pendidikan moral penting sebagai salah satu alternatif pembentukan karakter yang kuat bagi seorang calon pendidik, karena mahasiswa yang dipersiapkan sebagai calon pendidik perlu mendapatkan penekanan khusus mengenai pendidikan moral sebagai bekal untuk menjadi “orang-orang dewasa” yang nantinya akan berinteraksi dengan peserta didik. 2. Salah satu upaya mewujudkan pendidikan moral dapat dilihat pada saran di bawah ini. B. Saran 1. Secara implisit, yakni dengan menyisipkan nilai – nilai moral di setiap perkuliahan. 2. Di bentuknya kelas motivasi (motivation class), yang dalam hal ini lebih menekankan pada penggugahan motivasi internal peserta didik. 3. Menambah mata kuliah tentang pendidikan moral. 4. Mata kuliah yang substansinya sudah mengandung nilai-nilai moral hendaknya lebih aplikatif, tidak hanya text book semata. 5. Menyeimbangkan porsi antara materi kuliah akal (cerdas) dan hati (moral). 11
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Budiyanto, Dwi. 2009. Prophetic Learning. Yogyakarta: Pro-U Media Firdaus, Taman. 2009. Pendidikan Keguruan yang Lepas Kendali. Diakses di Ftaman’s Blog, tanggal 6 Maret 2010 Hidayatullah, M. Furqon. 2009. GURU SEJATI: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka Phery. 2005. Seks Pra Nikah, Tren Mahasiswa Masa Kini. Diakses di angkringan.or.id, tanggal 6 Maret 2010 Ratulolly, Pion. 2009. Mahasiswa Krisis Moral, Kampus Krisis Kredibilitas. Diakses di POS KUPANG.com, tanggal 6 Maret 2010 Slavin, Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Indeks Suana, Wayan. 2009. Mahasiswa dan Nyontek. Diakses di Wayan Suana’s Blog, tanggal 6 Maret 2010 12