SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
PERENCANAAN USAHA KOPERASI




Submitted by henry on Thu, 11/12/2009 - 22:04

Perencanaan usaha/bisnis koperasi pada dasarnya adalah sebuah deskripsi tertulis
mengenai masa depan bisnis KOPERASI. Perencanaan Bisnis merupakan kumpulan
dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis koperasi untuk
mempromosikan anggotanya (meningkatkan kesejahteran ekonomi dan social) dengan
memfasilitasikan jasa usaha koperasi ( transaksi barang ataupun jasa dengan
menghasilkan SHU dan menarik bagi anggota koperasi serta pihak-pihak di luar koperasi
sebagai investor, untuk menanamkan modalnya kepada koperasi). Perencanaan Bisnis
umumnya terdiri dari tujuan bisnis, strategi yang digunakan, masalah potensial yang akan
dihadapi dan cara mengatasinya, struktur organisasi, modal, dan bagaimana
mempertahankannya sampai tercapainya harapan-harapan (kebutuhan) anggota
koperasinya serta dari sisi investasi keuangan koperasi mencapai break even point .

Ada tiga bagian dalam Perencanaan Bisnis Koperasi :

   1. Konsep bisnis yang menjelaskan secara rinci koperasi sebagai badan usaha,
      struktur organisasi, produk dan jasa pelayanan yang dikelola.
   2. Market, yang membahas dan menganalisa pasar konsumen potensial.
   3. Finansial, meliputi estimasi pendapatan dan arus kas, neraca serta rasio keuangan
      lainnya.

Komponen Perencanaan Bisnis Koperasi, terdiri dari:

   1.   Ringkasan Eksekutif
   2.   Deskiripsi Usaha/Bisnis
   3.   Strategi Pasar/Pelayanan
   4.   Analisa Kompetitif
   5.   Rencana Desain dan Pengembangan
   6.   Rencana Operasi dan Manajemen
   7.   Faktor-faktor keuangan
Dalam perkembangannya dewasa ini, untuk memudahkan membuat sebuah Perencanaan
Bisnis dapat didukung oleh tools hasil dari teknologi informasi berupa software.

Penutup

Dari pengalaman dan pandangan yang telah saya kemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa mempertahankan dan mengembangkan koperasi, ternyata jauh lebih
sulit dibandingkan mendirikannya. Pengurus, Pengawas, Pengelola, Karyawan serta
Anggota koperasi, senantiasa akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang
kompleks, baik yang berasal dari internal koperasi maupun dari lingkungan eksternal
koperasi.

Maka dalam usaha pengembangan organisasi dan bisnis koperasi sebagai badan usaha
yang dilandasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 (pasal 33) serta Undang-Undang Nomor
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, peranan penting perencanaan usaha koperasi yang
dibuat dan dirancang untuk pengembangan organisasi dan usaha koperasi harus
dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai jati diri koperasi Indonesia,
sebagai bangun usaha ekonomi yang berwatak social.

Perencanaan usaha koperasi dapat dimulai dari suatu konsep pemikiran (mindset)
 bagaimana memperbaiki kinerja koperasi; dan mulai mengindentifikasi untuk
menemukan factor yang menentukan baik buruknya kinerja koperasi untuk diberikan
skala prioritas dalam penjabaran perencanaan sesuai dengan nilai-nilai menejemen
perkoperasian, seperti :

 Pertama, membangun dan meningkatkan peran dan partisipasi
anggota.

Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi, maju atau mundurnya kinerja
koperasi akan ditentukan oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal (pemilik),
nasabah (konsumen) serta sebagai penerima manfaat atau dengan kata lain Anggota
adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian karena anggota sebagai pemilik
koperasi memberikan makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan diterima
atau disetujuinya perencanaan usaha yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas dalam
forum Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki koperasi dapat ditumbuhkan
melalui kegiatan perencanaan usaha koperasi sejak awal, program kegiatan pendidikan
dan pelatihan untuk anggota yang terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain
membuka cakrawala wawasan bagi anggota koperasi juga membangun watak koperasi
(budaya) dari anggotanya.

Kedua, membangun kemampuan Pengelola dan kaderisasi.

Pengelola atau pengurus koperasi (termasuk juga jajaran struktural dibawahnya) harus
memiliki kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, professional serta terutama
memiliki kejujuran. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya mampu
menghasilkan pelayanan yang dapat memberikan manfaat kepada anggotanya (baik aspek
manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat psikologis).

Manajemen koperasi difokuskan menjadi manajemen yang efisien dan efektif, dan
memiliki nilai-nilai manajemen sesuai jati diri koperasi.

Ketiga, memiliki kesehatan keuangan.

Keberhasilan dan kegagalan koperasi dapat dilihat sehat atau tidaknya keuangan
koperasi, tingkat kesehatan keuangan koperasi mencerminkan juga kesehatan usaha,
organisasi, manajemen serta sehatnya kualitas pelayanannya kepada anggota.

Keadaan keuangan dilaporkan secara berkala sesuai kaidah-kaidah akuntansi, terbuka dan
bertanggung jawab. Untuk itu peran aktif Pengawasan oleh Badan Pengawas Koperasi
harus menganut system pengawasan atau pendeteksian dini (early warnin g system),
mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah keuangan koperasi sebelum
kerugian menjadi beban yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan prosedural
(mismanagement) oleh pengelola.

Keempat, membangun kemitraan antar koperasi dan kemitraan
koperasi dengan pihak Badan Usaha lain.

Menghadapi trend bisnis (era pasar bebas) dan kemajuan teknologi yang semakin pesat,
koperasi sejak dini sudah harus melakukan penyesuaian dan antisipasi pengembangan
usahanya dengan melakukan kerjasama antar koperasi (membangun sinergi) untuk
memiliki bargening position dengan mengutamakan kekuatan pasar (captive market)
anggotanya; karena Keberhasilan hanya dapat diraih secara bersama untuk
Kepentingan yang sama, saat ini momentum untuk mewujudnyatakan kekuatan yang
dimiliki koperasi melalui kerjasama kemitraan.

Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain, seperti Badan
Usaha milik Negara/Daerah, swasta dalam negeri maupun swasta asing, perlu
dilaksanakan secara sungguh-sungguh, agar koperasi dapat dan mampu memasuki
perdagangan international, maupun dapat secara bersama-sama membangun lembaga
keuangan koperasi.




MEMAHAMI NILAI-NILAI KOPERASI DITENGAH ARUS
LIBERALISASI EKONOMI – (Ibnoe Soedjono).
Submitted by henry on Tue, 01/26/2010 - 22:29

“MASA DEPAN KOPERASI – CHANCES of
 COOPERATIVES IN THE FUTURE”, oleh PROF. HANS-H.
MÜNKNER
  -           Bahan dan pemikiran bagi kongres ke-100 International Cooperative Alliance
                       (ICA) di Manchaster, Inggris, September 1995. –

Prof. Hans-H. Munkner, dari University of Marburg, seorang ahli hukum
(perkoperasian) dan guru besar.

Difinisi Koperasi, berdasarkan ICA 1995; sebuah perkumpulan orang-orang yang
bersifat otonom yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan
aspirasi bersama dalam bidang ekonomi, social dan budaya melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis.

Ciri khas Koperasi yang memiliki watak kembar, sebagai kesatuan social
(kelompok orang yang terorganisir) dan unit ekonomi (perusahaan yang secara
bersama dibiayai, dikelola dan dikendalikan), yang digunakan oleh anggotanya
untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bersama mereka.

Menghadapi hari depan koperasi beserta tantangan yang ada, koperasi harus tetap
berperan sebagai koperasi, bukan sebagai imitator pesaing-pesaingnya atau berkutat
sekedar untuk dapat hidup terus. Gerakan koperasi, menurut – Munkner – harus
menegakkan kembali kredibilitasnya sebagai kekuatan ekonomi, social dan moral.

Perbedaan-perbedaan yang esensial antara koperasi dan bentuk-bentuk organisasi yang
lain, harus lebih ditekankan daripada disembunyikan.

      1. 1.        Perkumpulan Koperasi Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat.

Hakekat koperasi adalah perkumpulan orang yang berusaha untuk saling
membantu/bekerjasama, bahwa koperasi adalah lembaga dimana individu-individu
menyatukan kekuatan dan potensi ekonominya untuk secara bersama mencapai tujuan,
yang karena keterbatasan sumberdayanya tidak dapat dicapai secara sendiri-sendiri.

      1. Disiplin kelompok.
      2. Mengambil alih kewajiban-kewajiban dan menyerahkan sumberdayanya kepada
         usaha yang dikelola dan diawasi bersama.
      3. Pelayananyang diperlukan anggota untuk memecahkan permasalahan yang
         dihadapi dilakukan melalui usaha bersama.



      1. 2.        Perusahaan Koperasi yang sesuai dengan Kecendrungan Saat ini.
Gaya manajemen koperasi, yaitu suatu upaya untuk memperkuat ikatan strategis antara
perusahaan dan para pelanggan, yang pada umumnya dianggap sangat penting bagi
keberhasilan usaha ekonomi.

Seberapa Jauh jati diri koperasi ini masih ada didalam pikiran dan kinerja pemimpin
(pengurus pengelola) dan manajer koperasi.???

   1. 3.      Hanya Model yang Murni Memiliki Masa Depan.

Pada masa kini banyak indikasi bahwa pembangunan koperasi didominasi oleh keinginan
kuat untuk menyesuaikan koperasi sebagai badan usaha pada model perusahaan
(perseroan/coporate) yang berhasil. Keinginan dan kepercayaan ini terhadap
pertumbuhan ekonomi telah mendorong terjadinya erosi kesadaran berkoperasi yang
terus menerus diantara para pengurus, manajer. Karyawan dan anggota koperasi.
Dalam banyak hal, efisiensi perusahaan koperasi diletakan sebagai prioritas utama
sementara nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi dirasakan sebagai beban masa lampau.
Dengan memfokuskan dan mengutamakan pada :

   1. Penciptaan kontribusi pasar dan perputaran modal.
   2. Pelayanan usaha koperasi dianggap berhasil bila dapat menarik pelanggan
      sebanyak-banyaknya (non anggota). Mengutamakan kepuasan pelanggan
       ketimbang anggotanya.
   3. Meninggalkan model koperasi.

Untuk itu kedepan tanpa kelompok pendukung yang terorganisir, yang berkeinginan
untuk bekerjasama, perusahaan koperasi akan kehilangan keabsahannya dan pada
akhirnya eksistensi (hakekat) keberadaannya.

Koperasi sebagai bentuk organisasi yang spesifik akan memiliki masa depan, bila :

   1. Koperasi tetap konsisten terhadap jati diri dan nilai-nilai koperasi (khitahnya),
      bahwa koperasi milik dan ketergantungan kepada anggotanya.
   2. Mengembangkan pendekatan inovatif untuk memecahkan masalah yang
      mendesak pada masa perubahan social, ekonomi dan teknologi yang amat cepat,
      dimana baik pasar (globalisasi) maupun Negara tidak mampu menawarkan
      pemecahan yang memuaskan; melalui solusi kerjasama/kemitraan antar koperasi.
   3. Pengelola/Pengurus harus mengembangkan pelayanan dan produk baru melalui
      dialog interaktif dengan anggotanya bahkan mengikut sertakan anggotanya untuk
      duduk bersama memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi.



   1. 4.      Kejelasan Tujuan dan Sasaran, Persyaratan untuk Berhasil.

Memperbaiki citra usaha serta menjamin keberhasilan dalam menetapkan kembali
peranannya sebagai pembaharu (innovator), koperasi harus memiliki konsep yang jelas,
dimana pengurus dan manajer koperasi harus memiliki jati diri dan prinsip koperasi
dalam memimpin dan mengelola koperasi.
Adanya kejelasan bagi anggota dan calon anggota, apa manfaatnya menjadi anggota dan
dengan kondisi yang bagaimana prinsip menolong diri sendiri (self empowerment) dapat
membawa masa depan yang lebih baik bagi mereka.

Semua orang yang terkait harus menyadari bahwa dalam koperasi anggota sebagai orang
perorangan berada di barisan paling depan. Keanggotaan Koperasi harus memberi
 manfaat.

Tetap memelihara ikatan yang dekat dengan anggotanya serta menanamkan hubungan
informasi dan komunikasi secara timbal balik.

   1. 5.      Tanpa Visi, Tanpa Masa Depan

Visi utama koperasi yang jelas dan menyakinkan, yang menyatakan dan menekankan
kekuatannya pada anggota (member based) dan pengawasan oleh anggota (member
controlled), melaksanakan kegiatan hanya dan terutama untuk kepentingan anggota.

Selanjutnya visi koperasi harus menekankan tentang peranan koperasi yang inovatif.
Koperasiwan harus melihat (memiliki sesnse) koperasinya sebagai kemungkinan bentuk
organisasi yang terbaik, dengan mana mereka dapat memperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang mengancam kesejahteraan dan bahkan keberadaannya dalam era
yang mengandung perubahan yang amat cepat ini.

   1. Unsur-unsur Stuktur Koperasi.

Ketentuan tehnis yang mengatur organisasi koperasi (secara umum) yang dipersyaratkan
oleh elemen/unsure struktur koperasi, dapat diuraikan ketentuan-2 sbb.:

   1. Suatu organisasi dengan keanggotaan yang berbeda-beda (terbuka), yang ingin
      terus berkembang dari generasi ke generasi, membutuhkan pengakuan sebagai
      badan hukum dan pendaftaran, mengikuti ketentuan umum dari sistim politik dan
      hukum yang berlaku di suatu Negara.
   2. Suatu organisasi yang berorientasi pada orang-orang, yang tidak menginginkan
      penekanan pada kekuatan modal, memerlukan ketentuan/peraturan yang
      mengkaitkan hak-hak dan kewajiban para anggotanya sebagai orang-orang
      daripada modal yang disetor.
   3. Suatu organisasi usaha yang ingin tetap berkembang dalam pasar, membutuhkan
      modal serta manajemen yang efisien.
   4. Suatu organisasi dimana orang-orang ingin bekerjasama dalam suatu kelompok
      untuk mecapai kepentingan yang bersama, memerlukan ketentuan yang dapat
      mengatur secara seimbang antara manfaat dan pengorbanan dari anggota
      perorangan, dan juga ketentuan yang dapat mengatur secara seimbang antara
      kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Ketentuan tentang
      “Solidaritas terorganisir” ini harus dihormati oleh semua anggota (pengawasan
      social dan/atau perintah pelaksanaan oleh penguasa Negara).
   5. Suatu organisasi usaha yang berorientasikan pada pelayanan (orientasi pada
      peningkatan kesejahteraan anggota), memerlukan ketentuan khusus untuk
      menjamin bahwa pengelola (manajemen) berusaha mencapai tujuan peningkatan
kesejahteraan anggota. Manajemen yang diawasi secara demokratis, yang direkrut
      dari kalangan anggota, dapat dipetanggungjawabkan kepada anggota serta tunduk
      pada pengawasan internal maupun eksternal).
   6. Suatu organisasi usaha yang ingin menyatukan sumber daya, penawaran dan
      permintaan serta menggunakan manfaat skala ekonomi, perlu membangun
      jaringan vertical dan horizontal dengan organisasi serupa (kerjasama antar
      koperasi). hdl/koperasiku.com

http://www.koperasiku.com

Contenu connexe

Tendances

Spm perilaku dalam organisasi
Spm perilaku dalam organisasiSpm perilaku dalam organisasi
Spm perilaku dalam organisasiHafiizh Pratama
 
Ms struktur dan pengawasan
Ms struktur dan pengawasanMs struktur dan pengawasan
Ms struktur dan pengawasanHerry Ansyah
 
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...petraaja
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Kristine M H
 
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG Retno Auliaika
 
2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnis2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnisbank bjb
 

Tendances (10)

Makalah arsyad
Makalah arsyadMakalah arsyad
Makalah arsyad
 
Spm perilaku dalam organisasi
Spm perilaku dalam organisasiSpm perilaku dalam organisasi
Spm perilaku dalam organisasi
 
Menkeu 2 kelompok 3
Menkeu 2   kelompok 3Menkeu 2   kelompok 3
Menkeu 2 kelompok 3
 
Ms struktur dan pengawasan
Ms struktur dan pengawasanMs struktur dan pengawasan
Ms struktur dan pengawasan
 
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
 
Merger dan akuisisi
Merger dan akuisisiMerger dan akuisisi
Merger dan akuisisi
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
 
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG
 
Analisa lingkungan dwi hastho
Analisa lingkungan dwi hasthoAnalisa lingkungan dwi hastho
Analisa lingkungan dwi hastho
 
2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnis2 perilaku-etika-dalam-bisnis
2 perilaku-etika-dalam-bisnis
 

Similaire à Koperasiku

Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2debora_elisabeth
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiadamfirdaus46
 
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxManajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxAaReza1
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahRizal Fahmi
 
PMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdfPMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdfpancajayaabadi
 
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan TujuanPerangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan33NURILHAFIDZOH
 
Kelompok 4 (4).pdf
Kelompok 4  (4).pdfKelompok 4  (4).pdf
Kelompok 4 (4).pdfMutiMutiara2
 
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxPENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxIndahSimbolon2
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiRajabul Gufron
 
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaSejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaAngganggaa
 
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxManajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxokfiresti1
 
dokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.ppt
dokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.pptdokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.ppt
dokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.pptDevi743070
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasixiao lu
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAszenkey Permana
 

Similaire à Koperasiku (20)

Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
 
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxManajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
 
Koperasiku
KoperasikuKoperasiku
Koperasiku
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
 
PMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdfPMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdf
 
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan TujuanPerangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Minggu
MingguMinggu
Minggu
 
Kelompok 4 (4).pdf
Kelompok 4  (4).pdfKelompok 4  (4).pdf
Kelompok 4 (4).pdf
 
mengenal keuangan
mengenal keuanganmengenal keuangan
mengenal keuangan
 
1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia
 
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxPENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang Koperasi
 
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaSejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
 
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxManajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
 
dokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.ppt
dokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.pptdokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.ppt
dokumen.tips_materi-koperasi-kelas-x-ma.ppt
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
 

Koperasiku

  • 1. PERENCANAAN USAHA KOPERASI Submitted by henry on Thu, 11/12/2009 - 22:04 Perencanaan usaha/bisnis koperasi pada dasarnya adalah sebuah deskripsi tertulis mengenai masa depan bisnis KOPERASI. Perencanaan Bisnis merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis koperasi untuk mempromosikan anggotanya (meningkatkan kesejahteran ekonomi dan social) dengan memfasilitasikan jasa usaha koperasi ( transaksi barang ataupun jasa dengan menghasilkan SHU dan menarik bagi anggota koperasi serta pihak-pihak di luar koperasi sebagai investor, untuk menanamkan modalnya kepada koperasi). Perencanaan Bisnis umumnya terdiri dari tujuan bisnis, strategi yang digunakan, masalah potensial yang akan dihadapi dan cara mengatasinya, struktur organisasi, modal, dan bagaimana mempertahankannya sampai tercapainya harapan-harapan (kebutuhan) anggota koperasinya serta dari sisi investasi keuangan koperasi mencapai break even point . Ada tiga bagian dalam Perencanaan Bisnis Koperasi : 1. Konsep bisnis yang menjelaskan secara rinci koperasi sebagai badan usaha, struktur organisasi, produk dan jasa pelayanan yang dikelola. 2. Market, yang membahas dan menganalisa pasar konsumen potensial. 3. Finansial, meliputi estimasi pendapatan dan arus kas, neraca serta rasio keuangan lainnya. Komponen Perencanaan Bisnis Koperasi, terdiri dari: 1. Ringkasan Eksekutif 2. Deskiripsi Usaha/Bisnis 3. Strategi Pasar/Pelayanan 4. Analisa Kompetitif 5. Rencana Desain dan Pengembangan 6. Rencana Operasi dan Manajemen 7. Faktor-faktor keuangan
  • 2. Dalam perkembangannya dewasa ini, untuk memudahkan membuat sebuah Perencanaan Bisnis dapat didukung oleh tools hasil dari teknologi informasi berupa software. Penutup Dari pengalaman dan pandangan yang telah saya kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mempertahankan dan mengembangkan koperasi, ternyata jauh lebih sulit dibandingkan mendirikannya. Pengurus, Pengawas, Pengelola, Karyawan serta Anggota koperasi, senantiasa akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang kompleks, baik yang berasal dari internal koperasi maupun dari lingkungan eksternal koperasi. Maka dalam usaha pengembangan organisasi dan bisnis koperasi sebagai badan usaha yang dilandasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 (pasal 33) serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, peranan penting perencanaan usaha koperasi yang dibuat dan dirancang untuk pengembangan organisasi dan usaha koperasi harus dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai jati diri koperasi Indonesia, sebagai bangun usaha ekonomi yang berwatak social. Perencanaan usaha koperasi dapat dimulai dari suatu konsep pemikiran (mindset) bagaimana memperbaiki kinerja koperasi; dan mulai mengindentifikasi untuk menemukan factor yang menentukan baik buruknya kinerja koperasi untuk diberikan skala prioritas dalam penjabaran perencanaan sesuai dengan nilai-nilai menejemen perkoperasian, seperti : Pertama, membangun dan meningkatkan peran dan partisipasi anggota. Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi, maju atau mundurnya kinerja koperasi akan ditentukan oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal (pemilik), nasabah (konsumen) serta sebagai penerima manfaat atau dengan kata lain Anggota adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian karena anggota sebagai pemilik koperasi memberikan makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan diterima atau disetujuinya perencanaan usaha yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas dalam forum Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki koperasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan perencanaan usaha koperasi sejak awal, program kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk anggota yang terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain membuka cakrawala wawasan bagi anggota koperasi juga membangun watak koperasi (budaya) dari anggotanya. Kedua, membangun kemampuan Pengelola dan kaderisasi. Pengelola atau pengurus koperasi (termasuk juga jajaran struktural dibawahnya) harus memiliki kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, professional serta terutama memiliki kejujuran. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya mampu
  • 3. menghasilkan pelayanan yang dapat memberikan manfaat kepada anggotanya (baik aspek manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat psikologis). Manajemen koperasi difokuskan menjadi manajemen yang efisien dan efektif, dan memiliki nilai-nilai manajemen sesuai jati diri koperasi. Ketiga, memiliki kesehatan keuangan. Keberhasilan dan kegagalan koperasi dapat dilihat sehat atau tidaknya keuangan koperasi, tingkat kesehatan keuangan koperasi mencerminkan juga kesehatan usaha, organisasi, manajemen serta sehatnya kualitas pelayanannya kepada anggota. Keadaan keuangan dilaporkan secara berkala sesuai kaidah-kaidah akuntansi, terbuka dan bertanggung jawab. Untuk itu peran aktif Pengawasan oleh Badan Pengawas Koperasi harus menganut system pengawasan atau pendeteksian dini (early warnin g system), mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah keuangan koperasi sebelum kerugian menjadi beban yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan prosedural (mismanagement) oleh pengelola. Keempat, membangun kemitraan antar koperasi dan kemitraan koperasi dengan pihak Badan Usaha lain. Menghadapi trend bisnis (era pasar bebas) dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, koperasi sejak dini sudah harus melakukan penyesuaian dan antisipasi pengembangan usahanya dengan melakukan kerjasama antar koperasi (membangun sinergi) untuk memiliki bargening position dengan mengutamakan kekuatan pasar (captive market) anggotanya; karena Keberhasilan hanya dapat diraih secara bersama untuk Kepentingan yang sama, saat ini momentum untuk mewujudnyatakan kekuatan yang dimiliki koperasi melalui kerjasama kemitraan. Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain, seperti Badan Usaha milik Negara/Daerah, swasta dalam negeri maupun swasta asing, perlu dilaksanakan secara sungguh-sungguh, agar koperasi dapat dan mampu memasuki perdagangan international, maupun dapat secara bersama-sama membangun lembaga keuangan koperasi. MEMAHAMI NILAI-NILAI KOPERASI DITENGAH ARUS LIBERALISASI EKONOMI – (Ibnoe Soedjono).
  • 4. Submitted by henry on Tue, 01/26/2010 - 22:29 “MASA DEPAN KOPERASI – CHANCES of COOPERATIVES IN THE FUTURE”, oleh PROF. HANS-H. MÜNKNER - Bahan dan pemikiran bagi kongres ke-100 International Cooperative Alliance (ICA) di Manchaster, Inggris, September 1995. – Prof. Hans-H. Munkner, dari University of Marburg, seorang ahli hukum (perkoperasian) dan guru besar. Difinisi Koperasi, berdasarkan ICA 1995; sebuah perkumpulan orang-orang yang bersifat otonom yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi bersama dalam bidang ekonomi, social dan budaya melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis. Ciri khas Koperasi yang memiliki watak kembar, sebagai kesatuan social (kelompok orang yang terorganisir) dan unit ekonomi (perusahaan yang secara bersama dibiayai, dikelola dan dikendalikan), yang digunakan oleh anggotanya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bersama mereka. Menghadapi hari depan koperasi beserta tantangan yang ada, koperasi harus tetap berperan sebagai koperasi, bukan sebagai imitator pesaing-pesaingnya atau berkutat sekedar untuk dapat hidup terus. Gerakan koperasi, menurut – Munkner – harus menegakkan kembali kredibilitasnya sebagai kekuatan ekonomi, social dan moral. Perbedaan-perbedaan yang esensial antara koperasi dan bentuk-bentuk organisasi yang lain, harus lebih ditekankan daripada disembunyikan. 1. 1. Perkumpulan Koperasi Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat. Hakekat koperasi adalah perkumpulan orang yang berusaha untuk saling membantu/bekerjasama, bahwa koperasi adalah lembaga dimana individu-individu menyatukan kekuatan dan potensi ekonominya untuk secara bersama mencapai tujuan, yang karena keterbatasan sumberdayanya tidak dapat dicapai secara sendiri-sendiri. 1. Disiplin kelompok. 2. Mengambil alih kewajiban-kewajiban dan menyerahkan sumberdayanya kepada usaha yang dikelola dan diawasi bersama. 3. Pelayananyang diperlukan anggota untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dilakukan melalui usaha bersama. 1. 2. Perusahaan Koperasi yang sesuai dengan Kecendrungan Saat ini.
  • 5. Gaya manajemen koperasi, yaitu suatu upaya untuk memperkuat ikatan strategis antara perusahaan dan para pelanggan, yang pada umumnya dianggap sangat penting bagi keberhasilan usaha ekonomi. Seberapa Jauh jati diri koperasi ini masih ada didalam pikiran dan kinerja pemimpin (pengurus pengelola) dan manajer koperasi.??? 1. 3. Hanya Model yang Murni Memiliki Masa Depan. Pada masa kini banyak indikasi bahwa pembangunan koperasi didominasi oleh keinginan kuat untuk menyesuaikan koperasi sebagai badan usaha pada model perusahaan (perseroan/coporate) yang berhasil. Keinginan dan kepercayaan ini terhadap pertumbuhan ekonomi telah mendorong terjadinya erosi kesadaran berkoperasi yang terus menerus diantara para pengurus, manajer. Karyawan dan anggota koperasi. Dalam banyak hal, efisiensi perusahaan koperasi diletakan sebagai prioritas utama sementara nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi dirasakan sebagai beban masa lampau. Dengan memfokuskan dan mengutamakan pada : 1. Penciptaan kontribusi pasar dan perputaran modal. 2. Pelayanan usaha koperasi dianggap berhasil bila dapat menarik pelanggan sebanyak-banyaknya (non anggota). Mengutamakan kepuasan pelanggan ketimbang anggotanya. 3. Meninggalkan model koperasi. Untuk itu kedepan tanpa kelompok pendukung yang terorganisir, yang berkeinginan untuk bekerjasama, perusahaan koperasi akan kehilangan keabsahannya dan pada akhirnya eksistensi (hakekat) keberadaannya. Koperasi sebagai bentuk organisasi yang spesifik akan memiliki masa depan, bila : 1. Koperasi tetap konsisten terhadap jati diri dan nilai-nilai koperasi (khitahnya), bahwa koperasi milik dan ketergantungan kepada anggotanya. 2. Mengembangkan pendekatan inovatif untuk memecahkan masalah yang mendesak pada masa perubahan social, ekonomi dan teknologi yang amat cepat, dimana baik pasar (globalisasi) maupun Negara tidak mampu menawarkan pemecahan yang memuaskan; melalui solusi kerjasama/kemitraan antar koperasi. 3. Pengelola/Pengurus harus mengembangkan pelayanan dan produk baru melalui dialog interaktif dengan anggotanya bahkan mengikut sertakan anggotanya untuk duduk bersama memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi. 1. 4. Kejelasan Tujuan dan Sasaran, Persyaratan untuk Berhasil. Memperbaiki citra usaha serta menjamin keberhasilan dalam menetapkan kembali peranannya sebagai pembaharu (innovator), koperasi harus memiliki konsep yang jelas, dimana pengurus dan manajer koperasi harus memiliki jati diri dan prinsip koperasi dalam memimpin dan mengelola koperasi.
  • 6. Adanya kejelasan bagi anggota dan calon anggota, apa manfaatnya menjadi anggota dan dengan kondisi yang bagaimana prinsip menolong diri sendiri (self empowerment) dapat membawa masa depan yang lebih baik bagi mereka. Semua orang yang terkait harus menyadari bahwa dalam koperasi anggota sebagai orang perorangan berada di barisan paling depan. Keanggotaan Koperasi harus memberi manfaat. Tetap memelihara ikatan yang dekat dengan anggotanya serta menanamkan hubungan informasi dan komunikasi secara timbal balik. 1. 5. Tanpa Visi, Tanpa Masa Depan Visi utama koperasi yang jelas dan menyakinkan, yang menyatakan dan menekankan kekuatannya pada anggota (member based) dan pengawasan oleh anggota (member controlled), melaksanakan kegiatan hanya dan terutama untuk kepentingan anggota. Selanjutnya visi koperasi harus menekankan tentang peranan koperasi yang inovatif. Koperasiwan harus melihat (memiliki sesnse) koperasinya sebagai kemungkinan bentuk organisasi yang terbaik, dengan mana mereka dapat memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang mengancam kesejahteraan dan bahkan keberadaannya dalam era yang mengandung perubahan yang amat cepat ini. 1. Unsur-unsur Stuktur Koperasi. Ketentuan tehnis yang mengatur organisasi koperasi (secara umum) yang dipersyaratkan oleh elemen/unsure struktur koperasi, dapat diuraikan ketentuan-2 sbb.: 1. Suatu organisasi dengan keanggotaan yang berbeda-beda (terbuka), yang ingin terus berkembang dari generasi ke generasi, membutuhkan pengakuan sebagai badan hukum dan pendaftaran, mengikuti ketentuan umum dari sistim politik dan hukum yang berlaku di suatu Negara. 2. Suatu organisasi yang berorientasi pada orang-orang, yang tidak menginginkan penekanan pada kekuatan modal, memerlukan ketentuan/peraturan yang mengkaitkan hak-hak dan kewajiban para anggotanya sebagai orang-orang daripada modal yang disetor. 3. Suatu organisasi usaha yang ingin tetap berkembang dalam pasar, membutuhkan modal serta manajemen yang efisien. 4. Suatu organisasi dimana orang-orang ingin bekerjasama dalam suatu kelompok untuk mecapai kepentingan yang bersama, memerlukan ketentuan yang dapat mengatur secara seimbang antara manfaat dan pengorbanan dari anggota perorangan, dan juga ketentuan yang dapat mengatur secara seimbang antara kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Ketentuan tentang “Solidaritas terorganisir” ini harus dihormati oleh semua anggota (pengawasan social dan/atau perintah pelaksanaan oleh penguasa Negara). 5. Suatu organisasi usaha yang berorientasikan pada pelayanan (orientasi pada peningkatan kesejahteraan anggota), memerlukan ketentuan khusus untuk menjamin bahwa pengelola (manajemen) berusaha mencapai tujuan peningkatan
  • 7. kesejahteraan anggota. Manajemen yang diawasi secara demokratis, yang direkrut dari kalangan anggota, dapat dipetanggungjawabkan kepada anggota serta tunduk pada pengawasan internal maupun eksternal). 6. Suatu organisasi usaha yang ingin menyatukan sumber daya, penawaran dan permintaan serta menggunakan manfaat skala ekonomi, perlu membangun jaringan vertical dan horizontal dengan organisasi serupa (kerjasama antar koperasi). hdl/koperasiku.com http://www.koperasiku.com