1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Masa remaja boleh dibilang sebagai masa periode peralihan, peralihan tidak berarti
terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih
sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang te;lah
terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa remaja, anak-anak harus
“meninggalakan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan” dan juga harus mempelajari
pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.
Perkembangan sosial dan kepribadian remaja akan berimplikasi pada cara ia merespon
pengetahuan atau pengalamannya. Dalam pendidikan, perkembangan sosial pada remaja akan
mendorong ia untuk senantiasa mentaati peraturan sekolah, menjalin intraksi yang baik dengan
teman sekolah, menghargai pendidik atau temannya yang sedang menjelaskan pelajaran, ikut
serta dalam menjaga ketentraman dilingkungan sekolah. Sedangkan perkembangan kepribadian
pada masa remaja akan menjadikan individu berani menyampaikan idenya dalam proses
pendidikan dan sebagainya, membuat individu bersifat kritis terhadap apa yang disampaikan
orang lain baik pendidik, teman sekolah atau siapapun dan lain-lain.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal-hal yang tertulis dalam latar belakang, maka penulis dalam hal ini akan
merumuskan permasalahan dalam beberapa pertanyaan.
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan, social, kepribadian dan remaja?
2. Bagaimana karakteristik dan factor perkembangan social dan keperibadian masa remaja?
3. Bagamaina pengimplementasian perkembangan social dan kepribadian dalam pendidikan?
1.3. TUJUAN MASALAH
Dengan berdasar kepada poin-poin pertanyaan tersebut di atas, maka penulis mempunyai
tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui dan memahami arti dari perkembangan, social, kepribadian dan remaja.
2. Mengerti dan memahami karakteristik dan factor perkembangan social dan kepribadian
masa remaja.
3. Mengetahui dan memahami pengimplementasian perkembangan social dan kepribadian
dalam pendidikan.
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PERKEMBANGAN, SOSIAL, KEPRIBADIAN, REMAJA.
2.1.1. PERKEMBANGAN
Perkembangan; cenderung lebih bersifat kualitatif, berkaitan dengan pematangan fungsi
organ individu.
Menurut Aliah B.Purwakania, perkembangan; menunjukkan adanya tahapan, pola,
prinsip, aspek dan factor yang terlibat dalam perkembangan manusia.1
2.1.2. SOSIAL
Sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat; perlu adanya
komunikasi; sifat-sifat kemasyarakatan.
Dalam kaitanya dengan perkembangan, yang dimaksud dengan perkembangan social
adalah pencapaian kematangan dalam hubungan social. Dapat juga diartikan sebagai
proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan
tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja
sama.
2.1.3. KEPRIBADIAN
Etimologis; kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “personality”.
Sedangkan istilah personality berasal dari bahasa Latin “person” (kedok) dan
“personare” (menembus)
Terminologis; McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah
adalah tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatanya mempunyai
pengaruh yang menentukan. Gordon W. Allport mengemukakan, kepribadian adalah
organisasi dinamis dalam diri individu sebagai system psikofisis yang menentukan
caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.2
Dalam kaitanya dengan perkembangan, yang dimaksud perkembangan kepribadian
adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi
secara unik (khas).
1
Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: TERAS, 2008), hlm. 7
2
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Rosdakarya, 2011), hlm. 126
2
3. 2.1.4. REMAJA
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescere) (kata bendanya,
adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh menjadi dewasa.3
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang
yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama.
2.2. KARAKTERISTIK, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL
DAN KEPRIBADIAN PADA MASA REMAJA
Perkembangan sosial dan kepribadian pada remaja merupakan proses untuk mencapai
kemasakan dalam berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini adalah
sebuah proses yang memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik dengan
psikis pada remaja.
2.2.1. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL PADA MASA REMAJA
Karakteristik perkembangan social terbagi atas tiga lingkungan, 4 yaitu:
1. Lingkungan keluarga
Menjalin hubungan yang baik; menerima otoritas orang tua; menerima tanggung
jawab dan membantu kelurga sebagai individu maupun kelompok.
2. Lingkungan sekolah
Respect terhadap peraturan; berpartisipasi dalam kegiatan; menjalin persahabatan;
berikap hormat; membantu sekolah untuk merealisasikan tujuan-tujuanya.
3. Lingkungan masyarakat
Respect terhadap hak orang lain; membangun persahabatan; membangun
komunikasi yang baik; respect terhadap nilai-nilai, hokum, tradisi dan kebijakan-
kebijakan masyarakat.
2.2.2. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA MASA REMAJA
Dalam upaya memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah yang dihadapi, ternyata
tidak semua individu mampu menampilkan secara wajar, normal atau sehat; diantara
mereka juga banyak yang tidak sehat.
E.B. Hurlock (1986) mengemukakan bahwa perkembangan yang sehat atau
kepribadian yang sehat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut5 :
1. Mampu menilai diri secara realistis.
3
Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm. 206
4
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm. 198
5
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Rosdakarya, 2011), hlm. 130-
131
3
4. 2. Mampu menilai situasi secara realistis.
3. Menerima tanggung jawab.
4. Kemandirian (autonomi).
5. Dapat mengontrol emosi.
6. Berorientasi tujuan dan keluar
Adapun keperibadian yang tidak sehat itu ditandai dengan karakteristik seperti
berikut6:
1. Mudah marah (tersinggung).
2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3. Sering mersa tertekan (stress atau depresi).
4. Bersikap kejam atau sering menggangu orang lain yang usianya lebih muda.
5. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah
diperingati atau dihukum.
6. Mempunyai kebiasaan berbohong.
2.2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
KEPRIBADIAN
Perkembangan social dan keperibadian dipenagruhi oleh beberapa factor7, yaitu:
1. Fisik
2. Intelegensi
3. Keluarga
4. Teman sebaya (peer group)
5. Kebudayaan
2.2. IMPLEMENTASI ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN PADA
MASA REMAJA DALAM PENDIDIKAN
Berbicara mengenai pendidikan, maka tak bisa lepas dari inti pendidikan itu sendiri.
Inti pendidikan meliputi: (1) proses hidup manusia. (2) ada kesengajaan/sadar. (3) ada interaksi
pendidik dan peserta didik. (4) berlangsung seumur hidup. (5) ada tujuan yang akan dicapai. (6)
transfer ilmu dan transfer nilai.
Berdasarkan hal tersebut sudah kewajiban semua unsur pendidikan untuk mewujudkan
inti pendidikan tersebut untuk terciptanya manusia yang seutuhnya (kognitif, afektif dan
konatif-valutatif).
Terkait dengan perkembangan aspek sosial dan keperibadian yang perlu diciptakan dalam inti
pendidikan adalah
1. Menerima peserta didik apa adanya (tidak ada kastanisasi dan diskriminasi pendidikan).
6
Ibid, hlm. 131-132
7
Ibid, hlm. 128
4
5. 2. Menciptakan suasana yang membuat peserta bisa berinteraksi dengan peserta didik lainya
maupun dengan pendidik, tenaga kependidikan, dll
3. Memahami kerangka berfikir peserta didik dan mampu menempatkan diri dalam dirinya dan
bersikap kooperatif.
4. Pendidik lebih menunjukkan pada kegiatan pembelajaran pemecahan masalah. Kegiatan ini
bertujuan sebagai control seberapa besar perkembangan kepribadian peserta didik dalam hal
kepedulian terhadap persoalan yang ada.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pengimplementasian perkembangan
sosial dan kepribadian dalam pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran dialektis
(peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pengetahuannya/ mengeksplorasi
kemampuan yang dimilki seputar materi pelajaran) serta sekolah memfasilitasi ruang yang
berkenaan dengan kehidupan sosial.
5
6. BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Perkembangan social remaja ditandai oleh adanya interaksi dirinya dengan keluarga, sekolah
dan masyarakat.
2. Perkembangan kepribadian remaja dapat dilihat dari perubahan cara individu berhubungan
dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik (khas) dan mapu memahami tugas dirinya
untuk dirinya sendiri, keluarga, social, dan lingkungan alam.
3. Perkembangan sosial dan kepribadian pada remaja merupakan proses untuk mencapai
kemasakan dalam berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan.
4. Pengimplementasian perkembangan social dan kepribadian remaja dalampendidikan melaui
system kultur pendidikan yang bersifat berkeadilan tanpa adanya kastanisasi dan diskriminasi
dan menciptakan suasana pembelajaran yang transformatif, artinya pendidik bersikap
kooperatif terhadap peserta didik.
6
7. DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, B. Elizabeth. 1980. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hidayati, Wiji dan Sri Purnami. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: TERAS
Yusuf, Syamsu. 2004 dan 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Rosdakarya
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
7