Kerajaan Perlak didirikan pada tahun 840 M dan memiliki dua dinasti yaitu Saiyid Maulana dan Makdum Johan. Kerajaan Samudra Pasai didirikan pada abad ke-13 M sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia yang mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Mahmud Malik al-Zahir. Kedua kerajaan ini memiliki peran penting dalam perkembangan perdagangan dan penyebaran agama Islam di Sumatera.
1. TUGAS SEJARAH
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
OLEH :
KELOMPOK 4 ; -LEONARDO MANURUNG
-NUGRAHA M.
-MUFID M.
-ANGGUN MELATI PUTRI
-NOFIA AFIFAH PUTRI
-NUR HALIMAH PUTRI
-SYIFA NISRINA
2. KERAJAAN PERLAK
A. LETAK GEOGRAFIS
Kerajaan Perlak terletak di wilayah perlak, Aceh Timur,
NAD. Wilayah berada di pesisir timur dan sebelah utara
Pulau Sumatera.
B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA (Tahun 840 M)
Sebelum Kerajaan Perlak berdiri, diwilayah Perlak telah
berdiri suatu pemerintahan Budha (keturunan Maharaja
Pho Hela). Pada tahun 800 M para pedagang islam datang
yang tujuannya adalah untuk berdagang dan mengabarkan
islam. Selanjutnya nahkoda khalifah menikahkan anak buah
kepercayaannya Ali bin Muhammad kepada adik pemimpin
pemerintahan Perlak yang menghasilkan seorang anak
Abdul Aziz Syah yang kelak menjadi raja kerajaan Perlak
tahun 840 M. Diperkuat dengan berita Marcopolo 1293 M
3. C. SILSILAH RAJA KERAJAAN
1. Dinasti Saiyid Maulana
- Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz (840-864 M) = sebagai
pendiri Kerajaan Perlak dan Dinasti Saiyid Maulana
sekaligus raja pertama Kerajaan Perlak.
- Alaidin Saiyid Maulana Abdul Rahim Syah (864-888 M)
- Alaidin Saiyid Maulana Abbas Syah (888-913 M) =
masuknya aliran Sunni dan terjadi perang saudara
antara kaum Syiah dan Sunni menyebabkan
kekosongan pemerintahan. Tahun 915 M, kelompok
Sunni yang memenangkan perang.
- Alaidin Saiyid Maulana Ali Mughayat Syah (915-918 M) =
terjadi perang saudara kembali antara Syiah dan Sunni
dimenangkan oleh kelompok Sunni. Dinasti ini diganti
dengan Dinasti Makdum Johan.
4. • 2. Dinasti Makdum Johan (Keturunan dari Meurah Perlak
Asli/Syahir Wuwi)
• - Makdum Alaidin Malik Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat
(918-922 M/306-310 H)
• - Makdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah Johan
Berdaulat (922-946 M/310-334 H)
• - Makdum Alaidin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (946-
973 M/334-361 H) = terjadi pemberontakan oleh golongan
Syiah dan diakhiri dengan perdamaian sehingga Perlak
dibagi 2 yaitu:
• a) Perlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Alaidin Saiyid
Maulana Mahmud Syah (976-988 M)
• b) Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Makdum Alaidin
Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat (976-1012 M).
5. • Tahun 988 M, Kerajaan Perlak mendapat serangan dari
Kerajaan Sriwijaya. Terjadi perang dan menyatulah Kerajaan
Perlak menjadi satu Kerajaan yang utuh. Makdum Alaidin Malik
Ibrahim Syah Johan Berdaulat menjadi raja Perlak ke- 8.
Kemudian diperintah berturut-turut oleh:
• Makdum Alaidin Malik Mahmud Syah Johan Berdaulat (1012-
1059 M)
• Makdum Alaidin Malik Mansur Syah Johan Berdaulat (1059-
1078 M)
• Makdum Alaidin Malik Abdullah Syah Johan Berdaulat (1078-
1108 M)
• Makdum Alaidin Malik Ahmada Syah Johan Berdaulat (1108-
1134 M/501-527 H)
• Makdum Alaidin Malik Mahmud Syah II Johan Berdaulat (1134-
1158 M)
6. • Makdum Alaidin Malik Usman Syah Johan
Berdaulat (1158-1170 M)
• Makdum Alaidin Malik Muhammad Syah Johan
Berdaulat (1170-1196 M/565-592 H)
• Makdum Alaidin Abdul Jalil Syah Johan Berdaulat
(1196-1225 M)
• Makdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II
Johan Berdaulat (1225-1263 M/622-662 H)
• Makdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan
Berdaulat (1263-1292 M) = raja terakhir Kerajaan
Perlak
7. D. RAJA PADA MASA KEJAYAAN DAN SEBAB
Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah adalah raja pada
masa kejayaan kerajaan Perlak karena pada masa
pemerintahannya kesejahteraan masyarakat meningkat
serta perdagangan yang maju dan didukung dengan
pertanian yang subur.
E. RAJA PADA MASA KEMUNDURAN DAN SEBAB
Makdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat
adalah raja terakhir Kerajaan Perlak dan raja pada masa
kemunduran. Penyebabnya adalah karena manikahnya
Putri Ganggang dengan Sultan Muhammad Malik Al-Taher
dari Kerajaan Samudra Pasai, kerajaan ini melebur ke
Kerajaan Samudra Pasai.
8. F. POLEKSOSBUD
- Politik : kerajaan ini memiliki 2 dinasti yaitu
dinasti : Saiyid maulana dan Makdum johan,
dan sempat terjadi perpecahan sehingga ada,
a) kerajaan perlak pesisir
b) kerajaan perlak pedalaman
tapi akhirnya kembali bersatu pada tahun 988M
karna mendapat serangan dari sriwijaya,dan
keruntuhannya pada raja Makdum Alaidin
Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat,karena
menikahi putri sultan keraajaan samudra pasai
sehinggga bergabung dengan samudra pasai
9. • - sosial ekonomi : kerajaan perlak memiliki
letak stategis. Kapal-kapal perniagaaan yang
milintasi selat malaka hampir dipastikan
singgah atau bahkan melakukan perdagangan
diperlak
• Budaya : masyarakat telah menganal buday
perdaganagn dan budayab budaya islam
10. KERAJAAN SAMUDRA PASAI
A. LETAK GEOGRAFIS
Kerajaan ini merupakan kerajaan pertama di
Indonesia yang menganut agama islam.
Terletak di pantai timur Pulau Sumatera
bagian utara berdekatan dengan jalur
pelayaran perdagangan internasional yaitu
Selat Malaka, tepatnya di sekitar
Lhokseumawe sekarang menjadi NAD. Pusat
pemerintahan di kota Pasai.
11. • B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA
• Kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke 13 M
yang merupakan hasil dari proses islamisasi di sekitar
Pantai Sumatera oleh pedagang dari Arab,Persia,dan India
mulai abad 7 M. Selain proses islamisasi faktor pendukung
lainnya adalah kemunduran kerajaan Sriwijaya. Pendiri
kerajaan adalah Nazimuddin al-Kamil, seorang laksamana
dari Mesir yang meletakkan dasar-dasar pemerintahan
Kerajaan Samudra Pasai dengan berlandaskan hukum
ajaran Islam. Kerajaan ini mengalami perkembangan yang
pesat, walau secara politis berada dibawah kekuasaan
Majapahit. Dalam kitab Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-
Raja Pasai diceritakan bahwa Sultan Malik as-Saleh
sebelumnya hanya seorang kepala Gampong Samudra
bernama Marah Suli. Setelah menganut islam berganti
nama menjadi Malik as-Saleh.
12. • C. SILSILAH RAJA KERAJAAN
1. Sultan Malik as-Saleh (1297 M/696 H) = raja pertama dan
sudah ada hubungan dengan Cina. Dapat diketahui dari sejarah
Dinasti Yuan mengabarkan bahwa Samudra Pasai telah
mengirim 2 utusan ke Cina yaitu Sulaeman dan Samsudin.
2. Sultan Muhammad Malik al-Zahir (1297-1326 M) =
diperkenalkan mata koin emas di Samudra Pasai yang
menandakan telah kerajaan ini menjadi kawasan perdagangan
yang ramai.
3. Sultan Mahmud Malik al-Zahir (1346-1383 M) = terjalin
hubungan dengan Timur Tengah yang sangat intensif.
4. Sultan Zainal Abidin Malik al-Zahir (1383-1404 M)
5. Sultanah Nahrisyah (1405-1412 M)
6. Abu Zaid Malik al-Zahir (1412 M)
7. Mahmud Malik al-Zahir (1513-1524 M) =Samudra Pasai
mengalami kemajuan dan mengadakan hubungan
persahabatan dengan Kerajaan Malaka.
13. • D. RAJA PADA MASA KEJAYAAN DAN SEBAB
. Sultan Mahmud Malik al-Zahir karna,terjalin
hubungan dengan Timur Tengah yang sangat
intensif.
• E. RAJA PADA MASA KEMUNDURAN DAN
SEBAB
Sultan Malik al-Zahir, karena bukan
pemimpin yang caakap sehingga
menyebabkan kerajaan mengalami
kemunduran dan kehancuran
14. • Faktor-faktor Kerajaan ini mengalami
kemunduran :
• a) Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan
Nusantara yaitu tahun 1339 M patih Majapahit
Gajah Mada menyerang Kerajaan Samudra Pasai
tetapi belum berhasil
• b) Berdirinya bandar Malaka yang letaknya
strategis
• c) Setelah Sultan Malik al-Zahir meninggal, tidak
ada pengganti yang cakap dan terkenal sehingga
peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh
Kerajaan Aceh
15. • POLEKSOSBUD
• Kehidupan Politik
• Malik as-Saleh
• Setelah berhasil mengalahkan Dinasti Fatimah di Mesir (menganut
aliran Syi’ah), Dinasti Mamaluk (menganut aliran Syafi’i) ingin
merebut Samudera Pasai agar dapat menguasai pasaran lada di
wilayah timur.Maka Dinasti Mamaluk mengirim Syekh Ismail yang
bersekutu dengan Marah Silu (keturunan Marah Pasai).Mereka
berhasil merebut Kerajaan Samudera Pasai, dan Marah Silu diangkat
sebagai rajanya dengan gelar Sultan Malikul Saleh (Malik Al Saleh).
• Pada masa pemerintahannya, kerajaan Samudra Pasai sudah
menjalin hubungan dengan Cina.Hal ini dapat diketahui dari sejarah
Dinasti Yuan yang mengabarkan bahwa Samudra pasai telah
mengirimkan dua utusannya ke Cina yaitu Sulaeman dan
Samsudin.Salah satu penyebab kejayaan samudra pasai saat itu
yaitu menikahnya Sultan Muhammad Malik at-Thahir dengan putrid
Ganggang, putri dari kerajaan Perlak.Hal ini menyebabkan kerajaan
Perlak melebur ke dalam kerajaan Samudra Pasai, sehingga
Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan di Selat Malaka.
16. • Setelah Sultan Malikul Saleh wafat, tahta kerajaan beralih pada putranya
yang bergelar Sultan Malikul Thahir (Malik Al-Thahir).Pada masa
pemerintahannya, hubungan Samudra Pasai dengan Timur Tengah terjalin
sangat intensif. Para ulama dari Persi dan Ishafan(Iran) berdatangan ke
Samudra Pasai. Pada masa kekuasaannya terjadi peristiwa penting di
Kerajaan Samudera Pasai saat putra Sultan Malikul Saleh yang bernama
Abdullah memisahkan diri ke daerah Aru (Barumun) dan bergelar Sultan
Malikul Mansyur.Dia kembali ke aliran yang semula yaitu Syi’ah.
• Abu Zaid Malik Zahir
• Pada masa pemerintahannya, Abu Zaid Malik Zahir pernah mengirim
utusannya ke Cina.
• Sultan Mahmud al Zahir
• Pada masa pemerintahannya Samudra Pasai mengalami kemunduran.Hal
ini disebabkan berdirinya Kerajaan Malaka, menyebabkan Kerajaan
Samudra Pasai semakin memudar.Pada tahun 1522, Samudra pasai
dikuasai oleh kerajaan Malaka.Keberadaan Samudra Pasai sebagai
kerajaan maritim digantikan oleh Kerajaan Aceh yang berdiri kemudian.
17. • Kehidupan Ekonomi
• Karena letak geografisnya yang strategis, ini mendukung kreativitas
mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga
mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk :
• a. Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya
• b. Mengurus soal – soal atau masalah – masalah perkapalan
• c. Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar
negeri
• d. Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa
daerah di Indonesia
• Tahun 1350 M merupakan masa puncak kebesaran kerajaan Majapahit, masa
itu juga merupakan masa kebesaran Kerajaan Samudera Pasai.Kerajaan
Samudera Pasai juga berhubungan langsung dengan Kerajaan Cina sebagai
siasat untuk mengamankan diri dari ancaman Kerajaan Siam yang daerahnya
meliputi Jazirah Malaka.
• Perkembangan ekonomi masyarakat Kerajaan Samudera Pasai bertambah
pesat, sehingga selalu menjadi perhatian sekaligus incaran dari kerajaan –
kerajaan di sekitarnya.Setelah Samudera Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka
maka pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka.
18. • Kehidupan Sosial-Budaya
• Kemajuan dalam bidang ekonomi membawa dampak pada
kehidupan sosial, masyarakat Samudra Pasai menjadi makmur.Dan
di samping itu juga kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan
semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai
dengan syariat Islam.
• Hubungan antara Sultan dengan rakyat terjalin baik.Sultan biasa
melakukan musyawarah dan bertukar pikiran dengan para ulama,
dan Sultan juga sangat hormat pada para tamu yang datang, bahkan
tidak jarang memberikan tanda mata kepada para tamu.Samudra
Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Salah
satu bukti dari hasil peninggalan budayanya, berupa batu nisan
Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai.
19. KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
• A. LETAK GEOGRAFIS
• Terletak di ujung utara Pulau Sumatera. Wilayah
kekuasaan nya sangat luas yaitu sebagian pesisir
barat dan timur bagian utara Pulau Sumatera,
serta daerah pedalaman di sekitar pesisir. Di
pesisir timur wilayah kekuasaannya sampai ke
Kampar, Riau dan di pesisir barat sampai ke
Indrapura, Sumatera Barat. Pusat pemerintahan
di Banda Aceh (Kotaraja).
20. • B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA
• Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514 M oleh
Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh dirintis
oleh Mudzaffar Syah. Pusat kerajaan dibangun
oleh puing-puing kerajaan Lamuri, sebelah barat
laut Samudra Pasai. Status kerajaan diraih semasa
pemerintahan Ali Mughayat Syah sebagai hasil
penyatuan 2 kerajaan yaitu Lamuri dan Dar al-
Kalam. Kerajaan ini berkembang sebagai kerajaan
Islam yang berkembang pesat karena letaknya
strategis yaitu di Pulau Sumatera bagian utara
dekat jalur pelayaran dan perdagangan
internasional.
21. • C. SILSILAH RAJA KERAJAAN
• 1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M) = raja
pertama dan melakukan perluasan daerah seperti
Daya,Pasai serta melakukan serangan Portugis di
Malaka.
• 2. Sultan Sultan Salahuddin (1528-1537 M) = kerajaan
mengalami kemunduran karena kurang
memperhatikan kerajaan sehingga kerajaan mulai
goyah.
• 3. Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar (1537-1568 M)
= Aceh berkembang menjadi bandar utama di Asia.
Gagal menyerang Malaka dan daerah Batak. Setelah
meninggal, terjadi kemunduran karena perang saudara
memperebutkan tahta dan pemberontakan yang
berakhir ketika Iskandar Muda naik tahta.
22. • 4. Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) = kerajaan
mengalami kejayaan yang mampu tumbuh menjadi
kerajaan besar dan berkuasa atas perdagangan islam,
mampu memperluas wilayah kekuasaan, pernah
melancarkan ekspedisi mengepung Malaka yang dikuasai
Portugis.
• 5. Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M) = memperhatikan
perkembangan dalam negeri daripada politik ekspansi,
menegakkan hukum sesuai syariat islam, aceh mejadi
damai dan makmur.
• 6. Putri Sri Alam Permaisuri (1641-1675 M) = kerajaan
banyak diwarnai pertikaian misalnya antara bangsawan dan
ulama maupun antara ulama aliran Syiah dan aliran Sunnah
Wal Jama’ah.
• 7. Sri Sultan Nurul Alam Nakiatuddin Syah (1675-1678 M
23. • D. RAJA MASA KEJAYAAN DAN SEBAB
• Sultan Iskandar Muda adalah raja pada masa kejayaan karena Aceh
tumbuh menjadi kerajaan yang besar dan berkuasa atas
perdagangan islam. Serta mampu memperluas wilayah kekuasaan
dan pernah melancarkan ekspedisi mengepung Malaka yang
dikuasai Portugis.
• E. RAJA MASA KEMUNDURAN DAN SEBAB
• Sultan Salahuddin adalah raja pada masa kemunduran. Hal-hal yang
menyebabkan kemunduran :
• 1. Kekalahan Aceh dalam perang melawan Portugis di Malaka pada
tahun 1629 M
• 2. Tokoh pengganti Sultan Iskandar Muda tidak secakap
pendahulunya
• 3. Permusuhan hebat antara kaum ulama yang menganut ajaran
Syamsuddin as-Sumatrani dan penganut ajaran Nuruddin ar-Raniri
• 4. Daerah yang jauh dari pemerintahan pusat melepaskan diri dari
Aceh
24. Kehidupan ekonomi ;
1) perdagangan
2)Perternakan
3) pertanian
Kehidupan sosial budaya :
Masyarakat telah mekamur dan kesejateraan
telah merata
25. KERAJAAN
SIAK SRI INDRAPURA
• A. LETAK GEOGRAFIS
• Terletak di Kabupaten Siak berjarak kurang lebih
125 km dari Pekanbaru.
• B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA (ABAD 15 M)
• Kerajaan ini tumbuh menjadi kerajaan bercorak
islam pada abad ke 15. Menurut Berita Tome
Pires, Kerajaan Siak menghasilkan padi, madu,
timah, dan emas. Pada awalnya, kerajaan Siak
merupakan kerajaan bawahan Kerajaan Malaka
pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah
26. • Susunan Silsilah Raja
• Raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Siak Sri Indrapura:
• Raja Abdullah (Sultan Khoja Ahmad Syah)
• Raja Hasan Putra Ali Jalla Abdul Jalil
• Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1748)
• Sultan Said Ali ( 1784-1811)
• Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864)
• Tengku Ibrahim
• Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin
(1889-1908)
• Syarif Kasim Tsani atau Sultan Syarif Kasim II( 1915)
27. • Raja Zaman Kejayaan dan Kemunduran
• Kerajaan Siak Sri Indrapura mengalami kejayaan
pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil
Rahmat Syah. Di bawah kekuasaannya Kerajaan
Siak berdiri sebagai kerajaan yang berdaulat dan
mengubah nama kerajaannya menjadi Siak Sri
Indrapura. Ia meluaskan daerah kekuasaannya
sambil terus memerangi VOC.
• Raja zaman kemunduran yaitu Tengku
Ibrahim.Pada masa pemerintahannya, Siak
mengalami kemunduran dan semakin banyak
dipengaruhi politik penjajahan Hindia-Belanda.
28. • Kehidupan Politik
• Raja Abdullah
• Raja Abdullah disebut juga dengan Sultan Khoja Ahmad Syah.Saat
ini Kerajaan Siak masih berada di bawah kekuasaan Malaka.Raja
Abdullah adalah raja yang ditunjuk oleh Sultan Johor untuk
memimpin dan memerintah Kerajaan Siak.
• Raja Hasan Putra Ali Jalla Abdul Jalil
• Pada masa pemerintahannya, Belanda berhasil menguasai
Malaka.Dengan demikian, Kerajaan Siak terikat politik ekonomi
perdagangan VOC. Semua timah yang dihasilkan Siak harus dijual ke
VOC.
• Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah.
• Beliau akran juga disebut Raja Kecik.Raja Kecik adalah anak dari
Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II dengan Encik
Pong.Belialah yang mendirikan Kerajaan Siak yang berdaulat, bukan
di bawah kekuasaan Malaka lagi.Ia meluaskan daerah kekuasaannya
sambil terus memerangi VOC.
29. • Sultan Said Ali
• Pada masa pemerintahannya, Ia berhasil mempersatukan
kembali wilayah-wilayah yang memisahkan diri. Pada tahun
1811, ia mengundurkan diri dan digantikan oleh anaknya,
Tengku Ibrahim.
• Tengku Ibrahim
• Pada masa pemerintahannya, Siak mengalami kemunduran
dan semakin banyak dipengaruhi politik penjajahan Hindia-
Belanda.
• Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin
• Pada masa pemerintahannya, pusat Kerajaan Siak
dipindahkan ke kota Siak Sri Indrapura dan akhirnya
menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan
Sultan Siak terakhir.
30. • Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin
• Pada masa pemerintahannya, dibangunlah istana yang megah terletak
di kota Siak dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang
dibangun pada tahun 1889. Pada masa pemerintahan Sultan Syarif
Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang ekonomi.
Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan
sedang bersekolah di Batavia, yaitu Sultan Syarif Kasim II
• Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II)
• Nama asli beliau adalah Tengku Sulung Syarif Kasim dan pada tahun
1915 beliau dinobatkan sebagai Sultan Siak ke-12 dengan gelar
Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir terkenal
dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II).
• Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik
Indonesia, beliau pun mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak
dan tak lama kemudian beliau berangkat ke Jawa menemui Bung Karno
dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil
menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu
Gulden. Dan sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di
Jakarta.
31. • Kehidupan Ekonomi
• Kerajaan Siak Sri Indrapura sangat kaya dengan hasil alam yang
melimpah.Menurut berita Tome Pires, Kerajaan Siak menghasilkan
padi, madu, kitin, rotan obat-obatan, timah dan emas.Sayangnya
pada awal mula munculnya, kerajaan ini dikuasai oleh
malaka.Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk oleh Raja
Johor untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.Pada tahun
1641, Belanda berhasil menguasai Malaka.Dengan demikian,
Kerajaan Siak terikat politik ekonomi perdagangan VOC. Semua
timah yang dihasilkan Siak harus dijual ke VOC.
• Namun pada masa pemerintahan Raja Kecik, rakyat Siak hidup
makmur karena tidak harus menyerahkan hasil alamnya kepada
Malaka maupun VOC. Bahkan pada masa pemerintahan Sultan
Syarif Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang
ekonomi. Sultan Syarif Hasyim mulai menjalin hubungan dengan
luar negri.
32. • Kehidupan Sosial-Budaya
• Siak Sri Inderapura sampai sekarang tetap diabadikan
sebagai nama ibu kota dari Kabupaten Siak, dan Balai
Kerapatan Tinggi yang dibangun tahun 1886 serta Istana
Siak Sri Inderapura yang dibangun pada tahun 1889, masih
tegak berdiri sebagai simbol kejayaan masa silam, termasuk
Tari Zapin Melayu dan Tari Olang-olang yang pernah
mendapat kehormatan menjadi pertunjukan utama untuk
ditampilkan pada setiap perayaan di Kesultanan Siak Sri
Inderapura.Begitu juga nama Siak masih melekat merujuk
kepada nama sebuah sungai di Provinsi Riau sekarang, yaitu
Sungai Siak yang bermuara pada kawasan timur pulau
Sumatera.
33. KERAJAAN KAMPAR
• A. LETAK GEOGRAFIS
Terletak di Kabupaten Pelalawan, Provinsi
Riau.
C. SILSILAH RAJA KERAJAAN
• 1. Sultan Abdullah
• 2. Maharaja Dinda I
• 3. Maharaja Dinda II = ibukota Kerajaan
Kampar pindah ke Pelalawan
34. KERAJAAN INDRAGIRI
• A. LETAK GEOGRAFIS
Terletak di Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten
Indragiri Hulu, Riau.
B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA
• berdir tahun 1298 oleh Raja Kecik Mambang atau Raja
Merlang
• Kerajaan ini tumbuh menjadi kerajaan bercorak islam
pada abad ke 15. Menurut Berita Tome Pires, Kerajaan
Siak menghasilkan padi, madu, timah, dan emas. Pada
awalnya, kerajaan Siak merupakan kerajaan bawahan
Kerajaan Malaka pada masa pemerintahan Sultan
Mansyur Syah
35. • C.slilah kerajaan
• Raja Kecik Mambang atau Raja Merlang 1298-1337), Raja Keritang ke-
1.
• 2. Nara Singa I (1337-1400), Raja Keritang ke-2.
• 3. Raja Merlang II (1400-1473).
• 4. Nara Singa II (1473-1508), Raja Keritang ke-4 yang kemudian
mendirikan Kesultanan Indragiri atau Raja Indragiri ke-1 dengan gelar
Sultan Iskandar Alauddin Syah (1508-1532).
• 5. Sultan Usuluddin Hasansyah (1532-1557), Sultan Indragiri ke-2.
• 6. Raja Ahmad atau Sultan Mohammadsyah (1557-1599), Sultan
Indragiri ke-3.
• 7. Raja Jamaluddin bergelar Sultan Jamaluddin Kramatsyah (1599-
1658), Sultan Indragiri ke-4.
• 8. Sultan Jamaluddin Sulemansyah(1658-1669),Sultan Indragiri ke-5.
• 9. Sultan jamaluddin Mudoyatsyah(1669-1676),Sultan Indragiri ke 6.
• 10. Sultan Usuludin Ahmadsyah (1676-1687), Sultan Indragiri ke-7.
• 11. Sultan Abdul Jalil Syah (1687-1700), Sultan Indragiri ke-8.
36. • 12. Sultan Mansursyah (1700-1704), Sultan Indragiri ke-9.
• 13. Sultan Mohammadsyah (1704-1707), Sultan Indragiri ke-
10.
• 14. Sultan Musyaffarsyah (1707-1715), Sultan Indragiri ke-11.
• 15. Raja Ali Mangkubumi Indragiri bergelar Sultan
• Zainal Abidin Indragiri (1715-1735), Sultan Indragiri ke-12.
• 16. Raja Hasan bergelar Sultan Hasan Salahuddinsyah (1735-
1765), Sultan Indragiri ke-13.
• 17. Raja Kecil Besar bergelar Sultan Sunan (1765-1784),
Sultan Indragiri ke-14.
• 18. Sultan Ibrahim (1784-1815), Sultan Indragiri ke-15.
• 19. Raja Mun (1815-1827), Sultan Indragiri ke-16.
37. • 20. Raja Umar atau Sultan Berjanggut Kramat (1827-
1838), Sultan Indragiri ke-17.
• 21. Raja Said atau Sultan Said Mudoyatsyah (1838-
1876), Sultan Indragiri ke-18.
• 22. Raja Ismail bergelar Sultan Ismailsyah (1876-1877),
Sultan Indragiri ke-19.
• 23. Tengku Husin bergelar Sultan Husinsyah (1877-
1883), Sultan Indragiri ke-20.
• 24. Tengku Isa atau Sultan Isa Mudoyatsyah (1887-
1903), Sultan Indragiri ke-21.
• 25. Tengku Mahmud atau Sultan Mahmudsyah (1912-
1963), Sultan Indragiri ke-22.
38. • Raja kejayaan :
• sultan Mahmudsyah karna kerajaan indragiri
semakin meningkat dan berhasil mengalahkan
kekuatan belandan
• 5)Raja kemunduran : Sultan Mahmudsyah, karna
stlh brhsl membenaskan diri dr belanda dia ber
ucap “Kerajaan Indragiri sudah berakhir dan
• kini sudah pemerintahan Indonesia, jadi apa-apa
• yang tuan-tuan perbuat saya sangat
• mendukung" dan berakhirlah kerajaan indra giri
39. • Sosial : kehidupan sosialnya, masyarakat telah
mengenal peraturan (seperti undang") yang
diabuat oleh sultan
• -Budaya : Peradilan Adat
• Kesultanan Indragiri yang mengurusi hukum
• pidana maupun perdata. Peradilan Adat
• Kesultanan Indragiri meliputi dua mahkamah
• -Ekonomi : 1)Perdagangan 2)Perkebunan
40. KERAJAAN PALEMBANG
• A. LETAK GEOGRAFIS
• kerajaan Islam di Indonesia yang berlokasi di
sekitar kota Palembang , Sumatera Selatan
sekarang.
• B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA
• Kerajaan ini diproklamirkan oleh Sri
Susuhunan Abdurrahman dari Jawa dan
dihapuskan oleh pemerintah kolonial Belanda
pada 7 Oktober 1823
41. • silsilah raja
• Sri Susuhunan Abdurrahman (1659-1706)
• Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1757)
• Sultan Ahmad Najamuddin I (1757-1776)
• Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803)
• Sultan Mahmud Badaruddin II (1804-1812, 1813, 1818-1821)
• Sultan Ahmad Najamuddin II (1812-1813, 1813-1818)
• Sultan Ahmad Najamuddin III (1821-1823)
• 4)Sultan kejayaan dan Alasan
• Sultan Mahmud Badaruddin II (1804-1812, 1813, 1818-1821)
karna terkenal dengan kepribadiannya yang kuat. Ia terampil
dalam berdiplomasi, berperang, berorganisasi, pada tahun
1811 ia berhasil mengusir belanda dan berhasil menawan 24
orang Belanda dan 63 serdadu Belanda, serta meningkatnya
perdagangan di palembang.
42. • 5)Sultan Kemunduran dan Alasan
• Sultan Ahmad Najamuddin III (1821-1823)pada tahun 1824
• kembali pecah perang, ia tidak dapat memenangkan
peperangan itu, belnda berhasil menang dan ia diasingkan
sehingga, kerajaan palembang tidak memiiki pemiminpin
dan hancur akibat perang
• POLEKSOSBUD
• -Politik : Dalam bidang pemerintahan, ia menerapkan
sistem perwakilan di daerah pedalaman atau dikenal
dengan istilah raban dan jenang. Undang- undang dan
peraturan-peraturan yang dibuatnya dituangkan dalam
bentuk piagem (piagam), yang harus dilaksanakan oleh
setiap daerah yang masuk dalam pengaruh kekuasaan
Palembang Sultan Mahmud Badaruddin II (1804-1812,
• 1813, 1818-1821) karna terkenal dengan kepribadiannya
yang kuat. Ia terampil dalam berdiplomasi, berperang,
berorganisasi
43. • Ekonomi : a)Dalam bidang pertanian, Sultan
Abdurrahman mewajibkan bagi daerah-daerah tertentu
untuk mengembangkan tanaman lada. b) perternakan
c)perdagangan karna alembang merupakan tempat
persinggahan para pedagang d) Tambang timah juga
merupakan hal yang meningkatkn perekonomiaan
kerajaan
• -Sosial : masyarakatnya makmur dan saling rukun dan
juga Sultan mahmud badaruddin II berhail
meninggkatkan kesejahteraan lebih baik dan
memembuat masy. maju
• -Budaya : bidang Sastra -> dibuktikan dengan buku dan
catatan yang dibuat oleh sultan mahmud baharuddin II
yang ahli dalam sastra,dan bidang Keagaaman
minggakatnya masyarakat muslim di palembang yang
mengetahui ajaran islam
44. Kerajaan Pagaruyung (Minangkabau)
• Letak : beribukota di Pagaruyung, Kab.
Tanah Datar,Provinsi Sumatra Barat.
Pagaruyungmeliputi hampir dari seluruh Provinsi
Sumatra Barat.
• Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah Kerajaan meliputi
provinsi Sumatera Barat sekarang dan daerah-daerah di
sekitarnya. Nama kerajaan ini dirujuk dari Tambo yang
ada pada masyarakat Minangkabau, yaitu nama sebuah
nagari yang bernama Pagaruyung, dan juga dapat
dirujuk dari inskripsi cap mohor Sultan Tangkal Alam
Bagagar dari Pagaruyung
45. • Silsilah Raja :
• Masa Yang Dipertuan Agung Pagaruyung :
• Sultan Ahmadsyah ( 1668 – 1674 )
• Sultan Indermasyah ( 1674 – 1730 )
• Sultan Arifin Muningsyah ( 1730 – 1821 )
Masa Dibawah Belanda
• Sultan Tunggal Alam Bagagar ( 1821 – 1833 )
• Tuan Gadang di Batipuh ( 1833 – 1841)
46. • Raja Kejayaan : Sultan Tunggal Alam Bagagar
• Karena disebutkan dalam “Cap Mohor Sultan Tunggal Alam
Bagagar” bahwa Pagaruyung kaya akan emas.
• Raja Kemunduran : Tuan Gadang di Batipuh
• Sebagai pengganti Sultan Tunggal Alam Bagagar ditangkap
oleh pasukan Kolonel Elout (Belanda) di Batusangkar atas
tuduhan pengkhianatan. Ia meminta pemerintah Hindia-
Belanda untuk memberikan kedudukan yang lebih tinggi
dari pada sekadar Regent Tanah Datar yang dipegangnya
setelah menggantikan Sultan Tangkal Alam Bagagar, namun
permintaan ini ditolak oleh Belanda,hal ini nantinya
termasuk salah satu pendorong
• pecahnyapemberontakan tahun 1841 di Batipuh selain
masalah cultuurstelsel
47. • Politik
• Dalam laporannya, Tomé Pires telah
memformulasikan struktur wilayah dari tanah
Minangkabau dalam darek (land) dan rantau
(sea/coast), walaupun untuk beberapa daerah
pantai timur Sumatera seperti Jambi dan
Palembang disebutkan telah dipimpin oleh
seorang patih yang ditunjuk dari Jawa.
48. • Budaya
• Kesenian yang dihasilkan oleh Kerajaan ini
adalah Tambo Minangkabau.Tambo
Minangkabau adalah karya sastra sejarah
yang merekam kisah-kisah legenda-legenda
yang berkaitan dengan asal usul suku bangsa,
negeri dan tradisi dan alam
Minangkabau.Tambo Minangkabau ditulis
dalam bahasa Melayu yang berbentuk
prosa.Tambo berasal dari bahasa Sanskerta,
tambay yang artinya bermula
49. Sosial
Gambaran kehidupan sosial di Kerajaan Pagaruyung salah
satunya ditunjukkan dalam sebuah prasasti yang bernama
Prasasti Bandar Bapahat.Prasasti ini dipahat pada sebuah
batu karang di Bandar Bapahat dekat Saruaso (Pitono
Hardjowardojo, 1966:21).Di dalam prasasti tersebut
terdapat beberapa tulisan, yaitu Aksara Sumatera-Kuno
yang mirip dengan Aksara Jawa-Kuno dan tulisan Granta
yang lazim digunakan oleh orang-orang Tamil di India
Selatan (M.D. Mansoer et.al., 1970:62).Menurut Prof. N.J.
Krom dalam buku Sedjarah Minangkabau (1970), penduduk
Kerajaan Pagaruyung saat itu juga terdiri atas para
pendatang dari India Selatan. Kemungkinan para pendatang
dari India Selatan tersebut menetap di daerah kekuasaan
Kerajaan Pagaruyung yang jauh masuk ke pedalaman
karena ketertarikan mereka akan lada sebagai komoditi
perdagangan