SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Tinjauan Sosial
Terhadap
Peserta Didik
Oleh
Andhina Fitrianita Putri
Dosen Pengampu:
Dr. Yosef, M. A
Dr. Edi Harapan, M. Pd
Pendahuluan
Pendidikan
berarti
menghasilkan,
mencipta,
sekalipun
tidak
banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh
pembandingan dengan penciptaan yang lain.
Pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi
individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai
sosial, intelektual, moral yang menjadi tanggung
jawab pendidik untuk mendorong indivividu tersebut
(Piaget dalam Sagala, 2006:1).
Pendidikan juga dapat dimaknai sebagai proses
mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi
manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan
sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan
alam sekitar dimana individu itu berada.
Pendidikan memberikan pengertian dalam arti
dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku
anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak
dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam
suasana ini anak akan merasa aman untuk
mengungkapkan
bakatnya
(Sunarto
dan
Hartono, 2005:125).
Didalam pendidikan terdapat hubungan sosial
yang berupa hubungan timbal balik antara peserta
didik dan guru, yaitu proses dimana pendidik
memberikan informasi kepada peserta didik, dan
sebaliknya seorang pendidik juga bisa mendapatkan
informasi dari peserta didiknya yang terjadi dalam
proses pembelajaran.
Kehidupan
anak
dalam
menelusuri
perkembangannya itu pada dasarnya merupakan
kemampuan
mereka
berinteraksi
dengan
lingkungan. Pada Proses integrasi dan interaksi ini
faktor intelektual dan emosional mengambil peranan
penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi
yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang
secara aktif melakukan proses sosialisasi (Sunarto dan
Hartono, 2005:126).
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup
sendiri, manusia senantiasa berhubungan dengan
sesama manusia, artinya manusia membutuhkan
manusia yang lain untuk dapat hidup, maka dari itu
manusia disebut juga sebagai makhluk sosial. Dalam
hal ini lingkungan sosial sangat berpegaruh penting
dalam perkembangan manusia itu sendiri.
Bersosialisasi
pada
dasarnya
merupakan
proses
penyesuaian
diri
terhadap
lingkungan
kehidupan
sosial, bagaimana seharusnya seseorang
hidup didaam kelompoknya, baik dalam
kelompok
kecil
maupun
kelompok
masyarakat
luas
(Sunarto
dan
Hartono, 2005:126).
Pandangan Sosiologi
Terhadap Peserta Didik
Menurut
Pidarta
dalam
Kadir,
dkk
(2012:99),
Sosiologi
adalah
ilmu
yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi
sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu
berhubungan satu dengan yang lain dalam
kelompokknya dan bagaimana susunan unitunit masyarakat atau sosial di suatu wilayah
serta kaitannya satu dengan yang lain
(Kadir, dkk,. 2012:99).
Menurut Kadir, dkk (2012:100), Pendidikan yang
diinginkan oleh aliran kemasyarakatan ini ialah proses
pendidikan yang bias mempertahankan dan
meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan
manusia. Sosiologi sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan cita-cita pendidikan, melalui konsep
dan teori sosiologi tentang bagaimana seharusnya
para guru dapat membina para peserta didik agar
peserta didik bias memiliki kebiasaan hidup yang
harmonis, bersahabat dan akrab dengan sesama
peserta didik lainnya.
Peserta didik adalah manusia yang identitas
insaninya sebagai subjek berkesadaran perlu dibela
dan ditegakkan lewat sistem dan model pendidikan
yang bersifat bebas dan egaliter (Budiningsih, 2004:5).
Interaksi seseorang dengan manusia lainnya
berawal ketika bayi dilahirkan dengan cara yang
sangat sederhana. Sepanjang kehidupannya pola
aktivitas sosial anak mulai terbentuk. Menurut Piaget
dalam Sunarto dan Hartono (2005:127), interaksi sosial
anak pada tahun pertama sangat terbatas,
terutama hanya dengan ibunya. Perilaku sosial anak
tersebut berpusat pada akunya atau egocentric dan
hamper keseluruhan perilakunya berpusat pada
dirinya.
Menurut Kadir, dkk (2012:100), Pendidikan yang
diinginkan oleh aliran kemasyarakatan ini ialah proses
pendidikan yang bias mempertahankan dan
meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan
manusia. Sosiologi sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan cita-cita pendidikan, melalui konsep
dan teori sosiologi tentang bagaimana seharusnya
para guru dapat membina para peserta didik agar
peserta didik bias memiliki kebiasaan hidup yang
harmonis, bersahabat dan akrab dengan sesama
peserta didik lainnya.
Peserta didik adalah manusia yang identitas
insaninya sebagai subjek berkesadaran perlu dibela
dan ditegakkan lewat sistem dan model pendidikan
yang bersifat bebas dan egaliter (Budiningsih, 2004:5).
Sebagaimana diketahui bahwa manusia sebagai
makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk
yang berbentuk homo faber, makhluk yang dapat
dididik atau homo educatunum dan sebagainya.
Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu
pandangan, bahwa yang dimaksud manusia secara
utuh adalah manusia sebagai pribadi yang
merupakan
pengejawantahan
manunggal-nya
berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati
manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu
antara segi individu dan sosial, jasmani dan rohani,
dan dunia dan akhirat (Sunarto dan Hartono, 2005:2).
Interaksi seseorang dengan manusia lainnya berawal
ketika bayi dilahirkan dengan cara yang sangat
sederhana. Sepanjang kehidupannya pola aktivitas sosial
anak mulai terbentuk. Menurut Piaget dalam Sunarto dan
Hartono (2005:127), interaksi sosial anak pada tahun
pertama sangat terbatas, terutama hanya dengan
ibunya. Perilaku sosial anak tersebut berpusat pada
akunya atau egocentric dan hamper keseluruhan
perilakunya berpusat pada dirinya.
Bayi
belum
banyak
memperhatikan
lingkungannya, dengan demikian apabila kebutuhan
dirinya telah terpenuhi maka bayi tersebut tidak akan
peduli lagi dengan lingkungannya, sisa waktu hidupnya
digunakan untuk tidur. Pada tahun berikutnya, seorang
anak sudah belajar kata tidak dan sudah belajar menolak
lingkungan, seperti mengatakan tidak mau dan
sebagainya.
Pada tahun ini, anak mulai bereaksi pada lingkungan
secara aktif, ia telah belajar membedakan dirinya dari
orang lain, perilaku emosionalnya mulai berkembang dan
lebih berperan. Perkenalan dan pergaulan dengan
manusia lain semakin luas, ia mengenal orang
tuanya, anggota keluarganya, teman bermain yang
sebaya dengannya dan teman-teman sekolahnya.
Pada usia selanjutnya, sejak seorang anak mulai
belajar disekolah, mereka mulai belajar mengembangkan
interaksi sosial dengan belajar menerima pandangan
masyarakat, memahami tanggung jawab, dan berbagai
pengertian dengan orang lain. Artinya kebutuhan bergaul
dan berhubungan dengan orang lain telah mulai
dirasakan sejak anak berumur enam bulan, disaat anak itu
mulai mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan
anggota keluarganya.
Anak
mulai
mengenal
dan
mampu
membedakan arti senyum dan perilaku sosial yang
lain, seperti marah dan kasih saying. Dan pada
akhirnya setiap orang menyadari bahwa manusia itu
saling membutuhkan. Artinya hubungan sosial
merupakan hubungan antar manusia yang saling
membutuhkan.
Remaja adalah tingkat perkembangan anak
yang
telah
mencapai
jenjang
menjelang
dewasa(Sunarto dan Hartono, 2005:128). Pada
jenjang
ini,
kebutuhan
remaja
telah
kompleks, interaksi sosial dan pergaulannya sudah
cukup
luas.
Dalam
beradaptasi
dengan
lingkungannya, remaja sudah mulai memperhatikan
dan mengenal bermacam-macam norma dalam
bergaul yang berbeda dengan norma bergaul yang
ada dalam lingkungan keluarganya.
Remaja adalah tingkat perkembangan anak
yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa.
Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah
kompleks, interaksi sosial dan pergaulannya sudah
cukup
luas.
Dalam
beradaptasi
dengan
lingkungannya, remaja sudah mulai memperhatikan
dan mengenal bermacam-macam norma dalam
bergaul yang berbeda dengan norma bergaul yang
ada dalam lingkungan keluarganya. Remaja akan
menghadapi berbagai lingkungan, yaitu mulai
memahami norma bergaul dengan kelompok
remaja, anak-anak, dewasa dan orang tua.
Pergaulan dengan lawan jenis pun merupakan hal
yang pendting namun cukup sulit, karena selain harus
memperhatikan norma pergaulan antar remaja juga
harus memikirkan adanya kebutuhan dimasa depan
untuk
memilih
teman
hidup
(Sunarto
dan
Hartono, 2005:128).
Kehidupan sosial remaja ditandai oleh fungsi
intelektual dan emosional yang menonjol, artinya pada
jenjang ini seorang anak sudah dapat mengalami krisis
identitas seperti yang diungkapkan Erickson dalam
Sunarto dan Hartono (2005:129). Dalam prosesnya
pembentukkan konsep diri anak terbentuk dari rasa
percaya seorang anak terhadap keberadaan dirinya
sendiri dan rasa kepercayaan orang lain terhadap
keberadaan dirinya.
Erickson dalam Sunarto dan Hartono (2005:129)
mengemukakan bahwa perkembangan anak sampai
jenjang
dewasa
melalui
delapan
tahap
dan
perkembangan remaja ini berada pada tahap keenam
dan ketujuh, yaitu masa anak ingin menemukan jati
dirinya sesuai dengan atau berdasarkan pada situasi
kehidupan yang mereka alami. Dalam hal penemuan jati
diri Erickson berpendapat bahwa seseorang didorong
oleh pengaruh sosiokultural.
Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Istna Zakia Iriana
 
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) noussevarenna
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...Dadang DjokoKaryanto
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikmulakuntansi
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didikyuliartiramli
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistikmaul99
 
Karakteristik Individu
Karakteristik IndividuKarakteristik Individu
Karakteristik IndividuRapiika
 
Landasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi PendidikanLandasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi Pendidikanweniananta
 
Bab I Proses Pendidikan
Bab I Proses PendidikanBab I Proses Pendidikan
Bab I Proses Pendidikanguesteff40c
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikanfitriantianna
 
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan IndividuMemahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individudina septiana
 
Ppt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikanPpt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikanmaulana yusuf
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistikPujiati Puu
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...ahmaddizzy
 
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIFREVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIFDwi Kurniasih
 
teori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowteori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowimmochacha
 

Tendances (20)

Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan)
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
 
Fowler
FowlerFowler
Fowler
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistik
 
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik
 
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDUKARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistik
 
Karakteristik Individu
Karakteristik IndividuKarakteristik Individu
Karakteristik Individu
 
Landasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi PendidikanLandasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi Pendidikan
 
Bab I Proses Pendidikan
Bab I Proses PendidikanBab I Proses Pendidikan
Bab I Proses Pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan IndividuMemahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
Memahami Karakteristik dan Perbedaan Individu
 
murid-alam-belajar
murid-alam-belajarmurid-alam-belajar
murid-alam-belajar
 
Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Ppt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikanPpt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikan
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
 
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIFREVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
 
teori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowteori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslow
 

En vedette

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...Tyaseta Sardjono
 
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi SosialHubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosialaisy12
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuAndhinaFitrianitaPutri
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didikKarakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didikMarsita Ningsih
 
4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didikMuhammad Munandar
 
materi perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didikmateri perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didikpu3gana
 
Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta DidikKonsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta DidikDeddy Chusnul Muali
 

En vedette (11)

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...
 
Gaya belajar
Gaya belajarGaya belajar
Gaya belajar
 
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi SosialHubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
Hubungan Antarpribadi dalam Psikologi Sosial
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
 
Power Point Gaya Belajar
Power Point Gaya BelajarPower Point Gaya Belajar
Power Point Gaya Belajar
 
Impilkasi peserta didik
Impilkasi peserta didikImpilkasi peserta didik
Impilkasi peserta didik
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didikKarakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik
 
4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik
 
materi perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didikmateri perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didik
 
Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta DidikKonsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
 

Similaire à Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik

Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2sukatmaputri
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaBlog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Septian Muna Barakati
 
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Poetra Chebhungsu
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianCornelia Riasdita
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakM N Habibah
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologifikry_
 
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxKalanaWaktu
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...Dedi Yulianto
 

Similaire à Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik (20)

Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Asigment
AsigmentAsigment
Asigment
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Alam belajar
Alam belajarAlam belajar
Alam belajar
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologi
 
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Alam belajar
Alam belajarAlam belajar
Alam belajar
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
 

Plus de AndhinaFitrianitaPutri

Plus de AndhinaFitrianitaPutri (14)

Pengajaran Nondirective Teaching
Pengajaran Nondirective TeachingPengajaran Nondirective Teaching
Pengajaran Nondirective Teaching
 
Belajar Berpikir secara Induktif
Belajar Berpikir secara InduktifBelajar Berpikir secara Induktif
Belajar Berpikir secara Induktif
 
Models Of Teaching (Penelitian Ilmiah dan Latihan Penelitian)
Models Of Teaching (Penelitian Ilmiah dan Latihan Penelitian)Models Of Teaching (Penelitian Ilmiah dan Latihan Penelitian)
Models Of Teaching (Penelitian Ilmiah dan Latihan Penelitian)
 
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
 
Models Of Teaching (Sinektik)
Models Of Teaching (Sinektik)Models Of Teaching (Sinektik)
Models Of Teaching (Sinektik)
 
Pengembangan Strategi Instruksional
Pengembangan Strategi InstruksionalPengembangan Strategi Instruksional
Pengembangan Strategi Instruksional
 
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIFMETODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
 
Definisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat IlmuDefinisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat Ilmu
 
Tinjauan Ekonomi terhadap Peran Pendidik
Tinjauan Ekonomi terhadap Peran PendidikTinjauan Ekonomi terhadap Peran Pendidik
Tinjauan Ekonomi terhadap Peran Pendidik
 
Statistika (Deviasi Rata-Rata)
Statistika (Deviasi Rata-Rata)Statistika (Deviasi Rata-Rata)
Statistika (Deviasi Rata-Rata)
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Bidang garapan teknologi pendidikan
Bidang garapan teknologi pendidikanBidang garapan teknologi pendidikan
Bidang garapan teknologi pendidikan
 
Dasar teori pendidikan
Dasar teori pendidikanDasar teori pendidikan
Dasar teori pendidikan
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 

Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik

  • 1. Tinjauan Sosial Terhadap Peserta Didik Oleh Andhina Fitrianita Putri Dosen Pengampu: Dr. Yosef, M. A Dr. Edi Harapan, M. Pd
  • 2. Pendahuluan Pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial, intelektual, moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong indivividu tersebut (Piaget dalam Sagala, 2006:1). Pendidikan juga dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
  • 3. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak akan merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya (Sunarto dan Hartono, 2005:125). Didalam pendidikan terdapat hubungan sosial yang berupa hubungan timbal balik antara peserta didik dan guru, yaitu proses dimana pendidik memberikan informasi kepada peserta didik, dan sebaliknya seorang pendidik juga bisa mendapatkan informasi dari peserta didiknya yang terjadi dalam proses pembelajaran.
  • 4. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangannya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada Proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses sosialisasi (Sunarto dan Hartono, 2005:126). Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, manusia senantiasa berhubungan dengan sesama manusia, artinya manusia membutuhkan manusia yang lain untuk dapat hidup, maka dari itu manusia disebut juga sebagai makhluk sosial. Dalam hal ini lingkungan sosial sangat berpegaruh penting dalam perkembangan manusia itu sendiri.
  • 5. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial, bagaimana seharusnya seseorang hidup didaam kelompoknya, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok masyarakat luas (Sunarto dan Hartono, 2005:126).
  • 6. Pandangan Sosiologi Terhadap Peserta Didik Menurut Pidarta dalam Kadir, dkk (2012:99), Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompokknya dan bagaimana susunan unitunit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain (Kadir, dkk,. 2012:99).
  • 7. Menurut Kadir, dkk (2012:100), Pendidikan yang diinginkan oleh aliran kemasyarakatan ini ialah proses pendidikan yang bias mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia. Sosiologi sangat dibutuhkan dalam mewujudkan cita-cita pendidikan, melalui konsep dan teori sosiologi tentang bagaimana seharusnya para guru dapat membina para peserta didik agar peserta didik bias memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat dan akrab dengan sesama peserta didik lainnya. Peserta didik adalah manusia yang identitas insaninya sebagai subjek berkesadaran perlu dibela dan ditegakkan lewat sistem dan model pendidikan yang bersifat bebas dan egaliter (Budiningsih, 2004:5).
  • 8. Interaksi seseorang dengan manusia lainnya berawal ketika bayi dilahirkan dengan cara yang sangat sederhana. Sepanjang kehidupannya pola aktivitas sosial anak mulai terbentuk. Menurut Piaget dalam Sunarto dan Hartono (2005:127), interaksi sosial anak pada tahun pertama sangat terbatas, terutama hanya dengan ibunya. Perilaku sosial anak tersebut berpusat pada akunya atau egocentric dan hamper keseluruhan perilakunya berpusat pada dirinya.
  • 9. Menurut Kadir, dkk (2012:100), Pendidikan yang diinginkan oleh aliran kemasyarakatan ini ialah proses pendidikan yang bias mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia. Sosiologi sangat dibutuhkan dalam mewujudkan cita-cita pendidikan, melalui konsep dan teori sosiologi tentang bagaimana seharusnya para guru dapat membina para peserta didik agar peserta didik bias memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat dan akrab dengan sesama peserta didik lainnya.
  • 10. Peserta didik adalah manusia yang identitas insaninya sebagai subjek berkesadaran perlu dibela dan ditegakkan lewat sistem dan model pendidikan yang bersifat bebas dan egaliter (Budiningsih, 2004:5). Sebagaimana diketahui bahwa manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbentuk homo faber, makhluk yang dapat dididik atau homo educatunum dan sebagainya. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggal-nya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi individu dan sosial, jasmani dan rohani, dan dunia dan akhirat (Sunarto dan Hartono, 2005:2).
  • 11. Interaksi seseorang dengan manusia lainnya berawal ketika bayi dilahirkan dengan cara yang sangat sederhana. Sepanjang kehidupannya pola aktivitas sosial anak mulai terbentuk. Menurut Piaget dalam Sunarto dan Hartono (2005:127), interaksi sosial anak pada tahun pertama sangat terbatas, terutama hanya dengan ibunya. Perilaku sosial anak tersebut berpusat pada akunya atau egocentric dan hamper keseluruhan perilakunya berpusat pada dirinya. Bayi belum banyak memperhatikan lingkungannya, dengan demikian apabila kebutuhan dirinya telah terpenuhi maka bayi tersebut tidak akan peduli lagi dengan lingkungannya, sisa waktu hidupnya digunakan untuk tidur. Pada tahun berikutnya, seorang anak sudah belajar kata tidak dan sudah belajar menolak lingkungan, seperti mengatakan tidak mau dan sebagainya.
  • 12. Pada tahun ini, anak mulai bereaksi pada lingkungan secara aktif, ia telah belajar membedakan dirinya dari orang lain, perilaku emosionalnya mulai berkembang dan lebih berperan. Perkenalan dan pergaulan dengan manusia lain semakin luas, ia mengenal orang tuanya, anggota keluarganya, teman bermain yang sebaya dengannya dan teman-teman sekolahnya. Pada usia selanjutnya, sejak seorang anak mulai belajar disekolah, mereka mulai belajar mengembangkan interaksi sosial dengan belajar menerima pandangan masyarakat, memahami tanggung jawab, dan berbagai pengertian dengan orang lain. Artinya kebutuhan bergaul dan berhubungan dengan orang lain telah mulai dirasakan sejak anak berumur enam bulan, disaat anak itu mulai mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya.
  • 13. Anak mulai mengenal dan mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial yang lain, seperti marah dan kasih saying. Dan pada akhirnya setiap orang menyadari bahwa manusia itu saling membutuhkan. Artinya hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa(Sunarto dan Hartono, 2005:128). Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah kompleks, interaksi sosial dan pergaulannya sudah cukup luas. Dalam beradaptasi dengan lingkungannya, remaja sudah mulai memperhatikan dan mengenal bermacam-macam norma dalam bergaul yang berbeda dengan norma bergaul yang ada dalam lingkungan keluarganya.
  • 14. Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah kompleks, interaksi sosial dan pergaulannya sudah cukup luas. Dalam beradaptasi dengan lingkungannya, remaja sudah mulai memperhatikan dan mengenal bermacam-macam norma dalam bergaul yang berbeda dengan norma bergaul yang ada dalam lingkungan keluarganya. Remaja akan menghadapi berbagai lingkungan, yaitu mulai memahami norma bergaul dengan kelompok remaja, anak-anak, dewasa dan orang tua. Pergaulan dengan lawan jenis pun merupakan hal yang pendting namun cukup sulit, karena selain harus memperhatikan norma pergaulan antar remaja juga harus memikirkan adanya kebutuhan dimasa depan untuk memilih teman hidup (Sunarto dan Hartono, 2005:128).
  • 15. Kehidupan sosial remaja ditandai oleh fungsi intelektual dan emosional yang menonjol, artinya pada jenjang ini seorang anak sudah dapat mengalami krisis identitas seperti yang diungkapkan Erickson dalam Sunarto dan Hartono (2005:129). Dalam prosesnya pembentukkan konsep diri anak terbentuk dari rasa percaya seorang anak terhadap keberadaan dirinya sendiri dan rasa kepercayaan orang lain terhadap keberadaan dirinya. Erickson dalam Sunarto dan Hartono (2005:129) mengemukakan bahwa perkembangan anak sampai jenjang dewasa melalui delapan tahap dan perkembangan remaja ini berada pada tahap keenam dan ketujuh, yaitu masa anak ingin menemukan jati dirinya sesuai dengan atau berdasarkan pada situasi kehidupan yang mereka alami. Dalam hal penemuan jati diri Erickson berpendapat bahwa seseorang didorong oleh pengaruh sosiokultural.