SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Sifat-sifat Koloid
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3
ADRIAN LUTHFI
ANDI RAHIM
BILQIS
GINA HAERUNI
IRMA
LUTHFI SANDI MAULANA
MUHAMMAD BADRU
NENENG NURUL MELINDA
RIZKY ALISA
YANTO NANDYANTO
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan sinar yang jatuh pada
sistem koloid. Jika kedalam sistem koloid diarahkan seberkas sinar maka
berkas sinar tersebut akan tanmpak jelas.
Tampak atas Tampak samping
Efek Tyndall Terhadap warna langit
Udara mengandung partikel-partikel koloid yang terdispensasi didalamnya,
seperti debu dan partikel zat padat. Partikel-partikel inilah yang
menghamburkan cahaya matahari sampai ke mata kita.
Sinar matahari adalah cahaya yang tampak dari campuran warna-warna
dalam spektum tampak, berkisar dari warna merah ampai ungu. Warna-warna
tersebut mempunyai frekuensi berbeda, dengan warna merah mempunyai
frekuensi terendah dan warna ungu mempunyai frekuensi tertinggi.
Instensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan pangkat empat
dari frekuensi warna. Jadi, semakin tinggi frekuensi suatu warna maka semakin
besar intesitas cahya yang dihamburkan.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak liku-liku dari partikel koloid dalam
medium pendispersinya.
Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown,
karena ukuran partikel cukup besar sehingga
tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat
terlarut juga mengalami gerak Brown akan tetapi
tidak dapat diamati. Makin tinggi suhu makin cepat
gerak Brown, karena energi kinetik molekul medium
meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang
lebih kuat.
Gerak Brown merupakan salah satu faktor
yang menstabilkan koloid. Partikel-partikel koloid
relatif stabil, karena partikelnya bergerak terus-
menerus, maka gaya gravitasi dapat diimbangi
sehingga tidak terjadi sedimentasi.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa di mana suatu zat menempel pada
permukaan zat lain, seperti ion H+ dan OH- dari medium pendispersi. Untuk
berlangsungnya adsorpsi, minimum harus ada dua macam zat, yaitu zat
yang tertarik disebut adsorbat, dan zat yang menarik disebut adsorban.
Apabila terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid maka
partikel koloid dapat bermuatan listrik yang muatannya ditentukan oleh
muatan ion-ion yang mengelilinginya.
Contoh: Koloid Fe(OH)3 dalam air menyerap ion hidrogen (ion H+)
sehingga partikel bermuatan positif, sedangkan koloid As2S3 menyerap ion
hidroksida (ion OH-) sehingga partikel bermuatan negatif.
Elektroforesis
Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa mengalirnya partikel-
partikel koloid menuju elektroda, bergeraknya partikel koloid ke dalam satu
elektroda menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik.
Gejala ini dapat diamati dengan menggunakan alat sel elektroforesis
Elektroforesis banyak digunakan dalam
industri, misalnya pelapisan
antikarat (cat) pada badan mobil.
Partikel-partikel cat yang bermuatan
listrik dioleskan pada badan mobil yang
dialiri muatan listrik berlawanan
dengan muatan cat. Pelapisan logam
dengan cat secara elektroforesis
lebih kuat dibandingkan cara
konvensional seperti pakai kuas.
Peristiwa elektroforesis ini
dimanfaatkan untuk menyaring
debu pabrik pada cerobong asap
(pesawat Cottrel). Asap pabrik
sebelum meninggalkan cerobong
asap dialirkan melalui ujung-ujung
logam yang tajam dan bermuatan
pada tegangan tinggi (20.000–
75.000 volt). Ujung-ujung logam
yang runcing akan mengionkan
molekul-molekul dalam udara. Ion-
ion tersebut akan diadsorpsi oleh
partikel asap dan menjadi
bermuatan. Selanjutnya, partikel
bermuatan itu akan tertarik dan
diikat pada elektrode yang lain.
Pengendap Cottrel
digunakan dalam industri untuk:
• Mencegah polusi udara oleh
buangan beracun.
• Memperoleh kembali debu yang
berharga (misal debu logam).
Koagulasi
Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi
Peristiwa koagulasi pada koloid dapat diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau
peristiwa kimia.
• Peristiwa mekanis
Misalnya pemanasan atau pendinginan.
Contoh:
– Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam plasma darah, bila
dipanaskan akan menggumpal.
– Agar-agar akan menggumpal bila didinginkan.
• Peristiwa kimia
Di atas telah disebutkan bahwa koloid dapat distabilkan oleh muatannya.
Apabila muatannya ini dilucuti maka akan terjadi penggumpalan, yaitu dengan
cara :
– Menambahkan elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Koloid yang
bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang
bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan
membentuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua ini terlalu
dekat maka selubung ini akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi
koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya menariknya dengan
partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi.
– Dengan sel elektroforesis. Apabila arus listrik dialirkan cukup lama ke dalam
sel elektroforesis, maka partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapai
elektrode. Koloid yang bermuatan negative akan digumpalkan di anode,
sedangkan koloid bermuatan positif digumpalkan di katode.
Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pembentukan delta di muara sungai , terjadi karena koloid tanah liat
(lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan
elektrolit dalam air laut.
2. Asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik
Cottrel.
3. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.
Koloid Pelindung
Pada beberapa proses, suatu koloid
harus dipecahkan. Misalnya, koagulasi
ateks. Di lain pihak, koloid perlu dijaga
supaya tidak rusak. Suatu koloid dapat
distabilkan dengan menambahkan
koloid lain yang disebut koloid
pelindung. Koloid pelindung ini akan
membungkus partikel zat terdispersi,
sehingga tidak dapat lagi
mengelompok.
Contoh:
1. Pada pembuatan es krim digunakan
gelatin untuk mencegah pembentukan
kristal besar es atau gula.
2. Cat dan tinta dapat bertahan lama
karena menggunakan suatu koloid
pelindung.
3. Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan
detergen, juga tergolong koloid
pelindung.
Dialisis
Dialisis adalah suatu teknik pemurnian koloid yang didasarkan
pada perbedaan ukuran partikel-partikel koloid. Dialisis dilakukan dengan
cara menempatkan dispersi koloid dalam kantong yang terbuat dari
membran semipermeabel, seperti kertas selofan dan perkamen.
Selanjutnya merendam kantong tersebut dalam air yang mengalir. Oleh
karena ion-ion atau molekul memiliki ukuran lebih kecil dari partikel koloid
maka ion-ion tersebut dapat pindah melalui membran dan keluar dari
sistem koloid. Adapun partikel koloid akan tetap berada di dalam kantung
membran.
Liofil dan Liofob
Berdasarkan daya tarik-menarik antar partikel fase terdispersi dan
medium pendispersinya, sol dibedakan menjadi sol liofil dan sol liofob. Sol
liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai kemampuan menarik
medium pendispersi. Contoh, gelatin dalam air dan putih telur dalam air.
Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya tidak menarik medium
pendispersi. Contoh, As2S3 dalam air, garam sulfida dalam air, dan
belerang dalam air.
Sifat-Sifat Sol Liofil Sol Liofob
Pembuatan Dapat dibuat langsung dengan
mencampurkan fase terdispersi dengan
medium terdispersinya
Tidak dapat dibuat hanya dengan
mencampur fase terdispersi dan
medium pendisperinya
Muatan partikel Mempunyai muatan yang kecil atau
tidak bermuatan
Memiliki muatan positif atau negative
Adsorpsi medium pendispersi Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi
medium pendispersinya. Terdapat
proses solvasi/ hidrasi, yaitu
terbentuknya lapisan medium
pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling
partikel sehingga menyebabkan
partikel sol liofil tidak saling bergabung
Partikel-partikel sol liofob tidak
mengadsorpsi medium pendispersinya.
Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi
partikel-partikel ion yang bermuatan
listrik
Viskositas (kekentalan) Viskositas sol liofil > viskositas medium
pendispersi
Viskositas sol hidrofob hampir sama
dengan viskositas medium pendispersi
Penggumpalan Tidak mudah menggumpal dengan
penambahan elektrolit
Mudah menggumpal dengan
penambahan elektrolit karena
mempunyai muatan.
Sifat reversibel Reversibel, artinya fase terdispersi sol
liofil dapat dipisahkan dengan
koagulasi, kemudian dapat diubah
kembali menjadi sol dengan
penambahan medium pendispersinya.
Irreversibel artinya sol liofob yang telah
menggumpal tidak dapat diubah
menjadi sol
Efek Tyndall Memberikan efek Tyndall yang lemah Memberikan efek Tyndall yang jelas
Migrasi dalam medan listrik Dapat bermigrasi ke anode, katode,
atau tidak bermigrasi sama sekali
Akan bergerak ke anode atau katode,
tergantung jenis muatan partikel
Perbedaan Liofil dan Liofob
Sifat hidrofob dan hidrofil
dimanfaatkan dalam proses
pencucian pakaian pada
penggunaan detergen. Apabila
kotoran yang menempel pada kain
tidak mudah larut dalam air, misalnya
lemak dan minyak.dengan bantuan
sabun atau detergen maka minyak
akan tertarik oleh detergen. Oleh
karena detergen larut dalam air,
akibatnya minyak dan lemak dapat
tertarik dari kain.
Kemapuan detergen menarik
lemak dan minyak disebabkan pada
molekul detergen terdapat ujung-ujung
liofil yang larut dalam air dan ujung
liofob yang dapat menarik lemak dan
minyak. Akibat adanya tarik-menarik
tersebut , tegangan permukaan lemak
dan minyak dengan kain menjadi turun
dehingga lebih kuat tertarik oleh
molekul-molekul air yang mengikat
kuat detergen.
Pengolahan Air Bersih
Mula-mula air kotor ditampung
dalam satu bak
penampungan. Ke dalamnya
dimasukan larutan tawas dan
dibiarkan agar kotorannya
mengendap. Setelah itu
dambahkan kapur dan kaporit.
Air kemudian dialirkan kebak
kedua yang berfungsi sebagai
filter berlapis dari pasir halus,
pasir kasar, kerikil, karang, dan
ijuk. Air yang sudah melewati
bak penampungan kedua
sudah dapat dikonsumsi.
Quiz
1. Sifat Koloid di Alam :
Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal
cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah dan dirumah lampu tidak
dihidupkan ?
2. Penerapan Prinsip Dialisis :
Jika kalian berkemah di suatu tempat dan kalian ingin menanak
nasi. Sementara itu, di daerah tersebut tidak ada air yang jernih juga bersih,
hanya ada air sungai yang mengandung lumpur. Apakah yang akan
Anda lakukan agar dapat menanak nasi ?
3. Pengelolaan Air bersih :
Untuk apa penambahan kapur dan kaporit ? Juga, apa fungsi
arang ?
Jawaban
1. Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi
dipantulkan kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan
dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut datang).
Akibat adanya partikel-partikel debu di udara sekitar rumah, sinar
matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah. Selain itu,
partikel debu bergerak secara acak, memungkinkan sinar matahari
dipantulkan semakin acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena
cahaya matahari akan terang sebagai dampak dari pantulan cahaya
matahari oleh partikel debu di udara.
2. Air sungai yang mengandung lumpur jika disaring akan
membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, jika kalian memahami
teknik dialisis maka menanak nasi menjadi mudah.
Beras dimasukkan ke dalam kertas selofan dan dibungkus erat-erat
hingga tidak memungkinkan lumpur masuk ke dalam beras. Selanjutnya
beras dalam kertas selofan direbus dengan air dari sungai. Kertas selofan
merupakan membran yang hanya dapat dilalui oleh partikel berukuran
molekul seperti air, sedangkan lumpur yang ukurannya tidak dapat
menembus membran. Jadi, selama perebusan beras dengan air sungai,
lumpurnya akan tetap di luar membran, sedangkan air panas dapat
menembus membran dan mematangkan beras.
Jawaban
3. Kapur : untuk menaikan pH air, karena tawas bersifat
asam.
Kaporit : sebagai disinfekan untuk membunuh kuman.
Arang : karbon aktif yang sangat kuat daya adsorpsinya
untuk menyerap zat-zat beracun, bau, warna, dan
rasa yang ada dalam air.

Contenu connexe

Tendances

Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikDaniel Marison
 
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariAplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariFatiya Robbaniyah
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari
Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehariPenerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari
Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehariFadlillatul Zakkiya
 
Bab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XI
Bab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XIBab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XI
Bab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
ANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.pptANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.pptMuhammadWathon
 
PPT Kimia: Koloid
PPT Kimia: KoloidPPT Kimia: Koloid
PPT Kimia: KoloidUNESA
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Kromatografi kertas
Kromatografi kertasKromatografi kertas
Kromatografi kertasDede Tarmana
 

Tendances (20)

Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilik
 
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariAplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari
Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehariPenerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari
Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Potensiometri
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Antioksidan
AntioksidanAntioksidan
Antioksidan
 
Bab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XI
Bab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XIBab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XI
Bab6 stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa | Kimia Kelas XI
 
Katabolisme fenilalanin
 Katabolisme fenilalanin Katabolisme fenilalanin
Katabolisme fenilalanin
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
ANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.pptANALISIS KUALITATIF.ppt
ANALISIS KUALITATIF.ppt
 
PPT Kimia: Koloid
PPT Kimia: KoloidPPT Kimia: Koloid
PPT Kimia: Koloid
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Kromatografi kertas
Kromatografi kertasKromatografi kertas
Kromatografi kertas
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 

En vedette

Sistem Koloid Presentation
Sistem Koloid PresentationSistem Koloid Presentation
Sistem Koloid PresentationSuwandi Sibarani
 
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikSifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikAlya Titania Annisaa
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar itriyanidesi
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 
Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganDayana Florencia
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitasRudi Wicaksana
 
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2sarah fauzia
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasiBakry Aziz
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanKIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanArdian Muhtar
 

En vedette (20)

Sistem Koloid Presentation
Sistem Koloid PresentationSistem Koloid Presentation
Sistem Koloid Presentation
 
Sifat sifat koloid
Sifat sifat koloidSifat sifat koloid
Sifat sifat koloid
 
Sifat sifat koloid
Sifat sifat koloidSifat sifat koloid
Sifat sifat koloid
 
Koloid 3
Koloid 3Koloid 3
Koloid 3
 
Sifat sifat koloid t
Sifat sifat koloid tSifat sifat koloid t
Sifat sifat koloid t
 
kimia dasar
kimia dasarkimia dasar
kimia dasar
 
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikSifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar i
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbangan
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
Koloid liofil dan liofob kelompok 6. 11 ipa 2
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasi
 
Materi kimia dasar
Materi kimia dasarMateri kimia dasar
Materi kimia dasar
 
Bab i awal
Bab i awalBab i awal
Bab i awal
 
Sifat koloid
Sifat koloidSifat koloid
Sifat koloid
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Fluorides
FluoridesFluorides
Fluorides
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanKIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
 

Similaire à Sifat-sifat Koloid

Similaire à Sifat-sifat Koloid (20)

Kimia Sifat - Sifat Koloid
Kimia Sifat - Sifat KoloidKimia Sifat - Sifat Koloid
Kimia Sifat - Sifat Koloid
 
Aaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloidAaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sifat Koloid
Sifat KoloidSifat Koloid
Sifat Koloid
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Presentasi aslab
Presentasi aslabPresentasi aslab
Presentasi aslab
 
Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01
 
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdfMAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
 
Koloid kimia
Koloid kimiaKoloid kimia
Koloid kimia
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 

Plus de Andi Rahim

Rancangan faktorial
Rancangan faktorialRancangan faktorial
Rancangan faktorialAndi Rahim
 
Rancangan acak lengkap uji snk
Rancangan acak lengkap uji snk Rancangan acak lengkap uji snk
Rancangan acak lengkap uji snk Andi Rahim
 
Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap Andi Rahim
 
Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Andi Rahim
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Andi Rahim
 
Chemistry the_central_science
Chemistry  the_central_scienceChemistry  the_central_science
Chemistry the_central_scienceAndi Rahim
 
Reproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiReproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiAndi Rahim
 
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoKimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoAndi Rahim
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoAndi Rahim
 
Kimia dasar final bab 1
Kimia dasar   final bab 1Kimia dasar   final bab 1
Kimia dasar final bab 1Andi Rahim
 
Kelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardiKelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardiAndi Rahim
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyAndi Rahim
 
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaKimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaAndi Rahim
 
Kimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylksKimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylksAndi Rahim
 
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan KonsentrasiTetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan KonsentrasiAndi Rahim
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurAndi Rahim
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektronAndi Rahim
 

Plus de Andi Rahim (18)

Rancangan faktorial
Rancangan faktorialRancangan faktorial
Rancangan faktorial
 
Rancangan acak lengkap uji snk
Rancangan acak lengkap uji snk Rancangan acak lengkap uji snk
Rancangan acak lengkap uji snk
 
Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap
 
Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
 
Chemistry the_central_science
Chemistry  the_central_scienceChemistry  the_central_science
Chemistry the_central_science
 
PKM-GT
PKM-GTPKM-GT
PKM-GT
 
Reproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiReproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan biji
 
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoKimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
 
Kimia dasar final bab 1
Kimia dasar   final bab 1Kimia dasar   final bab 1
Kimia dasar final bab 1
 
Kelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardiKelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardi
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppy
 
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaKimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permana
 
Kimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylksKimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylks
 
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan KonsentrasiTetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 

Dernier

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Dernier (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Sifat-sifat Koloid

  • 1. Sifat-sifat Koloid DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ADRIAN LUTHFI ANDI RAHIM BILQIS GINA HAERUNI IRMA LUTHFI SANDI MAULANA MUHAMMAD BADRU NENENG NURUL MELINDA RIZKY ALISA YANTO NANDYANTO
  • 2. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek penghamburan sinar yang jatuh pada sistem koloid. Jika kedalam sistem koloid diarahkan seberkas sinar maka berkas sinar tersebut akan tanmpak jelas. Tampak atas Tampak samping
  • 3. Efek Tyndall Terhadap warna langit Udara mengandung partikel-partikel koloid yang terdispensasi didalamnya, seperti debu dan partikel zat padat. Partikel-partikel inilah yang menghamburkan cahaya matahari sampai ke mata kita. Sinar matahari adalah cahaya yang tampak dari campuran warna-warna dalam spektum tampak, berkisar dari warna merah ampai ungu. Warna-warna tersebut mempunyai frekuensi berbeda, dengan warna merah mempunyai frekuensi terendah dan warna ungu mempunyai frekuensi tertinggi. Instensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan pangkat empat dari frekuensi warna. Jadi, semakin tinggi frekuensi suatu warna maka semakin besar intesitas cahya yang dihamburkan.
  • 4. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak liku-liku dari partikel koloid dalam medium pendispersinya. Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown, karena ukuran partikel cukup besar sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown akan tetapi tidak dapat diamati. Makin tinggi suhu makin cepat gerak Brown, karena energi kinetik molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Partikel-partikel koloid relatif stabil, karena partikelnya bergerak terus- menerus, maka gaya gravitasi dapat diimbangi sehingga tidak terjadi sedimentasi.
  • 5. Adsorpsi Adsorpsi adalah peristiwa di mana suatu zat menempel pada permukaan zat lain, seperti ion H+ dan OH- dari medium pendispersi. Untuk berlangsungnya adsorpsi, minimum harus ada dua macam zat, yaitu zat yang tertarik disebut adsorbat, dan zat yang menarik disebut adsorban. Apabila terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid maka partikel koloid dapat bermuatan listrik yang muatannya ditentukan oleh muatan ion-ion yang mengelilinginya. Contoh: Koloid Fe(OH)3 dalam air menyerap ion hidrogen (ion H+) sehingga partikel bermuatan positif, sedangkan koloid As2S3 menyerap ion hidroksida (ion OH-) sehingga partikel bermuatan negatif.
  • 6. Elektroforesis Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa mengalirnya partikel- partikel koloid menuju elektroda, bergeraknya partikel koloid ke dalam satu elektroda menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik. Gejala ini dapat diamati dengan menggunakan alat sel elektroforesis Elektroforesis banyak digunakan dalam industri, misalnya pelapisan antikarat (cat) pada badan mobil. Partikel-partikel cat yang bermuatan listrik dioleskan pada badan mobil yang dialiri muatan listrik berlawanan dengan muatan cat. Pelapisan logam dengan cat secara elektroforesis lebih kuat dibandingkan cara konvensional seperti pakai kuas.
  • 7. Peristiwa elektroforesis ini dimanfaatkan untuk menyaring debu pabrik pada cerobong asap (pesawat Cottrel). Asap pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000– 75.000 volt). Ujung-ujung logam yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion- ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lain. Pengendap Cottrel digunakan dalam industri untuk: • Mencegah polusi udara oleh buangan beracun. • Memperoleh kembali debu yang berharga (misal debu logam).
  • 8. Koagulasi Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi Peristiwa koagulasi pada koloid dapat diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. • Peristiwa mekanis Misalnya pemanasan atau pendinginan. Contoh: – Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal. – Agar-agar akan menggumpal bila didinginkan. • Peristiwa kimia Di atas telah disebutkan bahwa koloid dapat distabilkan oleh muatannya. Apabila muatannya ini dilucuti maka akan terjadi penggumpalan, yaitu dengan cara : – Menambahkan elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua ini terlalu dekat maka selubung ini akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya menariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi.
  • 9. – Dengan sel elektroforesis. Apabila arus listrik dialirkan cukup lama ke dalam sel elektroforesis, maka partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapai elektrode. Koloid yang bermuatan negative akan digumpalkan di anode, sedangkan koloid bermuatan positif digumpalkan di katode. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari: 1. Pembentukan delta di muara sungai , terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. 2. Asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik Cottrel. 3. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.
  • 10. Koloid Pelindung Pada beberapa proses, suatu koloid harus dipecahkan. Misalnya, koagulasi ateks. Di lain pihak, koloid perlu dijaga supaya tidak rusak. Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok. Contoh: 1. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula. 2. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. 3. Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid pelindung.
  • 11. Dialisis Dialisis adalah suatu teknik pemurnian koloid yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel-partikel koloid. Dialisis dilakukan dengan cara menempatkan dispersi koloid dalam kantong yang terbuat dari membran semipermeabel, seperti kertas selofan dan perkamen. Selanjutnya merendam kantong tersebut dalam air yang mengalir. Oleh karena ion-ion atau molekul memiliki ukuran lebih kecil dari partikel koloid maka ion-ion tersebut dapat pindah melalui membran dan keluar dari sistem koloid. Adapun partikel koloid akan tetap berada di dalam kantung membran.
  • 12. Liofil dan Liofob Berdasarkan daya tarik-menarik antar partikel fase terdispersi dan medium pendispersinya, sol dibedakan menjadi sol liofil dan sol liofob. Sol liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai kemampuan menarik medium pendispersi. Contoh, gelatin dalam air dan putih telur dalam air. Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya tidak menarik medium pendispersi. Contoh, As2S3 dalam air, garam sulfida dalam air, dan belerang dalam air.
  • 13. Sifat-Sifat Sol Liofil Sol Liofob Pembuatan Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya Muatan partikel Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan Memiliki muatan positif atau negative Adsorpsi medium pendispersi Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik Viskositas (kekentalan) Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi Penggumpalan Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan. Sifat reversibel Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya. Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol Efek Tyndall Memberikan efek Tyndall yang lemah Memberikan efek Tyndall yang jelas Migrasi dalam medan listrik Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel Perbedaan Liofil dan Liofob
  • 14. Sifat hidrofob dan hidrofil dimanfaatkan dalam proses pencucian pakaian pada penggunaan detergen. Apabila kotoran yang menempel pada kain tidak mudah larut dalam air, misalnya lemak dan minyak.dengan bantuan sabun atau detergen maka minyak akan tertarik oleh detergen. Oleh karena detergen larut dalam air, akibatnya minyak dan lemak dapat tertarik dari kain. Kemapuan detergen menarik lemak dan minyak disebabkan pada molekul detergen terdapat ujung-ujung liofil yang larut dalam air dan ujung liofob yang dapat menarik lemak dan minyak. Akibat adanya tarik-menarik tersebut , tegangan permukaan lemak dan minyak dengan kain menjadi turun dehingga lebih kuat tertarik oleh molekul-molekul air yang mengikat kuat detergen.
  • 15. Pengolahan Air Bersih Mula-mula air kotor ditampung dalam satu bak penampungan. Ke dalamnya dimasukan larutan tawas dan dibiarkan agar kotorannya mengendap. Setelah itu dambahkan kapur dan kaporit. Air kemudian dialirkan kebak kedua yang berfungsi sebagai filter berlapis dari pasir halus, pasir kasar, kerikil, karang, dan ijuk. Air yang sudah melewati bak penampungan kedua sudah dapat dikonsumsi.
  • 16. Quiz 1. Sifat Koloid di Alam : Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah dan dirumah lampu tidak dihidupkan ? 2. Penerapan Prinsip Dialisis : Jika kalian berkemah di suatu tempat dan kalian ingin menanak nasi. Sementara itu, di daerah tersebut tidak ada air yang jernih juga bersih, hanya ada air sungai yang mengandung lumpur. Apakah yang akan Anda lakukan agar dapat menanak nasi ? 3. Pengelolaan Air bersih : Untuk apa penambahan kapur dan kaporit ? Juga, apa fungsi arang ?
  • 17. Jawaban 1. Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi dipantulkan kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah. Selain itu, partikel debu bergerak secara acak, memungkinkan sinar matahari dipantulkan semakin acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara. 2. Air sungai yang mengandung lumpur jika disaring akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, jika kalian memahami teknik dialisis maka menanak nasi menjadi mudah. Beras dimasukkan ke dalam kertas selofan dan dibungkus erat-erat hingga tidak memungkinkan lumpur masuk ke dalam beras. Selanjutnya beras dalam kertas selofan direbus dengan air dari sungai. Kertas selofan merupakan membran yang hanya dapat dilalui oleh partikel berukuran molekul seperti air, sedangkan lumpur yang ukurannya tidak dapat menembus membran. Jadi, selama perebusan beras dengan air sungai, lumpurnya akan tetap di luar membran, sedangkan air panas dapat menembus membran dan mematangkan beras.
  • 18. Jawaban 3. Kapur : untuk menaikan pH air, karena tawas bersifat asam. Kaporit : sebagai disinfekan untuk membunuh kuman. Arang : karbon aktif yang sangat kuat daya adsorpsinya untuk menyerap zat-zat beracun, bau, warna, dan rasa yang ada dalam air.