SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Télécharger pour lire hors ligne
Makalah matematika
     “Integral
             ”




         Di Susun Oleh:
   BAGUS GELIS PRATAMA PUTRA
         XII IPA 4 / 07



    SMAN 3 SIDOARJO
      DR.
  JL. DR. WAHIDIN NO. 130
         SIDOARJO
          www.sman3sda.sch.id
KATA PENGANTAR



       Puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Matematika tentang integral ini.

       Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu matematika khusunya
tentang integral, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai macam sumber.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

       Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Wahyudi
selaku Guru Matematika SMAN 3 Sidoarjo yang telah meluangkan waktu baik diwaktu jam
pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.

      Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para
pembaca. Makalah yang penulis buat ini masih sangat jauh dari kategori sempurna. Penulis
menerima berbagai saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.




                                                                   Sidoarjo,November 2010

                                                                                   Penulis




                                                                                              2




                                                                   INTEGRAL | Matematika
DAFTAR ISI


INTEGRAL
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
   A.        LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
   B.        TUJUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II MATERI POKOK ............................................................................................................ 5
   A.        PENGERTIAN INTEGRAL ............................................................................................... 5
   B.        INTEGRAL TAK TENTU .................................................................................................. 6
        1.      Penyelesaian cara biasa .............................................................................................. 7
        2.      Penyelesaian cara subtitusi .......................................................................................... 8
        3.      Integral Parsial ............................................................................................................. 8
   C.           Integral Tertentu ........................................................................................................... 9
   D.           Integral Luas Daerah .................................................................................................. 11
        1.      Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x ............................................................... 11
        2.      Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x............................................................ 12
        3.      Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X..................... 14
        4.      Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva ............................................................. 15
   E.        Menentuka Volume Benda Putar ................................................................................... 17
        1.      Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi sumbu X ...................... 17
        2.      Menentukan Volume Benda Putar yang diputar Mengelilingi Sumbu y ....................... 18
        3.      Volume Benda Putar antara Dua Kurva...................................................................... 20
BAB III PARADE LATIHAN SOAL ............................................................................................ 22
   A.        Parade Soal ................................................................................................................... 22
   B.        Kunci jawaban ............................................................................................................... 27
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................... 28
   A.        Rangkuman ................................................................................................................... 28
   B.        Rekomendasi................................................................................................................. 31




                                                                                                                                                   3




                                                                                                           INTEGRAL | Matematika
BAB I PENDAHULUAN

   A. LATAR BELAKANG

    Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana matematika
ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui perkembangan
penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran
dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika
secara praktis mendaji salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.

     Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu       alam, teknik, kedokteran/medis,      dan ilmu     sosial seperti  ekonomi,
dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan
temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-
disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan
juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu
sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi
latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

        Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral. Integral
adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentu
dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral
tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan –batasan.

    Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik
juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan Matematika
khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih
tinggi.



   B. TUJUAN

    Adapun beberapa tujuan dari dibuatnya makalah Matetatika Bab Integral ini pada peserta
didik adalah sebagi berikut :

   1. Agar Peserta didik dapat memahami konsep intrgral tak trentu dan integral tentu.
   2. Agar peserta didik dapat menghitung Integral tak tentu dan integral tentu dari fingsi
      aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana.
   3. Agar peserta didik dapat menggunakan Integral untuk menghitung luas daerah di bawah
      kurva dan volume benda putar.
   4. Membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi Integral.
                                                                                                        4
   5. Sebagai sumber informasi tentang integral bagi para pembacanya,




                                                                          INTEGRAL | Matematika
BAB II MATERI POKOK

Mind Map




                                       Integral


   Pengertian          Cara
                     integral                           aplikasi                volume




     parsial         subtitusi         biasa
                                                        panjang          luas
                                                         busur




   A. PENGERTIAN INTEGRAL


   Integral dapat di artikan sebagai kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan
                                                                       .
menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang
integral adalah ‘   ∫’.
   Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut :
   F1(x) = x2 + 5x – 6      maka F1’(x) = 2x + 5
   F2(x) = x2 + 5x + 12     maka F2’(x) = 2x + 5
   F3(x) = x2 + 5x +             maka F3’(x) = 2x + 5
        Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang
                    fungsi
sama.
       Operasi dari F(x) menjadi F’(x) merupakan operasi turunan. Sedangkan untuk operasi
                                         merupakan
sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebuit dengan INTEGRAL (anti turunan)

                                 Turunan                Turunan
                          Y                    Y’                  Y”
                                 Integral               Integral
                                                                                                5




                                                                        INTEGRAL | Matematika
B. INTEGRAL TAK TENTU

    Integral tak tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi
yang menghasilkan suatu fungsi baru. fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa variabel),
atau batas atas dan batas bawah sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak
tentu ini disebut integral tak tentu.

   Adapun beberapa aturan yang dapat digunakan dalam penyelesaian integral :

   • ‫ ݔ = ݔ݀ ׬‬൅ ܿ
   • ‫׬‬൫݂ (‫ )ݔ‬േ ݃(‫)ݔ‬൯ ݀‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ = ݔ‬൅ ‫ݔ݀)ݔ(݃ ׬‬
                       ଵ
   • ‫ ݔ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬           ‫ݔ‬௡     ൅ ܿ
                     ௡ାଵ
                      ௞௫ ೙శభ
   • ‫ ݔ݇ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬                 ൅ ܿ
                           ௡ାଵ

Integral Tak Tentu dari Fungsi Trigonometri

      Untuk merancang aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri, perlu diingat
kembali turunan fungsi-fungsi trigonometri sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut

                             No        F(x)          F’(x) = f(x)
                                 1     Sin x           Cos x
                                 2     Cos x           -Sin x
                                 3     Tan x           Sec2x

                                 4     Cot x         -Cosec2x

                                 5     Sec x        Tan x.Secx
                                 6   Cosec x      -Cot x.Cosec x
Dengan menggunakan aturan integral tak tentu yang mempunyai sifat bahwa:

F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam table di atas, maka integral tak tentu
dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut :


                                     ‫ ׬‬cos ‫ = ݔ݀ ݔ‬sin ‫ ݔ‬൅ ܿ
                                     ‫ ׬‬sin ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cos ‫ ݔ‬൅ ܿ
                                     ‫ ׬‬sec ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬tan ‫ ݔ‬൅ ܿ
                                     ‫ ׬‬csc ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cot ‫+ݔ‬c
                                     ‫ ׬‬tan ‫ ݔ‬csc ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ csc ‫ ݔ‬൅ ܿ                                 6




                                                                       INTEGRAL | Matematika
Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel sudut
ax+b dapat dirumuskan sebagai berikut :


                                                         ଵ
                             ‫ ׬‬cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫= ݔ‬          ௔
                                                             sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                             ଵ
                             ‫ ׬‬sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                          ଵ
                             ‫ ׬‬sec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫= ݔ‬        ௔
                                                              tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                                 ଵ
                             ‫ ׬‬cosec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫ = ݔ‬െ ௔ cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                                       ଵ
                             ‫ ׬‬tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ‫ ) ܤ‬sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬௔ sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                                           ଵ
                             ‫ ׬‬cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ



   Dalam penyelesaiannya integral tak tentu memiliki 3 cara penyelesaian :



   1. Penyelesaian cara biasa


   Secara umum:
                 ௗ௬
    jika ‫= ′ ݕ‬   ௗ௫
                      atau dy= y’ dx maka ‫࢟ ׬ = ࢟ = ࢟ࢊ ׬‬Ԣ ࢊ࢞

   Jadi dapat disimpulkan :                               1
                                         න ‫ ݔ‬௡ ݀‫= ݔ‬          ‫ݔ‬௡ ൅ ܿ
                                                         ݊൅1
                                                                                Dengan x ≠ -1



    Untuk mencari integral dari fungsi trigonometri perlu diingat kembali tentang turunan fungsi
trigonometri, maka :
                 ଵ
=‫ ׬‬sin ܽ‫ = ݔ‬െ ௔ cos ܽ‫ ݔ‬൅ ‫ܥ‬

              ଵ
=‫ ׬‬cos ܽ‫= ݔ‬   ௔
                sin ܽ‫ݔ‬   ൅‫ܥ‬



Contoh soal :

                                                     1    5
                                                 =       ‫ 3ݔ‬൅ ܿ = 5 ‫ ݔ‬ඥ2 ൅ ܿ
                         మ                మ                            3
                                   ଵ
   1. ‫ ݔ ׬ = ݔ݀ 2√ ׬‬య ݀‫= ݔ‬               ‫ ݔ‬యାଵ
         య
                                  మ
                                    ାଵ               1            3
                                  య                  5
   2. ‫ ݔ3(ݔ 2 ׬‬െ 1) = ‫ ݔ6(׬‬ଶ െ 2‫ ݔ2 = ݔ݀)ݔ‬ଷ െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ ܿ
                                                                                                            7




                                                                                    INTEGRAL | Matematika
2. Penyelesaian cara subtitusi

    Integral subtitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral Subtitusi
ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain (termasuk dx) harus
diubah dalam du.


Bentuk umumnya: ‫ ܨ ׬‬ሾ݃(‫)ݔ‬ሿ. ݃Ԣ(‫ݔ݀ )ݔ‬


Misal ‫ )ݔ(݃ = ݑ‬dan ݀‫݃ = ݑ‬ᇱ (‫ ݔ݀)ݔ‬didapat          න ‫ݑ݀)ݑ(ܨ‬


Contoh:

   1. ‫ ݔ( ݔ4 ׬‬ଶ ൅ 9)ହ ݀‫ڮ = ݔ‬

       Misal : ‫ ݔ = ݑ‬ଶ ൅ 9 dan ݀‫ݔ݀ ݔ2 = ݑ‬

                                                         ଵ ଺          ଵ
       Di dapat : ‫ ݔ( 2 ׬‬ଶ ൅ 9)ହ 2‫)ݑ(2 ׬ = ݔ݀ ݔ‬ଶ ݀‫= ݑ‬    ଷ
                                                           ‫ݑ‬   ൅ ܿ = ଷ (‫ ݔ‬ଶ ൅ 6)଺

   2. ‫ ׬‬sinଷ ‫ ݔ‬cos ‫ڮ = ݔ݀ ݔ‬

       Misal : ‫ = ݑ‬sin ‫ ݔ‬dan ݀‫ = ݑ‬cos ‫ݔ݀ ݔ‬

                                                  ଵ ସ          ଵ
       Di dapat : ‫ ׬‬sinଷ ‫ ݔ‬cos ‫ݑ ׬ = ݔ݀ ݔ‬ଷ ݀‫= ݑ‬   ସ
                                                    ‫ݑ‬   ൅ܿ =   ସ
                                                                 (sinସ )   ൅ܿ




   3. Integral Parsial

      Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi hasil
kali. Disebut Integral Parsial, karena sebagian bentuk dilakukan operasi turunan sebagian
operasi Integral.




     Bentuk rumus :       න ‫ ݒ ݑ = ݒ݀ ݑ‬െ න ‫ݑ݀ ݒ‬



Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral, dengan bentuk
‫ ࢛ࢊ ࢜ ׬‬lebih sederhana dari bentuk ‫.࢛ࢊ ࢛ ׬‬



                                                                                                        8




                                                                                INTEGRAL | Matematika
Contoh :

   1. ‫ ݔ3 ׬‬cos 2‫ڮ = ݔ݀ ݔ‬
                                     u = 3x dan du = 3 dx
                                                               ଵ
       = ‫ ݒݑ‬െ ‫ݑ݀ ݒ ׬‬                 dv = cos 2x dan v = ଶ sin
                                     2x
                ଵ                    ଵ                         ଷ                ଷ
       = (3‫ ) ݔ‬ቀଶ sin 2‫ݔ‬ቁ െ ‫ ׬‬ቀଶ sin 2‫ݔ‬ቁ (3 ݀‫= ) ݔ‬             ଶ
                                                                   ‫ ݔ‬sin 2‫ ݔ‬െ   ଶ
                                                                                    ‫ ׬‬sin 2‫ݔ݀ ݔ‬

           ଷ            ଷ
       = ଶ ‫ ݔ‬sin 2‫ ݔ‬൅   ସ
                            cos 2‫ݔ‬

   2. ∫(3x + 1)cos 2x dx = ...

                    Diferensial                   Integral
                      3x + 1                      Cos 2x
                                                  ଵ
                            3                         sin 2x
                                                  ଶ
                                                      ଵ
                            0                    െ Cos 2x
                                                      ସ

                                 1
       ∫(3x + 1)cos 2x dx =      /2(3x +1)sin 2x - (-3/4 cos 2x) + C
                                             1
                                         =   /2(3x +1)sin 2x + 3/4 cos 2x) + C

   C. Integral Tertentu

    Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan Leibniz.
Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann.

     Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Pada
beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral, batas
inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral tertentu.
Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada integral tertentu
ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi nilai C (konstanta
) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.



   Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat dirumuskan
sebagai berikut :

                                                  b
                                                                       b
   Jika f kontinu pada [a,b], maka                ∫ f ( x)dx = [ F ( x)] a = F (b) − F (a) dengan
                                                  a
                                                                                                    F antiturunan
                                                                                                                    9
sebarang dari f, yakni suatu fungsi sedemikian sehingga F’=f.




                                                                                         INTEGRAL | Matematika
Suatu fungsi f yang kontinu terdefinisi untuk Interval [a,b] kita bagi menjadi n bagian yang
sama dengan lebar.

   Jika di dalam subinterval ke-I [xi-1, xi] dan ada, maka limit itu dapat dinyatakan dengan
                                        b                        n

                                        ∫   f ( x)dx = lim ∑ f (ε i )∆x
                                        a               n→∞     i =1
           yang didefinisikan sebagai integral tertentu f dari a sampai b


SIFAT :
                     b                         b            b

                     ∫ ( f ( x) ± g ( x))dx = ∫ f ( x)dx ± ∫ g ( x)dx
                     a                         a            a
                     b                  b

                     ∫ f ( x)dx = − ∫ f ( x)dx
                     a                  a
                     b

                     ∫ f ( x)dx = 0
                     a
                     b                  b

                     ∫ kf ( x)dx = k ∫ f ( x)dx
                     a                  a
                     b              c              b

                     ∫
                     a
                         f ( x)dx = ∫ f ( x)dx + ∫ f ( x)dx, a < c < b
                                    a              c




Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0

Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0



Contoh :

              ଷ                     ଵ                   ଵ         ଵ
       1. ‫ 5 ׬‬െ ‫ = ݔ݀ ݔ‬ሾ5‫ ݔ‬െ ‫ ݔ‬ଶ ሿ ଷ = 15 െ 4 = 10
           ଴                       ଴
                            ଶ                ଶ     ଶ




              ଶ
       2. ‫ ݔ4( ׬‬െ 3)݀‫= ݔ‬
           ଵ


             = ሾ2x2 – 3x)2

             = { 2 (2)2 – 3(2)} – { 2(1)2 – 3(1)}
                                                                                                    10
             = {8-6} – {2-3}

             = 2൅1 = 3

                                                                            INTEGRAL | Matematika
D. Integral Luas Daerah




   Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh
sebagai jumlah luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2.
Maka ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap
anggota L.    Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah
kurva y = f (x) sebagai bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L,
yakni sup L.


  1. Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x




     Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan raris x=b ,
     dengan F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut.




                                                                                              11




                                                                     INTEGRAL | Matematika
Contoh :


  1. Hitunglah luas yang dibatasi oleh kurva y = x , sumbu X , garis x = 1 dan garis x = 2!


     Jawab :




     jadi, luasny adalah    satuan luas


  2. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi kurva y=x+4, sumbu x, dan sumbu y
     Jawab:




      = -{8-16}
      = 8 SL



2. Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x




  Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x = a , dan
  garis x = b, dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas
  pada subbab sebelumnya adalah sebagai berikut



                                                                                              12




                                                                  INTEGRAL | Matematika
Contoh :

   1. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi oleh garis             , sumbu x, garis x=4, dan

      sumbu y.
      Jawab:




      Daerah diatas adalah daerah S, luas daerah S adalah




           (2-8)




   2. Hitunglah luas daerah di bawah sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=4-2x, sumbu X dan
      garis x=4.
      Jawab:




                                                                                               13




                                                                    INTEGRAL | Matematika
3. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X




      Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan
      garis x=c, dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T adalah
      sebagai berikut:




Contoh :

   1. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=f(x)= - sin x, 0≤x≤2 dan sumbu x.
      Jawab:

                                       luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=f(x)= - sin x,
                                       0≤x≤2 dan sumbu x adalah :


                                       =
                                       =
                                       =
                                       =
                                       =4




                                                                                                14




                                                                     INTEGRAL | Matematika
2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=4x-x2, sumbu X, garis x=0, dan garis
   x=6!
   Jawab:
   L1 =

   L2 =
   Jadi, luas total adalah:




4. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva




Luas Daerah U pada gambar diatas adalah


                                L(U) = Luas ABEF – Luas ABCD


ABEF adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y1 = f(x), x=a, x=b, dan y=0 sehingga




Adapun ABCD adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = g(x), x=a, x=b, dan y=0
sehingga




Dengan demikian, luas daerah U adalah :




                                                                                           15




                                                                  INTEGRAL | Matematika
Contoh:
   1. Tentukan Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
      Jawab:
                                    Sebelum mencari luasnya, kita tentukan terlebih dahuli
                                    titik poting kedua kurva tersebut, sehingga diperoleh batas
                                    atas dan batas bawhnya:




      Sehingga batas-batasbnya adalah                       , maka luasnya adalah:




               =

   2. Tentukan Luas daerah yang diarsir !
      Jawab:         Cari titik potong persamaan y = 3x dan y= x 2 - 2x
                              Sebelum mencari luasnya, kita tentukan terlebih dahuli titik
                              poting kedua kurva tersebut, sehingga diperoleh batas atas
                              dan batas bawhnya:
                              3x = x 2 - 2x
                              x 2 - 5x = 0
                              x(x - 5) = 0
                              didapat titik potong di x = 5 dan x = 0, sehingga luasnya adalah




                                                                                                  16




                                                                      INTEGRAL | Matematika
E. Menentukan Volume Benda Putar
   Secara umum, volume dinyatakan sebagai luas alas dikali tinggi. Secara matematis, ditulis :

                                          V=A.h


   Dengan demikian volumrnya dapat dinyatakan sebagai berikut:




   A(x) adalah luas alas benda putar, oleh karena alas benda putar ini berupa lingkaran, maka
                jari-jari yang dimaksud merupakan sebuah fungsi dalam            misalnya f(x).
   Dengan demikian volume benda putar dapat dinyatakan sebagai :




   1. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi sumbu X

                                       Misalkan R adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y =
                                f(x), sumbu x, garis x=a, dan garis x=b, dengan a<b, maka
                                volume benda putar yang diperoleh dengan memutar daerah
                                R mengelilingi sumbu X adalah :




Contoh:

   1. Tentukan volum benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva



      Jawab:
                                                                                                  17




                                                                      INTEGRAL | Matematika
e




2. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva y=x2 dan y= x2 dan
   y=x+6. Diputar mengelilingi sumbu x sebesar 360°

                                    Jawab :




2. Menentukan Volume Benda Putar yang diputar Mengelilingi Sumbu y




           Kita tidak hanya dapat menentukan volume benda putar dengan sebuah bidang
   yang mengelilingi sumbu X saja, namun dapat pula menentukan volume benda putar
   sebuah bidang yang diputar mengelilingi sumbu Y. Untuk Itu perhatikan daerah yang
   dibatasi kurva x=f(y), sumbu y, garis x=a, dan garis x=b yang diputar dengan sumbu Y
   sebesar 360o. Dengan cara yang sama dengan penentuan volume benda putar yang
   diputar mengelilngi sumbu X , maka volume benda putaryang diperoleh adalah :




                                                                                          18




                                                                 INTEGRAL | Matematika
Contoh:
1. Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva y          , sumbu y,

   garis x=2, dan y=-1 diputar 360o terhadap sumbu x!

   Jawab :




2. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva       ,

   sumbu Y, garis y=0, dan y=2 diputar mengelilingi sumbu Y sebesar 360o.

   Jawab :




   V=

   =

   =

   =

   Jadi, volumenya adalah 4 satuan volume.




                                                                                            19




                                                                 INTEGRAL | Matematika
3. Volume Benda Putar antara Dua Kurva




        Misalkan f dan g merupakan fungsi yang kontinu dan nonnegativ sedemikian sehingga
                    untuk [a,b]. L adalah daerah yang di batasi                   dan garis
     x=a serta x=b . Maka, bila daerah tersebut di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360o ,
     maka volume benda yang ter jadi dapat dinyatakan dengan bentuk berikut.




Contoh :
   1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva         dan
                di putar mengelilingi sumbu X satu putaran penuh.
      Jawab:
      Tentukan terlebih dahulu titik potong kedua kurva tersebut.




      Sehingga batas-batas daerahnya adalah          dan            dengan dem,ikian volume
      yang dimaksud adalah:
      V=

      =

      =
                                                                                               20
      =

      Jadi , volumenya adalah        satuan volume

                                                                       INTEGRAL | Matematika
2. Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva         , sumbu

   x, garis x=0, dan garis x=4 diputar 360o terhadap sumbu y

       Jawab: Cari Titik Potong


                                             dan garis x=4


 Substitusi x=4 ke persamaan             sehingga diperoleh


               Jadi, batas pengintegralannya adalah y=-1 sampai y=0.


Ubah persamaan              menjadi persamaan dalam variabel y sehingga




Jadi, volumenya adalah      satuan volume.




                                                                                        21




                                                                INTEGRAL | Matematika
BAB III PARADE LATIHAN SOAL

A. Parade Soal
                   ଶ
  1. Nilai dari ‫ ݔ3( ׬‬ଶ െ 3‫ ݔ‬൅ 7) ݀‫ ݔ‬adalah...
                 ଴
         a. 12
         b. 16
         c. 10
         d. 6
         e. 4
  2. Jika ݂(‫ ݔ(׬ = )ݔ‬ଶ െ 2‫ ݔ‬൅ 5) ݀‫ ݔ‬dan ݂(0) = 5 maka ݂(‫...= )ݔ‬
              ଵ ଷ
         a.   ଷ
                ‫ݔ‬      െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5
              ଵ ଷ
         b.   ଷ
                ‫ݔ‬      െ 2‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5
              ଶ ଷ
         c.   ଷ
                ‫ݔ‬      െ 2‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5
              ଶ ଷ
         d.   ଷ
                ‫ݔ‬      െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5
              ସ ଷ
         e.   ଷ
                ‫ݔ‬      െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5
                               ௕
  3. Jika ܾ ൐ 0 dan ‫ ݔ2( ׬‬െ 3)݀‫ , 21 = ݔ‬maka nilai b adalah...
                     ଵ
         a. 2
         b. 3
         c. 4
         d. 5
         e. 6
           ௣
  4. Jika ‫ 1( ׬‬൅ ‫ ݌ = ݔ݀)ݔ‬maka nilai ‫ ݌‬adalah...
           ଵ
         a.   √3
         b.   √2
         c.   √5
         d.   1
              ଵ
         e.   ଶ
                   ഏ
  5. Nilai dari ‫׬‬మ (2 sin ‫ ݔ‬൅ cos ‫ ݔ݀ )ݔ‬adalah…
                 ഏ
                   ర
                           ଵ
         a. െ1 െ ଶ √2
                       ଵ
         b. 1 ൅ ଶ √2
                           ଵ
         c. െ2 ൅ ଶ √2
                       ଵ
         d. 2 ൅ ଶ √2
                       ଵ
         e. 2 െ ଶ √2
  6. Luas bidang yang dibatasi oleh grafik ‫ ݔ6 = ݕ‬ଶ െ ‫ ݔ‬dan sumbu x adalah…
              ଵ
         a.   ଷ଺
                 ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬
              ଵ
         b.   ଻ଶ
                 ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬
               ଵ                                                                          22
         c.       ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬
              ଵ଴଼
               ଵ
         d.   ଶଵ଺
                  ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬
               ଵ
         e.   ସଷଶ
                  ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬
                                                                  INTEGRAL | Matematika
7. Daerah yang bi batasi oleh kurva       yan              diputar mengalilingi
   sumbu- sejauh 360o. Volume benda yang terjadi adalah...
       a.
       b.
       c.
       d.
       e.
8. Lua daerah yang terbatas dibawah ini adalah...




       a.
       b.
       c.
       d. 2
       e. 1
9. Panjang busur kurva            dari      sampai       adalah...
       a.
       b.
       c.
       d. 16
       e.

10. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu    kurva           , dan kurva
    adalah...
       a. 3
       b. 36
       c. 54                                                                          23
       d. 60
       e. 72


                                                              INTEGRAL | Matematika
ഏ
11. Hasil dari ‫׬‬మ (cos ‫ ݔ‬Sinଶ‫ ݔ݀ )ݔ‬adalah...
                ଴
                 ଵ
        a.
                 ଷ
                 ଶ
        b.
                 ଷ
                 ସ
        c.
                 ଷ
                     ଵ
        d. െ
                     ଷ
                     ଶ
        e. െ
                     ଷ
12. Luas daerah pada kuadran I yang dibatasi oleh kurva ‫ ݔ = ݕ‬ଶ െ 2‫ ݔ‬െ 3 , garis
    5‫ ݔ‬െ 3‫ ݕ‬െ 5 = 0, dan sumbu ‫ ݔ‬adalah..
                   ଵ
        a. 6 ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬
                   ଺
                   ଵ
        b.       5 ଺ ‫݊ܽݑݐܽݏ‬     ݈‫ݏܽݑ‬
                   ଶ
        c.       4 ଷ ‫݊ܽݑݐܽݏ‬     ݈‫ݏܽݑ‬
                   ଶ
        d.       3 ‫݊ܽݑݐܽݏ‬       ݈‫ݏܽݑ‬
                   ଷ
                   ହ
        e.       2 ଺ ‫݊ܽݑݐܽݏ‬     ݈‫ݏܽݑ‬
                            1
13. Hasil    ∫ 2 x. cos 2 xdx = ....
        a.      4x sin ½ x + 8 cos ½ x + C
        b.      4x sin ½ x – 8 cos ½ x + C
        c.       4x sin ½ x + 4 cos ½ x + C
        d.      4x sin ½ x – 8 cos ½ x + C
        e.      4x sin ½ x + 2 cos ½ x + C
             ∫
14. Nilai x. sin( x 2 + 1) dx = ....
      a.     cos ( x2 + 1 ) + C
      b.     cos ( x2 + 1 ) + C
      c.     –½ cos ( x2 + 1 ) + C
      d.     ½ cos ( x2 + 1 ) + C
      e.     2cos ( x2 + 1 ) + C

15. Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva ‫ ݔ = ݕ‬ଶ െ 1 dan
    sumbu ܺ dari ‫ = ݔ‬െ1 sampai ‫ 1 = ݔ‬dipurar mengelilingi sumbu ܺ sejauh 360o adalah..
                 ସ
        a.          ߨ    ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬
                 ଵହ
                 ଼
        b.       ଵହ
                    ߨ    ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬
                 ଵ଺
        c.       ଵହ
                    ߨ    ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬
                 ଶସ
        d.          ߨ    ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬
                 ଵହ
                 ଷଶ
        e.       ଵହ
                    ߨ    ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬

                                                                                           24




                                                                 INTEGRAL | Matematika
16. Nilai dari                    adalah...
        a.
        b.
        c.
        d.
        e.
17. Daerah yang dibatasi oleh kurva          dan garis              diputar
    mengelilingi sumbu      sejauh 360 . Volume benda putar yang terjadi adalah..
        a.
        b.
        c.
        d.
        e.


18. Luas     daerah yang diarsir pada gambar adalah …satuan luas.




       a. 2/3
       b. 3
       c. 5 1
                3
       d.       2
              6
                3
       e. 9



                                                                                       25




                                                               INTEGRAL | Matematika
19. Luas daerah yang diarsir pada gambar adalah …satuan luas.




    a.   4
           1
           2
    b.     1
         5
           6
    c.     5
         5
           6
    d.      1
         13
            6
    e.   30
             1
             6
20. Luas     daerah arsiran pada gambar di bawah ini adalah …satuan luas.




    a. 5
    b. 7 2
             3
    c. 8
    d. 9 1
           3
    e.      1
         10
            3




                                                                                        26




                                                                INTEGRAL | Matematika
B. Kunci jawaban
   1. B
   2. A
   3. D
   4. A
   5. B
   6. D
   7. C
   8. D
   9. B
   10. B
   11. C
   12. B
   13. A
   14. C
   15. C
   16. B
   17. D
   18. D
   19. C
   20. D




                                                                                                                             27


Nb : Kunci jawaban yang tersedia tidak memiliki nilai kebenaran absolut. Untuk itu, mohon koreksinya jika ada jawaban yang
salah.

                                                                                          INTEGRAL | Matematika
BAB IV PENUTUP

     A. Rangkuman

I.     Integral tak tentu
       Beberapa aturan dalam penyelesaian integral:
     • ‫ ݔ = ݔ݀ ׬‬൅ ܿ
     • ‫׬‬൫݂ (‫ )ݔ‬േ ݃(‫)ݔ‬൯ ݀‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ = ݔ‬൅ ‫ݔ݀)ݔ(݃ ׬‬
                     ଵ
     • ‫ ݔ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬        ‫ݔ‬௡    ൅ ܿ
                    ௡ାଵ
                     ௞௫ ೙శభ
     • ‫ ݔ݇ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬             ൅ ܿ
                         ௡ାଵ


       Integral trigonometri
       Fungsi-fungsi integral trigonometri:

              ‫ ׬‬cos ‫ = ݔ݀ ݔ‬sin ‫ ݔ‬൅ ܿ
              ‫ ׬‬sin ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cos ‫ ݔ‬൅ ܿ
              ‫ ׬‬sec ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬tan ‫ ݔ‬൅ ܿ
              ‫ ׬‬csc ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cot ‫+ݔ‬c
              ‫ ׬‬tan ‫ ݔ‬csc ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ csc ‫ ݔ‬൅ ܿ


                                     ଵ
              ‫ ׬‬cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫= ݔ‬     ௔
                                         sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                         ଵ
              ‫ ׬‬sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                     ଵ
              ‫ ׬‬sec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫= ݔ‬   ௔
                                         tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                             ଵ
              ‫ ׬‬cosec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫ = ݔ‬െ ௔ cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                  ଵ
              ‫ ׬‬tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ‫ )ܤ‬sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬௔ sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ
                                                      ଵ
              ‫ ׬‬cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ




              Penyelesaian cara biasa

                                1
                න ‫ ݔ‬௡ ݀‫= ݔ‬         ‫ݔ‬௡ ൅ ܿ
                               ݊൅1
                                                                                          28




                                                                  INTEGRAL | Matematika
Penyelesaian cara subtitusi

              Misal ‫ )ݔ(݃ = ݑ‬dan ݀‫݃ = ݑ‬ᇱ (‫ ݔ݀)ݔ‬didapat :


                   න ‫ݑ݀)ݑ(ܨ‬



              Integral Parsial


                 න ‫ ݒ ݑ = ݒ݀ ݑ‬െ න ‫ݑ݀ ݒ‬



              Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral,
              dengan bentuk ‫ ࢛ࢊ ࢜ ׬‬lebih sederhana dari bentuk ‫.࢛ࢊ ࢛ ׬‬

II. Integral Tertentu

     1. Bentuk umum integral tertentu

          ௕

         න ݂(‫ )ܾ(ܨ = ݔ݀)ݔ‬െ ‫)ܽ(ܨ‬
         ௔

         Rumus-rumus integral tertentu:

          ௕                     ௕

         න ݇ ݂(‫ ݇ = ݔ݀)ݔ‬න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬
         ௔                      ௔

          ௕

         න (݂(‫ )ݔ‬൅ ݃(‫ݔ݀))ݔ‬
         ௔

          ௕

         න (݂(‫ )ݔ‬െ ݃(‫ݔ݀))ݔ‬
         ௔

          ௕

         න (݂(‫0 = ݔ݀)ݔ‬
         ௔

          ௕                 ௕

         න ݂(‫ = ݔ݀)ݔ‬െ න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬
         ௔                  ௔                                                                  29

          ௖             ௕           ௖

         න ݂(‫ = ݔ݀)ݔ‬න ݂(‫ ݔ݀)ݔ‬൅ න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬
         ௔              ௔           ௕
                                                                    INTEGRAL | Matematika
௔                           ଶ
       ‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ 2 = ݔ݀)ݔ(݂ ݇ ׬‬di mana f fungsi genap
        ି௔             ଴

        ௔
       ‫ 0 = ݔ݀)ݔ(݂ ݇ ׬‬di mana f fungsi ganjil
        ି௔

   2. Rumus Luas Daerah (L) yang terletak

   a. Di atas sumbu x

                        ௕

       ‫ = )ܴ(ܮ‬න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬
                    ௔

   b. Di bawah sumbu x

                            ௕
       ‫ = )ܵ(ܮ‬െ ‫ݔ݀)ݔ(݂ ׬‬
                 ௔

   c. Di atas dan di bawah sumbu x

                    ௕                   ௖
       ‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ = )ܵ(ܮ‬െ ‫ݔ݀)ݔ(݂ ׬‬
               ௔          ௕

   d. Di antara 2 kurva

                    ௕

       ‫ = )ܷ(ܮ‬න(݂(‫ )ݔ‬െ ݃(‫ݔ݀))ݔ‬
                ௔

   3. Volume Benda Putar (V) yang Diputar Mengelilingi

a. Sumbu x

            ௕

   ܸ = ߨ න(݂(‫))ݔ‬ଶ ݀‫ݔ‬
            ௔

b. Sumbu y

            ௕
                            ଶ
   ܸ = ߨ න൫݂(‫)ݕ‬൯ ݀‫ݕ‬
            ௔

c. Sumbu x dan dibatasi kurva f(x) dan g(x)
                ௕
                                ଶ
   ܸ (ܶ) = ߨ න൫݂(‫)ݔ‬൯ ݀‫ ݔ‬െ (݃(‫))ݔ‬ଶ ݀‫ݔ‬
                ௔

d. Sumbu y dan dibatasi kurva f(y) dan g(y)

                    ௕                                                            30
                                ଶ
   ܸ (ܷ) = ߨ න൫݂(‫)ݕ‬൯ ݀‫ ݕ‬െ (݃(‫))ݕ‬ଶ ݀‫ݕ‬
                ௔



                                                         INTEGRAL | Matematika
B. Rekomendasi

  Beberapa saran saya kepada pihak guru,siswa,sekolah terhadap pembelajaran
  matematika pada umumnya dan integral pada khususnya :

        Hendaknya dalam proses belajar mengajar matematika integral, lebih sering di
        beri tugas. Dan hendaknya tugas yang di berikan tidak terlalu menyulitkan bagi
        peserta didik. Sehingga para peserta didik bisa menyelesaikan tugas dengan
        baik dan termotivasi untuk mempelajari Matematika Integral ini.
        Hendaknya dalam proses belajar mengajar pihak guru memberikan
        pembelajaran yang merata bagi seluruh siswa di kelas. Dan hendaknya pihak
        guru tidak hanya memperhatikan bagian sudut kelas tertentu, sehingga bagian
        sudut kelas yang lainnya sering terbengkalai sehingga dalam proses
        pembelajaran bagian sudut kelas tersebut tidak bisa mengikuti dengan baik.
        Hendaknya dalam proses evaluasi pembelajaran tidak memberikan jenis-jenis
        soal yang terlalu rumit/susah dan terkesan sangat berbeda dengan soal-soal
        latihan yang sederhana dan diberikan selama proses pembelajaran. Sehingga
        soal-soal evaluasi yang di berikan selama ini sulit untuk di selesaikan oleh
        peserta didik.




                                                                                         31




                                                               INTEGRAL | Matematika
32


Terkadang bukannya kita tidak mampu melakukan sesuatu, tapi kita hanya terlalu enggan untuk mencoba

                                                                            INTEGRAL | Matematika

Contenu connexe

Tendances

Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematikasiska sri asali
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatikasaid zulhelmi
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearKelinci Coklat
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan MatlabSimon Patabang
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearElGazzaYantPratama
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode eulerRuth Dian
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 

Tendances (20)

Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
Matriks dan operasinya
Matriks dan operasinyaMatriks dan operasinya
Matriks dan operasinya
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 

Similaire à Integral

Matematika integral
Matematika integralMatematika integral
Matematika integralTerryAshton1
 
Makalah untuk agus
Makalah untuk agusMakalah untuk agus
Makalah untuk agusAgus Durri
 
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaSmp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyanadiahbsa
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaJasmin Jasin
 
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsiAplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsiQonitha Amalia
 
Dewi nuharini(bangun datar, not full)
Dewi nuharini(bangun datar, not full)Dewi nuharini(bangun datar, not full)
Dewi nuharini(bangun datar, not full)Faridberbagi
 
Kelas viii smp matematika_dewi nuharini
Kelas viii smp matematika_dewi nuhariniKelas viii smp matematika_dewi nuharini
Kelas viii smp matematika_dewi nuhariniFaridberbagi
 
Bahan Ajar Matematika
Bahan Ajar MatematikaBahan Ajar Matematika
Bahan Ajar Matematikadesips_1012
 
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdNASuprawoto Sunardjo
 
Buku Matematika kelas 7
Buku Matematika kelas 7 Buku Matematika kelas 7
Buku Matematika kelas 7 Dnr Creatives
 
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaSmp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaWidiarso Cahyoadi
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaJasmin Jasin
 

Similaire à Integral (20)

Matematika integral
Matematika integralMatematika integral
Matematika integral
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Makalah untuk agus
Makalah untuk agusMakalah untuk agus
Makalah untuk agus
 
Pengantar kalkulus
Pengantar kalkulusPengantar kalkulus
Pengantar kalkulus
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaSmp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsiAplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
Aplikom_FKIPUnsri_TgsIndividu_MiniSkripsi
 
Dewi nuharini(bangun datar, not full)
Dewi nuharini(bangun datar, not full)Dewi nuharini(bangun datar, not full)
Dewi nuharini(bangun datar, not full)
 
Kelas viii smp matematika_dewi nuharini
Kelas viii smp matematika_dewi nuhariniKelas viii smp matematika_dewi nuharini
Kelas viii smp matematika_dewi nuharini
 
Bahan Ajar Matematika
Bahan Ajar MatematikaBahan Ajar Matematika
Bahan Ajar Matematika
 
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
 
Pembelajaran Operasi Hitung di SD
Pembelajaran Operasi Hitung di SDPembelajaran Operasi Hitung di SD
Pembelajaran Operasi Hitung di SD
 
Buku Matematika kelas 7
Buku Matematika kelas 7 Buku Matematika kelas 7
Buku Matematika kelas 7
 
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinyaSmp7mat matematika konsepdanaplikasinya
Smp7mat matematika konsepdanaplikasinya
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
 

Plus de Anggita Dwi Lestari Lestari (20)

Turunan Fisika
Turunan FisikaTurunan Fisika
Turunan Fisika
 
Photoshop
PhotoshopPhotoshop
Photoshop
 
Tekanan Fisika
Tekanan FisikaTekanan Fisika
Tekanan Fisika
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
Fisika SMA
Fisika SMAFisika SMA
Fisika SMA
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Transformasi geometri
Transformasi geometriTransformasi geometri
Transformasi geometri
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Word
WordWord
Word
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
TIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulanganTIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 

Dernier

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Dernier (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Integral

  • 1. Makalah matematika “Integral ” Di Susun Oleh: BAGUS GELIS PRATAMA PUTRA XII IPA 4 / 07 SMAN 3 SIDOARJO DR. JL. DR. WAHIDIN NO. 130 SIDOARJO www.sman3sda.sch.id
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Matematika tentang integral ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu matematika khusunya tentang integral, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai macam sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Wahyudi selaku Guru Matematika SMAN 3 Sidoarjo yang telah meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Makalah yang penulis buat ini masih sangat jauh dari kategori sempurna. Penulis menerima berbagai saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Sidoarjo,November 2010 Penulis 2 INTEGRAL | Matematika
  • 3. DAFTAR ISI INTEGRAL KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4 A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4 B. TUJUAN .......................................................................................................................... 4 BAB II MATERI POKOK ............................................................................................................ 5 A. PENGERTIAN INTEGRAL ............................................................................................... 5 B. INTEGRAL TAK TENTU .................................................................................................. 6 1. Penyelesaian cara biasa .............................................................................................. 7 2. Penyelesaian cara subtitusi .......................................................................................... 8 3. Integral Parsial ............................................................................................................. 8 C. Integral Tertentu ........................................................................................................... 9 D. Integral Luas Daerah .................................................................................................. 11 1. Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x ............................................................... 11 2. Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x............................................................ 12 3. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X..................... 14 4. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva ............................................................. 15 E. Menentuka Volume Benda Putar ................................................................................... 17 1. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi sumbu X ...................... 17 2. Menentukan Volume Benda Putar yang diputar Mengelilingi Sumbu y ....................... 18 3. Volume Benda Putar antara Dua Kurva...................................................................... 20 BAB III PARADE LATIHAN SOAL ............................................................................................ 22 A. Parade Soal ................................................................................................................... 22 B. Kunci jawaban ............................................................................................................... 27 BAB IV PENUTUP.................................................................................................................... 28 A. Rangkuman ................................................................................................................... 28 B. Rekomendasi................................................................................................................. 31 3 INTEGRAL | Matematika
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika secara praktis mendaji salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin- disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian. Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral. Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan –batasan. Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. B. TUJUAN Adapun beberapa tujuan dari dibuatnya makalah Matetatika Bab Integral ini pada peserta didik adalah sebagi berikut : 1. Agar Peserta didik dapat memahami konsep intrgral tak trentu dan integral tentu. 2. Agar peserta didik dapat menghitung Integral tak tentu dan integral tentu dari fingsi aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana. 3. Agar peserta didik dapat menggunakan Integral untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dan volume benda putar. 4. Membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi Integral. 4 5. Sebagai sumber informasi tentang integral bagi para pembacanya, INTEGRAL | Matematika
  • 5. BAB II MATERI POKOK Mind Map Integral Pengertian Cara integral aplikasi volume parsial subtitusi biasa panjang luas busur A. PENGERTIAN INTEGRAL Integral dapat di artikan sebagai kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan . menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫’. Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut : F1(x) = x2 + 5x – 6 maka F1’(x) = 2x + 5 F2(x) = x2 + 5x + 12 maka F2’(x) = 2x + 5 F3(x) = x2 + 5x + maka F3’(x) = 2x + 5 Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang fungsi sama. Operasi dari F(x) menjadi F’(x) merupakan operasi turunan. Sedangkan untuk operasi merupakan sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebuit dengan INTEGRAL (anti turunan) Turunan Turunan Y Y’ Y” Integral Integral 5 INTEGRAL | Matematika
  • 6. B. INTEGRAL TAK TENTU Integral tak tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru. fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa variabel), atau batas atas dan batas bawah sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak tentu ini disebut integral tak tentu. Adapun beberapa aturan yang dapat digunakan dalam penyelesaian integral : • ‫ ݔ = ݔ݀ ׬‬൅ ܿ • ‫׬‬൫݂ (‫ )ݔ‬േ ݃(‫)ݔ‬൯ ݀‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ = ݔ‬൅ ‫ݔ݀)ݔ(݃ ׬‬ ଵ • ‫ ݔ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬ ‫ݔ‬௡ ൅ ܿ ௡ାଵ ௞௫ ೙శభ • ‫ ݔ݇ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬ ൅ ܿ ௡ାଵ Integral Tak Tentu dari Fungsi Trigonometri Untuk merancang aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri, perlu diingat kembali turunan fungsi-fungsi trigonometri sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut No F(x) F’(x) = f(x) 1 Sin x Cos x 2 Cos x -Sin x 3 Tan x Sec2x 4 Cot x -Cosec2x 5 Sec x Tan x.Secx 6 Cosec x -Cot x.Cosec x Dengan menggunakan aturan integral tak tentu yang mempunyai sifat bahwa: F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam table di atas, maka integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut : ‫ ׬‬cos ‫ = ݔ݀ ݔ‬sin ‫ ݔ‬൅ ܿ ‫ ׬‬sin ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cos ‫ ݔ‬൅ ܿ ‫ ׬‬sec ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬tan ‫ ݔ‬൅ ܿ ‫ ׬‬csc ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cot ‫+ݔ‬c ‫ ׬‬tan ‫ ݔ‬csc ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ csc ‫ ݔ‬൅ ܿ 6 INTEGRAL | Matematika
  • 7. Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel sudut ax+b dapat dirumuskan sebagai berikut : ଵ ‫ ׬‬cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫= ݔ‬ ௔ sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬sec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫= ݔ‬ ௔ tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬cosec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫ = ݔ‬െ ௔ cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ‫ ) ܤ‬sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬௔ sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ Dalam penyelesaiannya integral tak tentu memiliki 3 cara penyelesaian : 1. Penyelesaian cara biasa Secara umum: ௗ௬ jika ‫= ′ ݕ‬ ௗ௫ atau dy= y’ dx maka ‫࢟ ׬ = ࢟ = ࢟ࢊ ׬‬Ԣ ࢊ࢞ Jadi dapat disimpulkan : 1 න ‫ ݔ‬௡ ݀‫= ݔ‬ ‫ݔ‬௡ ൅ ܿ ݊൅1 Dengan x ≠ -1 Untuk mencari integral dari fungsi trigonometri perlu diingat kembali tentang turunan fungsi trigonometri, maka : ଵ =‫ ׬‬sin ܽ‫ = ݔ‬െ ௔ cos ܽ‫ ݔ‬൅ ‫ܥ‬ ଵ =‫ ׬‬cos ܽ‫= ݔ‬ ௔ sin ܽ‫ݔ‬ ൅‫ܥ‬ Contoh soal : 1 5 = ‫ 3ݔ‬൅ ܿ = 5 ‫ ݔ‬ඥ2 ൅ ܿ మ మ 3 ଵ 1. ‫ ݔ ׬ = ݔ݀ 2√ ׬‬య ݀‫= ݔ‬ ‫ ݔ‬యାଵ య మ ାଵ 1 3 య 5 2. ‫ ݔ3(ݔ 2 ׬‬െ 1) = ‫ ݔ6(׬‬ଶ െ 2‫ ݔ2 = ݔ݀)ݔ‬ଷ െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ ܿ 7 INTEGRAL | Matematika
  • 8. 2. Penyelesaian cara subtitusi Integral subtitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral Subtitusi ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain (termasuk dx) harus diubah dalam du. Bentuk umumnya: ‫ ܨ ׬‬ሾ݃(‫)ݔ‬ሿ. ݃Ԣ(‫ݔ݀ )ݔ‬ Misal ‫ )ݔ(݃ = ݑ‬dan ݀‫݃ = ݑ‬ᇱ (‫ ݔ݀)ݔ‬didapat න ‫ݑ݀)ݑ(ܨ‬ Contoh: 1. ‫ ݔ( ݔ4 ׬‬ଶ ൅ 9)ହ ݀‫ڮ = ݔ‬ Misal : ‫ ݔ = ݑ‬ଶ ൅ 9 dan ݀‫ݔ݀ ݔ2 = ݑ‬ ଵ ଺ ଵ Di dapat : ‫ ݔ( 2 ׬‬ଶ ൅ 9)ହ 2‫)ݑ(2 ׬ = ݔ݀ ݔ‬ଶ ݀‫= ݑ‬ ଷ ‫ݑ‬ ൅ ܿ = ଷ (‫ ݔ‬ଶ ൅ 6)଺ 2. ‫ ׬‬sinଷ ‫ ݔ‬cos ‫ڮ = ݔ݀ ݔ‬ Misal : ‫ = ݑ‬sin ‫ ݔ‬dan ݀‫ = ݑ‬cos ‫ݔ݀ ݔ‬ ଵ ସ ଵ Di dapat : ‫ ׬‬sinଷ ‫ ݔ‬cos ‫ݑ ׬ = ݔ݀ ݔ‬ଷ ݀‫= ݑ‬ ସ ‫ݑ‬ ൅ܿ = ସ (sinସ ) ൅ܿ 3. Integral Parsial Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi hasil kali. Disebut Integral Parsial, karena sebagian bentuk dilakukan operasi turunan sebagian operasi Integral. Bentuk rumus : න ‫ ݒ ݑ = ݒ݀ ݑ‬െ න ‫ݑ݀ ݒ‬ Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral, dengan bentuk ‫ ࢛ࢊ ࢜ ׬‬lebih sederhana dari bentuk ‫.࢛ࢊ ࢛ ׬‬ 8 INTEGRAL | Matematika
  • 9. Contoh : 1. ‫ ݔ3 ׬‬cos 2‫ڮ = ݔ݀ ݔ‬ u = 3x dan du = 3 dx ଵ = ‫ ݒݑ‬െ ‫ݑ݀ ݒ ׬‬ dv = cos 2x dan v = ଶ sin 2x ଵ ଵ ଷ ଷ = (3‫ ) ݔ‬ቀଶ sin 2‫ݔ‬ቁ െ ‫ ׬‬ቀଶ sin 2‫ݔ‬ቁ (3 ݀‫= ) ݔ‬ ଶ ‫ ݔ‬sin 2‫ ݔ‬െ ଶ ‫ ׬‬sin 2‫ݔ݀ ݔ‬ ଷ ଷ = ଶ ‫ ݔ‬sin 2‫ ݔ‬൅ ସ cos 2‫ݔ‬ 2. ∫(3x + 1)cos 2x dx = ... Diferensial Integral 3x + 1 Cos 2x ଵ 3 sin 2x ଶ ଵ 0 െ Cos 2x ସ 1 ∫(3x + 1)cos 2x dx = /2(3x +1)sin 2x - (-3/4 cos 2x) + C 1 = /2(3x +1)sin 2x + 3/4 cos 2x) + C C. Integral Tertentu Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan Leibniz. Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann. Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Pada beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral, batas inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral tertentu. Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada integral tertentu ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi nilai C (konstanta ) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu. Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat dirumuskan sebagai berikut : b b Jika f kontinu pada [a,b], maka ∫ f ( x)dx = [ F ( x)] a = F (b) − F (a) dengan a F antiturunan 9 sebarang dari f, yakni suatu fungsi sedemikian sehingga F’=f. INTEGRAL | Matematika
  • 10. Suatu fungsi f yang kontinu terdefinisi untuk Interval [a,b] kita bagi menjadi n bagian yang sama dengan lebar. Jika di dalam subinterval ke-I [xi-1, xi] dan ada, maka limit itu dapat dinyatakan dengan b n ∫ f ( x)dx = lim ∑ f (ε i )∆x a n→∞ i =1 yang didefinisikan sebagai integral tertentu f dari a sampai b SIFAT : b b b ∫ ( f ( x) ± g ( x))dx = ∫ f ( x)dx ± ∫ g ( x)dx a a a b b ∫ f ( x)dx = − ∫ f ( x)dx a a b ∫ f ( x)dx = 0 a b b ∫ kf ( x)dx = k ∫ f ( x)dx a a b c b ∫ a f ( x)dx = ∫ f ( x)dx + ∫ f ( x)dx, a < c < b a c Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0 Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0 Contoh : ଷ ଵ ଵ ଵ 1. ‫ 5 ׬‬െ ‫ = ݔ݀ ݔ‬ሾ5‫ ݔ‬െ ‫ ݔ‬ଶ ሿ ଷ = 15 െ 4 = 10 ଴ ଴ ଶ ଶ ଶ ଶ 2. ‫ ݔ4( ׬‬െ 3)݀‫= ݔ‬ ଵ = ሾ2x2 – 3x)2 = { 2 (2)2 – 3(2)} – { 2(1)2 – 3(1)} 10 = {8-6} – {2-3} = 2൅1 = 3 INTEGRAL | Matematika
  • 11. D. Integral Luas Daerah Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh sebagai jumlah luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2. Maka ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap anggota L. Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) sebagai bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L, yakni sup L. 1. Menentukan Luas Daerah di Atas Sumbu-x Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan raris x=b , dengan F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut. 11 INTEGRAL | Matematika
  • 12. Contoh : 1. Hitunglah luas yang dibatasi oleh kurva y = x , sumbu X , garis x = 1 dan garis x = 2! Jawab : jadi, luasny adalah satuan luas 2. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi kurva y=x+4, sumbu x, dan sumbu y Jawab: = -{8-16} = 8 SL 2. Menentukan Luas Daerah di Bawah Sumbu-x Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x = a , dan garis x = b, dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas pada subbab sebelumnya adalah sebagai berikut 12 INTEGRAL | Matematika
  • 13. Contoh : 1. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi oleh garis , sumbu x, garis x=4, dan sumbu y. Jawab: Daerah diatas adalah daerah S, luas daerah S adalah (2-8) 2. Hitunglah luas daerah di bawah sumbu X yang dibatasi oleh kurva y=4-2x, sumbu X dan garis x=4. Jawab: 13 INTEGRAL | Matematika
  • 14. 3. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan garis x=c, dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T adalah sebagai berikut: Contoh : 1. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=f(x)= - sin x, 0≤x≤2 dan sumbu x. Jawab: luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=f(x)= - sin x, 0≤x≤2 dan sumbu x adalah : = = = = =4 14 INTEGRAL | Matematika
  • 15. 2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=4x-x2, sumbu X, garis x=0, dan garis x=6! Jawab: L1 = L2 = Jadi, luas total adalah: 4. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva Luas Daerah U pada gambar diatas adalah L(U) = Luas ABEF – Luas ABCD ABEF adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y1 = f(x), x=a, x=b, dan y=0 sehingga Adapun ABCD adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y2 = g(x), x=a, x=b, dan y=0 sehingga Dengan demikian, luas daerah U adalah : 15 INTEGRAL | Matematika
  • 16. Contoh: 1. Tentukan Luas daerah yang dibatasi oleh kurva Jawab: Sebelum mencari luasnya, kita tentukan terlebih dahuli titik poting kedua kurva tersebut, sehingga diperoleh batas atas dan batas bawhnya: Sehingga batas-batasbnya adalah , maka luasnya adalah: = 2. Tentukan Luas daerah yang diarsir ! Jawab: Cari titik potong persamaan y = 3x dan y= x 2 - 2x Sebelum mencari luasnya, kita tentukan terlebih dahuli titik poting kedua kurva tersebut, sehingga diperoleh batas atas dan batas bawhnya: 3x = x 2 - 2x x 2 - 5x = 0 x(x - 5) = 0 didapat titik potong di x = 5 dan x = 0, sehingga luasnya adalah 16 INTEGRAL | Matematika
  • 17. E. Menentukan Volume Benda Putar Secara umum, volume dinyatakan sebagai luas alas dikali tinggi. Secara matematis, ditulis : V=A.h Dengan demikian volumrnya dapat dinyatakan sebagai berikut: A(x) adalah luas alas benda putar, oleh karena alas benda putar ini berupa lingkaran, maka jari-jari yang dimaksud merupakan sebuah fungsi dalam misalnya f(x). Dengan demikian volume benda putar dapat dinyatakan sebagai : 1. Menentukan Volume Benda Putar yang Diputar Mengelilingi sumbu X Misalkan R adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan garis x=b, dengan a<b, maka volume benda putar yang diperoleh dengan memutar daerah R mengelilingi sumbu X adalah : Contoh: 1. Tentukan volum benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva Jawab: 17 INTEGRAL | Matematika
  • 18. e 2. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva y=x2 dan y= x2 dan y=x+6. Diputar mengelilingi sumbu x sebesar 360° Jawab : 2. Menentukan Volume Benda Putar yang diputar Mengelilingi Sumbu y Kita tidak hanya dapat menentukan volume benda putar dengan sebuah bidang yang mengelilingi sumbu X saja, namun dapat pula menentukan volume benda putar sebuah bidang yang diputar mengelilingi sumbu Y. Untuk Itu perhatikan daerah yang dibatasi kurva x=f(y), sumbu y, garis x=a, dan garis x=b yang diputar dengan sumbu Y sebesar 360o. Dengan cara yang sama dengan penentuan volume benda putar yang diputar mengelilngi sumbu X , maka volume benda putaryang diperoleh adalah : 18 INTEGRAL | Matematika
  • 19. Contoh: 1. Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva y , sumbu y, garis x=2, dan y=-1 diputar 360o terhadap sumbu x! Jawab : 2. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva , sumbu Y, garis y=0, dan y=2 diputar mengelilingi sumbu Y sebesar 360o. Jawab : V= = = = Jadi, volumenya adalah 4 satuan volume. 19 INTEGRAL | Matematika
  • 20. 3. Volume Benda Putar antara Dua Kurva Misalkan f dan g merupakan fungsi yang kontinu dan nonnegativ sedemikian sehingga untuk [a,b]. L adalah daerah yang di batasi dan garis x=a serta x=b . Maka, bila daerah tersebut di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360o , maka volume benda yang ter jadi dapat dinyatakan dengan bentuk berikut. Contoh : 1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva dan di putar mengelilingi sumbu X satu putaran penuh. Jawab: Tentukan terlebih dahulu titik potong kedua kurva tersebut. Sehingga batas-batas daerahnya adalah dan dengan dem,ikian volume yang dimaksud adalah: V= = = 20 = Jadi , volumenya adalah satuan volume INTEGRAL | Matematika
  • 21. 2. Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva , sumbu x, garis x=0, dan garis x=4 diputar 360o terhadap sumbu y Jawab: Cari Titik Potong dan garis x=4 Substitusi x=4 ke persamaan sehingga diperoleh Jadi, batas pengintegralannya adalah y=-1 sampai y=0. Ubah persamaan menjadi persamaan dalam variabel y sehingga Jadi, volumenya adalah satuan volume. 21 INTEGRAL | Matematika
  • 22. BAB III PARADE LATIHAN SOAL A. Parade Soal ଶ 1. Nilai dari ‫ ݔ3( ׬‬ଶ െ 3‫ ݔ‬൅ 7) ݀‫ ݔ‬adalah... ଴ a. 12 b. 16 c. 10 d. 6 e. 4 2. Jika ݂(‫ ݔ(׬ = )ݔ‬ଶ െ 2‫ ݔ‬൅ 5) ݀‫ ݔ‬dan ݂(0) = 5 maka ݂(‫...= )ݔ‬ ଵ ଷ a. ଷ ‫ݔ‬ െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5 ଵ ଷ b. ଷ ‫ݔ‬ െ 2‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5 ଶ ଷ c. ଷ ‫ݔ‬ െ 2‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5 ଶ ଷ d. ଷ ‫ݔ‬ െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5 ସ ଷ e. ଷ ‫ݔ‬ െ ‫ ݔ‬ଶ ൅ 5‫ ݔ‬൅ 5 ௕ 3. Jika ܾ ൐ 0 dan ‫ ݔ2( ׬‬െ 3)݀‫ , 21 = ݔ‬maka nilai b adalah... ଵ a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 ௣ 4. Jika ‫ 1( ׬‬൅ ‫ ݌ = ݔ݀)ݔ‬maka nilai ‫ ݌‬adalah... ଵ a. √3 b. √2 c. √5 d. 1 ଵ e. ଶ ഏ 5. Nilai dari ‫׬‬మ (2 sin ‫ ݔ‬൅ cos ‫ ݔ݀ )ݔ‬adalah… ഏ ర ଵ a. െ1 െ ଶ √2 ଵ b. 1 ൅ ଶ √2 ଵ c. െ2 ൅ ଶ √2 ଵ d. 2 ൅ ଶ √2 ଵ e. 2 െ ଶ √2 6. Luas bidang yang dibatasi oleh grafik ‫ ݔ6 = ݕ‬ଶ െ ‫ ݔ‬dan sumbu x adalah… ଵ a. ଷ଺ ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵ b. ଻ଶ ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵ 22 c. ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵ଴଼ ଵ d. ଶଵ଺ ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵ e. ସଷଶ ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬ INTEGRAL | Matematika
  • 23. 7. Daerah yang bi batasi oleh kurva yan diputar mengalilingi sumbu- sejauh 360o. Volume benda yang terjadi adalah... a. b. c. d. e. 8. Lua daerah yang terbatas dibawah ini adalah... a. b. c. d. 2 e. 1 9. Panjang busur kurva dari sampai adalah... a. b. c. d. 16 e. 10. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu kurva , dan kurva adalah... a. 3 b. 36 c. 54 23 d. 60 e. 72 INTEGRAL | Matematika
  • 24. ഏ 11. Hasil dari ‫׬‬మ (cos ‫ ݔ‬Sinଶ‫ ݔ݀ )ݔ‬adalah... ଴ ଵ a. ଷ ଶ b. ଷ ସ c. ଷ ଵ d. െ ଷ ଶ e. െ ଷ 12. Luas daerah pada kuadran I yang dibatasi oleh kurva ‫ ݔ = ݕ‬ଶ െ 2‫ ݔ‬െ 3 , garis 5‫ ݔ‬െ 3‫ ݕ‬െ 5 = 0, dan sumbu ‫ ݔ‬adalah.. ଵ a. 6 ‫ݏܽݑ݈ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଺ ଵ b. 5 ଺ ‫݊ܽݑݐܽݏ‬ ݈‫ݏܽݑ‬ ଶ c. 4 ଷ ‫݊ܽݑݐܽݏ‬ ݈‫ݏܽݑ‬ ଶ d. 3 ‫݊ܽݑݐܽݏ‬ ݈‫ݏܽݑ‬ ଷ ହ e. 2 ଺ ‫݊ܽݑݐܽݏ‬ ݈‫ݏܽݑ‬ 1 13. Hasil ∫ 2 x. cos 2 xdx = .... a. 4x sin ½ x + 8 cos ½ x + C b. 4x sin ½ x – 8 cos ½ x + C c. 4x sin ½ x + 4 cos ½ x + C d. 4x sin ½ x – 8 cos ½ x + C e. 4x sin ½ x + 2 cos ½ x + C ∫ 14. Nilai x. sin( x 2 + 1) dx = .... a. cos ( x2 + 1 ) + C b. cos ( x2 + 1 ) + C c. –½ cos ( x2 + 1 ) + C d. ½ cos ( x2 + 1 ) + C e. 2cos ( x2 + 1 ) + C 15. Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva ‫ ݔ = ݕ‬ଶ െ 1 dan sumbu ܺ dari ‫ = ݔ‬െ1 sampai ‫ 1 = ݔ‬dipurar mengelilingi sumbu ܺ sejauh 360o adalah.. ସ a. ߨ ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵହ ଼ b. ଵହ ߨ ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵ଺ c. ଵହ ߨ ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଶସ d. ߨ ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬ ଵହ ଷଶ e. ଵହ ߨ ‫݉ݑ݈݋ݒ ݊ܽݑݐܽݏ‬ 24 INTEGRAL | Matematika
  • 25. 16. Nilai dari adalah... a. b. c. d. e. 17. Daerah yang dibatasi oleh kurva dan garis diputar mengelilingi sumbu sejauh 360 . Volume benda putar yang terjadi adalah.. a. b. c. d. e. 18. Luas daerah yang diarsir pada gambar adalah …satuan luas. a. 2/3 b. 3 c. 5 1 3 d. 2 6 3 e. 9 25 INTEGRAL | Matematika
  • 26. 19. Luas daerah yang diarsir pada gambar adalah …satuan luas. a. 4 1 2 b. 1 5 6 c. 5 5 6 d. 1 13 6 e. 30 1 6 20. Luas daerah arsiran pada gambar di bawah ini adalah …satuan luas. a. 5 b. 7 2 3 c. 8 d. 9 1 3 e. 1 10 3 26 INTEGRAL | Matematika
  • 27. B. Kunci jawaban 1. B 2. A 3. D 4. A 5. B 6. D 7. C 8. D 9. B 10. B 11. C 12. B 13. A 14. C 15. C 16. B 17. D 18. D 19. C 20. D 27 Nb : Kunci jawaban yang tersedia tidak memiliki nilai kebenaran absolut. Untuk itu, mohon koreksinya jika ada jawaban yang salah. INTEGRAL | Matematika
  • 28. BAB IV PENUTUP A. Rangkuman I. Integral tak tentu Beberapa aturan dalam penyelesaian integral: • ‫ ݔ = ݔ݀ ׬‬൅ ܿ • ‫׬‬൫݂ (‫ )ݔ‬േ ݃(‫)ݔ‬൯ ݀‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ = ݔ‬൅ ‫ݔ݀)ݔ(݃ ׬‬ ଵ • ‫ ݔ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬ ‫ݔ‬௡ ൅ ܿ ௡ାଵ ௞௫ ೙శభ • ‫ ݔ݇ ׬‬௡ ݀‫= ݔ‬ ൅ ܿ ௡ାଵ Integral trigonometri Fungsi-fungsi integral trigonometri: ‫ ׬‬cos ‫ = ݔ݀ ݔ‬sin ‫ ݔ‬൅ ܿ ‫ ׬‬sin ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cos ‫ ݔ‬൅ ܿ ‫ ׬‬sec ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬tan ‫ ݔ‬൅ ܿ ‫ ׬‬csc ଶ ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ cot ‫+ݔ‬c ‫ ׬‬tan ‫ ݔ‬csc ‫ = ݔ݀ ݔ‬െ csc ‫ ݔ‬൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫= ݔ‬ ௔ sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬sin(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ cos(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬sec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫= ݔ‬ ௔ tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬cosec ଶ (ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ݀‫ = ݔ‬െ ௔ cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬tan(ܽ‫ ݔ‬൅ ‫ )ܤ‬sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬௔ sec(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ ଵ ‫ ׬‬cot(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ)݀‫ = ݔ‬െ ௔ csc(ܽ‫ ݔ‬൅ ܾ) ൅ ܿ Penyelesaian cara biasa 1 න ‫ ݔ‬௡ ݀‫= ݔ‬ ‫ݔ‬௡ ൅ ܿ ݊൅1 28 INTEGRAL | Matematika
  • 29. Penyelesaian cara subtitusi Misal ‫ )ݔ(݃ = ݑ‬dan ݀‫݃ = ݑ‬ᇱ (‫ ݔ݀)ݔ‬didapat : න ‫ݑ݀)ݑ(ܨ‬ Integral Parsial න ‫ ݒ ݑ = ݒ݀ ݑ‬െ න ‫ݑ݀ ݒ‬ Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral, dengan bentuk ‫ ࢛ࢊ ࢜ ׬‬lebih sederhana dari bentuk ‫.࢛ࢊ ࢛ ׬‬ II. Integral Tertentu 1. Bentuk umum integral tertentu ௕ න ݂(‫ )ܾ(ܨ = ݔ݀)ݔ‬െ ‫)ܽ(ܨ‬ ௔ Rumus-rumus integral tertentu: ௕ ௕ න ݇ ݂(‫ ݇ = ݔ݀)ݔ‬න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬ ௔ ௔ ௕ න (݂(‫ )ݔ‬൅ ݃(‫ݔ݀))ݔ‬ ௔ ௕ න (݂(‫ )ݔ‬െ ݃(‫ݔ݀))ݔ‬ ௔ ௕ න (݂(‫0 = ݔ݀)ݔ‬ ௔ ௕ ௕ න ݂(‫ = ݔ݀)ݔ‬െ න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬ ௔ ௔ 29 ௖ ௕ ௖ න ݂(‫ = ݔ݀)ݔ‬න ݂(‫ ݔ݀)ݔ‬൅ න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬ ௔ ௔ ௕ INTEGRAL | Matematika
  • 30. ଶ ‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ 2 = ݔ݀)ݔ(݂ ݇ ׬‬di mana f fungsi genap ି௔ ଴ ௔ ‫ 0 = ݔ݀)ݔ(݂ ݇ ׬‬di mana f fungsi ganjil ି௔ 2. Rumus Luas Daerah (L) yang terletak a. Di atas sumbu x ௕ ‫ = )ܴ(ܮ‬න ݂(‫ݔ݀)ݔ‬ ௔ b. Di bawah sumbu x ௕ ‫ = )ܵ(ܮ‬െ ‫ݔ݀)ݔ(݂ ׬‬ ௔ c. Di atas dan di bawah sumbu x ௕ ௖ ‫ ݔ݀)ݔ(݂ ׬ = )ܵ(ܮ‬െ ‫ݔ݀)ݔ(݂ ׬‬ ௔ ௕ d. Di antara 2 kurva ௕ ‫ = )ܷ(ܮ‬න(݂(‫ )ݔ‬െ ݃(‫ݔ݀))ݔ‬ ௔ 3. Volume Benda Putar (V) yang Diputar Mengelilingi a. Sumbu x ௕ ܸ = ߨ න(݂(‫))ݔ‬ଶ ݀‫ݔ‬ ௔ b. Sumbu y ௕ ଶ ܸ = ߨ න൫݂(‫)ݕ‬൯ ݀‫ݕ‬ ௔ c. Sumbu x dan dibatasi kurva f(x) dan g(x) ௕ ଶ ܸ (ܶ) = ߨ න൫݂(‫)ݔ‬൯ ݀‫ ݔ‬െ (݃(‫))ݔ‬ଶ ݀‫ݔ‬ ௔ d. Sumbu y dan dibatasi kurva f(y) dan g(y) ௕ 30 ଶ ܸ (ܷ) = ߨ න൫݂(‫)ݕ‬൯ ݀‫ ݕ‬െ (݃(‫))ݕ‬ଶ ݀‫ݕ‬ ௔ INTEGRAL | Matematika
  • 31. B. Rekomendasi Beberapa saran saya kepada pihak guru,siswa,sekolah terhadap pembelajaran matematika pada umumnya dan integral pada khususnya : Hendaknya dalam proses belajar mengajar matematika integral, lebih sering di beri tugas. Dan hendaknya tugas yang di berikan tidak terlalu menyulitkan bagi peserta didik. Sehingga para peserta didik bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan termotivasi untuk mempelajari Matematika Integral ini. Hendaknya dalam proses belajar mengajar pihak guru memberikan pembelajaran yang merata bagi seluruh siswa di kelas. Dan hendaknya pihak guru tidak hanya memperhatikan bagian sudut kelas tertentu, sehingga bagian sudut kelas yang lainnya sering terbengkalai sehingga dalam proses pembelajaran bagian sudut kelas tersebut tidak bisa mengikuti dengan baik. Hendaknya dalam proses evaluasi pembelajaran tidak memberikan jenis-jenis soal yang terlalu rumit/susah dan terkesan sangat berbeda dengan soal-soal latihan yang sederhana dan diberikan selama proses pembelajaran. Sehingga soal-soal evaluasi yang di berikan selama ini sulit untuk di selesaikan oleh peserta didik. 31 INTEGRAL | Matematika
  • 32. 32 Terkadang bukannya kita tidak mampu melakukan sesuatu, tapi kita hanya terlalu enggan untuk mencoba INTEGRAL | Matematika