SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
© 2004: Teks dari kiriman Steven Madyo Sukarto (Milis Living Values).
Slide Power Point dan Animasi Gambar oleh Fidelis Waruwu
"Misalkan suatu pagi
Anda sedang
menyiapkan roti bakar
untuk sarapan suami
Anda, tiba-tiba telepon
berdering, anak Anda
menangis, dan roti
bakar jadi hangus. Lalu
suami Anda
berkomentar : 'Kapan
kamu akan belajar
memanggang roti tanpa,
menghanguskannya?'
Seorang ahli pendidikan bertanya pada tiga
orang ibu yang ditunjuk dari para peserta
sebuah pelatihan.
Mari kita lihat reaksi dari ketiga
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Pertama
"Langsung saya
lemparkan roti
itu ke
mukanya!"
Ibu Kedua
"Saya akan
katakan padanya,
'Bangun dan
bakar sendiri
rotinya!"
Ibu Ketiga
"Saya rasa
saya akan
menangis."
"Lalu bagaimana
perasaan Anda
terhadap suami
Anda?"Ahli pendidikan
(AP)
Semua
"Marah, benci,
dan merasa
dianiaya."
"Mudahkah bagi
Anda untuk
menyiapkan roti
bakar lagi pagi
itu?"
Ahli pendidikan
(AP)
Semua
"Tentu saja
tidak."
"Dan jika suami
Anda pergi
bekerja, akan
mudahkah bagi
Anda untuk
membereskan
rumah dan belanja
kebutuhan sehari-
hari dengan lapang
dada?"
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Pertama
"Tidak. Saya akan
merasa sumpek
sekali sepanjang
hari."
Ibu Kedua
"Saya tidak akan
membeli apapun
untuk keperluan
rumah hari itu."
"Katakanlah bahwa
roti itu memang
hangus. Tetapi suami
Anda mengatakan
kepada Anda,
'Tampaknya pagi ini
kamu lelah
ya...sayang, Telepon
berdering, anak kita
menangis, dan
sekarang roti hangus'
Kira-kira apa reaksi
Anda?"
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Pertama
"Saya tidak
percaya bahwa
yang berbicara itu
adalah suami
saya."
Ibu Kedua
"Saya akan
merasa bahagia."
Ibu Ketiga
"Saya akan merasa
senang, dan saya
fikir, saya akan
memeluknya"
"Mengapa Anda
gembira? Bukankah
anak Anda tetap
menangis, telepon
berdering, dan roti
sudah hangus..?"
Ahli pendidikan
(AP)
Semua
"Saya tidak
akan peduli
dengan semua
itu."
”Jika
demikian, lalu
apa yang
berbeda kali
ini?"
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Pertama
"Saya merasa suami
saya baik sekali,
karena tidak
menyalahkan saya,
melainkan memahami
perasaan saya. Dia
berpihak pada saya,
bukan memusuhi saya."
"Jika suami
Anda pergi
bekerja, akan
mudahkah bagi
Anda untuk
melakukan
tugas-tugas
rumah tangga?"
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Kedua
"Saya akan
melaksanakan
tugas-tugas saya
dengan senang hati."
"Sekarang, mari kita
bicara tentang suami tipe
ketiga. Setelah roti itu
hangus, ia memandang
istrinya sambil
mengatakan, 'Nih, saya
ajari kamu cara
membakar roti!'"
Ahli pendidikan
(AP)
Semua
"Tidak. Suami macam
itu lebih buruk lagi dari
yang pertama, sebab ia
menganggap saya
bodoh."
"Bagaimana kalau
apa yang suami
Anda lakukan
kepada Anda itu,
Anda lakukan
kepada Anak-Anak
Anda dan Anak-
didik Anda?"
Saat itu, ahli pendidikan mengatakan:
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Pertama
"Sekarang saya mengerti tujuan
Anda membuka dialog ini. Saya
memang selalu mengkritik anak-
anak saya, anak-didik saya, tanpa
saya sadari. Saya selalu
mengatakan, ”Kamu sudah
dewasa, sudah harus tahu bahwa
apa yang kamu lakukan itu salah.”
Saya sekarang tahu mengapa
mereka marah dengan kata-kata
saya."
Ibu Kedua
"Saya juga selalu
mengatakan kepada Anak-
anak saya, anak-didik saya
'Biar saya tunjukkan
padamu cara melakukan ini
dan itu.' Dan sering kali
mereka marah saat
mendengarnya."
Ibu Ketiga
"Saya sering mengkritik anak-
anak saya & anak-didik saya. Hal
itu menjadi hal yang biasa bagi
saya. Dan saya sering
mengulang-ulang kalimat yang
dulu diucapkan orang tua dan
guru saya kepada saya. Dulu,
saya juga sangat tidak suka
mendengar mereka
mengatakannya."
"Kalau begitu, mari kita
cari tahu yang mungkin
kita pelajari dari kasus
roti hangus ini. Apa yang
membantu mengubah
perasaan Anda dari benci
menjadi senang terhadap
suami Anda?"
Ahli pendidikan
(AP)
Ibu Pertama
"Saya yakin sebabnya
adalah karena suami TIDAK
MENYALAHKAN saya,tetapi
dia MEMAHAMI perasaan
saya."
* kebutuhan dasar manusia :
Aman, bernilai,
dipahami, dihargai dan
dicintai
Ibu Kedua
"Tanpa
mencela
saya."
* kebutuhan dasar manusia :
Aman, bernilai, dipahami,
dihargai dan dicintai
Ibu Ketiga
"Tanpa
mendikte
saya."
* kebutuhan dasar
manusia : Aman,
bernilai, dipahami,
dihargai dan dicintai
"Sekarang Anda semua
mengerti bahwa apa
yang Anda inginkan dari
suami Anda, itulah yang
diinginkan pula oleh
ANAK-ANAK KITA, anak-
didik kita, suami kita, istri
kita, dan rekan-rekan kita
dari kita, yakni:
pengertian dan empati."
Setelah sampai pada yang dituju, ahli pendidikan itu mengatakan
Ahli pendidikan
(AP)
E M P A T I
Mendengarkan
dengan hati,
memandang
dengan mata
kasih.
Menerima
dengan
memahami,
mencoba
meresapi dan
bukan
menganalisa
dengan pikiran.
Di sini terletak
perbedaan
antara orang
PINTAR DAN
BIJAKSANA
EMPATI, artinya
mendengar dengan
hati, dengan penuh
kasih. Hingga
memahami orang lain
seperti apa adanya:
apa yang
dipikirkannya, apa
yang dirasakannya dan
mengapa dia bertindak
demikian.
Beda halnya bila
mendengar dengan
pikiran: menganalisa,
mencari kelemahan,
membantah, menilai
dan akhirnya ingin
membuktikan bahwa
yang lain salah, dan
pendapatnyalah yang
benar. Bagaikan batu, bertabrakan bila di satukan, sebaliknya
air justru menyatu saling meresapi satu sama lain…
T A N G G U N G J A W A B
Bertanggungjawab
Pilihan
Kebebasan
Solusi
Kemauan
M
enyalahkan
M
enyerah
Berdalih
M
em
benarkan
M
engingkari
AMAN, BERHARGA, BERNILAI, DIPAHAMI, KASIH
TAKUT, TIDAK MAMPU, BUKAN SIAPA-SIAPA, MERASA SENDIRIAN, BENCI & DENDAM

Contenu connexe

En vedette (12)

London Flower Show
London Flower ShowLondon Flower Show
London Flower Show
 
Основная позиция пальцев на клавиатуре
Основная позиция пальцев на клавиатуреОсновная позиция пальцев на клавиатуре
Основная позиция пальцев на клавиатуре
 
Cuaderno pasatiempos muncyt
Cuaderno pasatiempos muncytCuaderno pasatiempos muncyt
Cuaderno pasatiempos muncyt
 
Main menu 0913
Main menu 0913Main menu 0913
Main menu 0913
 
Sae2
Sae2Sae2
Sae2
 
Getting started
Getting startedGetting started
Getting started
 
Dolor institut albaida
Dolor institut albaidaDolor institut albaida
Dolor institut albaida
 
2012 JTEL - Workshop: Basics of Game Design
2012 JTEL - Workshop: Basics of Game Design 2012 JTEL - Workshop: Basics of Game Design
2012 JTEL - Workshop: Basics of Game Design
 
La comisión paritaria.
La comisión paritaria.La comisión paritaria.
La comisión paritaria.
 
Dp pub
Dp pubDp pub
Dp pub
 
Financial maths Questions
Financial maths QuestionsFinancial maths Questions
Financial maths Questions
 
интернет риски
интернет рискиинтернет риски
интернет риски
 

Plus de anita sriwaty

Plus de anita sriwaty (20)

OPENING RAKER 2016
OPENING RAKER 2016OPENING RAKER 2016
OPENING RAKER 2016
 
Opening raker 2016
Opening raker 2016Opening raker 2016
Opening raker 2016
 
Program diet 13 hari
Program diet 13 hariProgram diet 13 hari
Program diet 13 hari
 
Indikator rs
Indikator rsIndikator rs
Indikator rs
 
Panduan gizi
Panduan giziPanduan gizi
Panduan gizi
 
Biokimia metabolismekarbohidrat
Biokimia metabolismekarbohidratBiokimia metabolismekarbohidrat
Biokimia metabolismekarbohidrat
 
Menu makanan
Menu makananMenu makanan
Menu makanan
 
Faktorfaktoryangmempengaruhikehamilan
FaktorfaktoryangmempengaruhikehamilanFaktorfaktoryangmempengaruhikehamilan
Faktorfaktoryangmempengaruhikehamilan
 
Gizi ibu hamil2
Gizi ibu hamil2Gizi ibu hamil2
Gizi ibu hamil2
 
Profil of rsu uki direktorat p4
Profil of rsu uki   direktorat p4Profil of rsu uki   direktorat p4
Profil of rsu uki direktorat p4
 
Icebreakingpenyegaransua 111024053019-phpapp02
Icebreakingpenyegaransua 111024053019-phpapp02Icebreakingpenyegaransua 111024053019-phpapp02
Icebreakingpenyegaransua 111024053019-phpapp02
 
Ice breaking reflektif_keba
Ice breaking reflektif_kebaIce breaking reflektif_keba
Ice breaking reflektif_keba
 
Olahraga tangan
Olahraga tanganOlahraga tangan
Olahraga tangan
 
Temen lama
Temen lamaTemen lama
Temen lama
 
Tumbuh kembang
Tumbuh kembangTumbuh kembang
Tumbuh kembang
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasi
 
3. studi kasus dm
3. studi kasus dm3. studi kasus dm
3. studi kasus dm
 
2. diet gizi buruk pd anak
2. diet gizi buruk pd anak2. diet gizi buruk pd anak
2. diet gizi buruk pd anak
 
Dm
DmDm
Dm
 

Kisah roti hangus rev

  • 1. © 2004: Teks dari kiriman Steven Madyo Sukarto (Milis Living Values). Slide Power Point dan Animasi Gambar oleh Fidelis Waruwu
  • 2. "Misalkan suatu pagi Anda sedang menyiapkan roti bakar untuk sarapan suami Anda, tiba-tiba telepon berdering, anak Anda menangis, dan roti bakar jadi hangus. Lalu suami Anda berkomentar : 'Kapan kamu akan belajar memanggang roti tanpa, menghanguskannya?' Seorang ahli pendidikan bertanya pada tiga orang ibu yang ditunjuk dari para peserta sebuah pelatihan. Mari kita lihat reaksi dari ketiga Ahli pendidikan (AP)
  • 3. Ibu Pertama "Langsung saya lemparkan roti itu ke mukanya!"
  • 4. Ibu Kedua "Saya akan katakan padanya, 'Bangun dan bakar sendiri rotinya!"
  • 5. Ibu Ketiga "Saya rasa saya akan menangis."
  • 6. "Lalu bagaimana perasaan Anda terhadap suami Anda?"Ahli pendidikan (AP) Semua "Marah, benci, dan merasa dianiaya."
  • 7. "Mudahkah bagi Anda untuk menyiapkan roti bakar lagi pagi itu?" Ahli pendidikan (AP) Semua "Tentu saja tidak."
  • 8. "Dan jika suami Anda pergi bekerja, akan mudahkah bagi Anda untuk membereskan rumah dan belanja kebutuhan sehari- hari dengan lapang dada?" Ahli pendidikan (AP)
  • 9. Ibu Pertama "Tidak. Saya akan merasa sumpek sekali sepanjang hari."
  • 10. Ibu Kedua "Saya tidak akan membeli apapun untuk keperluan rumah hari itu."
  • 11. "Katakanlah bahwa roti itu memang hangus. Tetapi suami Anda mengatakan kepada Anda, 'Tampaknya pagi ini kamu lelah ya...sayang, Telepon berdering, anak kita menangis, dan sekarang roti hangus' Kira-kira apa reaksi Anda?" Ahli pendidikan (AP)
  • 12. Ibu Pertama "Saya tidak percaya bahwa yang berbicara itu adalah suami saya."
  • 14. Ibu Ketiga "Saya akan merasa senang, dan saya fikir, saya akan memeluknya"
  • 15. "Mengapa Anda gembira? Bukankah anak Anda tetap menangis, telepon berdering, dan roti sudah hangus..?" Ahli pendidikan (AP) Semua "Saya tidak akan peduli dengan semua itu."
  • 16. ”Jika demikian, lalu apa yang berbeda kali ini?" Ahli pendidikan (AP)
  • 17. Ibu Pertama "Saya merasa suami saya baik sekali, karena tidak menyalahkan saya, melainkan memahami perasaan saya. Dia berpihak pada saya, bukan memusuhi saya."
  • 18. "Jika suami Anda pergi bekerja, akan mudahkah bagi Anda untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga?" Ahli pendidikan (AP)
  • 20. "Sekarang, mari kita bicara tentang suami tipe ketiga. Setelah roti itu hangus, ia memandang istrinya sambil mengatakan, 'Nih, saya ajari kamu cara membakar roti!'" Ahli pendidikan (AP) Semua "Tidak. Suami macam itu lebih buruk lagi dari yang pertama, sebab ia menganggap saya bodoh."
  • 21. "Bagaimana kalau apa yang suami Anda lakukan kepada Anda itu, Anda lakukan kepada Anak-Anak Anda dan Anak- didik Anda?" Saat itu, ahli pendidikan mengatakan: Ahli pendidikan (AP)
  • 22. Ibu Pertama "Sekarang saya mengerti tujuan Anda membuka dialog ini. Saya memang selalu mengkritik anak- anak saya, anak-didik saya, tanpa saya sadari. Saya selalu mengatakan, ”Kamu sudah dewasa, sudah harus tahu bahwa apa yang kamu lakukan itu salah.” Saya sekarang tahu mengapa mereka marah dengan kata-kata saya."
  • 23. Ibu Kedua "Saya juga selalu mengatakan kepada Anak- anak saya, anak-didik saya 'Biar saya tunjukkan padamu cara melakukan ini dan itu.' Dan sering kali mereka marah saat mendengarnya."
  • 24. Ibu Ketiga "Saya sering mengkritik anak- anak saya & anak-didik saya. Hal itu menjadi hal yang biasa bagi saya. Dan saya sering mengulang-ulang kalimat yang dulu diucapkan orang tua dan guru saya kepada saya. Dulu, saya juga sangat tidak suka mendengar mereka mengatakannya."
  • 25. "Kalau begitu, mari kita cari tahu yang mungkin kita pelajari dari kasus roti hangus ini. Apa yang membantu mengubah perasaan Anda dari benci menjadi senang terhadap suami Anda?" Ahli pendidikan (AP)
  • 26. Ibu Pertama "Saya yakin sebabnya adalah karena suami TIDAK MENYALAHKAN saya,tetapi dia MEMAHAMI perasaan saya." * kebutuhan dasar manusia : Aman, bernilai, dipahami, dihargai dan dicintai
  • 27. Ibu Kedua "Tanpa mencela saya." * kebutuhan dasar manusia : Aman, bernilai, dipahami, dihargai dan dicintai
  • 28. Ibu Ketiga "Tanpa mendikte saya." * kebutuhan dasar manusia : Aman, bernilai, dipahami, dihargai dan dicintai
  • 29. "Sekarang Anda semua mengerti bahwa apa yang Anda inginkan dari suami Anda, itulah yang diinginkan pula oleh ANAK-ANAK KITA, anak- didik kita, suami kita, istri kita, dan rekan-rekan kita dari kita, yakni: pengertian dan empati." Setelah sampai pada yang dituju, ahli pendidikan itu mengatakan Ahli pendidikan (AP) E M P A T I
  • 30. Mendengarkan dengan hati, memandang dengan mata kasih. Menerima dengan memahami, mencoba meresapi dan bukan menganalisa dengan pikiran. Di sini terletak perbedaan antara orang PINTAR DAN BIJAKSANA
  • 31. EMPATI, artinya mendengar dengan hati, dengan penuh kasih. Hingga memahami orang lain seperti apa adanya: apa yang dipikirkannya, apa yang dirasakannya dan mengapa dia bertindak demikian. Beda halnya bila mendengar dengan pikiran: menganalisa, mencari kelemahan, membantah, menilai dan akhirnya ingin membuktikan bahwa yang lain salah, dan pendapatnyalah yang benar. Bagaikan batu, bertabrakan bila di satukan, sebaliknya air justru menyatu saling meresapi satu sama lain…
  • 32. T A N G G U N G J A W A B Bertanggungjawab Pilihan Kebebasan Solusi Kemauan M enyalahkan M enyerah Berdalih M em benarkan M engingkari AMAN, BERHARGA, BERNILAI, DIPAHAMI, KASIH TAKUT, TIDAK MAMPU, BUKAN SIAPA-SIAPA, MERASA SENDIRIAN, BENCI & DENDAM

Notes de l'éditeur

  1. Teks yang digunakan dalam seluruh presentasi ini diperoleh dari kiriman Steven Madyo Sukarto <steven@ko.id> yang kemudian diolah oleh Fidelis Waruwu <fidelis@tarumanagara.ac.id> menjadi sebuah slide power point dengan animasi gambar. File ini dapat digunakan oleh siapapun dan mendistribusikannya kepada orang lain, sehingga kesadaran akan pentingnya penghargaan dan empati makin meluas dalam masyarakat kita. Cita-cita kita bersama adalah menciptakan dunia yang lebih baik. Selamat berefleksi. Komentar dan tambahan dari Anda silahkan kirimkan pada lvindonesia@yahoogroups.com atau langsung kepada fidelis@tarumanagara.ac.id