PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Ahmadiyah karya dosen al makhthuthahx 1
1. Sudut Tinjauan FILOLOGI – SASTRA Oleh : TITIN NURHAYATI MA’MUN TAZKIRAH: ASLI ATAU PALSU?
2.
3.
4. Tujuan Kritik Teks FILOLOGI Tujuan Kritik Teks SASTRA Mendapatkan Teks Otograf Mendapatkan Teks Layak Baca PRESENTASI (Edisi Teks) Naskah Jamak Naskah Tunggal Mendapatkan Makna Teks berdasarkan Kaidah Sastra Univers Pengarang Pembaca Karya Sastra INTERPRETASI (Makna di Balik Teks) Mendapatkan Wujud Teks berdasarkan Kaidah Filologi
6. PERBANDINGAN TEKS (1) وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - TAZKIRAH AL-QUR’AN وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ ( البقرة : 13) PERBANDINGAN MAKNA (1) Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - هم ‘ MEREKA ’ dijelaskan pada kalimat setelahnya: كافرون , yaitu ‘orang-orang kafir’ هم ‘ MEREKA ’ merujuk pada ayat-ayat sebelumnya, dalam konteks ORANG MUNAFIK
7. PERBANDINGAN TEKS (2) ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ TAZKIRAH AL-QUR’AN وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُ دْهِنُونَ ( القلم : 9) PERBANDINGAN MAKNA (2) Substitusi Kalimat هم ‘ MEREKA ’ : كافرون , yaitu ‘orang-orang kafir’ Dhamir أنتم ‘ KAMU SEKALIAN’ : orang-orang yang diperintah untuk tidak mengikuti ibadah orang kafir هم ‘ MEREKA ’ merujuk pada الْمُكَذِّبِينَ , ‘orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah)’, yaitu orang-orang yang menganggap Nabi Muhammad saw. sebagai orang gila Dhamir أنت merujuk pada Nabi Muhammad saw. sebagai Mukhathab Mereka menyukai jika kamu sekalian bersikap lemah Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu)
8. PERBANDINGAN TEKS (3) قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ TAZKIRAH AL-QUR’AN قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) ( الكافرون : 1-2) PERBANDINGAN MAKNA (3) Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. الْكَافِرُونَ yaitu orang yang BODOH karena: enggan beriman, menuduh orang beriman sebagai orang bodoh, menginginkan agar orang-orang beriman bersikap lemah, Menganggap dirinya benar dan menyeru pada kebenaran mereka, dan membenci kepada kebenaran yang sesungguhnya الْكَافِرُونَ yaitu orang yang menginginkan agar orang mukmin beribadah seperti mereka beribadah, dengan demikian mereka akan mengikuti (beribadah) sebagaimana orang mukmin beribadah - Din ‘a gama’ orang kafir tidak sama dengan orang mukmin
9. PERBANDINGAN TEKS (4) قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ TAZKIRAH AL-QUR’AN وَإِن قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا ( النور : 28) PERBANDINGAN MAKNA (4) Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali Omisi dan Substitusi Kata jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali Dhamir أنتم ‘ KAMU SEKALIAN’ = orang Mukmin Dhamir ghaib yang tersembunyi dalam majhul قِيْلَ = orang-orang bodoh, yaitu orang-orang kafir Dalam konteks perintah bagi orang-orang mukmin agar terhindar dari fitnah
10. PERBANDINGAN TEKS (5) وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن TAZKIRAH AL-QUR’AN اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ ( المجادلة : 19) PERBANDINGAN MAKNA (5) dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali kepada Allah), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa Substitusi Kata dan Kalimat Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah Dhamir أنتم ‘ KAMU SEKALIAN’ = orang Mukmin Dhamir ghaib yang tersembunyi dalam majhul قِيْلَ = orang-orang bodoh, yaitu orang-orang kafir اسْتَحْوذ berfaidah فَعَلَ -> حاذ (berbuat cepat/ bersegera) Dhamir هم ‘ mereka’ = kaum pendusta yang menentang Allah dan rasul-Nya اسْتَحْوَذَ عَلَيْ merupakan frase yang berarti استغرقَ ‘ menguasai ’ atau استَبَدَّ بِـ ... ‘ mengalahkan ’
11. PERBANDINGAN TEKS (6) أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ TAZKIRAH AL-QUR’AN أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْراً فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ ( الطور : 40 / القلم : 46) PERBANDINGAN MAKNA (6) Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang? Substitusi Kata Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang? Dhamir أنت ‘ KAMU’ = orang Mukmin Dhamir هم ‘ MEREKA’ = orang-orang bodoh, yaitu orang-orang kafir خَرْجٍ memiliki hubungan makna dengan fi’il madhi خرَج sehingga bermakna ‘sesuatu yang dikeluarkan’. Dalam kata ini tersimpan makna ‘pemberian’ Dhamir أنت ‘ KAMU’ = Nabi Muhammad saw. Dhamir هم ‘ MEREKA’ = orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah Dalam konteks “kesabaran Nabi Muhammad” أجر bermakna راتب ‘ ongkos kerja, gaji’; ثواب ‘ ganjaran, pahala, imbalan’. Dalam kata ini terkandung makna ‘konsekuensi’
12. PERBANDINGAN TEKS (7) بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ TAZKIRAH AL-QUR’AN بَلْ جَاء هُم بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُ هُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ ( المؤمنون : 70) PERBANDINGAN MAKNA (7) Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu. Substitusi Kata Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu. Dihubungkan dengan kalimat sebelumnya تَسْأَلُهُمْ Dhamir نحن ‘ kami‘ merujuk “aku” dan orang-orang mukmin yang membawa dan memiliki kebenaran . “ MEREKA” tetap merujuk pada orang-orang bodoh, yakni orang kafir “ DIA” merujuk kepada Nabi Muhammad saw. Yang telah didustakan kerasulannya Mutakallim dalam ayat ini adalah Pengutus Nabi Muhammad sendiri, Allah.
13. Simpulan I Objektif dari sisi Teks Dalam TAZKIRAH terdapat teks yang: memiliki kesamaan dengan ayat-ayat al-Qur’an; berbeda dengan ayat-ayat al-Qur’an pada tataran kata berbeda dengan ayat-ayat al-Qur’an pada tataran kalimat Ditambahkan/ tidak terdapat pada ayat-ayat al-Qur’an Teks-teks dalam TAZKIRAH yang memiliki kesamaan dengan ayat-ayat al-Qur’an mendukung fungsi makna tersendiri (di luar konteks makna ayat-ayat alQur’an) yang bersifat khas dalam TAZKIRAH.
14. A) Terkait Tokoh Antagonis: 1) Adanya “orang-orang bodoh”, yang mengajak kebenaran menurut versi mereka 2) Mereka menolak kebenaran yang sesungguhnya 3) Mereka menyukai agar orang mukmin bersikap lemah dan dapat dibujuk/dipengaruhi 4) Mereka itu adalah “orang kafir” B) Terkait Tokoh Protagonis 1) Adanya orang-orang yang diajak/dipengaruhi oleh orang kafir 2) Mereka diseru untuk tetap teguh pada “kebenaran” yang sesungguhnya 3) Mereka adalah “orang mukmin” C) Tema: “Penolakan orang kafir terhadap kebenaran dan keteguhan sikap orang mukmin dalam menerima pengaruh/ajakan orang kafir” AYAT-AYAT DALAM TAZKIRAH AYAT-AYAT DALAM AL-QUR’AN A) Terkait Tokoh Antagonis 1)Adanya orang-orang munafik, mereka adalah orang bodoh” 2) Adanya para pendusta yang menganggap Nabi Muhammad adalah orang gila 4) Adanya orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya 3) Adanya orang-orang kafir yang menginginkan agar orang mukmin beribadah seperti mereka beribadah, sehingga mereka akan mengikuti (beribadah) sebagaimana orang mukmin beribadah B) Terkait Tokoh protagonis 1) Adanya orang yang diseru untuk bersabar dalam mengemban risalah kerasulan: Nabi Muhammad, saw 2) Adanya orang-orang yang diseru untuk menjauhi fitnah: orang mukmin 3) dll. C) Tema: setiap ayat mendukung tema masing-masing yang berkisar pada “sifat hipokrit orang munafik”, “sifat penolakan dan penentangan yang dimiliki orang kafir”, “sikap-sikap terpuji yang harus dimiliki seorang mukmin”, “kesabaran Nabi Muhammad sebagai utusan Allah”, dll. Simpulan I Objektif dari sisi Makna Makna yang diusung dalam TAZKIRAH berbeda dengan makna yang diusung dalam AL-QUR’AN dalam hal-hal yang bersifat spesifik
15. Analisis Ekspresif Dalam mendukung tema: “Penolakan orang kafir terhadap kebenaran dan keteguhan sikap orang mukmin dalam menerima pengaruh/ajakan orang kafir” , pada teks TAZKIRAH digunakan PRONOMINA ‘kata ganti nama diri’ MEREKA, KAMU, KAMU SEKALIAN, KAMI, dan AKU. Pronomina tersebut dapat merujuk pada ORANG KAFIR, ORANG MUKMIN, atau SI PEMBICARA (baik ekslusif maupun inklusif) secara bergantian. Ini menunjukkan bahwa sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang “MAHATAHU” . Makna tersembunyi dalam Mabni Majhul قيل ‘ dikatakan’ dapat diketahui berdasarkan konteks kalimat secara keseluruhan. Yang disembunyikan dalam kata tersebut adalah “orang kafir”, sehingga dalam kalimat ma’ruf (lawan majhul ) akan berarti “dikatakan oleh orang kafir”. Ungkapan ini mendukung pesan bahwa “MUTAKALLLIM ekslusif” berusaha membentengi diri “KAMU SEKALIAN” (orang-orang “mu’min”) dari perbuatan “MEREKA” (orang kafir) Meskipun sudut pandang yang digunakan bersifat MAHATAHU, tetapi “MUTAKALLLIM ekslusif” sendiri terlibat di dalamnya, sebagaimana dalam kalimat: بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ , tokoh “KAMI” dalam ungkapan tersebut tidak hanya bertugas menceritakan, tetapi juga aktif dalam أتَييْناهُم , berbeda dengan ayat al-Qur’an yang menggunakan بَلْ جاءهُم بِالْحَقِّ , dan kalimat فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ mencerminkan ekslusivitas kelompok “KAMI”, berbeda dengan ayat AL-Qur’an yang menggunakan kalimat وأكثرُهُم لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
16. SIMPULAN Analisis Ekspresif Berdasarkan ekspresif melalui telaah sudut pandang, diketahui bahwa MUTAKALLIM ekslusif secara aktif berusaha membentengi orang-orang “mukmin” dari pengaruh orang-orang “kafir”. Ia tidak hanya bertugas menceritakan tetapi juga terlibat di dalamnya
17. Analisis PRAGMATIS Kalimat-kalimat inti dalam TAZKIRAH disusun dengan menggunakan BAHASA ARAB, ini menunjukkan bahwa sasaran teks adalah orang-orang yang mengerti bahasa Arab. Di dunia ini hanya ada dua kelompok orang yang memahami bahasa Arab, yaitu ORANG ARAB sendiri dan UMAT ISLAM pada umumnya. Sebagai WAHYU, TAZKIRAH mungkin “diturunkan” dalam bahasa Arab, tetapi sebagai PEDOMAN HIDUP bagi masyarakat dimana wahyu tersebut diturunkan bersifat paradoks, sebab dalam TAZKIRAH sendiri disebutkan: إنّا أنزلناه قريبا من القاديان (hal.78). Oleh sebab itu, sasaran pembicaraan dalam TAZKIRAH bukan ORANG ARAB, tetapi UMAT ISLAM . Berbeda dengan al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab, bahasa Rasul sekaligus kaumnya agar mereka mendapat penjelasan (QS. Ibrahim [14]:4) SIMPULAN Oleh sebab itu, jika dihubungkan dengan analisis objektif, maka yang dimaksud MEREKA, ORANG BODOH, atau ORANG KAFIR (hal. 87) adalah “orang yang mengerti bahasa arab”, dengan tidak dibatasi pada ORANG ARAB, yaitu UMAT ISLAM. Tujuan teks ini adalah mengembalikan umat Islam dari KEKUFURAN .
18.
19. SIMPULAN MIMETIK Realitas yang digambarkan dalam TAZKIRAH adalah REALITAS SEMU. Secara bahasa, terma yang digunakan adalah terma bahasa dari abad 7 (al-Qur’an turun), tapi secara makna, menuntut untuk dimaknai berdasarkan realitas abad ke-19 Dengan kata lain, dari aspek bahasa tidak mencerminkan realitas yang sesungguhnya;, dan dari aspek realitas tidak bersifat “membumi “ (menggunakan bahasa realistis). Dalam ungkapan lain, dapat berarti TAZKIRAH dapat digolongkan sebagai YANG FIKSI. Imajinasi dalam ungkapan fiksi tidak sesunggunya terjadi dalam realitas.
24. وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ (8) يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ (9) فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ (10) وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ قَالُواْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَـكِن لاَّ يَشْعُرُونَ (12) وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ (13) وَإِذَا لَقُواْ الَّذِينَ آمَنُواْ قَالُواْ آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُواْ إِنَّا مَعَكْمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ (14) ( البقرة : 8-14) 8) Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian ," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.“ 9) Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.“ 10) Dalam hati mereka ada penyakit , lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.“ 11) Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. 12) Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.“ 13 ) Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.“ 14) Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka , mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.
25. ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ (1) مَا أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ (2) وَإِنَّ لَكَ لَأَجْراً غَيْرَ مَمْنُونٍ (3) وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (4) فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ (5) بِأَييِّكُمُ الْمَفْتُونُ (6) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (7) فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِينَ (8) وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ (9) 1) Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, 2) berkat ni'mat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orng gila . 3) Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4) Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. 5) Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat, 6) siapa di antara kamu yang gila. 7) Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 8) Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). 9) Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).
26. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ (4) وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6) 1) Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4) Dan aku tidak (akan) pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
27. الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُوْلَئِكَ مُبَرَّؤُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (26) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتاً غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (27) فَإِن لَّمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَداً فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِن قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (28) لَّيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَدْخُلُوا بُيُوتاً غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَّكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ (29) قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ و ... (31) 26) Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji (pula); wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia. 27) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. 28) Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 29) Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan. 30) Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". 31) Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan...
28. يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعاً فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ (18) اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ (19) إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَئِكَ فِي الأَذَلِّينَ (20) ( المجادلة ) 18) (Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah) lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta . 19) Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah ; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. 20) Sesungguhnya orang-orang yang menetang Allah dan RasulNya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.
29. فَذَرْنِي وَمَن يُكَذِّبُ بِهَذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ (44) وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ (45) أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْراً فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ (46) أَمْ عِندَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ (47) فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَى وَهُوَ مَكْظُومٌ (48) ( القلم ) 44) Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui 45) dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh. 46) Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang? 47) Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)? 48) Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdo'a sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya) .
30. Kata خرج ‘ pembayaran’ dalam al-Qur’an terdapat pada 2 ayat: قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجاً عَلَى أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدّاً Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?“ (al-Kahfi: 94) أَمْ تَسْأَلُهُمْ خَرْجاً فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ Atau kamu meminta pembayaran kepada mereka?", maka upah dari Tuhanmu adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezki Yang Paling Baik. (al-Mu’minun: 72) Pada ayat-ayat di atas, خرج tidak bermakna ‘imbalan’ atau ‘upah’ sebagai konsekuensi dari kerja, tetapi sebagai sesuatu yang dapat dikeluarkan (sebelum atau tanpa mempertimbangkan suatu beban kerja). خرج sebelum kerja dapat bermakna “sogokan” (lih. QS. al-Kahfi) , sedangkan خرج tanpa mempertimbangkan kerja bermakna “karunia/ pemberian cuma-cuma” خرج dalam TAZKIRAH bermakna sogokan/iming-iming hadiah untuk suatu perbuatan
31. Konsep dasar yang terkandung dalam kata أجرٌ adalah perbuatan yang dilakukan suka sama suka, masing-masing pihak mendapatkan sesuatu dari proses transaksi sehingga bersifat konsekuentif berdasarkan pilihan قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَى أَن تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْراً فَمِنْ عِندِكَ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik". (al-Qashash: 27) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.“ (al-Baqarah: 62) أُوْلَئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُم مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَؤُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (al-Qashsash: 54)
32. أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءهُم مَّا لَمْ يَأْتِ آبَاءهُمُ الْأَوَّلِينَ (68) أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ (69) أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءهُم بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ (70) وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ (71) ( المؤمنون ) 68) Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? 69) Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? 70) Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila." Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu. 71) Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur'an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.
36. وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن ( تذكرة ) حاذ / حوَذ dan dirivasinya dalam al-Qur’an = 2x اسْتَحْوَذَ (1x)... al-Mujadalah [58]: 19 نَسْتَحوِذْ (1x) ... An-Nisa [4]: 141 اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ ( المجادلة : 19) Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi وَإِن كَانَ لِلْكَافِرِينَ نَصِيبٌ قَالُواْ أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُم مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ ( النساء : 141) Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata : "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mu'min ?" ???
39. Mencerminkan Semesta Asli Mencerminkan Ide Pengarang Asli Mencerminkan kebutuhan Publik Asli Merupakan Karya Otentik/asli Layak Baca Karena Relevan Layak Baca Karena memiliki Nilai Sejarah Layak Baca Karena dapat Dibaca Kayak baca karena memiliki pesan
40. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ - وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka : "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir , Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
41. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - و يُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ - وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir , Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
42. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ - وق ِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ ف هُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
43. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَ لا تَرْجِعُونْ - وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir , Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
44. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ - و قِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
45. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ - وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُهُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْناهُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
46. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء - أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء - وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ - ويُحِبُّونَ أَنْ تُدْهِنُونْ - قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ - قِيْلَ ارْجِعُوا إلى اللهِ فَلا تَرْجِعُونْ - وقِيْلَ اسْتَحْوِذُوا فَلا تَسْتَحْوذُوْن - أَمْ تَسْأَلُه ُمْ مِنْ خَرْجٍ فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ - بَلْ أتَييْنا هُم بِالْحَقِّ فهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu (beriman)?" - Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh - tetapi mereka tidak tahu - Mereka menyukai jika kamu bersikap lemah - Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah - Ketika dikatakan “kembalilah kamu sekalian kepada Allah” maka janganlah kamu kembali- dan ketika dikatakan bergegaslah kamu sekalian (untuk kembali), maka janganlah kamu sekalian tergesa-gesa. Apakah kamu meminta bayaran kepada mereka, sehingga mereka diberati dengan hutang?- Sebenarnya kami menyampaikan kebenaran kepada mereka, tetapi mereka benci pada kebenaran itu.
49. 1) للطلب (meminta, memohon, mencari, menuntut) ربّي اغفر لي ← أستَغفر الله العظيم اَغنَى اللهُ المتّقين ← فاستغنى المتّقون ملُح الماءُ ← استملَحَ ماءُ البحرِ 3) للتحوُّل (menunjukkan arti ‘berubah’ - nya sesuatu menjadi makna fi’il- nya ) 2) للمطاوعة (menunjukkan konsekuensi/ akibat dari perbuatan fi’il ) . FAIDAH WAZAN استفعل antara lain: antara lain: 4) بمعنى فَعَلَ (memiliki makna sebagaimana fi’il tsulatsi- nya) قرَّ الطلابُ فى المعهد ← استقرَّ الطلابُ فى المعهد Ya Tuhanku, ampunilah aku Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung Allah memberi kecukupan kepada orang yang bertakwa Maka orang yang bertakwa itu berkecukupan Air (itu) asin Air laut telah berubah menjadi garam Para santri menetap di pondok pesantren Para santri menetap di pondok pesantren