SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
NAMA
NPM
KELAS
TULISAN

: ARINI NURMALA SARI
: 11210100
: 4EA21
: ETIKA BISNIS ( IKLAN TELEVISI YANG TIDAK ETIS )

Iklan TV Masih Doyan Langgar Etika
Posted by melekmedia
Selama ini sudah ada EPI, atau Etika Pariwara Indonesia. Sayangnya, etika masih belum
sepenuhnya jadi panduan pembuat iklan dan pengiklan, masih saja banyak pelanggaran yang
masih dibiarkan saja. Berikut ini adalah hasil pengamatan teman-teman mahasiswa yang sedang
mempelajari Hukum dan Etika Desain, salah satunya dalam bentuk iklan. Beberapa iklan di
televisi ini diduga melanggar kode etik yang tertulis di dokumen EPI. Substansi EPI merupakan
penyempurnaan kedua terhadap kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia.
UPDATE: Badan Pengawas Periklanan telah mempublikasikan akumulasi pelanggaran sejak
tahun 2009 – Oktober 2011. Unduh di sini.
Pelaksanaan etika, sebenarnya bukan atas dasar kesukarelaan. Etika dibangun untuk mengatur
hubungan antar manusia, dan lingkungan sekitarnya. Fajar Junaedi, seorang dosen Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pernah menulis di blog Kompasiana.com,
tentang Nilai dan Moral Etika Pariwara Indonesia. Menurutnya, pelaksanaan etika periklanan
dalam EPI, merupakan kewajiban moral yang bersifat mutlak. Merujuk pada pakar nilai,
Immanuel Kant, kewajiban moral bersifat mutlak, tidak dapat ditawar-tawar. Dari pengandaian
Immanuel Kant ini, Max Scheler, filsuf Jerman di masa abad pencerahan (1724 – 1804
M), menarik kesimpulan bahwa moralitas sebuah tindakan tidak mungkin tergantung dari tujuan
atau nilai yang hendak dicapai. Karena tujuan dan nilai selalu tergantung pada situasi dan kondisi
maka penegakan moral tidak bisa tergantung pada dua hal tersebut.
Para pembuat iklan dan televisi terikat dalam Pasal 49 ayat (1) tentang Standar Program Siaran
(SPS) KPI Tahun 2009, yang dinyatakan bahwa iklan wajib berpedoman kepada EPI.

ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS

1
Berikut ini adalah beberapa iklan yang diduga kuat melanggar EPI beserta pasal yang
dilanggarnya, berdasarkan pengamatan:
 IKLAN Head and Shoulder Shampoo
[youtube id="nPtZcAbDIyY"]
Sinopsis: Darius menanyakan tentang shampoo nomor dua dan nomor satu di dunia. Tokoh
dalam iklan tersebut tidak mengetahui shampoo nomor dua di dunia, Ia hanya mengetahui
shampoo nomor satu di dunia. Dalam iklan ini jelas tampil tulisan “No.1″.
Pelanggaran Pasal 1.2 Bahasa:
1.2.2

Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”,
”top”, atau kata-kata berawalan “ter“, dan atau yang bermakna sama, tanpa secara
khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan
tertulis dari otoritas terkait atau sumber yang otentik.

 IKLAN E- Juss Anggur ( Versi Sule )
[youtube id="l1rI4QPfow4"]
Sinopsis: Sule sebagai supir angkot yang di tengah perjalann mengalami keletihan (dalam iklan
ini memakai kata “gembos”). Para penumpang yang beratribut seperti tokoh di iklan jenis
minuman suplemen merek lain, menegur Sule. Kemudian sule meminum suplemen (E-JUSS),
dan setelah meminumnya ia kembali bertenaga dan menarik angkotnya menggunakan tangan.
Pelanggaran Pasal 1.22 Peniruan:
1.22.1 Iklan tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing sedemikian rupa sehingga
dapat merendahkan produk pesaing, ataupun menyesatkan atau membingungkan
khalayak. Peniruan tersebut meliputi baik ide dasar, konsep atau alur cerita, setting,
komposisi musik maupun eksekusi. Dalam pengertian eksekusi termasuk model,
kemasan, bentuk merek, logo, judul atau subjudul, slogan, komposisi huruf dan gambar,
komposisi musik baik melodi maupun lirik, ikon atau atribut khas lain, dan properti.
1.22.2 Iklan tidak boleh meniru ikon atau atribut khas yang telah lebih dulu digunakan oleh
sesuatu iklan produk pesaing dan masih digunakan hingga kurun dua tahun terakhir.

ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS

2
Iklan-iklan yang pernah mendapat peringatan karena melanggar EPI antara lain :
Iklan Shinyoku “Romy Rafael”, iklan So Nice “So Good”, dan Iklan Betadine Feminim
Hygines “Fakta Bicara”. Oleh Badan Pengawasan Periklanan, Persatuan Perusahaan
Periklanan Indonesia (PPPI) ketiga iklan tersebut diputuskan melanggar Etika Pariwara
Indonesia (EPI). Untuk iklan TV Shinyoku versi Romy Rafael pelanggaran EPI yang ditemukan
adalah penayangan pernyataan superlatif di dalam iklan tersebut berupa pernyataan: “paling
terang, paling hemat, dan paling kuat” (EPI BAB IIIA No. 1.2.2). Pada iklan TV So Nice “So
Good”, pelanggaran EPI terjadi pada pernyataan bahwa mereka yang mengkonsumsi produk
yang diiklankan akan tumbuh lebih tinggi daripada yang tidak (EPI BAB IIIA No.
1.7). Sedangkan untuk iklan TV Betadine Feminim Hygines “Fakta Bicara”, berpotensi
melanggar EPI karena ditayangkan di luar klasifkasi jam tayang dewasa (EPI BAB IIIA No.
4.3.1, dan BAB IIIA No. 2.8.2).
Jika Anda belum tahu tentang EPI, silakan lihat dokmennya di sini. Jika Anda menemukan
pelanggaran kode etik, silakan laporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia, melalui form pengaduan
di alamat ini: Pojok Aduan KPI. Mengenai daftar iklan atau tayangan media massa yang
mendapat peringatan atau sanksi dari KPI, bisa dilihat di sini: Imbauan, Peringatan & Sanksi.

TRANS TV : IKLAN ENGGAK ETIS JADI DITOLAK
Rabu, 17 Juni 2009 | 19:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak stasiun televisi Trans TV mengakui menolak salah satu
iklan pasangan Megawati dan Prabowo. Hal tersebut dikatakan Marketing Public Relations
Department Head Trans TV Hadiansyah Lubis saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/6)
petang.
"Yang ditolak hanya iklan yang versi terbaru versi harga, kalau iklan versi lainnya tayang seperti
biasa," kata Hadiansyah Lubis. Ia mengatakan hal tersebut semata-mata dilakukan karena
pihaknya keberatan dengan cara visualisasinya.
Ia mengatakan, untuk memutuskan sebuah iklan bisa ditayangkan atau tidak ada sensor internal
yang dilakukan stasiun televisi. Trans TV sendiri, jelas Hadiansyah, membatasi agar iklan tidak
menggunakan simbol-simbol negara, contohnya visualisasi kepala negara untuk menggambarkan
hal yang dapat menimbulkan keresahan.
"Tidak etislah," ujar Hadiansyah. Selain itu, iklan tersebut dinilai tidak pantas karena
memvisualisasikan capres lainnya sebagai materi untuk menyerang. Menurut Hadiansyah,

ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS

3
kreativitas dalam beriklan pada dasarnya bebas, tetapi pihaknya ingin iklan menjadi bagian
edukasi dan dilakukan dengan cara yang damai.
Alasan penolakan tayang iklan tersebut, kata Hadiansyah, sudah dijelaskan kepada tim
kampanye Megawati dan Prabowo. Namun, ketika ditanya apakah hal tersebut sudah
diberitahukan sebelumnya kepada tim kampanye Mega-Pro, ia mengatakan, pihaknya tidak
membuat batasan secara khusus.
"Saya rasa mereka lebih paham batasannya bagaimana iklan yang pantas ditampilkan," ujarnya.
Ia menampik tuduhan bahwa ada intervensi dari pihak SBY-Boediono sehingga menolak iklan
Mega-Pro. Selain itu, ia juga memastikan bahwa pihaknya tetap memberikan peluang
proporsional kepada semua pasangan capres dan cawapres untuk beriklan sesuai aturan.

Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2009/06/17/19432758/trans.tv.iklan.enggak.etis.jadi.ditolak
http://melekmedia.org/kajian/pantau-media/iklan-tv-masih-doyan-langgar-etika/

ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS

4

Contenu connexe

Tendances

Teori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasiTeori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasiRestuads
 
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAnalisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAmalia Pranata
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaputiandinis
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theorymankoma2012
 
Manajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullManajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullAngel Purwanti
 
Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914Harwindra Yoga
 
Dasar dasar periklanan lp3 i (i)
Dasar dasar periklanan lp3 i (i)Dasar dasar periklanan lp3 i (i)
Dasar dasar periklanan lp3 i (i)Ayu Hunaeni
 
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiRatih Aini
 
Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran amalia-fatwa
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgimankoma2013
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perHasanulArif1
 

Tendances (20)

Teori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasiTeori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasi
 
130313 spiral of silence
130313 spiral of silence130313 spiral of silence
130313 spiral of silence
 
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAnalisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
 
Pengantar Iklan
Pengantar IklanPengantar Iklan
Pengantar Iklan
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theory
 
Manajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullManajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan full
 
Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914Perencanaan Pemasaran Digital 170914
Perencanaan Pemasaran Digital 170914
 
Dasar dasar periklanan lp3 i (i)
Dasar dasar periklanan lp3 i (i)Dasar dasar periklanan lp3 i (i)
Dasar dasar periklanan lp3 i (i)
 
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Sejarah periklanan di dunia
Sejarah periklanan di duniaSejarah periklanan di dunia
Sejarah periklanan di dunia
 
Chapter 3_Em Griffin
Chapter 3_Em GriffinChapter 3_Em Griffin
Chapter 3_Em Griffin
 
Dramaturgy Theory
Dramaturgy TheoryDramaturgy Theory
Dramaturgy Theory
 
Saluran distribusi
Saluran distribusiSaluran distribusi
Saluran distribusi
 
Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
 
Iklan korporat
Iklan korporatIklan korporat
Iklan korporat
 
Creative Advertising
Creative AdvertisingCreative Advertising
Creative Advertising
 

Similaire à Iklan tv yang tidak etis

Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoDedy Setiady
 
Pemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnyaPemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnyaVedo Yudistira
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoDedy Setiady
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoDedy Setiady
 
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptSlide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptMuhammadYusfaRasyid
 
Periklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etikaPeriklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etikaJudhie Setiawan
 
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiAnalisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiJurnal Go-Blog
 
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...AfhitaIntanNursetyat1
 

Similaire à Iklan tv yang tidak etis (12)

Periklanan dan iklan
Periklanan dan iklanPeriklanan dan iklan
Periklanan dan iklan
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+video
 
Pemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnyaPemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnya
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+video
 
Iklan deterjen+video
Iklan deterjen+videoIklan deterjen+video
Iklan deterjen+video
 
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptSlide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
 
Periklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etikaPeriklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etika
 
Tata krama periklanan
Tata krama periklananTata krama periklanan
Tata krama periklanan
 
Iklan
IklanIklan
Iklan
 
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiAnalisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
 
9
99
9
 
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
iklan layanan masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dapat dibuat sebagai ...
 

Plus de Arini Nurmala Sari (20)

B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )
 
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
 
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
 
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
 
Hak pekerja
Hak pekerjaHak pekerja
Hak pekerja
 
Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
 
Puisi softskill
Puisi softskillPuisi softskill
Puisi softskill
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Sikap ilmiah
Sikap ilmiahSikap ilmiah
Sikap ilmiah
 
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiranCara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
 
Kuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerjaKuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerja
 
Gadget di kalangan mahasiswa
Gadget di kalangan mahasiswaGadget di kalangan mahasiswa
Gadget di kalangan mahasiswa
 

Iklan tv yang tidak etis

  • 1. NAMA NPM KELAS TULISAN : ARINI NURMALA SARI : 11210100 : 4EA21 : ETIKA BISNIS ( IKLAN TELEVISI YANG TIDAK ETIS ) Iklan TV Masih Doyan Langgar Etika Posted by melekmedia Selama ini sudah ada EPI, atau Etika Pariwara Indonesia. Sayangnya, etika masih belum sepenuhnya jadi panduan pembuat iklan dan pengiklan, masih saja banyak pelanggaran yang masih dibiarkan saja. Berikut ini adalah hasil pengamatan teman-teman mahasiswa yang sedang mempelajari Hukum dan Etika Desain, salah satunya dalam bentuk iklan. Beberapa iklan di televisi ini diduga melanggar kode etik yang tertulis di dokumen EPI. Substansi EPI merupakan penyempurnaan kedua terhadap kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia. UPDATE: Badan Pengawas Periklanan telah mempublikasikan akumulasi pelanggaran sejak tahun 2009 – Oktober 2011. Unduh di sini. Pelaksanaan etika, sebenarnya bukan atas dasar kesukarelaan. Etika dibangun untuk mengatur hubungan antar manusia, dan lingkungan sekitarnya. Fajar Junaedi, seorang dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pernah menulis di blog Kompasiana.com, tentang Nilai dan Moral Etika Pariwara Indonesia. Menurutnya, pelaksanaan etika periklanan dalam EPI, merupakan kewajiban moral yang bersifat mutlak. Merujuk pada pakar nilai, Immanuel Kant, kewajiban moral bersifat mutlak, tidak dapat ditawar-tawar. Dari pengandaian Immanuel Kant ini, Max Scheler, filsuf Jerman di masa abad pencerahan (1724 – 1804 M), menarik kesimpulan bahwa moralitas sebuah tindakan tidak mungkin tergantung dari tujuan atau nilai yang hendak dicapai. Karena tujuan dan nilai selalu tergantung pada situasi dan kondisi maka penegakan moral tidak bisa tergantung pada dua hal tersebut. Para pembuat iklan dan televisi terikat dalam Pasal 49 ayat (1) tentang Standar Program Siaran (SPS) KPI Tahun 2009, yang dinyatakan bahwa iklan wajib berpedoman kepada EPI. ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS 1
  • 2. Berikut ini adalah beberapa iklan yang diduga kuat melanggar EPI beserta pasal yang dilanggarnya, berdasarkan pengamatan:  IKLAN Head and Shoulder Shampoo [youtube id="nPtZcAbDIyY"] Sinopsis: Darius menanyakan tentang shampoo nomor dua dan nomor satu di dunia. Tokoh dalam iklan tersebut tidak mengetahui shampoo nomor dua di dunia, Ia hanya mengetahui shampoo nomor satu di dunia. Dalam iklan ini jelas tampil tulisan “No.1″. Pelanggaran Pasal 1.2 Bahasa: 1.2.2 Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”, ”top”, atau kata-kata berawalan “ter“, dan atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari otoritas terkait atau sumber yang otentik.  IKLAN E- Juss Anggur ( Versi Sule ) [youtube id="l1rI4QPfow4"] Sinopsis: Sule sebagai supir angkot yang di tengah perjalann mengalami keletihan (dalam iklan ini memakai kata “gembos”). Para penumpang yang beratribut seperti tokoh di iklan jenis minuman suplemen merek lain, menegur Sule. Kemudian sule meminum suplemen (E-JUSS), dan setelah meminumnya ia kembali bertenaga dan menarik angkotnya menggunakan tangan. Pelanggaran Pasal 1.22 Peniruan: 1.22.1 Iklan tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing sedemikian rupa sehingga dapat merendahkan produk pesaing, ataupun menyesatkan atau membingungkan khalayak. Peniruan tersebut meliputi baik ide dasar, konsep atau alur cerita, setting, komposisi musik maupun eksekusi. Dalam pengertian eksekusi termasuk model, kemasan, bentuk merek, logo, judul atau subjudul, slogan, komposisi huruf dan gambar, komposisi musik baik melodi maupun lirik, ikon atau atribut khas lain, dan properti. 1.22.2 Iklan tidak boleh meniru ikon atau atribut khas yang telah lebih dulu digunakan oleh sesuatu iklan produk pesaing dan masih digunakan hingga kurun dua tahun terakhir. ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS 2
  • 3. Iklan-iklan yang pernah mendapat peringatan karena melanggar EPI antara lain : Iklan Shinyoku “Romy Rafael”, iklan So Nice “So Good”, dan Iklan Betadine Feminim Hygines “Fakta Bicara”. Oleh Badan Pengawasan Periklanan, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) ketiga iklan tersebut diputuskan melanggar Etika Pariwara Indonesia (EPI). Untuk iklan TV Shinyoku versi Romy Rafael pelanggaran EPI yang ditemukan adalah penayangan pernyataan superlatif di dalam iklan tersebut berupa pernyataan: “paling terang, paling hemat, dan paling kuat” (EPI BAB IIIA No. 1.2.2). Pada iklan TV So Nice “So Good”, pelanggaran EPI terjadi pada pernyataan bahwa mereka yang mengkonsumsi produk yang diiklankan akan tumbuh lebih tinggi daripada yang tidak (EPI BAB IIIA No. 1.7). Sedangkan untuk iklan TV Betadine Feminim Hygines “Fakta Bicara”, berpotensi melanggar EPI karena ditayangkan di luar klasifkasi jam tayang dewasa (EPI BAB IIIA No. 4.3.1, dan BAB IIIA No. 2.8.2). Jika Anda belum tahu tentang EPI, silakan lihat dokmennya di sini. Jika Anda menemukan pelanggaran kode etik, silakan laporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia, melalui form pengaduan di alamat ini: Pojok Aduan KPI. Mengenai daftar iklan atau tayangan media massa yang mendapat peringatan atau sanksi dari KPI, bisa dilihat di sini: Imbauan, Peringatan & Sanksi. TRANS TV : IKLAN ENGGAK ETIS JADI DITOLAK Rabu, 17 Juni 2009 | 19:43 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak stasiun televisi Trans TV mengakui menolak salah satu iklan pasangan Megawati dan Prabowo. Hal tersebut dikatakan Marketing Public Relations Department Head Trans TV Hadiansyah Lubis saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/6) petang. "Yang ditolak hanya iklan yang versi terbaru versi harga, kalau iklan versi lainnya tayang seperti biasa," kata Hadiansyah Lubis. Ia mengatakan hal tersebut semata-mata dilakukan karena pihaknya keberatan dengan cara visualisasinya. Ia mengatakan, untuk memutuskan sebuah iklan bisa ditayangkan atau tidak ada sensor internal yang dilakukan stasiun televisi. Trans TV sendiri, jelas Hadiansyah, membatasi agar iklan tidak menggunakan simbol-simbol negara, contohnya visualisasi kepala negara untuk menggambarkan hal yang dapat menimbulkan keresahan. "Tidak etislah," ujar Hadiansyah. Selain itu, iklan tersebut dinilai tidak pantas karena memvisualisasikan capres lainnya sebagai materi untuk menyerang. Menurut Hadiansyah, ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS 3
  • 4. kreativitas dalam beriklan pada dasarnya bebas, tetapi pihaknya ingin iklan menjadi bagian edukasi dan dilakukan dengan cara yang damai. Alasan penolakan tayang iklan tersebut, kata Hadiansyah, sudah dijelaskan kepada tim kampanye Megawati dan Prabowo. Namun, ketika ditanya apakah hal tersebut sudah diberitahukan sebelumnya kepada tim kampanye Mega-Pro, ia mengatakan, pihaknya tidak membuat batasan secara khusus. "Saya rasa mereka lebih paham batasannya bagaimana iklan yang pantas ditampilkan," ujarnya. Ia menampik tuduhan bahwa ada intervensi dari pihak SBY-Boediono sehingga menolak iklan Mega-Pro. Selain itu, ia juga memastikan bahwa pihaknya tetap memberikan peluang proporsional kepada semua pasangan capres dan cawapres untuk beriklan sesuai aturan. Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2009/06/17/19432758/trans.tv.iklan.enggak.etis.jadi.ditolak http://melekmedia.org/kajian/pantau-media/iklan-tv-masih-doyan-langgar-etika/ ARINI NURMALA SARI – 11210100 – 4EA21 – ETIKA BISNIS – IKLAN TV YANG TIDAK ETIS 4