SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
KETAHANAN
NASIONAL
Oleh : Dr. Mardenis SH.MSi
Istilah Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan istilah
khas Indonesia dan baru dikenal sejak
sekitar awal tahun 1960-an dan kemudian
semakin populer sejak setelah tahun 1965,
terutama pasca tragedi G-30S-PKI dan
setelah berdirinya Lembaga Pertahanan
Nasional (LEMHANNAS).
Selanjutnya Lemhannas pulalah yang
semakin mempopulerkan istilah Ketahanan
Nasional serta menyempurnakan baik
rumusan begitu juga substansinya.
Lanjutan Istilah….

Dalam terminologi asing (barat), untuk
terminologi yang kurang lebih semakna
dengan Ketahanan Nasional dikenal istilah :
National Power (Kekuatan Nasional).
Hal ini sebagaimana dipopulerkan oleh
Hans Morgenthau dalam bukunya “Politics
Among Nation”.
Dalam bukunya itu Morgenthau
menjelaskan tentang apa yang disebutnya
dengan istilah “The elements of National
Powers” yang bermakna beberapa unsur yang
harus dipenuhi suatu negara agar memiliki
kekuatan nasional.
Kekuatan nasional tersebut antara lain:
wilayah yang luas, sumber daya alam yang
besar, kapasitas industri, penguasaan
teknologi, kesiapsiagaan militer,
kepemimpinan yang efektif, dan
kualitas/kuantitas angkatan perang.
Kenapa bangsa Indonesia
menggunakan istilah Ketahanan
Nasional?

• Kenapa tidak mengadopsi istilah Kekuatan
Nasional saja yang telah leih duluan populer?
Jawabannya adalah : karena istilah Ketahanan
Nasional dipandang lebih sesuai dengan dinamika
sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang selama
berabad-abad lamanya berhasil mempertahankan
kelangsungan hidup (survival)nya sebagai sebuah
bangsa.
• Dimaksudkan dengan “dinamika perjuangan
bangsa Indonesia” adalah dinamika (pasang surut)
perjuangan bangsa Indonesia sejak masa pra
kolonial, dalam era kiolonial, era Orde Lama, Orde
Baru dan seterusnya hingga saat ini.
Lanjutan kenapa…..

Perjuangan bangsa Indonesia yang
paling berat adalah pada masa Orde lama
yang hampir saja membuat NKRI menjadi
bubar sebagaimana diperkirakan sebagaian
pengamat asing.
Ternyata analisis para pengamat asing
tersebut meleset, terbukti bangsa Indonesia
berhasil melalui tantangan berat tersebut
dengan selamat.
Pertanyaannya adalah, kenapa bangsa
Indonesia sampai saat ini tetap eksis dan survive?
Jawabannya, jelas bukan dikarenakan
bangsa Indonesia kuat, tapi karena memiliki
ketahanan sebagai sebuah bangsa.
Ketahanan berasal dari akar kata “tahan”
yang berarti:
tahan penderitaan, tabah, kuat
dapat menguasai diri, dan
tidak mengenal menyerah.
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa
istilah Ketahanan Nasional memiliki kandungan
makna yang lebih luas dibandingkan istilah
kekuatan nasional yang perbedaannya dapat
dijelskan sbb :
Beberapa perbedaan :
No

National Power

Ketahanan Nasional

1

Totalitas: kekuatan fisik dan
abstrak, tetapi tidak termasuk(kekuatan spritual.)
Ditujukan secara langsung
untuk memelihara keamanan.

Totalitas: kekuatan fisik dan
abstrak+spritual

2

3

4
5

Penggunaannya secara
langsung berupa kemampuan
(power) terhadap pihak lawan.
Lebih menonjolkan faktor
kekuatan fisik dari abstrak
Dalam upaya mewujudkan
keamanan, pertama dengan
penangkalan dan dengan
menonjolkan pemberian
hukuman terhadap pihak lawan

Ditujukan secara langsung untuk
memelihara keamanan dan
kesejahteraan.
Melalui gabungan anatara kekuatan,
wibawa dan kemampuan terhadap
pihak lawan
Pertama digunakan kekuatann abstrak,
jika gagal baru kekeuatan fisik
Lebih menonjolkan pendekatan
persuasif
Pengertian Ketahanan Nasional
1. Pengertian secara konstitusional (dalam GBHN) :
“Ketahanan Nasional adalah kondisi
dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi
tiap-tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
Pada hakekatnya Ketahanan Nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan negara”.
Lanjutan Pengertian ….
2. Pengertian
secara
politik
hukum
(Penjelasan
UU
No.
20
Tahun
1982,tentang: Hankamneg RI):
“Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
pada hakekatnya adalah konsepsi
pengaturan
dan
penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan dalam
kehidupan
nasional
berdasarkan
Pancasila dan UUD-1945”.
3. Pengertian secara operasional
(rumusan Lemhannas) :
“Ketahanan
Nasional
Indonesia
merupakan kondisi dinamis yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembamngkan
kekuatan
nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman,tantangan,hambatan
dan
gangguan baik yang datang dari dalam
maupun dari luar yang langsung atau tidak
langsung dapat membahayakan integritas,
identitas,
kelangsungan
hidup
serta
perjuangan mengejar tujuan nasional”.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas
daoat disimpulkan bahwa Ketahanan Nasional
pada
dasarnyanya
merupakan
resultante
(hasil/akibat) dari interaksi dua himpunan faktor,
yakni himpunan faktor ATHG (ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan) dan
himpunan faktor K4 (keuletan, ketangguhan,
kemampuan dankekuatan).
Hubungan antara kedua himpunan faktor
tersebut berbanding terbalik, artinya jika
perkembangan
ATHG
lebih
cepat
dari
perkembangan K4, berarti ketahanan nasional
saat itu lemah. Sebaliknya jika perkembangan K4
yang lebih cepat dari ATHG, berarti Ketahanan
Nasional kuat.
Strategi dasarnya adalah…
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka
strategi dasar yang harus dianut bangsa Indonesia
agar ketahanan nasionalnya selalu kokoh dan kuat
adalah dengan cara selalu mengupayakan agar
perkembangan
K4
selalu
mengungguli
perkembangan ATHG setiap saat dan hal itu itu harus
dilakukan secara terencana dan terpadu.
Dan jalan ke arah tersebut hanya satu, yakni
dengan pelaksanaan pembangunan nasional di
semua bidang, karena untuk membangun ketahanan
nasional yang kuat dibutuhkan kesuksesan
pelaksaaan pembangunan nasional dan sebaliknya
suksesnya pelaksanaan pembangunan nasional juga
sangat dipengaruhi oleh tingkat ketahanan nasional
yang kokoh dan kuat.
PERKEMBANGAN TEORI
KETAHANAN NASIONAL
Jika rumusan ketahanan nasional
sejak awal diperkenalkan sampai saat ini
kita telaah secara kritis, maka akan terlihat
bahwa konsep atau teori ketahanan
nasional telah mengalami berbagai
perkembangan sebagai berikut :
1. Ketahanan nasional sebagai kondisi dinamis
Sebagai kondisi dinamis, maka ketahanan nasional
mengacu kepada pengalaman empirik, artinya pada
keadaan nyata yang berkembang dalam masyarakat
dan dapat diamati dengan panca indera manusia.
Dalam hubungan ini, maka yang menjadi fokus
perhatian adalah adanya ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan (ATHG) di satu pihak, serta
adanya
keuletan
dan
ketangguhan
untuk
mengembangkan kekuatan dan kemampuan (K4) di
pihak lain.
Untuk dapat memahami perkembangan kedua hal
tersebut, maka bentuk kegiatan yang dapat dilakukan
adalah mengadakan telaahan strategi nasional
(TELSTRANAS) sehingga dapat diketahui ATHG yang
di hadapi bangsa Indonesia di semua bidang untuk
setiap 10 tahun ke depan serta kekuatan apa yang kita
miliki buat mengatasinya.
2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi
pengaturan negara
Dalam kaitan ini, maka fokus perhatian
diarahkan pada upaya menata hubungan
antara
aspek
kesejahteraan
dan
keamanan dalam arti luas.
Artinya suatu bangsa dan negara akan
memiliki ketahanan nasional yang kuat
dan kokoh jika bangsa tersebut mampu
menata
(mengharmonikan)
kesejahteraan dan keamanan rakyatnya
secara baik.
3. Ketahanan nasional sebagai metoda berfikir
Sebagai metoda berfikir, maka berarti suatu
pendekatan khas ketahanan nasional yang
membedakannya
dengan
metoda-metoda
berfikir lainnya.
Dalam dunia akademis dikenal dua metoda
berfikir yakni metoda berfikir induktif dan
deduktif. Metoda yang sama juga digunakan
dalam ketahanan nasional, tetapi dengan suatu
tambahan bahwa dalam metoda berfikir
ketahanan nasional seluruh bidang (gatra) di
lihat
secara
utuh
dan
menyeluruh
(komprehensif integral) karena itu metoda
berfikir ketahanan nasional disebut juga
dengan metoda berfikir secara sistemik.
PEMBINAAN KETAHANAN
NASIONAL
Ketahanan nasional suatu bangsa dan
negara akan kuat dan kokoh, jika dilakukan
upaya pembinaan/pengembangan terhadap
setiap bidang (gatra) secara terencana,
terpadu, dan berkesinambungan.
Sehubungan dengan hal ini, pembinaan
ketahanan nasional menggunakan pendekatan
asta gatra (8 aspek) yang merupakan
keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan
bangsa dan negara.
1.

a.
b.

Pembinaan terhadap asta gatra
tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pembinaan Gatra Ideologi
Secara sederhana ideologi dapat diartikan
dengan impian seseorang (sekelompok
orang) tentang masa depan. Karena itu,
suatu ideologi ada yang baik ada juga yang
kurang/tidak baik. Menurut Dr. Alfian
(mantan ketua LIPI), suatu ideologi yang
baik setidaknya harus memenuhi 3 aspek
nilai, yakni :
aspek idealisme : artinya ideologi tersebut
harus bertujuan baik
aspek realita : artinya tujuan ideologi
c. aspek fleksibilitas : artinya nilai yang dimiliki
ideologi tersebut harus fleksibel (terbuka),
sehingga
dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan yang
terjadi pada
masyarakat penganutnya.
Jika suatu ideologi memenuhi ketiga aspek
nilai di atas berarti ideologi tersebut dikatan
sbg ideologi yang baik, maju dan modern.
Komunisme misalnya jelas bukan ideologi
yang baik, karena tidak memenuhi ketiga
aspek nilai di atas. Sebaliknya pancasila
diyakini memiliki ketiga aspek nilai di atas.
Pancasila sbg ideologi modern
• Tujuan : Terwujudnya masyarakat Pancasilais,
yakni suatu bentuk masyarakat yang maju sec.
iptek, tetapi tetap bersandar pada nilai-nilai luhur
agama dan budayanya.
• Nilai yang terkandung dlm Pancasila diyakini
sangat fleksibel, artinya terbuka menerima
perbahan, terbukti nilai-nilai Pancasila dapat
menyesuaikan diri dgn dinamika masy. Indonesia
yg mengalami berbagai perubahan yg cepat dan
dinamis.
Kandungan nilai Pancasila
• Sebagai suatu ideologi, Pancasila memiliki baik
nilai dasar (fundamental), nilai instrumental dan
nilai fraksis. Nilai dasar Pancasila, yakni :
a. nilai religiusitas
b. nilai humanitas
c. nilai nasionalitas
d. demokrasi/musyawarah mupakat
e. nilai keadilan sosial (sosialisme).
Kandungan nilai …
• Nilai instrumental adalah nilai-nilai/sarana dan
lembaga atau peraturan perUUngan
yang
memungkinkan terlaksananya nilai dasar mulai
dari UUD-1945 sp peraturan yg paling rendah.
• Sedangkan nilai fraksis, dimaksudkan adalah
metode/pola penerapan nilai-nilai Pancasila dlm
kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Dikaitkan dgn Pancasila sbg sebuah ideologi
terbuka, maka fleksibiltas Pancasila terletak pd
nilai instrumental dan ilai fraksis, tidak pd nilai
dasar (fundamental) yg sudah bersifat final.
Ancaman yang dihadapi :
Ancaman terhadap ketahanan bidang ideologi
dapat
dihadapkan
baik
pada
nilai
dasar
(fundamental), pada nilai instrumental dan pada nilai
fraksis (pengamalan).
Ancaman terhadap nilai dasar ancaman
terhadap dalil-dalil pokok pancasila (sila ke 1-5).
Kemudian ancaman terhadap nilai instrumental,
berarti jika sarana dan lembaga-lembaga yang
memungkinkan terlaksananya nilai dasar tidak sesuai
atau bertentangan dengan nilai dasar pancasila
tersebut.
Misalnya masih digunakannya sebagian aturan
hukum produk kolonial (Belanda) saat ini yang
sebagian besar bertentangan dengan nilai dasar
pancasila.
Sedangkan ancaman terhadap
nilai fraksis adalah kendati pun nilai
instrumentalnya telah disesuaikan
dengan nilai dasar, akan tetapi
tidak
dilaksanakan
dalam
kenyataan. Misalnya antara lain
dalam hal penanggulangan korupsi
di Indonesia yg semakin hari
semakin krusial dan ribet.
Lanjutan ancaman …

Pembinaan yang harus dilakukan :
Terhadap ancaman pada nilai
dasar, maka pembinaan yang harus
dilakukan adalah semua nilai dasar
pancasila harus di rumuskan kembali
maknanya
secara
jernih
dan
sistematis,
sehingga
dapat
menangkal setiap ancaman dari nilainilai ideologi lain yang saat ini sangat
mudah masuk ke dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
Kemudian terhadap ancaman pada
nilai instrumental, maka pembinaan yang
harus di lakukan adalah bahwa semua
konsensus nasional sejak tahun 1945
sampai jatuhnya rezim orde baru tahun
1989 harus ditinjau kembali dan disesuaikan
kembali dengan nilai dasar ideologi
Pancasila.
Sedangkan ancaman terhadap nilai
fraksis, maka semua nilai dasar yang telah
disesuaikan dengan pancasila tersebut
harus dilaksanakan dalam kenyataan
kehidupan
sehari-hari
terutama
oleh
pemimpin bangsa baik formal maupun
informal di semua tingkatan masyarakat.
2. Pembinaan Gatra Politik
Politik adalah segala hal yang berhubungan
dengan negara/kekuasaan (polis=kota, taia =
urusan).
Namun dalam arti luas, politik di artikan dengan
cara atau usaha untuk mewujudkan cita-cita atau
tujuan ideologi.
Dalam pembahasan ini karena politik dikaitkan
dengan ketahanan nasional, maka yang
dimaksudkan adalah ketahanan sistem politik
yang diartikan dengan : kondisi dinamik
kehidupan politik suatu bangsa yang berisi
keuletan dalam menghadapi ATHG yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup politik
Ancaman gatra politik :
Ancamannya terjadi jika sistem politik yang
berlaku tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi
pokoknya yakni fungsi integrasi dan fungsi adaptasi.
Fungsi integrasi diartikan mempersatukan di
antara komponen-komponen politik yang ada,
terutama antara pemerintah dengan masyarakat.
Sedangkan fungsi adaptasi adalah menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat.
Indikasi adanya ancaman terhadap sistem
politik,
antara
lain
jika
berbagai
bentuk
ketidakpercayaan/ketidakpuasan
masyarakat
terhadap pemerintah semakin meluas.
Lanjutan ancaman gatra …

Pembinaan yang harus dilakukan :
Kelemahan utama perkembangan sistem politik
di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia
adalah terlalu dominan dan luasnya kekuasaan
pemerintah (presiden) sehingga melahirkan berbagai
bentuk penyelewengan kekuasaan dan keuangan
negara (KKN).
Hal ini sesuai dengan aksioma politik dari Lord
Acton yang menyatakan : power tends to corupt and
absolute power tends to corupt absolutely.
Karena itu upaya pembinaan yang utama
terhadap
gatra
politik
adalah
bagaimanan
memberikan pengaturan dan pembatasan yang
tegas dan jelas terhadap wewenang dan kekuasaan
presiden serta memberdayakan pengawasan
masyarakat (pers, LSM, parpol, dsb).
3. Pembinaan Gatra Ekonomi
Gatra ekonomi merupakan mata rantai paling lemah dari
mata rantai ketahanan nasional Indonesia secara
keseluruhan saat ini. Hal ini karena terjadinya miss
managemen dalam kebijaksanaan pembangunan ekonomi
nasional selama orde baru, yakni terlalu berorientasi pada
pembangunan ekonomi makro dengan mengejar
pertumbuhan dan mengenyampingkan pemerataan.
Akibatnya muncullah kesenjangan sosial yang makin lama
makin meluas di kalangan masyarakat.
Pembinaan yang harus dilakukan :
Pembinaannya adalah dengan melakukan perubahan
mendasar terhadap paradigma pembangunan ekonomi
nasional dari pembangunan ekonomi makro dan mengejar
pertumbuhan ke pembangunan ekonomi kerakyatan
dengan lebih berorietasi pada sektor pertanian dan agro
industri serta dengan lebih memacu aspek pemerataan
hasil pembangunan dalam arti yang luas
4. Pembinaan Gatra Sosial dan Budaya
Sosial
diartikan
dengan
suatu
kesatuan
masyarakat yang hidup bersama dan saling
berinteraksi dalam waktu yang cukup lama,
memiliki tujuan bersama serta di ikat oleh aturanaturan khusus.
Sedangkan kebudayaan secara umum diartikan
dengan hasil cipta, karya dan karsa manusia.
Namun dalam pembahasan ini kebudayaan
diartikan dalam pengertian sempit yakni
kebiasaan-kebiasaan
yang
dilakukan
oleh
sekelompok masyarakat secara berulang-ulang
dalam waktu yang cukup lama dan kebiasaan
tersebut di anggap bernilai baik serta ingin
Lanjutan pembinaan gatra …
Ancaman yang dihadapi :
Seiring dengan era globalisasi, maka ancaman
terhadap gatra sosial dan budaya Indonesia saat ini juga
semakin besar. Apalagi sikap mental bangsa Indonesia yang
umumnya cenderung menilai segala yang datang dari barat itu
selalu lebih unggul dan patut ditiru (sikap mental replika).
Lebih parah lagi adalah proses peniruan umumnya ditujukan
bukan pada inti budaya barat (seperti profesional, menghargai
waktu, dsb), tetapi lebih pada ekses dari budaya barat yang
sekuler, liberal, dan materilealistik.
Pembinaan yang harus dilakukan :
Pembinaannya adalah terutama dengan meningkatkan
pemahaman, kesadaran dan penghargaan terhadap nilai-nilai
budaya bangsa sendiri. Yakni nilai luhur budaya pancasila
yang selalu menjaga keseimbangan yang hrmonis antara
hubungan manuisa dengan dirinya, dengan masyarakat,
dengan Tuhan serta keseimbangan antara kemajuan fisik
material dengan kesejahteraan mental spiritul dan
keseimbangan antara kepentingan dunia dengan akhirat.
5. Pembinaan Gatra Hankam
Pertahanan adalah upaya untuk menggagalkan dan
meniadakan setiap ancaman terhadap bangsa dan
negara terutama yang datang dari luar negeri.
Strategi Indonesia dalam bidang pertahanan ini
bersifat defensif aktif, artinya Indonesia tidak
menunggu untuk diserang negara lain.
Tetapi secara aktif melakukan operasi (inteligen dan
militer) untuk menghancurkan musuh ditempat
mereka mempersiapkan diri sebelum serangan
terjadi. Sedangkan keamanan adalah upaya untuk
mencegah terjadinya gangguan terhadap keamanan
bangsa dan negara terutama yang berasal dari dalam
negeri. Dalam kaitan ini Indonesia menganut strategi
prefentif aktif, artinya polri dalam pelaksanaan
tugasnya harus giat bertindak untuk mencegah
sebelum gangguan keamanan terjadi.
Lanjutan pembinaan gatra …

Ancaman yang dihadapi :
Ancaman utama gatra Hankam Indonesia saat ini
adalah terutama datang dari dalam negeri, antara lain :
KKN, ancaman disintegrasi, narkoba, dsb). Sedangkan
ancaman dari luar negeri, terutama dalam bentuk rivalitas
negara-negara besar dalam memperebutkan penguasaan
ekonomi nasional Indonesia.
Pembinaan yang harus dilakukan :
Terhadap ancaman bahaya korupsi pembinaan
yang harus ditingkatkan adalah mengoptimalkan peran
fungsi pengawasan terhadap penggunaan kekuasaan
negara dan dari aspek teknis yuridis perlu diterapkan
sistem pembuktian terbalik dalam penyelidikan dan
penyidikan kasus korupsi di Indonesia. Terhadap ancaman
disintegrasi perlu dipercepat upaya pemerataan hasil
pembangunan di semua bidang dan terhadap ancaman
narkoba perlu ditingkatkan ancaman hukuman maksimal
(hukuman mati) bagi setiap pengedar narkotika dan
•TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
nuffiq ahmad
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
Jemi22
 
Makalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalMakalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan Nasional
Hera Rosdiana
 
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
Ervina Nurjanah
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
ahmad sururi
 

What's hot (20)

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
Presentasi Bela Negara
Presentasi Bela NegaraPresentasi Bela Negara
Presentasi Bela Negara
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
 
Makalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalMakalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan Nasional
 
Makalah "Geostrategi"
Makalah "Geostrategi"Makalah "Geostrategi"
Makalah "Geostrategi"
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Geostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasionalGeostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasional
 
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.pptPancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Ppt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantaraPpt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantara
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
 
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Geostrategi ppt
Geostrategi pptGeostrategi ppt
Geostrategi ppt
 

Viewers also liked

91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
Arya Ningrat
 
Alur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iain
Alur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iainAlur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iain
Alur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iain
Arya Ningrat
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
Arya Ningrat
 
Budaya politik dan praktiknya
Budaya politik dan praktiknyaBudaya politik dan praktiknya
Budaya politik dan praktiknya
Arya Ningrat
 
Denah jarak rumah dengan sekolah
Denah jarak rumah dengan sekolahDenah jarak rumah dengan sekolah
Denah jarak rumah dengan sekolah
Arya Ningrat
 
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013
Arya Ningrat
 
Cover pak pikar backgroun blkg a4
Cover pak pikar backgroun blkg a4Cover pak pikar backgroun blkg a4
Cover pak pikar backgroun blkg a4
Arya Ningrat
 
Materi kuliah-agama-etika-islam
Materi kuliah-agama-etika-islamMateri kuliah-agama-etika-islam
Materi kuliah-agama-etika-islam
Arya Ningrat
 

Viewers also liked (20)

91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
91706499 tugas1-makalah-peran-pemimpin-pada-organisasi-publik
 
Daftar isi 1
Daftar isi 1Daftar isi 1
Daftar isi 1
 
Alur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iain
Alur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iainAlur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iain
Alur pendaftaran um ptain 2014 jalur ujian tertulis iain
 
Jawaban no pbm
Jawaban no pbmJawaban no pbm
Jawaban no pbm
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Dapodik ltj
Dapodik  ltjDapodik  ltj
Dapodik ltj
 
Budaya politik dan praktiknya
Budaya politik dan praktiknyaBudaya politik dan praktiknya
Budaya politik dan praktiknya
 
Anime saed
Anime saedAnime saed
Anime saed
 
Makalah kiki
Makalah kikiMakalah kiki
Makalah kiki
 
Denah jarak rumah dengan sekolah
Denah jarak rumah dengan sekolahDenah jarak rumah dengan sekolah
Denah jarak rumah dengan sekolah
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013
Pengumuman penerimaan cpns kemenkes tahun 2013
 
Rizkan 2
Rizkan 2Rizkan 2
Rizkan 2
 
Cover pak pikar backgroun blkg a4
Cover pak pikar backgroun blkg a4Cover pak pikar backgroun blkg a4
Cover pak pikar backgroun blkg a4
 
Apel
ApelApel
Apel
 
Ancaman krisis
Ancaman krisisAncaman krisis
Ancaman krisis
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Desa siaga
Desa siagaDesa siaga
Desa siaga
 
Materi kuliah-agama-etika-islam
Materi kuliah-agama-etika-islamMateri kuliah-agama-etika-islam
Materi kuliah-agama-etika-islam
 

Similar to Ketahanan nasional

Pembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasionalPembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasional
Rosmarosyam
 
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negaraPresentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
Nia_rakhmayanti
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
natal kristiono
 
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
natal kristiono
 

Similar to Ketahanan nasional (20)

Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Pembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasionalPembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasional
 
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negaraPresentasi pkn - sistem ketahanan negara
Presentasi pkn - sistem ketahanan negara
 
Geostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasionalGeostrategis dan ketahanan nasional
Geostrategis dan ketahanan nasional
 
Paper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewiPaper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
11. geostrategi
11. geostrategi11. geostrategi
11. geostrategi
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
 
Bab viii geostrategi
Bab viii geostrategiBab viii geostrategi
Bab viii geostrategi
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
 
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
 
Ketahanan Nasional (1).ppt
Ketahanan Nasional (1).pptKetahanan Nasional (1).ppt
Ketahanan Nasional (1).ppt
 
Paper pkn
Paper  pknPaper  pkn
Paper pkn
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi IndonesiaKetahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Bela Negara dan Kedisiplinan
Bela Negara dan KedisiplinanBela Negara dan Kedisiplinan
Bela Negara dan Kedisiplinan
 

More from Arya Ningrat

Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
Arya Ningrat
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Arya Ningrat
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
Arya Ningrat
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
Arya Ningrat
 
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Arya Ningrat
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
Arya Ningrat
 

More from Arya Ningrat (20)

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
 
Roster 2
Roster 2Roster 2
Roster 2
 
Roster
RosterRoster
Roster
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
 
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1Denah jarak rumah dengan sekolah 1
Denah jarak rumah dengan sekolah 1
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
 

Ketahanan nasional

  • 2. Istilah Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional merupakan istilah khas Indonesia dan baru dikenal sejak sekitar awal tahun 1960-an dan kemudian semakin populer sejak setelah tahun 1965, terutama pasca tragedi G-30S-PKI dan setelah berdirinya Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANNAS). Selanjutnya Lemhannas pulalah yang semakin mempopulerkan istilah Ketahanan Nasional serta menyempurnakan baik rumusan begitu juga substansinya.
  • 3. Lanjutan Istilah…. Dalam terminologi asing (barat), untuk terminologi yang kurang lebih semakna dengan Ketahanan Nasional dikenal istilah : National Power (Kekuatan Nasional). Hal ini sebagaimana dipopulerkan oleh Hans Morgenthau dalam bukunya “Politics Among Nation”. Dalam bukunya itu Morgenthau menjelaskan tentang apa yang disebutnya dengan istilah “The elements of National Powers” yang bermakna beberapa unsur yang harus dipenuhi suatu negara agar memiliki kekuatan nasional.
  • 4. Kekuatan nasional tersebut antara lain: wilayah yang luas, sumber daya alam yang besar, kapasitas industri, penguasaan teknologi, kesiapsiagaan militer, kepemimpinan yang efektif, dan kualitas/kuantitas angkatan perang.
  • 5. Kenapa bangsa Indonesia menggunakan istilah Ketahanan Nasional? • Kenapa tidak mengadopsi istilah Kekuatan Nasional saja yang telah leih duluan populer? Jawabannya adalah : karena istilah Ketahanan Nasional dipandang lebih sesuai dengan dinamika sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang selama berabad-abad lamanya berhasil mempertahankan kelangsungan hidup (survival)nya sebagai sebuah bangsa. • Dimaksudkan dengan “dinamika perjuangan bangsa Indonesia” adalah dinamika (pasang surut) perjuangan bangsa Indonesia sejak masa pra kolonial, dalam era kiolonial, era Orde Lama, Orde Baru dan seterusnya hingga saat ini.
  • 6. Lanjutan kenapa….. Perjuangan bangsa Indonesia yang paling berat adalah pada masa Orde lama yang hampir saja membuat NKRI menjadi bubar sebagaimana diperkirakan sebagaian pengamat asing. Ternyata analisis para pengamat asing tersebut meleset, terbukti bangsa Indonesia berhasil melalui tantangan berat tersebut dengan selamat.
  • 7. Pertanyaannya adalah, kenapa bangsa Indonesia sampai saat ini tetap eksis dan survive? Jawabannya, jelas bukan dikarenakan bangsa Indonesia kuat, tapi karena memiliki ketahanan sebagai sebuah bangsa. Ketahanan berasal dari akar kata “tahan” yang berarti: tahan penderitaan, tabah, kuat dapat menguasai diri, dan tidak mengenal menyerah. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa istilah Ketahanan Nasional memiliki kandungan makna yang lebih luas dibandingkan istilah kekuatan nasional yang perbedaannya dapat dijelskan sbb :
  • 8. Beberapa perbedaan : No National Power Ketahanan Nasional 1 Totalitas: kekuatan fisik dan abstrak, tetapi tidak termasuk(kekuatan spritual.) Ditujukan secara langsung untuk memelihara keamanan. Totalitas: kekuatan fisik dan abstrak+spritual 2 3 4 5 Penggunaannya secara langsung berupa kemampuan (power) terhadap pihak lawan. Lebih menonjolkan faktor kekuatan fisik dari abstrak Dalam upaya mewujudkan keamanan, pertama dengan penangkalan dan dengan menonjolkan pemberian hukuman terhadap pihak lawan Ditujukan secara langsung untuk memelihara keamanan dan kesejahteraan. Melalui gabungan anatara kekuatan, wibawa dan kemampuan terhadap pihak lawan Pertama digunakan kekuatann abstrak, jika gagal baru kekeuatan fisik Lebih menonjolkan pendekatan persuasif
  • 9. Pengertian Ketahanan Nasional 1. Pengertian secara konstitusional (dalam GBHN) : “Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakekatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara”.
  • 10. Lanjutan Pengertian …. 2. Pengertian secara politik hukum (Penjelasan UU No. 20 Tahun 1982,tentang: Hankamneg RI): “Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia pada hakekatnya adalah konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD-1945”.
  • 11. 3. Pengertian secara operasional (rumusan Lemhannas) : “Ketahanan Nasional Indonesia merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembamngkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,tantangan,hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung atau tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup serta perjuangan mengejar tujuan nasional”.
  • 12. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas daoat disimpulkan bahwa Ketahanan Nasional pada dasarnyanya merupakan resultante (hasil/akibat) dari interaksi dua himpunan faktor, yakni himpunan faktor ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan) dan himpunan faktor K4 (keuletan, ketangguhan, kemampuan dankekuatan). Hubungan antara kedua himpunan faktor tersebut berbanding terbalik, artinya jika perkembangan ATHG lebih cepat dari perkembangan K4, berarti ketahanan nasional saat itu lemah. Sebaliknya jika perkembangan K4 yang lebih cepat dari ATHG, berarti Ketahanan Nasional kuat.
  • 13. Strategi dasarnya adalah… Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka strategi dasar yang harus dianut bangsa Indonesia agar ketahanan nasionalnya selalu kokoh dan kuat adalah dengan cara selalu mengupayakan agar perkembangan K4 selalu mengungguli perkembangan ATHG setiap saat dan hal itu itu harus dilakukan secara terencana dan terpadu. Dan jalan ke arah tersebut hanya satu, yakni dengan pelaksanaan pembangunan nasional di semua bidang, karena untuk membangun ketahanan nasional yang kuat dibutuhkan kesuksesan pelaksaaan pembangunan nasional dan sebaliknya suksesnya pelaksanaan pembangunan nasional juga sangat dipengaruhi oleh tingkat ketahanan nasional yang kokoh dan kuat.
  • 14. PERKEMBANGAN TEORI KETAHANAN NASIONAL Jika rumusan ketahanan nasional sejak awal diperkenalkan sampai saat ini kita telaah secara kritis, maka akan terlihat bahwa konsep atau teori ketahanan nasional telah mengalami berbagai perkembangan sebagai berikut :
  • 15. 1. Ketahanan nasional sebagai kondisi dinamis Sebagai kondisi dinamis, maka ketahanan nasional mengacu kepada pengalaman empirik, artinya pada keadaan nyata yang berkembang dalam masyarakat dan dapat diamati dengan panca indera manusia. Dalam hubungan ini, maka yang menjadi fokus perhatian adalah adanya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) di satu pihak, serta adanya keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuan (K4) di pihak lain. Untuk dapat memahami perkembangan kedua hal tersebut, maka bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah mengadakan telaahan strategi nasional (TELSTRANAS) sehingga dapat diketahui ATHG yang di hadapi bangsa Indonesia di semua bidang untuk setiap 10 tahun ke depan serta kekuatan apa yang kita miliki buat mengatasinya.
  • 16. 2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan negara Dalam kaitan ini, maka fokus perhatian diarahkan pada upaya menata hubungan antara aspek kesejahteraan dan keamanan dalam arti luas. Artinya suatu bangsa dan negara akan memiliki ketahanan nasional yang kuat dan kokoh jika bangsa tersebut mampu menata (mengharmonikan) kesejahteraan dan keamanan rakyatnya secara baik.
  • 17. 3. Ketahanan nasional sebagai metoda berfikir Sebagai metoda berfikir, maka berarti suatu pendekatan khas ketahanan nasional yang membedakannya dengan metoda-metoda berfikir lainnya. Dalam dunia akademis dikenal dua metoda berfikir yakni metoda berfikir induktif dan deduktif. Metoda yang sama juga digunakan dalam ketahanan nasional, tetapi dengan suatu tambahan bahwa dalam metoda berfikir ketahanan nasional seluruh bidang (gatra) di lihat secara utuh dan menyeluruh (komprehensif integral) karena itu metoda berfikir ketahanan nasional disebut juga dengan metoda berfikir secara sistemik.
  • 18. PEMBINAAN KETAHANAN NASIONAL Ketahanan nasional suatu bangsa dan negara akan kuat dan kokoh, jika dilakukan upaya pembinaan/pengembangan terhadap setiap bidang (gatra) secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Sehubungan dengan hal ini, pembinaan ketahanan nasional menggunakan pendekatan asta gatra (8 aspek) yang merupakan keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara.
  • 19. 1. a. b. Pembinaan terhadap asta gatra tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Pembinaan Gatra Ideologi Secara sederhana ideologi dapat diartikan dengan impian seseorang (sekelompok orang) tentang masa depan. Karena itu, suatu ideologi ada yang baik ada juga yang kurang/tidak baik. Menurut Dr. Alfian (mantan ketua LIPI), suatu ideologi yang baik setidaknya harus memenuhi 3 aspek nilai, yakni : aspek idealisme : artinya ideologi tersebut harus bertujuan baik aspek realita : artinya tujuan ideologi
  • 20. c. aspek fleksibilitas : artinya nilai yang dimiliki ideologi tersebut harus fleksibel (terbuka), sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada masyarakat penganutnya. Jika suatu ideologi memenuhi ketiga aspek nilai di atas berarti ideologi tersebut dikatan sbg ideologi yang baik, maju dan modern. Komunisme misalnya jelas bukan ideologi yang baik, karena tidak memenuhi ketiga aspek nilai di atas. Sebaliknya pancasila diyakini memiliki ketiga aspek nilai di atas.
  • 21. Pancasila sbg ideologi modern • Tujuan : Terwujudnya masyarakat Pancasilais, yakni suatu bentuk masyarakat yang maju sec. iptek, tetapi tetap bersandar pada nilai-nilai luhur agama dan budayanya. • Nilai yang terkandung dlm Pancasila diyakini sangat fleksibel, artinya terbuka menerima perbahan, terbukti nilai-nilai Pancasila dapat menyesuaikan diri dgn dinamika masy. Indonesia yg mengalami berbagai perubahan yg cepat dan dinamis.
  • 22. Kandungan nilai Pancasila • Sebagai suatu ideologi, Pancasila memiliki baik nilai dasar (fundamental), nilai instrumental dan nilai fraksis. Nilai dasar Pancasila, yakni : a. nilai religiusitas b. nilai humanitas c. nilai nasionalitas d. demokrasi/musyawarah mupakat e. nilai keadilan sosial (sosialisme).
  • 23. Kandungan nilai … • Nilai instrumental adalah nilai-nilai/sarana dan lembaga atau peraturan perUUngan yang memungkinkan terlaksananya nilai dasar mulai dari UUD-1945 sp peraturan yg paling rendah. • Sedangkan nilai fraksis, dimaksudkan adalah metode/pola penerapan nilai-nilai Pancasila dlm kehidupan berbangsa dan bernegara. • Dikaitkan dgn Pancasila sbg sebuah ideologi terbuka, maka fleksibiltas Pancasila terletak pd nilai instrumental dan ilai fraksis, tidak pd nilai dasar (fundamental) yg sudah bersifat final.
  • 24. Ancaman yang dihadapi : Ancaman terhadap ketahanan bidang ideologi dapat dihadapkan baik pada nilai dasar (fundamental), pada nilai instrumental dan pada nilai fraksis (pengamalan). Ancaman terhadap nilai dasar ancaman terhadap dalil-dalil pokok pancasila (sila ke 1-5). Kemudian ancaman terhadap nilai instrumental, berarti jika sarana dan lembaga-lembaga yang memungkinkan terlaksananya nilai dasar tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai dasar pancasila tersebut. Misalnya masih digunakannya sebagian aturan hukum produk kolonial (Belanda) saat ini yang sebagian besar bertentangan dengan nilai dasar pancasila.
  • 25. Sedangkan ancaman terhadap nilai fraksis adalah kendati pun nilai instrumentalnya telah disesuaikan dengan nilai dasar, akan tetapi tidak dilaksanakan dalam kenyataan. Misalnya antara lain dalam hal penanggulangan korupsi di Indonesia yg semakin hari semakin krusial dan ribet.
  • 26. Lanjutan ancaman … Pembinaan yang harus dilakukan : Terhadap ancaman pada nilai dasar, maka pembinaan yang harus dilakukan adalah semua nilai dasar pancasila harus di rumuskan kembali maknanya secara jernih dan sistematis, sehingga dapat menangkal setiap ancaman dari nilainilai ideologi lain yang saat ini sangat mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
  • 27. Kemudian terhadap ancaman pada nilai instrumental, maka pembinaan yang harus di lakukan adalah bahwa semua konsensus nasional sejak tahun 1945 sampai jatuhnya rezim orde baru tahun 1989 harus ditinjau kembali dan disesuaikan kembali dengan nilai dasar ideologi Pancasila. Sedangkan ancaman terhadap nilai fraksis, maka semua nilai dasar yang telah disesuaikan dengan pancasila tersebut harus dilaksanakan dalam kenyataan kehidupan sehari-hari terutama oleh pemimpin bangsa baik formal maupun informal di semua tingkatan masyarakat.
  • 28. 2. Pembinaan Gatra Politik Politik adalah segala hal yang berhubungan dengan negara/kekuasaan (polis=kota, taia = urusan). Namun dalam arti luas, politik di artikan dengan cara atau usaha untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan ideologi. Dalam pembahasan ini karena politik dikaitkan dengan ketahanan nasional, maka yang dimaksudkan adalah ketahanan sistem politik yang diartikan dengan : kondisi dinamik kehidupan politik suatu bangsa yang berisi keuletan dalam menghadapi ATHG yang dapat membahayakan kelangsungan hidup politik
  • 29. Ancaman gatra politik : Ancamannya terjadi jika sistem politik yang berlaku tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi pokoknya yakni fungsi integrasi dan fungsi adaptasi. Fungsi integrasi diartikan mempersatukan di antara komponen-komponen politik yang ada, terutama antara pemerintah dengan masyarakat. Sedangkan fungsi adaptasi adalah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Indikasi adanya ancaman terhadap sistem politik, antara lain jika berbagai bentuk ketidakpercayaan/ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah semakin meluas.
  • 30. Lanjutan ancaman gatra … Pembinaan yang harus dilakukan : Kelemahan utama perkembangan sistem politik di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia adalah terlalu dominan dan luasnya kekuasaan pemerintah (presiden) sehingga melahirkan berbagai bentuk penyelewengan kekuasaan dan keuangan negara (KKN). Hal ini sesuai dengan aksioma politik dari Lord Acton yang menyatakan : power tends to corupt and absolute power tends to corupt absolutely. Karena itu upaya pembinaan yang utama terhadap gatra politik adalah bagaimanan memberikan pengaturan dan pembatasan yang tegas dan jelas terhadap wewenang dan kekuasaan presiden serta memberdayakan pengawasan masyarakat (pers, LSM, parpol, dsb).
  • 31. 3. Pembinaan Gatra Ekonomi Gatra ekonomi merupakan mata rantai paling lemah dari mata rantai ketahanan nasional Indonesia secara keseluruhan saat ini. Hal ini karena terjadinya miss managemen dalam kebijaksanaan pembangunan ekonomi nasional selama orde baru, yakni terlalu berorientasi pada pembangunan ekonomi makro dengan mengejar pertumbuhan dan mengenyampingkan pemerataan. Akibatnya muncullah kesenjangan sosial yang makin lama makin meluas di kalangan masyarakat. Pembinaan yang harus dilakukan : Pembinaannya adalah dengan melakukan perubahan mendasar terhadap paradigma pembangunan ekonomi nasional dari pembangunan ekonomi makro dan mengejar pertumbuhan ke pembangunan ekonomi kerakyatan dengan lebih berorietasi pada sektor pertanian dan agro industri serta dengan lebih memacu aspek pemerataan hasil pembangunan dalam arti yang luas
  • 32. 4. Pembinaan Gatra Sosial dan Budaya Sosial diartikan dengan suatu kesatuan masyarakat yang hidup bersama dan saling berinteraksi dalam waktu yang cukup lama, memiliki tujuan bersama serta di ikat oleh aturanaturan khusus. Sedangkan kebudayaan secara umum diartikan dengan hasil cipta, karya dan karsa manusia. Namun dalam pembahasan ini kebudayaan diartikan dalam pengertian sempit yakni kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat secara berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dan kebiasaan tersebut di anggap bernilai baik serta ingin
  • 33. Lanjutan pembinaan gatra … Ancaman yang dihadapi : Seiring dengan era globalisasi, maka ancaman terhadap gatra sosial dan budaya Indonesia saat ini juga semakin besar. Apalagi sikap mental bangsa Indonesia yang umumnya cenderung menilai segala yang datang dari barat itu selalu lebih unggul dan patut ditiru (sikap mental replika). Lebih parah lagi adalah proses peniruan umumnya ditujukan bukan pada inti budaya barat (seperti profesional, menghargai waktu, dsb), tetapi lebih pada ekses dari budaya barat yang sekuler, liberal, dan materilealistik. Pembinaan yang harus dilakukan : Pembinaannya adalah terutama dengan meningkatkan pemahaman, kesadaran dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya bangsa sendiri. Yakni nilai luhur budaya pancasila yang selalu menjaga keseimbangan yang hrmonis antara hubungan manuisa dengan dirinya, dengan masyarakat, dengan Tuhan serta keseimbangan antara kemajuan fisik material dengan kesejahteraan mental spiritul dan keseimbangan antara kepentingan dunia dengan akhirat.
  • 34. 5. Pembinaan Gatra Hankam Pertahanan adalah upaya untuk menggagalkan dan meniadakan setiap ancaman terhadap bangsa dan negara terutama yang datang dari luar negeri. Strategi Indonesia dalam bidang pertahanan ini bersifat defensif aktif, artinya Indonesia tidak menunggu untuk diserang negara lain. Tetapi secara aktif melakukan operasi (inteligen dan militer) untuk menghancurkan musuh ditempat mereka mempersiapkan diri sebelum serangan terjadi. Sedangkan keamanan adalah upaya untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap keamanan bangsa dan negara terutama yang berasal dari dalam negeri. Dalam kaitan ini Indonesia menganut strategi prefentif aktif, artinya polri dalam pelaksanaan tugasnya harus giat bertindak untuk mencegah sebelum gangguan keamanan terjadi.
  • 35. Lanjutan pembinaan gatra … Ancaman yang dihadapi : Ancaman utama gatra Hankam Indonesia saat ini adalah terutama datang dari dalam negeri, antara lain : KKN, ancaman disintegrasi, narkoba, dsb). Sedangkan ancaman dari luar negeri, terutama dalam bentuk rivalitas negara-negara besar dalam memperebutkan penguasaan ekonomi nasional Indonesia. Pembinaan yang harus dilakukan : Terhadap ancaman bahaya korupsi pembinaan yang harus ditingkatkan adalah mengoptimalkan peran fungsi pengawasan terhadap penggunaan kekuasaan negara dan dari aspek teknis yuridis perlu diterapkan sistem pembuktian terbalik dalam penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi di Indonesia. Terhadap ancaman disintegrasi perlu dipercepat upaya pemerataan hasil pembangunan di semua bidang dan terhadap ancaman narkoba perlu ditingkatkan ancaman hukuman maksimal (hukuman mati) bagi setiap pengedar narkotika dan