SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK UNSUR
Bab I

1

Struktur Atom dan Tabel
Periodik Unsur
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Peta Konsep
Eksperimen yang Menunjukkan
Adanya Elektron, Proton, Inti
Atom, dan Neutron

Spektrum
Garis
sebagai dasar

menghasilkan

Teori Atom
Bohr
Massa atom Relatif/
Massa Molekul Relatif

dapat menentukan

Distribusi
Elektron
sebagai dasar

Tabel Periodik
Unsur
pengelompokan

Sifat Keperiodikan Unsur

untuk memperkirakan

Sifat Logam/Nonlogam, Jari-Jari Atom/Ion,
Kerapatan Massa, Kekerasan, Titik Leleh,
Titik Didih, Energi Ionisasi, Afinitas Elektron,
Elektronegativitas, Kereaktifan
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

A. Struktur Atom
Teori atom Dalton (1804):
1. Suatu zat tersusun dari suatu partikel sangat kecil yang tidak
dapat dibagi lagi, yaitu atom.
2. Atom dari suatu unsur yang sama adalah identik dan memiliki
berat, ukuran, serta bentuk yang sama, tetapi berbeda dari
atom-atom unsur lain.
3. Atom suatu unsur bersifat permanen dan tidak dapat teruraikan.
4. Suatu senyawa terbentuk dari penggabungan dua atau lebih
atom unsur.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

1. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Elektron
Sinar katode keluar dari katode (elektrode negatif) menuju ke
anode (elektrode positif).
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Sifat-sifat sinar katode, antara lain sebagai berikut.
1. Bergerak lurus dari katode menuju anode.
2. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan.
3. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan negatif.
4. Partikel katode tidak bergantung pada bahan katode maupun
gas yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
semua atom terdapat partikel yang bermuatan negatif. Oleh
Thomson, partikel ini disebut elektron.
5. Muatan elektron = 1,6 x 10–19 coulomb, sedangkan massanya
= 9,107 x 10–28 g.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Berdasarkan penemuan elektron, J.J. Thomson (1904)
mengemukakan teori atomnya sebagai berikut.
Atom merupakan suatu bola pejal yang bermuatan positif. Di
tempat-tempat tertentu terdapat elektron yang bermuatan negatif.
Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

2. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Proton
Jika pada percobaan sinar katode digunakan katode yang berlubang
dan dinding belakangnya dilapisi dengan ZnS, pada dinding belakang
tersebut akan terjadi perpendaran. Hal ini mengindikasikan bahwa
ada partikel dari anode yang menumbuk lapisan ZnS yang berada di
belakang lempeng katode.
Sinar yang dihasilkan
tersebut berupa partikel
positif yang juga disebut
sinar terusan atau sinar
kanal.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

 Sinar positif bergantung pada jenis gas yang digunakan.
 Untuk gas hidrogen (gas yang paling ringan), sinar positif
tersebut massanya = 1.837 x massa 1 elektron atau
1,6729 x 10–24 g (1,00758 satuan massa atom).
 Atom hidrogen merupakan atom yang paling ringan, dianggap
bahwa ion hidrogen adalah suatu partikel dasar yang
mengandung muatan positif. Partikel tersebut disebut proton.
 Muatan proton sama dengan muatan elektron, tetapi tandanya
berlawanan.
 Banyaknya proton dalam suatu atom khas bagi suatu atom,
misalnya atom karbon mempunyai jumlah proton 6, oksigen 8,
dan natrium 11.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

3. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Inti Atom
Ernest Rutherford (1909) melakukan eksperimen dengan
menembakkan partikel alfa (α) pada suatu lempeng logam yang
tipis. Hasil eksperimennya menunjukkan bahwa sebagian besar
partikel alfa diteruskan dan hanya sebagian kecil yang
dihamburkan dan dipantulkan.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Adanya partikel alfa yang dihamburkan menunjukkan bahwa seluruh
muatan positif dan hampir seluruh massa atom terkonsentrasi pada
pusat atom yang disebut inti atom.
Sebagian besar partikel alfa diteruskan dan hanya sebagian kecil yang
dihamburkan. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian besar bagian
atom merupakan tempat yang kosong.
Teori atom Rutherford
Atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif.
Hampir seluruh massa atom terpusat pada inti. Elektron mengelilingi
inti atom dalam orbit tertentu pada jarak yang relatif besar dari inti.
Karena atom bersifat netral, jumlah elektron di dalam atom sama
dengan jumlah muatan inti atom.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

4. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Neutron
Pada tahun 1932, Chadwick menembakkan partikel alfa pada
lempeng berilium. Ternyata, dihasilkan partikel netral yang
kemudian disebut sebagai neutron.
Diperkirakan bahwa inti atom
tersusun dari proton dan neutron.
Jumlah neutron tidak merupakan
sifat khas dari suatu unsur.
Bagan eksperimen Chadwick
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

B. Nomor Atom dan Nomor Massa
 Nomor atom menyatakan jumlah proton yang terdapat dalam
inti atom.
 Nomor atom juga menyatakan jumlah elektron yang terdapat
dalam atom (untuk atom netral).
 Nomor massa menyatakan jumlah proton dan neutron yang
terdapat dalam inti atom.
X = lambang unsur
Z = nomor atom
A
= jumlah proton = jumlah elektron
X
( untuk atom netral )
Z
A = nomor massa
= jumlah proton (p) + neutron (n)
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Contoh:
Hitunglah jumlah proton, elektron, dan neutron untuk
16
23
A. 8 O
B. 11Na
Jawab:
A.

B.

16
8

23
11

O : nomor atom O = 8, jumlah proton = jumlah elektron = 8,
dan nomor massa O = 16
p + n = 16
8 + n = 16
n = jumlah neutron = 16 – 8 = 8

Na :

nomor atom Na = 11, jumlah proton = jumlah
elektron = 11, dan nomor massa Na = 23
p + n = 23
11 + n = 23
n = jumlah neutron = 23 – 11 = 12
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Isotop, Isobar, dan Isoton
Isotop adalah suatu unsur yang mempunyai nomor atom sama,
tetapi nomor massanya berbeda. Dengan kata lain, isotop adalah
suatu unsur yang jumlah protonnya sama, tetapi jumlah neutronnya
berbeda. Contohnya adalah
16
8

O dengan

17
8

O

Isobar adalah unsur-unsur yang nomor massanya sama, tetapi
nomor atomnya berbeda. Contohnya adalah
14
7

N dengan

14
6

C

Isoton adalah unsur-unsur yang berbeda, tetapi mempunyai
jumlah neutron yang sama. Contohnya adalah
23
11

Na dengan

24
12

Mg
Bab 1

Bab 3

Bab 2

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Contoh:
Isotop Cl terdiri atas
dan 25%

37
17

35
17

Cl dan

37
17

Cl . Jika terdapat 75%

Cl, berapa massa rata-rata atom Cl?

Jawab:
Massa rata-rata Cl = (75% x 35) + (25% x 37)
= 26,25 + 9,25
= 35,5

35
17

Cl

Bab 7
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

C. Teori Atom Niels Bohr
Niels Bohr mengemukakan teori atomnya yang bertitik tolak pada anggapan
berikut.
1. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti atom berada pada tingkat
energi atau lintasan tertentu yang disebut kulit atom.
Tingkat energi yang paling rendah adalah tingkat energi yang paling
dekat dengan inti atom dan disebut tingkat energi pertama atau kulit K.
Tingkat energi berikutnya berada lebih luar lagi atau disebut kulit L, M,
N, O, dan seterusnya.
2. Selama elektron bergerak dalam lintasannya, elektron tidak
memancarkan energinya dalam bentuk radiasi.
3. Elektron dapat pindah dari tingkat energi (lintasan) yang rendah (dekat
dengan inti atom) ke tingkat energi (lintasan) yang lebih tinggi (lebih jauh
dari inti) jika menyerap energi.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

4. Sebaliknya, elektron dapat melepaskan energi jika pindah dari tingkat
energi yang tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah

Banyaknya elektron maksimum yang ada di setiap kulit atom
dirumuskan = 2n2 , n = nomor kulit atom (nilai n = 1, 2, 3, 4, ...).
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Hubungan Distribusi Elektron dengan Sifat-Sifat Unsur
Sifat suatu unsur bergantung pada distribusi elektronnya.
 Unsur-unsur yang elektron valensinya kecil (≤ 3) bersifat
logam (umumnya keras, dapat ditempa, dapat menghantarkan
panas dan listrik, serta mudah membentuk ion positif).
 Unsur-unsur yang elektron valensinya besar (≥ 4) bersifat
nonlogam (umumnya lunak, tidak dapat ditempa, tidak dapat
menghantarkan arus listrik dan panas, serta mudah
membentuk ion negatif).
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

D. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul
Relatif (Mr)
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif suatu unsur X (Ar X) adalah perbandingan

1
massa rata-rata satu atom unsur tersebut dengan 12 x massa

satu atom 12C.

Ar X =

massa 1 atom X
1
massa 1 atom
12

12

C
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Contoh:
Tentukan massa atom relatif unsur:
A. N;
B. Na.
(Diketahui massa rata-rata 1 atom N = 14,0067 sma dan
massa rata-rata 1 atom Na = 22,99 sma.)
Jawab:
A. Ar N =

=

massa 1 atom N
1
massa 1 atom
12
14,0067 sma
1 sma

= 14,0067

12

C

massa 1 atom Na
B. Ar Na =
1
massa 1 atom 12 C
12
=

22,99 sma
1 sma

= 22,99
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relatif (Mr) suatu molekul Y adalah perbandingan

1
antara massa satu molekul Y dengan 12 × massa satu atom 12C.

Mr Y =

massa 1 molekul Y
1
massa 1 atom 12 C
12

Massa 1 molekul Y = jumlah massa dari atom-atom penyusun
molekul Y. Massa rumus relatif (Mr) menyatakan jumlah massa
atom yang tercantum dalam rumus kimia suatu zat.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Contoh:
Tentukan massa molekul relatif molekul-molekul (massa atom relatif
unsur-unsur lihat pada tabel periodik unsur dan gunakan bilangan
bulat): A. Al2(SO4)3;

B. Na2CO3.10H2O.

Jawab:
A. Al2(SO4)3 terdiri atas 2 atom Al, 3 atom S, dan (3 × 4) atom O.
Mr Al2(SO4)3 = 2.Ar Al + 3.Ar S + 12.Ar O
= 2(27) + 3(32) + 12(16)
= 342
B. Na2CO3.10H2O terdiri atas 2 atom Na, 1 atom C, (3 + 10) atom O,
dan (2 × 10) atom H.
Mr Na2CO3.10H2O = 2.Ar Na + 1.Ar C + 13.Ar O + 20.Ar H
= 2(23) + 1(12) + 13(16) + 20(1)
= 286
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

E. Tabel Periodik Unsur
1. Hukum Triade dari Dobereiner
Tiap-tiap tiga unsur yang mempunyai persamaan sifat disusun
dalam satu kelompok yang disebut triade. Ternyata, massa atom
unsur yang di tengah mendekati setengah jumlah massa atom
unsur pertama dan ketiga.
Setengah Jumlah Massa Atom
pertama dan ketiga

Triade

Massa atom

Ca
Sr
Ba

40
87
137

( 40 + 137 ) =

88,5

Cl
Br
I

35
80
127

( 40 + 137 ) =

80

2

2
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

2. Hukum Oktaf dari John Newlands
 John Newlands (1863) menyusun unsur-unsur menurut
naiknya massa atom.
 Dalam susunan unsur tersebut, unsur kedelapan mempunyai
sifat yang sama dengan unsur pertama, unsur kesembilan
sama dengan unsur kedua, dan seterusnya seperti oktaf
dalam musik.
 Beberapa unsur selanjutnya tidak menunjukkan kesamaan
sifat seperti yang diharapkan. Meskipun demikian, teori ini
merupakan pembuka jalan bagi penggolongan unsur.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

3. Tabel Periodik Unsur Mendeleyev dan Lothar Meyer
 Dmitri Ivanovich Mendeleyev (1869) menyelidiki hubungan
massa atom dengan sifat-sifat kimia.
 Bersamaan dengan itu, Lothar Meyer (1870) menyelidiki
hubungan massa atom dengan sifat-sifat fisika.
 Keduanya menghasilkan suatu daftar yang hampir sama.
Karena alasan-alasan Mendeleyev lebih kuat dan lebih dapat
dikembangkan, daftar tersebut lebih dikenal sebagai susunan
berkala Mendeleyev.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Pokok-pokok susunan unsur Mendeleyev:
1. Atom-atom disusun menurut naiknya massa atom dengan
mengutamakan sifat-sifatnya.
Setelah tercapai sejumlah unsur, sifatnya berulang kembali
(sifat-sifat unsur merupakan fungsi berkala dari massa atom).
2. Mendeleyev meramalkan adanya unsur-unsur dan sifat-sifatnya
yang belum diketahui pada saat itu.
3. Dalam susunan berkala Mendeleyev,
unsur dibagi menjadi 8 deret vertikal yang dinamakan golongan
dan diusahakan agar unsur-unsur dalam masing-masing
golongan mempunyai sifat-sifat yang sama.
4. Tempat-tempat yang kosong diramalkan Mendeleyev akan
ditempati oleh unsur-unsur yang nantinya ditemukan.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

4. Tabel Periodik Bentuk Panjang



Tabel berkala unsur yang baru disusun berdasarkan nomor
atom.



Sifat-sifat unsur merupakan fungsi berkala dari nomor
atomnya.



Tabel berkala unsur ini menghasilkan baris yang disebut
periode dan kolom yang disebut golongan.



Dalam satu golongan, unsur-unsur mempunyai kemiripan
sifat.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

a. Periode dan Golongan
1) Periode
 Periode adalah baris dengan nomor atom yang urut dari kiri ke
kanan.
 Periode juga menyatakan banyaknya kulit atom yang terisi
elektron.
 Dalam tabel periodik unsur, terdapat tujuh periode.

2) Golongan
 Golongan merupakan kolom yang berisi unsur-unsur yang
mempunyai kemiripan sifat.
 Ada dua golongan pokok, yaitu golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi).
 Pada golongan A, nomor golongan menunjukkan banyaknya
elektron pada kulit terluar (elektron valensi) yang sama.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

b. Menentukan Letak Periode dan Golongan Utama (A)
Suatu Unsur dalam Tabel Periodik Unsur
Untuk menentukan letak periode dan golongan utama (A) suatu
unsur dalam tabel periodik unsur, kita dapat menggunakan
pedoman sebagai berikut.
1. Menentukan distribusi elektron, yaitu susunan elektron pada
setiap kulit atom.
2. Menghitung banyaknya kulit atom yang terisi elektron. Jumlah
kulit atom yang terisi elektron menyatakan nomor periode atom
tersebut.
3. Menghitung banyaknya elektron yang menempati kulit atom
terluar. Jumlah elektron pada kulit terluar (elektron valensi)
menunjukkan nomor golongannya.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Contoh:
Tentukan letak periode dan golongan unsur nitrogen (N) dengan
nomor atom 7 dalam tabel periodik unsur serta tentukan elektron
valensinya.

Jawab:
Langkah ke-1, menentukan distribusi elektron N, yaitu K = 2; L = 5.
Langkah ke-2, menghitung banyaknya kulit atom yang terisi elektron.
Banyaknya kulit atom N yang terisi elektron = 2, yaitu kulit K
(berisi 2 elektron) dan kulit L (berisi 5 elektron).
Berarti, unsur N terletak pada periode ke-2.
Langkah ke-3, menghitung banyaknya elektron yang menempati kulit atom
terluar (elektron valensi).
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar (elektron valensi)
N = 5 (pada kulit L).
Jadi, N terletak pada golongan VA.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

F. Sifat Periodisitas Unsur
1. Sifat Logam dan Nonlogam
 Dalam tabel periodik unsur, sifat nonlogam bertambah dari kiri
ke kanan.
 Sebaliknya, dari kanan ke kiri sifat logamnya makin bertambah.
 Unsur yang dapat bersifat logam dan nonlogam disebut unsur
semilogam atau metaloid.

2. Jari-Jari Atom
 Jari-jari atom adalah jarak dari pusat inti sampai lintasan elektron
paling luar.
 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom makin
besar.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom makin kecil.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

3. Rapat Jenis
 Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, secara umum
rapat jenis unsur-unsur dari atas ke bawah makin besar.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan rapat jenis unsur
bertambah besar.
4. Kekerasan
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi kohesi makin
kecil yang berarti dari atas ke bawah kekerasan logam makin
kecil (makin lunak).
5. Titik Leleh dan Titik Didih
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, unsur-unsur logam
titik leleh dan titik didihnya makin tinggi.
 Dalam satu golongan, titik leleh dan titik didih tidak teratur
karena dipengaruhi oleh perbedaan struktur logam.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

6. Energi Ionisasi (EI)
 Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh
suatu atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang
terikat paling lemah.
 Secara umum dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi
ionisasinya bertambah.
 Dalam satu golongan (misalnya golongan IA) energi ionisasi
unsur dari atas ke bawah makin kecil.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

7. Afinitas Elektron
 Afinitas elektron adalah banyaknya energi yang dilepaskan jika
suatu atom dalam bentuk gas menerima satu elektron.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan harga afinitas elektron
unsur-unsur makin besar.
 Dalam satu golongan, dari bawah ke atas harga afinitas elektron
unsur-unsur makin besar.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

8. Elektronegativitas
 Elektronegativitas adalah kecenderungan atom dalam
molekul yang stabil untuk menarik elektron.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan nilai skala
elektronegativitas unsur makin besar. Hal itu disebabkan dari
kiri ke kanan muatan inti bertambah, sedangkan jari-jari atom
mengecil.
 Dalam satu golongan, dari bawah ke atas nilai skala
elektronegativitas makin besar sebab dari bawah ke atas jarijari atom makin kecil.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

9. Kereaktifan
Untuk membandingkan kereaktifan unsur-unsur, perlu
dikelompokkan antara logam dan nonlogam. Logam dibandingkan
dengan logam, sedangkan nonlogam dibandingkan dengan
nonlogam.
 Dalam tabel periodik unsur, kereaktifan logam bertambah dari
kanan ke kiri dan dari atas ke bawah sesuai dengan
mengecilnya harga energi ionisasi.
 Dalam tabel periodik unsur, kereaktifan nonlogam bertambah
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sesuai dengan
membesarnya harga elektronegativitas.
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

AUDI CIPTA BAKTI
06
X-MIA 4

Bab 7
Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Contenu connexe

Tendances

Bab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernBab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernImo Priyanto
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbonisnaijal
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensiDevi Sudrajat
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomannisnuruli
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAZona Bebas
 
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutanSoal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutanNuroh Bahriya
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Anne Riyanti
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitascahjatilengger
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar itriyanidesi
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURDZUL FAHMI
 
KIMIA DASAR-atom molekul-ion
KIMIA DASAR-atom molekul-ionKIMIA DASAR-atom molekul-ion
KIMIA DASAR-atom molekul-ionArdian Muhtar
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atommarnitukan
 

Tendances (20)

Bab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernBab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modern
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon
 
Teori hibridisasi
Teori hibridisasiTeori hibridisasi
Teori hibridisasi
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
 
Haloalkana
HaloalkanaHaloalkana
Haloalkana
 
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutanSoal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar i
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSUR
 
KIMIA DASAR-atom molekul-ion
KIMIA DASAR-atom molekul-ionKIMIA DASAR-atom molekul-ion
KIMIA DASAR-atom molekul-ion
 
sifat keperiodikan unsur
sifat keperiodikan unsursifat keperiodikan unsur
sifat keperiodikan unsur
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atom
 
Lajureaksi
LajureaksiLajureaksi
Lajureaksi
 
Radio aktif . xii ipa 1
Radio aktif . xii ipa 1Radio aktif . xii ipa 1
Radio aktif . xii ipa 1
 

Similaire à Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur

Similaire à Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur (20)

Ilmu bahan dasar
Ilmu bahan dasarIlmu bahan dasar
Ilmu bahan dasar
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Ppt 2 struktur atom
Ppt  2 struktur atomPpt  2 struktur atom
Ppt 2 struktur atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
1.atomic sructure
1.atomic sructure1.atomic sructure
1.atomic sructure
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 
Konsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan SistemKonsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan Sistem
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
kimia-teori atom
kimia-teori atomkimia-teori atom
kimia-teori atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Stuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas xStuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas x
 
Partikel dasar atom
Partikel dasar atomPartikel dasar atom
Partikel dasar atom
 
Partikel Dasar Atom
Partikel Dasar AtomPartikel Dasar Atom
Partikel Dasar Atom
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
BAB 8 MOLEKUL.pptx
BAB 8 MOLEKUL.pptxBAB 8 MOLEKUL.pptx
BAB 8 MOLEKUL.pptx
 
Bab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atomBab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atom
 
PPT Perkembangan Model ATom P-1(1).ppt
PPT Perkembangan Model ATom P-1(1).pptPPT Perkembangan Model ATom P-1(1).ppt
PPT Perkembangan Model ATom P-1(1).ppt
 

Dernier

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Dernier (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur

  • 1. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK UNSUR Bab I 1 Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
  • 2. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Peta Konsep Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Elektron, Proton, Inti Atom, dan Neutron Spektrum Garis sebagai dasar menghasilkan Teori Atom Bohr Massa atom Relatif/ Massa Molekul Relatif dapat menentukan Distribusi Elektron sebagai dasar Tabel Periodik Unsur pengelompokan Sifat Keperiodikan Unsur untuk memperkirakan Sifat Logam/Nonlogam, Jari-Jari Atom/Ion, Kerapatan Massa, Kekerasan, Titik Leleh, Titik Didih, Energi Ionisasi, Afinitas Elektron, Elektronegativitas, Kereaktifan
  • 3. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 A. Struktur Atom Teori atom Dalton (1804): 1. Suatu zat tersusun dari suatu partikel sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi, yaitu atom. 2. Atom dari suatu unsur yang sama adalah identik dan memiliki berat, ukuran, serta bentuk yang sama, tetapi berbeda dari atom-atom unsur lain. 3. Atom suatu unsur bersifat permanen dan tidak dapat teruraikan. 4. Suatu senyawa terbentuk dari penggabungan dua atau lebih atom unsur.
  • 4. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 1. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Elektron Sinar katode keluar dari katode (elektrode negatif) menuju ke anode (elektrode positif).
  • 5. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Sifat-sifat sinar katode, antara lain sebagai berikut. 1. Bergerak lurus dari katode menuju anode. 2. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan. 3. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan negatif. 4. Partikel katode tidak bergantung pada bahan katode maupun gas yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam semua atom terdapat partikel yang bermuatan negatif. Oleh Thomson, partikel ini disebut elektron. 5. Muatan elektron = 1,6 x 10–19 coulomb, sedangkan massanya = 9,107 x 10–28 g.
  • 6. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Berdasarkan penemuan elektron, J.J. Thomson (1904) mengemukakan teori atomnya sebagai berikut. Atom merupakan suatu bola pejal yang bermuatan positif. Di tempat-tempat tertentu terdapat elektron yang bermuatan negatif. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
  • 7. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 2. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Proton Jika pada percobaan sinar katode digunakan katode yang berlubang dan dinding belakangnya dilapisi dengan ZnS, pada dinding belakang tersebut akan terjadi perpendaran. Hal ini mengindikasikan bahwa ada partikel dari anode yang menumbuk lapisan ZnS yang berada di belakang lempeng katode. Sinar yang dihasilkan tersebut berupa partikel positif yang juga disebut sinar terusan atau sinar kanal.
  • 8. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7  Sinar positif bergantung pada jenis gas yang digunakan.  Untuk gas hidrogen (gas yang paling ringan), sinar positif tersebut massanya = 1.837 x massa 1 elektron atau 1,6729 x 10–24 g (1,00758 satuan massa atom).  Atom hidrogen merupakan atom yang paling ringan, dianggap bahwa ion hidrogen adalah suatu partikel dasar yang mengandung muatan positif. Partikel tersebut disebut proton.  Muatan proton sama dengan muatan elektron, tetapi tandanya berlawanan.  Banyaknya proton dalam suatu atom khas bagi suatu atom, misalnya atom karbon mempunyai jumlah proton 6, oksigen 8, dan natrium 11.
  • 9. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 3. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Inti Atom Ernest Rutherford (1909) melakukan eksperimen dengan menembakkan partikel alfa (α) pada suatu lempeng logam yang tipis. Hasil eksperimennya menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa diteruskan dan hanya sebagian kecil yang dihamburkan dan dipantulkan.
  • 10. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Adanya partikel alfa yang dihamburkan menunjukkan bahwa seluruh muatan positif dan hampir seluruh massa atom terkonsentrasi pada pusat atom yang disebut inti atom. Sebagian besar partikel alfa diteruskan dan hanya sebagian kecil yang dihamburkan. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian besar bagian atom merupakan tempat yang kosong. Teori atom Rutherford Atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif. Hampir seluruh massa atom terpusat pada inti. Elektron mengelilingi inti atom dalam orbit tertentu pada jarak yang relatif besar dari inti. Karena atom bersifat netral, jumlah elektron di dalam atom sama dengan jumlah muatan inti atom.
  • 11. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 4. Eksperimen yang Menunjukkan Adanya Neutron Pada tahun 1932, Chadwick menembakkan partikel alfa pada lempeng berilium. Ternyata, dihasilkan partikel netral yang kemudian disebut sebagai neutron. Diperkirakan bahwa inti atom tersusun dari proton dan neutron. Jumlah neutron tidak merupakan sifat khas dari suatu unsur. Bagan eksperimen Chadwick
  • 12. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 B. Nomor Atom dan Nomor Massa  Nomor atom menyatakan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom.  Nomor atom juga menyatakan jumlah elektron yang terdapat dalam atom (untuk atom netral).  Nomor massa menyatakan jumlah proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom. X = lambang unsur Z = nomor atom A = jumlah proton = jumlah elektron X ( untuk atom netral ) Z A = nomor massa = jumlah proton (p) + neutron (n)
  • 13. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Contoh: Hitunglah jumlah proton, elektron, dan neutron untuk 16 23 A. 8 O B. 11Na Jawab: A. B. 16 8 23 11 O : nomor atom O = 8, jumlah proton = jumlah elektron = 8, dan nomor massa O = 16 p + n = 16 8 + n = 16 n = jumlah neutron = 16 – 8 = 8 Na : nomor atom Na = 11, jumlah proton = jumlah elektron = 11, dan nomor massa Na = 23 p + n = 23 11 + n = 23 n = jumlah neutron = 23 – 11 = 12
  • 14. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Isotop, Isobar, dan Isoton Isotop adalah suatu unsur yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda. Dengan kata lain, isotop adalah suatu unsur yang jumlah protonnya sama, tetapi jumlah neutronnya berbeda. Contohnya adalah 16 8 O dengan 17 8 O Isobar adalah unsur-unsur yang nomor massanya sama, tetapi nomor atomnya berbeda. Contohnya adalah 14 7 N dengan 14 6 C Isoton adalah unsur-unsur yang berbeda, tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama. Contohnya adalah 23 11 Na dengan 24 12 Mg
  • 15. Bab 1 Bab 3 Bab 2 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Contoh: Isotop Cl terdiri atas dan 25% 37 17 35 17 Cl dan 37 17 Cl . Jika terdapat 75% Cl, berapa massa rata-rata atom Cl? Jawab: Massa rata-rata Cl = (75% x 35) + (25% x 37) = 26,25 + 9,25 = 35,5 35 17 Cl Bab 7
  • 16. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 C. Teori Atom Niels Bohr Niels Bohr mengemukakan teori atomnya yang bertitik tolak pada anggapan berikut. 1. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti atom berada pada tingkat energi atau lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Tingkat energi yang paling rendah adalah tingkat energi yang paling dekat dengan inti atom dan disebut tingkat energi pertama atau kulit K. Tingkat energi berikutnya berada lebih luar lagi atau disebut kulit L, M, N, O, dan seterusnya. 2. Selama elektron bergerak dalam lintasannya, elektron tidak memancarkan energinya dalam bentuk radiasi. 3. Elektron dapat pindah dari tingkat energi (lintasan) yang rendah (dekat dengan inti atom) ke tingkat energi (lintasan) yang lebih tinggi (lebih jauh dari inti) jika menyerap energi.
  • 17. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 4. Sebaliknya, elektron dapat melepaskan energi jika pindah dari tingkat energi yang tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah Banyaknya elektron maksimum yang ada di setiap kulit atom dirumuskan = 2n2 , n = nomor kulit atom (nilai n = 1, 2, 3, 4, ...).
  • 18. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Hubungan Distribusi Elektron dengan Sifat-Sifat Unsur Sifat suatu unsur bergantung pada distribusi elektronnya.  Unsur-unsur yang elektron valensinya kecil (≤ 3) bersifat logam (umumnya keras, dapat ditempa, dapat menghantarkan panas dan listrik, serta mudah membentuk ion positif).  Unsur-unsur yang elektron valensinya besar (≥ 4) bersifat nonlogam (umumnya lunak, tidak dapat ditempa, tidak dapat menghantarkan arus listrik dan panas, serta mudah membentuk ion negatif).
  • 19. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 D. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr) 1. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif suatu unsur X (Ar X) adalah perbandingan 1 massa rata-rata satu atom unsur tersebut dengan 12 x massa satu atom 12C. Ar X = massa 1 atom X 1 massa 1 atom 12 12 C
  • 20. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Contoh: Tentukan massa atom relatif unsur: A. N; B. Na. (Diketahui massa rata-rata 1 atom N = 14,0067 sma dan massa rata-rata 1 atom Na = 22,99 sma.) Jawab: A. Ar N = = massa 1 atom N 1 massa 1 atom 12 14,0067 sma 1 sma = 14,0067 12 C massa 1 atom Na B. Ar Na = 1 massa 1 atom 12 C 12 = 22,99 sma 1 sma = 22,99
  • 21. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 2. Massa Molekul Relatif (Mr) Massa molekul relatif (Mr) suatu molekul Y adalah perbandingan 1 antara massa satu molekul Y dengan 12 × massa satu atom 12C. Mr Y = massa 1 molekul Y 1 massa 1 atom 12 C 12 Massa 1 molekul Y = jumlah massa dari atom-atom penyusun molekul Y. Massa rumus relatif (Mr) menyatakan jumlah massa atom yang tercantum dalam rumus kimia suatu zat.
  • 22. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Contoh: Tentukan massa molekul relatif molekul-molekul (massa atom relatif unsur-unsur lihat pada tabel periodik unsur dan gunakan bilangan bulat): A. Al2(SO4)3; B. Na2CO3.10H2O. Jawab: A. Al2(SO4)3 terdiri atas 2 atom Al, 3 atom S, dan (3 × 4) atom O. Mr Al2(SO4)3 = 2.Ar Al + 3.Ar S + 12.Ar O = 2(27) + 3(32) + 12(16) = 342 B. Na2CO3.10H2O terdiri atas 2 atom Na, 1 atom C, (3 + 10) atom O, dan (2 × 10) atom H. Mr Na2CO3.10H2O = 2.Ar Na + 1.Ar C + 13.Ar O + 20.Ar H = 2(23) + 1(12) + 13(16) + 20(1) = 286
  • 23. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 E. Tabel Periodik Unsur 1. Hukum Triade dari Dobereiner Tiap-tiap tiga unsur yang mempunyai persamaan sifat disusun dalam satu kelompok yang disebut triade. Ternyata, massa atom unsur yang di tengah mendekati setengah jumlah massa atom unsur pertama dan ketiga. Setengah Jumlah Massa Atom pertama dan ketiga Triade Massa atom Ca Sr Ba 40 87 137 ( 40 + 137 ) = 88,5 Cl Br I 35 80 127 ( 40 + 137 ) = 80 2 2
  • 24. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 2. Hukum Oktaf dari John Newlands  John Newlands (1863) menyusun unsur-unsur menurut naiknya massa atom.  Dalam susunan unsur tersebut, unsur kedelapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama, unsur kesembilan sama dengan unsur kedua, dan seterusnya seperti oktaf dalam musik.  Beberapa unsur selanjutnya tidak menunjukkan kesamaan sifat seperti yang diharapkan. Meskipun demikian, teori ini merupakan pembuka jalan bagi penggolongan unsur.
  • 25. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 3. Tabel Periodik Unsur Mendeleyev dan Lothar Meyer  Dmitri Ivanovich Mendeleyev (1869) menyelidiki hubungan massa atom dengan sifat-sifat kimia.  Bersamaan dengan itu, Lothar Meyer (1870) menyelidiki hubungan massa atom dengan sifat-sifat fisika.  Keduanya menghasilkan suatu daftar yang hampir sama. Karena alasan-alasan Mendeleyev lebih kuat dan lebih dapat dikembangkan, daftar tersebut lebih dikenal sebagai susunan berkala Mendeleyev.
  • 26. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Pokok-pokok susunan unsur Mendeleyev: 1. Atom-atom disusun menurut naiknya massa atom dengan mengutamakan sifat-sifatnya. Setelah tercapai sejumlah unsur, sifatnya berulang kembali (sifat-sifat unsur merupakan fungsi berkala dari massa atom). 2. Mendeleyev meramalkan adanya unsur-unsur dan sifat-sifatnya yang belum diketahui pada saat itu. 3. Dalam susunan berkala Mendeleyev, unsur dibagi menjadi 8 deret vertikal yang dinamakan golongan dan diusahakan agar unsur-unsur dalam masing-masing golongan mempunyai sifat-sifat yang sama. 4. Tempat-tempat yang kosong diramalkan Mendeleyev akan ditempati oleh unsur-unsur yang nantinya ditemukan.
  • 27. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 4. Tabel Periodik Bentuk Panjang  Tabel berkala unsur yang baru disusun berdasarkan nomor atom.  Sifat-sifat unsur merupakan fungsi berkala dari nomor atomnya.  Tabel berkala unsur ini menghasilkan baris yang disebut periode dan kolom yang disebut golongan.  Dalam satu golongan, unsur-unsur mempunyai kemiripan sifat.
  • 28. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 a. Periode dan Golongan 1) Periode  Periode adalah baris dengan nomor atom yang urut dari kiri ke kanan.  Periode juga menyatakan banyaknya kulit atom yang terisi elektron.  Dalam tabel periodik unsur, terdapat tujuh periode. 2) Golongan  Golongan merupakan kolom yang berisi unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat.  Ada dua golongan pokok, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi).  Pada golongan A, nomor golongan menunjukkan banyaknya elektron pada kulit terluar (elektron valensi) yang sama.
  • 29. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 b. Menentukan Letak Periode dan Golongan Utama (A) Suatu Unsur dalam Tabel Periodik Unsur Untuk menentukan letak periode dan golongan utama (A) suatu unsur dalam tabel periodik unsur, kita dapat menggunakan pedoman sebagai berikut. 1. Menentukan distribusi elektron, yaitu susunan elektron pada setiap kulit atom. 2. Menghitung banyaknya kulit atom yang terisi elektron. Jumlah kulit atom yang terisi elektron menyatakan nomor periode atom tersebut. 3. Menghitung banyaknya elektron yang menempati kulit atom terluar. Jumlah elektron pada kulit terluar (elektron valensi) menunjukkan nomor golongannya.
  • 30. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Contoh: Tentukan letak periode dan golongan unsur nitrogen (N) dengan nomor atom 7 dalam tabel periodik unsur serta tentukan elektron valensinya. Jawab: Langkah ke-1, menentukan distribusi elektron N, yaitu K = 2; L = 5. Langkah ke-2, menghitung banyaknya kulit atom yang terisi elektron. Banyaknya kulit atom N yang terisi elektron = 2, yaitu kulit K (berisi 2 elektron) dan kulit L (berisi 5 elektron). Berarti, unsur N terletak pada periode ke-2. Langkah ke-3, menghitung banyaknya elektron yang menempati kulit atom terluar (elektron valensi). Jumlah elektron yang menempati kulit terluar (elektron valensi) N = 5 (pada kulit L). Jadi, N terletak pada golongan VA.
  • 31. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 F. Sifat Periodisitas Unsur 1. Sifat Logam dan Nonlogam  Dalam tabel periodik unsur, sifat nonlogam bertambah dari kiri ke kanan.  Sebaliknya, dari kanan ke kiri sifat logamnya makin bertambah.  Unsur yang dapat bersifat logam dan nonlogam disebut unsur semilogam atau metaloid. 2. Jari-Jari Atom  Jari-jari atom adalah jarak dari pusat inti sampai lintasan elektron paling luar.  Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom makin besar.  Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom makin kecil.
  • 32. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 3. Rapat Jenis  Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, secara umum rapat jenis unsur-unsur dari atas ke bawah makin besar.  Dalam satu periode, dari kiri ke kanan rapat jenis unsur bertambah besar. 4. Kekerasan Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi kohesi makin kecil yang berarti dari atas ke bawah kekerasan logam makin kecil (makin lunak). 5. Titik Leleh dan Titik Didih  Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, unsur-unsur logam titik leleh dan titik didihnya makin tinggi.  Dalam satu golongan, titik leleh dan titik didih tidak teratur karena dipengaruhi oleh perbedaan struktur logam.
  • 33. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 6. Energi Ionisasi (EI)  Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah.  Secara umum dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasinya bertambah.  Dalam satu golongan (misalnya golongan IA) energi ionisasi unsur dari atas ke bawah makin kecil.
  • 34. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 7. Afinitas Elektron  Afinitas elektron adalah banyaknya energi yang dilepaskan jika suatu atom dalam bentuk gas menerima satu elektron.  Dalam satu periode, dari kiri ke kanan harga afinitas elektron unsur-unsur makin besar.  Dalam satu golongan, dari bawah ke atas harga afinitas elektron unsur-unsur makin besar.
  • 35. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 8. Elektronegativitas  Elektronegativitas adalah kecenderungan atom dalam molekul yang stabil untuk menarik elektron.  Dalam satu periode, dari kiri ke kanan nilai skala elektronegativitas unsur makin besar. Hal itu disebabkan dari kiri ke kanan muatan inti bertambah, sedangkan jari-jari atom mengecil.  Dalam satu golongan, dari bawah ke atas nilai skala elektronegativitas makin besar sebab dari bawah ke atas jarijari atom makin kecil.
  • 36. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 9. Kereaktifan Untuk membandingkan kereaktifan unsur-unsur, perlu dikelompokkan antara logam dan nonlogam. Logam dibandingkan dengan logam, sedangkan nonlogam dibandingkan dengan nonlogam.  Dalam tabel periodik unsur, kereaktifan logam bertambah dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah sesuai dengan mengecilnya harga energi ionisasi.  Dalam tabel periodik unsur, kereaktifan nonlogam bertambah dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sesuai dengan membesarnya harga elektronegativitas.
  • 37. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 AUDI CIPTA BAKTI 06 X-MIA 4 Bab 7
  • 38. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7