SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Sekilas Tentang Partai Rakyat Demokratik


                                        Pergerakan memang bukan tergantung dari
                                        adanya seseorang pemimpin, bukan bikinannya
                                        seseorang pemimpin, pergerakan adalah
                                        bikinannya nasib kita yang sengsara. Ia pada
                                        hakekatnya adalah usaha masyarakat sakit
                                        yang mengobati diri sendiri.
                                        (Sukarno, Mencapai Indonesia Merdeka)


Latar Belakang
Situasi perpolitikan di Indonesia saat ini disesaki oleh beragam partai politik yang
sebagian besar berfungsi sebagai kendaraan untuk meraih kursi dalam pemilihan umum.
Keseluruhan praktek politik seperti ini menghabiskan dana dan sumber daya yang besar
untuk transaksi politik, kampanye, dan lain sebagainya. Sedangkan, janji-janji atau
program yang ditawarkan partai politik dan kandidat mereka sering kali tidak diwujudkan
setelah terpilih.
Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari tidak adanya niat politik dan keseriusan
kandidat yang bersangkutan untuk mewujudkan janjinya, hingga ketidakmampuannya
dalam memperjuangkan janji-janji tersebut dalam parlemen atau posisi pemerintahan.
Akibat sering dikecewakan oleh politikus, mayoritas rakyat semakin tidak melihat adanya
hubungan antara pilihan politik dengan perbaikan kehidupan mereka. Proses pemilihan
akhirnya sekedar menjadi ajang jual-beli suara antara rakyat pemilih dengan para
kandidat partai-partai politik. Sementara kebijakan-kebijakan pemerintah sering kali
dihasilkan melalui tawar-menawar antara kelas penguasa tanpa menghiraukan kehendak
rakyat.
Apa beda PRD dari Partai Politik lainnya?
Alat pergerakan rakyat
PRD adalah alat pergerakan yang dengan konsisten dan sehari-harinya - bukan sekedar
menjelang pemilihan - memperjuangkan kepentingan rakyat. Tujuan PRD adalah
menggalang kekuatan rakyat dalam politik - yakni dalam mempengaruhi dan
menentukan kebijakan pemerintahan - dan mengarahkannya pada tujuan masyarakat adil
dan makmur tanpa penindasan. PRD juga menyadari bahwa cita-cita ini baru akan
tercapai bila masyarakat telah menghapus sistem kapitalisme yang didasarkan pada
penindasan manusia oleh manusia dan imperialisme yang didasarkan pada penjajahan
bangsa oleh bangsa.
Menggalang kekuatan rakyat
Berbeda dengan mayoritas partai lain, PRD bukan sekedar alat untuk meraih kursi di
parlemen atau pemerintahan. Perjuangan parlementer dan elektoral hanyalah salah satu
jalan yang ditempuh untuk menggalang kekuatan rakyat. Di luar arena parlementer
dijalankan perjuangan di bidang organisasi, pendidikan, budaya, dan ekonomi yang justru
sangat menentukan keberhasilan penggalangan kekuatan rakyat (machtsvorming).
Penggalangan kekuatan rakyat dilakukan dengan mengangkat kesadaran rakyat tentang
apa yang menjadi kepentingannya, perjuangannya dan tugas historisnya. Kekuatan rakyat
tidak akan tergalang sebelum rakyat bergerak dan berjuang secara bersama-sama dan
terorganisir, bukan secara pribadi dan tak terkoordinasi.
Oleh karenanya PRD melawan segala bentuk praktek politik uang karena akan
menggerogoti semangat senasib seperjuangan, melemahkan kesadaran, dan menghambat
kemajuan perjuangan. Kader dan simpatisan PRD harus menjadi aktivis-aktivis yang
berkomitmen terhadap tujuan PRD dan terlibat langsung dalam upaya berbagai sektor
masyarakat dalam memperbaiki kondisi hidupnya: rakyat miskin, buruh, tani, perempuan,
pelajar dan mahasiswa, pegawai perkantoran, seniman, dsb.
Persatuan nasional
Perubahan yang bermakna tidak dapat terwujud secara spontan dan terpisah-pisah. Oleh
karena itu, PRD mengupayakan terwujudnya suatu organisasi atau front persatuan
berskala nasional yang dapat menjadi wadah perjuangan bagi berbagai sektor masyarakat.
Dalam wadah persatuan ini, berbagai persoalan dan isu akan didiskusikan dan dijadikan
suatu agenda bersama yang ditentukan secara demokratis. Di bawah situasi penjajahan
neoliberal saat ini, pengembalian kedaulatan nasional adalah landasan persatuan yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan nasion ini dari keterpurukan.
Pelopor
Sebagai perwujudan dari tujuan dan azasnya, PRD berperan sebagai obor yang akan
menerangkan rakyat siapa kawan dan lawannya, yang akan membimbing dan memimpin
rakyat menyusuri jalan berliku menuju masyarakat yang dicita-citakan. Melalui
perjuangan sehari-hari di tengah rakyat, PRD akan menunjukan pada momen-momen
yang tepat politikus mana, kebijakan mana, dan keputusan apa yang pro- atau anti-
terhadap rakyat, yang harus didukung, dipilih atau ditolak oleh rakyat.
Demokrasi sepenuhnya
Langkah-langkah PRD ditentukan melalui demokrasi (musyawarah) dan permufakatan
(konsensus) yang dilaksanakan secara transparan, berlandaskan tujuan dan azas PRD,
yang mana setiap orang memiliki hak yang sama. Demokrasi seperti ini memungkinkan
partisipasi yang lebih besar, dan merupakan proses yang penting dalam mengembangkan
kesadaran dan kapasitas kader dan anggota, maupun masyarakat pada umumnya.
Ini jauh berbeda dari demokrasi gadungan yang dipraktekan oleh kelas penguasa saat ini,
di mana keputusan akhir dan penting diambil oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan
uang. Demokrasi gadungan seperti ini merupakan rintangan terbesar bagi perwujudan
kekuatan rakyat dalam pemerintahan. Maka, sejalan dengan itu PRD juga berjuang untuk
mewujudkan demokrasi yang seutuhnya dalam membangun persatuan nasional.
Sejarah singkat PRD
Sejak awalnya, Partai Rakyat Demokratik (PRD) adalah partai yang tumbuh dan
dibangun sebagai alat pergerakan rakyat dalam melawan penindasan.Pembentukan PRD
yang ditandai dengan Kongres Pertama PRD pada 15 April 1996 di Sleman, Yogyakarta,
merupakan puncak dari proses penyatuan gerakan rakyat di masa kediktatoran Orde Baru.
Proses ini dapat ditelusuri dari pembangunan komite-komite aksi pada tahun 1980an;
pembangunan organisasi pergerakan di sektor mahasiswa, buruh, tani, rakyat miskin dan
seniman pada awal tahun 1990an; dan kemudian penggalangan persatuan lintas-wilayah
dan lintas-sektoral antara berbagai organisasi rakyat menjelang 1996.
Yang menjadi program utama saat itu adalah pembukaan ruang demokrasi dengan
mencabut dua tiang utama kediktatoran Suharto, yakni paket 5 UU Politik 1985 dan
Dwifungsi ABRI. Legislasi yang disebut pertama mengebiri hak politik rakyat dengan
melarang pendirian partai politik di luar tiga partai besar yang dikendalikan oleh
pemerintah. Sementara Dwifungsi ABRI memastikan dominasi militer dalam berbagai
aspek kehidupan - terutama politik dan ekonomi - tanpa melalui proses demokrasi atau
pemilihan oleh rakyat.
Dalam memperjuangkan ini PRD melancarkan aksi-aksi massa dan bekerjasama dengan
individu-individu dan kekuatan politik yang menghendaki Indonesia yang lebih
demokratis. Upaya ini berhasil semakin menggerakan kekuatan oposisi pada saat itu.
Mereka kemudian berhimpun di seputar seorang tokoh oposisi, Megawati Sukarnoputri.
Ketika Rezim Orde Baru merespon perkembangan ini dengan menyerbu Kantor PDI pro-
Megawati di Jl Diponegoro, Jakarta, pada 27 Juli 1996, amarah rakyat meluap
menyebabkan kerusuhan di ibukota. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh pemerintah untuk
melakukan penangkapan dan pemburuan terhadap pimpinan dan aktivis PRD. Belasan
aktivis dan pimpinan PRD ditangkap dan dihilangkan; sisanya terpaksa beraktivitas di
bawah tanah.
Namun ini terbukti tak mampu menghentikan keruntuhan rezim Orde Baru. Dalam
pemilu 1997, PRD mengupayakan persatuan oposisi dalam gerakan Mega-Bintang-
Rakyat yang merintis kerjasama antara unsur-unsur anti-Orde Baru dalam partai yang
ada, terutama PDI dan PPP. Dengan dilatari oleh krisis ekonomi Asia, perlawanan rakyat
dan mahasiswa semakin membesar sehingga akhirnya berhasil memaksa Suharto untuk
mundur dan mengharuskan pemerintah setelahnya untuk membuka ruang demokrasi
lebih lebar lagi.
Pada 1999 digelar pemilu pertama sejak 1955 yang dilangsungkan secara bebas. PRD
berhasil ikut serta namun tidak berhasil meraih kursi. Konsentrasi PRD diarahkan untuk
melancarkan aksi-aksi massa ekstra parlementer yang mendelegitimasi sisa-sisa Orde
Baru. PRD juga merupakan salah satu kelompok politik yang paling awal, yakni sejak
1999, dalam mengangkat persoalan neoliberalisme yang terwujud dalam kebijakan-
kebijakan yang menyengsarakan rakyat, seperti liberalisasi perdagangan, pencabutan
subsidi sosial, dan privatisasi aset-aset negara.
Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan kemudian Megawati Sukarnoputri terbukti tidak
mampu membendung desakan kebijakan-kebijakan neoliberal yang diterapkan sebagai
persyaratan untuk memperoleh pinjaman luar negeri. Sementara di DPR, para wakil
rakyat justru mengesahkan Undang-Undang yang membuka jalan bagi dominasi modal
swasta dan asing dalam perekonomian,seperti UU Penanaman Modal Asing, UU Migas,
UU Sumber Daya Air, dan UU BUMN. Penulisan dan pengesahan UU ini dilakukan
dengan intervensi konsultan asing seperti New Democratic Initiatives (NDI) dan United
States Agency for International Development (USAID) yang menyisipkan kepentingan
modal swasta asing.
Naiknya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke tampuk kekuasaan sejak 2004 dan
kenaikan partai pendukungnya, Partai Demokrat, merupakan pertanda semakin kuatnya
cengkraman neoliberalisme dalam politik. Bila pemerintahan sebelumnya meletakkan
landasan kebijakan dan legislasi neoliberal di bawah tekanan untuk melunasi utang luar
negeri; maka di bawah pemerintahan SBY kebijakan neoliberal dilanjutkan meskipun
secara resmi utang tersebut telah lunas sejak 2006. Lebih dari itu, pemerintah SBY justru
terus menambah utang sehingga semakin menjerat negeri ini dalam ketergantungan pada
kekuatan-kekuatan imperialis. Dana yang didapatkan dari utang itu banyak yang
digunakan untuk program-program sosial yang tidak berperspektif jangka panjang dan
berkelanjutan, seperti PNPM Mandiri, BLT, dan BOS.
Pemerintah sebenarnya dapat menegakkan kemandirian ekonomi antara lain dengan
mengupayakan pemotongan dan penghapusan utang menurut hukum internasional yang
berlaku, memaksimalkan pemasukan dari penguasaan sumber daya alam, dan melakukan
investasi dalam pembangunan infrastruktur, industri, transportasi, pendidikan, kesehatan,
dan jaminan sosial. Kebijakan seperti ini terbukti secara historis mampu meningkatkan
kesejahteraan dan produktifitas dalam jangka panjang. Pengalaman negeri-negeri dunia
ketiga lainnya seperti Tiongkok, India, Brasil, hingga negeri tetangga seperti Malaysia
dan Thailand juga mendemonstrasikan hal ini.
Sebaliknya, kebijakan ekonomi politik SBY yang melayani perusahaan-perusahaan
raksasa trans-nasional menyebabkan Indonesia mengalami perkembangan ekonomi yang
relatif tidak istimewa, dengan ketimpangan sosial yang cukup tinggi, dan infrastruktur
yang terbelakang. Padahal sumber daya alam kita sangat berlimpah dan jumlah
penduduknya terbesar ke-empat di dunia. Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto
(PDB) yang dibangga-banggakan oleh pemerintahan SBY lebih terkesan sebagai
penipuan karena angka tersebut didominasi oleh keuntungan perusahaan raksasa asing.
Bagi mayoritas rakyat Indonesia kehidupan semakin mahal, susah dan tidak aman.
Mengahadapi situasi dan tantangan ini PRD sejak 2006 mengangkat program yang
dinamakan Tripanji Persatuan Nasional, yaitu nasionalisasi pertambangan, penghapusan
utang, dan industrialisasi nasional. Program ini diperjuangkan dengan merintis suatu front
yang kemudian melahirkan Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) pada tahun
yang sama. Dalam Pemilu 2009, aktivis-aktivis Papernas maju sebagai kandidat legislatif
dengan bekerjasama dengan partai-partai lain yang telah lolos pemilu untuk mengangkat
isu anti penjajahan/imperialisme neoliberal.
Upaya ini memang belum menghasilkan capaian yang berarti selain dua kursi DPRD II di
Nanggroe Aceh Darussalam. Sementara hasil pemilu 2009 yang penuh dengan
kecurangan semakin mengukuhkan posisi SBY dan Partai Demokrat di pemerintahan.
Namun, di sisi lain dapat dikatakan bahwa persoalan penjajahan neoliberalisme dan
tuntutan kedaulatan nasional semakin mengemuka dalam wacana publik.
Kongres 7 PRD 2010
Pada tanggal 1-3 Maret 2010, PRD menggelar Kongres ke 7 di Salatiga, Jawa Tengah.
Kongres ini cukup penting karena menyadari bahwa perjuangan melawan penjajahan
neoliberal tidak dapat sekedar bergantung pada perumusan program-program ekonomi
dan politik, namun harus mewujudkan suatu transformasi budaya dalam masyarakat.
Semangat Kongres tersebut adalah menggali nilai-nilai tradisi, budaya, dan sejarah
progresif dalam masyarakat Indonesia untuk menuntaskan persoalan dan menciptakan
alternatif bagi rakyat. Ini menghasilkan suatu keputusan penting untuk mengadopsi
ideologi Pancasila sebagaimana yang dikonsepkan dan diperjuangkan oleh Bung Karno
dan para pendiri bangsa lainnya.
Disepakati juga kebutuhan untuk memadukan perjuangan ekstra-parlementer yang telah
mengakar di PRD dengan perjuangan parlementer yang semakin menjadi tuntutan saat
ini. Untuk itu PRD akan diorientasikan menjadi partai kader berbasis massa yang bersifat
terbuka. Strategi yang dijalankan adalah membangun massa pendukung melalui kerja-
kerja praktis di antara gerakan sosial dan organisasi massa, membangun front seluas
mungkin berdasarkan program-program anti-neoliberal, dan mengintervensi praktek
demokrasi dan pemilihan dari tingkat lokal hingga nasional. Ini dicapai dengan
mengangkat profil PRD lewat media partai maupun media mainstream, melaksanakan
pendidikan-pendidikan politik, dan menjalin hubungan dan kerjasama dengan kekuatan
politik lainnya.
Sesuai amanat Kongres tersebut, dibentuklah Presidium Nasional yang terdiri dari 13
pimpinan nasional dan 19 perwakilan pimpinan KPW sebagai pembuat keputusan
tertinggi setelah Kongres. Pemungutan suara dalam Kongres menetapkan Agus Priyono
"Jabo" dan Gede Sandra sebagai Ketua dan Sekretaris Jendral PRD, yang kemudian
diberikan tugas menunjuk anggota-anggota KPP. KPP yang terpilih diamanatkan untuk
menyusun manifesto dan AD/ART. Kedua dokumen ini kemudian disahkan dalam
pertemuan Presnas pada bulan Juli 2010.

Contenu connexe

Similaire à PRD Partai Rakyat Demokratik

Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptxsejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptxChandraSergioAguero
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxSnn27
 
DEMOKRASI TERPIMPIN by kelompok 4.pptx
DEMOKRASI TERPIMPIN     by kelompok 4.pptxDEMOKRASI TERPIMPIN     by kelompok 4.pptx
DEMOKRASI TERPIMPIN by kelompok 4.pptxADEWIRAWAN12
 
PPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuy
PPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuyPPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuy
PPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuyrahmathidayatmsc
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraHana Medina
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabNasria Ika
 
Makalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.s
Makalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.sMakalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.s
Makalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.sdewisetiyana52
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 

Similaire à PRD Partai Rakyat Demokratik (20)

Power point pkn
Power point pknPower point pkn
Power point pkn
 
aseng numpang
aseng numpangaseng numpang
aseng numpang
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptxsejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptx
 
DEMOKRASI TERPIMPIN by kelompok 4.pptx
DEMOKRASI TERPIMPIN     by kelompok 4.pptxDEMOKRASI TERPIMPIN     by kelompok 4.pptx
DEMOKRASI TERPIMPIN by kelompok 4.pptx
 
PPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuy
PPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuyPPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuy
PPT UT - SESI 1.hgvhgvhgvhgvuyvuyvuyvuyvuy
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradab
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Makalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.s
Makalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.sMakalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.s
Makalah Demokrasi_PKN_eva olivia i.s
 
DEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptxDEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptx
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 

Plus de People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

Plus de People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

PRD Partai Rakyat Demokratik

  • 1. Sekilas Tentang Partai Rakyat Demokratik Pergerakan memang bukan tergantung dari adanya seseorang pemimpin, bukan bikinannya seseorang pemimpin, pergerakan adalah bikinannya nasib kita yang sengsara. Ia pada hakekatnya adalah usaha masyarakat sakit yang mengobati diri sendiri. (Sukarno, Mencapai Indonesia Merdeka) Latar Belakang Situasi perpolitikan di Indonesia saat ini disesaki oleh beragam partai politik yang sebagian besar berfungsi sebagai kendaraan untuk meraih kursi dalam pemilihan umum. Keseluruhan praktek politik seperti ini menghabiskan dana dan sumber daya yang besar untuk transaksi politik, kampanye, dan lain sebagainya. Sedangkan, janji-janji atau program yang ditawarkan partai politik dan kandidat mereka sering kali tidak diwujudkan setelah terpilih. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari tidak adanya niat politik dan keseriusan kandidat yang bersangkutan untuk mewujudkan janjinya, hingga ketidakmampuannya dalam memperjuangkan janji-janji tersebut dalam parlemen atau posisi pemerintahan. Akibat sering dikecewakan oleh politikus, mayoritas rakyat semakin tidak melihat adanya hubungan antara pilihan politik dengan perbaikan kehidupan mereka. Proses pemilihan akhirnya sekedar menjadi ajang jual-beli suara antara rakyat pemilih dengan para kandidat partai-partai politik. Sementara kebijakan-kebijakan pemerintah sering kali dihasilkan melalui tawar-menawar antara kelas penguasa tanpa menghiraukan kehendak rakyat. Apa beda PRD dari Partai Politik lainnya? Alat pergerakan rakyat PRD adalah alat pergerakan yang dengan konsisten dan sehari-harinya - bukan sekedar menjelang pemilihan - memperjuangkan kepentingan rakyat. Tujuan PRD adalah menggalang kekuatan rakyat dalam politik - yakni dalam mempengaruhi dan menentukan kebijakan pemerintahan - dan mengarahkannya pada tujuan masyarakat adil dan makmur tanpa penindasan. PRD juga menyadari bahwa cita-cita ini baru akan tercapai bila masyarakat telah menghapus sistem kapitalisme yang didasarkan pada penindasan manusia oleh manusia dan imperialisme yang didasarkan pada penjajahan bangsa oleh bangsa. Menggalang kekuatan rakyat
  • 2. Berbeda dengan mayoritas partai lain, PRD bukan sekedar alat untuk meraih kursi di parlemen atau pemerintahan. Perjuangan parlementer dan elektoral hanyalah salah satu jalan yang ditempuh untuk menggalang kekuatan rakyat. Di luar arena parlementer dijalankan perjuangan di bidang organisasi, pendidikan, budaya, dan ekonomi yang justru sangat menentukan keberhasilan penggalangan kekuatan rakyat (machtsvorming). Penggalangan kekuatan rakyat dilakukan dengan mengangkat kesadaran rakyat tentang apa yang menjadi kepentingannya, perjuangannya dan tugas historisnya. Kekuatan rakyat tidak akan tergalang sebelum rakyat bergerak dan berjuang secara bersama-sama dan terorganisir, bukan secara pribadi dan tak terkoordinasi. Oleh karenanya PRD melawan segala bentuk praktek politik uang karena akan menggerogoti semangat senasib seperjuangan, melemahkan kesadaran, dan menghambat kemajuan perjuangan. Kader dan simpatisan PRD harus menjadi aktivis-aktivis yang berkomitmen terhadap tujuan PRD dan terlibat langsung dalam upaya berbagai sektor masyarakat dalam memperbaiki kondisi hidupnya: rakyat miskin, buruh, tani, perempuan, pelajar dan mahasiswa, pegawai perkantoran, seniman, dsb. Persatuan nasional Perubahan yang bermakna tidak dapat terwujud secara spontan dan terpisah-pisah. Oleh karena itu, PRD mengupayakan terwujudnya suatu organisasi atau front persatuan berskala nasional yang dapat menjadi wadah perjuangan bagi berbagai sektor masyarakat. Dalam wadah persatuan ini, berbagai persoalan dan isu akan didiskusikan dan dijadikan suatu agenda bersama yang ditentukan secara demokratis. Di bawah situasi penjajahan neoliberal saat ini, pengembalian kedaulatan nasional adalah landasan persatuan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan nasion ini dari keterpurukan. Pelopor Sebagai perwujudan dari tujuan dan azasnya, PRD berperan sebagai obor yang akan menerangkan rakyat siapa kawan dan lawannya, yang akan membimbing dan memimpin rakyat menyusuri jalan berliku menuju masyarakat yang dicita-citakan. Melalui perjuangan sehari-hari di tengah rakyat, PRD akan menunjukan pada momen-momen yang tepat politikus mana, kebijakan mana, dan keputusan apa yang pro- atau anti- terhadap rakyat, yang harus didukung, dipilih atau ditolak oleh rakyat. Demokrasi sepenuhnya Langkah-langkah PRD ditentukan melalui demokrasi (musyawarah) dan permufakatan (konsensus) yang dilaksanakan secara transparan, berlandaskan tujuan dan azas PRD, yang mana setiap orang memiliki hak yang sama. Demokrasi seperti ini memungkinkan partisipasi yang lebih besar, dan merupakan proses yang penting dalam mengembangkan kesadaran dan kapasitas kader dan anggota, maupun masyarakat pada umumnya. Ini jauh berbeda dari demokrasi gadungan yang dipraktekan oleh kelas penguasa saat ini, di mana keputusan akhir dan penting diambil oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan uang. Demokrasi gadungan seperti ini merupakan rintangan terbesar bagi perwujudan kekuatan rakyat dalam pemerintahan. Maka, sejalan dengan itu PRD juga berjuang untuk
  • 3. mewujudkan demokrasi yang seutuhnya dalam membangun persatuan nasional. Sejarah singkat PRD Sejak awalnya, Partai Rakyat Demokratik (PRD) adalah partai yang tumbuh dan dibangun sebagai alat pergerakan rakyat dalam melawan penindasan.Pembentukan PRD yang ditandai dengan Kongres Pertama PRD pada 15 April 1996 di Sleman, Yogyakarta, merupakan puncak dari proses penyatuan gerakan rakyat di masa kediktatoran Orde Baru. Proses ini dapat ditelusuri dari pembangunan komite-komite aksi pada tahun 1980an; pembangunan organisasi pergerakan di sektor mahasiswa, buruh, tani, rakyat miskin dan seniman pada awal tahun 1990an; dan kemudian penggalangan persatuan lintas-wilayah dan lintas-sektoral antara berbagai organisasi rakyat menjelang 1996. Yang menjadi program utama saat itu adalah pembukaan ruang demokrasi dengan mencabut dua tiang utama kediktatoran Suharto, yakni paket 5 UU Politik 1985 dan Dwifungsi ABRI. Legislasi yang disebut pertama mengebiri hak politik rakyat dengan melarang pendirian partai politik di luar tiga partai besar yang dikendalikan oleh pemerintah. Sementara Dwifungsi ABRI memastikan dominasi militer dalam berbagai aspek kehidupan - terutama politik dan ekonomi - tanpa melalui proses demokrasi atau pemilihan oleh rakyat. Dalam memperjuangkan ini PRD melancarkan aksi-aksi massa dan bekerjasama dengan individu-individu dan kekuatan politik yang menghendaki Indonesia yang lebih demokratis. Upaya ini berhasil semakin menggerakan kekuatan oposisi pada saat itu. Mereka kemudian berhimpun di seputar seorang tokoh oposisi, Megawati Sukarnoputri. Ketika Rezim Orde Baru merespon perkembangan ini dengan menyerbu Kantor PDI pro- Megawati di Jl Diponegoro, Jakarta, pada 27 Juli 1996, amarah rakyat meluap menyebabkan kerusuhan di ibukota. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh pemerintah untuk melakukan penangkapan dan pemburuan terhadap pimpinan dan aktivis PRD. Belasan aktivis dan pimpinan PRD ditangkap dan dihilangkan; sisanya terpaksa beraktivitas di bawah tanah. Namun ini terbukti tak mampu menghentikan keruntuhan rezim Orde Baru. Dalam pemilu 1997, PRD mengupayakan persatuan oposisi dalam gerakan Mega-Bintang- Rakyat yang merintis kerjasama antara unsur-unsur anti-Orde Baru dalam partai yang ada, terutama PDI dan PPP. Dengan dilatari oleh krisis ekonomi Asia, perlawanan rakyat dan mahasiswa semakin membesar sehingga akhirnya berhasil memaksa Suharto untuk mundur dan mengharuskan pemerintah setelahnya untuk membuka ruang demokrasi lebih lebar lagi. Pada 1999 digelar pemilu pertama sejak 1955 yang dilangsungkan secara bebas. PRD berhasil ikut serta namun tidak berhasil meraih kursi. Konsentrasi PRD diarahkan untuk melancarkan aksi-aksi massa ekstra parlementer yang mendelegitimasi sisa-sisa Orde Baru. PRD juga merupakan salah satu kelompok politik yang paling awal, yakni sejak 1999, dalam mengangkat persoalan neoliberalisme yang terwujud dalam kebijakan- kebijakan yang menyengsarakan rakyat, seperti liberalisasi perdagangan, pencabutan subsidi sosial, dan privatisasi aset-aset negara.
  • 4. Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan kemudian Megawati Sukarnoputri terbukti tidak mampu membendung desakan kebijakan-kebijakan neoliberal yang diterapkan sebagai persyaratan untuk memperoleh pinjaman luar negeri. Sementara di DPR, para wakil rakyat justru mengesahkan Undang-Undang yang membuka jalan bagi dominasi modal swasta dan asing dalam perekonomian,seperti UU Penanaman Modal Asing, UU Migas, UU Sumber Daya Air, dan UU BUMN. Penulisan dan pengesahan UU ini dilakukan dengan intervensi konsultan asing seperti New Democratic Initiatives (NDI) dan United States Agency for International Development (USAID) yang menyisipkan kepentingan modal swasta asing. Naiknya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke tampuk kekuasaan sejak 2004 dan kenaikan partai pendukungnya, Partai Demokrat, merupakan pertanda semakin kuatnya cengkraman neoliberalisme dalam politik. Bila pemerintahan sebelumnya meletakkan landasan kebijakan dan legislasi neoliberal di bawah tekanan untuk melunasi utang luar negeri; maka di bawah pemerintahan SBY kebijakan neoliberal dilanjutkan meskipun secara resmi utang tersebut telah lunas sejak 2006. Lebih dari itu, pemerintah SBY justru terus menambah utang sehingga semakin menjerat negeri ini dalam ketergantungan pada kekuatan-kekuatan imperialis. Dana yang didapatkan dari utang itu banyak yang digunakan untuk program-program sosial yang tidak berperspektif jangka panjang dan berkelanjutan, seperti PNPM Mandiri, BLT, dan BOS. Pemerintah sebenarnya dapat menegakkan kemandirian ekonomi antara lain dengan mengupayakan pemotongan dan penghapusan utang menurut hukum internasional yang berlaku, memaksimalkan pemasukan dari penguasaan sumber daya alam, dan melakukan investasi dalam pembangunan infrastruktur, industri, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. Kebijakan seperti ini terbukti secara historis mampu meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas dalam jangka panjang. Pengalaman negeri-negeri dunia ketiga lainnya seperti Tiongkok, India, Brasil, hingga negeri tetangga seperti Malaysia dan Thailand juga mendemonstrasikan hal ini. Sebaliknya, kebijakan ekonomi politik SBY yang melayani perusahaan-perusahaan raksasa trans-nasional menyebabkan Indonesia mengalami perkembangan ekonomi yang relatif tidak istimewa, dengan ketimpangan sosial yang cukup tinggi, dan infrastruktur yang terbelakang. Padahal sumber daya alam kita sangat berlimpah dan jumlah penduduknya terbesar ke-empat di dunia. Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang dibangga-banggakan oleh pemerintahan SBY lebih terkesan sebagai penipuan karena angka tersebut didominasi oleh keuntungan perusahaan raksasa asing. Bagi mayoritas rakyat Indonesia kehidupan semakin mahal, susah dan tidak aman. Mengahadapi situasi dan tantangan ini PRD sejak 2006 mengangkat program yang dinamakan Tripanji Persatuan Nasional, yaitu nasionalisasi pertambangan, penghapusan utang, dan industrialisasi nasional. Program ini diperjuangkan dengan merintis suatu front yang kemudian melahirkan Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) pada tahun yang sama. Dalam Pemilu 2009, aktivis-aktivis Papernas maju sebagai kandidat legislatif dengan bekerjasama dengan partai-partai lain yang telah lolos pemilu untuk mengangkat isu anti penjajahan/imperialisme neoliberal. Upaya ini memang belum menghasilkan capaian yang berarti selain dua kursi DPRD II di
  • 5. Nanggroe Aceh Darussalam. Sementara hasil pemilu 2009 yang penuh dengan kecurangan semakin mengukuhkan posisi SBY dan Partai Demokrat di pemerintahan. Namun, di sisi lain dapat dikatakan bahwa persoalan penjajahan neoliberalisme dan tuntutan kedaulatan nasional semakin mengemuka dalam wacana publik. Kongres 7 PRD 2010 Pada tanggal 1-3 Maret 2010, PRD menggelar Kongres ke 7 di Salatiga, Jawa Tengah. Kongres ini cukup penting karena menyadari bahwa perjuangan melawan penjajahan neoliberal tidak dapat sekedar bergantung pada perumusan program-program ekonomi dan politik, namun harus mewujudkan suatu transformasi budaya dalam masyarakat. Semangat Kongres tersebut adalah menggali nilai-nilai tradisi, budaya, dan sejarah progresif dalam masyarakat Indonesia untuk menuntaskan persoalan dan menciptakan alternatif bagi rakyat. Ini menghasilkan suatu keputusan penting untuk mengadopsi ideologi Pancasila sebagaimana yang dikonsepkan dan diperjuangkan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya. Disepakati juga kebutuhan untuk memadukan perjuangan ekstra-parlementer yang telah mengakar di PRD dengan perjuangan parlementer yang semakin menjadi tuntutan saat ini. Untuk itu PRD akan diorientasikan menjadi partai kader berbasis massa yang bersifat terbuka. Strategi yang dijalankan adalah membangun massa pendukung melalui kerja- kerja praktis di antara gerakan sosial dan organisasi massa, membangun front seluas mungkin berdasarkan program-program anti-neoliberal, dan mengintervensi praktek demokrasi dan pemilihan dari tingkat lokal hingga nasional. Ini dicapai dengan mengangkat profil PRD lewat media partai maupun media mainstream, melaksanakan pendidikan-pendidikan politik, dan menjalin hubungan dan kerjasama dengan kekuatan politik lainnya. Sesuai amanat Kongres tersebut, dibentuklah Presidium Nasional yang terdiri dari 13 pimpinan nasional dan 19 perwakilan pimpinan KPW sebagai pembuat keputusan tertinggi setelah Kongres. Pemungutan suara dalam Kongres menetapkan Agus Priyono "Jabo" dan Gede Sandra sebagai Ketua dan Sekretaris Jendral PRD, yang kemudian diberikan tugas menunjuk anggota-anggota KPP. KPP yang terpilih diamanatkan untuk menyusun manifesto dan AD/ART. Kedua dokumen ini kemudian disahkan dalam pertemuan Presnas pada bulan Juli 2010.