SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
No. 09/KPP-STN/B/VI/2011

                                                    Pernyataan Sikap:
                                 Mengutuk Keras Tindakan Brutal Kepolisian Polres Bengkalis
                                 Dalam Penangkapan Warga Pulau Padang Kab. Meranti Riau

                   Kamis (9/6/11), sekitar pukul 05.00 WIB, rombongan Kepolisian Resort (Polres) Bengkalis
                   dan dibantu personil Polsek Merbau mendatangi Desa Lukit, Kecamatan Merbau, Kabupaten
                   Meranti. Kurang lebih 25 personil kepolisian melakukan penangkapan secara paksa
                   terhadap tiga orang warga Desa. Penangkapan tersebut dipimpin oleh Kasat Intel Polres
                   Bengkalis, AKP Yudi Fahmi.

                   Kronologi Penangkapan:

                   Penangkapan I:
                   Dilakukan terhadap warga RT/RW 1/2, Dusun 2, Desa Lukit yang bernama Solehan (36
                   tahun). Solehan yang hendak menunaikan sholat subuh, dikejutkan oleh suara drum
                   penampung air yang jatuh disamping rumah. Solehan yang mengira terjadi gempa,
                   kemudian bergegas berdiri menuju dapur untuk melihat sekeliling rumah, namun, yang
                   dilihatnya adalah pihak aparat polisi (berpakaian preman) telah mengepung rumahnya.

                   Sebanyak enam orang aparat kepolisian langsung mendobrak pintu belakang rumah, dan
                   menangkap Solehan. Dengan hanya mengenakan sarung, tangan di borgol dan mukanya
                   ditutup, Solehan dibawah paksa keluar rumah. Saat berada diluar rumah, Sholehan pun
                   meminta kepada istrinya Khoifah untuk menyampaikan perihal penangkapannya kepada
                   rekan-rekannya. Namun, mendengar hal tersebut, pihak kepolisian lalu memukuli
                   wajahnya sebanyak tiga kali. Lalu, beberapa meter kemudian Sholehan kembali dipukuli
                   lagi oleh polisi sebanyak lima kali, sebelum sampai di pelabuhan. Solehan kemudian di
                   introgasi diatas kapal kepolisian yang bersandar di Pelabuhan Jeti PT. Kundur DR. 03, Desa
                   Lukit, Merbau Pulau Padang Kab. Meranti.

                   Introgasi yang berjalan sekitar pukul 06.00 WIB tersebut, hendak menyudutkan Sholehan
                   sebagai tersangka dalam kasus pembakaran yang terjadi sebelumnya di perusahaan PT.
                   Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dimana dua eskpator milik perusahaan dan dua camp
                   karyawan perusahaan terbakar.

                   Penangkapan II:
                   Dilakukan terhadap tokoh masyarakat Desa Lukit, Dalail (55 Tahun). Sesudah shalat subuh
                   pukul 05.15 WIB, saat hendak membangunkan anaknya, Dalail mendengar suara panggilan
                   diluar rumah. Dalail meminta kepada istrinya Srinawangsih untuk membuka pintu
                   rumahnya. Ternyata yang masuk adalah beberapa orang aparat polisi dan langsung
                   meminta Dalail untuk ikut ke Polres Bengkalis.

                   Dalail yang masih mengenakan sarung sholat, meminta untuk mengenakan celana panjang,
                   namun, permintaan itu ditolak. Pihak kepolisian pun melakukan penggeledahan di kamar
                   dan ruangan lainnya di rumah Dalail. Dalail kemudian di borogol untuk dibawah menuju ke
                   pelabuhan tanpa mengenakan sandal.




Sekretariat : Jl.Tebet Dalam II G No.1 Jakarta Selatan 12820, Telp/Fax.(021)8354513, 08119910876 email:pusatdesa@gmail.com
Ketika didalam perjalanan menuju kepelabuhan, Dalail sempat mendengar percakapan
                   antara polisi, yang berkata, “hari ini kita makan enak, tanggungan lepas, tinggal ngitung
                   duit sesudah penangkapan ini".

                   Penangkapan III:
                   Dilakukan terhadap warga yang bernama Yahya (43 tahun). Pagi sekitar pukul 06.00 WIB,
                   Yahya yang baru balik dari rumah anaknya Sukathman menemukan aparat polisi telah
                   berada di rumahnya.

                   Yahya yang merupakan pengurus STR Pulau Padang, didesak untuk ikut pihak kepolisian ke
                   Bengkalis. Polisi kemudian memaksa Yahya untuk masuk kedalam Mobil Patroli milik
                   perusahaan PT. Kondur P.S.A. Yahya kemudian menolak. Karena menolak ikut, enam orang
                   aparat polisi yang berpakaian preman memegang dan mendorong Yahya kedalam mobil,
                   sambil dipukuli dibagian punggungnya dengan menggunakan pentungan.

                   Sebelum sampai dilokasi pelabuhan, di depan Kantor produksi milik PT. Kondur, mobil
                   polisi tersebut dihadang oleh sekitar 50 orang warga. Polisi kemudian mengeluarkan
                   tembakan peringatan, namun warga tidak menghiraukannya, dan Yahya pun dibebaskan
                   oleh warga.

                   Pagi sekitar pukul 06.30 WIB, rakyat dari berbagai desa, diantaranya, Desa Mungkiran,
                   Desa Bagan Melibur, Desa Mekar Sari, Desa Pelantai, Desa Mernati, Desa Bunting, Desa
                   Lukit, yang mengetahui adanya kejadian penangkapan dan dibawa ke pelabuhan Jeti, Desa
                   Lukit langsung mendatangi lokasi. Seribuan warga yang datang, berkumpul di pelabuhan
                   dan menuntut supaya dua warga lainnya yang ditahan di dalam kapal polisi agar segera
                   dibebaskan.

                   Karena tidak diindahkan oleh polisi, maka warga mendesak polisi yang masih berada di
                   pelabuhan untuk segera melepaskan dua warga yang ditahan di kapal polisi. Setelah
                   dilakukan negosiasi akhirnya Solehan dan Dalail dibebaskan.

                   Pihak kepolisian didesak untuk mengakui tindakan kekerasan dan pemukulan terhadap
                   Solehan, namum mereka menolak mengakui. Lalu polisi pun didesak ke kantor Desa guna
                   memberi keterangan yang sebenarnya. Karena terpojok, polisi melarikan diri dan masuk ke
                   kapal. Dan salah seorang polisi yaitu, Kasat Intel, AKP Yudi Falmi menceburkan diri ke laut
                   dan akhirnya diselamatkan oleh kapal polisi yang telah menunggunya.

                   Sebelum kapal meninggalkan pelabuhan, polisi melepaskan tembakan beruntun keudara
                   dengan menggunakan pistol dan senjata otomatis.

                   Berdasarkan kronologis tersebut, kami dari Serikat Tani Nasional (STN) menilai kepolisian
                   telah bertindak diluar prosedur dan menyalahgunakan kewenangannya. Pihak Kepolisian
                   telah bertindak diluar batas dengan cara-cara represif tanpa mengindahkan aturan hukum
                   (KUHAP).

                   Beberapa tindakan yang melanggar hukum tersebut antara lain:
                      1. Pihak kepolisian telah mengabaikan prosedur hukum dengan melakukan tindakan
                         sewenang-wenang      (tanpa  prosedur)    melakukan     penangkapan   sehingga
                         mengabaikan hak asasi terdakwa yang diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum
                         Acara Pidana (KUHAP).




Sekretariat : Jl.Tebet Dalam II G No.1 Jakarta Selatan 12820, Telp/Fax.(021)8354513, 08119910876 email:pusatdesa@gmail.com
2. Pihak kepolisian telah melakukan tindakan kekerasan fisik dan tekanan psikis
                         kepada warga dengan menjadikan warga seperti “buronan teroris”. Yaitu warga
                         diperlakukan tidak setara dihadapan hukum.

                      3. Tindakan pihak kepolisian yang melakukan penangkapan secara “diam-diam” tanpa
                          surat penangkapan (vide pasal 17 KUHAP), membenarkan adanya upaya
                          “pengkambing hitaman” terhadap rakyat Pulau Padang dan aktivis STR/STN dalam
                          peristiwa terbakarnya alat perusahaan PT. RAPP.


                   Tindakan inkonstotusional yang dilakukan oleh pihak Polres Bengkalis hanya merupakan
                   upaya untuk melindungi kepentingan perusahaan PT. RAPP milik Sukanto Tanoto.
                   Perusahaan yang hendak menghancurkan lahan gambut dan memproduksi bubur kertas
                   (Pulp), rencanaya akan menguasai 40 persen lebih atau setara dengan 42.000 Ha hutan
                   gambut di Pulau Padang.

                   Suarat Keputusan nomor 327/Menhut/2009 tentang ijin pemanfaatan Hutan Tanaman
                   Industri (HTI) yang diterbitkan menteri kehutanan telah menjadi sumber malapetaka bagi
                   rakyat Pulau padang. Karena itu pula, rakyat pulau padang mendesak kepada pemerintah
                   untuk:
                      1. Mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh Polres Bengkalis yang sudah
                         melanggar koridor KUHAP dan HAM.
                      2. Mendesak pihak kepolisian untuk segera menghentikan penangkapan dan tindakan
                         represif terhadap rakyat Pulau Padang.

                      3. Menuntut kepada pihak kepolisian untuk segera mencopot oknum polisi yang
                          melakukan tindakan kekerasan, dan sekaligus menyatakan permohonan maaf
                          kepada rakyat Pulau Padang atas tindakan polisi yang meresahkan warga.

                      4. Segera mencabut SK Menhut nomor: 327 tahun 2009 tentang izin HTI PT RAPP.


                   Demikian peryataan politik ini dibuat dan atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

                                                     Jakarta, 9 Mei 2011.

                                                         Mengetahui;
                                    Komite Pimpinan Pusat – Serikat Tani Nasional

                                                       ( KPP – STN )



                           Ketua Umum                                        Sekretaris Jendral




                           (Yudi Budi Wibowo)                                (Wiwik Widyanarko)




Sekretariat : Jl.Tebet Dalam II G No.1 Jakarta Selatan 12820, Telp/Fax.(021)8354513, 08119910876 email:pusatdesa@gmail.com

Contenu connexe

Plus de People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

Plus de People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Statment pulau padang_9_juni

  • 1. No. 09/KPP-STN/B/VI/2011 Pernyataan Sikap: Mengutuk Keras Tindakan Brutal Kepolisian Polres Bengkalis Dalam Penangkapan Warga Pulau Padang Kab. Meranti Riau Kamis (9/6/11), sekitar pukul 05.00 WIB, rombongan Kepolisian Resort (Polres) Bengkalis dan dibantu personil Polsek Merbau mendatangi Desa Lukit, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti. Kurang lebih 25 personil kepolisian melakukan penangkapan secara paksa terhadap tiga orang warga Desa. Penangkapan tersebut dipimpin oleh Kasat Intel Polres Bengkalis, AKP Yudi Fahmi. Kronologi Penangkapan: Penangkapan I: Dilakukan terhadap warga RT/RW 1/2, Dusun 2, Desa Lukit yang bernama Solehan (36 tahun). Solehan yang hendak menunaikan sholat subuh, dikejutkan oleh suara drum penampung air yang jatuh disamping rumah. Solehan yang mengira terjadi gempa, kemudian bergegas berdiri menuju dapur untuk melihat sekeliling rumah, namun, yang dilihatnya adalah pihak aparat polisi (berpakaian preman) telah mengepung rumahnya. Sebanyak enam orang aparat kepolisian langsung mendobrak pintu belakang rumah, dan menangkap Solehan. Dengan hanya mengenakan sarung, tangan di borgol dan mukanya ditutup, Solehan dibawah paksa keluar rumah. Saat berada diluar rumah, Sholehan pun meminta kepada istrinya Khoifah untuk menyampaikan perihal penangkapannya kepada rekan-rekannya. Namun, mendengar hal tersebut, pihak kepolisian lalu memukuli wajahnya sebanyak tiga kali. Lalu, beberapa meter kemudian Sholehan kembali dipukuli lagi oleh polisi sebanyak lima kali, sebelum sampai di pelabuhan. Solehan kemudian di introgasi diatas kapal kepolisian yang bersandar di Pelabuhan Jeti PT. Kundur DR. 03, Desa Lukit, Merbau Pulau Padang Kab. Meranti. Introgasi yang berjalan sekitar pukul 06.00 WIB tersebut, hendak menyudutkan Sholehan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran yang terjadi sebelumnya di perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dimana dua eskpator milik perusahaan dan dua camp karyawan perusahaan terbakar. Penangkapan II: Dilakukan terhadap tokoh masyarakat Desa Lukit, Dalail (55 Tahun). Sesudah shalat subuh pukul 05.15 WIB, saat hendak membangunkan anaknya, Dalail mendengar suara panggilan diluar rumah. Dalail meminta kepada istrinya Srinawangsih untuk membuka pintu rumahnya. Ternyata yang masuk adalah beberapa orang aparat polisi dan langsung meminta Dalail untuk ikut ke Polres Bengkalis. Dalail yang masih mengenakan sarung sholat, meminta untuk mengenakan celana panjang, namun, permintaan itu ditolak. Pihak kepolisian pun melakukan penggeledahan di kamar dan ruangan lainnya di rumah Dalail. Dalail kemudian di borogol untuk dibawah menuju ke pelabuhan tanpa mengenakan sandal. Sekretariat : Jl.Tebet Dalam II G No.1 Jakarta Selatan 12820, Telp/Fax.(021)8354513, 08119910876 email:pusatdesa@gmail.com
  • 2. Ketika didalam perjalanan menuju kepelabuhan, Dalail sempat mendengar percakapan antara polisi, yang berkata, “hari ini kita makan enak, tanggungan lepas, tinggal ngitung duit sesudah penangkapan ini". Penangkapan III: Dilakukan terhadap warga yang bernama Yahya (43 tahun). Pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Yahya yang baru balik dari rumah anaknya Sukathman menemukan aparat polisi telah berada di rumahnya. Yahya yang merupakan pengurus STR Pulau Padang, didesak untuk ikut pihak kepolisian ke Bengkalis. Polisi kemudian memaksa Yahya untuk masuk kedalam Mobil Patroli milik perusahaan PT. Kondur P.S.A. Yahya kemudian menolak. Karena menolak ikut, enam orang aparat polisi yang berpakaian preman memegang dan mendorong Yahya kedalam mobil, sambil dipukuli dibagian punggungnya dengan menggunakan pentungan. Sebelum sampai dilokasi pelabuhan, di depan Kantor produksi milik PT. Kondur, mobil polisi tersebut dihadang oleh sekitar 50 orang warga. Polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan, namun warga tidak menghiraukannya, dan Yahya pun dibebaskan oleh warga. Pagi sekitar pukul 06.30 WIB, rakyat dari berbagai desa, diantaranya, Desa Mungkiran, Desa Bagan Melibur, Desa Mekar Sari, Desa Pelantai, Desa Mernati, Desa Bunting, Desa Lukit, yang mengetahui adanya kejadian penangkapan dan dibawa ke pelabuhan Jeti, Desa Lukit langsung mendatangi lokasi. Seribuan warga yang datang, berkumpul di pelabuhan dan menuntut supaya dua warga lainnya yang ditahan di dalam kapal polisi agar segera dibebaskan. Karena tidak diindahkan oleh polisi, maka warga mendesak polisi yang masih berada di pelabuhan untuk segera melepaskan dua warga yang ditahan di kapal polisi. Setelah dilakukan negosiasi akhirnya Solehan dan Dalail dibebaskan. Pihak kepolisian didesak untuk mengakui tindakan kekerasan dan pemukulan terhadap Solehan, namum mereka menolak mengakui. Lalu polisi pun didesak ke kantor Desa guna memberi keterangan yang sebenarnya. Karena terpojok, polisi melarikan diri dan masuk ke kapal. Dan salah seorang polisi yaitu, Kasat Intel, AKP Yudi Falmi menceburkan diri ke laut dan akhirnya diselamatkan oleh kapal polisi yang telah menunggunya. Sebelum kapal meninggalkan pelabuhan, polisi melepaskan tembakan beruntun keudara dengan menggunakan pistol dan senjata otomatis. Berdasarkan kronologis tersebut, kami dari Serikat Tani Nasional (STN) menilai kepolisian telah bertindak diluar prosedur dan menyalahgunakan kewenangannya. Pihak Kepolisian telah bertindak diluar batas dengan cara-cara represif tanpa mengindahkan aturan hukum (KUHAP). Beberapa tindakan yang melanggar hukum tersebut antara lain: 1. Pihak kepolisian telah mengabaikan prosedur hukum dengan melakukan tindakan sewenang-wenang (tanpa prosedur) melakukan penangkapan sehingga mengabaikan hak asasi terdakwa yang diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Sekretariat : Jl.Tebet Dalam II G No.1 Jakarta Selatan 12820, Telp/Fax.(021)8354513, 08119910876 email:pusatdesa@gmail.com
  • 3. 2. Pihak kepolisian telah melakukan tindakan kekerasan fisik dan tekanan psikis kepada warga dengan menjadikan warga seperti “buronan teroris”. Yaitu warga diperlakukan tidak setara dihadapan hukum. 3. Tindakan pihak kepolisian yang melakukan penangkapan secara “diam-diam” tanpa surat penangkapan (vide pasal 17 KUHAP), membenarkan adanya upaya “pengkambing hitaman” terhadap rakyat Pulau Padang dan aktivis STR/STN dalam peristiwa terbakarnya alat perusahaan PT. RAPP. Tindakan inkonstotusional yang dilakukan oleh pihak Polres Bengkalis hanya merupakan upaya untuk melindungi kepentingan perusahaan PT. RAPP milik Sukanto Tanoto. Perusahaan yang hendak menghancurkan lahan gambut dan memproduksi bubur kertas (Pulp), rencanaya akan menguasai 40 persen lebih atau setara dengan 42.000 Ha hutan gambut di Pulau Padang. Suarat Keputusan nomor 327/Menhut/2009 tentang ijin pemanfaatan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang diterbitkan menteri kehutanan telah menjadi sumber malapetaka bagi rakyat Pulau padang. Karena itu pula, rakyat pulau padang mendesak kepada pemerintah untuk: 1. Mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh Polres Bengkalis yang sudah melanggar koridor KUHAP dan HAM. 2. Mendesak pihak kepolisian untuk segera menghentikan penangkapan dan tindakan represif terhadap rakyat Pulau Padang. 3. Menuntut kepada pihak kepolisian untuk segera mencopot oknum polisi yang melakukan tindakan kekerasan, dan sekaligus menyatakan permohonan maaf kepada rakyat Pulau Padang atas tindakan polisi yang meresahkan warga. 4. Segera mencabut SK Menhut nomor: 327 tahun 2009 tentang izin HTI PT RAPP. Demikian peryataan politik ini dibuat dan atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Jakarta, 9 Mei 2011. Mengetahui; Komite Pimpinan Pusat – Serikat Tani Nasional ( KPP – STN ) Ketua Umum Sekretaris Jendral (Yudi Budi Wibowo) (Wiwik Widyanarko) Sekretariat : Jl.Tebet Dalam II G No.1 Jakarta Selatan 12820, Telp/Fax.(021)8354513, 08119910876 email:pusatdesa@gmail.com