1. MAKALAH
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM
MENINGKATKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
Dosen :
Dr. H. Fatah Sulaiman, MT
DI SUSUN OLEH:
MOKHAMMAD CHIMPU SUHASNA
NIM. 2321110099
KELAS : B, SEMESTER : III
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (TPM)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
PROGRAM PASCA SARJANA
BANTEN
2012
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1.2. Rumusan masalah ...................................................................
1.3. Maksud dan tujuan ...................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sejarah dan Perkembangan TIK..............................................
2.2. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi .....................
2.3. Pengertian Pembelajaran .........................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kedudukan dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran ........
3.2. TIK sebagai solusi pemecahan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan pembelajaran ..................................................
3.3. Permasalahan-permasalahan di Indonesia dalam mendukung
dan mengembangkan TIK dalam bidang pendidikan................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ...............................................................................
4.2. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah
Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi yang
ditandai dengan pesatnya produk dan pemanfaatan teknologi informasi,
maka konsepsi penyelenggaraan pembelajaran telah bergeser pada
upaya perwujudan pembelajaran yang modern.
Pada dasarnya ciri modern di sini sebelumnya telah dicapai dalam
perkembangan dunia pendidikan dan pembelajaran, tetapo hal itu masih
dalam taraf software intellegence. Hal tersebut berkembang sejak para
tokoh teori belajar, seperti Ivan Pavlop, B.F Skinner, Ausabel, Robert
Gagne, Benjamin S. Bloom, menemukan pola-pola berpikir dan
pengondisian belajar manusia. Meskipun demikian, sensitivisitas yang di
miliki manusia tidak selamanya menetap, dan lahirlah konsep-konsep
pembelejaran yang mencoba menggabungkan produk software
intellegence tersebut dalam komponen hardware intellegence-nya yang
berkembang setelah Robert Heinich, Leslie, J. Briggs, dan Rita Rachey
mengembangkan konsep teknologi Pembelajaran, yang pada dasarnya
Konsep Teknologi Pendidikan ini masih tertuju pada upaya melahirkan
prosedur-prosedur pemecahan belajar manusia, tetapi salah satu
pemecahan tersebut dewasa ini, diantaranya telah ditemukan, yaitu
inovasi pendidikan dalam model pembelajaran berbasis Teknologi
informasi. Sebagai contoh, yaitu animation learning, games learning,
tutorial computer based learning.
Seiring dengan temuan dan perkembangan software dan hardware
dalam upaya mewujudkan konsep pembelajaran-pembelajaran modern,
maka di era tahun 1977 – sekarangini kelompok software intellegence ini
berhasil menemukan pola-pola berpikir dan pemberdayaan kemampuan
otak manusia yang mampu mengimbangi kecepatan kerja produk
hardware intellegence, mereka inilah yang memunculkan konsep-konsep
4. belajar quantum, accelerated learning, integrated learning, dan
sejenisnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai ciri
eksponensial yaitu semakin lama semakin cepat, karena hasil dari suatu
tahap menjadi dasar dan alasan bagi tahap selanjutnya. Ditinjau dari
peran ekonominya teknologi merupakan pendorong utama bagi
penciptaan nilai tambah ekonomis. Nilai tambah ini dinikmati oleh para
pelaku ekonomi, sehingga menaikkan kualitas kehidupannya. Dengan
naiknya kualitas kehidupan maka semakin besar pula dorongan untuk
penciptaan nilai tambah agar peningkatan kualitas hidup itu
berkesinambungan. Tidak mengherankan bahwa bukan saja
perkembangannya semakin cepat tapi peranan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam masyarakat modern bertambah lama bertambah penting.
Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang yaitu
kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam
dan sebagainya. Akan tetapi jika diamati lebih teliti ada empat bidang ilmu
pengetahuan dan teknoilogi strategis yang akan menentukan masa depan
dunia, dna karena itu akan berkembang dengan cepat dan dengan
prioritas yang tinggi bagi umat manusia, yaitu :Material, Energi,
Mikroelektronik dan Bioteknologi. Secara umum teknologi deawasa ini
telah merambah kepada berbagai aspek di masyarakat, tidakhnya untuk
industri, ekonomi, sosial maupun pendidikan dan khususnya
pembelajaran.
Dari uraian diatas, maka konsep-konsep pembelajaran modern
diharapkan mampu menggabungkan produk dari kelompok-kelompok
software intellegence dan hardware intellegence dalam dunia
pembelajaran.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
5. 1. Bagimanakah kedudukan dan pemanfaatan TIK dalam proses
kegiatan pembelajaran di sekolah?
2. Apakah TIK dapat memberikan solusi atau pemecahan
permasalahan-permasalahan dalam proses kegiatan pembelajaran
di sekolah?
3. Bagimanakah permasalahan-permasalahan di Indonesia dalam
mendukung dan mengembangkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam berbagai bidang khususnya bidang pendidikan?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui dan mempelajari kedudukan dan pemanfaatan TIK dalam
proses kegiatan pembelajaran di sekolah, pemecahan permasalahan
dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan TIK, serta
bagimanakah permasalahan-permasalahan di Indonesia dalam
penggunaan dan pemanfaatan TIK khususnya bidang pendidikan.
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak
perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan
terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama, adanya penemuan telepon oleh
Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian di
tindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang
melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian di ikuti pemasangan
kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang
dibangun manusia untuk komunkasi global. Memasuki abad ke-20,
tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel
melalui siaran radio AM yang pertama.
Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat dan
kemudian di ikuti pula oleh transmisi audiovisual tanpa kabel, yang
berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama
beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan
miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada
tahun 1947, dan rangkaian terpadu pada tahun 1957. Perkembangan
teknologi elektronika, yang merupakan sokoguru TIK saat ini,
mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin. Persaingan
IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni
Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang
angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik,
melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan
mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi “otak” perangkat keras
komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.
Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat
mulai diimplementasikan teknologi digital menggantikan teknologi analog
yang mulai menampakan batas-batas maksimal pengekplorasiannya.
7. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan
perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang
mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini
muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi
dan komputerisasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia
mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi
telekomunikasi-komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi Industri. Jika revolusi
industri menjadikan mesin-mesin sebagi pengganti “otot” manusia,
revolusi digital menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan kemampuan) “otak” manusia.
Selanjutnya bagaimanakah sejarah perkembangan TIK di
Indonesia? Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan
(akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi (Kementrian Negara Riset dan Teknologi, 2006:6). Semua
perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi dan infrastruktur
komputer maupun telekomunikasi. Tercakup dalam definisi tersebut istilah
TIK atau ICT (Information and Communication Technology), atau yang
dikalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut Infocom, muncul
setalah berpadunya teknologi teknologi komputer (baik perangkat keras
maupun perangkat lunak) dan teknologi informasi sebagai sarana
penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua
teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-
bidang teknologi lainnya.
Menyadari pentingnya TIK sebagai bidang yang berperan dalam
pembangunan nasional, Kementrian Negara Riset dan Teknologi
memberikan arahan sektor-sektor yang mana revolusi digital. Indonesia
pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud yang
kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary
mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics
8. (telekomunikasi+informatika), meskipun sebelumnya kata itu bermakna
science of data transmission.
2.2. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne
yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam
pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang
dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin,
perkakas, atau perangkat keras.
Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi
pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan
perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi
semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep
yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat
dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada
kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang
ada di sekitarnya.
Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia
untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya
secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi
bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia,
Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah
satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai
aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik. Kata
teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan
prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi,
penemuan yang sangat lama seperti roda da pat disebut teknologi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagiandari ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang
teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi),
9. pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi
(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).
Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat
waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
2.3. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid. (DR. H Syaiful Sagala,
M.Pd.,2008).
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Menurut Degeng (1984)
pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa.
Sehubungan dengan pelajaran Matematika, Nikson (1992)
mengemukakan bahwa pembelajaran Matematika adalah suatu upaya
dalam membantu siswa untuk mengkontruksi (membangun) konsep-
konsep atau prinsip-prinsip Matematika dengan kemampuannya sendiri
melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun
kembali. Dengan demikian pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
upaya proses membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih
menekankan pada bagaimana upaya guru untuk mendorong atau
memfasilitasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatan
seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai positif dengan memendaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak, yaitu siswa sebagai
10. pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan
pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab
sesuatu dikatakan hasil belajar kalau memenuhi beberapa ciri berikut (1)
belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa bahwa dirinya
sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki
pengetahuan yang dihaeapkan sehinggga tahapan-tahapan dalam belajar
sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul
disadari sepenuhnya. (2). Hasil belaja diperoleh dengan adanya proses,
dalam hal ini pengetahuan tidak diperoleh secara instan, namun bertahap.
(3). Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya
manusiawi. Kaitanyya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini
menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi,
artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang
(sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima
pesan), Kemp(1975:15) menggambarkan proses komunikasi sebagai
berikut :
Source of Message Message Destination
Massage Encode received and of Message
decoded
11. BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kedudukan dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
Sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera
memperkenalkan dan emmulai penggunaan Teknologi Informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini
penting, mengingat penggunaan TIK merupakajn salah satu faktor penting
yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada
para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks
yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan
pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, maupun masyarakat harus mampu memeberikan askes
pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada para
peserta didik (pembelajar).
Program pembangunan pendidikan yang terpadu, terarah dan
berbasis teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan
nurturing effect teerhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan
sehinga TIK berfunmgsi untuk meperkecil kesenjangan penguasaan
teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan. Pembangunan
pendidikan berbasis TIK setidaknya memberikan dua keuntungan.
Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru)
untuk lebih apresiatif dan praktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan.
Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam
memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari
sumber-sumber yang tidak terbatas.
Adapun kedudukan lain TIK dalam pendidikan, yaitu :
a. Mempermudah kerja sama antara pakar dan pembelajar,
menghilangkan batasan ruang, jarak dan waktu.
b. Sharing Information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan
bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu
pengetahuan.
12. c. Virtual Universty, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang
diakses oleh banyak orang.
Pesatnya perkembangan TIK khususnya Internet, memungkinkan
pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi
pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi misalnya, pemanfaatan TIK
lainya, yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic
universty. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui
internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah di dalam jaringan (online)
dan materi kuliah tersebut dapat di akses oleh siapa saja yang
membutuhkan. Hal ini mepermudah pemberian informasi bagi siapapun
kesulitan informasi karena masalah ruang dan waktu.
Pengembangan dan penerapan TIK juga bermanfaat untuk
pendidikan kaitanya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional
Indonesia. Salah satu aspeknya adalah kondisi geografis Indonesia
dengan sekian banyaknya pulau yang berpencar-pencar dan kontur
permukaan buminya yang sering kali tidak bersahabat, biasanya diajukan
untuk menjagokan pengembangan dan penerapan TIK untuk pendidikan.
TIK sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk
meretakan pendidikan di bumi Nusantara sebab TIK mengandalkan
kemampuan pembelajaran jarak jauh tidak ter[isah oleh ruang, jarak dan
waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit, tentunya penerapan
ini dapat dilakukan segera mungkin di Indonesia.
Berbicara tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pendidikan, agar penggunaanya bisa lebih terarah dan terperinci, maka
diperlukan Media Pembelajaran sebagai alat/bahan dalam penyampaian
informasi pembelajaran dengan menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi tersebut. Kata media berasal dari kata latin, merupakan
bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut
mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata
tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Menurut
National Education Association (NEA) memberikan batasan bahwa media
merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual
13. termasuk teknologi perangkat kerasnya. Briggs berpendapat bahwa media
merupakan alat untuk meberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi
proses belajar.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu
unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang
dibawanya (message/software). Dengan demikian bahwa, media
pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun
yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar
yang dibawakan oleh media tersebut.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa (a)
media pembelajran merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin
disampaikan adalah pesan pembelajaran, (c) tujuan yang ingin dicapai
ialah proses pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif
akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih baik,
mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan
penampilan salam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi
tujuan pembelajaran.
Dengan konsepsi yang makin mantap, fungsi media dalam kegiatan
pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai
pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Menurut teori Kerucut Pengalaman oleh Edgar Dale bahwa
pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan
melalui kata verbal. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa
memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamnya. Hal
semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa.
Adapaun manfaat Media Pembelajaran dengan penggunaan TIK
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verlbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, jarak dan waktu
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi labih langsung antara murid
dengan sumber belajar
14. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya,
5. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
3.2. TIK sebagai salah satu solusi pemecahan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mampu
mengolah, mengemas dan menampilkan serta menyebarkan informasi
pembelajaran baik secara audio, visual, audiovisual bahkan multimedia,
dewasa ini telah mampu mewujudkan apa yang disebut dengan Virtual
Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu mengemas setting
dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan
memberikan pengondisian secara psikologi adaptif kepada si pembelajar
di manapun mereka berada. Pemanfaatan informasi elektronik untuk
proses pembelajaran tidak hanya berlaku bagi individu pembelajar (siswa)
dalam proses belajar. Dalam posisi kita sebagai guru dapat
memanfaatkan fasilitas ini untuk kepentingan memperkaya kemampuan
mengajar sehari-hari. Beberapa manfaat yang dapat digunakan, antara
lain :
a. Memperluas “background knowladge” guru
b. Pembelajaran yang dinamis dan fleksibel
c. Mengatasi keterbatasan Bahan ajar
d. Kontribusi dan pengayaan bahan ajar
e. Implementasi Sal – CBSA
3.3. Permasalahan-permasalahan di Indonesia dalam mendukung
dan mengembangkan TIK dalam bidang pendidikan