SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Pertemuan III
   HUBUNGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN

  Analisis  hubungan      agama   dan
kebudayaan itu, bukan hanya melihat
agama sebagai doktrin dan teks suci
saja, melainkan “hasil interpretasi
manusia terhadap doktrin agama dalam
hubungannya dengan budaya lokal”
     Hubungan agama (Islam) dan
kebudayaan (lokal) dapat digambarkan
 sebagai hubungan timbal balik
Substansi Utama Kebudayaan


 Sistem Pengetahuan (akumulasi dari segala yang diperoleh
  manusia melalui panca indera)
 Nilai (sesuatu yang dianggap baik, selalu diinginkan, dicita-
  citakan, dan dianggap penting)
 Pandangan Hidup (keyakinan tentang tujuan hidup, yang selalu
  berdasarkan iman (agama) atau pengalaman yang dimiliki
  seseorang)
 Keyakinan (religi) (berkaitan dengan sistem kepercayaan,
  sebagaimana definisi agama, di atas)
 Persepsi (titik tolak pemikiran dalam memahami kejadian atau
  gejala kehidupan)
 Etos (jiwa kebudayaan) (watak khas suatu kebudayan yang
  tampak dalam gaya perilaku, kegemaran-kegemaran, dan
  berbagai benda hasil karya masyarakat.
Substansi Utama Agama
•   Doktrin
•   Keyakinan
•   Nilai
•   Norma
•   Tindakan
Agama dan Kebudayaan

 Persamaannya: keduanya merupakan pedoman
  bertindak dan petunjuk dalam kehidupan
 Perbedaannya: Petunjuk agama dari Tuhan,
  sedangkan petunjuk budaya dari kesepakatan
  manusia
 Agama, khususnya Islam, bersifat universal datang
  pada sesuatu masyarakat ketika masyarakat itu
  sendiri telah memiliki petunjuk-petunjuk kehidupan
  yang sifatnya khusus atau lokal
 Karena itu hubungan antara agama sebagai ajaran
  baru dan kebiasaan masyarakat sebagai budaya
  lama, biasa dipahami sebagai hubungan antara
  tradisi besar (the great tradition) dan tradisi kecil
  (the little tradition).
Pengaruh Agama atas Kebudayaan
• Agama berperan mengubah struktur kebudayaan
  masyarakat
• Agama akan menjadi inti dari kebudayaan, karena
  agama memiliki landasan yang lebih kuat, yaitu agama
  brsifat absolut sedangkan kebudayaan bersifat relatif
• Landasan agama adalah doktrin dan teks suci,
  sedangkan kebudayaan berlandaskan pada pemahaman
  dan kesepakatan masyarakat yang mudah berubah
• Agama mudah diterima masyarakat apabila agama
  memiliki kesamaan dengan kebudayaan masyarakat.
  Begitu sebaliknya, agama akan ditolak masyarakat yang
  kebudayaannya berbeda dengan ajaran agama
• Dialog antara agama (Islam) dengan kebudayaan (lokal)
  pada umumnya terjadi karena memiliki kesamaan
  pandangan tentang kehidupan.
Dialog Islam dan Budaya Lokal
• Islam yang pada asasnya lebih menyangkut
  sistem kepercayaan atau agama, maka
  konteks      keterhubungannya     dengan
  kebudayaan lokal lebih banyak berkaitan
  dengan sistem religi sesuatu masyarakat
  dalam geografi, komunitas, dan etnis
  tertentu.
 Agama, khususnya Islam dalam dialognya
  dengan budaya lokal selalu mengalami
  domestikasi,    yaitu  pemahaman     dan
  pelaksanaan agama disesuaikan dengan
  konteks dan kemampuan masyarakat lokal.
Contoh Domestikasi Agama
• Orang Jawa menyebut Tuhan dengan sebutan Gusti Allah,
  padahal kata gusti adalah gelar kebangsawanan
  orang Jawa. Demikian pula pemanggilan Nabi
  dengan sebutan Kanjeng Nabi Muhammad.
• Praktek-praktek keagamaan masyarakat Jawa,
  ditunjukkan dalam proses Islamisasi kebudyaan
  Jawa, tetapi pada saat yang sama juga terjadi
  Jawanisasi Islam. Gejala seperti ini biasa disebut
  sinkretisme agama
• Masyarakat dalam keragaman kebudayaan akan
  menyebabkan keragaman mereka dalam memahami
  dan menjalankan agama. Misalnya, berbeda antara
  keagamaan masyarakat kota dan masyarakat desa,
  sebagaimana berbeda antara Islam di Jawa dengan
  Islam di Aceh, Islam di Minangkabau, dan
  sebagainya.
REFERENSI
• Baca lebih lanjut buku Clifford Geertz, Agama dan
  Kebudayaan.

Contenu connexe

Tendances

Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanJafar Sodiq
 
Pertemuan 4, a
Pertemuan 4, aPertemuan 4, a
Pertemuan 4, aSoim Ahmad
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
Konfusianisme
KonfusianismeKonfusianisme
KonfusianismeAkhy Sham
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanmunnianwar
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1elhamidi
 
Taoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan KonfusianismeTaoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan Konfusianismewk_aiman
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6 doneMabriantama Wisastrio
 
DIMENSI SOSIAL AGAMA
DIMENSI SOSIAL AGAMADIMENSI SOSIAL AGAMA
DIMENSI SOSIAL AGAMAPia Rohdina
 
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAMISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAMFair Nurfachrizi
 

Tendances (14)

Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan Kebudayaan
 
Pertemuan 4, a
Pertemuan 4, aPertemuan 4, a
Pertemuan 4, a
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Konfusianisme
KonfusianismeKonfusianisme
Konfusianisme
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Taoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan KonfusianismeTaoisme dan Konfusianisme
Taoisme dan Konfusianisme
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 6 done
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
DIMENSI SOSIAL AGAMA
DIMENSI SOSIAL AGAMADIMENSI SOSIAL AGAMA
DIMENSI SOSIAL AGAMA
 
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAMISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
 
Pranata agama
Pranata agamaPranata agama
Pranata agama
 

En vedette

Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Soim Ahmad
 
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Soim Ahmad
 
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Soim Ahmad
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Soim Ahmad
 
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Soim Ahmad
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 

En vedette (15)

Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
 
Materi7
Materi7Materi7
Materi7
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Materi9
Materi9Materi9
Materi9
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 

Similaire à Pertemuan 3

Paradigma Alquran
Paradigma AlquranParadigma Alquran
Paradigma AlquranNevandraFp1
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budayaRabian Syahbana
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaSabilul Maarifah
 
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxAgama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxYayanNasikin1
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxDinarDorotea
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakatargiosalsanov26
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxPPLMMuntilan
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfdinimeiyanti
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikRaJa MakSum
 
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptxPERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptxjangganbs
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarhaqqinazily
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 

Similaire à Pertemuan 3 (20)

Paradigma Alquran
Paradigma AlquranParadigma Alquran
Paradigma Alquran
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxAgama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
3. cina
3. cina3. cina
3. cina
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Religion
ReligionReligion
Religion
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnik
 
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptxPERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 

Plus de Soim Ahmad

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatihSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing planSoim Ahmad
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasiSoim Ahmad
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstSoim Ahmad
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapSoim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahSoim Ahmad
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahSoim Ahmad
 

Plus de Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 

Pertemuan 3

  • 1. Pertemuan III HUBUNGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN Analisis hubungan agama dan kebudayaan itu, bukan hanya melihat agama sebagai doktrin dan teks suci saja, melainkan “hasil interpretasi manusia terhadap doktrin agama dalam hubungannya dengan budaya lokal” Hubungan agama (Islam) dan kebudayaan (lokal) dapat digambarkan sebagai hubungan timbal balik
  • 2. Substansi Utama Kebudayaan  Sistem Pengetahuan (akumulasi dari segala yang diperoleh manusia melalui panca indera)  Nilai (sesuatu yang dianggap baik, selalu diinginkan, dicita- citakan, dan dianggap penting)  Pandangan Hidup (keyakinan tentang tujuan hidup, yang selalu berdasarkan iman (agama) atau pengalaman yang dimiliki seseorang)  Keyakinan (religi) (berkaitan dengan sistem kepercayaan, sebagaimana definisi agama, di atas)  Persepsi (titik tolak pemikiran dalam memahami kejadian atau gejala kehidupan)  Etos (jiwa kebudayaan) (watak khas suatu kebudayan yang tampak dalam gaya perilaku, kegemaran-kegemaran, dan berbagai benda hasil karya masyarakat.
  • 3. Substansi Utama Agama • Doktrin • Keyakinan • Nilai • Norma • Tindakan
  • 4. Agama dan Kebudayaan  Persamaannya: keduanya merupakan pedoman bertindak dan petunjuk dalam kehidupan  Perbedaannya: Petunjuk agama dari Tuhan, sedangkan petunjuk budaya dari kesepakatan manusia  Agama, khususnya Islam, bersifat universal datang pada sesuatu masyarakat ketika masyarakat itu sendiri telah memiliki petunjuk-petunjuk kehidupan yang sifatnya khusus atau lokal  Karena itu hubungan antara agama sebagai ajaran baru dan kebiasaan masyarakat sebagai budaya lama, biasa dipahami sebagai hubungan antara tradisi besar (the great tradition) dan tradisi kecil (the little tradition).
  • 5. Pengaruh Agama atas Kebudayaan • Agama berperan mengubah struktur kebudayaan masyarakat • Agama akan menjadi inti dari kebudayaan, karena agama memiliki landasan yang lebih kuat, yaitu agama brsifat absolut sedangkan kebudayaan bersifat relatif • Landasan agama adalah doktrin dan teks suci, sedangkan kebudayaan berlandaskan pada pemahaman dan kesepakatan masyarakat yang mudah berubah • Agama mudah diterima masyarakat apabila agama memiliki kesamaan dengan kebudayaan masyarakat. Begitu sebaliknya, agama akan ditolak masyarakat yang kebudayaannya berbeda dengan ajaran agama • Dialog antara agama (Islam) dengan kebudayaan (lokal) pada umumnya terjadi karena memiliki kesamaan pandangan tentang kehidupan.
  • 6. Dialog Islam dan Budaya Lokal • Islam yang pada asasnya lebih menyangkut sistem kepercayaan atau agama, maka konteks keterhubungannya dengan kebudayaan lokal lebih banyak berkaitan dengan sistem religi sesuatu masyarakat dalam geografi, komunitas, dan etnis tertentu.  Agama, khususnya Islam dalam dialognya dengan budaya lokal selalu mengalami domestikasi, yaitu pemahaman dan pelaksanaan agama disesuaikan dengan konteks dan kemampuan masyarakat lokal.
  • 7. Contoh Domestikasi Agama • Orang Jawa menyebut Tuhan dengan sebutan Gusti Allah, padahal kata gusti adalah gelar kebangsawanan orang Jawa. Demikian pula pemanggilan Nabi dengan sebutan Kanjeng Nabi Muhammad. • Praktek-praktek keagamaan masyarakat Jawa, ditunjukkan dalam proses Islamisasi kebudyaan Jawa, tetapi pada saat yang sama juga terjadi Jawanisasi Islam. Gejala seperti ini biasa disebut sinkretisme agama • Masyarakat dalam keragaman kebudayaan akan menyebabkan keragaman mereka dalam memahami dan menjalankan agama. Misalnya, berbeda antara keagamaan masyarakat kota dan masyarakat desa, sebagaimana berbeda antara Islam di Jawa dengan Islam di Aceh, Islam di Minangkabau, dan sebagainya.
  • 8. REFERENSI • Baca lebih lanjut buku Clifford Geertz, Agama dan Kebudayaan.