3. Biomekanika adalah studi tentang mekanika yang diterapkan pada
sistem biologis (Philips, 2000). Biomekanika itu menggunakan
hukum – hukum fisika dan konsep teknik untuk mendeskripsikan
gerakan yanng dialami oleh berbagai segmen tubuh dan gaya – gaya
pada bagian tubuh selama melakukan aktivitas. (Frankel, 1980)
Istilah biomekanika dalam kedokteran gigi diartikan sebagai tiruan
yang secara klinis menghasilkan gaya yang mempunyai energi yang
berasal terutama dari alat-alat mekanis yang dibuat, seperti
archwire, coil spring, elastik, screw, dan lain-lain. Biomekanika
pergerakan gigi membicarakan tentang efek gaya terhadap tubuh
(respon sel-sel tubuh) seperti kompresiv ligamen periodontal,
deformasi tulang, dan lukanya jaringan.
5. • Pergerakan Tipping
Pergerakan tipping ialah pergerakan gigi dimana gigi yang
miring dapat ditegakkan dan gigi yang tegak dapat
dimiringkan untuk mendapatkan hasil yang baik juga oklusi
yang harmonis sesuai dengan bentuk lengkung gigi.
6. Pergerakan tipping. Tekanan diaplikasikan pada titik tunggal mahkota gigi yang
menyebabkan resorpsi tulang dan aposisi, membuat gigi bergerak tipping.
Tekanan pada jaringan periodontal lebih besar didekat apeks dan tepi servikal gigi.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
7. • Pergerakan Rotasi
Pergerakan rotasi adalah gerakan gigi berputar di sekeliling
sumbu panjangnya. Rotasi merupakan suatu penjangkaran gigi
yang paling rumit dilakukan dan sukar untuk dipertahankan.
Rotasi gigi dalam soketnya membutuhkan aplikasi tekanan
ganda. Pergerakan rotasi ini dapat diperoleh dengan
memberikan kekuatan pada satu titik dari mahkota dan stop
untuk mencegah bergeraknya bagian mahkota yang lain.
8. Dua metode untuk merotasi sebuah gigi (a) dengan memakai kekuatan gabungan (b)
menggunakan kekuatan tunggal dan sebuah “ stop “. Pada (a) pusat rotasi terletak di
dekat bagian tengah gigi . Situasi pada (c) lebih cocok dengan menggunakan tekanan
gabungan dan situasi pada (d) lebih cocok untuk “ stop
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
9. • Pergerakan bodili
Bodili adalah pergerakan translasi menyeluruh dari sebuah
gigi ke posisi yang baru, dengan semua bagian dari gigi bergerak
dalam jumlah yang setara. Tekanan harus diaplikasikan pada
daerah mahkota yang lebar dan setiap pergerakan tilting harus
dibatasi
10. Pergerakan bodily. Tekanan harus diaplikasikan pada daerah mahkota gigi yang lebar
dan harus ada alat untuk mencegah miringnya gigi. Tekanan yang mengenai jaringan
periodontal akan didistribusikan secara merata.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
11. • Pergerakan torque
Pergerakan torque adalah pergerakan akar gigi dengan hanya
sedikit pergerakan mahkota. Pergerakan torque mengakibatkan
pada daerah tekanan akan terjadi resorpsi jaringan dan pada
daerah tarikan terjadi aposisi yang menyebabkan gigi miring
disekitar apeksnya.
12. Pergerakan torque akar. Suatu tekanan kopel diaplikasikan pada daerah mahkota gigi
yang luas dan stop atau tekanan berlawanan diaplikasikan untuk mencegah
pergerakan mahkota. Tekanan yang mengenai struktur periodontal yang paling besar
di sekitar apeks gigi
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
13. • Pergerakan vertikal
Pergerakan vertikal ada dua jenis yaitu pergerakan ekstrusi dan
intrusi dimana kedua pergerakan ini memperoleh kekuatan
dengan arah yang berlawanan.
Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana
akar mengikuti mahkota.
Intrusi adalah pergerakan gigi secara vertikal kedalam alveolus.
14. Pergerakan vertikal : ekstrusi. Peregangan timbul pada strutur pendukung dan aposisi
tulang untuk mempertahankan dukungan gigi.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
15. Pergerakan vertikal : intrusi. Tekanan yang mengenai struktur pendukung
didistribusikan secara merata dan resorpsi tulang dibutuhkan, khususnya
pada daerah apikal dan pada puncak alveolar.
Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997; 177
17. Mekanisme Biomekanika Pergerakan Gigi
Reaksi Biofisika
Deformasi tulang
Kompresi ligamen periodontium
Injuri jaringan
Pembentukan first messenger
Hormon inflamasi
Prostaglandin
Neurotransmitter
Respon piezoelektrik
Pembentukan second messenger
C amp
C gmp
Ca++
+ VE meningkatkan sel resorbsi
-VE meningkatkan sel deposisi aktifitas kolagenase
Remodelling tulang
Pergerakan gigi Orthodontik
21. Alat orthodontik adalah suatu sistem yang
menyimpan dan mengasilkan gaya melawan
gigi, otot, atau tulang, dan menciptakan reaksi
didalam ligamen periodontal dan tulang alveolar
yang menyebabkan pergerakan gigi atau mengubah
morfologi dan pertumbuhan tulang.
Kesimpulannya, dalam alat orthodontik terdapat 2
prinsip dasar, yaitu yang berhubungan dengan gaya
orthodontik dan pergerakan gigi sebagai akibat dari
gaya tersebut
23. a. Force of Movement
Aksi tubuh yang merubah atau cenderung merubah
keadaan istirahat atau gerak seragam dari tubuh
tersebut.
b. Centre of Resistance
Pusat pada gigi ketika gaya pada satu sisi diberikan,
akan membuat pergerakan disepanjang garis aksi dari
gaya tersebut.
24. c. Centre of Rotation
Merupakan pusat dimana body akan
berotasi, menentukan bentuk inisial dan posisi
akhirnya.
d. Optimum Orthodontic Force
Merupakan gaya yang menggerakkan gigi yang
paling cepat ke arah yang diinginkan dengan
kemungkinan kerusakan jaringan paling sedikit dan
dengan ketidaknyamanan dari pasien yang minimum.
26. Pergerakan gigi secara fisiologis meliputi:
1. Erupsi gigi
*Teori Tekanan Darah
*Pertumbuhan Akar
27. 2. Migrasi gigi
Migrasi gigi mengacu pada perubahan kecil dari
posisi gigi yang terlihat setelah erupsi.
Gigi geligi manusia menunjukkan kecendrungan yang
lebih untuk berpindah kearah mesial dan oklusal.
Migrasi gigi biasanya sebagai hasil dari pemakaian
okusal dan proksimal gigi.
28. 3. Pergerakan gigi selama mastikasi
Selama mastikasi, gigi dan struktur periodontal
dipaparkan pada tekanan yang berat yang terjadi
pada 1-2 detik atau kurang, dalam jarak 1-50 kg
berdasarkan tipe makanan saat mastikasi.
30. Ketika suatu tekanan diaplikasikan pada gigi untuk
orthodonti, maka hal tersebut mengakibatkan pembentukan
area tekanan dan tegangan disekeliling gigi.
Tulang adalah jaringan hidup yang bereaksi terhadap
tekanan dan tegangan pada cara tertentu. Permukaan tulang
yang menerima tekanan bereaksi dengan resorpsi tulang
sementara tulang yang menerima tegangan menunjukkan
deposisi.
31. Perubahan histologi yang terlihat selama pergeseran yang
beragam tergantung pada kekuatan, jumlah, dan durasi yang
diberikan.
Perubahan histologi yang terjadi meliputi:
1. Perubahan pada aplikasi ringan
a. Perubahan pada daerah tekanan
b. Perubahan pada daerah tegangan
2. Perubahan pada aplikasi kekuatan ekstrim(berat)
Menghasilkan penekanan total atau penghancuran
ligamen periodontal. Pada sisi tekanan, akar sangat mendekati
lamina dura, menekan ligamen periodontal dan
mengakibatkan oklusi pembuluh darahligamen akibatnya
dihilangkan aliran nutrisi menyebabkan perubahan regresif
(kemunduran) di sebut hyalinisasi.
35. • Ligamen periodontal memegang peranan penting dalam proses
pergerakan gigi secara ortodontik. Tanpa adanya ligamen
periodontal seperti pada gigi yang mengalami ankilosis gigi tidak
bisa bergerak.
• Secara garis besar dan sederhana dapat dikatakan bahwa apabila
sesuatu kekuatan yang optimal dikenakan pada gigi maka ligamen
periodontal yang mengalami tarikan akan terjadi aposisi tulang dan
di daerah tekanan akanterjadi resorpsi tulang.
• Ligamen periodontal terdiri atas matriks ekstraseluler yang
terutama terdiri atas serat kolagen dengan bahan dasar
proteoglikan dan glukoprotein serta serat oksitalin; beberapa sel,
yaitu fibroblas, osteoblas, osteoklas, dan sementoblas; sel-sel yang
lain, misalnya makrofag dan kadang-kadang terdapat sisa-sisa sel
Malassez; serta banyak pembuluh darah kapiler yang merupakan
pleksus.
• Ligamen periodontal beserta cairan pada soket gigi berfungsi
seperti bantalan (shock absorber) bagi gigi bila memndapat tekanan
yang mendadak. Selain itu, juga berpengaruh pada proses erupsi
gigi dan pergerakan gigi dalam perawatan orthodonti.
36. • Fibroblas bertanggung jawab pada perubahan matriks ekstraseluler
dan mempunyai aktivitas metabolik yang tinggi.
• Osteoblas terletak pada permukaan tulang dan bertanggung jawab
terhadap pembentukan matriks organik tulang yang kemudian
mengalami mineralisasi menjadi tulang.
• Osteoblas juga berperan mengaktifkan osteoklas melewati
pembentukan berbagai sitokin dan merupakan regulator
homeostasis tulang. Osteoblas yang dikelilingi mineral tulang
berubah menjadi osteosit.
• Osteosit berhubungan satu dengan yang lain lewat perpanjangan
sitoplasmik yang berada pada kanalikuli tulang dan diperkirakan
mendeteksi adanya kekuatan yang mengenai tulang.
• Osteoklas adalah sel yang beriniti banyak yang berasal dari monosit
darah dan bertanggung jawab meresorpsi tulang. Sedangkan
sementoblas adalah sel yang berfungsi membentuk
semen, sedangkan sementoklas berfungsi meresorpsi semen
38. Resorpsi akibat perawatan ortodonti A. Foto radiografi dari resorpsi akar akibat
perawatan ortodonti. B. Ilustrasi proses terjadinya resorpsi akar akibat perawatan
ortodonti.
39. Terima kasih atas perhatian
teman-teman sekalian.
Kami segenap kru yang bertugas :
Khalid Mubarak
Tiya Maisarah
Nur Atika Dalimunthe
Rita Rixma
Maulida Fitry DR
Cut Putri Zakirah
Khadijah Amirah
Wildani Mafaza
Dewi Setianingrum
Yoni Andesba