SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  42
Télécharger pour lire hors ligne
BAPPENAS
        Kebijakan Tata Ruang dan
       Pertanahan dalam Kerangka
                Investasi


            Drs. Dadang Solihin, MA


           Diklat Peningkatan Investasi Daerah Angkatan II
                     LPEM-FEUI, Agustus 2004
                     LPEM FEUI 3 A      t
Dadang Solihin’s Profile
                        Solihin s
              Dadang holds a MA degree (Economics), University of
              Colorado, USA
              Colorado USA. His previous post is Head Center for Research
                                                   Head,
              Data and Information at DPD Secretariat General as well as
              Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
              Use Management at Indonesian National Development
              Planning Agency (Bappenas).
 Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-
                                                               Asia
  Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
  Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
 H got various t i i around th globe, i l d d D
  He t       i    training    d the l b included Developing M lti di
                                                         l i Multimedia
  Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy
  Development Training, Vancouver, Canada (
          p              g                   (2002); Local Government
                                                   )
  Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional
  Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He
  published more than five books regarding local autonomous.
 You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his
  mobile at +62812 932 2202
                           dadang-solihin.blogspot.com               2
Materi
   Investor?
   Faktor-Faktor Peningkatan Investasi
   Image tentang Indonesia
   Tinjauan I t
    Ti j       Internal
                      l
   Faktor-Faktor Dominan yang Menentukan Daya Tarik Investasi Daerah
    Berdasarkan Persepsi Dunia Usaha
   Tinjauan Eksternal
   Ketidakpastian Investasi di Era Otonomi Daerah
   Kriteria Perda yang Kondusif terhadap Iklim Usaha dan Investasi
   Strategi Daerah dalam Menarik Investasi
           g
   Kebijakan Tata Ruang dan Pertanahan
   Izin Lokasi
   Monopoli H k atas T
    M        li Hak t Tanah h
   Proses Permohonan Hak dalam Izin Lokasi
   Penyebab Rencana Tata Ruang Tidak Efektif
         y                         g
                         dadang-solihin.blogspot.com               3
Investor?
                  In estor?




Kompas 25 J li 2004 hal 33
          Juli
                   dadang-solihin.blogspot.com   4
Faktor-Faktor
Faktor Faktor Peningkatan Investasi
•   Internal
    1. Stabilitas Sospolkam
    2.
    2 Penegakan dan kepastian hukum
    3. Kualitas pelayanan baik Sistem maupun SDM
    4. Insentif belum kompetitif
    5. Ti k suku b
        Tingkat k bunga pinjaman
                             i j
    6. Kondisi infrastruktur
    7. Kondisi perburuhan
    8. Peraturan terkait investasi belum saling mendukung
    9. Tingkat penyelundupan
    10. Dampak otonomi daerah
    11. Daya saing global rendah

•   Eksternal
    –   Liberalisasi perdagangan dan investasi (AFTA, AIA,APEC dan
        WTO)

                         dadang-solihin.blogspot.com                 5
Image tentang Indonesia




       dadang-solihin.blogspot.com   6
Tinjauan Internal
           Ti j     I t    l

• Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi
  Daerah, pada 2002 melakukan studi
  pemeringkatan daya tarik investasi
  Kabupaten/Kota dalam persepsi dunia usaha
• Mencakup 134 daerah dari 97 Kabupaten dan
  37 Kota dari 26 Propinsi di Indonesia
• M
  Menggunakan 5 variabel pemeringkatan, yaitu:
              k        i b l      i k t    it
  Kelembagaan, Sosial Politik, Ekonomi Daerah,
  Tenaga Kerja d P d kti it
  T        K j dan Produktivitas, ddan
  Infrastruktur Fisik.
                 dadang-solihin.blogspot.com     7
Faktor-Faktor
Faktor Faktor Dominan yang Menentukan
Daya Tarik Investasi Daerah Berdasarkan
         Persepsi D nia Usaha
                  Dunia




 31%      26%             17%                 13%   13%
                dadang-solihin.blogspot.com               8
Kelembagaan (31%)
Terdiri dari empat variabel, yaitu:
 1.
 1    Aparatur dan Pelayanan (22%)
 2.   Kepastian Hukum (39%)
 3.   Keuangan Daerah (14%)
 4.
 4    Peraturan Daerah ( 25%)
 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam
 melakukan investasi para pelaku usaha sangat
 mengharapkan adanya kepastian hukum dalam
 menanamkan modalnya di suatu daerah.
                   dadang-solihin.blogspot.com   9
Sosial Politik (26%)
Terdiri dari tiga variabel, yaitu:
1.
1 Keamanan (60%)
2. Sosial Politik (27%)
3.
3 Budaya (13%)
Terlihat bahwa hingga saat ini kondisi keamanan
di sejumlah daerah di Indonesia perlu mendapat
perhatian yang serius karena sangat signifikan
mempengaruhi keputusan investor untuk
menanamkan modalnya di suatu d
           k     d l           t daerah.h

                    dadang-solihin.blogspot.com   10
Ekonomi Daerah (17%)
Terdiri dari dua variabel, yaitu:
 1. Potensi ekonomi (71%)
                    (    )
 2. Struktur ekonomi (29%)
• Faktor Ekonomi Daerah merupakan endowment
  variable, yaitu faktor yang perubahannya tidak dapat
  dengan segera terjadi dengan kebijakan-kebijakan y g
      g      g        j       g        j       j     yang
  dibuat oleh pemerintah daerah.
• Dalam melakukan investasi para p
                                p   pelaku usaha lebih
  banyak menekankan pada potensi ekonomi dari daerah
  yang akan dituju sebagai tempat melakukan kegiatan
  usaha dib di k d
      h dibandingkan dengan struktur ekonomi yang
                                  t kt   k     i
  sudah berkembang di daerah tersebut.

                      dadang-solihin.blogspot.com      11
Tenaga Kerja (13%)
Terdiri dari tiga variabel, yakni:
 1. Ketersediaan Tenaga Kerja (35%)
 2.
 2 Biaya Tenaga Kerja (24%)
 3. Produktivitas Tenaga Kerja (41%)
 Pentingnya variabel produktivitas tenaga kerja
 menunjukkan bahwa dalam memilih lokasi
        j
 usaha, para pelaku usaha lebih tertarik pada
 daerah-daerah yang dapat menyediakan tenaga
                 y g p           y              g
 kerja dengan kualitas yang baik yaitu dilihat dari
 p
 produktivitasnya.
               y
                    dadang-solihin.blogspot.com       12
Infrastruktur
    Infrastr kt r Fisik (13%)
Terdiri dari dua variabel yaitu:
1.Ketersediaan Infrastruktur Fisik (54%)
2.Kualitas
2 Kualitas Infrastruktur Fisik (46%)

Tampak bahwa kedua variabel ini
mendapat bobot yang cukup seimbang
                          seimbang.



                 dadang-solihin.blogspot.com   13
Tinjauan Eksternal
               j
                   Prof. Kinoshita:
FDIs, export-oriented ones in particular, are strongly
           required for Indonesia. Why?
              q                        y

  1.
  1 To create jobs
  2. To increase economic growth
  3. To transfer technology higher productivity
     international competitiveness
  4. To improve Balance of payment position
  5. To replace ODA which is not expected to
     increase much (on net basis) from now.
                    dadang-solihin.blogspot.com    14
Challenges t E h
Ch ll      to Enhance FDI for Indonesia
                          f I d      i
• Before the financial crisis, foreigners regarded
  Indonesia as a good candidate p
                  g                            place for their FDIs.
• However, investment climate of Indonesia has
  deteriorated to one of the worst in the world To    world.
  recover the situation, political leadership is
  imperative.
  imperative
• Foreigners consider that potentials of Indonesia are
  still big and AFTA effect is sizable but its investment
                                      sizable,
  climate is apparently inferior.
• Main problems: Policy/legal uncertainty. ‘High cost’
                            /                            ‘         ’
  economy e.g. taxation, customs, various licensing,
  deteriorating social infrastructure
                     dadang-solihin.blogspot.com                  15
What are problems in Indonesia for
        foreign investors?
         o eg      esto s
• B i
  Business-unfriendly l b di
                f i dl labor disputes
                                   t
• Relatively bad socio-political image
• Sharp increase of wages in the past years with
  labor p oduct ty kept low.
   abo productivity ept o
• Rampant KKN including non-transparent legal/
  judicial system
• Confusion related to the ‘decentralization’ policies
• Deteriorating social infrastructure

                    dadang-solihin.blogspot.com     16
Why
Wh more FDI in China and other Asian
             i Chi       d th A i
   nations and less in Indonesia?

 • Better Socio-Economic Situation and Less Labor
   Disputes China, Thailand,
   Disputes---China Thailand Malaysia
 • Bigger Market Potential by entrance to WTO---China
 • Good Social Infrastructure Singapore Malaysia
                Infrastructure--- Singapore, Malaysia,
   China, Thailand
 • Better Rule of Law: Singapore, Malaysia Thailand
                        Singapore Malaysia,
 • Quickly Expanding Industrial Clusters ---China,
   Thailand (esp auto related industries) Malaysia
             (esp. auto-related industries),
 • Qualified Human Capital ---China, India, Singapore,
   Vietnam
                   dadang-solihin.blogspot.com    17
All measures should be done
           at the same time
• To call for Indonesian people to change mindset to
  really welcome FDI.
       y
• To improve labor issues and taxation.
• To improve social security
• To strengthen law and order including judicial
  reform.
  reform
• To avoid illegal taxation/ charges taken by many
  provinces
• To improve and set up social infrastructure
• To make ministers a good single team
• Most important thing: Political leadership or a
  strong will of the government to realize the above
                  dadang-solihin.blogspot.com    18
Ketidakpastian Investasi
           di Era Otonomi Daerah
•   Daerah dengan potensi PAD rendah cenderung
    menerapkan P d di t tif
              k Perda distortif
•   Penyusunan Perda tidak partisipatif
•   Ketidakpastian pengelolaan daerah otorita dan kawasan
                                        otorita,
    industri
•   Perebutan aset usaha di daerah
•   Perbedaan mencolok kebijakan antar daerah
•   Konflik pada usaha berbasis lahan luas
•   Kebimbangan tentang level pemerintahan yang harus
    diikuti dalam pengelolaan aktivitas perekonomian
    (ketenagakerjaan, perijinan, pungutan, dll.)
•   Dll.
                     dadang-solihin.blogspot.com       19
Kriteria Perda Yang Kondusif
     Terhadap Iklim Usaha dan Investasi

1)   Memiliki kesesuaian dengan Peraturan-Peraturan yang
                                  Peraturan Peraturan
     lebih tinggi yang berlaku (UU, PP, Kepres, Kepmen, dll)
2)   Tidak mengakibatkan hambatan lalu-lintas distribusi
     barang dan atau jasa yang bersifat tarif maupun non tarif
     (tidak bertentangan dengan free internal trade principle)
                                                    principle).
3)   Tidak mengakibatkan pungutan berganda (Double
     Taxation) dengan Pajak Pusat (PPh PPN PBB dll)) atau
                                    (PPh, PPN, PBB,
     dengan Pajak/ Retribusi Daerah lainnya.
4)   Besaran tarifnya berada dalam batas kewajaran sehingga
     tidak mengakibatkan ekonomi biaya tinggi.

                        dadang-solihin.blogspot.com          20
Kriteria Perda Yang Kondusif
Terhadap Iklim Usaha dan Investasi . . .

5)   Tidak diskriminatif. Perda yang tidak mengakibatkan
     penguasaan ekonomi pada k l
                   k       i d kelompok-kelompok orang
                                          kk l      k
     (tidak berpotensi menciptakan struktur pasar yang
     monopolis dan oligopolis)
                     oligopolis).
6)   Menjamin kepastian standar pelayanan (Perda-Perda
     yang berkaitan dengan perizinan) meliputi:
                              perizinan),
     kesederhanaan prosedur, kepastian atau batasan waktu
     p y
     pelayanan, tarif, dan institusi y g berwenang.
                                     yang        g
7)   Tidak mengharuskan atau mewajibkan investor untuk
     menjalin kemitraan dengan mitra lokal dari daerah yang
     bersangkutan.

                      dadang-solihin.blogspot.com         21
St ateg ae a
  Strategi Daerah Dalam Menarik Investasi
                   aa    e a       estas
1.  Identifikasi potensi ekonomi daerah
2.  Restrukturisasi organisasi pemerintah daerah
3.  Pelayanan investasi satu atap
4.  Pengembangan situs potensi daerah
5.  Keikutsertaan dalam pameran investasi
6.
6   Studi banding l
    St di b di pelayanan i    investasi
                                   t i
7.  Pelibatan masyarakat dalam penyusunan kebijakan
8.
8   Menggali peluang d menetapkan unggulan d
    M        li l       dan      t k         l daerahh
9.  Mensinergikan peluang dan kebijakan antar daerah
10.
10  Membangun prasarana dasar dan SDM
11. Mengefektifkan promosi, pelayanan dan bimbingan
    pelaksanaan penanaman modal
12. Mensinkronisasikan kebijakan antara Pusat dan Daerah
13.
13 Kesediaan meninjau ulang Perda yang bermasalah
                     dadang-solihin.blogspot.com       22
Kebijakan Tata Ruang dan
            Pertanahan
• Kebijakan pertanahan dan penataan ruang
  dalam kerangka investasi diarahkan kepada
  upaya mendorong investasi dengan mengurangi
  berbagai hambatan yang selama ini
  menurunkan minat investasi dan melemahkan
  daya saing ekspor di p
     y      g    p     pasar internasional.
• Dalam prakteknya, kebijakan ini banyak sekali
  terkait dengan permasalahan izin lokasi
                                    lokasi.

                 dadang-solihin.blogspot.com   23
Izin L k i
               I i Lokasi
• izin yang diberikan kepada perusahaan untuk
  memperoleh tanah yang diperlukan dalam
  rangka penanaman modal
• berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan
                                        hak,
  untuk menggunakan tanah tersebut guna
  keperluan usaha penanaman modalnya.
                                 modalnya
• Perusahaan tsb adalah perseorangan atau
  badan hukum yang t l h memperoleh i i untuk
  b d h k              telah        l h izin t k
  melakukan penanaman modal di Indonesia
  sesuai k t t
         i ketentuan yang berlaku.
                           b l k

                 dadang-solihin.blogspot.com   24
Tujuan Izin Lokasi
• Memastikan bahwa kegiatan penanaman modal
  yang membutuhkan tanah harus sesuai dengan
  rencana tata ruang yang berlaku.
• Membantu dalam memberi kemudahan bagi
  p
  penanam modal untuk memonopoli p  p perolehan
  tanah di mana tanah yang berada dalam area
  izin lokasi tidak dapat diperoleh dan dibangun
  oleh pihak lain di luar investor yang memegang
  izin lokasi
       lokasi.

                 dadang-solihin.blogspot.com   25
Proses Formal Izin Lokasi
1. Perencanaan tata guna tanah. Permohonan
   izin lokasi harus sesuai dengan rencana tata
                               g
   ruang yang berlaku.
2. Alokasi penggunaan tanah. Merupakan detail
            p gg                      p
   penggunaan tanah yang lebih spesifik.
3. Monopoli hak atas tanah. Tidak ada pihak
          p                              p
   lain yang dapat memiliki dan membangun
   tanah dalam area izin lokasi yang dikeluarkan
4. Mengalihkan semua hak atas tanah yang
   berada dalam area izin lokasi dengan
   mengeluarkan master HGB/HGU
           l k         t

                 dadang-solihin.blogspot.com   26
Monopoli Hak atas Tanah
• Sudah menjadi persepsi umum bahwa investor yang
  memegang izin lokasi seakan-akan ia sudah memiliki
  kontrol t t
  k t l atas tanah yang berada d l
                     h      b d dalam i i l k i
                                        izin lokasinya.
• Bagi masyarakat yang tanahnya berada dalam lokasi
  izin lokasi tidak diperbolehkan membangun tanahnya
  dan muncul persepsi umum bahwa tanah mereka hanya
  dapat diperjualbelikan kepada pemegang izin lokasi
  saja.
     j
• Sesungguhnya tidak ada satu peraturan pun yang
  mengharuskan menjual tanah hanya kepada pemegang
  izin lokasi.
• Persepsi y g salah kaprah ini seringkali dimanfaatkan
         p yang            p          g
  oleh pihak pemegang izin lokasi/investor untuk
  memaksa atas kepemilikan tanah masyarakat.
                    dadang-solihin.blogspot.com       27
Luas optimum
1.   Perumahan dan Permukiman:
        Kawasan Perumahan/          - Satu provinsi       =      400 ha
         permukiman                  - Seluruh Indonesia   =     4.000 ha
        Kawasan                     - Satu provinsi       =      200 ha
         Resort/Perhotelan           - Seluruh Indonesia   =     2.000 ha
2.   Kawasan industri:               - Satu provinsi       =      400 ha
                                     - Seluruh Indonesia   =     4.000 ha
3.   Perkebunan:
        Komoditas Tebu              - Satu provinsi       =    60.000 ha
                                     - Seluruh Indonesia   =   150.000 ha
        Komoditas lainnya           - Satu provinsi       =    20.000 ha
                                     - Seluruh Indonesia   =   100.000 ha
4.   Tambak:
        Di Jawa                     - Satu provinsi       =      100 ha
                                     - Seluruh Indonesia   =     1.000 ha
        Di Luar Jawa                - Satu provinsi
                             dadang-solihin.blogspot.com
                                                           =      200 ha
                                                                      28
                                     - Seluruh Indonesia   =     2.000 ha
Luas optimum…

• Luas tanah optimum untuk usaha tersebut merupakan
  minimum penguasaan tanah skala besar tanpa
             p g                             p
  mengabaikan aspek sosial, dan ekosistem dalam rangka
  pembangunan berkelanjutan.
• Pembatasan penguasaan tanah skala besar (luas
  maksimum) ditetapkan berdasarkan pertimbangan
  luasan optimum yang dapat memberikan keuntungan
  finansial bagi investor dan pemerataan kesempatan
  penguasaan tanah untuk usaha oleh semua investor
  sebagai upaya untuk pemerataan kesempatan
  p
  pembangunan di seluruh Indonesia.
           g


                   dadang-solihin.blogspot.com      29
Batas Maksimum Penguasaan Tanah Skala Besar

•   Dikuasai oleh satu badan hukum atau sekelompok perusahaan
    yang saham mayoritasnya dikuasai oleh seseorang tertentu;
•   Dalam satu wilayah propinsi luasnya dua kali luas tanah optimum;
•   Yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, luasnya 10 kali luas
    maksimum untuk tingkat propinsi, kecuali untuk perkebunan maka
    luas maksimum pada wilayah propinsi seluas 20.000 hektar,
    sedangkan untuk seluruh wilayah Indonesia seluas 100 000 hektar;
                                                        100.000
•   Khusus untuk perkebunan tebu luas maksimum wilayah propinsi
    seluas 60.000 hektar dan luas maksimum seluruh Indonesia
    150.000 hektar; dan
•   Untuk Propinsi Papua, luas maksimum dua kali luas maksimum
    propinsi l i
         i i lain.


                         dadang-solihin.blogspot.com               30
Proses Izin Lokasi
(Peraturan Menneg Agraria/ Kepala BPN No 2/1993)

                APLIKASI DAN PEMBERIAN IZIN LOKASI

                                         KEPALA
                                      KANTOR TANAH
                                        KAB/KOTA



                         SEKSI                      SEKSI
      PEMOHON         ADMINISTRASI              PENGGUNAAN
                                                   TANAH

                     • Menerima                • Meregister ke
                       Aplikasi dan              dalam buku
                           y
                       Persyaratan                 g
                                                 register           RAPAT
                     • Pendaftaran             • Memeriksa        KOORDINASI
                       Administrasi              Aplikasi dan
                     • Memeriksa                 Persyaratan       HASIL DAN
                       Aplikasi                • Undangan Rapat   KESIMPULAN
                                                 Koordinasi
                         APLIKASI
                                                 (Persiapan)
                         LENGKAP
                                                 IZIN LOKASI
                     APLIKASI TIDAK                 (Draft)
                        LENGKAP


                         dadang-solihin.blogspot.com                           31
Proses Izin Lokasi
(Peraturan Menneg Agraria/ Kepala BPN No 2/1999)

                 APLIKASI DAN PEMBERIAN IZIN LOKASI




                      6                  BUPATI/
                                        WALIKOTA

                                                       3
                                   2       5

                  1                                                     4
                         KEPALA           Menyiapkan         RAPAT          KONSULTASI
       PEMOHON        KANTOR TANAH                         KOORDINASI         PUBLIK
                        KAB/KOTA
                                                            HASIL DAN
                           APLIKASI                        KESIMPULAN
                           LENGKAP

                      APLIKASI TIDAK
                         LENGKAP

                          IZIN LOKASI
                             (Draft)




                               dadang-solihin.blogspot.com                               32
Prosedur Umum Pembebasan Hak Atas Tanah

No            Status Awal                                Prosedur Pembebasan
 1    Tanah privat yang                 Pembelian Tanah, yang dicatat oleh Pejabat
      terdaftar dan                     Pembuat Akta Tanah (PPAT)
      bersertifikat*
 2    Tanah tidak terdaftar             Melepaskan haknya (di hadapan PPAT atau
                                        Camat) untuk kemudian memohon hak ke BPN
                                             )     kk    di         h h kk
 3    Tanah negara                      Permohonan hak baru
 4    Tanah pemerintah                  Melalui pertukaran drngan izin Menteri Keuangan
 5    Tanah adat                        Ganti rugi kepada masyarakat sebagai pengganti
                                        hak i i d l b t k
                                        h k ini dalam bentuk uang tunai atau bentuk lain
                                                                  t i t b t kl i
                                        (fasilitas publik).
  *) Perusahaan tidak dibolehkan memiliki tanah dengan status hak milik. Oleh karenanya untuk
   )                                                                 milik      karenanya,
     tanah dengan status hak milik, hak tersebut harus dilepas terlebih dahulu menjadi tanah negara
     untuk kemudian diberikan status HGB/HGU
Sumber: LAP C Topic Cycle 2, Land Acquisition and Development Control, 1997
                          2                                   Control
                                      dadang-solihin.blogspot.com                              33
Proses Permohonan Hak dalam Izin Lokasi
     Proses             Hak Guna Bangunan                      Hak Guna Usaha
Permohonan         Permohonan diajukan kepada           Permohonan diajukan kepada
                   Kepala Kantor Pertanahan             Kepala Kantor Wilayah BPN
                   setempat                             setempat
Penerbitan SK      Berdasarkan risalah yang dibuat      Berdasarkan risalah yang dibuat
Hak                oleh panitian pemeriksa tanah,       oleh panitian pemeriksa tanah,
                   Kepala Kantor Pertanahan             Kepala Kantor Wilayah BPN
                   menerbitkan SK HGB (jik
                         bitk              (jika        menerbitkan SK HGU (jik
                                                               bitk            (jika
                   disetujui) atas permohonan yang      disetujui) atas permohonan yang
                   luasnya tidak lebih dari 5 (lima)    luasnya tidak lebih dari 200 (dua
                   hektar. Untuk luas tanah di atas     ratus) hektar. Untuk luas tanah
                   5 hektar maka SK HGB (jika           di atas 200 hektar maka SK
                   disetujui) diterbitkan oleh
                         j )                            HGB (jika disetujui) diterbitkan
                                                              (j          j )
                   Kepala Kantor Wilayah.               oleh Kepala BPN.
Sanksi             Dalam hal penerimaan hak tidak memenuhi syarat yang ditetapkan
                   dalam k t
                   d l keputusan pemberian hak atas tanah dan tanah tersebut tidak
                                         b i h k t t hd t ht                b t tid k
                   digunakan sesuai dengan peruntukan tata ruang maka hak yang
                   telah diterima dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
                   perundang-undangan yang berlaku.
                               dadang-solihin.blogspot.com                            34
Sumber: Permeneg Agraria/Kepala BPN No. 2/1993
Proses Pemberian Hak Atas Tanah Izin Lokasi
(Peraturan Menneg Agraria/Kepala BPN No 2 Tahun 1993)


                   APLIKASI HAK GUNA BANGUNAN


                                                              KEPALA KANTOR
                                   KEPALA KANTOR                 WILAYAH
                                   TANAH KAB/KOTA
                                                                  3
                       1              APLIKASI
         PEMOHON                                       2b
                                       LAYAK
                                                              PENERBITAN SK
                                                       <5Ha
                                                                  HGB
                                APLIKASI TIDAK LAYAK




               PANITIA PEMERIKSA
                     TANAH


              2a
                                                 4




                           dadang-solihin.blogspot.com                        35
Proses Pemberian Hak Atas Tanah Izin Lokasi
(Peraturan Menneg Agraria/Kepala BPN No 2 Tahun 1993)


                      APLIKASI HAK GUNA USAHA


                                                               KEPALA BPN


                                  KEPALA KANTOR
                                   WILAYAH BPN            2      3

                      1             APLIKASI
        PEMOHON                                      <200
                                     LAYAK
                                                              PENERBITAN SK
                                                     2b           HGU
                              APLIKASI TIDAK LAYAK




              PANITIA PEMERIKSA
                    TANAH


                     2a
                     2
                                       4




                           dadang-solihin.blogspot.com                        36
Proses Penanaman Modal

  PERMOHONAN IZIN PRINSIP               PENERBITAN IZIN PRINSIP
   (Keppres No 97/1993 tentang       (Untuk penanaman modal bukan luar
   Tata Cara Penanaman Modal)         bidang pertambangan diluar minyak
                                      dan
                                      d gas bumi, d bid
                                              b i dan bidang k h t
                                                              kehutanan)
                                                                       )




  PERMOHONAN IZIN LOKASI            RAPAT KOORDINASI
  • Rencana Penanaman Modal         • Melibatkan instansi yang terkait
  • Rencana Penggunaan Tanah        • Kesesuaian dengan Tata Ruang
  • Rencana Detail Site


                                        PENERBITAN IZIN LOKASI
      PEMBEBASAN TANAH              (Sebagai izin membebaskan tanah dan
                                          monopoli hak atas tanah)

  PERMOHONAN HAK ATAS                             PANITIA
    TANAH                                   PEMERIKSA TANAH
  • Bukti izin lokasi                    (dibentuk oleh Kantah BPN)
  • Bukti Perolehan tanah
  • Peta situasi hasil pengukuran
    kadasteral                       PEMBERIAN HAK ATAS TANAH
                                             (SK HAK)



                                             PEMBANGUNAN

                      dadang-solihin.blogspot.com                          37
Penyebab Rencana Tata Ruang
           Tidak Efektif

• Kualitas rencana tata ruang yang masih di
  bawah standar;
• Rencana tata ruang sulit diakses oleh
                    g
  publik;
• Rencana tata ruang kurang fleksibel;
• Penegakan tata ruang yang tidak tegas;

               dadang-solihin.blogspot.com   38
Kesimpulan
            K i    l
Ditemukan beberapa titik lemah sistem
                 p
yang ada yang bersumber dari:
• aspek k
        k konsepsi sistem yang memang
                 i i
  salah sehingga dalam implementasinya
  justru menimbulkan kekacauan (chaos)
  sistem
    i t
• aspek implementasi yang kurang baik
                                  baik.

               dadang-solihin.blogspot.com   39
Terkait dengan P b b
T k it d       Pembebasan Tanah
                          T   h
• Proses pembebasan tanah merupakan tahap
  yang paling berpotensi menimbukan konflik
                                       konflik.
• Pembebasan tanah semestinya dapat dilakukan
  kapan saja (tidak harus menunggu izin lokasi)
  dan harus melalui proses j
                     p     jual-beli yang adil
                                     y g
  serta tidak mengandung unsur tekanan yang
  memaksa pemilik tanah untuk menjual tanahnya
  kepada pemegang izin lokasi.


                 dadang-solihin.blogspot.com   40
Terkait dengan Hak Atas Tanah
• Kepastian penggunaan tanah yang sesuai
  dengan tata ruang harus menjadi p y
      g             g           j  prasyarat y g
                                             yang
  harus dipenuhi sebelum hak atas tanah
  diberikan.
• Izin lokasi menjadi instrumen yang
  menjembatani antara kesesuaian penggunaan
  tanah d
  t     h dengan h k atas t
                  hak t tanah.h
• Untuk memastikan bahwa penggunaan tanah
  tetap
  t t sesuai dengan arahan t t ruang maka
               id           h tata         k
  mekanisme pengendalian dapat dilakukan
  melalui mekanisme sanksi terhadap hak atas
  tanah.
                 dadang-solihin.blogspot.com   41
Terima Kasih



  dadang-solihin.blogspot.com   42

Contenu connexe

Tendances

Pengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunanPengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunanIam Ziqha
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Dadang Solihin
 
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MSAdministrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MSDwara Wulan
 
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektifMikhail Rasyid
 
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaKumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaFitri Indra Wardhono
 
Manajemen Kekayaan Negara
Manajemen Kekayaan NegaraManajemen Kekayaan Negara
Manajemen Kekayaan NegaraSiti Sahati
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.pptUmmuFaizah7
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Ardi Susanto
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dadang Solihin
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tri Widodo W. UTOMO
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Core values dan transformasi digital katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021
Core values dan transformasi digital   katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021Core values dan transformasi digital   katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021
Core values dan transformasi digital katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021KutsiyatinMSi
 

Tendances (20)

Pengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunanPengantar adminitrasi pembangunan
Pengantar adminitrasi pembangunan
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
 
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MSAdministrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
Administrasi pembangunan Dr. Bambang Kusbandrijo,MS
 
Etika pembangunan
Etika pembangunanEtika pembangunan
Etika pembangunan
 
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
1.07 perwujudan peran-apip-yang-efektif
 
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaKumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
 
Manajemen Kekayaan Negara
Manajemen Kekayaan NegaraManajemen Kekayaan Negara
Manajemen Kekayaan Negara
 
Teori pertumbuhan kota
Teori pertumbuhan kotaTeori pertumbuhan kota
Teori pertumbuhan kota
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
300944665-Ilmu-Administrasi-Publik-PPT.ppt
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
 
Pengembangan sdm aparatur hrd
Pengembangan sdm aparatur hrdPengembangan sdm aparatur hrd
Pengembangan sdm aparatur hrd
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
Ppt birokrasi
Ppt birokrasiPpt birokrasi
Ppt birokrasi
 
Core values dan transformasi digital katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021
Core values dan transformasi digital   katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021Core values dan transformasi digital   katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021
Core values dan transformasi digital katmoko ari-kemenpanrb 22 nov2021
 

En vedette

Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi
Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi
Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi Dadang Solihin
 
Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)
Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)
Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)Risqi Tomy
 
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanLeks&Co
 
Tarea vi recursos didacticos
Tarea vi  recursos didacticosTarea vi  recursos didacticos
Tarea vi recursos didacticos143346
 
Unit 2: Booklet (First Draft)
Unit 2: Booklet (First Draft)Unit 2: Booklet (First Draft)
Unit 2: Booklet (First Draft)phele1994
 
Elizabeth tang hkctu disclourse of lobbying activities
Elizabeth tang   hkctu disclourse of lobbying activitiesElizabeth tang   hkctu disclourse of lobbying activities
Elizabeth tang hkctu disclourse of lobbying activitiesMongkok anonym
 
Terrace Water Proofing
Terrace Water ProofingTerrace Water Proofing
Terrace Water ProofingD K Associates
 
VHIC I-faculty Records Manager
VHIC I-faculty Records ManagerVHIC I-faculty Records Manager
VHIC I-faculty Records ManagerMaria Loman
 
Découvrez les 10 plus grands mystères
Découvrez les 10 plus grands mystères  Découvrez les 10 plus grands mystères
Découvrez les 10 plus grands mystères Balcon60
 
La tola. información del micrositio copia
La tola. información del micrositio   copiaLa tola. información del micrositio   copia
La tola. información del micrositio copiamarimba de chonta
 
¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?
¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?
¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?Bancolombia
 
Masonic regalia craft provincial jewels
Masonic regalia craft provincial jewelsMasonic regalia craft provincial jewels
Masonic regalia craft provincial jewelsSialkot Regalia Center
 
Ppt test
Ppt testPpt test
Ppt testandersu
 
Ecommerce Business Models Jlsynave
Ecommerce Business Models JlsynaveEcommerce Business Models Jlsynave
Ecommerce Business Models JlsynaveTechnofutur TIC
 
10 things to do on instagram
10 things to do on instagram10 things to do on instagram
10 things to do on instagramAnthony Greene
 
Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016
Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016
Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016Sheldon Monteiro
 
Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)
Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)
Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)Joseph Gigliotti
 

En vedette (20)

Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi
Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi
Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam Kerangka Investasi
 
Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)
Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)
Analisis perizinan tata ruang (aspek hukum)
 
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
 
Tarea vi recursos didacticos
Tarea vi  recursos didacticosTarea vi  recursos didacticos
Tarea vi recursos didacticos
 
Unit 2: Booklet (First Draft)
Unit 2: Booklet (First Draft)Unit 2: Booklet (First Draft)
Unit 2: Booklet (First Draft)
 
Elizabeth tang hkctu disclourse of lobbying activities
Elizabeth tang   hkctu disclourse of lobbying activitiesElizabeth tang   hkctu disclourse of lobbying activities
Elizabeth tang hkctu disclourse of lobbying activities
 
Terrace Water Proofing
Terrace Water ProofingTerrace Water Proofing
Terrace Water Proofing
 
Investigacion
InvestigacionInvestigacion
Investigacion
 
VHIC I-faculty Records Manager
VHIC I-faculty Records ManagerVHIC I-faculty Records Manager
VHIC I-faculty Records Manager
 
Découvrez les 10 plus grands mystères
Découvrez les 10 plus grands mystères  Découvrez les 10 plus grands mystères
Découvrez les 10 plus grands mystères
 
La tola. información del micrositio copia
La tola. información del micrositio   copiaLa tola. información del micrositio   copia
La tola. información del micrositio copia
 
¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?
¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?
¿Cómo prevenir los fraudes en Internet?
 
Portfolio1 yf 3
Portfolio1 yf 3Portfolio1 yf 3
Portfolio1 yf 3
 
Masonic regalia craft provincial jewels
Masonic regalia craft provincial jewelsMasonic regalia craft provincial jewels
Masonic regalia craft provincial jewels
 
Ppt test
Ppt testPpt test
Ppt test
 
Ecommerce Business Models Jlsynave
Ecommerce Business Models JlsynaveEcommerce Business Models Jlsynave
Ecommerce Business Models Jlsynave
 
Unit 4 lo11
Unit 4 lo11Unit 4 lo11
Unit 4 lo11
 
10 things to do on instagram
10 things to do on instagram10 things to do on instagram
10 things to do on instagram
 
Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016
Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016
Amazing Talent is Grown, Not Born. Learn How. - SWSW 2016
 
Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)
Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)
Joseph Gigliotti - Resume (Linked-In)
 

Similaire à JUDUL

Strategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PADDadang Solihin
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADDadang Solihin
 
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan DaerahPenguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADDadang Solihin
 
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAOpissen Yudisyus
 
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Dadang Solihin
 
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...Dadang Solihin
 
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaEksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaDadang Solihin
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxpadlah1984
 
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional Dadang Solihin
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Frans Dione
 
F7 pelaporan kinerja
F7 pelaporan kinerjaF7 pelaporan kinerja
F7 pelaporan kinerjairho1962
 
Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiajeesinel
 
Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03PUPUK
 
Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04PUPUK
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
 
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Kurniawan Saputra
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalDadang Solihin
 
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)Massaputro Delly TP
 

Similaire à JUDUL (20)

Strategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam Rangka Peningkatan PAD
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
 
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan DaerahPenguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
Penguatan Pertumbuhan Investasi dalam rangka Pembangunan Daerah
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
 
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
 
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
Strategi Investasi untuk Optimalisasi PAD dalam rangka Peningkatan Kinerja Da...
 
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
 
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaEksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
 
F7 pelaporan kinerja
F7 pelaporan kinerjaF7 pelaporan kinerja
F7 pelaporan kinerja
 
Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesia
 
Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03Kb investasi daerah-03
Kb investasi daerah-03
 
Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04Kb investasi daerah-04
Kb investasi daerah-04
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
 

Plus de Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaDadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRADadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ES
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ESROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ES
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ESDadang Solihin
 

Plus de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ES
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ESROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ES
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Bullet 350 ES
 

JUDUL

  • 1. BAPPENAS Kebijakan Tata Ruang dan Pertanahan dalam Kerangka Investasi Drs. Dadang Solihin, MA Diklat Peningkatan Investasi Daerah Angkatan II LPEM-FEUI, Agustus 2004 LPEM FEUI 3 A t
  • 2. Dadang Solihin’s Profile Solihin s Dadang holds a MA degree (Economics), University of Colorado, USA Colorado USA. His previous post is Head Center for Research Head, Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas).  Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia- Asia Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.  H got various t i i around th globe, i l d d D He t i training d the l b included Developing M lti di l i Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada ( p g (2002); Local Government ) Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.  You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile at +62812 932 2202 dadang-solihin.blogspot.com 2
  • 3. Materi  Investor?  Faktor-Faktor Peningkatan Investasi  Image tentang Indonesia  Tinjauan I t Ti j Internal l  Faktor-Faktor Dominan yang Menentukan Daya Tarik Investasi Daerah Berdasarkan Persepsi Dunia Usaha  Tinjauan Eksternal  Ketidakpastian Investasi di Era Otonomi Daerah  Kriteria Perda yang Kondusif terhadap Iklim Usaha dan Investasi  Strategi Daerah dalam Menarik Investasi g  Kebijakan Tata Ruang dan Pertanahan  Izin Lokasi  Monopoli H k atas T M li Hak t Tanah h  Proses Permohonan Hak dalam Izin Lokasi  Penyebab Rencana Tata Ruang Tidak Efektif y g dadang-solihin.blogspot.com 3
  • 4. Investor? In estor? Kompas 25 J li 2004 hal 33 Juli dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 5. Faktor-Faktor Faktor Faktor Peningkatan Investasi • Internal 1. Stabilitas Sospolkam 2. 2 Penegakan dan kepastian hukum 3. Kualitas pelayanan baik Sistem maupun SDM 4. Insentif belum kompetitif 5. Ti k suku b Tingkat k bunga pinjaman i j 6. Kondisi infrastruktur 7. Kondisi perburuhan 8. Peraturan terkait investasi belum saling mendukung 9. Tingkat penyelundupan 10. Dampak otonomi daerah 11. Daya saing global rendah • Eksternal – Liberalisasi perdagangan dan investasi (AFTA, AIA,APEC dan WTO) dadang-solihin.blogspot.com 5
  • 6. Image tentang Indonesia dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Tinjauan Internal Ti j I t l • Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah, pada 2002 melakukan studi pemeringkatan daya tarik investasi Kabupaten/Kota dalam persepsi dunia usaha • Mencakup 134 daerah dari 97 Kabupaten dan 37 Kota dari 26 Propinsi di Indonesia • M Menggunakan 5 variabel pemeringkatan, yaitu: k i b l i k t it Kelembagaan, Sosial Politik, Ekonomi Daerah, Tenaga Kerja d P d kti it T K j dan Produktivitas, ddan Infrastruktur Fisik. dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Faktor-Faktor Faktor Faktor Dominan yang Menentukan Daya Tarik Investasi Daerah Berdasarkan Persepsi D nia Usaha Dunia 31% 26% 17% 13% 13% dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Kelembagaan (31%) Terdiri dari empat variabel, yaitu: 1. 1 Aparatur dan Pelayanan (22%) 2. Kepastian Hukum (39%) 3. Keuangan Daerah (14%) 4. 4 Peraturan Daerah ( 25%) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam melakukan investasi para pelaku usaha sangat mengharapkan adanya kepastian hukum dalam menanamkan modalnya di suatu daerah. dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Sosial Politik (26%) Terdiri dari tiga variabel, yaitu: 1. 1 Keamanan (60%) 2. Sosial Politik (27%) 3. 3 Budaya (13%) Terlihat bahwa hingga saat ini kondisi keamanan di sejumlah daerah di Indonesia perlu mendapat perhatian yang serius karena sangat signifikan mempengaruhi keputusan investor untuk menanamkan modalnya di suatu d k d l t daerah.h dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 11. Ekonomi Daerah (17%) Terdiri dari dua variabel, yaitu: 1. Potensi ekonomi (71%) ( ) 2. Struktur ekonomi (29%) • Faktor Ekonomi Daerah merupakan endowment variable, yaitu faktor yang perubahannya tidak dapat dengan segera terjadi dengan kebijakan-kebijakan y g g g j g j j yang dibuat oleh pemerintah daerah. • Dalam melakukan investasi para p p pelaku usaha lebih banyak menekankan pada potensi ekonomi dari daerah yang akan dituju sebagai tempat melakukan kegiatan usaha dib di k d h dibandingkan dengan struktur ekonomi yang t kt k i sudah berkembang di daerah tersebut. dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Tenaga Kerja (13%) Terdiri dari tiga variabel, yakni: 1. Ketersediaan Tenaga Kerja (35%) 2. 2 Biaya Tenaga Kerja (24%) 3. Produktivitas Tenaga Kerja (41%) Pentingnya variabel produktivitas tenaga kerja menunjukkan bahwa dalam memilih lokasi j usaha, para pelaku usaha lebih tertarik pada daerah-daerah yang dapat menyediakan tenaga y g p y g kerja dengan kualitas yang baik yaitu dilihat dari p produktivitasnya. y dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Infrastruktur Infrastr kt r Fisik (13%) Terdiri dari dua variabel yaitu: 1.Ketersediaan Infrastruktur Fisik (54%) 2.Kualitas 2 Kualitas Infrastruktur Fisik (46%) Tampak bahwa kedua variabel ini mendapat bobot yang cukup seimbang seimbang. dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Tinjauan Eksternal j Prof. Kinoshita: FDIs, export-oriented ones in particular, are strongly required for Indonesia. Why? q y 1. 1 To create jobs 2. To increase economic growth 3. To transfer technology higher productivity international competitiveness 4. To improve Balance of payment position 5. To replace ODA which is not expected to increase much (on net basis) from now. dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Challenges t E h Ch ll to Enhance FDI for Indonesia f I d i • Before the financial crisis, foreigners regarded Indonesia as a good candidate p g place for their FDIs. • However, investment climate of Indonesia has deteriorated to one of the worst in the world To world. recover the situation, political leadership is imperative. imperative • Foreigners consider that potentials of Indonesia are still big and AFTA effect is sizable but its investment sizable, climate is apparently inferior. • Main problems: Policy/legal uncertainty. ‘High cost’ / ‘ ’ economy e.g. taxation, customs, various licensing, deteriorating social infrastructure dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. What are problems in Indonesia for foreign investors? o eg esto s • B i Business-unfriendly l b di f i dl labor disputes t • Relatively bad socio-political image • Sharp increase of wages in the past years with labor p oduct ty kept low. abo productivity ept o • Rampant KKN including non-transparent legal/ judicial system • Confusion related to the ‘decentralization’ policies • Deteriorating social infrastructure dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. Why Wh more FDI in China and other Asian i Chi d th A i nations and less in Indonesia? • Better Socio-Economic Situation and Less Labor Disputes China, Thailand, Disputes---China Thailand Malaysia • Bigger Market Potential by entrance to WTO---China • Good Social Infrastructure Singapore Malaysia Infrastructure--- Singapore, Malaysia, China, Thailand • Better Rule of Law: Singapore, Malaysia Thailand Singapore Malaysia, • Quickly Expanding Industrial Clusters ---China, Thailand (esp auto related industries) Malaysia (esp. auto-related industries), • Qualified Human Capital ---China, India, Singapore, Vietnam dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 18. All measures should be done at the same time • To call for Indonesian people to change mindset to really welcome FDI. y • To improve labor issues and taxation. • To improve social security • To strengthen law and order including judicial reform. reform • To avoid illegal taxation/ charges taken by many provinces • To improve and set up social infrastructure • To make ministers a good single team • Most important thing: Political leadership or a strong will of the government to realize the above dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 19. Ketidakpastian Investasi di Era Otonomi Daerah • Daerah dengan potensi PAD rendah cenderung menerapkan P d di t tif k Perda distortif • Penyusunan Perda tidak partisipatif • Ketidakpastian pengelolaan daerah otorita dan kawasan otorita, industri • Perebutan aset usaha di daerah • Perbedaan mencolok kebijakan antar daerah • Konflik pada usaha berbasis lahan luas • Kebimbangan tentang level pemerintahan yang harus diikuti dalam pengelolaan aktivitas perekonomian (ketenagakerjaan, perijinan, pungutan, dll.) • Dll. dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Kriteria Perda Yang Kondusif Terhadap Iklim Usaha dan Investasi 1) Memiliki kesesuaian dengan Peraturan-Peraturan yang Peraturan Peraturan lebih tinggi yang berlaku (UU, PP, Kepres, Kepmen, dll) 2) Tidak mengakibatkan hambatan lalu-lintas distribusi barang dan atau jasa yang bersifat tarif maupun non tarif (tidak bertentangan dengan free internal trade principle) principle). 3) Tidak mengakibatkan pungutan berganda (Double Taxation) dengan Pajak Pusat (PPh PPN PBB dll)) atau (PPh, PPN, PBB, dengan Pajak/ Retribusi Daerah lainnya. 4) Besaran tarifnya berada dalam batas kewajaran sehingga tidak mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Kriteria Perda Yang Kondusif Terhadap Iklim Usaha dan Investasi . . . 5) Tidak diskriminatif. Perda yang tidak mengakibatkan penguasaan ekonomi pada k l k i d kelompok-kelompok orang kk l k (tidak berpotensi menciptakan struktur pasar yang monopolis dan oligopolis) oligopolis). 6) Menjamin kepastian standar pelayanan (Perda-Perda yang berkaitan dengan perizinan) meliputi: perizinan), kesederhanaan prosedur, kepastian atau batasan waktu p y pelayanan, tarif, dan institusi y g berwenang. yang g 7) Tidak mengharuskan atau mewajibkan investor untuk menjalin kemitraan dengan mitra lokal dari daerah yang bersangkutan. dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. St ateg ae a Strategi Daerah Dalam Menarik Investasi aa e a estas 1. Identifikasi potensi ekonomi daerah 2. Restrukturisasi organisasi pemerintah daerah 3. Pelayanan investasi satu atap 4. Pengembangan situs potensi daerah 5. Keikutsertaan dalam pameran investasi 6. 6 Studi banding l St di b di pelayanan i investasi t i 7. Pelibatan masyarakat dalam penyusunan kebijakan 8. 8 Menggali peluang d menetapkan unggulan d M li l dan t k l daerahh 9. Mensinergikan peluang dan kebijakan antar daerah 10. 10 Membangun prasarana dasar dan SDM 11. Mengefektifkan promosi, pelayanan dan bimbingan pelaksanaan penanaman modal 12. Mensinkronisasikan kebijakan antara Pusat dan Daerah 13. 13 Kesediaan meninjau ulang Perda yang bermasalah dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Kebijakan Tata Ruang dan Pertanahan • Kebijakan pertanahan dan penataan ruang dalam kerangka investasi diarahkan kepada upaya mendorong investasi dengan mengurangi berbagai hambatan yang selama ini menurunkan minat investasi dan melemahkan daya saing ekspor di p y g p pasar internasional. • Dalam prakteknya, kebijakan ini banyak sekali terkait dengan permasalahan izin lokasi lokasi. dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Izin L k i I i Lokasi • izin yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal • berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan hak, untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha penanaman modalnya. modalnya • Perusahaan tsb adalah perseorangan atau badan hukum yang t l h memperoleh i i untuk b d h k telah l h izin t k melakukan penanaman modal di Indonesia sesuai k t t i ketentuan yang berlaku. b l k dadang-solihin.blogspot.com 24
  • 25. Tujuan Izin Lokasi • Memastikan bahwa kegiatan penanaman modal yang membutuhkan tanah harus sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku. • Membantu dalam memberi kemudahan bagi p penanam modal untuk memonopoli p p perolehan tanah di mana tanah yang berada dalam area izin lokasi tidak dapat diperoleh dan dibangun oleh pihak lain di luar investor yang memegang izin lokasi lokasi. dadang-solihin.blogspot.com 25
  • 26. Proses Formal Izin Lokasi 1. Perencanaan tata guna tanah. Permohonan izin lokasi harus sesuai dengan rencana tata g ruang yang berlaku. 2. Alokasi penggunaan tanah. Merupakan detail p gg p penggunaan tanah yang lebih spesifik. 3. Monopoli hak atas tanah. Tidak ada pihak p p lain yang dapat memiliki dan membangun tanah dalam area izin lokasi yang dikeluarkan 4. Mengalihkan semua hak atas tanah yang berada dalam area izin lokasi dengan mengeluarkan master HGB/HGU l k t dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Monopoli Hak atas Tanah • Sudah menjadi persepsi umum bahwa investor yang memegang izin lokasi seakan-akan ia sudah memiliki kontrol t t k t l atas tanah yang berada d l h b d dalam i i l k i izin lokasinya. • Bagi masyarakat yang tanahnya berada dalam lokasi izin lokasi tidak diperbolehkan membangun tanahnya dan muncul persepsi umum bahwa tanah mereka hanya dapat diperjualbelikan kepada pemegang izin lokasi saja. j • Sesungguhnya tidak ada satu peraturan pun yang mengharuskan menjual tanah hanya kepada pemegang izin lokasi. • Persepsi y g salah kaprah ini seringkali dimanfaatkan p yang p g oleh pihak pemegang izin lokasi/investor untuk memaksa atas kepemilikan tanah masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 28. Luas optimum 1. Perumahan dan Permukiman:  Kawasan Perumahan/ - Satu provinsi = 400 ha permukiman - Seluruh Indonesia = 4.000 ha  Kawasan - Satu provinsi = 200 ha Resort/Perhotelan - Seluruh Indonesia = 2.000 ha 2. Kawasan industri: - Satu provinsi = 400 ha - Seluruh Indonesia = 4.000 ha 3. Perkebunan:  Komoditas Tebu - Satu provinsi = 60.000 ha - Seluruh Indonesia = 150.000 ha  Komoditas lainnya - Satu provinsi = 20.000 ha - Seluruh Indonesia = 100.000 ha 4. Tambak:  Di Jawa - Satu provinsi = 100 ha - Seluruh Indonesia = 1.000 ha  Di Luar Jawa - Satu provinsi dadang-solihin.blogspot.com = 200 ha 28 - Seluruh Indonesia = 2.000 ha
  • 29. Luas optimum… • Luas tanah optimum untuk usaha tersebut merupakan minimum penguasaan tanah skala besar tanpa p g p mengabaikan aspek sosial, dan ekosistem dalam rangka pembangunan berkelanjutan. • Pembatasan penguasaan tanah skala besar (luas maksimum) ditetapkan berdasarkan pertimbangan luasan optimum yang dapat memberikan keuntungan finansial bagi investor dan pemerataan kesempatan penguasaan tanah untuk usaha oleh semua investor sebagai upaya untuk pemerataan kesempatan p pembangunan di seluruh Indonesia. g dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Batas Maksimum Penguasaan Tanah Skala Besar • Dikuasai oleh satu badan hukum atau sekelompok perusahaan yang saham mayoritasnya dikuasai oleh seseorang tertentu; • Dalam satu wilayah propinsi luasnya dua kali luas tanah optimum; • Yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, luasnya 10 kali luas maksimum untuk tingkat propinsi, kecuali untuk perkebunan maka luas maksimum pada wilayah propinsi seluas 20.000 hektar, sedangkan untuk seluruh wilayah Indonesia seluas 100 000 hektar; 100.000 • Khusus untuk perkebunan tebu luas maksimum wilayah propinsi seluas 60.000 hektar dan luas maksimum seluruh Indonesia 150.000 hektar; dan • Untuk Propinsi Papua, luas maksimum dua kali luas maksimum propinsi l i i i lain. dadang-solihin.blogspot.com 30
  • 31. Proses Izin Lokasi (Peraturan Menneg Agraria/ Kepala BPN No 2/1993) APLIKASI DAN PEMBERIAN IZIN LOKASI KEPALA KANTOR TANAH KAB/KOTA SEKSI SEKSI PEMOHON ADMINISTRASI PENGGUNAAN TANAH • Menerima • Meregister ke Aplikasi dan dalam buku y Persyaratan g register RAPAT • Pendaftaran • Memeriksa KOORDINASI Administrasi Aplikasi dan • Memeriksa Persyaratan HASIL DAN Aplikasi • Undangan Rapat KESIMPULAN Koordinasi APLIKASI (Persiapan) LENGKAP IZIN LOKASI APLIKASI TIDAK (Draft) LENGKAP dadang-solihin.blogspot.com 31
  • 32. Proses Izin Lokasi (Peraturan Menneg Agraria/ Kepala BPN No 2/1999) APLIKASI DAN PEMBERIAN IZIN LOKASI 6 BUPATI/ WALIKOTA 3 2 5 1 4 KEPALA Menyiapkan RAPAT KONSULTASI PEMOHON KANTOR TANAH KOORDINASI PUBLIK KAB/KOTA HASIL DAN APLIKASI KESIMPULAN LENGKAP APLIKASI TIDAK LENGKAP IZIN LOKASI (Draft) dadang-solihin.blogspot.com 32
  • 33. Prosedur Umum Pembebasan Hak Atas Tanah No Status Awal Prosedur Pembebasan 1 Tanah privat yang Pembelian Tanah, yang dicatat oleh Pejabat terdaftar dan Pembuat Akta Tanah (PPAT) bersertifikat* 2 Tanah tidak terdaftar Melepaskan haknya (di hadapan PPAT atau Camat) untuk kemudian memohon hak ke BPN ) kk di h h kk 3 Tanah negara Permohonan hak baru 4 Tanah pemerintah Melalui pertukaran drngan izin Menteri Keuangan 5 Tanah adat Ganti rugi kepada masyarakat sebagai pengganti hak i i d l b t k h k ini dalam bentuk uang tunai atau bentuk lain t i t b t kl i (fasilitas publik). *) Perusahaan tidak dibolehkan memiliki tanah dengan status hak milik. Oleh karenanya untuk ) milik karenanya, tanah dengan status hak milik, hak tersebut harus dilepas terlebih dahulu menjadi tanah negara untuk kemudian diberikan status HGB/HGU Sumber: LAP C Topic Cycle 2, Land Acquisition and Development Control, 1997 2 Control dadang-solihin.blogspot.com 33
  • 34. Proses Permohonan Hak dalam Izin Lokasi Proses Hak Guna Bangunan Hak Guna Usaha Permohonan Permohonan diajukan kepada Permohonan diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kepala Kantor Wilayah BPN setempat setempat Penerbitan SK Berdasarkan risalah yang dibuat Berdasarkan risalah yang dibuat Hak oleh panitian pemeriksa tanah, oleh panitian pemeriksa tanah, Kepala Kantor Pertanahan Kepala Kantor Wilayah BPN menerbitkan SK HGB (jik bitk (jika menerbitkan SK HGU (jik bitk (jika disetujui) atas permohonan yang disetujui) atas permohonan yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) luasnya tidak lebih dari 200 (dua hektar. Untuk luas tanah di atas ratus) hektar. Untuk luas tanah 5 hektar maka SK HGB (jika di atas 200 hektar maka SK disetujui) diterbitkan oleh j ) HGB (jika disetujui) diterbitkan (j j ) Kepala Kantor Wilayah. oleh Kepala BPN. Sanksi Dalam hal penerimaan hak tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam k t d l keputusan pemberian hak atas tanah dan tanah tersebut tidak b i h k t t hd t ht b t tid k digunakan sesuai dengan peruntukan tata ruang maka hak yang telah diterima dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dadang-solihin.blogspot.com 34 Sumber: Permeneg Agraria/Kepala BPN No. 2/1993
  • 35. Proses Pemberian Hak Atas Tanah Izin Lokasi (Peraturan Menneg Agraria/Kepala BPN No 2 Tahun 1993) APLIKASI HAK GUNA BANGUNAN KEPALA KANTOR KEPALA KANTOR WILAYAH TANAH KAB/KOTA 3 1 APLIKASI PEMOHON 2b LAYAK PENERBITAN SK <5Ha HGB APLIKASI TIDAK LAYAK PANITIA PEMERIKSA TANAH 2a 4 dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 36. Proses Pemberian Hak Atas Tanah Izin Lokasi (Peraturan Menneg Agraria/Kepala BPN No 2 Tahun 1993) APLIKASI HAK GUNA USAHA KEPALA BPN KEPALA KANTOR WILAYAH BPN 2 3 1 APLIKASI PEMOHON <200 LAYAK PENERBITAN SK 2b HGU APLIKASI TIDAK LAYAK PANITIA PEMERIKSA TANAH 2a 2 4 dadang-solihin.blogspot.com 36
  • 37. Proses Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENERBITAN IZIN PRINSIP (Keppres No 97/1993 tentang (Untuk penanaman modal bukan luar Tata Cara Penanaman Modal) bidang pertambangan diluar minyak dan d gas bumi, d bid b i dan bidang k h t kehutanan) ) PERMOHONAN IZIN LOKASI RAPAT KOORDINASI • Rencana Penanaman Modal • Melibatkan instansi yang terkait • Rencana Penggunaan Tanah • Kesesuaian dengan Tata Ruang • Rencana Detail Site PENERBITAN IZIN LOKASI PEMBEBASAN TANAH (Sebagai izin membebaskan tanah dan monopoli hak atas tanah) PERMOHONAN HAK ATAS PANITIA TANAH PEMERIKSA TANAH • Bukti izin lokasi (dibentuk oleh Kantah BPN) • Bukti Perolehan tanah • Peta situasi hasil pengukuran kadasteral PEMBERIAN HAK ATAS TANAH (SK HAK) PEMBANGUNAN dadang-solihin.blogspot.com 37
  • 38. Penyebab Rencana Tata Ruang Tidak Efektif • Kualitas rencana tata ruang yang masih di bawah standar; • Rencana tata ruang sulit diakses oleh g publik; • Rencana tata ruang kurang fleksibel; • Penegakan tata ruang yang tidak tegas; dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Kesimpulan K i l Ditemukan beberapa titik lemah sistem p yang ada yang bersumber dari: • aspek k k konsepsi sistem yang memang i i salah sehingga dalam implementasinya justru menimbulkan kekacauan (chaos) sistem i t • aspek implementasi yang kurang baik baik. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. Terkait dengan P b b T k it d Pembebasan Tanah T h • Proses pembebasan tanah merupakan tahap yang paling berpotensi menimbukan konflik konflik. • Pembebasan tanah semestinya dapat dilakukan kapan saja (tidak harus menunggu izin lokasi) dan harus melalui proses j p jual-beli yang adil y g serta tidak mengandung unsur tekanan yang memaksa pemilik tanah untuk menjual tanahnya kepada pemegang izin lokasi. dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. Terkait dengan Hak Atas Tanah • Kepastian penggunaan tanah yang sesuai dengan tata ruang harus menjadi p y g g j prasyarat y g yang harus dipenuhi sebelum hak atas tanah diberikan. • Izin lokasi menjadi instrumen yang menjembatani antara kesesuaian penggunaan tanah d t h dengan h k atas t hak t tanah.h • Untuk memastikan bahwa penggunaan tanah tetap t t sesuai dengan arahan t t ruang maka id h tata k mekanisme pengendalian dapat dilakukan melalui mekanisme sanksi terhadap hak atas tanah. dadang-solihin.blogspot.com 41
  • 42. Terima Kasih dadang-solihin.blogspot.com 42