SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
PERGESERAN KOMPETENSI DI DUNIA KERJA
Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD
Dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja menjadi pusat
kepedulian global karena
Teichler (1997; 1999); Yorke dan Knight (2006) mengobservasi perubahan penting
dalam dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja, terutama terkait
dengan jurang antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan kompetensi di dunia
kerja. Beberapa pergeseran penting yang terjadi meliputi terjadinya peningkatan
pengangguran terdidik baik pengangguran terbuka maupun terselubung sebagai akibat
dari massifikasi pendidikan tinggi, perubahan struktur sosio-ekonomi dan politik
global, serta perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
menyebabkan terjadinya berbagai perubahan-perubahan mendasar dalam hal
kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk memasuki dunia kerja.
Saat ini kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja lebih menekankan pada kualitas
softskills yang baik dibandingkan dengan kemampuan ilmu pengetahuan spesifik yang
tinggi, sejalan dengan munculnya fenomena menarik seperti diungkap Teichler (1999)
berikut ini:
1. Kemampuan mengatasi ketidakpastian (uncertainty) merupakan kunci untuk
bertahan di dunia kerja
2. Pengetahuan yang spesifik memiliki kecenderungan cepat menjadi usang
(obsolete), di sisi lain keterampilan umum yang bisa digunakan untuk
mengatasi masalah dalam konteks professional dan ketidakpastian pasar kerja
harus menjadi dasar sistem belajar mengajar di pendidikan tinggi
3. Persyaratan dunia kerja dewasa ini menunjukkan harmoni antara ekonomi
neoliberal yang global dan peningkatan tanggung jawab sosial serta solidaritas
secara bersamaan
4. Bergesernya anggapan bahwa pendidikan tinggi mempersiapkan seseorang
untuk bekerja menjadi mempersiapkan seseorang untuk hidup lebih baik,
karena kompetensi yang dibutuhkan untuk bekerja saat ini begitu luas dan
kompleks sehingga mempunyai hubungan langsung dengan kebutuhan untuk
kehidupan itu sendiri
5. Persyaratan kerja yang baru tampak semakin universal
Sejalan dengan itu, Paul dan Murdoch (1992) menjelaskan bahwa dalam menghadapi
dunia kerja, seorang lulusan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan kualifikasi
softskills berikut ini agar dapat bertahan dan unggul dalam kompetisi:
1. Pengetahuan umum dan penguasaan bahasa Inggris
2. Keterampilan komunikasi meliputi penguasaan komputer dan internet,
presentasi audiovisual, dan alat-alat komunikasi lain
3. Keterampilan personal meliputi kemandirian, kemampuan komunikasi dan
kemampuan mendengar, keberanian, semangat dan kemampuan kerjasama
dalam tim, inisiatif, dan keterbukaan
4. Fleksibilitas dan motivasi untuk maju yaitu kemampuan beradaptasi sesuai
perubahan waktu dan lingkungan serta keinginan untuk maju sebagai
pimpinan
Menarik untuk dikemukakan bahwa meskipun ada kecenderungan preferensi terhadap
spesifisitas dan monodisiplinaritas di kalangan mahasiswa dan lulusan, tetapi pada
saat lulusan ditanya mengenai kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja,
ternyata kompetensi terkait softskills merupakan kompetensi yang dipersepsi sebagai
sangat dibutuhkan oleh dunia kerja (Tabel 9). Enam kompetensi teratas yang menurut
lulusan dibutuhkan di dunia kerja adalah bahasa Inggris, komputer, keterampilan
komunikasi oral, kepemimpinan, ketrampilan komunikasi tertulis, dan kerjasama
lintas sektor. Sedangkan kompetensi yang terkait ilmu kesehatan masyarakat berada
di urutan berikutnya seperti pengetahuan praktis spesifik peminatan, perencanaan
program kesehatan, statistik, pengetahuan teoritis peminatan, metodologi penelitian,
manajemen organisasi kesehatan, dan proses pemberdayaan masyarakat.
Tabel 9. Persepsi terhadap penguasaan dan kebutuhan kompetensi
Kompetensi
Kebutuhan Penguasaan
Sangat
dibutuhkan
Dibutuhkan
Kurang
dibutuhkan
Sangat
dikuasai
Dikuasai
Kurang
dikuasai
Bahasa Inggris 86,3 13,7 0,0 6,9 52,3 40,8
Komputer 85,9 14,1 0,0 6,1 73,7 20,2
Ketrampilan komunikasi oral 79,0 21,0 0,0 10,7 60,3 29,0
Kepemimpinan/leadership 70,6 28,6 0,8 7,3 53,4 39,3
Ketrampilan komunikasi tertulis 63,0 35,1 1,9 5,0 64,1 30,9
Kerjasama lintas sektor 52,3 40,5 7,3 5,3 34,7 59,9
Penget. praktis spesifik 47,3 40,8 11,8 2,3 50,4 47,3
Perencanaan program kes. 46,6 41,2 12,2 2,3 43,1 54,6
Statistik 44,3 42,7 13,0 4,6 53,8 41,6
Pengetahuan teoritis 37,8 47,3 14,9 5,3 66,8 27,9
Metodologi penelitian 37,4 46,9 15,6 6,1 69,8 24,0
Manajemen organisasi kes. 37,0 50,0 13,0 2,7 40,1 57,3
Proses pemberdayaan masy. 30,2 55,0 14,9 2,7 32,4 64,9
Kellerman dan Sagmeister (2000) menyebutkan bahwa ketidakpuasan terkait dengan
kesenjangan antara substansi yang diperoleh dari kuliah dengan kompetensi yang
dibutuhkan di dunia kerja dapat disebabkan oleh pertama, kenyataan bahwa sistem
pendidikan tinggi memiliki jarak dengan dunia kerja sehingga indikator-indikator
keberhasilan studi tidak dapat mengantisipasi kompetensi lulusan yang diperlukan
untuk bekerja (under qualification), atau kedua, dunia kerja mungkin tidak
diorganisasikan dengan baik sehingga keterampilan lulusan tidak dapat dimanfaatkan
secara efisien (under utilization), atau kemungkinan ketiga adalah lulusan memiliki
kemampuan yang melebihi syarat kompetensi di dunia kerja (over qualification).
Pentingnya soft-skills
Baik hardskills maupun softskills merupakan prasyarat kesuksesan seorang sarjana
dalam menempuh kehidupan setelah selesai pendidikan. Hardskills terutama
menekankan aspek kognitif dan keahlian khusus menurut disiplin keilmuan tertentu,
sedangkan softskills merupakan perilaku personal dan interpersonal yang diperlukan
untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja seorang manusia.Pumphrey dan
Slatter (2002) menengarai bahwa soft skills memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Bersifat generik, dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang
berbeda.
• Dapat ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas,
disebut juga sebagai keterampilan hidup (life skills).
• Merupakan keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti
pemecahan masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam
kelompok.
• Dapat dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi kontribusi dalam
‘pembelajaran seumur hidup’ ('life long learning').
• Dapat dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.
• Dapat ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang
memiliki latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda.
Soft-skills juga memainkan peranan penting sebagai faktor pembeda lulusan yang
dinilai memuaskan atau tidak oleh atasannya. Studi Tracer menemukan bahwa semua
atasan menyatakan puas atau sangat puas dengan bawahan lulusan FKMUI dan
lulusan FKMUI dianggap memiliki kompetensi yang baik dalam arti bisa diajak
diskusi, tidak perlu banyak pengarahan, daya tangkap cepat, hasil kerja
membanggakan, dan lebih fokus, kesemuanya adalah aspek yang lebih berdimensi
soft-skills daripada hard-skills. Meskipun jika dibandingkan dengan lulusan non
FKMUI hampir sama saja, tetapi atasan yang menilai bahwa lulusan FKMUI lebih
mudah berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang dan juga lebih
mudah mengerti jika diberikan tugas. Dimensi soft-skills lulusan FKMUI yang dinilai
relatif tinggi oleh atasannya tersebut mungkin ada hubungannya dengan sifat
multidisiplinaritas dan karakteristik pembelajaran FKMUI yang masih generik pada
saat itu. Berikut pendapat atasan mengenai lulusan FKMUI terkait dengan kepuasan
dan penilaian atasan.
“........ di UI, mhs dididik untuk selalu diskusi, itu manfaat sekali...” (Atasan lulusan S1,
Instansi Pemerintah)
”.... lulusan FKMUI itu bisa langsung kerja tanpa perlu banyak pengarahan. Mereka cepat..”
(Atasan lulusan S1, Instansi Pemerintah)
“........ bagus, terutama yang saat di mhs nya aktif berorganisasi...” (Atasan lulusan S1, Instansi
Perguruan Tinggi)
”.... lebih dari lulusan lain. Daya tangkap lebih cepat. Kalo yang lain disuruh agak harus
berkali-kali. ..” (Atasan lulusan S1, Instansi Perguruan Tinggi)
Di samping kelebihan dari lulusan FKMUI, informan atasan memberikan penilaian
juga mengenai aspek yang harus ditingkatkan oleh bawahan lulusan FKMUI termasuk
dari segi perencanaan, pengolahan data dan statistik, pengalaman riil di lapangan,
aspek kepribadian dan beberapa aspek soft-skills lainnya seperti keaktifan dan
inisiatif. Temuan ini semakin menegaskan pentingnya kemampuan yang bersifat
multidisiplin serta pentingnya soft-skill di dunia kerja. Berikut kutipan dari atasan
lulusan S1 mengenai usulan dan perbaikan bagi lulusan S1 FKMUI.
“........ Cuma kalau diminta masukan adalah, lebih ke aktif dan punya inisiatif
ya...” (Atasan lulusan S1, Instansi Swasta)
” ....Perbanyak riset yang membiasakan mhs terlibat di dunia kerja dan
tingkatkan bekerja sama dengan industri...” (Atasan lulusan S1, Instansi Swasta)
“…terus dibekali itu tadi, entrepreneurship itu penting. Dikasih banyak
kegiatan di luar kuliah, semakin banyak kegiatan semakin bagus…” (Atasan
lulusan S1, Instansi Perguruan Tinggi)
“....pengetahuannya harus bisa dia hubungkan dengan dunia praktek. Saya
sering menemukan teorinya begini, prakteknya begini tapi dia tidak bisa
mendapatkan korelasi.... Daya analisis kurang, tapi pengetahuan saya kira
cukup....” (Atasan lulusan S1, Instansi Swasta)
Teichler (1997; 1998) menyampaikan hasil survei di Eropa yang menunjukkan bahwa
terlepas dari spesialisasi pendidikannya, lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat
fleksibel mampu dan mau memberikan kontribusi terhadap inovasi; mampu mengatasi
ketidakpastian; siap untuk belajar sepanjang hidup; memiliki sensitifitas sosial dan
keterampilan komunikasi; mampu bekerja dalam kelompok bertanggung jawab;
menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi internasional; memiliki pengetahuan di
luar wilayah spesifik keahliannya; mengerti bagaimana cara mengkombinasikan
berbagai disiplin; dan kreatif.

Contenu connexe

En vedette

Minhaj QMS Lead Auditor Passing Certificate
Minhaj QMS Lead Auditor Passing CertificateMinhaj QMS Lead Auditor Passing Certificate
Minhaj QMS Lead Auditor Passing Certificateminhaj uddin khan
 
Bahia Principe Residences & Golf
Bahia Principe Residences & Golf Bahia Principe Residences & Golf
Bahia Principe Residences & Golf bahiaprinciperyg
 
2015_EKlein_Resume_wDates
2015_EKlein_Resume_wDates2015_EKlein_Resume_wDates
2015_EKlein_Resume_wDatesElizabeth Klein
 
17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...
17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...
17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...Ismael Plascencia Nuñez
 
Ateroma v12 n4
Ateroma v12 n4Ateroma v12 n4
Ateroma v12 n4Andy_Trent
 
Evolucion de lenguajes de programacion los cochilocos
Evolucion de lenguajes de programacion los cochilocosEvolucion de lenguajes de programacion los cochilocos
Evolucion de lenguajes de programacion los cochilocoskakatupop03
 
fayol 14 principle-Maham muzamil
 fayol 14 principle-Maham muzamil fayol 14 principle-Maham muzamil
fayol 14 principle-Maham muzamilmahi muzamil
 

En vedette (13)

Minhaj QMS Lead Auditor Passing Certificate
Minhaj QMS Lead Auditor Passing CertificateMinhaj QMS Lead Auditor Passing Certificate
Minhaj QMS Lead Auditor Passing Certificate
 
Bahia Principe Residences & Golf
Bahia Principe Residences & Golf Bahia Principe Residences & Golf
Bahia Principe Residences & Golf
 
CV dubai
CV dubai CV dubai
CV dubai
 
2015_EKlein_Resume_wDates
2015_EKlein_Resume_wDates2015_EKlein_Resume_wDates
2015_EKlein_Resume_wDates
 
17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...
17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...
17 08 2007- Ismael Plascencia brindó unas palabras en la la inauguración del ...
 
NAGAP 2015 Presentation
NAGAP 2015 PresentationNAGAP 2015 Presentation
NAGAP 2015 Presentation
 
Planning magazine
Planning magazinePlanning magazine
Planning magazine
 
Food Gourmet
Food GourmetFood Gourmet
Food Gourmet
 
Evaluation media
Evaluation mediaEvaluation media
Evaluation media
 
haha
hahahaha
haha
 
Ateroma v12 n4
Ateroma v12 n4Ateroma v12 n4
Ateroma v12 n4
 
Evolucion de lenguajes de programacion los cochilocos
Evolucion de lenguajes de programacion los cochilocosEvolucion de lenguajes de programacion los cochilocos
Evolucion de lenguajes de programacion los cochilocos
 
fayol 14 principle-Maham muzamil
 fayol 14 principle-Maham muzamil fayol 14 principle-Maham muzamil
fayol 14 principle-Maham muzamil
 

Similaire à KOMPETENSI DI DUNIA KERJA

Development issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesDevelopment issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesjonirahmatpramudia
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Arif Partono
 
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...Wina Winarsih
 
20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran
20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran
20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaranikhwanecdc
 
Jurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan KhasJurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan KhasAnjini Anjni
 
Tugas msdm 3 bisow
Tugas msdm 3 bisowTugas msdm 3 bisow
Tugas msdm 3 bisowbisow enow
 
Tugas individu jurnal windy della sari
Tugas individu jurnal windy della sariTugas individu jurnal windy della sari
Tugas individu jurnal windy della sariwindydellasari123
 
3. jilid 2 bil 2 dis 2010
3. jilid 2 bil 2 dis 20103. jilid 2 bil 2 dis 2010
3. jilid 2 bil 2 dis 2010portal-mara
 
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docxANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docxBRofiatulNurhasanah
 
Pengembangan Pendidikan
Pengembangan PendidikanPengembangan Pendidikan
Pengembangan Pendidikaniipsaripudin
 
Slaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnalSlaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnalHidayu Jamali
 
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaA konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaAhmad Winarno
 
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxPEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxmasagus_ict
 
Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...
Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...
Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...Kanaidi ken
 
Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text
Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full textPros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text
Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full textuniversity of riau
 
Tugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmTugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmsumiati sumi
 

Similaire à KOMPETENSI DI DUNIA KERJA (20)

Development issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesDevelopment issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntries
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education
 
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
 
4
44
4
 
20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran
20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran
20. elemen kesediaan kerjaya ke arah kebolehpasaran
 
Jurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan KhasJurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan Khas
 
Tugas msdm 3 bisow
Tugas msdm 3 bisowTugas msdm 3 bisow
Tugas msdm 3 bisow
 
Tugas individu jurnal windy della sari
Tugas individu jurnal windy della sariTugas individu jurnal windy della sari
Tugas individu jurnal windy della sari
 
3. Introduction.pptx
3. Introduction.pptx3. Introduction.pptx
3. Introduction.pptx
 
3. jilid 2 bil 2 dis 2010
3. jilid 2 bil 2 dis 20103. jilid 2 bil 2 dis 2010
3. jilid 2 bil 2 dis 2010
 
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docxANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
ANALISIS SOAR DI SMP PGRI KABUPATEN .docx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengembangan Pendidikan
Pengembangan PendidikanPengembangan Pendidikan
Pengembangan Pendidikan
 
Slaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnalSlaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnal
 
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaA konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
 
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptxPEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA - INDUSTRI.pptx
 
Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...
Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...
Form Pendaftaran + Silabus Pelatihan "Dampak REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Terhadap B...
 
Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text
Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full textPros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text
Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text
 
Tugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmTugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdm
 

KOMPETENSI DI DUNIA KERJA

  • 1. PERGESERAN KOMPETENSI DI DUNIA KERJA Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD Dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja menjadi pusat kepedulian global karena Teichler (1997; 1999); Yorke dan Knight (2006) mengobservasi perubahan penting dalam dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja, terutama terkait dengan jurang antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan kompetensi di dunia kerja. Beberapa pergeseran penting yang terjadi meliputi terjadinya peningkatan pengangguran terdidik baik pengangguran terbuka maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi pendidikan tinggi, perubahan struktur sosio-ekonomi dan politik global, serta perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menyebabkan terjadinya berbagai perubahan-perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk memasuki dunia kerja. Saat ini kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja lebih menekankan pada kualitas softskills yang baik dibandingkan dengan kemampuan ilmu pengetahuan spesifik yang tinggi, sejalan dengan munculnya fenomena menarik seperti diungkap Teichler (1999) berikut ini: 1. Kemampuan mengatasi ketidakpastian (uncertainty) merupakan kunci untuk bertahan di dunia kerja 2. Pengetahuan yang spesifik memiliki kecenderungan cepat menjadi usang (obsolete), di sisi lain keterampilan umum yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah dalam konteks professional dan ketidakpastian pasar kerja
  • 2. harus menjadi dasar sistem belajar mengajar di pendidikan tinggi 3. Persyaratan dunia kerja dewasa ini menunjukkan harmoni antara ekonomi neoliberal yang global dan peningkatan tanggung jawab sosial serta solidaritas secara bersamaan 4. Bergesernya anggapan bahwa pendidikan tinggi mempersiapkan seseorang untuk bekerja menjadi mempersiapkan seseorang untuk hidup lebih baik, karena kompetensi yang dibutuhkan untuk bekerja saat ini begitu luas dan kompleks sehingga mempunyai hubungan langsung dengan kebutuhan untuk kehidupan itu sendiri 5. Persyaratan kerja yang baru tampak semakin universal Sejalan dengan itu, Paul dan Murdoch (1992) menjelaskan bahwa dalam menghadapi dunia kerja, seorang lulusan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan kualifikasi softskills berikut ini agar dapat bertahan dan unggul dalam kompetisi: 1. Pengetahuan umum dan penguasaan bahasa Inggris 2. Keterampilan komunikasi meliputi penguasaan komputer dan internet, presentasi audiovisual, dan alat-alat komunikasi lain 3. Keterampilan personal meliputi kemandirian, kemampuan komunikasi dan kemampuan mendengar, keberanian, semangat dan kemampuan kerjasama dalam tim, inisiatif, dan keterbukaan 4. Fleksibilitas dan motivasi untuk maju yaitu kemampuan beradaptasi sesuai perubahan waktu dan lingkungan serta keinginan untuk maju sebagai pimpinan Menarik untuk dikemukakan bahwa meskipun ada kecenderungan preferensi terhadap
  • 3. spesifisitas dan monodisiplinaritas di kalangan mahasiswa dan lulusan, tetapi pada saat lulusan ditanya mengenai kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja, ternyata kompetensi terkait softskills merupakan kompetensi yang dipersepsi sebagai sangat dibutuhkan oleh dunia kerja (Tabel 9). Enam kompetensi teratas yang menurut lulusan dibutuhkan di dunia kerja adalah bahasa Inggris, komputer, keterampilan komunikasi oral, kepemimpinan, ketrampilan komunikasi tertulis, dan kerjasama lintas sektor. Sedangkan kompetensi yang terkait ilmu kesehatan masyarakat berada di urutan berikutnya seperti pengetahuan praktis spesifik peminatan, perencanaan program kesehatan, statistik, pengetahuan teoritis peminatan, metodologi penelitian, manajemen organisasi kesehatan, dan proses pemberdayaan masyarakat. Tabel 9. Persepsi terhadap penguasaan dan kebutuhan kompetensi Kompetensi Kebutuhan Penguasaan Sangat dibutuhkan Dibutuhkan Kurang dibutuhkan Sangat dikuasai Dikuasai Kurang dikuasai Bahasa Inggris 86,3 13,7 0,0 6,9 52,3 40,8 Komputer 85,9 14,1 0,0 6,1 73,7 20,2 Ketrampilan komunikasi oral 79,0 21,0 0,0 10,7 60,3 29,0 Kepemimpinan/leadership 70,6 28,6 0,8 7,3 53,4 39,3 Ketrampilan komunikasi tertulis 63,0 35,1 1,9 5,0 64,1 30,9 Kerjasama lintas sektor 52,3 40,5 7,3 5,3 34,7 59,9 Penget. praktis spesifik 47,3 40,8 11,8 2,3 50,4 47,3 Perencanaan program kes. 46,6 41,2 12,2 2,3 43,1 54,6 Statistik 44,3 42,7 13,0 4,6 53,8 41,6 Pengetahuan teoritis 37,8 47,3 14,9 5,3 66,8 27,9 Metodologi penelitian 37,4 46,9 15,6 6,1 69,8 24,0 Manajemen organisasi kes. 37,0 50,0 13,0 2,7 40,1 57,3 Proses pemberdayaan masy. 30,2 55,0 14,9 2,7 32,4 64,9 Kellerman dan Sagmeister (2000) menyebutkan bahwa ketidakpuasan terkait dengan kesenjangan antara substansi yang diperoleh dari kuliah dengan kompetensi yang
  • 4. dibutuhkan di dunia kerja dapat disebabkan oleh pertama, kenyataan bahwa sistem pendidikan tinggi memiliki jarak dengan dunia kerja sehingga indikator-indikator keberhasilan studi tidak dapat mengantisipasi kompetensi lulusan yang diperlukan untuk bekerja (under qualification), atau kedua, dunia kerja mungkin tidak diorganisasikan dengan baik sehingga keterampilan lulusan tidak dapat dimanfaatkan secara efisien (under utilization), atau kemungkinan ketiga adalah lulusan memiliki kemampuan yang melebihi syarat kompetensi di dunia kerja (over qualification). Pentingnya soft-skills Baik hardskills maupun softskills merupakan prasyarat kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan setelah selesai pendidikan. Hardskills terutama menekankan aspek kognitif dan keahlian khusus menurut disiplin keilmuan tertentu, sedangkan softskills merupakan perilaku personal dan interpersonal yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja seorang manusia.Pumphrey dan Slatter (2002) menengarai bahwa soft skills memiliki karakteristik sebagai berikut: • Bersifat generik, dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang berbeda. • Dapat ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas, disebut juga sebagai keterampilan hidup (life skills). • Merupakan keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti pemecahan masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam kelompok. • Dapat dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi kontribusi dalam ‘pembelajaran seumur hidup’ ('life long learning'). • Dapat dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.
  • 5. • Dapat ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang memiliki latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda. Soft-skills juga memainkan peranan penting sebagai faktor pembeda lulusan yang dinilai memuaskan atau tidak oleh atasannya. Studi Tracer menemukan bahwa semua atasan menyatakan puas atau sangat puas dengan bawahan lulusan FKMUI dan lulusan FKMUI dianggap memiliki kompetensi yang baik dalam arti bisa diajak diskusi, tidak perlu banyak pengarahan, daya tangkap cepat, hasil kerja membanggakan, dan lebih fokus, kesemuanya adalah aspek yang lebih berdimensi soft-skills daripada hard-skills. Meskipun jika dibandingkan dengan lulusan non FKMUI hampir sama saja, tetapi atasan yang menilai bahwa lulusan FKMUI lebih mudah berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang dan juga lebih mudah mengerti jika diberikan tugas. Dimensi soft-skills lulusan FKMUI yang dinilai relatif tinggi oleh atasannya tersebut mungkin ada hubungannya dengan sifat multidisiplinaritas dan karakteristik pembelajaran FKMUI yang masih generik pada saat itu. Berikut pendapat atasan mengenai lulusan FKMUI terkait dengan kepuasan dan penilaian atasan. “........ di UI, mhs dididik untuk selalu diskusi, itu manfaat sekali...” (Atasan lulusan S1, Instansi Pemerintah) ”.... lulusan FKMUI itu bisa langsung kerja tanpa perlu banyak pengarahan. Mereka cepat..” (Atasan lulusan S1, Instansi Pemerintah) “........ bagus, terutama yang saat di mhs nya aktif berorganisasi...” (Atasan lulusan S1, Instansi Perguruan Tinggi)
  • 6. ”.... lebih dari lulusan lain. Daya tangkap lebih cepat. Kalo yang lain disuruh agak harus berkali-kali. ..” (Atasan lulusan S1, Instansi Perguruan Tinggi) Di samping kelebihan dari lulusan FKMUI, informan atasan memberikan penilaian juga mengenai aspek yang harus ditingkatkan oleh bawahan lulusan FKMUI termasuk dari segi perencanaan, pengolahan data dan statistik, pengalaman riil di lapangan, aspek kepribadian dan beberapa aspek soft-skills lainnya seperti keaktifan dan inisiatif. Temuan ini semakin menegaskan pentingnya kemampuan yang bersifat multidisiplin serta pentingnya soft-skill di dunia kerja. Berikut kutipan dari atasan lulusan S1 mengenai usulan dan perbaikan bagi lulusan S1 FKMUI. “........ Cuma kalau diminta masukan adalah, lebih ke aktif dan punya inisiatif ya...” (Atasan lulusan S1, Instansi Swasta) ” ....Perbanyak riset yang membiasakan mhs terlibat di dunia kerja dan tingkatkan bekerja sama dengan industri...” (Atasan lulusan S1, Instansi Swasta) “…terus dibekali itu tadi, entrepreneurship itu penting. Dikasih banyak kegiatan di luar kuliah, semakin banyak kegiatan semakin bagus…” (Atasan lulusan S1, Instansi Perguruan Tinggi) “....pengetahuannya harus bisa dia hubungkan dengan dunia praktek. Saya sering menemukan teorinya begini, prakteknya begini tapi dia tidak bisa mendapatkan korelasi.... Daya analisis kurang, tapi pengetahuan saya kira cukup....” (Atasan lulusan S1, Instansi Swasta) Teichler (1997; 1998) menyampaikan hasil survei di Eropa yang menunjukkan bahwa terlepas dari spesialisasi pendidikannya, lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat
  • 7. fleksibel mampu dan mau memberikan kontribusi terhadap inovasi; mampu mengatasi ketidakpastian; siap untuk belajar sepanjang hidup; memiliki sensitifitas sosial dan keterampilan komunikasi; mampu bekerja dalam kelompok bertanggung jawab; menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi internasional; memiliki pengetahuan di luar wilayah spesifik keahliannya; mengerti bagaimana cara mengkombinasikan berbagai disiplin; dan kreatif.