SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
RADIO
AKTIF
Perkembangan
Keradioaktifan
Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan
sinar katode. Ia menemukan bahwa tabung sinar katoda menghasilkan
suatu radiasi berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film
foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak
mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik.
Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya.
Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry
Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidik sinar X, tetapi
secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan.
Pada penelitiannya ia menemukan bahwa garam-garam
uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas
hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium
tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini
dinamakan radio aktivitas spontan.
Perkembangan
Keradioaktifan
Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel,
selanjutnya dengan bantuan suaminya Piere Curie berhasil
memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium.
Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie melanjutkan
penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya
tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan
energi yang kuat yang disebut radioaktif.
Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan bahwa inti
atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif.
Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar
menyebar dari inti atom ke segala arah. Para ahli kimia memisahkan
sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan
menggunakan medan magnet. Dan ternyata ditemukan tiga tipe radiasi
nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa, beta, dan gamma. Semua
X : lambang atom
Z : nomor atom : jumlah proton
dalam inti = p
A : nomor masa : jumlah proton
dengan neutron = p+n
Zat Radioaktif
• Mempunyai inti tidak stabil, sehingga dapat
berubah menjadi inti atom unsur lain
• Memancarkan radiasi partikel
Alfa (α)
Beta (β)
Gamma (γ)
• Proses perubahan inti tidak stabil menjadi inti
stabil disebut peluruhan.
Sinar Alfa (α)
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar
partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-
partikel yang bermuatan positif dengan
muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini
dianggap sebagai inti helium karena mirip
dengan inti atom helium. Sewaktu menembus
zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion.
Oleh karena bermuatan positif partikel α
dibelokkan oleh medan magnet maupun
medan listrik. Partikel alfa memiliki daya
tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa
bergerak dengan kecepatan antara 2.000 –
20.000 mil per detik, atau 1 –10 persen
kecepatan cahaya.
Sinar Beta (β)
Berkas sinar β terdiri dari partikel-
partikel yang bermuatan negatif dan partikel β
identik dengan elektron. Sinar beta
mempunyai daya tembus yang lebih besar
tetapi daya pengionnya lebih kecil
dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat
menembus kertas aluminium setebal 2 hingga
3 mm. Partikel beta juga dibelokkan oleh
medan listrik dan medan magnet , tetapi
arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain
itu partikel β mengalami pembelokan yang
lebih besar dibandingkan partikel dalam
medan listrik maupun dalam medan magnet.
Hal itu terjadi karena partikel β mempunyai
massa yang jauh lebih ringan dibandingkan
partikel α
Sinar Gamma (γ)
Beberapa proses peluruhan
radioaktif yang memancarkan partikel α
atau β menyebabkan inti berada dalam
keadaan energetik, sehingga inti
selanjutnya kehilangan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik yaitu
sinar gamma. Sinar gamma mempunyai
daya tembus besar dan berkas sinar ini
tidak dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet. Sinar gamma
mempunyai panjang gelombang yang
sangat pendek.
Kestabilan
Inti Atom
Pita Kestabilan
• Radioisotop di atas Pita Kestabilan
 Memiliki jumlah neutron lebih
banyak daripada proton
 Cenderung mengurangi jumlah
neutron dengan cara mengubah
neutron menjadi proton
 Contoh :
• Radioisotop di Bawah Pita Kestabilan
Memiliki jumlah proton lebih banyak
Cenderung mengurangi jumlah protonnya dengan cara :
 Mengubah proton menjadi neutron disertai
pembentukan positron
- Contoh :
 Menangkap elektron
- Contoh :
BILANGAN AJAIB
• Nuklida dengan jumlah proton atau neutron
sebanyak 2, 8, 20, 28, 50, dan 82 (juga 126
khusus untuk neutron) cenderung stabil
• Contoh :
Fenomena Ganjil Genap
• Di antara 264 isotop stabil, 157 di antaranya
mempunyai proton dan neutron masing-
masing berjumlah genap, sementara hanya 5
isotop stabil dengan jumlah proton dan
neutron masing-masing berjumlah ganjil
• Fenomena ganjil genap dikaitkan dengan spin
nukleon
Gaya Inti
Antar nukleon(proton dengan proton, proton
dengan neutron, neutron dengan neutron)
bekerja suatu gaya tarik menarik yang disebut
gaya inti. Gaya inti lebih kuat daripada gaya
coulomb, namun gaya inti berkurang jauh lebih
drastis daripada gaya coulomb jika jaraknya
bertambah.
• Inti Berat
– Inti-inti berat yaitu inti yang mempunyai nomor
atom lebih besar dari 83, dapat merupakan
pemancar sinar alfa, beta, atau gama
– Inti-inti berat cenderung mengurangi ukurannya,
yaitu dengan memancarkan sinar alfa
– Jika nomor atomnya cukup besar, maka kestabilan
akan dicapai dalam serangkaian peluruhan
• Pemancar Gama
– Biasanya dipancarkan menyertai pemancaran
sinar beta atau sinar gama
– Pemancaran gama dikaitkan dengan tingkat
tingkat-tingkat energi dalam inti
Laju Peluruhan dan Waktu Paruh
• Laju Peluruhan
– Secara matematis, dinyatakan sebagagai berikut :
Keterangan :
v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya
peluruhan dalam satu satuan waktu
λ = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam
persamaan laju reaksi), nilainya bergantung pada
jenis radioisotop
N = jumlah nuklida radioaktif
• Waktu paruh
– Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan,
sehingga separuh zat radioaktif meluruh
– Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut :
– Oleh karena kereaktifan sebanding dengan jumlah
atom radioaktif, maka
Nt = Jumlah zat radioaktif yang masih tersisa pada
waktu t
No = Jumlah zat radioaktif mula-mula
n = =
At = Kereaktifan pada waktu t
Ao = Kereaktifan awal
Reaksi Inti
Pada reaksi inti, berlaku :
 Jumlah nomor masa pereaksi = hasil reaksi
 Jumlah nomor atom pereaksi = hasil reaksi
Jenis Reaksi Inti
Reaksi Penghasil Energi
Reaksi Peluruhan (Disintegrasi)
Reaksi Transmutasi
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Reaksi Peluruhan (Disintegrasi)
• Terjadi perubahan inti tidak stabil
menjadi inti stabil.
• Contoh :
Reaksi Transmutasi
• Suatu inti menyerap suatu partikel dan berubah
menjadi inti lain dengan memancarkan suatu
radiasi.
• Contoh :
• Notasi : T(x,y)P
T : inti sasaran (target)
x : partikel yang ditembakkan
y : partikel hasil
P : inti baru (produk)
Reaksi Penghasil Energi
( Reaksi Fisi )
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa
kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang
diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto
Hahn dan F. Strassman, berhasil mengisolasi suatu
senyawa unsur golongan II A, yang diperoleh dari
penembakan uranium dengan neutron. Mereka
menemukan bahwa jika uranium ditembak dengan
neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah
yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut
reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari
35 cara sebagai hasil pembelahan uranium-235. Ditinjau
dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan
mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan
inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh
satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron.
Setelah satu atom uranium-235 mengalami
pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat
digunakan untuk pembelahan atom uranium-235 yang
lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi
rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar
sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam
cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan
keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
Reaksi Penghasil Energi
( Reaksi Fusi )
Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua
atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat.
Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar
daripada energy yang dihasikan reaksi fisi dari unsur
berat dengan massa yang sama. Reaksi-reaksi fusi
biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat
celsius. Pada suhu ini terdapat plasma dari inti dan
elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini
disebutreaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada
reaksi fusi
Dosis Radiasi
• Curie (Ci) dan Becquerel (Bq)
adalah suatu satuan yang digunakan untuk
menyatakan keaktifan suatu radioisotop.
• Gray (Gy) dan Rad (rd)
adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan
jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi
• Rem (radiation equivalen for man)
adalah satuan dosis setelah memerhitungkan
pengaruh radiasi pada makhluk hidup
Dosis dalam rem diperoleh dari perkalian antara
dosis dalam rad dengan suatu faktor yang
bergantung pada jenis radiasi, yang disebut faktor
kualitas (Q) atau relative biological effectiveness
(r.b.e.)
Pengaruh Radiasi
Pada Materi
• Ionisasi
– Partikel radiasi menabrak elektron orbital dari atom atau
molekul zat yang dilalui, sehingga terbentuk ion positif dan
elektron terionisasi. Kejadian ini disebut ionisasi primer
• Eksitasi
– Dalam hal ini, radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas
dari orbital atom atau molekul zat, tetapi hanya tereksitasi.
Ketika elektron tereksitasi kembali ke tingkat dasar akan
disertai pembebebasan energi yang dapat berupa sinar X,
sinar ultraviolet, sinar tampak, atau gelombang inframerah
• Pemutusan Ikatan Kimia
– Radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif ada yang
mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-
ikatan kimia
Pengaruh Radiasi
Pada Makhluk Hidup
Akibat radiasi yang melebihi dosis yang
diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau hanya
lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat
menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan radiasi
dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam
jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang
tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi
kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan
kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya
penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini,
efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
1. Efek segera
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak
penyinaran. Gejala yang biasanya muncul adalah
mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah
serta terjadi perubahan jumlah butir darah.
2. Efek tertunda
Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun
sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat juga
diderita oleh turunan dari orang yang menerima
penyinaran.
Kegunaan
Radioaktif
Bidang Kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi
berbagai jenis penyakit, antara lain:
a. 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah.
b. 59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah
merah.
c. 11C, mengetahui metabolisme secara umum.
d. 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
e. 32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan
adanya tumor.
Bidang Industri
Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi,
seperti pada:
a. Industri makanan, sinar gama untuk
mengawetkan makanan, membunuh
mikroorganisme yang menyebabkan
pembusukan pada sayur dan buahbuahan.
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi
rongga udara pada besi cor, mendeteksi
sambungan pipa saluran air, keretakan pada
pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan
aditif pada mesin selama mesin bekerja.
Bidang Hidrologi
a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui
kecepatan aliran air sungai.
b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
c. 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air
tanah.
Bidang Kimia
Digunakan untuk analisis penelusuran
mekanisme reaksi kimia, seperti:
a. Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai
atom perunut, dapat ditentukan asal molekul
air yang terbentuk.
b. Analisis pengaktifan neutron.
c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada
suatu reaksi kimia.
d. Pembuatan unsur-unsur baru.
Bidang Biologi
a. Mengubah sifat gen dengan cara
memberikan sinar radiasi pada gen-gen
tertentu.
b. Menentukan kecepatan pembentukan
senyawa pada proses fotosintesis
menggunakan radioisotop C–14.
c. Meneliti gerakan air di dalam batang
tanaman.
d. Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi
dalam tubuh dengan menggunakan
radioisotop 38F.

Contenu connexe

Tendances

Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintsartikot
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelDayana Florencia
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
KERMA - Kinetic Energy Release in Material
KERMA - Kinetic Energy Release in MaterialKERMA - Kinetic Energy Release in Material
KERMA - Kinetic Energy Release in MaterialMerah Mars HiiRo
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitaskemenag
 
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetikPrinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetikKhaeroel Ansory
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
Eksperimen v   serapan sinar radioaktifEksperimen v   serapan sinar radioaktif
Eksperimen v serapan sinar radioaktifAkbar Muhammad
 

Tendances (20)

Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprint
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Model atom bohr(postulat)
Model atom bohr(postulat)Model atom bohr(postulat)
Model atom bohr(postulat)
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
KERMA - Kinetic Energy Release in Material
KERMA - Kinetic Energy Release in MaterialKERMA - Kinetic Energy Release in Material
KERMA - Kinetic Energy Release in Material
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetikPrinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
Eksperimen v   serapan sinar radioaktifEksperimen v   serapan sinar radioaktif
Eksperimen v serapan sinar radioaktif
 

En vedette

Quran (English) Translation (Sahih International)
Quran (English) Translation (Sahih International) Quran (English) Translation (Sahih International)
Quran (English) Translation (Sahih International) Abu Qasim
 
VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ
VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ
VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ ΕΛΕΝΗ ΜΟΥΤΑΦΗ
 
販促会議2012プラン
販促会議2012プラン販促会議2012プラン
販促会議2012プランFujimoto Gen
 
Agile Data concept introduction
Agile Data   concept introductionAgile Data   concept introduction
Agile Data concept introductionRomans Malinovskis
 
Como sacar lo mejor de uno mismo
Como sacar lo mejor de uno mismoComo sacar lo mejor de uno mismo
Como sacar lo mejor de uno mismoLuis Fiscal Medina
 
Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...
Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...
Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...Dr. Elli Vazou
 
5 proofreading documents
5 proofreading documents5 proofreading documents
5 proofreading documentsLaTaraYAllen
 
WomenInManufacturing
WomenInManufacturingWomenInManufacturing
WomenInManufacturingLiz York
 
Reinado de carlos iii economia- version definitiva 2016
Reinado de carlos iii  economia- version definitiva 2016Reinado de carlos iii  economia- version definitiva 2016
Reinado de carlos iii economia- version definitiva 2016Oscar Leon
 
Risiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastrukturRisiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastrukturAndi Samyanugraha
 

En vedette (14)

Quran (English) Translation (Sahih International)
Quran (English) Translation (Sahih International) Quran (English) Translation (Sahih International)
Quran (English) Translation (Sahih International)
 
D.F.H.B
D.F.H.BD.F.H.B
D.F.H.B
 
VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ
VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ
VIDEO - ΙΛΙΑΔΑ Ω-2 ΕΚΤΟΡΟΣ ΛΥΤΡΑ
 
Manual 百人以上
Manual 百人以上Manual 百人以上
Manual 百人以上
 
販促会議2012プラン
販促会議2012プラン販促会議2012プラン
販促会議2012プラン
 
Agile Data concept introduction
Agile Data   concept introductionAgile Data   concept introduction
Agile Data concept introduction
 
Como sacar lo mejor de uno mismo
Como sacar lo mejor de uno mismoComo sacar lo mejor de uno mismo
Como sacar lo mejor de uno mismo
 
Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...
Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...
Using the visitgreece social media posts to introduce visual imagery in langu...
 
5 proofreading documents
5 proofreading documents5 proofreading documents
5 proofreading documents
 
Tugas plkj
Tugas plkjTugas plkj
Tugas plkj
 
WomenInManufacturing
WomenInManufacturingWomenInManufacturing
WomenInManufacturing
 
Reinado de carlos iii economia- version definitiva 2016
Reinado de carlos iii  economia- version definitiva 2016Reinado de carlos iii  economia- version definitiva 2016
Reinado de carlos iii economia- version definitiva 2016
 
Risiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastrukturRisiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastruktur
 
Colonial Heights
Colonial HeightsColonial Heights
Colonial Heights
 

Similaire à RADIASI AKTIF

dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfLorryEnjlina
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiasanradamanik
 
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyRadioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyYaa Muthmainnah
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopTri Wijayanto
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasJulie Onsu
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiayunita97544748
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxZaidan13
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .pptssuserbb0b09
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ernhy Hijoe
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktiffarid miftah
 

Similaire à RADIASI AKTIF (20)

dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyRadioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
 
Radioaktif kimia
Radioaktif kimiaRadioaktif kimia
Radioaktif kimia
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotop
 
Bab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atomBab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atom
 
RADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.pptRADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.ppt
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Kimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktifKimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktif
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
 

Dernier

APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Dernier (20)

APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

RADIASI AKTIF

  • 2. Perkembangan Keradioaktifan Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia menemukan bahwa tabung sinar katoda menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya. Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidik sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radio aktivitas spontan.
  • 3. Perkembangan Keradioaktifan Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium. Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut radioaktif. Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke segala arah. Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan menggunakan medan magnet. Dan ternyata ditemukan tiga tipe radiasi nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa, beta, dan gamma. Semua
  • 4. X : lambang atom Z : nomor atom : jumlah proton dalam inti = p A : nomor masa : jumlah proton dengan neutron = p+n
  • 5. Zat Radioaktif • Mempunyai inti tidak stabil, sehingga dapat berubah menjadi inti atom unsur lain • Memancarkan radiasi partikel Alfa (α) Beta (β) Gamma (γ) • Proses perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil disebut peluruhan.
  • 6. Sinar Alfa (α) Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel- partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium. Sewaktu menembus zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena bermuatan positif partikel α dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10 persen kecepatan cahaya.
  • 7. Sinar Beta (β) Berkas sinar β terdiri dari partikel- partikel yang bermuatan negatif dan partikel β identik dengan elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami pembelokan yang lebih besar dibandingkan partikel dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel β mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel α
  • 8. Sinar Gamma (γ) Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel α atau β menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma. Sinar gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. Sinar gamma mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
  • 9.
  • 11. Pita Kestabilan • Radioisotop di atas Pita Kestabilan  Memiliki jumlah neutron lebih banyak daripada proton  Cenderung mengurangi jumlah neutron dengan cara mengubah neutron menjadi proton  Contoh :
  • 12. • Radioisotop di Bawah Pita Kestabilan Memiliki jumlah proton lebih banyak Cenderung mengurangi jumlah protonnya dengan cara :  Mengubah proton menjadi neutron disertai pembentukan positron - Contoh :  Menangkap elektron - Contoh :
  • 13. BILANGAN AJAIB • Nuklida dengan jumlah proton atau neutron sebanyak 2, 8, 20, 28, 50, dan 82 (juga 126 khusus untuk neutron) cenderung stabil • Contoh :
  • 14. Fenomena Ganjil Genap • Di antara 264 isotop stabil, 157 di antaranya mempunyai proton dan neutron masing- masing berjumlah genap, sementara hanya 5 isotop stabil dengan jumlah proton dan neutron masing-masing berjumlah ganjil • Fenomena ganjil genap dikaitkan dengan spin nukleon
  • 15. Gaya Inti Antar nukleon(proton dengan proton, proton dengan neutron, neutron dengan neutron) bekerja suatu gaya tarik menarik yang disebut gaya inti. Gaya inti lebih kuat daripada gaya coulomb, namun gaya inti berkurang jauh lebih drastis daripada gaya coulomb jika jaraknya bertambah.
  • 16. • Inti Berat – Inti-inti berat yaitu inti yang mempunyai nomor atom lebih besar dari 83, dapat merupakan pemancar sinar alfa, beta, atau gama – Inti-inti berat cenderung mengurangi ukurannya, yaitu dengan memancarkan sinar alfa – Jika nomor atomnya cukup besar, maka kestabilan akan dicapai dalam serangkaian peluruhan • Pemancar Gama – Biasanya dipancarkan menyertai pemancaran sinar beta atau sinar gama – Pemancaran gama dikaitkan dengan tingkat tingkat-tingkat energi dalam inti
  • 17. Laju Peluruhan dan Waktu Paruh • Laju Peluruhan – Secara matematis, dinyatakan sebagagai berikut : Keterangan : v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya peluruhan dalam satu satuan waktu λ = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam persamaan laju reaksi), nilainya bergantung pada jenis radioisotop N = jumlah nuklida radioaktif
  • 18. • Waktu paruh – Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan, sehingga separuh zat radioaktif meluruh – Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut : – Oleh karena kereaktifan sebanding dengan jumlah atom radioaktif, maka Nt = Jumlah zat radioaktif yang masih tersisa pada waktu t No = Jumlah zat radioaktif mula-mula n = = At = Kereaktifan pada waktu t Ao = Kereaktifan awal
  • 19. Reaksi Inti Pada reaksi inti, berlaku :  Jumlah nomor masa pereaksi = hasil reaksi  Jumlah nomor atom pereaksi = hasil reaksi
  • 20. Jenis Reaksi Inti Reaksi Penghasil Energi Reaksi Peluruhan (Disintegrasi) Reaksi Transmutasi Reaksi Fisi Reaksi Fusi
  • 21. Reaksi Peluruhan (Disintegrasi) • Terjadi perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil. • Contoh :
  • 22. Reaksi Transmutasi • Suatu inti menyerap suatu partikel dan berubah menjadi inti lain dengan memancarkan suatu radiasi. • Contoh : • Notasi : T(x,y)P T : inti sasaran (target) x : partikel yang ditembakkan y : partikel hasil P : inti baru (produk)
  • 23. Reaksi Penghasil Energi ( Reaksi Fisi ) Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F. Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan II A, yang diperoleh dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
  • 24. Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
  • 25. Reaksi Penghasil Energi ( Reaksi Fusi ) Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar daripada energy yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama. Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu ini terdapat plasma dari inti dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini disebutreaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada reaksi fusi
  • 26. Dosis Radiasi • Curie (Ci) dan Becquerel (Bq) adalah suatu satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan suatu radioisotop.
  • 27. • Gray (Gy) dan Rad (rd) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi
  • 28. • Rem (radiation equivalen for man) adalah satuan dosis setelah memerhitungkan pengaruh radiasi pada makhluk hidup Dosis dalam rem diperoleh dari perkalian antara dosis dalam rad dengan suatu faktor yang bergantung pada jenis radiasi, yang disebut faktor kualitas (Q) atau relative biological effectiveness (r.b.e.)
  • 30. • Ionisasi – Partikel radiasi menabrak elektron orbital dari atom atau molekul zat yang dilalui, sehingga terbentuk ion positif dan elektron terionisasi. Kejadian ini disebut ionisasi primer • Eksitasi – Dalam hal ini, radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas dari orbital atom atau molekul zat, tetapi hanya tereksitasi. Ketika elektron tereksitasi kembali ke tingkat dasar akan disertai pembebebasan energi yang dapat berupa sinar X, sinar ultraviolet, sinar tampak, atau gelombang inframerah • Pemutusan Ikatan Kimia – Radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif ada yang mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan- ikatan kimia
  • 31. Pengaruh Radiasi Pada Makhluk Hidup Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
  • 32. 1. Efek segera Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang biasanya muncul adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta terjadi perubahan jumlah butir darah. 2. Efek tertunda Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.
  • 34. Bidang Kedokteran Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, antara lain: a. 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. b. 59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah. c. 11C, mengetahui metabolisme secara umum. d. 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid. e. 32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.
  • 35. Bidang Industri Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada: a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buahbuahan. b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain. c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas. d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
  • 36. Bidang Hidrologi a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai. b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. c. 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah.
  • 37. Bidang Kimia Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti: a. Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul air yang terbentuk. b. Analisis pengaktifan neutron. c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia. d. Pembuatan unsur-unsur baru.
  • 38. Bidang Biologi a. Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu. b. Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis menggunakan radioisotop C–14. c. Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman. d. Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan radioisotop 38F.