SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
Bab IV
MANAJEMEN STRATEGIK SEKOLAH
MENGHADAPI PERSAINGAN MUTU
Oleh :
VERONIKA YENI ASTUTI
NIM :
06111404004
DOSEN PENGASUH :
1. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd
2. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd
MANAJEMEN STRATEGIK SEKOLAH
MENGHADAPI PERSAINGAN MUTU
A. Manajemen Strategi Sekolah
Manajemen strategik menurut
Yuwono dan Ikhsan (2004:1)
biasanya dihubungkan dengan
pendekataan manajemen yang
integratif yang mengedepankan
secara bersama-sama seluruh
elemen seperti planning,
implementing, dan controling dari
strategi bisnis. Dalam manajemen
strategik pada dunia pendidikan
menggunakan konsep strategik
untuk lebih mengefektifkan
pengalokasian sumber daya yang
ada dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
Ansof berpendapat bahwa, manajemen
strategik ialah suatu pendekatan yang
sistematis bagi suatu tanggung jawab
manajemen, mengondisikan organisasi ke
posisi yang dipastikan mencapai tujuan
dengan cara yang akan meyakinkan
keberhasilan yang berkelanjutan dan
membuat perusahaan (sekaolah)
menjamin atau mengamankan format
yang mengejutkan.
Pendekatan strategis itu terdiri dari :
1. Memposisikan perusahaan melalui
strategi dan perencanaan kemampuan
2. Tanggapan isu-isu strategis yang
dikeluarkan manajemen
3. Manajemen yang sistematis selama
implementasi strategis
Jika dielaborasi atau diadaptasi dalam menejemen sekolah, menjadi :
1. Sekolah menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai kemampuan
dan potensi yang dimiliki, yaitu mengoptimalisasikan seluruh sumber
daya sekolah yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah.
2. Mampu merespons isu-isu strategis seperti manajemen berbasis
sekolah, kurukulum berbasis kompetensi, pengajaran kontekstual, dan
sebagainya dalam pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu.
3. Menekankan obyektifitas, ilmiah, dan sistematis selama implementasi
strategis, strategi sekolah disusun berdasarkan prinsip-prinsip
obyektifitas, ilmiah, dan sistematis, bukan atas dasar kehendak
pribadi, tetapi merupakan kehendak bersama mengakomodasi kebutuhan
pribadi.
Manajemen strategik
khususnya pada strategi
kebijakan dapat dilakukan
jika keputusan merupakan
keputusan bersama, bukan
keputusan sepihak dan
keputusan itu dipilih dari
alternatif terbaik. Konsep
strategik ini melibatkan
secara langsung semua
mangger di semua level
dalam planning dan
implementasinya. (dalam
sekolah meliputi : kepala
sekolah, wakil kepala
sekolah, guru, konselor,
tenaga kependidikan,wali
kelas dan personal kelas).
Menurut Pearce dan Robinson
(1991:9) manajemen strategik
memiliki keuntungan :
1. Kegiatan formulasi strategi
memperkuat kemampuan
perusahaan menghindari masalah
2. Keputusan strategik berdasarkan
kelompok niscaya merupakan
keputusan alternatif terbaik
3. Keterlibatan pegawai dalam
memformulasikan keputusan akan
meningkatkan pemahaman
mereka dan meningkatkan
motivasi dalam bekerja
4. Gap dan tumpang tindih kegiatan
akan terkurangi karena partisipasi
dalam memformulasikan strategi
turut mengklarifikasi berbagai
perbedaan
5. Resistensi terhadap perubahan
akan terkurangi.
Manajemen strategis dalam manajemen sekolah adalah suatu
pendekatan yang sistematik dalam menyelenggarakan programnya
untuk mencapai tujuan sekolah. Unsur-unsur strategi dalam
manajemen sekolah bertitik tolak pada ruang lingkup atau batasan di
mana sekolah itu bergerak, menetapkan mutu layanan belajar, mutu
lulusan yang dihasilkan, memenuhi keinginan masyarakat akan mutu
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
Bagaimana posisi majemen strategik dan
implementasi strategik dalam manejemen
strategik dapat dilihat dalam skema :
Perumusan Visi
dan Misi
Asesmen
Lingkungan
Perumusan
Tujuan
Khusus
Penentuan
Strategi
1. Perumusan Misi yaitu
pencitraan bagaimana
sekolah seharusnya
bereksistensi
2. Asesmen lingkungan
eksternal yaitu
mengakomodasi kebutuhan
lingkungan akan mutu
pendidikan yang dapat
disediakan oleh sekolah
3. Asesmen organisasi yaitu
merumuskan dan
mendayagunakan
sumberdaya sekolah secara
optimal
4. Perumusan tujuan khusus
yaitu penjabaran dari
pencapaian misi sekolah
yang ditampakan dalam
tujuan tiap-tiap mata
pelajaran
5. Penentuan strategi yaitu
memilih strategi yang
paling tepat untuk
mencapai tujuan yang
ditetapkan dengan
menyediaka
anggaran, sarana dan
prasarana maupun
fasilitas yang dibutuhkan
untuk itu.
Perumusan
Visi dan
Misi
Asesmen
Lingkungan
eksternal
Asesmen
Lingkungan
Eksternal
Proses Formulasi
Strategi
1. Visi dan Misi sekolah
Visi sekolah adalah sebuah agenda
tujuan sebagai prestasi yang harus
dicapai dalam tujuan sebagai
prestasi yang harus dicapai dalam
aktivitas sekolah. Dalam konteks
sekolah visi dirumuskan oleh
jajaran sekolah dalam rapat kerja
yang finalnya dirumuskan oleh
pejabat terkait dalam sekolah.
Dengan demikan visi sekolah
adalah agenda tujuan yang terdiri
dari dorongan, ruang
lingkup, persyaratan, prioritas, im
plikasi, tindakan, kecakapan atau
kemampuan melihat dan
memahami untuk berimajinasi
dalam mempersiakan masa datang
Misi sekolah adalah aspirasi
kepala sekolah, guru tenaga
kependidikan, dan
masyarakat sekolah lainnya
yang akan dijadikan elemen
fundamental
penyelenggaraan program
sekolah dalam pandangan
sekolah dengan alasan yang
jelas dan konsisiten dengan
nilai-nilai sekolah.
2. Tujuan dan Target sekolah
Tujuan sekolah dilihat dari sudut
manajemen strategik adalah
memberikan pengarahan dengan
cara menggambarkan keadaan
masa akan datang yang
menghasilkan kesepakatan umum
merupakan sumber legitimasi
yang membenarkan setiap
kegiataan sekolah mengenai misi
dalam menentukan bidang kerja,
macam dan volume pekerjaan
yang harus dilakukan dan
senantiasa berusaha dikejar dan
diwujudkan oleh sekolah, serta
eksistensi sekolah itu sendiri.
3. Penentuan strategi
Organisasi Sekolah
Ada 4 tingkatan dalam strategi
organisasi dalam majemen bisnis :
1. Sociental adalah bagaimana
organisasi bermaksud untuk
berfungsi sebagai anggota dekat
komunitas, masyrakat, negara, dan
komunitas global.
2. Strategi Corporate yang diterapkan
dalam manajemen sekolah
dirancang unruk menerapkan
strategi sekolah dalam mencapai
tujuan sesuai visi misi sekolah.
4. Implementasi strategi
Organisasi Sekolah
Proses implementasi strategi manajemen
sekolah meliputi keseluruhan kegiatan
manajerial yang mencakup keadaan seperti
motivasi, kompensasi, penghargaan
manajemen, dan proses pengawasan.
Menurut Schendel dan Hofer, implementasi
dicapai melalui alat administrasi, yakni :
1. Struktur, yaitu siapa yang bertanggung jawab
terhadap apa, kepala sekolah bertanggung
jawab kepada siapa
2. Proses, yaitu bagaimana tugas dan tanggung
jawab itu dikerjakan masing-masing personal
3. Tingkah laku yaitu prilaku yang
menggambarkan motivasi, semangat
kerja, penghargaan, disiplin, etika dan
seterusnya.
B. Model Balanced Scorecard
dalam Manajemen Sekolah
Balanced scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai
yang dihasilkan oleh para partisipan perusahaan yang memiliki
kemapuan dan motivasi tinggi.
Meminjam model balanced scorecad diadaptasikan atau
diimplementasikan dalam manajemen sekolah memungkinkan
sekolah memberikan pencerahan kepada tim eksekutif yaitu kepala
sekolah beserta wakil kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, para wali kelas, konselor dan sumberdaya manusia
yaitu seluruh personal yang terkait dengan sekolah, teknologi
informasi, dan sumber-sumber finansial
Balanced scorecard lebih dari sistem pengukuran taktis atau
operasional, perusahaan yang kreatif dan inovatif
menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen
strategis
Kartu Catatan Kendali Sebuah Bagian Rutin Proses Manajemen
Suatu Kerangka Kerja Tindakan Strategis
Penerjemah Visi :
-Menjelaskan Visi
-Memperoleh konsesus
Kartu
Catatan
Seimbang
(balanced
scorecard)
Umpan Balik dan
Pembelajaran :
Artikulasi visi yang
menopang
Menyediakan strategi
feedback
Memfasilitasi masalah
strategi dan
pembelajaran
Rencana Bisnis
-Menentukan Target
-Meluruskan inisiatif strategik
-Menentukan tonggak sejarah
Komunikasi dan Jaringan
-Komunikasi dan
pendidikan
-Menetapkan tujuuan
-Menjaring penghargaan
untuk mengukur
penampilan
Proses
Pertama
Penerjemahan visi yaitu klarifikasi visi
bersama yang hendak dicapai oleh
seluruh organisasi. Penerjemahan visi ,
membantu kepala sekolah membangun
suatu konsesus dalam bentuk visi dan
strategi sekolah.
Proses Kedua
Komunikasi dan Jaringan yaitu
membiarkan manajer-manajer
menyampaikan strategi maju
mundurnya organisasi dan
menghubungkannya ketujuan-
tujuan departemen dan individu.
Proses
Ketiga
Perencanaan bisnis yaitu :
memungkinkan perusahaan
menyatukan rencana-rencana bisnis
dan finansial
Proses
Keempat
Umpan balik dan pembelajaran
memberi sekolah proses kemampuan
untuk apa pembelajaran strategik.
Keberadaan proses feedback dan
review difokuskan pada apa kah
sekolah itu, departemen-
departemennya, atau para guru
individunya telah menemukan finansial
yang dapat mendorong terlaksananya
layanan belajar yang bermutu
Dengan kartu penilaian seimbang
pada pusat sistem
manajemennya, sekolah dapat
memonitor hasil jangka pendek dari
tiga perspektif tambahan yaitu
peserta didik, proses belajar
internal, pembelajaran, pertumbuha
n dan mengevaluasi strategi di dalam
pandangan penampilan saat ini.
1. Penterjemahan Strategi ke
Operasional
Prinsip strategi dalam manajemen
sekolah yang pertama
meneterjemahkan ke operasional
dengan menguasai peta strategi.
Kecepatan merespon perubahan
ditunjukan dengan strategi baru
manajemen sekolah yang dapat
memberikan hasil, hal ini
mengidindikasikan bahwa
kesuksesan sekolah tidak hanya
karena peluncuran produk utama
model pembelajaran yang baru
atau pelayanan belajar, investasi
modal utama baru, atau bahkan
pengembangan aset yang tidak
tampak atau aset intelektual
Dengan meneterjemahkan strategi
ke dalam arsitektur yang logis dari
peta strategi dan balanced
scorard, organisasi sekolah
menciptakan angka refrensi umum
dan dapat dipahami oleh semua
unitnya dan para personilnya.
Menerjemahkan strategi ke
operasional dalam menejemen
sekolah dimulai dengan mengukur
investasi, aset, dan komponen
lainnya yang diperlukan sekolah
untuk melaksanankan tugas pokok
dan fungsinya memberikan layanan
belajar.
2. Menyejajarkan Organisasi
Sekolah Ke Strategi
Penekanan prinsip
menyejajarkan organisasi ke
strategi adalah menjalankan
organisasi sesuai dengan
aturan dan disiplin
sekolah, sinergi unit bisnis
yaitu kelas, dan membagi
pelayanan sinergi dalam
mendukung kegiatan belajar
dan mengajar.
Strategi fokus organisasi
sekolah, bagaimanapun harus
diarahkan untuk memecahkan
seluruh rintangan yang
dihadapi oleh sekolah dengan
menggunakan strategi yang
telah dirumuskan sebelumnya.
Strategi personal ssekolah
perlu ditanamkan strategi
kesadaran, scorecard personal,
dan pembayaran seimbang.
Kepala sekolah beserta
wakilnya tidak dapat
menerapkan strategi baru oleh
dirinya sendiri. Mereka
memerlukan kontribusi aktif
dari setiap orang di sekolah.
Karena fokus strategi sekolah
menghendaki seluruh
personlanya memahami
strategi dan bertingkah laku
laku bisnis sehari-hari dengan
cara berkontribusi kepada
keberhasilan strategi itu.
3. Strategi Menjadi
Pekerjaan Harian Bagi Setiap
Orang
4. Jadikan Strategi
Proses yang
Berkelanjutan
Fokus strategi berkelanjutan
diarahkan pada mencari
strategi layanan belajar,
anggaran biaya dan strategi,
analisis dan sistem
informasi, serta strategi
memotivasi SDM sekolah
agar bekerja secara
profesional.
Bagi sebagian besar
penyelenggaraan sekolah,
proses manajemennya
dibangun dengan cara
rencana kegiatan dan
pembiayaan
5. Perbanyak
Perubahan Melalui
Pimpinan Eksekutif
Penyesuaian strategi dalam layanan
belajar tentu menyesuaikan diri
terhadap mata ajar yang menjadi
tanggung jawab guru dan teknis
layanan pendidikan bagi tenaga
kependidikan. Pada awalnya
program menunjukan hipotesis
tentang strategi.
Perubahan yang dilakukan oleh
eksekutif adalah dengan melakukan
pencerahan, beradaptasi terhadap
proses pemerintahan, dan
memantapkan sistem manajemen
strategik.
Prinsip pertama manajemen strategik sekolah
difokuskan pada alat-alat, fasilitas
belajar, framework, dan dorongan proses yang
bermutu.
Strategik memerlukan perubahan dari setiap bagian
organisasi karena itu strategi memerlukan tim kerja
yang solid untuk mengoordinasikan perubaha ini, dan
strategi implementasi memerlukan perhatian secara
kontinu yang difokuskan pada perubahan inisiatif dan
performa melawan hasil yang ditargetkan.
C. Penggunaan Manajemen Berbasis
Sekolah dalam Peningkatan Mutu
1. Arti dan Makna
Manajemen Berbasis
Sekolah
Di Amerika menurutEdward E. Lawler (1994) dengan penerapan
model Manajemen Berbasis Sekolah ternyata dapat meningkatkan kualitas
belajar-mengajar, disebabkan adanya mekanisme yang lebih efektif dan lebih
cepat dalam pengambilan keputusan , memberikan dorongan semangat
kinerja baru sebagai motivasi berprestasi para kepala sekolah dalam
melakukan tugasnya sebagai manajer sekolah.
Manajemen berbasis sekolah diartikan sebagai model manajemen yang
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong
pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua
warga sekolah , sehingga rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat yang
mengakibatkan peningkatan rasa tanggung jawab dan dedikasi warga
sekolah.
Manajemen berbasis sekolah diselenggarakan melalui beberapa
model, yaitu :
1. Peningkatan Peranan Guru
2. Peningkatan wawasan penggelolaan pengajaran melalui studi
penelitian dan kajian pustaka
3. Penyamaan visi semua pihak dalam proses perubahan untuk
memfokuskan arah baru merealisasikan penyelenggaran
program dengan sistem manajemen berbasis sekolah.
Model MBS menurut Eric Digest (1995) menggemban dua dimensi
pemahaman, yaitu :
1. The goverance reform in school management yaitu menyangkut
reformasi dalam manajemen sekolah , menyangkut pentingnya
membangun otonomi sekolah untuk merespon aspirasi
stakeholdernya.
2. An overall push for curruculum and instructional reform yaitu
menyangkut reformasi pengemban kurikulum dan
pengajaran, terbukanya peluang bagi penggembangan inovasi
dalam proses belajar mengajar.
Tujuan Penerapan Model
Manajemen Berbasis
sekolah
Tujuan MBS mewujudkan tata kerja
yang lebih baik dalam 4 hal, yakni :
1. Meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya dan
penugasan staf)
2. Meningkatkan profesionalisme
guru dan tenaga kependidikan di
sekolah
3. Munculnya gagasan-gagasan baru
dalam implementasi
kurikulum, penggunaan teknologi
pembelajaran, dan pemanfaatan
sumber-sumber belajar,
4. Meningkatnya mutu partisipasi
masyarakat dan stakeholder
Prinsip dan Esensi MBS
Prinsip umum yang patut menjadi
pedoman dalam pelaksanaan
model manajemen berbasis
sekolah menurut Satori (2001:7)
1. Memiliki visi misi dan strategi
ke arah pencapaian mutu
pendidikan , khususnya mutu
peserta didik sesuai dengan
jenjang sekolah masing-masing
2. Berpijak pada power sharing
(berbagi
kewenangan), pengelolaan
pendidikan sepatutnya
berlandaskan pada keinginan
saling mengisi, saling
membantu dan meneriba
berbagai
kekuasaan/kewenangan sesuai
fungsi dan peran masimg-
3. Adanya profesionalisme semua bidang
dan berbagai komponen baik para
praktisi pendidikan, penggelola, dan
manager pendidikan lainnya termasuk
profesionalisme Dewan Pendidikan di
kabupaten/kota maupun Komite
Sekolah di satuan Pendidikan
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat
yang kuat termasuk orang tua peserta
didik.
5. Komite sekolah sebagai institusi
dapat menopang keberhasilan visi dan
misi sekolah
6. Adanya transparasi dan akuntabilitas
manajemen sekolah baik dilihat dari
akuntabilitas manajemen maupun
akuntabilitas finansial.
Manajemen berbasis
sekolah mempunyai
esensi yaitu pada
hakekatnya sekolah
memiliki kewenangan
(otonomi) yang lebih
besar dalam
mengelolah sekolah
tetapi bukan egois
apalagi arogan,
sehingga sekolah
tersebut lebih
mandiri, inovatif dan
kreatif
Karakteristik Manajemen
Berbasis Sekolah
Karakteristik MBS adalah :
1. Prestasi Belajar dan manajemen
sekolah yang efektif
2. Kepemimpinan sekolah yang visioner
dan berjiwa enterpreneuship
3. Menempatkan kewenangan yang
bertumpu pada sekolah dan
masyarakat
4. Senantiasa melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik
5. Melakukan analisis kebutuhan,
perencanaan, pengembangan, dan
evalusi kinerja sesuai visi misi untuk
mencapai tujuan dan target sekolah
6. Kesejahteraan
personal sekolah yang
cukup
7. Pengelolaan dan
penggunaan anggaran
yang tepat sasaran
dan dapat
dipertanggung
jawabkan
2. Penerapan Model MBS
Meningkatkan Mutu Sekolah
a. Mutu
sekolah
Mutu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria,
standar atau rujukan tertentu. dalam dunia pendidikan, standat tersebut menurut
Depdiknas (2001:2) dapat dirumuskan melalui hasil belajar mata pelajaran skolastik
yang dapat diukur secara kuantitatif, dan pengamatan yang bersifat kualitatif,
khususnya untuk bidang-bidang pendidikan sosial.
Mutu pendidikan harus dipayakan untuk mencapai kemajuan yang dilandasi oleh
suatu perubahan terencana.
Peningkatan mutu pendidikan diperoleh melalui dua strategi yaitu :
1. peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi akademis untuk memberi dasar
minimal dalam perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang
dipersyaratkan oleh tuntutan zaman
2. Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan hidup yang
esensial yang dicakupi oleh pendidikan berlandas luas, nyata dan bermakna.
Sekolah dapat dikatakan bermutu apabila prestasi
sekolah khususnya prestasi didik menunjukan
pencapaian yang tinggi dalam :
1. Prestasi akademik yaitu nilai rapor dan nilai
kelulusan memenuhi standar yang ditentukan.
2. Memiliki nilai-nilai kejujuran, ketaqwaan,
kesopanaan, dan mampu mengapresiasi nilai-nilai
budaya
3. Memiliki tanggung jawab yang tinggi dan
kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk
keterampilan sesuai dasar ilmu yang diterimanya
disekolah
b. Indikator
Keberhasilan
Indikator Keberhasilan akan berdampak dari berbagai
aspek, yaitu :
1. Efektifitas proses pembelajaran bukan sekadar transfer
pengetahuan atau mengingat dan menguasai pengetahuan
tentang apa yang diajarkan melainkan lebih menekankan
kepada internalisasi mengembangkan aspek-aspek
kognitif, afektif, psikomotor dan kemandirian
2. Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, merupakan salah
satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk
mewujudkan , visi, misi tujuan sasaran melalui program
yang dilaksanakan secara berencana
, bertahap, kreativitas, inovasi, efektif dan mempunyai
kemampuan manajerial
3. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif: guru
merupakan salah satu faktor yang strategis pada satu
sekolah sekolah, dituntut untuk mempunyai kreativitas dan
keuletan dalam menggelola proses pembelajaran untuk
menjadikan peserta didik aktif, dan kreatif melalui
pengembagan KBK.
4. Sekolah memiliki teamwork yang
kompak, cerdas dan dinamis;
kebersamaan merupakan
karakteristik sekolah, karena out
put pendidikan hasil kolektif warga
sekolah bukan hasil individual
menjadi persyaratan penting untuk
memperoleh mutu yang
kompetetif.
Sekolah memiliki kemandirian , yaitu
sekolah mempunyai kemampuan
dan kesanggupan kerja secara
maksimal dan tidak selalu
bergantung pada petunjuk atasan
dan harus mempunyai sumber daya
potensial dan yang berkompeten di
bidangnya masing-masing
SELESAI__________
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat ^__*

Contenu connexe

Tendances (16)

Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
 
Ppt admin shinta
Ppt admin shintaPpt admin shinta
Ppt admin shinta
 
Dimensi dimensi teoretis
Dimensi dimensi teoretisDimensi dimensi teoretis
Dimensi dimensi teoretis
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Training and development
Training and developmentTraining and development
Training and development
 
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
6. Peningkatan Profesionalisme Guru6. Peningkatan Profesionalisme Guru
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
 
Resum administrasi nurul
Resum administrasi nurul Resum administrasi nurul
Resum administrasi nurul
 
Oliva
OlivaOliva
Oliva
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Komponen kurikulum pmptk 2015
Komponen kurikulum pmptk 2015Komponen kurikulum pmptk 2015
Komponen kurikulum pmptk 2015
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDMKuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
 
Pppb ringkasan
Pppb ringkasanPppb ringkasan
Pppb ringkasan
 
Profesionalisme guru – keperluan guru
Profesionalisme guru – keperluan guruProfesionalisme guru – keperluan guru
Profesionalisme guru – keperluan guru
 
Pelan Pembangunan Sekolah
Pelan Pembangunan SekolahPelan Pembangunan Sekolah
Pelan Pembangunan Sekolah
 
Rangkuman uts
Rangkuman   utsRangkuman   uts
Rangkuman uts
 

Similaire à 4.veronika yeni a. (06111404004)

Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
Dwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
Gulmah Sugiharti
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
Fahmi Amrullah
 
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
smklunas2011
 
Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018
Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018
Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018
IwanMuklas
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
fatleo
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
noerjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
nurjanahimut
 
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategikKonsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
smklunas2011
 
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptx
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptxKEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptx
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptx
HeziJ
 

Similaire à 4.veronika yeni a. (06111404004) (20)

Afi Parnawi, makalah
 Afi Parnawi, makalah Afi Parnawi, makalah
Afi Parnawi, makalah
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
M.S. Afi Parnawi. Prof. Dr. Hapzi Ali. UIN STS Jambi
M.S. Afi Parnawi. Prof. Dr. Hapzi Ali. UIN STS JambiM.S. Afi Parnawi. Prof. Dr. Hapzi Ali. UIN STS Jambi
M.S. Afi Parnawi. Prof. Dr. Hapzi Ali. UIN STS Jambi
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
 
Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018
Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018
Usaha10,iwan muklas,hapzi ali,manajemen fungsional,universitas mercubuana,2018
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptxPPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
 
MBS manajemen pendidikan
MBS manajemen pendidikanMBS manajemen pendidikan
MBS manajemen pendidikan
 
Perspektif corporate university (corpu) sebagai Pengungkit Kinerja Organisasi
Perspektif corporate university (corpu) sebagai Pengungkit Kinerja OrganisasiPerspektif corporate university (corpu) sebagai Pengungkit Kinerja Organisasi
Perspektif corporate university (corpu) sebagai Pengungkit Kinerja Organisasi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Inisiatif majukan sekolah
Inisiatif majukan sekolahInisiatif majukan sekolah
Inisiatif majukan sekolah
 
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
1, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, strategic management concept...
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Administrasi
AdministrasiAdministrasi
Administrasi
 
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategikKonsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
 
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptx
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptxKEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptx
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM,.pptx
 
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
 

Plus de Dewi_Sejarah

PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
Dewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
Dewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
Dewi_Sejarah
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
Dewi_Sejarah
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Dewi_Sejarah
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
Dewi_Sejarah
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Dewi_Sejarah
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Dewi_Sejarah
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Dewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
Dewi_Sejarah
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
Dewi_Sejarah
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
Dewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
Dewi_Sejarah
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Dewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Dewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Dewi_Sejarah
 

Plus de Dewi_Sejarah (20)

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 

4.veronika yeni a. (06111404004)

  • 1. Bab IV MANAJEMEN STRATEGIK SEKOLAH MENGHADAPI PERSAINGAN MUTU Oleh : VERONIKA YENI ASTUTI NIM : 06111404004 DOSEN PENGASUH : 1. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd 2. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd
  • 2. MANAJEMEN STRATEGIK SEKOLAH MENGHADAPI PERSAINGAN MUTU A. Manajemen Strategi Sekolah Manajemen strategik menurut Yuwono dan Ikhsan (2004:1) biasanya dihubungkan dengan pendekataan manajemen yang integratif yang mengedepankan secara bersama-sama seluruh elemen seperti planning, implementing, dan controling dari strategi bisnis. Dalam manajemen strategik pada dunia pendidikan menggunakan konsep strategik untuk lebih mengefektifkan pengalokasian sumber daya yang ada dalam pencapaian tujuan pendidikan. Ansof berpendapat bahwa, manajemen strategik ialah suatu pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat perusahaan (sekaolah) menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.
  • 3. Pendekatan strategis itu terdiri dari : 1. Memposisikan perusahaan melalui strategi dan perencanaan kemampuan 2. Tanggapan isu-isu strategis yang dikeluarkan manajemen 3. Manajemen yang sistematis selama implementasi strategis Jika dielaborasi atau diadaptasi dalam menejemen sekolah, menjadi : 1. Sekolah menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki, yaitu mengoptimalisasikan seluruh sumber daya sekolah yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah. 2. Mampu merespons isu-isu strategis seperti manajemen berbasis sekolah, kurukulum berbasis kompetensi, pengajaran kontekstual, dan sebagainya dalam pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu. 3. Menekankan obyektifitas, ilmiah, dan sistematis selama implementasi strategis, strategi sekolah disusun berdasarkan prinsip-prinsip obyektifitas, ilmiah, dan sistematis, bukan atas dasar kehendak pribadi, tetapi merupakan kehendak bersama mengakomodasi kebutuhan pribadi.
  • 4. Manajemen strategik khususnya pada strategi kebijakan dapat dilakukan jika keputusan merupakan keputusan bersama, bukan keputusan sepihak dan keputusan itu dipilih dari alternatif terbaik. Konsep strategik ini melibatkan secara langsung semua mangger di semua level dalam planning dan implementasinya. (dalam sekolah meliputi : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, konselor, tenaga kependidikan,wali kelas dan personal kelas). Menurut Pearce dan Robinson (1991:9) manajemen strategik memiliki keuntungan : 1. Kegiatan formulasi strategi memperkuat kemampuan perusahaan menghindari masalah 2. Keputusan strategik berdasarkan kelompok niscaya merupakan keputusan alternatif terbaik 3. Keterlibatan pegawai dalam memformulasikan keputusan akan meningkatkan pemahaman mereka dan meningkatkan motivasi dalam bekerja 4. Gap dan tumpang tindih kegiatan akan terkurangi karena partisipasi dalam memformulasikan strategi turut mengklarifikasi berbagai perbedaan 5. Resistensi terhadap perubahan akan terkurangi.
  • 5. Manajemen strategis dalam manajemen sekolah adalah suatu pendekatan yang sistematik dalam menyelenggarakan programnya untuk mencapai tujuan sekolah. Unsur-unsur strategi dalam manajemen sekolah bertitik tolak pada ruang lingkup atau batasan di mana sekolah itu bergerak, menetapkan mutu layanan belajar, mutu lulusan yang dihasilkan, memenuhi keinginan masyarakat akan mutu pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Bagaimana posisi majemen strategik dan implementasi strategik dalam manejemen strategik dapat dilihat dalam skema : Perumusan Visi dan Misi Asesmen Lingkungan Perumusan Tujuan Khusus Penentuan Strategi
  • 6. 1. Perumusan Misi yaitu pencitraan bagaimana sekolah seharusnya bereksistensi 2. Asesmen lingkungan eksternal yaitu mengakomodasi kebutuhan lingkungan akan mutu pendidikan yang dapat disediakan oleh sekolah 3. Asesmen organisasi yaitu merumuskan dan mendayagunakan sumberdaya sekolah secara optimal 4. Perumusan tujuan khusus yaitu penjabaran dari pencapaian misi sekolah yang ditampakan dalam tujuan tiap-tiap mata pelajaran 5. Penentuan strategi yaitu memilih strategi yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menyediaka anggaran, sarana dan prasarana maupun fasilitas yang dibutuhkan untuk itu.
  • 8. 1. Visi dan Misi sekolah Visi sekolah adalah sebuah agenda tujuan sebagai prestasi yang harus dicapai dalam tujuan sebagai prestasi yang harus dicapai dalam aktivitas sekolah. Dalam konteks sekolah visi dirumuskan oleh jajaran sekolah dalam rapat kerja yang finalnya dirumuskan oleh pejabat terkait dalam sekolah. Dengan demikan visi sekolah adalah agenda tujuan yang terdiri dari dorongan, ruang lingkup, persyaratan, prioritas, im plikasi, tindakan, kecakapan atau kemampuan melihat dan memahami untuk berimajinasi dalam mempersiakan masa datang Misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah, guru tenaga kependidikan, dan masyarakat sekolah lainnya yang akan dijadikan elemen fundamental penyelenggaraan program sekolah dalam pandangan sekolah dengan alasan yang jelas dan konsisiten dengan nilai-nilai sekolah.
  • 9. 2. Tujuan dan Target sekolah Tujuan sekolah dilihat dari sudut manajemen strategik adalah memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa akan datang yang menghasilkan kesepakatan umum merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiap kegiataan sekolah mengenai misi dalam menentukan bidang kerja, macam dan volume pekerjaan yang harus dilakukan dan senantiasa berusaha dikejar dan diwujudkan oleh sekolah, serta eksistensi sekolah itu sendiri. 3. Penentuan strategi Organisasi Sekolah Ada 4 tingkatan dalam strategi organisasi dalam majemen bisnis : 1. Sociental adalah bagaimana organisasi bermaksud untuk berfungsi sebagai anggota dekat komunitas, masyrakat, negara, dan komunitas global. 2. Strategi Corporate yang diterapkan dalam manajemen sekolah dirancang unruk menerapkan strategi sekolah dalam mencapai tujuan sesuai visi misi sekolah.
  • 10. 4. Implementasi strategi Organisasi Sekolah Proses implementasi strategi manajemen sekolah meliputi keseluruhan kegiatan manajerial yang mencakup keadaan seperti motivasi, kompensasi, penghargaan manajemen, dan proses pengawasan. Menurut Schendel dan Hofer, implementasi dicapai melalui alat administrasi, yakni : 1. Struktur, yaitu siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, kepala sekolah bertanggung jawab kepada siapa 2. Proses, yaitu bagaimana tugas dan tanggung jawab itu dikerjakan masing-masing personal 3. Tingkah laku yaitu prilaku yang menggambarkan motivasi, semangat kerja, penghargaan, disiplin, etika dan seterusnya.
  • 11. B. Model Balanced Scorecard dalam Manajemen Sekolah Balanced scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh para partisipan perusahaan yang memiliki kemapuan dan motivasi tinggi. Meminjam model balanced scorecad diadaptasikan atau diimplementasikan dalam manajemen sekolah memungkinkan sekolah memberikan pencerahan kepada tim eksekutif yaitu kepala sekolah beserta wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, para wali kelas, konselor dan sumberdaya manusia yaitu seluruh personal yang terkait dengan sekolah, teknologi informasi, dan sumber-sumber finansial Balanced scorecard lebih dari sistem pengukuran taktis atau operasional, perusahaan yang kreatif dan inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis
  • 12. Kartu Catatan Kendali Sebuah Bagian Rutin Proses Manajemen Suatu Kerangka Kerja Tindakan Strategis Penerjemah Visi : -Menjelaskan Visi -Memperoleh konsesus Kartu Catatan Seimbang (balanced scorecard) Umpan Balik dan Pembelajaran : Artikulasi visi yang menopang Menyediakan strategi feedback Memfasilitasi masalah strategi dan pembelajaran Rencana Bisnis -Menentukan Target -Meluruskan inisiatif strategik -Menentukan tonggak sejarah Komunikasi dan Jaringan -Komunikasi dan pendidikan -Menetapkan tujuuan -Menjaring penghargaan untuk mengukur penampilan
  • 13. Proses Pertama Penerjemahan visi yaitu klarifikasi visi bersama yang hendak dicapai oleh seluruh organisasi. Penerjemahan visi , membantu kepala sekolah membangun suatu konsesus dalam bentuk visi dan strategi sekolah. Proses Kedua Komunikasi dan Jaringan yaitu membiarkan manajer-manajer menyampaikan strategi maju mundurnya organisasi dan menghubungkannya ketujuan- tujuan departemen dan individu. Proses Ketiga Perencanaan bisnis yaitu : memungkinkan perusahaan menyatukan rencana-rencana bisnis dan finansial Proses Keempat Umpan balik dan pembelajaran memberi sekolah proses kemampuan untuk apa pembelajaran strategik. Keberadaan proses feedback dan review difokuskan pada apa kah sekolah itu, departemen- departemennya, atau para guru individunya telah menemukan finansial yang dapat mendorong terlaksananya layanan belajar yang bermutu
  • 14. Dengan kartu penilaian seimbang pada pusat sistem manajemennya, sekolah dapat memonitor hasil jangka pendek dari tiga perspektif tambahan yaitu peserta didik, proses belajar internal, pembelajaran, pertumbuha n dan mengevaluasi strategi di dalam pandangan penampilan saat ini.
  • 15. 1. Penterjemahan Strategi ke Operasional Prinsip strategi dalam manajemen sekolah yang pertama meneterjemahkan ke operasional dengan menguasai peta strategi. Kecepatan merespon perubahan ditunjukan dengan strategi baru manajemen sekolah yang dapat memberikan hasil, hal ini mengidindikasikan bahwa kesuksesan sekolah tidak hanya karena peluncuran produk utama model pembelajaran yang baru atau pelayanan belajar, investasi modal utama baru, atau bahkan pengembangan aset yang tidak tampak atau aset intelektual Dengan meneterjemahkan strategi ke dalam arsitektur yang logis dari peta strategi dan balanced scorard, organisasi sekolah menciptakan angka refrensi umum dan dapat dipahami oleh semua unitnya dan para personilnya. Menerjemahkan strategi ke operasional dalam menejemen sekolah dimulai dengan mengukur investasi, aset, dan komponen lainnya yang diperlukan sekolah untuk melaksanankan tugas pokok dan fungsinya memberikan layanan belajar.
  • 16. 2. Menyejajarkan Organisasi Sekolah Ke Strategi Penekanan prinsip menyejajarkan organisasi ke strategi adalah menjalankan organisasi sesuai dengan aturan dan disiplin sekolah, sinergi unit bisnis yaitu kelas, dan membagi pelayanan sinergi dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar. Strategi fokus organisasi sekolah, bagaimanapun harus diarahkan untuk memecahkan seluruh rintangan yang dihadapi oleh sekolah dengan menggunakan strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. Strategi personal ssekolah perlu ditanamkan strategi kesadaran, scorecard personal, dan pembayaran seimbang. Kepala sekolah beserta wakilnya tidak dapat menerapkan strategi baru oleh dirinya sendiri. Mereka memerlukan kontribusi aktif dari setiap orang di sekolah. Karena fokus strategi sekolah menghendaki seluruh personlanya memahami strategi dan bertingkah laku laku bisnis sehari-hari dengan cara berkontribusi kepada keberhasilan strategi itu. 3. Strategi Menjadi Pekerjaan Harian Bagi Setiap Orang
  • 17. 4. Jadikan Strategi Proses yang Berkelanjutan Fokus strategi berkelanjutan diarahkan pada mencari strategi layanan belajar, anggaran biaya dan strategi, analisis dan sistem informasi, serta strategi memotivasi SDM sekolah agar bekerja secara profesional. Bagi sebagian besar penyelenggaraan sekolah, proses manajemennya dibangun dengan cara rencana kegiatan dan pembiayaan 5. Perbanyak Perubahan Melalui Pimpinan Eksekutif Penyesuaian strategi dalam layanan belajar tentu menyesuaikan diri terhadap mata ajar yang menjadi tanggung jawab guru dan teknis layanan pendidikan bagi tenaga kependidikan. Pada awalnya program menunjukan hipotesis tentang strategi. Perubahan yang dilakukan oleh eksekutif adalah dengan melakukan pencerahan, beradaptasi terhadap proses pemerintahan, dan memantapkan sistem manajemen strategik.
  • 18. Prinsip pertama manajemen strategik sekolah difokuskan pada alat-alat, fasilitas belajar, framework, dan dorongan proses yang bermutu. Strategik memerlukan perubahan dari setiap bagian organisasi karena itu strategi memerlukan tim kerja yang solid untuk mengoordinasikan perubaha ini, dan strategi implementasi memerlukan perhatian secara kontinu yang difokuskan pada perubahan inisiatif dan performa melawan hasil yang ditargetkan.
  • 19. C. Penggunaan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Peningkatan Mutu 1. Arti dan Makna Manajemen Berbasis Sekolah Di Amerika menurutEdward E. Lawler (1994) dengan penerapan model Manajemen Berbasis Sekolah ternyata dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar, disebabkan adanya mekanisme yang lebih efektif dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan , memberikan dorongan semangat kinerja baru sebagai motivasi berprestasi para kepala sekolah dalam melakukan tugasnya sebagai manajer sekolah. Manajemen berbasis sekolah diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah , sehingga rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat yang mengakibatkan peningkatan rasa tanggung jawab dan dedikasi warga sekolah.
  • 20. Manajemen berbasis sekolah diselenggarakan melalui beberapa model, yaitu : 1. Peningkatan Peranan Guru 2. Peningkatan wawasan penggelolaan pengajaran melalui studi penelitian dan kajian pustaka 3. Penyamaan visi semua pihak dalam proses perubahan untuk memfokuskan arah baru merealisasikan penyelenggaran program dengan sistem manajemen berbasis sekolah. Model MBS menurut Eric Digest (1995) menggemban dua dimensi pemahaman, yaitu : 1. The goverance reform in school management yaitu menyangkut reformasi dalam manajemen sekolah , menyangkut pentingnya membangun otonomi sekolah untuk merespon aspirasi stakeholdernya. 2. An overall push for curruculum and instructional reform yaitu menyangkut reformasi pengemban kurikulum dan pengajaran, terbukanya peluang bagi penggembangan inovasi dalam proses belajar mengajar.
  • 21. Tujuan Penerapan Model Manajemen Berbasis sekolah Tujuan MBS mewujudkan tata kerja yang lebih baik dalam 4 hal, yakni : 1. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan penugasan staf) 2. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan di sekolah 3. Munculnya gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum, penggunaan teknologi pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar, 4. Meningkatnya mutu partisipasi masyarakat dan stakeholder Prinsip dan Esensi MBS Prinsip umum yang patut menjadi pedoman dalam pelaksanaan model manajemen berbasis sekolah menurut Satori (2001:7) 1. Memiliki visi misi dan strategi ke arah pencapaian mutu pendidikan , khususnya mutu peserta didik sesuai dengan jenjang sekolah masing-masing 2. Berpijak pada power sharing (berbagi kewenangan), pengelolaan pendidikan sepatutnya berlandaskan pada keinginan saling mengisi, saling membantu dan meneriba berbagai kekuasaan/kewenangan sesuai fungsi dan peran masimg-
  • 22. 3. Adanya profesionalisme semua bidang dan berbagai komponen baik para praktisi pendidikan, penggelola, dan manager pendidikan lainnya termasuk profesionalisme Dewan Pendidikan di kabupaten/kota maupun Komite Sekolah di satuan Pendidikan 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang kuat termasuk orang tua peserta didik. 5. Komite sekolah sebagai institusi dapat menopang keberhasilan visi dan misi sekolah 6. Adanya transparasi dan akuntabilitas manajemen sekolah baik dilihat dari akuntabilitas manajemen maupun akuntabilitas finansial. Manajemen berbasis sekolah mempunyai esensi yaitu pada hakekatnya sekolah memiliki kewenangan (otonomi) yang lebih besar dalam mengelolah sekolah tetapi bukan egois apalagi arogan, sehingga sekolah tersebut lebih mandiri, inovatif dan kreatif
  • 23. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah Karakteristik MBS adalah : 1. Prestasi Belajar dan manajemen sekolah yang efektif 2. Kepemimpinan sekolah yang visioner dan berjiwa enterpreneuship 3. Menempatkan kewenangan yang bertumpu pada sekolah dan masyarakat 4. Senantiasa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik 5. Melakukan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, dan evalusi kinerja sesuai visi misi untuk mencapai tujuan dan target sekolah 6. Kesejahteraan personal sekolah yang cukup 7. Pengelolaan dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan dapat dipertanggung jawabkan
  • 24. 2. Penerapan Model MBS Meningkatkan Mutu Sekolah a. Mutu sekolah Mutu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria, standar atau rujukan tertentu. dalam dunia pendidikan, standat tersebut menurut Depdiknas (2001:2) dapat dirumuskan melalui hasil belajar mata pelajaran skolastik yang dapat diukur secara kuantitatif, dan pengamatan yang bersifat kualitatif, khususnya untuk bidang-bidang pendidikan sosial. Mutu pendidikan harus dipayakan untuk mencapai kemajuan yang dilandasi oleh suatu perubahan terencana. Peningkatan mutu pendidikan diperoleh melalui dua strategi yaitu : 1. peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi akademis untuk memberi dasar minimal dalam perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntutan zaman 2. Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan hidup yang esensial yang dicakupi oleh pendidikan berlandas luas, nyata dan bermakna.
  • 25. Sekolah dapat dikatakan bermutu apabila prestasi sekolah khususnya prestasi didik menunjukan pencapaian yang tinggi dalam : 1. Prestasi akademik yaitu nilai rapor dan nilai kelulusan memenuhi standar yang ditentukan. 2. Memiliki nilai-nilai kejujuran, ketaqwaan, kesopanaan, dan mampu mengapresiasi nilai-nilai budaya 3. Memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan sesuai dasar ilmu yang diterimanya disekolah
  • 26. b. Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan akan berdampak dari berbagai aspek, yaitu : 1. Efektifitas proses pembelajaran bukan sekadar transfer pengetahuan atau mengingat dan menguasai pengetahuan tentang apa yang diajarkan melainkan lebih menekankan kepada internalisasi mengembangkan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor dan kemandirian 2. Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan , visi, misi tujuan sasaran melalui program yang dilaksanakan secara berencana , bertahap, kreativitas, inovasi, efektif dan mempunyai kemampuan manajerial 3. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif: guru merupakan salah satu faktor yang strategis pada satu sekolah sekolah, dituntut untuk mempunyai kreativitas dan keuletan dalam menggelola proses pembelajaran untuk menjadikan peserta didik aktif, dan kreatif melalui pengembagan KBK.
  • 27. 4. Sekolah memiliki teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis; kebersamaan merupakan karakteristik sekolah, karena out put pendidikan hasil kolektif warga sekolah bukan hasil individual menjadi persyaratan penting untuk memperoleh mutu yang kompetetif. Sekolah memiliki kemandirian , yaitu sekolah mempunyai kemampuan dan kesanggupan kerja secara maksimal dan tidak selalu bergantung pada petunjuk atasan dan harus mempunyai sumber daya potensial dan yang berkompeten di bidangnya masing-masing