SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Welcome to FaceHistory.com
www.Face-History.com Google
FaceHistory Indonesian
FaceHistory membantu anda mengenal
Sejarah-sejarah di Negara Indonesia
SearchSEJARAH NASIONAL INDONESIA IV
Welcome to FaceHistory.com
www.Face-History.com Google
FaceHistory Indonesian
FaceHistory membantu anda mengenal
Sejarah-sejarah di Negara Indonesia
Hasil Pencarian SEJARAH
NASIONAL INDONESIA IV ,
untuk mengetahui informasi
tersebut klik foto.....
STAR
T
PROFIL
MENU
X
www.Face-History.com Google
Send your e-mail
Loading…
Ready to use…
Choose one of the main menu above !
Collecting status…Please wait…
MENU
PROFIL
Menu
Latar Belakang
Berdirinya PNI Baru
Sejarah Terbentuknya PNI
Baru
Bubarnya Organisasi
PNI Baru
Perkembangan dan
Tujuan PNI Baru
Pemerintah Belanda melakukan penggeledahan
dan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI di
seluruh wilayah Indonesia pada 24 Desember
1929. Akhirnya 4 tokoh teras PNI yaitu:
Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkoepradja, Markoen
Soemadiredja, dan Soepiadinata diadili di
Pengadilan Negeri Bandung dan dijatuhi hukuman
penjara pada 20 Desember 1930.
Peristiwa ini merupakan pukulan besar bagi
PNI dan atas inisiatif Mr.
Sartono pada Kongres Luar Biasa ke-2 (25
April 1931) PNI dibubarkan.
Ketergantungan pada seorang pemimpin,
dikritik habis oleh mereka yang menentang
perubahan PNI.
Mereka menyebut dirinya “Gerakan Merdeka”,
kemudian membentuk partai baru,
yaitu Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI
Baru.
Dari sini muncul tokoh baru yaitu Sutan
Syahrir (20 tahun) yang waktu itu masih menjadi
mahasiswa di Amsterdam.
Ia pulang ke Indonesia atas permintaan
Moh. Hatta untuk menjadi ketua partai.
Walaupun cita-cita dan haluan kedua partai
itu sama, yaitu kemerdekaan dan
nonkooperasi, tetapi strategi perjuangannya
berbeda. PNI Baru lebih menekankan
pentingnya pendidikan kader.
Pada bulan Desember 1931, Sjahrir yang baru saja
pulang dari negeri Belanda membentuk suatu
organisasi tandingan terhadap Partindo.
Organisasi ini adalah Pendidikan Nasional
Indonesia yang dikarenakan huruf-huruf awalnya
maka disebut PNI-Baru.
Dalam PNI-Baru ini taktik Soekarno yang bersifat
Radikal Revolusioner ditolak dan menganut
pandangan-pandangan yang lebih sedikit realistis.
Menurut PNI-Baru ketergantungan terhadap
pemimpin saja dapat mengakibatkan lumpuhnya
suatu partai apabila dia ditangkap.
Jika dibandingkan, Partindo dan PNI-Baru
tidak memiliki perbedaan yang besar. Kedua
organisasi ini memiliki dasar nasionalisme
Indonesia dan demokrasi.
Pembebasan Ir. Soekarno pada tanggal 31
Desember 1931 ini membuat PNI-Baru semakin
berani dan berkembang pesat.
Jumlah anggotanya dan cabangnya meningkat.
PNI-Baru pun berkembang pesat setelah
organisasi ini dipimpin oleh Sutan Syahrir dan
kemudian Mohammad Hatta.
Pengujung tahun 1931, Syahrir meninggalkan
kampusnya untuk kembali ke tanah air dan terjun
dalam pergerakan nasional. Syahrir segera
bergabung dalam organisasi Pendidikan Nasional
Indonesia (PNI Baru), yang pada Juni 1932
diketuainya.
Pengalaman mencemplungkan diri
dalam dunia proletar ia praktekkan di tanah air.
Syahrir terjun dalam pergerakan buruh. Ia
memuat banyak tulisannya tentang perburuhan
dalam Daulat Rakyat. Ia juga kerap berbicara perihal
pergerakan buruh dalam forum-forum politik. Mei
1933, Syahrir didaulat menjadi Ketua
Kongres Kaum Buruh Indonesia.
Hatta kemudian kembali ke tanah air pada
Agustus 1932, segera pula ia memimpin PNI Baru.
Bersama Hatta, Syahrir mengemudikan PNI Baru
sebagai organisasi pencetak kader-kader
pergerakan. Berdasarkan analisis pemerintahan
kolonial Belanda, gerakan politik Hatta dan
Syahrir dalam PNI Baru justru lebih radikal
tinimbang Soekarno dengan PNI-nya yang
mengandalkan mobilisasi massa.
PNI Baru, menurut polisi kolonial, cukup
sebanding dengan
organisasi Barat. Meski tanpa aksi massa dan
agitasi; secara cerdas, lamban namun pasti, PNI
Baru mendidik kader-kader pergerakan yang siap
bergerak ke arah tujuan revolusionernya.
Tahun 1932. Ketika saja baru akan mulai turut serta
memelopori mendirikan
PNI-Baru (Pendidikan Nasional Indonesia ), saja menerima
sepucuk surat dari Bung Hatta ditulis dari Rotterdam. Surat itu
panjangnya tiga halaman penuh ditik kerap. Isinya
menasehati saja cara-cara menyusun organisasi yang
mempunyai tujuan politik mencapai cita-cita kemerdekaan
tanah air. Dari seluruh isi surat itu terdapat dua perkataan
yang selalu terkenang sampai sekarang. Katanya, organisasi
hendaknya bersifat paedagogis dan informatoris.
Tahun 1933. Sebab itu ketika Pendidikan Nasional Indonesia
mengadakan
kongresnya yang pertama di Bandung dalam mana saudara
syahrir terpilih menjadi ketua Umumnya, maka penjabaran
cita-cita kedaulatan rakyat bertemakan sifat-sifat peedagogis
dan informatoris. Saja kira semua orang akan dapat
memahami bahwa suatu organisasi politik yang
mengutamakan sifat-sifat peedagogis dan informatoris tidak
akan menjadi organisasi massa yang besar.
Tahun 1934. Sejarah perjuangan kaum Pendidikan
Nasional Indonesia telah membuktikan
kesanggupannya berkat pembinaan paedagogis dan
informatoris, sehingga para anggota Pimpinan Umum
dapat berganti-ganti setelah yang satu ditangkap dan
dibuang oleh pemerintah Belanda. Bung Hatta sendiri
ditangkap di
Jakarta bersama penulis ini dalam bulan Februari
1934.
Pada tahun 1933, PNI Baru telah memiliki 65
cabang. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam
mencapai kemerdekaan, PNI Baru melakukan
kegiatan penerangan untuk rakyat dan
penyuluhan koperasi.
PNI-Baru Tujuannya adalah kemerdekaan
Indonesia yang dicapai dengan kekuatan sendiri
tanpa bantuan siapapun (self help) dan tidak mau
bekerja sama dengan pemerintah Belanda
(nonkooperasi). PNI Baru dlam mencapai
tujuannya melalui Pendidikan
-PPPKI oleh PNI Baru dianggap sebagai “persatean”
bukan persatuan karena anggota-anggotanya memiliki
ideologi yang berbeda-beda.
- Dalam upaya mencapai kemerdekaan, PNI Baru lebih
mengutamakan pendidikan politik dan sosial.
-Tujuan PNI Baru lebih menekankan kepada pendidikan
kader dan massa untuk meningkatkan semangat
kebangsaan dalam perjuangan mencapai kemerdekaan
Indonesia.
Makin meningkatnya perjuangan PNI Baru ini
menimbulkan rasa khawatir di kalangan pemerintah
Belanda . Kemudian dibuatlah berbagai macam peraturan
yang bermaksud hendak mengekang perkembangannya.
Tindakan pertama yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal
de Jonge adalah dengan dikeluarkannya ordonansi
pengekangan pers. Sejak berlakunya ordonansi ini tahun
1931 sampai tahun 1936 (selama pemerintahan de
Jonge) sebanyak 27 surat kabar menjadi korban.
(Marwati Djoened Poesponegoro, 2008: 376).
Usaha pemerintah untuk mematikan PNI-baru
tidak hanya dengan cara tersebut. Untuk
mengurangi jumlah anggota, dikeluarkan larangan
terhadap para pegawai pemerintah untuk
memasuki kedua partai tersebut.
Tindakan pemerintah yang lain untuk menekan
kedua partai itu ialah dengan dilaksanakan
exorbitant rechten yaitu hak luar biasa yang
dimiliki oleh Gubernur Jenderal untuk
mengasingkan seseorang yang dianggap
membahayakan ketentraman umum. Mereka
yang dianggap berbahaya diasingkan ke Boven
Digul di Irian Jaya.
Hak luar biasa gubernur jenderal tersebut
menimpa pemimpin-pemimpin Partindo dan PNI-
Baru. Ir. Soekarno yang baru dibebaskan dari
penjara pada akhir tahun 1931, pada bulan Juli
1933 ditangkap lagi. Tanpa diasili kemudian ia
diasingkan oleh pemerintah pendudukan Jepang
pada tahun 1942.
Korban lainnya dari PNI-Baru antara lain
Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir yang
ditangkap pada bulan Februari 1934. Hatta dan
Syahrir dibuang ke Boven Digul dan dari sana
kemudian pada bulan Desember 1935
dipinndahkan ke Bandanaira. (Marwati Djoened
Poesponegoro, 2008: 367-377).
Pada tahun 1933, PNI Baru telah memiliki 65
cabang. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam
mencapai kemerdekaan, PNI Baru melakukan
kegiatan penerangan untuk rakyat dan
penyuluhan koperasi. Kegiatan-kegiatan PNI Baru
tersebut dan ditambah dengan sikapnya yang
non-kooperatif dianggap oleh pemerintah
kolonial membahayakan.
Oleh karena itu, pada bulan Februari 1934 Bung
Hatta, Sutan Syahir, Maskun, Burhanuddin,
Murwoto, dan Bondan ditangkap pemerintah
kolonial. Bung Hatta diasingkan ke hulu Sungai
Digul, Papua.
Bung Hatta diasingkan ke hulu Sungai Digul,
Papua.
Kemudian dipindahkan ke Banda Neira
pada tahun 1936 dan akhirnya ke Sukabumi
pada tahun 1942. Dengan demikian, hanya partai-
partai yang bersikap kooperatif saja yang
dibiarkan hidup oleh pemerintah kolonial
Belanda.
Sifat perjuangan PNI Baru adalah nonkooperatif.
Drs. Moh. Hatta dan Sutan Syahrir ditahan selama
11 bulan. Pada awalnya, kedua tokoh tersebut
diasingkan ke Boven, Digul, kemudian
dipindahkan ke Sukabumi. Mereka dibebaskan
pada saat pendudukan Jepang.
Karena pemerintah Belanda mengadakan
penekanan dan menangkap para pemimpinnya,
perjuangan PNI Baru tidak banyak membawa
hasil. Akibat tindakan keras Gubernur Jenderal de
Jonge, PNI Baru pada tahun 1936 tidak berdaya
dan mengalami kelumpuhan.
SEJARAHPNIBARU
SEJARAHPNIBARU

More Related Content

What's hot

Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaDwi Ayu
 
0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negara0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negaraAdelia Hardini
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahdzakiaziz
 
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasipkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasidadang bh
 
presentasi sejarah
presentasi sejarahpresentasi sejarah
presentasi sejarahsahobby68
 
Sejarah Pancasila
Sejarah PancasilaSejarah Pancasila
Sejarah Pancasilainasalsa
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Dewi_Sejarah
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalYABES HULU
 
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan PancasilaSejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan Pancasilaveronicalenore14
 

What's hot (20)

Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila
 
PANCASILA
PANCASILAPANCASILA
PANCASILA
 
Pni
PniPni
Pni
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negara0 pancasila dasar negara
0 pancasila dasar negara
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
 
Makalah pni
Makalah pniMakalah pni
Makalah pni
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasipkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
 
presentasi sejarah
presentasi sejarahpresentasi sejarah
presentasi sejarah
 
Sejarah Pancasila
Sejarah PancasilaSejarah Pancasila
Sejarah Pancasila
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
Ppt sni 4 Sejarah organisasi pergerakan nasional 1929 1942
 
Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional IndonesiaPartai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia
 
Tugas uts pancasila kel 3
Tugas uts pancasila kel 3Tugas uts pancasila kel 3
Tugas uts pancasila kel 3
 
Isi Makalah
Isi MakalahIsi Makalah
Isi Makalah
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
 
Gerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesiaGerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesia
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan PancasilaSejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
 

Similar to SEJARAHPNIBARU

strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaMisiTriCahyanti
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalAlya Titania Annisaa
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesiadidid
 
Seputar g30 s PKI
Seputar g30 s PKISeputar g30 s PKI
Seputar g30 s PKIdinasr
 
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaKeragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaayu larissa
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_Pasuruan
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_PasuruanOrganisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_Pasuruan
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_PasuruanBimaaaaa Mahendraaa
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3Kinanti Jati Kinasih
 
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanzaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanecstasya
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasionallisa widya
 
Organisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_Kejayan
Organisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_KejayanOrganisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_Kejayan
Organisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_Kejayanholel kurniawan
 

Similar to SEJARAHPNIBARU (20)

strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Desi anita
Desi anitaDesi anita
Desi anita
 
Seputar g30 s PKI
Seputar g30 s PKISeputar g30 s PKI
Seputar g30 s PKI
 
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesiaKeragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
Keragaman ideologi serta dampak terhadap pergerakan bangsa indonesia
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_Pasuruan
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_PasuruanOrganisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_Pasuruan
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN_Kab_Pasuruan
 
Pertemuan 1 Silabus.pptx
Pertemuan 1 Silabus.pptxPertemuan 1 Silabus.pptx
Pertemuan 1 Silabus.pptx
 
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA - Sejarah bab 3
 
BAB 3-.pptx
BAB 3-.pptxBAB 3-.pptx
BAB 3-.pptx
 
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaanzaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
zaman pergerakan nasional hingga kemerdekaan
 
Sejarah pki
Sejarah pkiSejarah pki
Sejarah pki
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Organisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_Kejayan
Organisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_KejayanOrganisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_Kejayan
Organisasi pergerakan indonesia _SMAN_1_Kejayan
 

More from Dewi_Sejarah

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahDewi_Sejarah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALDewi_Sejarah
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismeDewi_Sejarah
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanDewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataDewi_Sejarah
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Dewi_Sejarah
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoDewi_Sejarah
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoDewi_Sejarah
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPDewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individuDewi_Sejarah
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoDewi_Sejarah
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARDewi_Sejarah
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarahDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rinaPpt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rinaDewi_Sejarah
 

More from Dewi_Sejarah (20)

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rinaPpt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rina
 

Recently uploaded

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

SEJARAHPNIBARU

  • 1. Welcome to FaceHistory.com www.Face-History.com Google FaceHistory Indonesian FaceHistory membantu anda mengenal Sejarah-sejarah di Negara Indonesia SearchSEJARAH NASIONAL INDONESIA IV
  • 2. Welcome to FaceHistory.com www.Face-History.com Google FaceHistory Indonesian FaceHistory membantu anda mengenal Sejarah-sejarah di Negara Indonesia Hasil Pencarian SEJARAH NASIONAL INDONESIA IV , untuk mengetahui informasi tersebut klik foto.....
  • 4. X www.Face-History.com Google Send your e-mail Loading… Ready to use… Choose one of the main menu above ! Collecting status…Please wait… MENU
  • 6. Menu Latar Belakang Berdirinya PNI Baru Sejarah Terbentuknya PNI Baru Bubarnya Organisasi PNI Baru Perkembangan dan Tujuan PNI Baru
  • 7. Pemerintah Belanda melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI di seluruh wilayah Indonesia pada 24 Desember 1929. Akhirnya 4 tokoh teras PNI yaitu: Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkoepradja, Markoen Soemadiredja, dan Soepiadinata diadili di Pengadilan Negeri Bandung dan dijatuhi hukuman penjara pada 20 Desember 1930.
  • 8. Peristiwa ini merupakan pukulan besar bagi PNI dan atas inisiatif Mr. Sartono pada Kongres Luar Biasa ke-2 (25 April 1931) PNI dibubarkan. Ketergantungan pada seorang pemimpin, dikritik habis oleh mereka yang menentang perubahan PNI.
  • 9. Mereka menyebut dirinya “Gerakan Merdeka”, kemudian membentuk partai baru, yaitu Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Baru. Dari sini muncul tokoh baru yaitu Sutan Syahrir (20 tahun) yang waktu itu masih menjadi mahasiswa di Amsterdam.
  • 10. Ia pulang ke Indonesia atas permintaan Moh. Hatta untuk menjadi ketua partai. Walaupun cita-cita dan haluan kedua partai itu sama, yaitu kemerdekaan dan nonkooperasi, tetapi strategi perjuangannya berbeda. PNI Baru lebih menekankan pentingnya pendidikan kader.
  • 11. Pada bulan Desember 1931, Sjahrir yang baru saja pulang dari negeri Belanda membentuk suatu organisasi tandingan terhadap Partindo. Organisasi ini adalah Pendidikan Nasional Indonesia yang dikarenakan huruf-huruf awalnya maka disebut PNI-Baru.
  • 12. Dalam PNI-Baru ini taktik Soekarno yang bersifat Radikal Revolusioner ditolak dan menganut pandangan-pandangan yang lebih sedikit realistis. Menurut PNI-Baru ketergantungan terhadap pemimpin saja dapat mengakibatkan lumpuhnya suatu partai apabila dia ditangkap.
  • 13. Jika dibandingkan, Partindo dan PNI-Baru tidak memiliki perbedaan yang besar. Kedua organisasi ini memiliki dasar nasionalisme Indonesia dan demokrasi.
  • 14. Pembebasan Ir. Soekarno pada tanggal 31 Desember 1931 ini membuat PNI-Baru semakin berani dan berkembang pesat. Jumlah anggotanya dan cabangnya meningkat. PNI-Baru pun berkembang pesat setelah organisasi ini dipimpin oleh Sutan Syahrir dan kemudian Mohammad Hatta.
  • 15. Pengujung tahun 1931, Syahrir meninggalkan kampusnya untuk kembali ke tanah air dan terjun dalam pergerakan nasional. Syahrir segera bergabung dalam organisasi Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru), yang pada Juni 1932 diketuainya.
  • 16. Pengalaman mencemplungkan diri dalam dunia proletar ia praktekkan di tanah air. Syahrir terjun dalam pergerakan buruh. Ia memuat banyak tulisannya tentang perburuhan dalam Daulat Rakyat. Ia juga kerap berbicara perihal pergerakan buruh dalam forum-forum politik. Mei 1933, Syahrir didaulat menjadi Ketua Kongres Kaum Buruh Indonesia.
  • 17. Hatta kemudian kembali ke tanah air pada Agustus 1932, segera pula ia memimpin PNI Baru. Bersama Hatta, Syahrir mengemudikan PNI Baru sebagai organisasi pencetak kader-kader pergerakan. Berdasarkan analisis pemerintahan kolonial Belanda, gerakan politik Hatta dan Syahrir dalam PNI Baru justru lebih radikal tinimbang Soekarno dengan PNI-nya yang mengandalkan mobilisasi massa.
  • 18. PNI Baru, menurut polisi kolonial, cukup sebanding dengan organisasi Barat. Meski tanpa aksi massa dan agitasi; secara cerdas, lamban namun pasti, PNI Baru mendidik kader-kader pergerakan yang siap bergerak ke arah tujuan revolusionernya.
  • 19. Tahun 1932. Ketika saja baru akan mulai turut serta memelopori mendirikan PNI-Baru (Pendidikan Nasional Indonesia ), saja menerima sepucuk surat dari Bung Hatta ditulis dari Rotterdam. Surat itu panjangnya tiga halaman penuh ditik kerap. Isinya menasehati saja cara-cara menyusun organisasi yang mempunyai tujuan politik mencapai cita-cita kemerdekaan tanah air. Dari seluruh isi surat itu terdapat dua perkataan yang selalu terkenang sampai sekarang. Katanya, organisasi hendaknya bersifat paedagogis dan informatoris.
  • 20. Tahun 1933. Sebab itu ketika Pendidikan Nasional Indonesia mengadakan kongresnya yang pertama di Bandung dalam mana saudara syahrir terpilih menjadi ketua Umumnya, maka penjabaran cita-cita kedaulatan rakyat bertemakan sifat-sifat peedagogis dan informatoris. Saja kira semua orang akan dapat memahami bahwa suatu organisasi politik yang mengutamakan sifat-sifat peedagogis dan informatoris tidak akan menjadi organisasi massa yang besar.
  • 21. Tahun 1934. Sejarah perjuangan kaum Pendidikan Nasional Indonesia telah membuktikan kesanggupannya berkat pembinaan paedagogis dan informatoris, sehingga para anggota Pimpinan Umum dapat berganti-ganti setelah yang satu ditangkap dan dibuang oleh pemerintah Belanda. Bung Hatta sendiri ditangkap di Jakarta bersama penulis ini dalam bulan Februari 1934.
  • 22. Pada tahun 1933, PNI Baru telah memiliki 65 cabang. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam mencapai kemerdekaan, PNI Baru melakukan kegiatan penerangan untuk rakyat dan penyuluhan koperasi.
  • 23. PNI-Baru Tujuannya adalah kemerdekaan Indonesia yang dicapai dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan siapapun (self help) dan tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Belanda (nonkooperasi). PNI Baru dlam mencapai tujuannya melalui Pendidikan
  • 24. -PPPKI oleh PNI Baru dianggap sebagai “persatean” bukan persatuan karena anggota-anggotanya memiliki ideologi yang berbeda-beda. - Dalam upaya mencapai kemerdekaan, PNI Baru lebih mengutamakan pendidikan politik dan sosial. -Tujuan PNI Baru lebih menekankan kepada pendidikan kader dan massa untuk meningkatkan semangat kebangsaan dalam perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
  • 25. Makin meningkatnya perjuangan PNI Baru ini menimbulkan rasa khawatir di kalangan pemerintah Belanda . Kemudian dibuatlah berbagai macam peraturan yang bermaksud hendak mengekang perkembangannya. Tindakan pertama yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal de Jonge adalah dengan dikeluarkannya ordonansi pengekangan pers. Sejak berlakunya ordonansi ini tahun 1931 sampai tahun 1936 (selama pemerintahan de Jonge) sebanyak 27 surat kabar menjadi korban. (Marwati Djoened Poesponegoro, 2008: 376).
  • 26. Usaha pemerintah untuk mematikan PNI-baru tidak hanya dengan cara tersebut. Untuk mengurangi jumlah anggota, dikeluarkan larangan terhadap para pegawai pemerintah untuk memasuki kedua partai tersebut.
  • 27. Tindakan pemerintah yang lain untuk menekan kedua partai itu ialah dengan dilaksanakan exorbitant rechten yaitu hak luar biasa yang dimiliki oleh Gubernur Jenderal untuk mengasingkan seseorang yang dianggap membahayakan ketentraman umum. Mereka yang dianggap berbahaya diasingkan ke Boven Digul di Irian Jaya.
  • 28. Hak luar biasa gubernur jenderal tersebut menimpa pemimpin-pemimpin Partindo dan PNI- Baru. Ir. Soekarno yang baru dibebaskan dari penjara pada akhir tahun 1931, pada bulan Juli 1933 ditangkap lagi. Tanpa diasili kemudian ia diasingkan oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tahun 1942.
  • 29. Korban lainnya dari PNI-Baru antara lain Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir yang ditangkap pada bulan Februari 1934. Hatta dan Syahrir dibuang ke Boven Digul dan dari sana kemudian pada bulan Desember 1935 dipinndahkan ke Bandanaira. (Marwati Djoened Poesponegoro, 2008: 367-377).
  • 30. Pada tahun 1933, PNI Baru telah memiliki 65 cabang. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam mencapai kemerdekaan, PNI Baru melakukan kegiatan penerangan untuk rakyat dan penyuluhan koperasi. Kegiatan-kegiatan PNI Baru tersebut dan ditambah dengan sikapnya yang non-kooperatif dianggap oleh pemerintah kolonial membahayakan.
  • 31. Oleh karena itu, pada bulan Februari 1934 Bung Hatta, Sutan Syahir, Maskun, Burhanuddin, Murwoto, dan Bondan ditangkap pemerintah kolonial. Bung Hatta diasingkan ke hulu Sungai Digul, Papua.
  • 32. Bung Hatta diasingkan ke hulu Sungai Digul, Papua. Kemudian dipindahkan ke Banda Neira pada tahun 1936 dan akhirnya ke Sukabumi pada tahun 1942. Dengan demikian, hanya partai- partai yang bersikap kooperatif saja yang dibiarkan hidup oleh pemerintah kolonial Belanda.
  • 33. Sifat perjuangan PNI Baru adalah nonkooperatif. Drs. Moh. Hatta dan Sutan Syahrir ditahan selama 11 bulan. Pada awalnya, kedua tokoh tersebut diasingkan ke Boven, Digul, kemudian dipindahkan ke Sukabumi. Mereka dibebaskan pada saat pendudukan Jepang.
  • 34. Karena pemerintah Belanda mengadakan penekanan dan menangkap para pemimpinnya, perjuangan PNI Baru tidak banyak membawa hasil. Akibat tindakan keras Gubernur Jenderal de Jonge, PNI Baru pada tahun 1936 tidak berdaya dan mengalami kelumpuhan.