SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  35
SMK KESEHATAN WIDYA 
TANJUNGPINANG 
SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG
 Penger tian Kesehatan Masyarakat 
Menurut Winslow yang dimaksud dengan ilmu kesehatan masyarakat adalah 
suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit, 
memperpanjang masa hidup dan mempertinggi nilai kesehatan. 
Untuk mencapai hal tersebut dilakukan dengan jalan mengkoordinir 
usaha–usaha di dalam masyarakat kearah terlaksananya usaha–usaha: 
 memperbaiki kesehatan lingkungan 
 mencegah dan memberantas penyakit infeksi yang berkembang 
dalam masyarakat 
 mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan 
 mengkoordinir tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan 
pengobatan dan perawatan dengan sebaik – baiknya. 
 mengembangkan usaha – usaha masyarakat agar mereka dapat 
mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Dalam mempelajari kesehatan masyarakat perlu kita 
pahami tentang pengertian yang terkait, yaitu : 
 Kesehatan menurut UU No. 23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang 
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial 
dan ekonomis. 
 Masyarakat menurut Linton 
adalah setiap kelompok manusia yang telah lama hidup dan 
bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya 
dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan 
batas-batas tertentu. 
 Jadi kesehatan masyarakat adalah suatu usaha suatu kelompok 
masyarakat untuk selalu berada dalam keadaan sejahtera baik 
badan, jiwa dan sosial serta hidup produktif dilihat dari segi sosial 
dan ekonomis.
 Tujuan Usaha Kesehatan Masyarakat 
Dari pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat tersebut diatas 
maka didalamnya terdapat tujuan yang ingin dicapai,yaitu : 
1. Tujuan umum 
- Terciptanya keadaan lingkungan yang sehat 
- Terberantasnya penyakit menular 
- Meningkatnya pengetahuan seseorang tentang prinsip– 
prinsip kesehatan perseorangan, 
- Mersedianya berbagai usaha kesehatan yang 
dibutuhkan masyarakat yang terorganisir dan 
terlibatnya badan-badan kemasyarakatan dalam usaha 
kesehatan. 
2. Tujuan akhir 
Terciptanya jaminan bagi setiap orang dalam masyarakat 
suatu derajat hidup yang cukup guna mempertahankan 
kesehatan.
 Prinsip - Prinsip Kesehatan Masyarakat. 
Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik 
maka ada beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi, yaitu : 
 Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan 
(kuratif). 
 Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan 
cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik. 
 Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek) 
 Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir. 
 Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari 
pada kesehatan perorangan
 Usaha-Usaha Kesehatan Masyarakat 
Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi 
Kesehatan Dunia (WHO) sebagai dasar pelayanan 
kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut : 
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 
2. Kesehatan ibu dan anak. 
3. Hygiene dan sanitasi lingkungan. 
4. Pendidikan kesehatan pada masyarakat. 
5. Pengumpulan data – data untuk perencanaan dan 
penilaian (statistik kesehatan) 
6. Perawatan kesehatan masyarakat. 
7. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha / kegiatan kesehatan 
masyarakat, yaitu : 
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 
2. Kesehatan ibu dan anak 
3. Hygiene dan sanitasi lingkungan. 
4. Usaha kesehatan sekolah 
5. Usaha kesehatan gigi 
6. Usaha kesehatan mata 
7. Usaha kesehatan jiwa 
8. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat 
9. Usaha gizi 
10. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan 
11. Perawatan kesehatan masyarakat 
12. Keluarga berencana 
13. Rehabilitasi 
14. Usaha – usaha farmasi 
13. Laboratorium 
14. Statistik kesehatan 
15. Administrasi usaha kesehatan masyarakat
 Penger tian Epidemiologi 
Epidemiologi berasal dari bahasa latin, yaitu : 
epos atau epi → pada 
demos atau demi → banyak orang 
logos atau logi → ilmu. 
Jadi secara harfiah epidemilogi adalah ilmu yang 
mempelajari hal yang menimpa orang atau masyarakat. 
Dalam hubungan dengan penyakit, khususnya penyakit menular, 
epidemiologi diartikan sebagai 
“ ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran penyakit 
menular pada sekelompok manusia serta faktor–faktor yang 
mempengaruhinya”
Dengan adanya pengertian bahwa penyakit menular itu bukan merupakan 
satu – satunya masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh sekelompok 
manusia atau masyarakat, dalam pengertian modern epidemiologi saat ini 
diartikan sebagai : 
“ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan 
pada sekelompok manusia serta faktor – faktor yang mempengaruhinya”
 Ruang Lingkup Epidemiologi 
Dengan pengertian modern ini maka ruang lingkup epidemiologi menjadi 
semakin luas. 
Tidak hanya terbatas pada masalah penyakit menular saja melainkan 
meliputi juga penyakit tidak menular serta masalah – masalah kesehatan 
lainnya. 
Namun titik berat perhatian epidemiologi tetap ditujukan pada masalah – 
masalah penyakit, karena berbagai masalah kesehatan diluar penyakit itu 
hanya mempunyai arti bila ada hubungannya dengan penyakit.
 Manfaat Epidemiologi 
Dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan 
khususnya penyakit menular, secara umum manfaat 
epidemiologi adalah : 
 Dapat menerangkan sebab – sebab timbulnya peristiwa 
penyakit serta perkembangan alamiahnya. 
 Dapat memberikan data yang diperlukan untuk menyusun 
rencana – rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. 
 Dapat memberikan data untuk menilai / mengevaluasi 
kegiatan – kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Ada tiga faktor yang berperan pada setiap 
kejadian penyakit, yaitu : 
1. Manusia sebagai tuan rumah ( host ) 
2. Penyebab / hama penyakit ( agent ) 
3. Lingkungan yang mempengaruhi 
(enviroment )
Dalam gambaran yang sederhana, hubungan antara ketiga faktor tersebut 
di atas adalah sebagai berikut : 
1. Orang berada dalam keadaan sehat, berarti ketiga faktor 
itu dalam keadaan seimbang. 
2. Orang menderita sakit apabila daya tahannya sebagai 
host menurun. 
3. Orang menderita sakit apabila kemampuan hama 
penyakit meningkat. 
4. Orang menderita sakit karena lingkungan berubah ke 
arah yang merugikan host (negatif).
 Riwayat Perjalanan Penyakit 
Riwayat alamiah perjalan penyakit dapat dibedakan atas 4 tahap, yaitu : 
1. Tahap infeksi 
adalah suatu tahapan dimana hama penyakit (agent) sudah 
masuk ke dalam tubuh tuan rumah (host) tetapi gejala – gejala 
penyakit ini belum tampak. Tahap inkubasi yang disebut juga 
masa tunas, untuk beberapa jenis penyakit, lamanya berbeda–beda. 
2. Tahap penyakit dini 
yaitu tahap dimana gejala – gejala penyakit mulai tampak. Disini 
tuan rumah sudah sakit tetapi sifatnya masih ringan sehingga 
masih dapat menjalankan aktifitas sehari–hari dan apabila 
berobat juga cukup dengan berobat jalan.
3. Tahap penyakit lanjut 
pada tahap ini penyakit bertambah hebat, sehingga tuan rumah 
tidak dapat lagi beraktifitas secara normal, dan jika berobat juga 
sudah memerlukan perawatan. 
4. Tahap akhir penyakit, 
yaitu tahapan dimana perjalanan penyakit ini dapat berupa 5 
macam keadaan, yaitu : 
 Sembuh sempurna 
artinya penyakit berakhir dan bentuk maupun fungsi tubuh tuan 
rumah kembali seperti keadaan sebelum sakit. 
 Sembuh dengan cacat 
disini penyakit berakhir tetapi tuan rumah mengalami cacat. 
Cacat ini dapat berbentuk cacat mikroskopik, cacat fisik, cacat 
fungsional, cacat mental ataupun cacat sosial.
 Karier / carrier, 
berati perjalanan penyakit berhenti, tetapi tubuh tuan rumah tetap 
mengandung hama penyakit yang bersangkutan, yang sewaktu – 
waktu dapat menimbulkan sakit lagi serta dapat menulari orang – 
orang yang ada disekitarnya. 
 Kronis 
disini perjalanan penyakit tampaknya berhenti tetapi sebetulnya 
tuan rumah tersebut belum sembuh. Gejala – gejala penyakitnya 
tidak bertambah berat juga tidak bertambah ringan, disebut juga 
menahun. 
 Meninggal dunia 
perjalanan penyakit terhenti, tetapi keadaan ini merupakan hal 
yang tidak dikehendaki oleh setiap tindakan kedokteran.
 Rantai Penularan Penyakit 
Rantai penularan penyakit adalah 
rangkaian sejumlah faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit 
dapat berlangsung. 
Faktor yang merupakan mata rantai itu ada 6, yaitu : 
1. Adanya sumber penularan 
2. Adanya hama penyakit 
3. Adanya pintu keluar 
4. Adanya cara penularan 
5. Adanya pintu masuk 
6. Adanya kerentanan
1. Sumber Penularan 
Adalah tempat dimana hama penyakit hidup dan berkembang biak secara alamiah. 
Dari sumber infeksi inilah kemudian penyakit itu menular kepada orang lain. 
Sumber penularan penyakit dapat dibedakan atas 3 macam, 
yaitu : 
 Manusia ( Human Reservoir ) 
Human reservoir dapat berupa : 
- Orang sakit dengan gejala – gejala yang jelas (kasus klinis) 
- Orang sakit dengan gejala – gejala yang tidak jelas (kasus sub klinis) 
- Karier, yaitu orang yang tidak sakit tetapi tubuhnya 
mengandung dan mengeluarkan hama penyakit.
 Hewan ( Animal Reservoir ) 
Beberapa jenis hewan dapat menjadi sumber penularan beberapa 
macam penyakit, seperti misalnya lembu dan biri- biri (penyakit anthrax), 
anjing (penyakit rabies), tikus (penyakit pes) dan babi (cacing pita). 
 Lain – Lain Sumber Penularan 
Misalnya tanah dan udara. Di tanah terdapat berbagai bibit 
penyakit seperti misalnya spora dari basil tetanus (Clostridium 
tetani), telur dari cacing – cacing (cacing ankylostoma, ascaris 
dan lain – lain), yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. 
Di udara bebas berterbangan bermacam – macam mikro 
organisme yang juga dapat menimbulkan penyakit – penyakit 
seperti streptococcus, staphylococcus dan lain – lain.
2. Hama Penyakit 
Yang dimaksud dengan hama penyakit adalah mikro 
organisme yang merupakan penyebab penyakit pada tuan 
rumah. 
Hama penyakit dapat dibedakan atas 4 golongan sebagai 
berikut, yaitu : 
 Golongan hewan 
a. Protozoa, contohnya Amoeba dysentri, Trypanosoma 
gambiense, Plasmodium malariae 
b. Cacing – cacing, misalnya Filaria bancrofti, 
Ancylostoma duodenale, Taenia solium. 
c. Serangga, contohnya Saarcoptes scabii penyebab 
penyakit scabies.
 Golongan tumbuh – tumbuhan. 
a. Bakteri, misalnya bermacam – macam coccus, basil dan 
spirillium. 
b. Jamur, contohnya Ptyriasis versicolor penyebab penyakit 
panu. 
 Golongan virus 
misalnya virus DHF, AIDS dan Campak. 
 Golongan Rickettsia 
misalnya Rickettsia rickettsi penyebab penyakit thypus bercak 
wabahi.
3. Pintu Keluar 
Adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu keluar / dikeluarkan 
dari tubuh tuan rumah. 
Beberapa jenis penyakit infeksi memiliki pintu keluar yang berbeda – beda. 
Pintu keluar dapat berupa : 
 Alat Pernafasan 
Yaitu hidung dan mulut, pada waktu penderita bernafas, 
berbicara, batuk, bersin, mengesang dan atau mendahak. 
Ini terjadi misalnya pada penyakit TBC paru, influensa dan 
difteria.
 Alat Pencernaan Makanan 
Dalam hal ini adalah mulut dan anus pada waktu penderita 
muntah dan atau berak, misalnya pada penyakit kolera. 
 Alat Kencing dan Kelamin 
Ini terjadi pada beberapa jenis penyakit kelamin, misalnya 
gonorhoea, syphilis, AIDS dan lain – lainnya.
 Luka pada Kulit 
Luka pada kulit dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu: 
a. Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit 
Pada luka (ulcus) akibat penyakit syphilis atau penyakit 
framboesia hama penyakit dikeluarkan bersama cairan luka 
(exudat). 
b. Luka akibat gigitan binatang 
Melalui gigitan nyamuk, kutu dan pinjal dapat terisap keluar hama 
penyakit yang ada dalam darah penderita, misalnya pada penyakit 
malaria, typhus bercak pes 
c. Luka yang dibuat dengan sengaja 
Misalnya luka bekas jarum suntik.Melalui jarum suntik hama 
beberapa jenis penyakit dapat juga terbawa keluar, seperti 
misalnya pada penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS.
4. Cara – Cara Penularan 
Adalah proses – proses yang dialami oleh hama penyakit 
tersebut sehingga dapat masuk ke dalam tubuh calon 
penderita. 
Cara – cara penularan tersebut adalah sebagai berikut : 
A. Melalui hubungan orang dengan orang (personal 
contact) 
Personal contact dapat dibedakan atas 5 cara, yaitu : 
(1) Kontak fisik, contohnya penularan penyakit syphilis melalui 
hubungan seksual. 
(2) Melalui tangan yang terkontaminasi, ini dapat terjadi 
misalnya pada penyakit kolera, seseorang yang tangannya 
terkontaminasi dengan produk si penderita, kemudian makan 
tanpa terlebih dahulu membersihkan tangannya.
(3) Melalui benda–benda yang terkontaminasi . 
misalnya saputangan, handuk, piring, sendok, gelas dan 
sebagainya yang terkontaminasi 
(4) Melalui titik ludah (Droplet Infection) 
Pada saat penderita bersin, batuk atau berbicara, secara tidak 
disadari akan disemprotkan butir – butir yang amat halus dari 
ludah dan ingusnya yang mengandung hama penyakit ke udara. 
(5) Melalui udara (Air Borne Infection) 
Dengan perantaraan udara / angin baik itu droplet nuclei maupun debu yang 
terkontaminasi itu akan dapat tersebar sampai jauh, dan akan dapat menimbulkan 
penularan pada orang banyak melalui pernafasan.
B. Melaui Air ( Water Borne Infection ) 
Penularan umumnya terjadi akibat orang mengkonsumsi 
air yang telah tercemar oleh faeces manusia, tanpa direbus atau diproses terlebih 
dahulu (faecal-oral infection). 
C. Melalui Makanan (Food Borne Infection) 
Penularan dapat terjadi karena 
- Makanan telah tercemar dengan hama penyakit akibat 
diproses oleh orang yang sedang menderita sakit atupun carrier. 
- Makanan tercemar oleh hama penyakit tersebut dengan 
perantaraan lalat. 
- Bahan makanan yang dimakan mentah tidak dicuci terlebih dahulu dengan 
sempurna sebelum dikonsumsi.
D. Melalui Serangga (Insect Borne Infection = Ar thropod Borne 
Infection) 
Beberapa jenis serangga dapat menjadi vektor beberapa macam penyakit 
seperti di tabel berikut : 
Jenis Serangga Nama Penyakit Penyebab Penyakit 
Lalat rumah 
Nyamuk Anopheles 
Nyamuk Aides 
aegypti 
Nyamuk Culex 
fatigan. 
Kolera 
Typhus perut 
Malaria 
Dengue Haemorrhagic 
Fever 
Elephantiasis 
Vibrio cholerae 
Salmonella typhosa 
Plasmodium malariae sp. 
Virus DHF 
Cacing Filaria sp
E. Melalui Alat – Alat Kedokteran Yang Tidak Steril 
Penularan terjadi misalnya karena jarum bekas menyuntik orang 
lain yang tidak steril , digunakan kembali tanpa disterilkan. 
Penyakit – penyakit yang dapat menular dengan cara demikian 
misalnya penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS. 
Untuk menghindarkan terjadinya penularan penyakit dengan cara 
demikian, dewasa ini telah banyak digunakan disposable syringe 
atau disposable needela, yaitu jarum suntik dan pengisapnya 
yang sekali pakai harus dibuang.
5. Pintu Masuk 
Adalah bagian – bagian badan yang dilalui oleh hama penyakit 
sewaktu masuk ke dalam tubuh calon penderita. 
Pintu masuk itu umumnya sama dengan pintu keluar, yaitu ; 
1. Alat Pernafasan 
2. Alat Pencernaan Makanan 
3. Alat Kencing dan Kelamin 
4. Luka pada Kulit
6. Kerentanan 
Adalah kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk menjadi sakit. Tanpa adanya 
kerentanan maka calon tuan rumah tersebut akan tetap sehat meskipun mendapat 
penularan hama penyakit. 
Dalam kenyataan hidup sehari – hari meskipun kita dikelilingi dan 
diserang oleh hama penyakit yang tidak terhitung jumlahnya, kita tidak 
selalu jatuh sakit. 
Hal ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan 
tubuh yang dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu : 
A. Pertahanan Tubuh Umum : 
1. Pertahanan tingkat pertama : 
 kulit yang utuh 
 mukosa yang utuh 
 kuku 
 rambut 
 bulu hidung 
 ekskresi tubuh
2. Pertahanan tingkat kedua : 
 tonsil 
 hati 
 limpa 
 kelenjar lymphe 
B. Pertahanan Tubuh Khusus : 
1. Yang bersifat seluler : 
 antibodi 
 leukositosis 
 pagositosis 
2. Yang berifat hormonal : 
(a) Bawaan yaitu konstitusi tubuh dan genetik tubuh 
(b) Didapat : 
Bersifat aktif 
Buatan : immunisasi 
Alamiah : sembuh dari sakit 
Bersifat pasif : 
Buatan : pemberian serum 
Alamiah : diperoleh dari ibu
 Kegiatan – Kegiatan Dalam Pemberantasan Penyakit Menular 
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemberantasan 
penyakit menular baik yang termasuk golongan penyakit wabah 
maupun tidak dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : 
Kegiatan yang ditujukan untuk pencegahan : 
 Upaya menemukan kasus ( case finding ), baik secara aktif maupun 
pasif. 
 Melaksanakan imbunisasi untuk penyakit – penyakit menular 
tertentu. 
 Upaya pemberantasan vector termasuk tikus, 
 Upaya perbaikan kesehatan lingkungan : pembuangan faeces, 
sampah danlimbah serta penyediaan air bersih. 
 Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Kegiatan yang ditujukan untuk penderita ( case holding ) : 
 Isolasi penderita : diangkut dan dirawat ditempat perawatan khusus ( di 
puskesmas atau rumah sakit ) 
 Upaya pengobatan penderita semenjak dini. 
 Desinfeksi atau pemusnahan produk penderita dan barang – barang 
yang dapat menjadi sarana penularan. 
 Mengambil dan mengirim bahan / sample untuk diperiksa di 
laboratorium. 
 Penangan khusus terhadap jenazah akibat wabah ( perawatan, 
pengangkutan dan pemakamannya ) 
 Melaksanakan penyelidikan epidemiologis ( asal / sumber infeksi, cara 
dan luasnya penularan dan sebagainya ) 
 Upaya surveillance, yaitu pengamatan dalam rangka nemenukan 
mengobati penderita baru, kontak person dan carrier. 
 Upaya karantina jika kasusnya termasuk penyakit karantina.
Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan 
 Mencatat semua kasus penyakit menular yang terjadi. 
 Menyusun dan mengirimkan laporan kepada instansi atasannya. Dalam 
kasus penyakit wabah, laporan berbentuk : 
 Laporan berkala mingguan 
 Laporan berkala bulanan 
 Laporan khusus apabila ada kejadian luar biasa atau wabah 
 Laporan khusus apabila ada kematian akibat penyakit wabah 
 Menyajikan hasil kerja yang telah dicapa dalam bentuk grafik untuk 
memudahkan pemantauan.

Contenu connexe

Tendances

Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanJoni Iswanto
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARNajMah Usman
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanStiunus Esap
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Modul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencanaModul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencanaLita Najwa
 
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanMiftakhul Jannah
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansraysa hasdi
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.pptIkaSavitri2
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyDae Zhun
 
Teori health belief model syukur
Teori health belief model syukurTeori health belief model syukur
Teori health belief model syukurachmad syukkur
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Jasa pelayanan kesehatan
Jasa pelayanan kesehatan Jasa pelayanan kesehatan
Jasa pelayanan kesehatan Hell Rohmika
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIFakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIAgung Buana
 

Tendances (20)

Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratan
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Modul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencanaModul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencana
 
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 
Teori health belief model syukur
Teori health belief model syukurTeori health belief model syukur
Teori health belief model syukur
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Jasa pelayanan kesehatan
Jasa pelayanan kesehatan Jasa pelayanan kesehatan
Jasa pelayanan kesehatan
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIFakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
 
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi KesehatanDasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
 

En vedette

Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatNova Ci Necis
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATPutri Indayani
 
ilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatWahfi Zuli
 
Ppt ikm slide share
Ppt ikm slide sharePpt ikm slide share
Ppt ikm slide shareAida2926
 
Penyakit AIDS
Penyakit AIDS Penyakit AIDS
Penyakit AIDS anisa_05
 
Promosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam
Promosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya BatamPromosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam
Promosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya BatamAnnur Kurniawan
 
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh ManusiaAnalisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh ManusiaNurul Ulfah
 
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkunganBudaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkunganRadenmas Pardisupardi
 
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitasDhika Bersyukur
 
Konsep Dasar Biostatistik
Konsep Dasar BiostatistikKonsep Dasar Biostatistik
Konsep Dasar Biostatistikpjj_kemenkes
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteririski albughari
 
Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7ela anisa
 

En vedette (20)

Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 
ilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakat
 
Ppt ikm slide share
Ppt ikm slide sharePpt ikm slide share
Ppt ikm slide share
 
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat
 
Penyakit AIDS
Penyakit AIDS Penyakit AIDS
Penyakit AIDS
 
Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 
Promosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam
Promosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya BatamPromosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam
Promosi Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam
 
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh ManusiaAnalisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
 
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkunganBudaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
 
I pengantar ikm
I pengantar ikmI pengantar ikm
I pengantar ikm
 
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
12.issu dan kecenderungan dalam komunitas
 
Konsep Dasar Biostatistik
Konsep Dasar BiostatistikKonsep Dasar Biostatistik
Konsep Dasar Biostatistik
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
 
Konsep dasar ikm
Konsep dasar ikmKonsep dasar ikm
Konsep dasar ikm
 
PPT AKI & AKB
PPT AKI & AKBPPT AKI & AKB
PPT AKI & AKB
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Metabolisme biokimia gizi
Metabolisme biokimia giziMetabolisme biokimia gizi
Metabolisme biokimia gizi
 
Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7
 

Similaire à Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat

Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)EllyeUtami
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Valentina Frebianti
 
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatlis yulitasari
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatmurianda
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah KesehatanEqa Saputra
 
Usaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakatUsaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakatSalma Van Licht
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menularWarnet Raha
 
konsep riwayat alamiah penyakit
konsep riwayat alamiah penyakitkonsep riwayat alamiah penyakit
konsep riwayat alamiah penyakitPutri Nugraheni
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Epidemiologi (5)
Epidemiologi (5)Epidemiologi (5)
Epidemiologi (5)EllyeUtami
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfFitriaOva
 

Similaire à Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat (20)

Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)Epidemiologi (1)
Epidemiologi (1)
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
 
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakat
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakat
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
 
Usaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakatUsaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakat
 
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
konsep riwayat alamiah penyakit
konsep riwayat alamiah penyakitkonsep riwayat alamiah penyakit
konsep riwayat alamiah penyakit
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Epidemiologi (5)
Epidemiologi (5)Epidemiologi (5)
Epidemiologi (5)
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdf
 

Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat

  • 1. SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG
  • 2.  Penger tian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow yang dimaksud dengan ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup dan mempertinggi nilai kesehatan. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan dengan jalan mengkoordinir usaha–usaha di dalam masyarakat kearah terlaksananya usaha–usaha:  memperbaiki kesehatan lingkungan  mencegah dan memberantas penyakit infeksi yang berkembang dalam masyarakat  mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan  mengkoordinir tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan pengobatan dan perawatan dengan sebaik – baiknya.  mengembangkan usaha – usaha masyarakat agar mereka dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
  • 3. Dalam mempelajari kesehatan masyarakat perlu kita pahami tentang pengertian yang terkait, yaitu :  Kesehatan menurut UU No. 23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.  Masyarakat menurut Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.  Jadi kesehatan masyarakat adalah suatu usaha suatu kelompok masyarakat untuk selalu berada dalam keadaan sejahtera baik badan, jiwa dan sosial serta hidup produktif dilihat dari segi sosial dan ekonomis.
  • 4.  Tujuan Usaha Kesehatan Masyarakat Dari pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat tersebut diatas maka didalamnya terdapat tujuan yang ingin dicapai,yaitu : 1. Tujuan umum - Terciptanya keadaan lingkungan yang sehat - Terberantasnya penyakit menular - Meningkatnya pengetahuan seseorang tentang prinsip– prinsip kesehatan perseorangan, - Mersedianya berbagai usaha kesehatan yang dibutuhkan masyarakat yang terorganisir dan terlibatnya badan-badan kemasyarakatan dalam usaha kesehatan. 2. Tujuan akhir Terciptanya jaminan bagi setiap orang dalam masyarakat suatu derajat hidup yang cukup guna mempertahankan kesehatan.
  • 5.  Prinsip - Prinsip Kesehatan Masyarakat. Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik maka ada beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi, yaitu :  Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan (kuratif).  Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik.  Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek)  Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.  Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari pada kesehatan perorangan
  • 6.  Usaha-Usaha Kesehatan Masyarakat Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 2. Kesehatan ibu dan anak. 3. Hygiene dan sanitasi lingkungan. 4. Pendidikan kesehatan pada masyarakat. 5. Pengumpulan data – data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan) 6. Perawatan kesehatan masyarakat. 7. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
  • 7. Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha / kegiatan kesehatan masyarakat, yaitu : 1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 2. Kesehatan ibu dan anak 3. Hygiene dan sanitasi lingkungan. 4. Usaha kesehatan sekolah 5. Usaha kesehatan gigi 6. Usaha kesehatan mata 7. Usaha kesehatan jiwa 8. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat 9. Usaha gizi 10. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan 11. Perawatan kesehatan masyarakat 12. Keluarga berencana 13. Rehabilitasi 14. Usaha – usaha farmasi 13. Laboratorium 14. Statistik kesehatan 15. Administrasi usaha kesehatan masyarakat
  • 8.  Penger tian Epidemiologi Epidemiologi berasal dari bahasa latin, yaitu : epos atau epi → pada demos atau demi → banyak orang logos atau logi → ilmu. Jadi secara harfiah epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari hal yang menimpa orang atau masyarakat. Dalam hubungan dengan penyakit, khususnya penyakit menular, epidemiologi diartikan sebagai “ ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran penyakit menular pada sekelompok manusia serta faktor–faktor yang mempengaruhinya”
  • 9. Dengan adanya pengertian bahwa penyakit menular itu bukan merupakan satu – satunya masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh sekelompok manusia atau masyarakat, dalam pengertian modern epidemiologi saat ini diartikan sebagai : “ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor – faktor yang mempengaruhinya”
  • 10.  Ruang Lingkup Epidemiologi Dengan pengertian modern ini maka ruang lingkup epidemiologi menjadi semakin luas. Tidak hanya terbatas pada masalah penyakit menular saja melainkan meliputi juga penyakit tidak menular serta masalah – masalah kesehatan lainnya. Namun titik berat perhatian epidemiologi tetap ditujukan pada masalah – masalah penyakit, karena berbagai masalah kesehatan diluar penyakit itu hanya mempunyai arti bila ada hubungannya dengan penyakit.
  • 11.  Manfaat Epidemiologi Dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan khususnya penyakit menular, secara umum manfaat epidemiologi adalah :  Dapat menerangkan sebab – sebab timbulnya peristiwa penyakit serta perkembangan alamiahnya.  Dapat memberikan data yang diperlukan untuk menyusun rencana – rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.  Dapat memberikan data untuk menilai / mengevaluasi kegiatan – kegiatan yang sedang dilaksanakan.
  • 12. Ada tiga faktor yang berperan pada setiap kejadian penyakit, yaitu : 1. Manusia sebagai tuan rumah ( host ) 2. Penyebab / hama penyakit ( agent ) 3. Lingkungan yang mempengaruhi (enviroment )
  • 13. Dalam gambaran yang sederhana, hubungan antara ketiga faktor tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Orang berada dalam keadaan sehat, berarti ketiga faktor itu dalam keadaan seimbang. 2. Orang menderita sakit apabila daya tahannya sebagai host menurun. 3. Orang menderita sakit apabila kemampuan hama penyakit meningkat. 4. Orang menderita sakit karena lingkungan berubah ke arah yang merugikan host (negatif).
  • 14.  Riwayat Perjalanan Penyakit Riwayat alamiah perjalan penyakit dapat dibedakan atas 4 tahap, yaitu : 1. Tahap infeksi adalah suatu tahapan dimana hama penyakit (agent) sudah masuk ke dalam tubuh tuan rumah (host) tetapi gejala – gejala penyakit ini belum tampak. Tahap inkubasi yang disebut juga masa tunas, untuk beberapa jenis penyakit, lamanya berbeda–beda. 2. Tahap penyakit dini yaitu tahap dimana gejala – gejala penyakit mulai tampak. Disini tuan rumah sudah sakit tetapi sifatnya masih ringan sehingga masih dapat menjalankan aktifitas sehari–hari dan apabila berobat juga cukup dengan berobat jalan.
  • 15. 3. Tahap penyakit lanjut pada tahap ini penyakit bertambah hebat, sehingga tuan rumah tidak dapat lagi beraktifitas secara normal, dan jika berobat juga sudah memerlukan perawatan. 4. Tahap akhir penyakit, yaitu tahapan dimana perjalanan penyakit ini dapat berupa 5 macam keadaan, yaitu :  Sembuh sempurna artinya penyakit berakhir dan bentuk maupun fungsi tubuh tuan rumah kembali seperti keadaan sebelum sakit.  Sembuh dengan cacat disini penyakit berakhir tetapi tuan rumah mengalami cacat. Cacat ini dapat berbentuk cacat mikroskopik, cacat fisik, cacat fungsional, cacat mental ataupun cacat sosial.
  • 16.  Karier / carrier, berati perjalanan penyakit berhenti, tetapi tubuh tuan rumah tetap mengandung hama penyakit yang bersangkutan, yang sewaktu – waktu dapat menimbulkan sakit lagi serta dapat menulari orang – orang yang ada disekitarnya.  Kronis disini perjalanan penyakit tampaknya berhenti tetapi sebetulnya tuan rumah tersebut belum sembuh. Gejala – gejala penyakitnya tidak bertambah berat juga tidak bertambah ringan, disebut juga menahun.  Meninggal dunia perjalanan penyakit terhenti, tetapi keadaan ini merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh setiap tindakan kedokteran.
  • 17.  Rantai Penularan Penyakit Rantai penularan penyakit adalah rangkaian sejumlah faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung. Faktor yang merupakan mata rantai itu ada 6, yaitu : 1. Adanya sumber penularan 2. Adanya hama penyakit 3. Adanya pintu keluar 4. Adanya cara penularan 5. Adanya pintu masuk 6. Adanya kerentanan
  • 18. 1. Sumber Penularan Adalah tempat dimana hama penyakit hidup dan berkembang biak secara alamiah. Dari sumber infeksi inilah kemudian penyakit itu menular kepada orang lain. Sumber penularan penyakit dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :  Manusia ( Human Reservoir ) Human reservoir dapat berupa : - Orang sakit dengan gejala – gejala yang jelas (kasus klinis) - Orang sakit dengan gejala – gejala yang tidak jelas (kasus sub klinis) - Karier, yaitu orang yang tidak sakit tetapi tubuhnya mengandung dan mengeluarkan hama penyakit.
  • 19.  Hewan ( Animal Reservoir ) Beberapa jenis hewan dapat menjadi sumber penularan beberapa macam penyakit, seperti misalnya lembu dan biri- biri (penyakit anthrax), anjing (penyakit rabies), tikus (penyakit pes) dan babi (cacing pita).  Lain – Lain Sumber Penularan Misalnya tanah dan udara. Di tanah terdapat berbagai bibit penyakit seperti misalnya spora dari basil tetanus (Clostridium tetani), telur dari cacing – cacing (cacing ankylostoma, ascaris dan lain – lain), yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Di udara bebas berterbangan bermacam – macam mikro organisme yang juga dapat menimbulkan penyakit – penyakit seperti streptococcus, staphylococcus dan lain – lain.
  • 20. 2. Hama Penyakit Yang dimaksud dengan hama penyakit adalah mikro organisme yang merupakan penyebab penyakit pada tuan rumah. Hama penyakit dapat dibedakan atas 4 golongan sebagai berikut, yaitu :  Golongan hewan a. Protozoa, contohnya Amoeba dysentri, Trypanosoma gambiense, Plasmodium malariae b. Cacing – cacing, misalnya Filaria bancrofti, Ancylostoma duodenale, Taenia solium. c. Serangga, contohnya Saarcoptes scabii penyebab penyakit scabies.
  • 21.  Golongan tumbuh – tumbuhan. a. Bakteri, misalnya bermacam – macam coccus, basil dan spirillium. b. Jamur, contohnya Ptyriasis versicolor penyebab penyakit panu.  Golongan virus misalnya virus DHF, AIDS dan Campak.  Golongan Rickettsia misalnya Rickettsia rickettsi penyebab penyakit thypus bercak wabahi.
  • 22. 3. Pintu Keluar Adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu keluar / dikeluarkan dari tubuh tuan rumah. Beberapa jenis penyakit infeksi memiliki pintu keluar yang berbeda – beda. Pintu keluar dapat berupa :  Alat Pernafasan Yaitu hidung dan mulut, pada waktu penderita bernafas, berbicara, batuk, bersin, mengesang dan atau mendahak. Ini terjadi misalnya pada penyakit TBC paru, influensa dan difteria.
  • 23.  Alat Pencernaan Makanan Dalam hal ini adalah mulut dan anus pada waktu penderita muntah dan atau berak, misalnya pada penyakit kolera.  Alat Kencing dan Kelamin Ini terjadi pada beberapa jenis penyakit kelamin, misalnya gonorhoea, syphilis, AIDS dan lain – lainnya.
  • 24.  Luka pada Kulit Luka pada kulit dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu: a. Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit Pada luka (ulcus) akibat penyakit syphilis atau penyakit framboesia hama penyakit dikeluarkan bersama cairan luka (exudat). b. Luka akibat gigitan binatang Melalui gigitan nyamuk, kutu dan pinjal dapat terisap keluar hama penyakit yang ada dalam darah penderita, misalnya pada penyakit malaria, typhus bercak pes c. Luka yang dibuat dengan sengaja Misalnya luka bekas jarum suntik.Melalui jarum suntik hama beberapa jenis penyakit dapat juga terbawa keluar, seperti misalnya pada penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS.
  • 25. 4. Cara – Cara Penularan Adalah proses – proses yang dialami oleh hama penyakit tersebut sehingga dapat masuk ke dalam tubuh calon penderita. Cara – cara penularan tersebut adalah sebagai berikut : A. Melalui hubungan orang dengan orang (personal contact) Personal contact dapat dibedakan atas 5 cara, yaitu : (1) Kontak fisik, contohnya penularan penyakit syphilis melalui hubungan seksual. (2) Melalui tangan yang terkontaminasi, ini dapat terjadi misalnya pada penyakit kolera, seseorang yang tangannya terkontaminasi dengan produk si penderita, kemudian makan tanpa terlebih dahulu membersihkan tangannya.
  • 26. (3) Melalui benda–benda yang terkontaminasi . misalnya saputangan, handuk, piring, sendok, gelas dan sebagainya yang terkontaminasi (4) Melalui titik ludah (Droplet Infection) Pada saat penderita bersin, batuk atau berbicara, secara tidak disadari akan disemprotkan butir – butir yang amat halus dari ludah dan ingusnya yang mengandung hama penyakit ke udara. (5) Melalui udara (Air Borne Infection) Dengan perantaraan udara / angin baik itu droplet nuclei maupun debu yang terkontaminasi itu akan dapat tersebar sampai jauh, dan akan dapat menimbulkan penularan pada orang banyak melalui pernafasan.
  • 27. B. Melaui Air ( Water Borne Infection ) Penularan umumnya terjadi akibat orang mengkonsumsi air yang telah tercemar oleh faeces manusia, tanpa direbus atau diproses terlebih dahulu (faecal-oral infection). C. Melalui Makanan (Food Borne Infection) Penularan dapat terjadi karena - Makanan telah tercemar dengan hama penyakit akibat diproses oleh orang yang sedang menderita sakit atupun carrier. - Makanan tercemar oleh hama penyakit tersebut dengan perantaraan lalat. - Bahan makanan yang dimakan mentah tidak dicuci terlebih dahulu dengan sempurna sebelum dikonsumsi.
  • 28. D. Melalui Serangga (Insect Borne Infection = Ar thropod Borne Infection) Beberapa jenis serangga dapat menjadi vektor beberapa macam penyakit seperti di tabel berikut : Jenis Serangga Nama Penyakit Penyebab Penyakit Lalat rumah Nyamuk Anopheles Nyamuk Aides aegypti Nyamuk Culex fatigan. Kolera Typhus perut Malaria Dengue Haemorrhagic Fever Elephantiasis Vibrio cholerae Salmonella typhosa Plasmodium malariae sp. Virus DHF Cacing Filaria sp
  • 29. E. Melalui Alat – Alat Kedokteran Yang Tidak Steril Penularan terjadi misalnya karena jarum bekas menyuntik orang lain yang tidak steril , digunakan kembali tanpa disterilkan. Penyakit – penyakit yang dapat menular dengan cara demikian misalnya penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS. Untuk menghindarkan terjadinya penularan penyakit dengan cara demikian, dewasa ini telah banyak digunakan disposable syringe atau disposable needela, yaitu jarum suntik dan pengisapnya yang sekali pakai harus dibuang.
  • 30. 5. Pintu Masuk Adalah bagian – bagian badan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu masuk ke dalam tubuh calon penderita. Pintu masuk itu umumnya sama dengan pintu keluar, yaitu ; 1. Alat Pernafasan 2. Alat Pencernaan Makanan 3. Alat Kencing dan Kelamin 4. Luka pada Kulit
  • 31. 6. Kerentanan Adalah kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk menjadi sakit. Tanpa adanya kerentanan maka calon tuan rumah tersebut akan tetap sehat meskipun mendapat penularan hama penyakit. Dalam kenyataan hidup sehari – hari meskipun kita dikelilingi dan diserang oleh hama penyakit yang tidak terhitung jumlahnya, kita tidak selalu jatuh sakit. Hal ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan tubuh yang dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu : A. Pertahanan Tubuh Umum : 1. Pertahanan tingkat pertama :  kulit yang utuh  mukosa yang utuh  kuku  rambut  bulu hidung  ekskresi tubuh
  • 32. 2. Pertahanan tingkat kedua :  tonsil  hati  limpa  kelenjar lymphe B. Pertahanan Tubuh Khusus : 1. Yang bersifat seluler :  antibodi  leukositosis  pagositosis 2. Yang berifat hormonal : (a) Bawaan yaitu konstitusi tubuh dan genetik tubuh (b) Didapat : Bersifat aktif Buatan : immunisasi Alamiah : sembuh dari sakit Bersifat pasif : Buatan : pemberian serum Alamiah : diperoleh dari ibu
  • 33.  Kegiatan – Kegiatan Dalam Pemberantasan Penyakit Menular Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemberantasan penyakit menular baik yang termasuk golongan penyakit wabah maupun tidak dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : Kegiatan yang ditujukan untuk pencegahan :  Upaya menemukan kasus ( case finding ), baik secara aktif maupun pasif.  Melaksanakan imbunisasi untuk penyakit – penyakit menular tertentu.  Upaya pemberantasan vector termasuk tikus,  Upaya perbaikan kesehatan lingkungan : pembuangan faeces, sampah danlimbah serta penyediaan air bersih.  Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
  • 34. Kegiatan yang ditujukan untuk penderita ( case holding ) :  Isolasi penderita : diangkut dan dirawat ditempat perawatan khusus ( di puskesmas atau rumah sakit )  Upaya pengobatan penderita semenjak dini.  Desinfeksi atau pemusnahan produk penderita dan barang – barang yang dapat menjadi sarana penularan.  Mengambil dan mengirim bahan / sample untuk diperiksa di laboratorium.  Penangan khusus terhadap jenazah akibat wabah ( perawatan, pengangkutan dan pemakamannya )  Melaksanakan penyelidikan epidemiologis ( asal / sumber infeksi, cara dan luasnya penularan dan sebagainya )  Upaya surveillance, yaitu pengamatan dalam rangka nemenukan mengobati penderita baru, kontak person dan carrier.  Upaya karantina jika kasusnya termasuk penyakit karantina.
  • 35. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan  Mencatat semua kasus penyakit menular yang terjadi.  Menyusun dan mengirimkan laporan kepada instansi atasannya. Dalam kasus penyakit wabah, laporan berbentuk :  Laporan berkala mingguan  Laporan berkala bulanan  Laporan khusus apabila ada kejadian luar biasa atau wabah  Laporan khusus apabila ada kematian akibat penyakit wabah  Menyajikan hasil kerja yang telah dicapa dalam bentuk grafik untuk memudahkan pemantauan.