SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
By : DIANTO IRAWAN 2012

KOdeEtikPegawaiNegeriSipil

                                     Kode Etik PNS

Dasar Aturan
   1. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeria
      Sipil Dan Anggota Angkatan Perang;
   2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri
      Sipil;
   3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegwaian Negara Nomor 14/SE/1975, tentang Petunjuk
      Pengambilan Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.
   4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode
      Etik Pegawai Negeri Sipil;

Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil
Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat Pegawai Negeri Sipil memiliki akhlak dan
budi pekerti yang tidak tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional
dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan,
serta bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, wajib memberikan
pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan
kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah.
Untuk menjamin agar setiap Pegawai Negeri Sipi] selalu berupaya terus meningkatkan
kesetiaan ketaatan, dan pengabdiannya tersebut, ditetapkan ketentuan perundang-undangan
yang mengatur sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil, baik di dalam maupun
di luar dinas.
Dalam rangka usaha membina Pegawai Negeri Sipil yang bersih, jujur, dan sadar akan
tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat maka setiap Pegawai
Negeri Sipil wajib mengangkat Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.
Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu
keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.
Seorang Pegawai Negeri Sipil mengangkat sumpah/ janji berdasarkan keyakinan
agama/kepercayaai terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hal ini menandakan bahwa pernyataan
kesanggupan dalam sumpah/janji yang diucapkan juga ditujukan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Calon Pegawai Negeri Sipil setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil wajib mengangkat
Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil. Sumpah Pegawai Negeri Sipil diucapkan dihadapan atasan
yang berwenang.
Setiap Pegawai Negeri Sipil harus menaati sumpah yang diucapkan dengan sebaik-baiknya dan
tidak melanggar sumpah/janji tersebut selama masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri
Sipil.
Sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975
tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.
By : DIANTO IRAWAN 2012


Susunan kata-kata sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut :

            "Demi Allah, saya bersumpah/berjanji .

            Bahwa saya, untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan
            setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undanq-Undang
            Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah;

            Bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundang-undangan
            gang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan gang
            dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran,
            tanggung jawab;

            Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan
            Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai Negeri, serta akan
            senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
            kepentingan saya sendir seseorang atau golongan;

            Bahwa saya, akan memegang teguh rahasia sesuatu gang
            menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan;

            Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan
            bersemangat untuk kepentingan Negara."

Sumpah/Janji Jabatan
Pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk memangku jabatan terutama jabatan yang
penting yang mempunyai ruang lingkup yang luas merupakan kepercayaan yang besar dari
Negara. Dalam melaksanakan tugas itu diperlukan pengabdian, kejujuran, keikhlasan, dan
tanggung jawab yang besar.
Berhubung dengan itu Pegawai Negeri Sipil yang langkat untuk memangku jabatan tertentu
pada saat pengangkatannya wajib mengangkat Sumpah Jabatan Negeri dihadapan atasan yang
berwenang menurut agama atau kepercayaannya terhadan Tuhan Yang Maha Esa.
Sumpah Jabatan Negeri menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1959
tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil Dan Anggota Angkatan Perang adalah sebagai
berikut.
            "Demi Allah ! Saya bersumpah,

            Bahwa saya, untuk diangkat dalam jabatan ini, baik langsung
            maupun tidak langsung, dengan rupa atau dalih apapun juga,
            tidak memberi atau menyanggupi akan memberi 4 sesuatu
            kepada siapapun juga;

            Bahwa saya akan setia dan taat kepada Negara Republik
            Indonesia;
By : DIANTO IRAWAN 2012

            Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut
            sifatnya atau menurutperintah harus saya rahasiakan;

            Bahwa saya tidak akan menenma hadiah atau suatu pemberian
            berupa apa saja dan dari siapapun juga, yang saya tahu atau
            patut dapat mengira, bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan
            atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya;

            Bahwa saya dalam menjalankan jabatan atau pekerjaan saya,
            saya senantiasa akan lebih mementingkan kepentingan Negara
            daripada kepentingan saya sendiri atau golongan;

            Bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi kehormatan
            Negara, Pemerintah, dan Pegawai Negeri;

            Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan
            bersemangat untuk kepentingan Negara".

Pengucapan sumpah/janji dilakukan menurut agama yang diakui Pemerintah, yakni:
   a. diawali dengan ucapan "Demi Allah" untuk penganut agama Islam;
   b. diakhiri dengan ucapan "Semoga Tuhan menolong soya", untuk penganut agama Kristen
      Protestan/Katolik;
   c. diawali dengan ucapan "Om Atah Parama Wisesa", untuk penganut agama Hindu;
   d. diawali dengan ucapan "Demi Sang Hyang Adi Budha", untuk penganut agama Budha.


Tata Cara Pengambilan Sumpah
Pengambilan sumpah/janji dilakukan dalam suatu upacara khidmat. Yang hadir dalam upacara
tersebut adalah :
    1. Pejabat yang mengambil sumpah/janji, sebaga Pembina Upacara,
    2. Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah
    3. Saksi-saksi,
    4. Rohaniwan,
    5. Undangan

Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji didampingi oleh seorang rohaniwan sesuai
agama masing-masing. Saksi-saksi terdiri atas Pegawai Negeri Sipil yang pangkat serendah-
rendahnya sama dengan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji. Jumlah
saksi sekurang-kurangnya 2 (dua) orang untuk semua Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat
sumpah/janji.
Pejabat yang mengambil sumpah/janji mengucapkan susunan kata-kata sumpah kalimat-
kalimat dan diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji. Pada waktu
pengucapan sumpah semua hadirin dalam upacara itu berdiri.
Pejabat yang mengambil sumpah/janji membuat berita acara pengambilan sumpah. Berita
acara yang maksud ditandatangani oleh pejabat yang mengambil sumpah/janji, Pegawai Negeri
Sipil yang mengangkat sumpah/janji dan saksi-saksi.
Pengambilan sumpah dapat dilakukan secara perorangan dan dapat pula dilakukan secara
By : DIANTO IRAWAN 2012

bersama-sama (2 orang atau lebih).



Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
Untuk memperoleh Pegawai Negeri Sipil yang kuat, kompak dan bersatu padu, memiliki
kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, berdisiplin, serta sadar akan
tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat diperlukan pembinaan
jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil.
Pembinaan jiwa korps dimaksudkan untuk meningkatkan semangat juang, pengabdian,
kesetiaan, dan ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah
Repubhkdonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Jiwa Korps
Pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk:
   a. membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan
      guna mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta
      meningkatkan kemampuan, dan keteladanan Pegawai Negeri Sipil,
   b. mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang
      bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan
      abdi masyarakat,
   c. menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan kebangsaan
      Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam
      Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ruang lingkup pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil mencakup :
   a. peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan profesionalitas
       Pegawai Negeri Sipil,
   b. partisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah terkait dengan Pegawai Negeri Sipil;
   c. peningkatan kerja sama antar Pegawai Negeri Sipil untuk memelihara dan memupuk
       kesetiakawanan dalam rangka meningkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil,
   d. perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan Pegawai Negeri Sipil sesuai
       peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan
       kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

Nilai-nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil meliputi:
    a. ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
    b. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
    c. semangat nasionalisme;
    d. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
    e. penghormatan terhadap hak asasi manusia;
    f. tidak diskriminatif;
    g. profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
    h. semangat jiwa korps.

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
By : DIANTO IRAWAN 2012

Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai Negeri Sipil
wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan
pemerintahan dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serts terhadap diri sendiri dan
sesama Pegawai Neeeri Sipil.

Etika bernegara meliputi:
   a. melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
   b. mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;
   c. menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;
   d. menaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku dalam melaksanakan tugas;
   e.    akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan
       pembangunan;
   f. tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap
       kebijakan program pemerintah;
   g. menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara efisien dan
       efektif;
   h. tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.

Etika dalam berorganisasi adalah :
   a. melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku;
   b. menjaga informasi yang bersifat rahasia;
   c. melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
   d. membangun etos kerja dan meningkatkan kinerja organisasi;
   e. menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka
       pencapaian tujuan;
   f. memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;
   g. patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja;
   h. mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kineri
       organisasi;
   i. berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

Etika dalam bermasyarakat meliputi :
   a. mewujudkan pola hidup sederhana;
   b. memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa
       unsur pemaksaan;
   c. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif;
   d. tanggap terhadap keadaan lingkunga masyarakat;
   e. berorientasi kepada peningkatan kesejahtera masyarakat dalam melaksanakan tugas.

Etika terhadap diri sendiri meliputi:
   a. jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasiyang tidak benar;
   b. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
   c. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan;
   d. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan
       sikap;
   e. memiliki daya juang yang tinggi;
   f. memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
By : DIANTO IRAWAN 2012

   g. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;
   h. berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.




Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil:
   a. saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang
       berlainan;
   b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai Negeri Sipil;
   c. saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horisontal dalam
       suatu unit kerja, instansi, maupun di luar instansi;
   d. menghargai perbedaan pendapat;
   e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri Sipil;
   f. menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama Pegawai Negeri Sipil;
   g. berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang menjamin
       terwujudnya solidaritas dan soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam
       memperjuangkan hak-haknya.

Penegakan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dikenakan
sanksi moral. Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan secara tertutup atau secara
terbuka oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Pernyataan secara tertutup disampaikan oleh pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang
ditunjuk dalam ruang tertutup. Pengertian dalam ruang tertutup yaitu bahwa penyampaian
pernyataan tersebut hanya diketahui oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dan pejabat
yang menyampaikan pernyataan. Dalam penyampaian pernyataan secara tertutup dapat
dihadiri oleh pejabat lain yang terkait, dengan catatan bahwa pejabat yang terkait tersebut
tidak boleh berpangkat lebih rendah dari Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
Pernyataan sanksi pelanggaran kode etik disampaikan secara terbuka melalui forum-forum
pertemuan resmi Pegawai Negeri Sipl, upacara bendera, media masa, dan forum lainnya yang
dipandang sesuai untuk itu.
Pegawai Negeri Sipil yang melanggar Kode Etik Pegawai Negeri Sipil selain dikenakan sanksi
moral dapat dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil atau tindakan administratif lainnya
berdasarkan rekomendasi dari Majelis Kode Etik. Penjatuhan hukuman disiplin bagi Pegawai
Negeri Sipil hams berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.

Majelis Kode Etik
Untuk memperoleh obyektivitas dalam menentukan seorang Pegawai Negeri Sipil melanggar
kode etik, maka pada setiap instansi dibentuk Majelis Kode Etik. Majelis Kode Etik dibentuk dan
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Majelis Kode Etik bersifat temporer, yaitu hanya dibentuk apabila ada Pegawai Negeri Sipil yang
disangka melakukan pelanggaran terhadap kode etik. Dalam hal instansi Pemerintah
mempunyai instansi vertikal di daerah, maka Pejabat Pembina Kepegawaian dapat
mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain di daerah untuk menetapkan pembentukan
Majelis Kode Etik.
By : DIANTO IRAWAN 2012

More Related Content

What's hot

Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Putri Yulia
 
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahDadang Solihin
 
Gaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalGaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalFarichah Riha
 
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-temanna #LABEDDU
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 -Penjelasan studi lapangan pkp-- -Penjelasan studi lapangan pkp--
-Penjelasan studi lapangan pkp--temanna #LABEDDU
 
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahannurul khaiva
 
Kajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Pemerintah
Kajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan PemerintahKajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Pemerintah
Kajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan PemerintahTri Widodo W. UTOMO
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRIPeran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRITri Widodo W. UTOMO
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanSri Suwanti
 

What's hot (20)

Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
 
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Gaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalGaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digital
 
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 -Penjelasan studi lapangan pkp-- -Penjelasan studi lapangan pkp--
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
4. hubungan antara tingkatan tingkatan pemerintahan
 
Kajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Pemerintah
Kajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan PemerintahKajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Pemerintah
Kajian Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Pemerintah
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRIPeran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
 
Pamong praja 1
Pamong praja 1Pamong praja 1
Pamong praja 1
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
 
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakanPertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 

Viewers also liked

Kode etik kementerian keuangan
Kode etik kementerian keuanganKode etik kementerian keuangan
Kode etik kementerian keuanganAhmad Abdul Haq
 
Makalah tusi kementerian keuangan part 2
Makalah tusi kementerian keuangan   part 2Makalah tusi kementerian keuangan   part 2
Makalah tusi kementerian keuangan part 2fandyfandaru
 
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...Mystic333
 
2015 Sk tim pengelola meja pengaduan
2015 Sk tim pengelola meja pengaduan2015 Sk tim pengelola meja pengaduan
2015 Sk tim pengelola meja pengaduanPA_Klaten
 
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraW. Riany
 
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tri Widodo W. UTOMO
 
Skripsi arif karunia 072211019
Skripsi arif karunia 072211019Skripsi arif karunia 072211019
Skripsi arif karunia 072211019kipanji
 
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSKonsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSRusman R. Manik
 
Perka bkn no.13 tahun 2011
Perka bkn no.13 tahun 2011Perka bkn no.13 tahun 2011
Perka bkn no.13 tahun 2011Edy Purwanto
 

Viewers also liked (20)

Kode etik kementerian keuangan
Kode etik kementerian keuanganKode etik kementerian keuangan
Kode etik kementerian keuangan
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
Etika Jabatan Publik
Etika Jabatan PublikEtika Jabatan Publik
Etika Jabatan Publik
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 
Makalah tusi kementerian keuangan part 2
Makalah tusi kementerian keuangan   part 2Makalah tusi kementerian keuangan   part 2
Makalah tusi kementerian keuangan part 2
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
Makalah kode etik
Makalah kode etikMakalah kode etik
Makalah kode etik
 
SUMPAH & JANJI PNS
SUMPAH & JANJI PNSSUMPAH & JANJI PNS
SUMPAH & JANJI PNS
 
ETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIKETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIK
 
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
 
2015 Sk tim pengelola meja pengaduan
2015 Sk tim pengelola meja pengaduan2015 Sk tim pengelola meja pengaduan
2015 Sk tim pengelola meja pengaduan
 
Etika sektor publik
Etika sektor publikEtika sektor publik
Etika sektor publik
 
Kode etik notaris
Kode etik notarisKode etik notaris
Kode etik notaris
 
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
 
Skripsi arif karunia 072211019
Skripsi arif karunia 072211019Skripsi arif karunia 072211019
Skripsi arif karunia 072211019
 
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSKonsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
 
Perka bkn no.13 tahun 2011
Perka bkn no.13 tahun 2011Perka bkn no.13 tahun 2011
Perka bkn no.13 tahun 2011
 

Similar to Kode etik pegawai negeri sipil / PNS

KD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAI
KD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAIKD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAI
KD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAIINDAHMAWARNI1
 
Kepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Kepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman DisiplinKepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Kepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman DisiplinShieni Rahmadani Amalia
 
Bahan tayang Loyal.pptx
Bahan tayang Loyal.pptxBahan tayang Loyal.pptx
Bahan tayang Loyal.pptxfitaaaa
 
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisitaMedia pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisitaSilviaNovaRamadani
 
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisitaMedia pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisitameisita1
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Tini Wartini
 
Korpri, SDM dan Pelayanan Publik
Korpri, SDM dan Pelayanan PublikKorpri, SDM dan Pelayanan Publik
Korpri, SDM dan Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Etika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etikEtika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etikisep ilham
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaianAyah Raihaana
 
Hak dan kewajiban pns
Hak dan kewajiban pnsHak dan kewajiban pns
Hak dan kewajiban pnsRendyTa Zha
 
Uu aparatur sipil negara (asn)
Uu aparatur sipil negara (asn)Uu aparatur sipil negara (asn)
Uu aparatur sipil negara (asn)Hafzoel Furqan
 
Uu asn no. 5 tahun 2014
Uu asn no. 5 tahun 2014Uu asn no. 5 tahun 2014
Uu asn no. 5 tahun 2014Mystic333
 
Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640
Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640
Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640SMPN 2 SLIYEG INDRAMAYU
 
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARAUNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARAsantoni toni
 
Undang undang Nomor 05 Tahun 2014
Undang undang Nomor 05 Tahun 2014Undang undang Nomor 05 Tahun 2014
Undang undang Nomor 05 Tahun 2014Parja Negara
 
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil NegaraUU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil NegaraAndamAnnisa
 
UU Nomor 05 Tahun 2014.pdf
UU Nomor 05 Tahun 2014.pdfUU Nomor 05 Tahun 2014.pdf
UU Nomor 05 Tahun 2014.pdfandispd60
 

Similar to Kode etik pegawai negeri sipil / PNS (20)

KD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAI
KD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAIKD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAI
KD 3 6 SUMPAH/JANJI PEGAWAI
 
Kepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Kepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman DisiplinKepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Kepegawaian : Kewajiban PNS, Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
 
Bab 6 (sumpah janji pns)[1]
Bab 6 (sumpah janji pns)[1]Bab 6 (sumpah janji pns)[1]
Bab 6 (sumpah janji pns)[1]
 
Bahan tayang Loyal.pptx
Bahan tayang Loyal.pptxBahan tayang Loyal.pptx
Bahan tayang Loyal.pptx
 
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisitaMedia pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
 
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisitaMedia pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
Media pembelajaran sumpah janji pegawai meisita
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
 
Korpri, SDM dan Pelayanan Publik
Korpri, SDM dan Pelayanan PublikKorpri, SDM dan Pelayanan Publik
Korpri, SDM dan Pelayanan Publik
 
Etika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etikEtika dan akuntabilitas kode etik
Etika dan akuntabilitas kode etik
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
 
Manajemen Kepegawaian
Manajemen KepegawaianManajemen Kepegawaian
Manajemen Kepegawaian
 
Hak dan kewajiban pns
Hak dan kewajiban pnsHak dan kewajiban pns
Hak dan kewajiban pns
 
221 uu asn
221 uu asn221 uu asn
221 uu asn
 
Uu aparatur sipil negara (asn)
Uu aparatur sipil negara (asn)Uu aparatur sipil negara (asn)
Uu aparatur sipil negara (asn)
 
Uu asn no. 5 tahun 2014
Uu asn no. 5 tahun 2014Uu asn no. 5 tahun 2014
Uu asn no. 5 tahun 2014
 
Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640
Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640
Uu nomor 5 th 2014 ttg aparatur sipil negara 1390794640
 
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARAUNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA
 
Undang undang Nomor 05 Tahun 2014
Undang undang Nomor 05 Tahun 2014Undang undang Nomor 05 Tahun 2014
Undang undang Nomor 05 Tahun 2014
 
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil NegaraUU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
 
UU Nomor 05 Tahun 2014.pdf
UU Nomor 05 Tahun 2014.pdfUU Nomor 05 Tahun 2014.pdf
UU Nomor 05 Tahun 2014.pdf
 

More from DIANTO IRAWAN

Spss statistics brief guide 17.0
 Spss statistics brief guide 17.0 Spss statistics brief guide 17.0
Spss statistics brief guide 17.0DIANTO IRAWAN
 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerjaDIANTO IRAWAN
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05DIANTO IRAWAN
 
Table durbin watson tables
Table durbin watson tablesTable durbin watson tables
Table durbin watson tablesDIANTO IRAWAN
 
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismeDIANTO IRAWAN
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanTeknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesiaDIANTO IRAWAN
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanDIANTO IRAWAN
 
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...DIANTO IRAWAN
 
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan DIANTO IRAWAN
 
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 DIANTO IRAWAN
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN DIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...DIANTO IRAWAN
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANDIANTO IRAWAN
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanDIANTO IRAWAN
 

More from DIANTO IRAWAN (20)

Spss statistics brief guide 17.0
 Spss statistics brief guide 17.0 Spss statistics brief guide 17.0
Spss statistics brief guide 17.0
 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05
 
Table durbin watson tables
Table durbin watson tablesTable durbin watson tables
Table durbin watson tables
 
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanTeknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesia
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
 
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
 
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan Tentang Warga negara / kewarganegaraan
Tentang Warga negara / kewarganegaraan
 
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawan
 

Kode etik pegawai negeri sipil / PNS

  • 1. By : DIANTO IRAWAN 2012 KOdeEtikPegawaiNegeriSipil Kode Etik PNS Dasar Aturan 1. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeria Sipil Dan Anggota Angkatan Perang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil; 3. Surat Edaran Kepala Badan Kepegwaian Negara Nomor 14/SE/1975, tentang Petunjuk Pengambilan Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat Pegawai Negeri Sipil memiliki akhlak dan budi pekerti yang tidak tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, wajib memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Untuk menjamin agar setiap Pegawai Negeri Sipi] selalu berupaya terus meningkatkan kesetiaan ketaatan, dan pengabdiannya tersebut, ditetapkan ketentuan perundang-undangan yang mengatur sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil, baik di dalam maupun di luar dinas. Dalam rangka usaha membina Pegawai Negeri Sipil yang bersih, jujur, dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat maka setiap Pegawai Negeri Sipil wajib mengangkat Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan. Seorang Pegawai Negeri Sipil mengangkat sumpah/ janji berdasarkan keyakinan agama/kepercayaai terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hal ini menandakan bahwa pernyataan kesanggupan dalam sumpah/janji yang diucapkan juga ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Calon Pegawai Negeri Sipil setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil wajib mengangkat Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil. Sumpah Pegawai Negeri Sipil diucapkan dihadapan atasan yang berwenang. Setiap Pegawai Negeri Sipil harus menaati sumpah yang diucapkan dengan sebaik-baiknya dan tidak melanggar sumpah/janji tersebut selama masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.
  • 2. By : DIANTO IRAWAN 2012 Susunan kata-kata sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut : "Demi Allah, saya bersumpah/berjanji . Bahwa saya, untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undanq-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah; Bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundang-undangan gang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan gang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, tanggung jawab; Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai Negeri, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendir seseorang atau golongan; Bahwa saya, akan memegang teguh rahasia sesuatu gang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan; Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara." Sumpah/Janji Jabatan Pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk memangku jabatan terutama jabatan yang penting yang mempunyai ruang lingkup yang luas merupakan kepercayaan yang besar dari Negara. Dalam melaksanakan tugas itu diperlukan pengabdian, kejujuran, keikhlasan, dan tanggung jawab yang besar. Berhubung dengan itu Pegawai Negeri Sipil yang langkat untuk memangku jabatan tertentu pada saat pengangkatannya wajib mengangkat Sumpah Jabatan Negeri dihadapan atasan yang berwenang menurut agama atau kepercayaannya terhadan Tuhan Yang Maha Esa. Sumpah Jabatan Negeri menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil Dan Anggota Angkatan Perang adalah sebagai berikut. "Demi Allah ! Saya bersumpah, Bahwa saya, untuk diangkat dalam jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung, dengan rupa atau dalih apapun juga, tidak memberi atau menyanggupi akan memberi 4 sesuatu kepada siapapun juga; Bahwa saya akan setia dan taat kepada Negara Republik Indonesia;
  • 3. By : DIANTO IRAWAN 2012 Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurutperintah harus saya rahasiakan; Bahwa saya tidak akan menenma hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dan dari siapapun juga, yang saya tahu atau patut dapat mengira, bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya; Bahwa saya dalam menjalankan jabatan atau pekerjaan saya, saya senantiasa akan lebih mementingkan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri atau golongan; Bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan Pegawai Negeri; Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara". Pengucapan sumpah/janji dilakukan menurut agama yang diakui Pemerintah, yakni: a. diawali dengan ucapan "Demi Allah" untuk penganut agama Islam; b. diakhiri dengan ucapan "Semoga Tuhan menolong soya", untuk penganut agama Kristen Protestan/Katolik; c. diawali dengan ucapan "Om Atah Parama Wisesa", untuk penganut agama Hindu; d. diawali dengan ucapan "Demi Sang Hyang Adi Budha", untuk penganut agama Budha. Tata Cara Pengambilan Sumpah Pengambilan sumpah/janji dilakukan dalam suatu upacara khidmat. Yang hadir dalam upacara tersebut adalah : 1. Pejabat yang mengambil sumpah/janji, sebaga Pembina Upacara, 2. Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah 3. Saksi-saksi, 4. Rohaniwan, 5. Undangan Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji didampingi oleh seorang rohaniwan sesuai agama masing-masing. Saksi-saksi terdiri atas Pegawai Negeri Sipil yang pangkat serendah- rendahnya sama dengan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji. Jumlah saksi sekurang-kurangnya 2 (dua) orang untuk semua Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji. Pejabat yang mengambil sumpah/janji mengucapkan susunan kata-kata sumpah kalimat- kalimat dan diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji. Pada waktu pengucapan sumpah semua hadirin dalam upacara itu berdiri. Pejabat yang mengambil sumpah/janji membuat berita acara pengambilan sumpah. Berita acara yang maksud ditandatangani oleh pejabat yang mengambil sumpah/janji, Pegawai Negeri Sipil yang mengangkat sumpah/janji dan saksi-saksi. Pengambilan sumpah dapat dilakukan secara perorangan dan dapat pula dilakukan secara
  • 4. By : DIANTO IRAWAN 2012 bersama-sama (2 orang atau lebih). Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Untuk memperoleh Pegawai Negeri Sipil yang kuat, kompak dan bersatu padu, memiliki kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, berdisiplin, serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat diperlukan pembinaan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan jiwa korps dimaksudkan untuk meningkatkan semangat juang, pengabdian, kesetiaan, dan ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah Repubhkdonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Jiwa Korps Pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk: a. membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan guna mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta meningkatkan kemampuan, dan keteladanan Pegawai Negeri Sipil, b. mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat, c. menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ruang lingkup pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil mencakup : a. peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan profesionalitas Pegawai Negeri Sipil, b. partisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah terkait dengan Pegawai Negeri Sipil; c. peningkatan kerja sama antar Pegawai Negeri Sipil untuk memelihara dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka meningkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil, d. perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan Pegawai Negeri Sipil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil meliputi: a. ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; c. semangat nasionalisme; d. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan; e. penghormatan terhadap hak asasi manusia; f. tidak diskriminatif; g. profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; h. semangat jiwa korps. Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
  • 5. By : DIANTO IRAWAN 2012 Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serts terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Neeeri Sipil. Etika bernegara meliputi: a. melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b. mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara; c. menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; d. menaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku dalam melaksanakan tugas; e. akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; f. tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap kebijakan program pemerintah; g. menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara efisien dan efektif; h. tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar. Etika dalam berorganisasi adalah : a. melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku; b. menjaga informasi yang bersifat rahasia; c. melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang; d. membangun etos kerja dan meningkatkan kinerja organisasi; e. menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan; f. memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas; g. patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja; h. mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kineri organisasi; i. berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja. Etika dalam bermasyarakat meliputi : a. mewujudkan pola hidup sederhana; b. memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan; c. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif; d. tanggap terhadap keadaan lingkunga masyarakat; e. berorientasi kepada peningkatan kesejahtera masyarakat dalam melaksanakan tugas. Etika terhadap diri sendiri meliputi: a. jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasiyang tidak benar; b. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan; c. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan; d. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap; e. memiliki daya juang yang tinggi; f. memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
  • 6. By : DIANTO IRAWAN 2012 g. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga; h. berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan. Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil: a. saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang berlainan; b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai Negeri Sipil; c. saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horisontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun di luar instansi; d. menghargai perbedaan pendapat; e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri Sipil; f. menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama Pegawai Negeri Sipil; g. berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam memperjuangkan hak-haknya. Penegakan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dikenakan sanksi moral. Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan secara tertutup atau secara terbuka oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. Pernyataan secara tertutup disampaikan oleh pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk dalam ruang tertutup. Pengertian dalam ruang tertutup yaitu bahwa penyampaian pernyataan tersebut hanya diketahui oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dan pejabat yang menyampaikan pernyataan. Dalam penyampaian pernyataan secara tertutup dapat dihadiri oleh pejabat lain yang terkait, dengan catatan bahwa pejabat yang terkait tersebut tidak boleh berpangkat lebih rendah dari Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. Pernyataan sanksi pelanggaran kode etik disampaikan secara terbuka melalui forum-forum pertemuan resmi Pegawai Negeri Sipl, upacara bendera, media masa, dan forum lainnya yang dipandang sesuai untuk itu. Pegawai Negeri Sipil yang melanggar Kode Etik Pegawai Negeri Sipil selain dikenakan sanksi moral dapat dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil atau tindakan administratif lainnya berdasarkan rekomendasi dari Majelis Kode Etik. Penjatuhan hukuman disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil hams berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Majelis Kode Etik Untuk memperoleh obyektivitas dalam menentukan seorang Pegawai Negeri Sipil melanggar kode etik, maka pada setiap instansi dibentuk Majelis Kode Etik. Majelis Kode Etik dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. Majelis Kode Etik bersifat temporer, yaitu hanya dibentuk apabila ada Pegawai Negeri Sipil yang disangka melakukan pelanggaran terhadap kode etik. Dalam hal instansi Pemerintah mempunyai instansi vertikal di daerah, maka Pejabat Pembina Kepegawaian dapat mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain di daerah untuk menetapkan pembentukan Majelis Kode Etik.
  • 7. By : DIANTO IRAWAN 2012