2. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Segala
puji dan syukur hanyalah hak Allah. Dialah tuhan sang
pencipta. Shalawat serta salam kami haturkan kepada
Rasulullah SAW.
Karena ridha Allah lah kita sekarang bisa menghirup
udara segar dalam keadaan Islam, karena tanpa ridha-Nya
mungkin sampai sekarang Indonesia masih dalam zaman
kebodohan yang kelam.
3. Sejarah Masuknya
Islam ke Indonesia
Kerajaan-Kerajaan
Islam di Indonesia
Sumber-Sumber Sejarah
Masuknya Islam di
Indonesia
4. Berkembangnya Islam di Indonesia berjalan dengan
pesat. Dibawa oleh para pedagang Arab, Persia, dan
India. Masuknya melalui Teluk Persia dan Syria, terus
ke Peureulak dan Samudra Pasai di Aceh bagian
Utara. Selanjutnya ke daerah – daerah lain di
Sumatra. Menurut para ahli sejarah, Islam masuk ke
Indonesia sekitar abad ke-1 Hijriah / abad ke-7
6. Masuknya agama Islam sejalan dengan berkembang dan
ramainya perdagangan antara jazirah Arab, Teluk Persia, India,
Selat Malaka, dan Kepulauan Indonesia pada abad ke-17-15
Masehi. Para pedagang Muslim internasional tampaknya
selalu didampingi oleh para guru pengembara. Dengan
dukungan para penguasa, para pedagang dan guru – guru
pengembara muslim tersebut berperan sebagai pelaku
ekonomi dan juru dakwah yang memperkenalkan Islam ke
masyarakat lokal.
Home
7. Penyebaran Islam merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan tempat, waktu, dan orang yang
melakukannya. Dari komunitas pedagang muslim yang datang
ke Indonesia, proses penyebaran Islam dapat terjadi karena di
antara mereka ada yang melakukan perkawinan dengan
masyarakat biasa maupun bangsawan yang terlebih dahulu
diislamkan. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya
proses perkawinan antara para pendatang muslim dan wanita
setempat, bahwa Islam tidak membedakan status sosial,
apakah orang kaya atau miskin.
Home
8. Di Pulau Jawa, yang terkenal sebagai penyebar Islam ialah
para Wali, terutama sembilan Wali yang disebut Wali Songo.
Di antara wali-wali itu terdapat sembilan orang yang memiliki
pengaruh luas bukan hanya di kalangan golongan bawah tapi
juga pada golongan elit.
9. Sunan Kalijaga Sunan Bonang
Sunan Ampel
Sunan
Kudus
Sunan Muria
Main Menu
Sunan
Gresik
Sunan Drajat
Sunan Gunung Jati Sunan Giri
10. Sumber dari Para
pedagang Arab
Sumber dari Sejarawan
Cina
Sumber dari Tome
Pires
Sumber dari Batu
Nisan
Sumber dari Marco
Polo
11. Masuknya agama Islam kali pertama ke Indonesia tidak
diketahui dengan pasti. Berita-berita dari bangsa asing
menunjukan bahwa bangsa Arab dan Persia telah mengenal
kerajaan maritim Sriwijaya pada abad ke-9 Masehi. Abad
tersebut merkpakan abad permulaan orang-orang Islam
menguasai jalur dagang laut ke arah timur. Menurut
keterangan Ibnu Hordadzbeth (844-848 M), pedagan
Sulaiman (902 M), Ibnu Rosteh (903 M), Kerajaan Sribuza
(Sriwijaya) berada di bawah kekuasaan Raja Zabag yang
kaya dan menguasai jalur dagang dengan Kerajaan Oman.
Home
12. Pada abad ke-13 Masehi, penyebaran agama Islam semakin
mantap dan meluas. Marco Polo menyatakan bahwa telah ada
kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai setelah ia
melakukan perjalanan dari Cina menuju Persia dan singgah di
Perlak pada 1292. kedua kerajaan tersebut menguasai
perdagangan di Selat Malaka dan masih masih mengakui
kedaulatan Majapahit. Kedua kerajaan itu juga memiliki
pelabuhan – pelabuhan dagang penting untuk mengekspor
lada ke Gujarat dan Benggala serta menampung barang –
barang dari pelabuhan – pelabuhan di Jawa, seperti Gresik
dan Banten.
Home
13. Menurut Tome Pires, pelabuhan Malaka ramai dikunjungi oleh
para pedagang dari Barat, seperti Kairo, Makkah, Aden, dll.
Pedagang dari Timur berasal dari Siam, Pahang, Patani,
Kamboja, Campa, dan Cina. Pedagang dari Nusantara berasal
dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Maluku. Kaum tersebut
menetap untuk beberapa lama di kota Malaka, sehinggan
terciptalah pertukaran pengalaman, budaya, dan peradaban.
Pertemuan ekonomi antarpedagang tersebut merupakan
sarana yang paling penting dalam proses Islamisasi di
Indonesia. Tome Pires mencatat dengan lengkap proses
Islamisasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Maluku pada
abad 16
Home
14. Pada Abad ke-11 di pesisir utara Jawa Timur, tepatnya di
Leran dan Gresik. Ditemukan sebuah nisan bertuliskan jenis
huruf Arab Kufi yang mirip dengan yang ada pada nisan kubur
di Phanrang, Campa. Nisan ini juga menyebutkan nama
seorang wanita, Fathimah binti Maimun bin Hibatullah yang
wafat pada tanggal 7 Rajab 475 H atau Desember 1082 M.
Pada Abad ke-14 dan 15 di pesisir utara Jawa Timur sudah
ada komunitas muslim. Hal ini ditandai dengan adanya makam
tokoh agama di Gresik, yang oleh masyarakat setempat
dianggap seorang walim yaitu Maulana Malik Ibrahim yang
wafat pada 822 H atau 1419 M. Jenis makam secara
keseluruhan menunjukkan persamaan dengan makam di
Samudra Pasai dan tempat – tempat lain seperti di Cambay.
Home
15. Berita dari Ma-Huan yang mengikuti Laksamana Cheng Ho
dalam berita ekspedisinya, yang diterbitkan dalam buku yingyai-Sheng-lan (1433), memberikan bukti tentang keberadaan
komunitas muslim di daerah pesisir pulau Jawa, terutama
Jawa Timur. Dikemukakan bahwa sebagian penduduk Tuban
dan Gresik adalah muslim yang berasal dari setiap kerajaan
asing dari barat yang telaah merantau ke daerah ini sebagai
pedagang. Golongan lainnya adalah Orang Tang yang berasal
dari Kuangtung dan tempat lain di wilayah Cina Selatan, yang
kini hidup di negri ini.
Main
Menu
16. Setelah jumlah penganut islam bertambah, lahirlah kerajaan
kerajaan islam di Nusantara. Kerajaan kerajaan tersebut
memainkan peran penting dalam membentuk tradisi dan
budaya masyarakat Islam di Indonesia sampai sekarang.
18. kerajaan Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam yang terletak
di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota
Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.
Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan
Malik as-Saleh, sekitar tahun 1267. Kesultanan Pasai akhirnya
runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521.
Back
19. Kesultanan Malaka adalah sebuah Kerajaan Melayu yang
pernah berdiri diMalaka, Malaysia. Kerajaan ini didirikan oleh
Parameswara, kemudian mencapai puncak kejayaan di abad ke
15 dengan menguasai jalur pelayaran Selat Malaka, sebelum
ditaklukan oleh Portugal tahun 1511. Kejatuhan Malaka ini
menjadi pintu masuknya kolonialisasi Eropa di kawasan
Nusantara.
21. Kerajaan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam
yang pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan
Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar
Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali
Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil
awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam
sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh
mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer,
berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa,
memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik,
mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan
menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
23. Kesultanan Cirebon adalah sebuah kesultanan Islam ternama
di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi, dan merupakan
pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran
antar pulau. Lokasinya di pantai utara pulau Jawa yang
merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat,
membuatnya menjadi pelabuhan dan "jembatan" antara
kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga tercipta suatu
kebudayaan yang khas, yaitu kebudayaan Cirebon yang tidak
didominasikebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.
Back
24. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar
di pantai utara Jawa ("Pasisir"). Menurut tradisi Jawa, Demak
sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit,
kemudian muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi
dari kebesaran Majapahit.
Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam
di pulau Jawa danIndonesia pada umumnya. Walau tidak
berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena
terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada
tahun 1568, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang
yang didirikan olehJaka Tingkir. Salah satu peninggalan
bersejarah Kerajaan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang
menurut tradisi didirikan oleh Walisongo.
26. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang
pernah berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar
tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya
ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan
beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya
sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.
Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan
dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut,
Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang
dinamakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat
pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri
sendiri.
28. Kerajaan Makasar atau kadang disebut Kerajaan Goa, adalah
salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di
daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari
Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat
Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawah
Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya.
Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan
Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal
dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang
dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satuwangsa
Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Perang Makassar
bukanlah perang antarsuku karena pihak Gowa memiliki sekutu
dari kalangan Bugis; demikian pula pihak Belanda-Bone
memiliki sekutu orang Makassar. Perang Makassar adalah
perang terbesar VOC yang pernah dilakukannya pada abad ke-
30. Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa
yang pernah berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin
suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela danKi Ageng
Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat
keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu
Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi
Mentaok" yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai
hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah
Sutawijaya(Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng
Pemanahan.
penggunaan hanacaraka dalam literatur bahasa Sunda, politik
feodal di Pasundan, serta beberapa batas administrasi wilayah
yang masih berlaku hingga sekarang.