Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah DIY periode 2012-2025.
2. Tujuannya adalah mengembangkan pariwisata DIY menjadi destinasi wisata terkemuka dan berdaya saing tinggi.
3. Dokumen ini menyoroti empat pilar utama pembangunan pariwisata daerah yaitu destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan pariw
1. Dalam RIPPARDA DIY (2102-2-014) dengan RPJMD (2012-2017
Oleh : Bappeda DIY
Disampaikan Dalam Acara Sinergisitas Program Prioritas dan Strategis Pariwisata DIY
Dalam RIPPARDA DIY (2012-2014) dengan RPJMD (2012-2017)
2. 8.00
7.00 6.28 6.50
6.10 6.10
6.00 5.50 4.50
5.03 4.88 5.16
5.00 4.31
3.70
4.00
4.43
3.00
2.00
1.00
0.00
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Provinsi DIY Nasional
Pekonomian DIY tahun 2011 yang diukur dari kenaikan PDRB atas
dasar harga konstan 2000 meningkat 5,16 % dari tahun 2010.
Hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif ;
terkecuali sektor pertanian yang mengalami kontraksi 2,12 %
3. Penyerapan Tenaga Kerja yang Terserap
Menurut Lapangan Usaha di Provinsi
DIY, Tahun 2007 – 2010
Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010
Perdagangan, Hotel & Restoran 20.84 Pertanian 588,972 658,636 686,616 625,832
Jasa-Jasa 17.25 Perdagangan, Hotel dan
Pertanian 16.07 Restoran 402,106 428,196 429,556 445,443
Industri Pengolahan 13.48 Jasa-jasa 277,652 303,625 332,703 338,547
Pengangkutan & Komunikasi 10.98
Industri 263,186 245,141 249,111 292,624
Konstruksi 9.89
Keuangan, Real Estat & Jasa… 9.87 Bangunan 178,349 105,050 91,342 91,864
Listrik, Gas & Air Bersih 0.91
Angkutan dan Komunikasi 57,160 60,310 80,973 86,417
Pertambangan & Penggalian 0.71 Keuangan, Persewaan dan
Jasa Persh 41,323 43,019 31,012 42,380
0.00 5.00 10.0015.0020.0025.00 Penggalian 24,194 17,753 20,986 17,237
Listrik, Gas & Air Bersih 2,600 2,017 3,331 2,420
Total 1,835,542 1,863,747 1,925,630 1,942,764
Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran menjadi Tingkat penyerapan tenaga kerja DIY terbesar
sektor unggulan dengan memberikan kontribusi masih pada sektor Pertanian kemudian diikuti
terbesar pada tahun 2011 yaitu sebesar sektor Perdagangan Hotel Restoran, Jasa-jasa dan
20.84%, kemudian diikuti sektor jasa-jasa, pertanian industri.
dan industri pengolahan Penyerapan tenaga kerja sektor Perdagangan ,
hotel restoran dan industri pengolahan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun
4. Volume tersebut
mewakili angka
pertumbuhan rata – rata
secara keseluruhan
masa periode 1995 – 2020
sebesar 4.1 persen, dan
lambannya angka
pertumbuhan antara
tahun 1995 - 2000 sebagai
konsekuensi krisis
keuangan Asia (WTO
2001). Pertumbuhan
pariwisata dunia ini
dapat ditangkap sebagai
sebuah peluang untuk
mengembangkan
pariwisata nasional.
5. VISI RPJMD DIY 2012-2017 :
“DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
YANG LEBIH BERKARAKTER, BERBUDAYA, MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA
MENYONGSONG PERADABAN BARU”
MISI PEMBANGUNAN DIY :
1. Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan dengan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, mengembangkan pendidikan yang berkarakter
didukung dengan pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya,
serta nilai-nilai budaya.
2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan,
inovatif dan kreatif disertai peningkatan daya saing pariwisata guna memacu
pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan.
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik ke arah katalisator yang mampu
mengelola pemerintahan secara efisien, efektif, mampu menggerakkan dan
mendorong dunia usaha dan masyarakat lebih mandiri.
4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan
publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang.
6. Arah Pembangunan 2012-2017 : Kesinambungan tak terpisahkan dari RPJMD 2009-2013
Arahan Kebijakan dlm “Yogyakarta Menyongsong
Arahan Kebijakan RPJMD 2009-2013
Peradaban Baru 2012-2017”
Penguatan fondasi kelembagaan &
Menguatkan perekonomian daerah dgn
memantapkan struktur perekonomian daerah
semangat kerakyatan, inovatif, kreatif, berdaya
berbasis pariwisata dgn dukungan potensi lokal
saing pariwisata, utk memacu pertumbuhan
dilandasi semangat kerakyatan menuju masy
ekonomi daerah yg berkualitas & berkeadilan
sejahtera
STRATEGI : mendukung Capaian Misi II STRATEGI : Mewujudkan Renaisans
Pariwisata, Ekonomi, & Pangan
Pengembangan Ketahanan Pangan
Revitalisasi Pertanian Penguatan Ekonomi Lokal & Modal Sosial
Pengembangan SD Perikanan
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan berbasis
Peningkatan iklim usaha sektor unggulan
Agraris, Maritim, & Niaga
Pemberdayaan Masyarakat
Terwujudnya Kedaulatan Pangan
RENAISANS YOGYAKARTA
7. • Renaisans Yogyakarta yang dipayungi filosofi hamêmayu-hayuning bawânâ, dihidupi semangat
gotong-royong yang mengacu pada konsep aworing kawulâ-gusti dan golong-gilig, serta
diekspresikan oleh sikap satriyâ: sawiji, grêgêt, sêngguh, ora-mingkuh, memberikan vitalitas dan
ruh baru, arah baru, nilai baru, serta kekuatan baru dari pergeseran kekuatan peradaban yang
bergerak menuju ke Timur, seraya meluruskan kembali ‘rasa keTuhanan’ kita.
• Renaisans Yogyakarta ditujukan guna terciptanya peradaban baru unggul yang menghasilkan
‘manusia Indonesia yang utama’ (jalma kang utama), yang berasaskan ‘rasa keTuhanan, rasa
kemanusiaan dan rasa keadilan’, dengan mengandalkan modal dasar ‘kebudayaan dan pendidikan’.
Strategi Pencapaian Renaisans Yogyakarta :
1. Mengembalikan nilai-nilai keluhuran, keutamaan dan jatidiri berbangsa yang kini kian menipis dan tidak
lagi menjadi penuntun gerak bernegara, gerak para pemimpin, gerak kerja birokrasi dan gerak kehidupan
seluruh elemen bangsa, untuk menuju Indonesia yang bermartabat, mandiri, damai, adil dan makmur.
2. Membebaskan yang termarjinal serta menghilangkan belenggu penyebab ketidakmampuannya dalam
membangun martabat, kemandirian, kebersamaan dan kedamaian, serta membangun keadilan dan
kemakmuran dirinya.
3. Konsolidasi integrasi melalui pengakuan dan penghormatan atas keberagaman
kelompok, suku, agama, ras, maupun budaya dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
4. Menghidupkan kembali visi Negara Maritim, baik dalam aspek budaya, politik, pertahanan dan
keamanan, hukum, ekonomi, teknologi, kesehatan, pangan, energi, tata
ruang, infrastruktur, transportasi dan komunikasi.
5. Menghidupkan dan menguatkan kembali nilai-nilai sejarah lokal, budaya lokal, dan produksi ekonomi
lokal, sebagai upaya membangun kembali kepercayaan diri, identitas, dan jatidiri.
8. Pendidikan Pariwisata Teknologi Ekonomi Energi Kesehatan Tata Ruang/Lingk Pangan
Pengembangan pariwisata harus • Penguatan Ekonomi Lokal dan Penguatan Modal
diletakkan bagi pembangunan Sosial sebagai upaya melakukan penyebaran
manusia dan kemanusiaan yang kegiatan ekonomi yang berbasis di daerah dan
melibatkan masyarakat lokal dalam sekaligus berbasis sumberdaya lokal (local
setiap langkah dan tahapnya. resources).
Pariwisata hendaknya berdampak • Renaisans Ekonomi adalah model ekonomi
nyata bagi semua golongan gabungan antara ekonomi
masyarakat dan harus inklusif bukan kemaritiman, ekonomi agraris, dan ekonomi
eksklusif. keniagaan yang didukung oleh ekonomi
transportasi serta berpihak pada rakyat
Pengembangan pariwisata pedesaan
: integrasi dengan farm- • Renaisans Ekonomi diarahkan agar
tourism, green-tourism, outdoor- terbangunnya nilai-nilai budaya ekonomi yang
menjadi dasar terciptanya kenyamanan bagi
tourism, agro-tourism, eco-
kehidupan ekonomi masyarakat sesuai UUD 1945
tourism, dan nature/wildlife tourism
• Pengembangan local genius atau indigenous knowledge dilakukan untuk menopang terwujudnya kedaulatan
pangan, yakni terpenuhinya pangan untuk hidup sehat dan produktif bagi setiap rumah tangga dari produksi dalam
negeri melalui penataan ulang terhadap kebijakan pembangunan jalan irigasi, jalan pedesaan, pengembangan IPTEK
Pangan, pencegahan alih fungsi lahan pertanian, dan ekstensifikasi lahan sawah baru
• Kedaulatan pangan diwujudkan melalui: (a) percepatan diversifikasi produksi dan konsumsi pangan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap jenis pangan tertentu. (b) pengelolaan cadangan pangan sesuai
kondisi spesifik DIY agar dapat digunakan cepat dan tepat jika terjadi gejolak harga atau keadaan darurat. (c)
sinergi kegiatan yang menciptakan pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah rawan pangan
10. Visi RIPPARDA DIY:
“Terwujudnya Yogyakarta Sebagai Destinasi
Wisata Terkemuka, Berkelas Dunia, Berdaya
Saing, Berwawasan
Budaya, Berkelanjutan, Mampu Mendorong
Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan
Masyarakat ”
11. Program Prioritas dan Strategis Pariwisata
UU NO. 10/ 2009 PASAL 9 MENEGASKAN CAKUPAN KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN MELIPUTI:
1. 2. 3. 4.
DESTINASI PARIWISATA PEMASARAN PARIWISATA INDUSTRI PARIWISATA KELEMBAGAAN
KEPARIWISATAAN
“Pemasaran
“ Pembangunan “Pengembangan
“Pembangunan daya pariwisata bersama
struktur organisasi
tarik terpadu dan
(fungsi, hirarkhi, h pemerintah, pemer
wisata, pembanguna berkesinambungan
ubungan) industri intah
n dengan melibatkan
pariwisata, daya daerah, swasta dan
prasarana, pembang seluruh pemangku
saing produk masyarakat, penge
unan fasilitas kepentingan serta
pariwisata, kemitra mbangan sumber
umum, pembanguna pemasaran yang
an usaha daya
n fasilitas pariwisata bertanggung jawab
pariwisata, kredibil manusia, regulasi
serta Pemberdayaan dalam membangun
itas bisnis, dan dan mekanisme
masyarakat, secara citra Indonesia
tanggung jawab thd operasional di
terpadu dan sebagai destinasi
lingkungan alam bidang
berkesinambungan pariwisata yang
dan sosial budaya” kepariwisataan
berdaya saing
11
12. Alur Pemikiran dan Struktur Keluaran
RIPPARDA DIY
ANALISIS RENCANA INDUK RIPPARNAS
LINGKUNGAN PEMBANGUNAN RTRW DIY
PARADIGMA KEPARIWISATAAN DAERAH DIY RPJP DIY
2012 - 2025 RENSTRA DIY
PEMBANGUNAN
REVIEW RIPP 1999
VISI MISI
TUJUAN SASARAN
ARAH
KEBIJAKAN, STRATEGI, INDIKASI
PROGRAM
4 PILAR PEMB. KEPARIWISATAAN DAERAH
KELEMBAGAAN
DESTINASI PEMASARAN INDUSTRI KEPARIWISATA
PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA AN
12
13. MISI II
Strategi : Mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan potensi local
dengan mengedepankan peran serta masyarakat
Arah Kebijakan
Penngembangan Pariwisata Minat Khusus dan Pariwisata
Perdesaan Berbasis Komunitas Lokal
Pengembangan atraksi wisata baru
Inovasi dan penajaman promosi, baik domestic, maupun
internasional untuk mengembangkan pasar wisatawan
Peningkatan sinergi antar pelaku pariwisata
Peningkatan aksesibilitas dan konektifitas obyek wisata
antar kab/kota
Peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan pariwisata
Pemerataan kunjungan wisatawan untuk mengembangkan
perekonomian wilayah
14. MISI II
Urusan Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran
Program Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Kemitraan
Pariwisata
Program akselerasi pariwisata berbasis
budaya
15. Renaisans Pariwisata :
Pariwisata Berbasis Budaya
Pariwisata Minat Khusus dan Pariwisata Perdesaan Berbasis Komunitas Lokal
DESTINASI PEMASARAN INDUSTRI KELEMBAGAAN
PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA KEPARIWISATAAN
a. Perwilayahan Destinasi a. Penguatan Struktur
Pariwisata Daerah
a. Pengembangan a. Pengembanga
Industri Pariwisata
b. Pembangunan Daya Pasar b. Peningkatan Daya n Organisasi
Tarik Wisata
c. Pembangunan Wisatawan Saing Produk Kepariwisataa
Aksesibilitas dan/ atau b. Pengembangan Pariwisata n
Transportasi Pariwisata c. Pengembangan
d. Pembangunan Citra Pariwisata Kemitraan Usaha b. Pengembanga
Prasarana
Umum, Fasilitas Umum
c. Pengembangan Pariwisata n Sumber Daya
dan Fasilitas Pariwisata Kemitraan d. Pengembangan Manusia
e. Pemberdayaan Kredibilitas Bisnis
Masyarakat melalui Pemasaran Pariwisata
Pariwisata Pariwisata
f. Pengembangan
investasi di bidang
Pariwisata
AKSELERASI
15