Dokumen ini membahas tentang PT Tae Kwang Industri Indonesia di Subang, Jawa Barat yang memproduksi sepatu Nike. Perusahaan ini didirikan pada 2012 dan membeli lahan seluas 47 hektar di 3 desa. Dokumen ini juga membahas tentang jumlah karyawan, jam operasi, pengelolaan limbah, dan tanggapan masyarakat terhadap keberadaan pabrik tersebut.
2. PT Tae Kwang Industri Indonesia (PT TII) Subang adalah
perusahaan asal negara Korea, yang saat ini memproduksi pabrik
sepatu NIKE di Cibogo, Subang, Jawa Barat.
PT Tae Kwang telah membeli seluas 47 hektare milik masyarakat di
3 desa yaitu Karang Anyar,Kecamatan Subang, kemudian di Desa
Belendung dan Cinangsi Kecamatan Cibogo.
Perusahaan ini di dirikan awal tahun 2012.
PT ini merupakan perusahaan terbesar ke-5 di Asia Tenggara.
Brand produk PT ini adalah pure sepatu untuk eksport ke Amerika
Timur. Untuk wilayah Asia sendiri import dari Vietnam.
Awalnya perusahaan akan di dirikan di Tangerang tapi di karenakan
banyaknya persaingan akhirnya PT ini di bangun di Subang.
Alasan memilih Subang karena tanahnya masih memiliki lahan yang
luas dan murah.
Target perusahaan mempunyai 12.000 karyawan, tetapi saat ini baru
mempunyai 4100 karyawan.
3. Ada 3 sip di jam kerja.
90% karyawan PT ini adalah perempuan. Kriteria
karyawan min. 18 tahun. Dan ketika masuk tidak di
kontrak tetapi langsung menjadi karyawan tetap.
Perusahaan mulai beroperasi dari jam 7 pagi sampai jam
7 lagi.
Limbah pabrik di alirkan ke PU.
Limbah berbentuk cair WPTP.
Pembelian lahan melalui aparat desa.
4. Clean, di utamakan keindahan taman-taman sekitar
pabrik.
Mengadakan pengajian bersama dengan masyarakat
sekitar.
Memberi beasiswa untuk anak yang tidak mampu di
sekitar pabrik.
Mengadakan pertandingan sepak bola di sekitar pabrik.
Menyumbang hewan kurban pada saat lebaran haji
kepada masyarakat sekitar.
Mengadakan kuliah umum ke kampus-kampus.
Menernak ikan di sekitar limbah pabrik.
5. Tentunya dalam hal pembangunan pabrik ada hal pro dan
kontra, apalagi pabrik di dirikan di lahan pertanian
produktif. Berikut tanggapan masyarakat tentang sisi
positif dan negatif pembangunan PT Taekwang.
6. o Tidak merasa rugi karena mampu mengurangi
pengangguran.
Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan membuat
rumah petak.
Memberikan bantuan kepada Karang Taruna sebesar 10
juta/RW.
Merekrut tenaga kerja masyarakat sekitar pabrik.
Memanfaatkan jasa Catering masyarakat sekitar.
Menguntungkan meningkatkan pendapatan kerja.
7. Limbah pabrik merugikankarena menyebabkan
pencemaran di kawasan perusahaan.
Sebagian masyarakat mengaku belum ada bantuan.
Perekrutan karyawan mayoritas perempuan dan issue
yang beredar banyak pegawai yang direkrut di Daerah
Rawabadak.
Sering terjadi kemacetan arus lalu lintas.
8. Mayoritas masyarakat sekitar pabrik
berharap limbah tidak merusak lahan
pertanian dan perusahaan lebih peduli dan
memperhatikan masyarakat sekitar pabrik.