SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Télécharger pour lire hors ligne
PROGRAM LINIER
F
I
N
A
L


T
                            ANDRIYA GANDHI
E                             10536 3416 09

                            MATEMATIKA 5H
S
T   FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
                     2012
ANDRIYA GANDHI
                                                                 10536 3416 09
                                                              MATEMATIKA 5H




1) Tentukan solusi dari permasalahan pemrograman linier berikut dengan fungsi
   tujuan (Objective Function), minimalkan : Z = 3x1 + 5x2
   Dengan kendala (Constraint) :
   x1 + x2 ≥ 30
   5 x1 + 10 x2 ≥ 7
   4x1 + 12 x2 ≤ 9
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)

2) Minimalkan : Z = 4x1 + 6x2 dengan daerah pembatas (limited resources)
   x1 + x2 ≥ 36
   2x1 + 8x2 ≥ 4
   5x1 + 11 x2 ≤ 9
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)

3) Carilah solusi optimal dari permasalahan berikut ;
   Z = 3x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ;
   x1 + x2 ≥ 36
   3x1 + 6x2 ≥ 4
   4x1 + 10 x2 ≤ 8
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)

4) Diketahui fungsi objektif, Z = 4x1 + 2x2, dengan sumber terbatas
   x1 + x2 ≥ 24
   2x1 + 8x2 ≥ 4
    x1 + 9x2 ≤ 6
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)
   Tentukanlah solusi optimal dari formulasi permasalahan di atas!
5) Tentukan solusi optimal dari permasalahan berikut dengan fungsi tujuan
   Z = 2x1 + 4x2, dengan fungsi kendala ;
   x1 + x2 ≥ 36
   10x1 + 16x2 ≥ 12
   14x1 + 20 x2 ≤ 18
   x1,x2 ≥ 0                              (non-negative)


   PENYELESAIAN

1) Z = 3x1 + 5x2
   Dengan kendala (Constraint) :
   x1 + x2 ≥ 30
   5 x1 + 10 x2 ≥ 7
   4x1 + 12 x2 ≤ 9
   x1,x2 ≥ 0                              (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga

   5 x1 + 10 x2 ≥ 7 menjadi 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 (x1 + x2)
   ⟹ 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 (x1 + x2)
   ⟹5 x1 + 10 x2 ≥ 7 x1 + 7 x2
   ⟹ (7 x1 - 5 x1) + (7 x2 - 10 x2) ≤ 0
   ⟹ 2 x1 - 3 x2 ≤ 0,
   dengan cara yang sama kendala 4x1 + 12 x2 ≤ 9 diubah menjadi ,
   ⟹ 4x1 + 12 x2 ≤ 9 (x1 + x2)
   ⟹ 4x1 + 12 x2 ≤ 9 x1 + 9 x2
   ⟹ (9 x1 - 4x1) + (9 x2 – 12 x2) ≥ 0
   ⟹ 5 x1 - 3 x2 ≥ 0.
          Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
          lengkap sebagai berikut :
    Fungsi tujuan : Z = 3x1 + 5x2
    Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 30, 2 x1 - 3 x2 ≤ 0, 5 x1 - 3 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 2 x1 - 3 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 30
                                                    3
    2 x1 - 3 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 3 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
                         3                      5
    x1 + x2 ≥ 30 ⟹ 2 x2 + x2 = 30 ⟹ 2 x2 = 30, untuk nilai x2 = 12.
    x1 + (12) = 30, untuk nilai x1 = 18.

   Jadi, titik potong kendala adalah (18,12)

 Titik potong kendala 5 x1 - 3 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 30
                                                    3
    5 x1 - 3 x2 ≥ 0 ⟹ 5 x1 = 3 x2 ⟹ x1 = 5 x2
                         3                      8
    x1 + x2 ≥ 30 ⟹ 5 x2 + x2 = 30 ⟹ 5 x2 = 30, untuk nilai x2 = 18,75.
    x1 + (18,75) = 30, untuk nilai x1 = 11,25.
    Jadi, titik potong kendala adalah (11,25 ; 18,75).

    GRAFIK




            30
                                                              x=y

            25


            20

        A   15

            10

             5



                     5          10     15           20 B 25     30   35
                             15 = 3 x1 + 5 x2
Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
   1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
   2. dengan titik sudut (corner point)

         Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
   dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
   ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
   area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
   nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
   biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 3 (koefisien x1) dan angka
   5 (koefisien x2) adalah 15, sehingga fungsi tujuan menjadi 15 = 3 x1 + 5 x2. Garis
   ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,3).

         Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 18 dan x2 = 21. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh 3 (18) + 5 (12) = 114. Dan pada titik B nilai x1 = 18,75 dan x2 = 11,25,
   kita peroleh 3 (18,75) + 5 (11,25) = 112,5. Ternyata nilai z pada titik B lebih kecil
   daripada titik A. Dengan demikian titik B adalah titik optimal.

2) Z = 4x1 + 6x2 dengan daerah pembatas (limited resources)
   x1 + x2 ≥ 36
   2x1 + 8x2 ≥ 4
   5x1 + 11 x2 ≤ 9
   x1,x2 ≥ 0                              (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   2 x1 + 8 x2 ≥ 4 menjadi 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2)
   ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2)
   ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 x1 + 4 x2
   ⟹ (4 x1 - 2 x1) + (4 x2 - 8 x2) ≤ 0
   ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0,
dengan cara yang sama kendala 5x1 + 11 x2 ≤ 9 diubah menjadi ,
⟹ 5x1 + 11 x2 ≤ 9 (x1 + x2)
⟹ 5x1 + 11 x2 ≤ 9 x1 + 9 x2
⟹ (9 x1 - 5x1) + (9 x2 – 11 x2) ≥ 0
⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0.

       Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
       lengkap sebagai berikut :
 Fungsi tujuan : Z = 4x1 + 6x2
 Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 36, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0

Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,
 Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36
    2 x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
    x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 3 x2 = 36, untuk nilai x2 = 12.
    x1 + (12) = 36, untuk nilai x1 = 24.

   Jadi, titik potong kendala adalah (24,12)

 Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36
                                             1
    4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2
                       1                 3
    x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 2 x2 = 36, untuk nilai x2 = 24.
    x1 + (24) = 36, untuk nilai x1 = 12.
    Jadi, titik potong kendala adalah (12, 24).
GRAFIK




            30

            25

            20

         A 15

            10

              5


                      5      10     15    20      25    30      35
                                    B




     Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2.   dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 4 (koefisien x1) dan angka
6 (koefisien x2) adalah 24, sehingga fungsi tujuan menjadi 24 = 4 x1 + 6 x2. Garis
ini akan memotong sumbu x1 pada titik (6,0) dan sumbu x2 pada titik (0,4).
      Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 24 dan x2 = 12. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh 4 (24) + 6 (12) = 168. Dan pada titik B nilai x1 = 12 dan x2 = 24, kita
   peroleh 4 (12) + 6 (24) = 192. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada
   titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.

3) Z = 3x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ;

   x1 + x2 ≥ 24
   3x1 + 6x2 ≥ 4
   4x1 + 10 x2 ≤ 8
   x1,x2 ≥ 0                             (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   3 x1 + 6 x2 ≥ 4 menjadi 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 (x1 + x2)
   ⟹ 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 (x1 + x2)
   ⟹ 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 x1 + 4 x2
   ⟹ (4 x1 - 3 x1) + (4 x2 - 6 x2) ≤ 0
   ⟹ x1 - 2 x2 ≤ 0,

   dengan cara yang sama kendala 4x1 + 10 x2 ≤ 8 diubah menjadi ,
   ⟹ 4x1 + 10 x2 ≤ 8 (x1 + x2)
   ⟹ 4x1 + 10 x2 ≤ 8 x1 + 8 x2
   ⟹ (8 x1 - 4x1) + (8 x2 – 10 x2) ≥ 0
   ⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0.
          Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
          lengkap sebagai berikut :
    Fungsi tujuan : Z = 3x1 + 6x2
    Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 24, x1 - 2 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0

   Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
   potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,
 Titik potong kendala x1 - 2 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24
     x1 - 2 x2 ≤ 0 ⟹ x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
      x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 2 x2 + x2 = 24 ⟹ 3 x2 = 24, untuk nilai x2 = 8.
      x1 + (8) = 24, untuk nilai x1 = 16.

     Jadi, titik potong kendala adalah (16, 8)
 Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24
                                                 1
     4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2
                           1                 3
      x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 2 x2 + x2 = 24 ⟹ 2 x2 = 24, untuk nilai x2 = 16.
      x1 + (16) = 24, untuk nilai x1 = 8.
     Jadi, titik potong kendala adalah (8, 16).

     GRAFIK




              30

             25


              20

              15


              10

              5



                       5       10     15         20   25   30   35



     Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2.   dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
   area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
   nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
   biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 3 (koefisien x1) dan angka
   6 (koefisien x2) adalah 18, sehingga fungsi tujuan menjadi 18 = 3 x1 + 6 x2. Garis
   ini akan memotong sumbu x1 pada titik (6,0) dan sumbu x2 pada titik (0,3).

          Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 16 dan x2 = 8. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh 3 (16) + 6 (8) = 96. Dan pada titik B nilai x1 = 8 dan x2 = 16, kita peroleh
   3 (8) + 6 (16) = 120. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B.
   Dengan demikian titik A adalah titik optimal.

4) Z = 4x1 + 2x2, dengan sumber terbatas

   x1 + x2 ≥ 18
   2x1 + 8x2 ≥ 4
   x1 + 9x2 ≤ 6
   x1 , x2 ≥ 0                           (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   2 x1 + 8 x2 ≥ 4 menjadi 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2)
   ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2)
   ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 x1 + 4 x2
   ⟹ (4 x1 - 2 x1) + (4 x2 - 8 x2) ≤ 0
   ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0,

   dengan cara yang sama kendala x1 + 9 x2 ≤ 6 diubah menjadi ,
   ⟹ x1 + 9 x2 ≤ 6 (x1 + x2)
   ⟹ x1 + 9 x2 ≤ 6 x1 + 6 x2
   ⟹ (6 x1 - x1) + (6 x2 – 9 x2) ≥ 0
   ⟹ 5 x1 - 3 x2 ≥ 0.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
       lengkap sebagai berikut :
 Fungsi tujuan : Z = 4x1 + 2x2
 Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 18, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 5 x1 - 3 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0

Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 18
    2 x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
    x1 + x2 ≥ 18 ⟹ 2 x2 + x2 = 18 ⟹ 3 x2 = 18, untuk nilai x2 = 6.
    x1 + (6) = 18, untuk nilai x1 = 12.
   Jadi, titik potong kendala adalah (12, 6)

 Titik potong kendala 5 x1 - 3 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 18
                                               3
    5 x1 - 3 x2 ≥ 0 ⟹ 5 x1 = 3 x2 ⟹ x1 = 5 x2
                        3                  8
    x1 + x2 ≥ 18 ⟹ 5 x2 + x2 = 18 ⟹ 5 x2 = 18, untuk nilai x2 = 11,25.
    x1 + (11,25) = 18, untuk nilai x1 = 6,75.
    Jadi, titik potong kendala adalah (6,75 ; 11,25).
    GRAFIK



           30

          25


           20

           15


           10

           5


                    5       10     15          20   25   30     35
Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
   1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
   2.   dengan titik sudut (corner point)

          Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
   dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
   ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
   area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
   nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
   biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 4 (koefisien x1) dan angka
   2 (koefisien x2) adalah 8, sehingga fungsi tujuan menjadi 8 = 4 x1 + 2 x2. Garis ini
   akan memotong sumbu x1 pada titik (2,0) dan sumbu x2 pada titik (0,4).

          Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 12 dan x2 = 6. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh 4 (12) + 2 (6) = 60. Dan pada titik B nilai x1 = 6,75 dan x2 = 11,25, kita
   peroleh 4 (6,75) + 2 (11,25) = 49,5. Ternyata nilai z pada titik B lebih kecil
   daripada titik A. Dengan demikian titik B adalah titik optimal.

5) Z = 2x1 + 4x2, dengan fungsi kendala ;

   x1 + x2 ≥ 36
   10x1 + 16x2 ≥ 12
   14x1 + 20 x2 ≤ 18
   x1,x2 ≥ 0                             (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   10 x1 + 16 x2 ≥ 12 menjadi 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 (x1 + x2)
   ⟹ 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 (x1 + x2)
   ⟹ 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 x1 + 12 x2
   ⟹ (12 x1 - 10 x1) + (12 x2 - 16 x2) ≤ 0
   ⟹ 2 x1 - 6 x2 ≤ 0,
dengan cara yang sama kendala 14x1 + 20 x2 ≤ 18 diubah menjadi ,
⟹ 14x1 + 20 x2 ≤ 18 (x1 + x2)
⟹ 14x1 + 20 x2 ≤ 18 x1 + 18 x2
⟹ (18 x1 - 14x1) + (18 x2 – 20 x2) ≥ 0
⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0.

       Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
       lengkap sebagai berikut :
 Fungsi tujuan : Z = 2x1 + 4x2
 Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 36, 2 x1 - 6 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0

Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 2 x1 - 6 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36
    2 x1 - 6 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 6 x2 ⟹ x1 = 3 x2.
    x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 3 x2 + x2 = 36 ⟹ 4 x2 = 36, untuk nilai x2 = 9.
    x1 + (9) = 36, untuk nilai x1 = 27.
   Jadi, titik potong kendala adalah (27, 9)

 Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36
                                               1
    4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2
                       1                   3
    x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 2 x2 = 36, untuk nilai x2 = 24.
    x1 + (24) = 36, untuk nilai x1 = 12.
    Jadi, titik potong kendala adalah (12, 24).
GRAFIK



           30

           25


           20

           15


           10

           5



                    5       10     15      20      25     30      35



     Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2.   dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 2 (koefisien x1) dan angka
4 (koefisien x2) adalah 8, sehingga fungsi tujuan menjadi 8 = 2 x1 + 4 x2. Garis ini
akan memotong sumbu x1 pada titik (4,0) dan sumbu x2 pada titik (0,2).

       Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
       Kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang
paling kecil. Titik A nilai x1 = 12 dan x2 = 6. Dengan mensubstitusi angka tersebut
ke fungsi tujuan kita peroleh 2 (27) + 4 (9) = 90. Dan pada titik B nilai x1 = 12 dan
x2 = 24, kita peroleh 2 (12) + 4 (24) = 120. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil
daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.

Contenu connexe

Tendances

Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Amphie Yuurisman
 
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratPenggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratRossiana Fazri
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelRyunRun
 
Diskriminan pers kuadrat
Diskriminan pers kuadratDiskriminan pers kuadrat
Diskriminan pers kuadratErni Gusti
 
Pt 3 pers&pert-rev
Pt 3 pers&pert-revPt 3 pers&pert-rev
Pt 3 pers&pert-revlecturer
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Persamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabel
Persamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabelPersamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabel
Persamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabelmtsnnegara
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukMukhrizal Effendi
 

Tendances (18)

Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
 
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratPenggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadratPertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat
 
Lks prolin
Lks prolinLks prolin
Lks prolin
 
Diskriminan pers kuadrat
Diskriminan pers kuadratDiskriminan pers kuadrat
Diskriminan pers kuadrat
 
Pt 3 pers&pert-rev
Pt 3 pers&pert-revPt 3 pers&pert-rev
Pt 3 pers&pert-rev
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Persamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabel
Persamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabelPersamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabel
Persamaan dan-pertidaksamaan-linier-dg-1-variabel
 
Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
 

En vedette

Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009François Wauquier
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Manolea Ioan
 
Passive housing activites
Passive housing activitesPassive housing activites
Passive housing activitesBarryMattimoe
 
2012 Promo Marketing Power Meetings
2012 Promo Marketing Power Meetings2012 Promo Marketing Power Meetings
2012 Promo Marketing Power MeetingsKeith Lofton
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linierIndar Hayga
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Manolea Ioan
 
Agile france 2014 - Juste à temps
Agile france 2014 - Juste à tempsAgile france 2014 - Juste à temps
Agile france 2014 - Juste à tempsFrançois Wauquier
 
Try Out SBMPTN 2015
Try Out SBMPTN 2015Try Out SBMPTN 2015
Try Out SBMPTN 2015Indar Hayga
 
Oral manifestations of infectious diseases in children
Oral manifestations of infectious diseases in childrenOral manifestations of infectious diseases in children
Oral manifestations of infectious diseases in childrenRasha Adel
 
Avulsion of permanent teeth
Avulsion of permanent teethAvulsion of permanent teeth
Avulsion of permanent teethRasha Adel
 
Introduction to Evidence Based Dentistry
Introduction to Evidence Based DentistryIntroduction to Evidence Based Dentistry
Introduction to Evidence Based DentistryRasha Adel
 
Cold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
Cold-Plus® A/C & Refrigeration TreatmentCold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
Cold-Plus® A/C & Refrigeration TreatmentGreen-Energy-Products
 
Benchmark Emailing
Benchmark EmailingBenchmark Emailing
Benchmark Emailingandry_r
 

En vedette (17)

Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)
 
Chain bull demo
Chain bull demoChain bull demo
Chain bull demo
 
Passive housing activites
Passive housing activitesPassive housing activites
Passive housing activites
 
2012 Promo Marketing Power Meetings
2012 Promo Marketing Power Meetings2012 Promo Marketing Power Meetings
2012 Promo Marketing Power Meetings
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linier
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)
 
Planning Game Xp Days 2009
Planning Game Xp Days 2009Planning Game Xp Days 2009
Planning Game Xp Days 2009
 
Steel Insulated Panel Building
Steel Insulated Panel BuildingSteel Insulated Panel Building
Steel Insulated Panel Building
 
Passive housing
Passive housingPassive housing
Passive housing
 
Agile france 2014 - Juste à temps
Agile france 2014 - Juste à tempsAgile france 2014 - Juste à temps
Agile france 2014 - Juste à temps
 
Try Out SBMPTN 2015
Try Out SBMPTN 2015Try Out SBMPTN 2015
Try Out SBMPTN 2015
 
Oral manifestations of infectious diseases in children
Oral manifestations of infectious diseases in childrenOral manifestations of infectious diseases in children
Oral manifestations of infectious diseases in children
 
Avulsion of permanent teeth
Avulsion of permanent teethAvulsion of permanent teeth
Avulsion of permanent teeth
 
Introduction to Evidence Based Dentistry
Introduction to Evidence Based DentistryIntroduction to Evidence Based Dentistry
Introduction to Evidence Based Dentistry
 
Cold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
Cold-Plus® A/C & Refrigeration TreatmentCold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
Cold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
 
Benchmark Emailing
Benchmark EmailingBenchmark Emailing
Benchmark Emailing
 

Similaire à Program Linier Optimal

03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikatphmateriku
 
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematikaSoal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematikaiput22
 
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadratFungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadratHengki Xie
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)Fransiska Puteri
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)MathFour
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programmingChan Rizky
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program LinierEnggar Dewa
 
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiModul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiPrayudi MT
 
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docxTeknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docxMahardikaSarahSinaga
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Sepkli Eka
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikadedyiswanto
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikadedyiswanto
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier fauz1
 

Similaire à Program Linier Optimal (20)

Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
 
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematikaSoal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
Soal Ujian Nasional Matematika smk-2010-p4tkmatematika
 
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadratFungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programming
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program Linier
 
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiModul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
 
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docxTeknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
Teknik pemecahan LP dengan solusi grafis .docx
 
pe
pepe
pe
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
 
2. linear programming sederhana
2. linear programming sederhana2. linear programming sederhana
2. linear programming sederhana
 
Soal persamaan kuadrat2
Soal persamaan kuadrat2Soal persamaan kuadrat2
Soal persamaan kuadrat2
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier
 

Dernier

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Dernier (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Program Linier Optimal

  • 1. PROGRAM LINIER F I N A L T ANDRIYA GANDHI E 10536 3416 09 MATEMATIKA 5H S T FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2012
  • 2. ANDRIYA GANDHI 10536 3416 09 MATEMATIKA 5H 1) Tentukan solusi dari permasalahan pemrograman linier berikut dengan fungsi tujuan (Objective Function), minimalkan : Z = 3x1 + 5x2 Dengan kendala (Constraint) : x1 + x2 ≥ 30 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 4x1 + 12 x2 ≤ 9 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) 2) Minimalkan : Z = 4x1 + 6x2 dengan daerah pembatas (limited resources) x1 + x2 ≥ 36 2x1 + 8x2 ≥ 4 5x1 + 11 x2 ≤ 9 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) 3) Carilah solusi optimal dari permasalahan berikut ; Z = 3x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 36 3x1 + 6x2 ≥ 4 4x1 + 10 x2 ≤ 8 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) 4) Diketahui fungsi objektif, Z = 4x1 + 2x2, dengan sumber terbatas x1 + x2 ≥ 24 2x1 + 8x2 ≥ 4 x1 + 9x2 ≤ 6 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Tentukanlah solusi optimal dari formulasi permasalahan di atas!
  • 3. 5) Tentukan solusi optimal dari permasalahan berikut dengan fungsi tujuan Z = 2x1 + 4x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 36 10x1 + 16x2 ≥ 12 14x1 + 20 x2 ≤ 18 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) PENYELESAIAN 1) Z = 3x1 + 5x2 Dengan kendala (Constraint) : x1 + x2 ≥ 30 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 4x1 + 12 x2 ≤ 9 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 menjadi 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 (x1 + x2) ⟹ 5 x1 + 10 x2 ≥ 7 (x1 + x2) ⟹5 x1 + 10 x2 ≥ 7 x1 + 7 x2 ⟹ (7 x1 - 5 x1) + (7 x2 - 10 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 3 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala 4x1 + 12 x2 ≤ 9 diubah menjadi , ⟹ 4x1 + 12 x2 ≤ 9 (x1 + x2) ⟹ 4x1 + 12 x2 ≤ 9 x1 + 9 x2 ⟹ (9 x1 - 4x1) + (9 x2 – 12 x2) ≥ 0 ⟹ 5 x1 - 3 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 3x1 + 5x2  Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 30, 2 x1 - 3 x2 ≤ 0, 5 x1 - 3 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
  • 4. Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 3 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 30 3 2 x1 - 3 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 3 x2 ⟹ x1 = 2 x2. 3 5  x1 + x2 ≥ 30 ⟹ 2 x2 + x2 = 30 ⟹ 2 x2 = 30, untuk nilai x2 = 12.  x1 + (12) = 30, untuk nilai x1 = 18. Jadi, titik potong kendala adalah (18,12)  Titik potong kendala 5 x1 - 3 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 30 3 5 x1 - 3 x2 ≥ 0 ⟹ 5 x1 = 3 x2 ⟹ x1 = 5 x2 3 8  x1 + x2 ≥ 30 ⟹ 5 x2 + x2 = 30 ⟹ 5 x2 = 30, untuk nilai x2 = 18,75.  x1 + (18,75) = 30, untuk nilai x1 = 11,25. Jadi, titik potong kendala adalah (11,25 ; 18,75). GRAFIK 30 x=y 25 20 A 15 10 5 5 10 15 20 B 25 30 35 15 = 3 x1 + 5 x2
  • 5. Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 3 (koefisien x1) dan angka 5 (koefisien x2) adalah 15, sehingga fungsi tujuan menjadi 15 = 3 x1 + 5 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,3).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 18 dan x2 = 21. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 3 (18) + 5 (12) = 114. Dan pada titik B nilai x1 = 18,75 dan x2 = 11,25, kita peroleh 3 (18,75) + 5 (11,25) = 112,5. Ternyata nilai z pada titik B lebih kecil daripada titik A. Dengan demikian titik B adalah titik optimal. 2) Z = 4x1 + 6x2 dengan daerah pembatas (limited resources) x1 + x2 ≥ 36 2x1 + 8x2 ≥ 4 5x1 + 11 x2 ≤ 9 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 menjadi 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2) ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2) ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 x1 + 4 x2 ⟹ (4 x1 - 2 x1) + (4 x2 - 8 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0,
  • 6. dengan cara yang sama kendala 5x1 + 11 x2 ≤ 9 diubah menjadi , ⟹ 5x1 + 11 x2 ≤ 9 (x1 + x2) ⟹ 5x1 + 11 x2 ≤ 9 x1 + 9 x2 ⟹ (9 x1 - 5x1) + (9 x2 – 11 x2) ≥ 0 ⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 4x1 + 6x2  Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 36, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.  x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 3 x2 = 36, untuk nilai x2 = 12.  x1 + (12) = 36, untuk nilai x1 = 24. Jadi, titik potong kendala adalah (24,12)  Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36 1 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2 1 3  x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 2 x2 = 36, untuk nilai x2 = 24.  x1 + (24) = 36, untuk nilai x1 = 12. Jadi, titik potong kendala adalah (12, 24).
  • 7. GRAFIK 30 25 20 A 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35 B Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 4 (koefisien x1) dan angka 6 (koefisien x2) adalah 24, sehingga fungsi tujuan menjadi 24 = 4 x1 + 6 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (6,0) dan sumbu x2 pada titik (0,4).
  • 8. Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 24 dan x2 = 12. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 4 (24) + 6 (12) = 168. Dan pada titik B nilai x1 = 12 dan x2 = 24, kita peroleh 4 (12) + 6 (24) = 192. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal. 3) Z = 3x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 24 3x1 + 6x2 ≥ 4 4x1 + 10 x2 ≤ 8 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 menjadi 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 (x1 + x2) ⟹ 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 (x1 + x2) ⟹ 3 x1 + 6 x2 ≥ 4 x1 + 4 x2 ⟹ (4 x1 - 3 x1) + (4 x2 - 6 x2) ≤ 0 ⟹ x1 - 2 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala 4x1 + 10 x2 ≤ 8 diubah menjadi , ⟹ 4x1 + 10 x2 ≤ 8 (x1 + x2) ⟹ 4x1 + 10 x2 ≤ 8 x1 + 8 x2 ⟹ (8 x1 - 4x1) + (8 x2 – 10 x2) ≥ 0 ⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 3x1 + 6x2  Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 24, x1 - 2 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,
  • 9.  Titik potong kendala x1 - 2 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24 x1 - 2 x2 ≤ 0 ⟹ x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2.  x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 2 x2 + x2 = 24 ⟹ 3 x2 = 24, untuk nilai x2 = 8.  x1 + (8) = 24, untuk nilai x1 = 16. Jadi, titik potong kendala adalah (16, 8)  Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24 1 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2 1 3  x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 2 x2 + x2 = 24 ⟹ 2 x2 = 24, untuk nilai x2 = 16.  x1 + (16) = 24, untuk nilai x1 = 8. Jadi, titik potong kendala adalah (8, 16). GRAFIK 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35 Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
  • 10. ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 3 (koefisien x1) dan angka 6 (koefisien x2) adalah 18, sehingga fungsi tujuan menjadi 18 = 3 x1 + 6 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (6,0) dan sumbu x2 pada titik (0,3).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 16 dan x2 = 8. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 3 (16) + 6 (8) = 96. Dan pada titik B nilai x1 = 8 dan x2 = 16, kita peroleh 3 (8) + 6 (16) = 120. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal. 4) Z = 4x1 + 2x2, dengan sumber terbatas x1 + x2 ≥ 18 2x1 + 8x2 ≥ 4 x1 + 9x2 ≤ 6 x1 , x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 menjadi 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2) ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 (x1 + x2) ⟹ 2 x1 + 8 x2 ≥ 4 x1 + 4 x2 ⟹ (4 x1 - 2 x1) + (4 x2 - 8 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala x1 + 9 x2 ≤ 6 diubah menjadi , ⟹ x1 + 9 x2 ≤ 6 (x1 + x2) ⟹ x1 + 9 x2 ≤ 6 x1 + 6 x2 ⟹ (6 x1 - x1) + (6 x2 – 9 x2) ≥ 0 ⟹ 5 x1 - 3 x2 ≥ 0.
  • 11. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 4x1 + 2x2  Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 18, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 5 x1 - 3 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 18 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.  x1 + x2 ≥ 18 ⟹ 2 x2 + x2 = 18 ⟹ 3 x2 = 18, untuk nilai x2 = 6.  x1 + (6) = 18, untuk nilai x1 = 12. Jadi, titik potong kendala adalah (12, 6)  Titik potong kendala 5 x1 - 3 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 18 3 5 x1 - 3 x2 ≥ 0 ⟹ 5 x1 = 3 x2 ⟹ x1 = 5 x2 3 8  x1 + x2 ≥ 18 ⟹ 5 x2 + x2 = 18 ⟹ 5 x2 = 18, untuk nilai x2 = 11,25.  x1 + (11,25) = 18, untuk nilai x1 = 6,75. Jadi, titik potong kendala adalah (6,75 ; 11,25). GRAFIK 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35
  • 12. Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 4 (koefisien x1) dan angka 2 (koefisien x2) adalah 8, sehingga fungsi tujuan menjadi 8 = 4 x1 + 2 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (2,0) dan sumbu x2 pada titik (0,4).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 12 dan x2 = 6. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 4 (12) + 2 (6) = 60. Dan pada titik B nilai x1 = 6,75 dan x2 = 11,25, kita peroleh 4 (6,75) + 2 (11,25) = 49,5. Ternyata nilai z pada titik B lebih kecil daripada titik A. Dengan demikian titik B adalah titik optimal. 5) Z = 2x1 + 4x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 36 10x1 + 16x2 ≥ 12 14x1 + 20 x2 ≤ 18 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 menjadi 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 (x1 + x2) ⟹ 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 (x1 + x2) ⟹ 10 x1 + 16 x2 ≥ 12 x1 + 12 x2 ⟹ (12 x1 - 10 x1) + (12 x2 - 16 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 6 x2 ≤ 0,
  • 13. dengan cara yang sama kendala 14x1 + 20 x2 ≤ 18 diubah menjadi , ⟹ 14x1 + 20 x2 ≤ 18 (x1 + x2) ⟹ 14x1 + 20 x2 ≤ 18 x1 + 18 x2 ⟹ (18 x1 - 14x1) + (18 x2 – 20 x2) ≥ 0 ⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 2x1 + 4x2  Fungsi kendala : x1 + x2 ≥ 36, 2 x1 - 6 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 6 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36 2 x1 - 6 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 6 x2 ⟹ x1 = 3 x2.  x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 3 x2 + x2 = 36 ⟹ 4 x2 = 36, untuk nilai x2 = 9.  x1 + (9) = 36, untuk nilai x1 = 27. Jadi, titik potong kendala adalah (27, 9)  Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36 1 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2 1 3  x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 2 x2 = 36, untuk nilai x2 = 24.  x1 + (24) = 36, untuk nilai x1 = 12. Jadi, titik potong kendala adalah (12, 24).
  • 14. GRAFIK 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35 Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 2 (koefisien x1) dan angka 4 (koefisien x2) adalah 8, sehingga fungsi tujuan menjadi 8 = 2 x1 + 4 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (4,0) dan sumbu x2 pada titik (0,2).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 12 dan x2 = 6. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 2 (27) + 4 (9) = 90. Dan pada titik B nilai x1 = 12 dan x2 = 24, kita peroleh 2 (12) + 4 (24) = 120. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.