SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
PROGRAM LINIER

FINAL TEST




             NURUL HILAL
             10536 3409 09
             MATEMATIKA 5H
NURUL HILAL

                                                             10536 3409 09

                                                             MATEMATIKA 5H




1) Diketahui fungsi objektif, Z = x1 + 5x2, dengan sumber terbatas
   x1 + x2 ≥ 48
   5x1 + 17x2 ≥ 10
   3x1 + 10x2 ≤ 8
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)

   Tentukanlah solusi optimal dari formulasi permasalahan di atas!

2) Tentukan solusi optimal dari permasalahan berikut dengan fungsi tujuan
   Z = 2x1 + 5x2, dengan fungsi kendala ;
   x1 + x2 ≥ 30
   3x1 + 8x2 ≥ 12
   2x1 + 8 x2 ≤ 6
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)

3) Tentukan solusi dari permasalahan pemrograman linier berikut dengan fungsi
   tujuan (Objective Function), minimalkan : Z = x1 + 4x2

   Dengan kendala (Constraint) :
   x1 + x2 ≥ 24
   6x1 + 12x2 ≥ 8
   4x1 + 14x2 ≤ 10
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)

4) Minimalkan : Z = 3x1 + 5x2 dengan daerah pembatas (limited resources)
   x1 + x2 ≥ 48
   5x1 + 11x2 ≥ 7
    x1 + 7x2 ≤ 5
   x1,x2 ≥ 0                           (non-negative)
5) Carilah solusi optimal dari permasalahan berikut ;
   Minimalkan : Z = 2x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ;
   x1 + x2 ≥ 36
   6x1 + 12x2 ≥ 8
   4x1 + 8 x2 ≤ 6
   x1,x2 ≥ 0                             (non-negative)


   PENYELESAIAN

1) Z = x1 + 5x2, dengan sumber terbatas
   x1 + x2 ≥ 48
   5x1 + 17x2 ≥ 10
   3x1 + 10x2 ≤ 8
   x1,x2 ≥ 0                             (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   5 x1 + 17 x2 ≥ 10 menjadi 5 x1 + 17 x2 ≥ 10 (x1 + x2)
   ⟹ 5 x1 + 17 x2 ≥ 10 (x1 + x2)
   ⟹5 x1 + 17 x2 ≥ 10 x1 + 10 x2
   ⟹ (10 x1 - 5 x1) + (10 x2 - 17 x2) ≤ 0
   ⟹ 5 x1 - 7 x2 ≤ 0,
   dengan cara yang sama kendala 3x1 + 10 x2 ≤ 8 diubah menjadi ,
   ⟹ 3x1 + 10 x2 ≤ 8 (x1 + x2)
   ⟹ 3x1 + 10 x2 ≤ 8 x1 + 8 x2
   ⟹ (8x1 - 3x1) + (8 x2 – 10 x2) ≥ 0
   ⟹ 5 x1 - 2 x2 ≥ 0.

          Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
          lengkap sebagai berikut :
    Fungsi tujuan : Z = x1 + 5x2
    Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 48, 5 x1 - 7 x2 ≤ 0, 5 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
       (non-negative)
Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 5 x1 - 7 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48
                                              7
    5 x1 - 7 x2 ≤ 0 ⟹ 5 x1 = 7 x2 ⟹ x1 = 5 x2.
                         7               12
    x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 5 x2 + x2 = 48 ⟹          x2 = 48, untuk nilai x2 = 20.
                                         5
    x1 + (20) = 48, untuk nilai x1 = 28

   Jadi, titik potong kendala adalah (28,20)

 Titik potong kendala 5 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48
                                              2
    5 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 5 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 5 x2.
                         2               7
    x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 5 x2 + x2 = 48 ⟹ 5 x2 = 48, untuk nilai x2 = 34,29.
    x1 + (34,29) = 48, untuk nilai x1 = 13,71.

   Jadi, titik potong kendala adalah (13,71;34,29)

   GAMBAR




           30

           25


           20

           15


           10

            5



                     5       10     15        20     25     30      35
Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
   1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
   2. dengan titik sudut (corner point)

         Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
   dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
   ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
   area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
   nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
   biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 1 (koefisien x1) dan angka
   5 (koefisien x2) adalah 5, sehingga fungsi tujuan menjadi 5 = x1 + 5 x2. Garis ini
   akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,1).
         Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 28 dan x2 = 20. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh (28) + 5 (20) = 128. Dan pada titik B nilai x1 = 13,71 dan x2 = 34,29, kita
   peroleh (13,71) + 5 (34,29) = 185,16. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil
   daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.

2) Z = 2x1 + 5x2, dengan fungsi kendala ;
   x1 + x2 ≥ 26
   8x1 + 3x2 ≥ 12
   2x1 + 8 x2 ≤ 6
   x1,x2 ≥ 0                               (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   8x1 + 3 x2 ≥ 12 menjadi 8 x1 + 3 x2 ≥ 12 (x1 + x2)
   ⟹ 8 x1 + 3 x2 ≥ 12 (x1 + x2)
   ⟹ 8 x1 + 3 x2 ≥ 12 x1 + 12 x2
   ⟹ (12 x1 - 8 x1) + (12 x2 - 3 x2) ≤ 0
   ⟹ 4 x1 - 9 x2 ≤ 0,
dengan cara yang sama kendala 2 x1 + 8 x2 ≤ 6 diubah menjadi ,
⟹ 2x1 + 8 x2 ≤ 6 (x1 + x2)
⟹ 2x1 + 8 x2 ≤ 6 x1 + 6 x2
⟹ (6x1 - 2x1) + (6 x2 – 8 x2) ≥ 0
⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0.

        Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
        lengkap sebagai berikut :
 Fungsi tujuan : Z = 2 x1 + 5 x2
 Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 26, 4 x1 - 9 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
     (non-negative)

Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 4 x1 - 9 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 26
                                                 9
     4x1 - 9 x2 ≤ 0 ⟹ 4 x1 = 9 x2 ⟹ x1 = 4 x2.
                         9                  13
      x1 + x2 ≥ 26 ⟹ 4 x2 + x2 = 26 ⟹           x2 = 26, untuk nilai x2 = 8.
                                            4
      x1 + (8) = 26, untuk nilai x1 = 18

     Jadi, titik potong kendala adalah (18, 8)

 Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 26
                                                 1
     4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
                         1                  3
      x1 + x2 ≥ 26 ⟹ 2 x2 + x2 = 26 ⟹ 2 x2 = 26, untuk nilai x2 = 17,33.
      x1 + (17,33) = 26, untuk nilai x1 = 8,67.

     Jadi, titik potong kendala adalah (8,67;17,33)

     Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2. dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
   nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
   biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 2 (koefisien x1) dan angka
   5 (koefisien x2) adalah 10, sehingga fungsi tujuan menjadi 10 = 2 x1 + 5 x2. Garis
   ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,2).
   GAMBAR




              30

              25


              20

              15


              10

                  5



                        5      10     15      20      25    30       35



         Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 18 dan x2 = 8. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh 2 (18) + 5 (8) = 76. Dan pada titik B nilai x1 = 8,67 dan x2 = 17,33, kita
   peroleh 2 (8,67) + 5 (17,33) = 103,99. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil
   daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.

3) Z = x1 + 4x2
   Dengan kendala (Constraint) :
   x1 + x2 ≥ 24
   6x1 + 12x2 ≥ 8
4x1 + 14x2 ≤ 10
x1,x2 ≥ 0                              (non-negative)

Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
bentuk persamaan implisit, sehingga
6x1 + 12 x2 ≥ 8 menjadi 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2)
⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2)
⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 x1 + 8 x2
⟹ (8 x1 - 6 x1) + (8 x2 - 12 x2) ≤ 0
⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0,

dengan cara yang sama kendala 4 x1 + 14 x2 ≤ 10 diubah menjadi ,
⟹ 4 x1 + 14 x2 ≤ 10 (x1 + x2)
⟹ 4 x1 + 14 x2 ≤ 10 x1 + 10 x2
⟹ (10x1 - 4x1) + (10 x2 – 14 x2) ≥ 0
⟹ 6 x1 - 4 x2 ≥ 0.

       Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
       lengkap sebagai berikut :
 Fungsi tujuan : Z = x1 + 4 x2
 Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 24, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 6 x1 - 4 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
    (non-negative)

Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24
    2x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
    x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 2 x2 + x2 = 24 ⟹ 3x2 = 24, untuk nilai x2 = 8.
    x1 + (8) = 24, untuk nilai x1 = 16

   Jadi, titik potong kendala adalah (16, 8)

 Titik potong kendala 6 x1 - 4 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24
                                              2
    6 x1 - 4 x2 ≥ 0 ⟹ 6 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 3 x2.
                       2                  5
    x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 3 x2 + x2 = 24 ⟹ 3 x2 = 24, untuk nilai x2 = 14,4.
 x1 + (14,4) = 24, untuk nilai x1 = 9,6.

     Jadi, titik potong kendala adalah (9,6;14,4)

     GAMBAR



            30

           25


            20

            15


           10

            5


                      5      10     15      20      25   30     35



     Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2. dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 1 (koefisien x1) dan angka
4 (koefisien x2) adalah 4, sehingga fungsi tujuan menjadi 4 = x1 + 4 x2. Garis ini
akan memotong sumbu x1 pada titik (4,0) dan sumbu x2 pada titik (0,1).
       Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
        Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
x1 = 16 dan x2 = 8. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
peroleh (16) + 4 (8) = 48. Dan pada titik B nilai x1 = 9,6 dan x2 = 14,4, kita
   peroleh (9,6) + 4 (14,4) = 67,2. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada
   titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.


4) Z = 3x1 + 5x2 dengan daerah pembatas (limited resources)
   x1 + x2 ≥ 48
   5x1 + 11x2 ≥ 7
   x1 + 7x2 ≤ 5
   x1,x2 ≥ 0                              (non-negative)
   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   5x1 + 11 x2 ≥ 7 menjadi 5 x1 + 11 x2 ≥ 7 (x1 + x2)
   ⟹ 5 x1 + 11 x2 ≥ 7 (x1 + x2)
   ⟹ 5 x1 + 11 x2 ≥ 7 x1 + 7 x2
   ⟹ (7 x1 - 5 x1) + (7 x2 - 11 x2) ≤ 0
   ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0,

   dengan cara yang sama kendala x1 + 7 x2 ≤ 5 diubah menjadi ,
   ⟹ x1 + 7 x2 ≤ 5 (x1 + x2)
   ⟹ x1 + 7 x2 ≤ 5 x1 + 5 x2
   ⟹ (5x1 - x1) + (5 x2 – 7 x2) ≥ 0
   ⟹ 4x1 - 2 x2 ≥ 0.

          Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
          lengkap sebagai berikut :
    Fungsi tujuan : Z = 3 x1 + 5 x2
    Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 48, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
       (non-negative)

   Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
   potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

    Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48
       2x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
 x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 2 x2 + x2 = 48 ⟹ 3x2 = 48, untuk nilai x2 = 16.
      x1 + (16) = 48, untuk nilai x1 = 32

     Jadi, titik potong kendala adalah (32, 16)

 Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48
                                              1
     4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
                          1               3
      x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 2 x2 + x2 = 48 ⟹ 2 x2 = 48, untuk nilai x2 = 32.
      x1 + (32) = 48, untuk nilai x1 = 16.

     Jadi, titik potong kendala adalah (16, 32)

     GAMBAR




            30

            25


            20

            15


            10

             5



                      5       10     15       20   25   30      35



     Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2. dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
   biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 3 (koefisien x1) dan angka
   5 (koefisien x2) adalah 15, sehingga fungsi tujuan menjadi 15 = 3 x1 + 5 x2. Garis
   ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,3).

         Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
          Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
   di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
   x1 = 32 dan x2 = 16. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
   peroleh 3(32) + 5 (16) = 176. Dan pada titik B nilai x1 = 16 dan x2 = 32, kita
   peroleh 3 (16) + 5 (32) = 208. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada
   titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.


5) Z = 2x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ;

   x1 + x2 ≥ 36
   6x1 + 12x2 ≥ 8
   4x1 + 7 x2 ≤ 6
   x1,x2 ≥ 0                              (non-negative)

   Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke
   bentuk persamaan implisit, sehingga
   6x1 + 12x2 ≥ 8 menjadi 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2)
   ⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2)
   ⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 x1 + 8 x2
   ⟹ (8 x1 - 6 x1) + (8 x2 - 12 x2) ≤ 0
   ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0,

   dengan cara yang sama kendala 4 x1 + 7 x2 ≤ 6 diubah menjadi ,
   ⟹ 4 x1 + 7 x2 ≤ 6 (x1 + x2)
   ⟹ 4 x1 + 7 x2 ≤ 6 x1 + 6 x2
   ⟹ (6 x1 – 4 x1) + (6 x2 – 7 x2) ≥ 0
   ⟹ 2x1 - x2 ≥ 0.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara
       lengkap sebagai berikut :
 Fungsi tujuan : Z = 2 x1 + 6 x2
 Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 36, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 2 x1 - x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0
    (non-negative)

Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik
potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,

 Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36
    2x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
    x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 3x2 = 36, untuk nilai x2 = 12.
    x1 + (12) = 36, untuk nilai x1 = 24

   Jadi, titik potong kendala adalah (24, 12)

 Titik potong kendala 2 x1 - x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36
                                         1
    2 x1 - x2 ≥ 0 ⟹ 2 x1 = x2 ⟹ x1 = 2 x2.
                         1               3
    x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 2 x2 = 36, untuk nilai x2 = 24.
    x1 + (24) = 36, untuk nilai x1 = 12.

   Jadi, titik potong kendala adalah (12, 24).




            25



            15



            5


                     5       10     15       20    25     30     35
Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu :
1.   dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2. dengan titik sudut (corner point)

       Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian
dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser
ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi
biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 2 (koefisien x1) dan angka
6 (koefisien x2) adalah 12, sehingga fungsi tujuan menjadi 12 = 2 x1 + 6 x2. Garis
ini akan memotong sumbu x1 pada titik (6,0) dan sumbu x2 pada titik (0,2).

       Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point)
       Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z
di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai
x1 = 24 dan x2 = 12. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
peroleh 2 (24) + 6 (12) = 120. Dan pada titik B nilai x1 = 12 dan x2 = 24, kita
peroleh 2 (12) + 6 (24) = 168. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada
titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.

More Related Content

What's hot

Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
Nur Fadzri
 
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
Fatimah Sitompul
 
Bab 2. fungsi kuadrat
Bab 2. fungsi kuadratBab 2. fungsi kuadrat
Bab 2. fungsi kuadrat
KIMHEKTAN
 
Bahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentuBahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentu
Nasrial Tanjung
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
Fransiska Puteri
 
Matek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joelMatek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joel
hartantoahock
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
Reski Aprilia
 
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratPenggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Rossiana Fazri
 

What's hot (20)

Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
2 teknik bab 6 limitfungsi mgmpmtkpas
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratPersamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
 
Bab 2 mat_ststistik_sim_model_00
Bab 2 mat_ststistik_sim_model_00Bab 2 mat_ststistik_sim_model_00
Bab 2 mat_ststistik_sim_model_00
 
Mat 257
Mat 257Mat 257
Mat 257
 
Bab 2. fungsi kuadrat
Bab 2. fungsi kuadratBab 2. fungsi kuadrat
Bab 2. fungsi kuadrat
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Bahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentuBahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentu
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
 
Matek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joelMatek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joel
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Kalkulus hibaten
Kalkulus hibatenKalkulus hibaten
Kalkulus hibaten
 
Persamaan kuadrat x2
Persamaan kuadrat x2Persamaan kuadrat x2
Persamaan kuadrat x2
 
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadratPenggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Penggunaan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
 

Viewers also liked

Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)
Manolea Ioan
 
Passive housing activites
Passive housing activitesPassive housing activites
Passive housing activites
BarryMattimoe
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linier
Indar Hayga
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)
Manolea Ioan
 
Benchmark Emailing
Benchmark EmailingBenchmark Emailing
Benchmark Emailing
andry_r
 

Viewers also liked (17)

Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
Domain Driven Design - Agile Tour Lille 2009
 
Chain bull demo
Chain bull demoChain bull demo
Chain bull demo
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)
 
Passive housing activites
Passive housing activitesPassive housing activites
Passive housing activites
 
2012 Promo Marketing Power Meetings
2012 Promo Marketing Power Meetings2012 Promo Marketing Power Meetings
2012 Promo Marketing Power Meetings
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linier
 
Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)Modurile nepersonale(nepredicative)
Modurile nepersonale(nepredicative)
 
Planning Game Xp Days 2009
Planning Game Xp Days 2009Planning Game Xp Days 2009
Planning Game Xp Days 2009
 
Steel Insulated Panel Building
Steel Insulated Panel BuildingSteel Insulated Panel Building
Steel Insulated Panel Building
 
Passive housing
Passive housingPassive housing
Passive housing
 
Agile france 2014 - Juste à temps
Agile france 2014 - Juste à tempsAgile france 2014 - Juste à temps
Agile france 2014 - Juste à temps
 
Try Out SBMPTN 2015
Try Out SBMPTN 2015Try Out SBMPTN 2015
Try Out SBMPTN 2015
 
Oral manifestations of infectious diseases in children
Oral manifestations of infectious diseases in childrenOral manifestations of infectious diseases in children
Oral manifestations of infectious diseases in children
 
Avulsion of permanent teeth
Avulsion of permanent teethAvulsion of permanent teeth
Avulsion of permanent teeth
 
Introduction to Evidence Based Dentistry
Introduction to Evidence Based DentistryIntroduction to Evidence Based Dentistry
Introduction to Evidence Based Dentistry
 
Cold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
Cold-Plus® A/C & Refrigeration TreatmentCold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
Cold-Plus® A/C & Refrigeration Treatment
 
Benchmark Emailing
Benchmark EmailingBenchmark Emailing
Benchmark Emailing
 

Similar to Prolin

Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programming
Chan Rizky
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
atphmateriku
 

Similar to Prolin (20)

PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Pertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linearPertidaksamaan non linear
Pertidaksamaan non linear
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programming
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiModul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
 
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadratFungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
 
Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non linier
 
Soal persamaan kuadrat2
Soal persamaan kuadrat2Soal persamaan kuadrat2
Soal persamaan kuadrat2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafikEkonomi manajerial linier programming metode grafik
Ekonomi manajerial linier programming metode grafik
 
2. linear programming sederhana
2. linear programming sederhana2. linear programming sederhana
2. linear programming sederhana
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)
 
Kelas r5 f kel 3 ar 1
Kelas r5 f kel 3 ar 1Kelas r5 f kel 3 ar 1
Kelas r5 f kel 3 ar 1
 
ketaksamaan
ketaksamaanketaksamaan
ketaksamaan
 
42514 persamaan non linier
42514 persamaan non linier42514 persamaan non linier
42514 persamaan non linier
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Prolin

  • 1. PROGRAM LINIER FINAL TEST NURUL HILAL 10536 3409 09 MATEMATIKA 5H
  • 2. NURUL HILAL 10536 3409 09 MATEMATIKA 5H 1) Diketahui fungsi objektif, Z = x1 + 5x2, dengan sumber terbatas x1 + x2 ≥ 48 5x1 + 17x2 ≥ 10 3x1 + 10x2 ≤ 8 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Tentukanlah solusi optimal dari formulasi permasalahan di atas! 2) Tentukan solusi optimal dari permasalahan berikut dengan fungsi tujuan Z = 2x1 + 5x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 30 3x1 + 8x2 ≥ 12 2x1 + 8 x2 ≤ 6 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) 3) Tentukan solusi dari permasalahan pemrograman linier berikut dengan fungsi tujuan (Objective Function), minimalkan : Z = x1 + 4x2 Dengan kendala (Constraint) : x1 + x2 ≥ 24 6x1 + 12x2 ≥ 8 4x1 + 14x2 ≤ 10 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) 4) Minimalkan : Z = 3x1 + 5x2 dengan daerah pembatas (limited resources) x1 + x2 ≥ 48 5x1 + 11x2 ≥ 7 x1 + 7x2 ≤ 5 x1,x2 ≥ 0 (non-negative)
  • 3. 5) Carilah solusi optimal dari permasalahan berikut ; Minimalkan : Z = 2x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 36 6x1 + 12x2 ≥ 8 4x1 + 8 x2 ≤ 6 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) PENYELESAIAN 1) Z = x1 + 5x2, dengan sumber terbatas x1 + x2 ≥ 48 5x1 + 17x2 ≥ 10 3x1 + 10x2 ≤ 8 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 5 x1 + 17 x2 ≥ 10 menjadi 5 x1 + 17 x2 ≥ 10 (x1 + x2) ⟹ 5 x1 + 17 x2 ≥ 10 (x1 + x2) ⟹5 x1 + 17 x2 ≥ 10 x1 + 10 x2 ⟹ (10 x1 - 5 x1) + (10 x2 - 17 x2) ≤ 0 ⟹ 5 x1 - 7 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala 3x1 + 10 x2 ≤ 8 diubah menjadi , ⟹ 3x1 + 10 x2 ≤ 8 (x1 + x2) ⟹ 3x1 + 10 x2 ≤ 8 x1 + 8 x2 ⟹ (8x1 - 3x1) + (8 x2 – 10 x2) ≥ 0 ⟹ 5 x1 - 2 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = x1 + 5x2  Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 48, 5 x1 - 7 x2 ≤ 0, 5 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 (non-negative)
  • 4. Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 5 x1 - 7 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48 7 5 x1 - 7 x2 ≤ 0 ⟹ 5 x1 = 7 x2 ⟹ x1 = 5 x2. 7 12  x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 5 x2 + x2 = 48 ⟹ x2 = 48, untuk nilai x2 = 20. 5  x1 + (20) = 48, untuk nilai x1 = 28 Jadi, titik potong kendala adalah (28,20)  Titik potong kendala 5 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48 2 5 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 5 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 5 x2. 2 7  x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 5 x2 + x2 = 48 ⟹ 5 x2 = 48, untuk nilai x2 = 34,29.  x1 + (34,29) = 48, untuk nilai x1 = 13,71. Jadi, titik potong kendala adalah (13,71;34,29) GAMBAR 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35
  • 5. Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 1 (koefisien x1) dan angka 5 (koefisien x2) adalah 5, sehingga fungsi tujuan menjadi 5 = x1 + 5 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,1).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 28 dan x2 = 20. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh (28) + 5 (20) = 128. Dan pada titik B nilai x1 = 13,71 dan x2 = 34,29, kita peroleh (13,71) + 5 (34,29) = 185,16. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal. 2) Z = 2x1 + 5x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 26 8x1 + 3x2 ≥ 12 2x1 + 8 x2 ≤ 6 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 8x1 + 3 x2 ≥ 12 menjadi 8 x1 + 3 x2 ≥ 12 (x1 + x2) ⟹ 8 x1 + 3 x2 ≥ 12 (x1 + x2) ⟹ 8 x1 + 3 x2 ≥ 12 x1 + 12 x2 ⟹ (12 x1 - 8 x1) + (12 x2 - 3 x2) ≤ 0 ⟹ 4 x1 - 9 x2 ≤ 0,
  • 6. dengan cara yang sama kendala 2 x1 + 8 x2 ≤ 6 diubah menjadi , ⟹ 2x1 + 8 x2 ≤ 6 (x1 + x2) ⟹ 2x1 + 8 x2 ≤ 6 x1 + 6 x2 ⟹ (6x1 - 2x1) + (6 x2 – 8 x2) ≥ 0 ⟹ 4 x1 - 2 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 2 x1 + 5 x2  Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 26, 4 x1 - 9 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 4 x1 - 9 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 26 9 4x1 - 9 x2 ≤ 0 ⟹ 4 x1 = 9 x2 ⟹ x1 = 4 x2. 9 13  x1 + x2 ≥ 26 ⟹ 4 x2 + x2 = 26 ⟹ x2 = 26, untuk nilai x2 = 8. 4  x1 + (8) = 26, untuk nilai x1 = 18 Jadi, titik potong kendala adalah (18, 8)  Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 26 1 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2. 1 3  x1 + x2 ≥ 26 ⟹ 2 x2 + x2 = 26 ⟹ 2 x2 = 26, untuk nilai x2 = 17,33.  x1 + (17,33) = 26, untuk nilai x1 = 8,67. Jadi, titik potong kendala adalah (8,67;17,33) Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada
  • 7. area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 2 (koefisien x1) dan angka 5 (koefisien x2) adalah 10, sehingga fungsi tujuan menjadi 10 = 2 x1 + 5 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,2). GAMBAR 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 18 dan x2 = 8. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 2 (18) + 5 (8) = 76. Dan pada titik B nilai x1 = 8,67 dan x2 = 17,33, kita peroleh 2 (8,67) + 5 (17,33) = 103,99. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal. 3) Z = x1 + 4x2 Dengan kendala (Constraint) : x1 + x2 ≥ 24 6x1 + 12x2 ≥ 8
  • 8. 4x1 + 14x2 ≤ 10 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 6x1 + 12 x2 ≥ 8 menjadi 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2) ⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2) ⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 x1 + 8 x2 ⟹ (8 x1 - 6 x1) + (8 x2 - 12 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala 4 x1 + 14 x2 ≤ 10 diubah menjadi , ⟹ 4 x1 + 14 x2 ≤ 10 (x1 + x2) ⟹ 4 x1 + 14 x2 ≤ 10 x1 + 10 x2 ⟹ (10x1 - 4x1) + (10 x2 – 14 x2) ≥ 0 ⟹ 6 x1 - 4 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = x1 + 4 x2  Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 24, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 6 x1 - 4 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24 2x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.  x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 2 x2 + x2 = 24 ⟹ 3x2 = 24, untuk nilai x2 = 8.  x1 + (8) = 24, untuk nilai x1 = 16 Jadi, titik potong kendala adalah (16, 8)  Titik potong kendala 6 x1 - 4 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 24 2 6 x1 - 4 x2 ≥ 0 ⟹ 6 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 3 x2. 2 5  x1 + x2 ≥ 24 ⟹ 3 x2 + x2 = 24 ⟹ 3 x2 = 24, untuk nilai x2 = 14,4.
  • 9.  x1 + (14,4) = 24, untuk nilai x1 = 9,6. Jadi, titik potong kendala adalah (9,6;14,4) GAMBAR 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35 Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 1 (koefisien x1) dan angka 4 (koefisien x2) adalah 4, sehingga fungsi tujuan menjadi 4 = x1 + 4 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (4,0) dan sumbu x2 pada titik (0,1).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 16 dan x2 = 8. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita
  • 10. peroleh (16) + 4 (8) = 48. Dan pada titik B nilai x1 = 9,6 dan x2 = 14,4, kita peroleh (9,6) + 4 (14,4) = 67,2. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal. 4) Z = 3x1 + 5x2 dengan daerah pembatas (limited resources) x1 + x2 ≥ 48 5x1 + 11x2 ≥ 7 x1 + 7x2 ≤ 5 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 5x1 + 11 x2 ≥ 7 menjadi 5 x1 + 11 x2 ≥ 7 (x1 + x2) ⟹ 5 x1 + 11 x2 ≥ 7 (x1 + x2) ⟹ 5 x1 + 11 x2 ≥ 7 x1 + 7 x2 ⟹ (7 x1 - 5 x1) + (7 x2 - 11 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala x1 + 7 x2 ≤ 5 diubah menjadi , ⟹ x1 + 7 x2 ≤ 5 (x1 + x2) ⟹ x1 + 7 x2 ≤ 5 x1 + 5 x2 ⟹ (5x1 - x1) + (5 x2 – 7 x2) ≥ 0 ⟹ 4x1 - 2 x2 ≥ 0. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 3 x1 + 5 x2  Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 48, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 4 x1 - 2 x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48 2x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.
  • 11.  x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 2 x2 + x2 = 48 ⟹ 3x2 = 48, untuk nilai x2 = 16.  x1 + (16) = 48, untuk nilai x1 = 32 Jadi, titik potong kendala adalah (32, 16)  Titik potong kendala 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 48 1 4 x1 - 2 x2 ≥ 0 ⟹ 4 x1 = 2 x2 ⟹ x1 = 2 x2. 1 3  x1 + x2 ≥ 48 ⟹ 2 x2 + x2 = 48 ⟹ 2 x2 = 48, untuk nilai x2 = 32.  x1 + (32) = 48, untuk nilai x1 = 16. Jadi, titik potong kendala adalah (16, 32) GAMBAR 30 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 30 35 Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti
  • 12. nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 3 (koefisien x1) dan angka 5 (koefisien x2) adalah 15, sehingga fungsi tujuan menjadi 15 = 3 x1 + 5 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (5,0) dan sumbu x2 pada titik (0,3).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 32 dan x2 = 16. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 3(32) + 5 (16) = 176. Dan pada titik B nilai x1 = 16 dan x2 = 32, kita peroleh 3 (16) + 5 (32) = 208. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal. 5) Z = 2x1 + 6x2, dengan fungsi kendala ; x1 + x2 ≥ 36 6x1 + 12x2 ≥ 8 4x1 + 7 x2 ≤ 6 x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk memudahkan dalam perhitungan maka kendala di atas ditransform ke bentuk persamaan implisit, sehingga 6x1 + 12x2 ≥ 8 menjadi 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2) ⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 (x1 + x2) ⟹ 6 x1 + 12 x2 ≥ 8 x1 + 8 x2 ⟹ (8 x1 - 6 x1) + (8 x2 - 12 x2) ≤ 0 ⟹ 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, dengan cara yang sama kendala 4 x1 + 7 x2 ≤ 6 diubah menjadi , ⟹ 4 x1 + 7 x2 ≤ 6 (x1 + x2) ⟹ 4 x1 + 7 x2 ≤ 6 x1 + 6 x2 ⟹ (6 x1 – 4 x1) + (6 x2 – 7 x2) ≥ 0 ⟹ 2x1 - x2 ≥ 0.
  • 13. Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :  Fungsi tujuan : Z = 2 x1 + 6 x2  Fungsi kendala x1 + x2 ≥ 36, 2 x1 - 4 x2 ≤ 0, 2 x1 - x2 ≥ 0, dan x1,x2 ≥ 0 (non-negative) Untuk menggambarkan fungsi kendala, maka terlebih dahulu mencari titik potong ketiga kendala, bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi. Jadi,  Titik potong kendala 2 x1 - 4 x2 ≤ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36 2x1 - 4 x2 ≤ 0 ⟹ 2 x1 = 4 x2 ⟹ x1 = 2 x2.  x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 3x2 = 36, untuk nilai x2 = 12.  x1 + (12) = 36, untuk nilai x1 = 24 Jadi, titik potong kendala adalah (24, 12)  Titik potong kendala 2 x1 - x2 ≥ 0 terhadap daerah pembatas x1 + x2 ≥ 36 1 2 x1 - x2 ≥ 0 ⟹ 2 x1 = x2 ⟹ x1 = 2 x2. 1 3  x1 + x2 ≥ 36 ⟹ 2 x2 + x2 = 36 ⟹ 2 x2 = 36, untuk nilai x2 = 24.  x1 + (24) = 36, untuk nilai x1 = 12. Jadi, titik potong kendala adalah (12, 24). 25 15 5 5 10 15 20 25 30 35
  • 14. Untuk menentukan solusi optimal, ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu : 1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line) 2. dengan titik sudut (corner point)  Penyelesaian dengan menggunakan iso cost line adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini, angka yang mudah dibagi angka 2 (koefisien x1) dan angka 6 (koefisien x2) adalah 12, sehingga fungsi tujuan menjadi 12 = 2 x1 + 6 x2. Garis ini akan memotong sumbu x1 pada titik (6,0) dan sumbu x2 pada titik (0,2).  Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut, kita mencari nilai z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai z yang paling kecil. Titik A nilai x1 = 24 dan x2 = 12. Dengan mensubstitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh 2 (24) + 6 (12) = 120. Dan pada titik B nilai x1 = 12 dan x2 = 24, kita peroleh 2 (12) + 6 (24) = 168. Ternyata nilai z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.