SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
ModulModul
Cooling Water SystemCooling Water System
20092009
Tipikal Distribusi Air Industri KimiaTipikal Distribusi Air Industri Kimia
Treatment
Treatment
Treatment
Cooling Water
Process
Equipment/ HE
Boiler
CT
Blow down
WWTP
Blow down
Boiler
Primary
Treatment
-Filtrasi
-Sedimentasi
-Koagulasi
-Flokulasi
-Fe/Mn
Removal
Evaporation
losses
kondensat
Pre Treatment
-Screening
-prasedimentasi
Sumber
air
Recirculated SystemRecirculated System
•
 cooling tower menerima air make up,cooling tower menerima air make up,
dilengkapi fasilitas blow down, dan systemdilengkapi fasilitas blow down, dan system
sirkulasi airsirkulasi air
 Proses penurunan suhu diikuti denganProses penurunan suhu diikuti dengan
penguapan air dimana yang menguappenguapan air dimana yang menguap
adalah air bersihadalah air bersih
 konsentrasi parameter kimia air pendinginkonsentrasi parameter kimia air pendingin
yang tersirkulasi meningkat, sepertiyang tersirkulasi meningkat, seperti
kandungan padatan terlarut (TDS)kandungan padatan terlarut (TDS)
Once Through SystemOnce Through System
 air mengalir melalui heatair mengalir melalui heat
exchanger cukup sekaliexchanger cukup sekali
 air pendingin dalam jumlah yangair pendingin dalam jumlah yang
besar maka kenaikan suhu airbesar maka kenaikan suhu air
keluaran tidak terlalu besarkeluaran tidak terlalu besar
 Kandungan mineral di airKandungan mineral di air
pendingin tidak berubah karenapendingin tidak berubah karena
tidak ada akumulasitidak ada akumulasi
 ketersediaan air melimpahketersediaan air melimpah
Closed SystemClosed System
 Menggunakan air pendingin yang samaMenggunakan air pendingin yang sama
berulang ulang dalam satu siklusberulang ulang dalam satu siklus
 Air pendingin menyerap panas di HE kemudianAir pendingin menyerap panas di HE kemudian
melepaskan di HE lainnya biasanya denganmelepaskan di HE lainnya biasanya dengan
media pendingin udara (air cooler)media pendingin udara (air cooler)
 Dalam sistem ini tak terjadi proses penguapanDalam sistem ini tak terjadi proses penguapan
Laju resirkulasi cooling water untuk 700
MW coal-fired power plant sekitar
71,600 m3
/jam dan sistem resirkulasi
tersebut membutuhkan laju water make-
up sekitar 5 % (3.600 m3
/jam)
Jika plant tersebut menggunakan once-
through cooling water, akan dibutuhkan
100.000 m3/jam. Dan sejumlah
tersebut akan selalu dibuang ke badan
air dengan suhu yang relatif tinggi
(sekitar 50 o
C)
Struktur dalamStruktur dalam
Air Sebagai Media PendinginAir Sebagai Media Pendingin
 mempunyai kapasitas panas spesific yangmempunyai kapasitas panas spesific yang
tinggi. Cp air sebesar 1 BTU/lbm.F yangtinggi. Cp air sebesar 1 BTU/lbm.F yang
berarti air akan menyerap 1 BTU kalorberarti air akan menyerap 1 BTU kalor
untuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesar 1untuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesar 1
oo
F. Bandingkan dengan media pendinginF. Bandingkan dengan media pendingin
freon yang menyerap hanya 0,22 BTUfreon yang menyerap hanya 0,22 BTU
untuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesaruntuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesar
11oo
F.F.
 Air berada dalam fasa cairnya dalamAir berada dalam fasa cairnya dalam
rentang suhu operasi yang relatif besarrentang suhu operasi yang relatif besar
 viskositas rendah sehingga biayaviskositas rendah sehingga biaya
pemompaan tidak besarpemompaan tidak besar
 murah, tersedia dalam jumlah besarmurah, tersedia dalam jumlah besar
 tidak beracun , stabil secara kimia, dantidak beracun , stabil secara kimia, dan
tidak mudah terbakartidak mudah terbakar
Kelemahan Media AirKelemahan Media Air
 bisa menyebabkanbisa menyebabkan
korosi karenakorosi karena
adanya Oadanya O22 dan COdan CO22
 menimbulkanmenimbulkan
endapan karenaendapan karena
pengotor Ca, Mg, Si,pengotor Ca, Mg, Si,
Fe, dan padatanFe, dan padatan
tersuspensitersuspensi
Contoh PersyaratanContoh Persyaratan
Air PendinginAir Pendingin
NoNo ParameterParameter NilaiNilai
11 Konduktivitas umhos/cmKonduktivitas umhos/cm < 1.000< 1.000
22 Turbidity, ppmTurbidity, ppm < 10< 10
33 Suspended Solid, ppmSuspended Solid, ppm < 10< 10
44 Total Hardness, ppmTotal Hardness, ppm
CaCOCaCO33
< 100< 100
55 Total BesiTotal Besi < 1,0< 1,0
66 Residu Clorine, ppm ClResidu Clorine, ppm Cl22 0,5 – 1,00,5 – 1,0
77 Silika, ppm SiOSilika, ppm SiO22 < 150< 150
88 Total Cromat, ppmTotal Cromat, ppm
CrCr22OO44
1,5 – 2,51,5 – 2,5
99 pHpH 6,5 – 7,56,5 – 7,5
Indeks Kestabilan AirIndeks Kestabilan Air
Indeks Kejenuhan Langelier (LI)Indeks Kejenuhan Langelier (LI)
 LI = pH – pHsLI = pH – pHs
 Semakin + semakin besar potensiSemakin + semakin besar potensi
kerakkerak
 Tak menunjukkan potensi korosiTak menunjukkan potensi korosi
pH terukur langsungpH terukur langsung
pHs = (9,3+A+B)-(C+D)pHs = (9,3+A+B)-(C+D)
A = (Log10
[TDS] - 1) / 10
 B = -13.12 x Log10 (o
C + 273) + 34.55
C = Log10 [Ca2+
 as CaCO3] - 0.4
D = Log10 [alkalinity as CaCO3]
Tabel penentuan parameterTabel penentuan parameter
Indeks Kejenuhan Langelier (LI)Indeks Kejenuhan Langelier (LI)
Total D 
Solids
A Calcium 
hardness
C  Total 
alkalinitas 
D
ppm  ppm CaCO3
ppm CaCO3
50 - 350
400 - 1100
0,1
0,2
10
12
14
0,6
0,7
0,8
10
12
14
1,0
1,1
1,2
18 0,9 18 1,3
Suhu  B 23 1,0 23 1,4
o
C      o
F 28
35
1,1
1,2
28
36
1,5
1,6
0 32
2 36
7 44
10 50
14 58
18 64
22 72
28 82
32 90
38 100
44 112
51 124
57 134
64 148
72 162
82 180
2,6
2,5
2,4
2,3
2,2
2,1
2,0
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
44
56
70
83
111
139
175
230
280
350
440
560
700
870
1050
-
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
-
45
56
70
88
111
140
177
230
280
360
450
560
700
880
-
-
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
-
-
Bisa juga dalam 
bentuk Grafik
 Water Analysis:Water Analysis:

pHpH = 7.5= 7.5

TDSTDS = 320 mg/L= 320 mg/L

Calcium = 150 mg/L (or ppm) as CaCO3Calcium = 150 mg/L (or ppm) as CaCO3

Alkalinity = 34 mg/L (or ppm) as CaCO3Alkalinity = 34 mg/L (or ppm) as CaCO3
 LSI Formula:LSI Formula:

LSI = pH - pHsLSI = pH - pHs

pHs = (9.3 + A + B) - (C + D) where:pHs = (9.3 + A + B) - (C + D) where:
• A = (Log10[TDS] - 1)/10 = 0.15A = (Log10[TDS] - 1)/10 = 0.15
• B = -13.12 x Log10(oC + 273) + 34.55 = 2.09 at 25°C and 1.09 at 82°CB = -13.12 x Log10(oC + 273) + 34.55 = 2.09 at 25°C and 1.09 at 82°C
• C = Log10[Ca2+ as CaCO3] - 0.4 = 1.78C = Log10[Ca2+ as CaCO3] - 0.4 = 1.78
• D = Log10[alkalinity as CaCO3] = 1.53D = Log10[alkalinity as CaCO3] = 1.53
 Calculation at 25Calculation at 25oo
C:C:

pHs = (9.3 + 0.15 + 2.09) - (1.78 + 1.53) = 8.2pHs = (9.3 + 0.15 + 2.09) - (1.78 + 1.53) = 8.2

LSI = 7.5 - 8.2 = - 0.7LSI = 7.5 - 8.2 = - 0.7

Menunjukkan tak ada kecenderungan pembentukan kerakMenunjukkan tak ada kecenderungan pembentukan kerak
 Calculation at 82Calculation at 82oo
C:C:

pHs = (9.3 + 0.15 + 1.09) - (1.78 + 1.53) = 7.2pHs = (9.3 + 0.15 + 1.09) - (1.78 + 1.53) = 7.2

LSI = 7.5 - 7.2 = + 0.3LSI = 7.5 - 7.2 = + 0.3

Menunjukkan ada sedikit kecenderungan pembentukan kerakMenunjukkan ada sedikit kecenderungan pembentukan kerak
Indeks Kejenuhan Ryznard Indeks Kejenuhan Ryznard 
(RSI)(RSI)

RSI = 2.pHs – pHRSI = 2.pHs – pH
pHs dari kurvapHs dari kurva

pHs = pCa+pAlk+CpHs = pCa+pAlk+C
 RSI << 6 the scale
tendency increases as the
index decreases
 RSI >> 8 mild steel
corrosion becomes an
increasing problem
RI Indication (Ryznar 1942)
RI<5,5 Heavy scale will form
5,5 < RI < 6,2 Scale will form
6,2 < RI < 6,8 No difficulties
6,8 < RI < 8,5 Water is aggressive
RI > 8,5 Water is very aggressive
RI Indication (Carrier 1965)
4,0 - 5,0 Heavy scale
5,0 - 6,0 Light scale
6,0 - 7,0 Little scale or corrosion
7,0 - 7,5 Corrosion significant
7,5 - 9,0 Heavy corrosion
>9,0 Corrosion intolerable
Hubungan IndeksHubungan Indeks
kestabilan dgkestabilan dg
PotensiPotensi
PembentukanPembentukan
kerak dan korosikerak dan korosi
Perhitungan RSIPerhitungan RSI
Kualitas Air:
Neraca MassaNeraca Massa
Sistem PendinginSistem Pendingin
Cooling
Tower
Make Up (M)
Blow
Down (B)
Drift/Windage (W)
Air Pendingin
Masuk(Resirkulasi)
Evaporasi (E)
Process
Equipment
M = E + W + BM = E + W + B
 Make Up (M)Make Up (M)
air tambahan untuk mempertahankan debit airair tambahan untuk mempertahankan debit air
tersirkulasitersirkulasi
 Evaporation (E)Evaporation (E)
kehilangan air karena penguapan yang merupakan airkehilangan air karena penguapan yang merupakan air
murni. Evaporasi biasanya sekitar 1 % dari debitmurni. Evaporasi biasanya sekitar 1 % dari debit
resirkulasi untuk setiap penurunan 10resirkulasi untuk setiap penurunan 10 oo
F (5,6F (5,6 oo
C)C)
 Windage/Drift(W)Windage/Drift(W)
kehilangan air karena terbawa aliran udara, jumlahnyakehilangan air karena terbawa aliran udara, jumlahnya
biasanya kecil antara 0,007 % - 0,2 % dari debitbiasanya kecil antara 0,007 % - 0,2 % dari debit
resirkulasi. Biasanya dalam perhitungan diabaikanresirkulasi. Biasanya dalam perhitungan diabaikan
 Blow Down (B)Blow Down (B)
pembuangan air untuk mengendalikan peningkatanpembuangan air untuk mengendalikan peningkatan
konsentrasi padatan karena proses siklus. Debit blowkonsentrasi padatan karena proses siklus. Debit blow
down sekitar 0,3 % air tersirkulasidown sekitar 0,3 % air tersirkulasi
Contoh perhitungan neraca massaContoh perhitungan neraca massa
Neraca Massa:Neraca Massa:
QMQM == QB + QEQB + QE
QM / QB = 1 + QE / QBQM / QB = 1 + QE / QB
sehingga QE / (X – 1) = QBsehingga QE / (X – 1) = QB
Siklus (X) adalah ratio CB/CMSiklus (X) adalah ratio CB/CM
Neraca Komponen:Neraca Komponen:
QM . CMQM . CM == QB . CBQB . CB
sehingga:sehingga:
CB/CMCB/CM == QM/QB = 100/20QM/QB = 100/20
= 5 siklus= 5 siklus = X= X
Blow Down rate (QB):Blow Down rate (QB):
QM/5QM/5 == 100/5 = 20 gpm100/5 = 20 gpm
Evaporation rate (QE):Evaporation rate (QE):
100 – 20100 – 20 == 80 gpm80 gpm
Cooling
Tower
E ?
Blow down
Cl-
100 ppm
QB ?
Make up
100 gpm
Cl-
20 ppm
Cycles of Concentration compares solids
concentrated through evaporation in the
circulating water with dissolved solids in
makeup water. Since chlorides are soluble
in water, for example, the cycles of
concentration are equal to the ratio of
chlorides in circulating water to chlorides in
makeup water
Perhitungan Evaporation rate secaraPerhitungan Evaporation rate secara
langsung dengan prinsip neraca energilangsung dengan prinsip neraca energi
∆∆TT :: beda suhu air panas masuk CT dengan air dingin keluar CTbeda suhu air panas masuk CT dengan air dingin keluar CT
QRQR :: debit resirkulasidebit resirkulasi
QEQE :: debit evaporasidebit evaporasi
 Prinsip perhitungan neraca energi adalah energi yang dilepas airPrinsip perhitungan neraca energi adalah energi yang dilepas air
resirkulasi (yang ditunjukkan dengan penurunan suhu air) hanyaresirkulasi (yang ditunjukkan dengan penurunan suhu air) hanya
digunakan untuk menguapkan sebagian massa air dengandigunakan untuk menguapkan sebagian massa air dengan
memberikan kalor latennya. Energi yang diserap oleh aliran udaramemberikan kalor latennya. Energi yang diserap oleh aliran udara
diabaikan.diabaikan.
( ) λ⋅=∆⋅⋅ jammQTCpjammQ ER
/)/( 33
Cp = 1 kkal/kg.o
C sedangkan λ (25 O
C) = 581.5 Kkal/kg
λ

Contenu connexe

Tendances (8)

DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
 
Sifat cairan
Sifat cairanSifat cairan
Sifat cairan
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
1648 3067-1-sm
1648 3067-1-sm1648 3067-1-sm
1648 3067-1-sm
 
Lb penerapan hk. bernoulli
Lb penerapan hk. bernoulliLb penerapan hk. bernoulli
Lb penerapan hk. bernoulli
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
 
Sifat cairan
Sifat cairanSifat cairan
Sifat cairan
 

Similaire à Cooling water 10

Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
dinicalifornium
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
dinicalifornium
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
worodyah
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
dian haryanto
 
3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi
selona
 

Similaire à Cooling water 10 (20)

M viskositas, tegangan muka, permukaan
M viskositas, tegangan muka, permukaanM viskositas, tegangan muka, permukaan
M viskositas, tegangan muka, permukaan
 
materi air
materi airmateri air
materi air
 
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).pptPPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
 
Kuliah11.pptx
Kuliah11.pptxKuliah11.pptx
Kuliah11.pptx
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
geokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdfgeokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdf
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
 
3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
Reverse osmosis
Reverse osmosisReverse osmosis
Reverse osmosis
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
Evaporation.ppt
Evaporation.pptEvaporation.ppt
Evaporation.ppt
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
 

Cooling water 10

  • 2. Tipikal Distribusi Air Industri KimiaTipikal Distribusi Air Industri Kimia Treatment Treatment Treatment Cooling Water Process Equipment/ HE Boiler CT Blow down WWTP Blow down Boiler Primary Treatment -Filtrasi -Sedimentasi -Koagulasi -Flokulasi -Fe/Mn Removal Evaporation losses kondensat Pre Treatment -Screening -prasedimentasi Sumber air
  • 3.
  • 4. Recirculated SystemRecirculated System •  cooling tower menerima air make up,cooling tower menerima air make up, dilengkapi fasilitas blow down, dan systemdilengkapi fasilitas blow down, dan system sirkulasi airsirkulasi air  Proses penurunan suhu diikuti denganProses penurunan suhu diikuti dengan penguapan air dimana yang menguappenguapan air dimana yang menguap adalah air bersihadalah air bersih  konsentrasi parameter kimia air pendinginkonsentrasi parameter kimia air pendingin yang tersirkulasi meningkat, sepertiyang tersirkulasi meningkat, seperti kandungan padatan terlarut (TDS)kandungan padatan terlarut (TDS)
  • 5. Once Through SystemOnce Through System  air mengalir melalui heatair mengalir melalui heat exchanger cukup sekaliexchanger cukup sekali  air pendingin dalam jumlah yangair pendingin dalam jumlah yang besar maka kenaikan suhu airbesar maka kenaikan suhu air keluaran tidak terlalu besarkeluaran tidak terlalu besar  Kandungan mineral di airKandungan mineral di air pendingin tidak berubah karenapendingin tidak berubah karena tidak ada akumulasitidak ada akumulasi  ketersediaan air melimpahketersediaan air melimpah
  • 6. Closed SystemClosed System  Menggunakan air pendingin yang samaMenggunakan air pendingin yang sama berulang ulang dalam satu siklusberulang ulang dalam satu siklus  Air pendingin menyerap panas di HE kemudianAir pendingin menyerap panas di HE kemudian melepaskan di HE lainnya biasanya denganmelepaskan di HE lainnya biasanya dengan media pendingin udara (air cooler)media pendingin udara (air cooler)  Dalam sistem ini tak terjadi proses penguapanDalam sistem ini tak terjadi proses penguapan
  • 7. Laju resirkulasi cooling water untuk 700 MW coal-fired power plant sekitar 71,600 m3 /jam dan sistem resirkulasi tersebut membutuhkan laju water make- up sekitar 5 % (3.600 m3 /jam) Jika plant tersebut menggunakan once- through cooling water, akan dibutuhkan 100.000 m3/jam. Dan sejumlah tersebut akan selalu dibuang ke badan air dengan suhu yang relatif tinggi (sekitar 50 o C)
  • 9.
  • 10. Air Sebagai Media PendinginAir Sebagai Media Pendingin  mempunyai kapasitas panas spesific yangmempunyai kapasitas panas spesific yang tinggi. Cp air sebesar 1 BTU/lbm.F yangtinggi. Cp air sebesar 1 BTU/lbm.F yang berarti air akan menyerap 1 BTU kalorberarti air akan menyerap 1 BTU kalor untuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesar 1untuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesar 1 oo F. Bandingkan dengan media pendinginF. Bandingkan dengan media pendingin freon yang menyerap hanya 0,22 BTUfreon yang menyerap hanya 0,22 BTU untuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesaruntuk meningkatkan suhu 1 lbm sebesar 11oo F.F.  Air berada dalam fasa cairnya dalamAir berada dalam fasa cairnya dalam rentang suhu operasi yang relatif besarrentang suhu operasi yang relatif besar  viskositas rendah sehingga biayaviskositas rendah sehingga biaya pemompaan tidak besarpemompaan tidak besar  murah, tersedia dalam jumlah besarmurah, tersedia dalam jumlah besar  tidak beracun , stabil secara kimia, dantidak beracun , stabil secara kimia, dan tidak mudah terbakartidak mudah terbakar
  • 11. Kelemahan Media AirKelemahan Media Air  bisa menyebabkanbisa menyebabkan korosi karenakorosi karena adanya Oadanya O22 dan COdan CO22  menimbulkanmenimbulkan endapan karenaendapan karena pengotor Ca, Mg, Si,pengotor Ca, Mg, Si, Fe, dan padatanFe, dan padatan tersuspensitersuspensi
  • 12. Contoh PersyaratanContoh Persyaratan Air PendinginAir Pendingin NoNo ParameterParameter NilaiNilai 11 Konduktivitas umhos/cmKonduktivitas umhos/cm < 1.000< 1.000 22 Turbidity, ppmTurbidity, ppm < 10< 10 33 Suspended Solid, ppmSuspended Solid, ppm < 10< 10 44 Total Hardness, ppmTotal Hardness, ppm CaCOCaCO33 < 100< 100 55 Total BesiTotal Besi < 1,0< 1,0 66 Residu Clorine, ppm ClResidu Clorine, ppm Cl22 0,5 – 1,00,5 – 1,0 77 Silika, ppm SiOSilika, ppm SiO22 < 150< 150 88 Total Cromat, ppmTotal Cromat, ppm CrCr22OO44 1,5 – 2,51,5 – 2,5 99 pHpH 6,5 – 7,56,5 – 7,5
  • 13. Indeks Kestabilan AirIndeks Kestabilan Air Indeks Kejenuhan Langelier (LI)Indeks Kejenuhan Langelier (LI)  LI = pH – pHsLI = pH – pHs  Semakin + semakin besar potensiSemakin + semakin besar potensi kerakkerak  Tak menunjukkan potensi korosiTak menunjukkan potensi korosi pH terukur langsungpH terukur langsung pHs = (9,3+A+B)-(C+D)pHs = (9,3+A+B)-(C+D) A = (Log10 [TDS] - 1) / 10  B = -13.12 x Log10 (o C + 273) + 34.55 C = Log10 [Ca2+  as CaCO3] - 0.4 D = Log10 [alkalinity as CaCO3]
  • 14. Tabel penentuan parameterTabel penentuan parameter Indeks Kejenuhan Langelier (LI)Indeks Kejenuhan Langelier (LI) Total D  Solids A Calcium  hardness C  Total  alkalinitas  D ppm  ppm CaCO3 ppm CaCO3 50 - 350 400 - 1100 0,1 0,2 10 12 14 0,6 0,7 0,8 10 12 14 1,0 1,1 1,2 18 0,9 18 1,3 Suhu  B 23 1,0 23 1,4 o C      o F 28 35 1,1 1,2 28 36 1,5 1,6 0 32 2 36 7 44 10 50 14 58 18 64 22 72 28 82 32 90 38 100 44 112 51 124 57 134 64 148 72 162 82 180 2,6 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3 1,2 1,1 44 56 70 83 111 139 175 230 280 350 440 560 700 870 1050 - 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 - 45 56 70 88 111 140 177 230 280 360 450 560 700 880 - - 1,7 1,8 1,9 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3,0 - - Bisa juga dalam  bentuk Grafik
  • 15.  Water Analysis:Water Analysis:  pHpH = 7.5= 7.5  TDSTDS = 320 mg/L= 320 mg/L  Calcium = 150 mg/L (or ppm) as CaCO3Calcium = 150 mg/L (or ppm) as CaCO3  Alkalinity = 34 mg/L (or ppm) as CaCO3Alkalinity = 34 mg/L (or ppm) as CaCO3  LSI Formula:LSI Formula:  LSI = pH - pHsLSI = pH - pHs  pHs = (9.3 + A + B) - (C + D) where:pHs = (9.3 + A + B) - (C + D) where: • A = (Log10[TDS] - 1)/10 = 0.15A = (Log10[TDS] - 1)/10 = 0.15 • B = -13.12 x Log10(oC + 273) + 34.55 = 2.09 at 25°C and 1.09 at 82°CB = -13.12 x Log10(oC + 273) + 34.55 = 2.09 at 25°C and 1.09 at 82°C • C = Log10[Ca2+ as CaCO3] - 0.4 = 1.78C = Log10[Ca2+ as CaCO3] - 0.4 = 1.78 • D = Log10[alkalinity as CaCO3] = 1.53D = Log10[alkalinity as CaCO3] = 1.53  Calculation at 25Calculation at 25oo C:C:  pHs = (9.3 + 0.15 + 2.09) - (1.78 + 1.53) = 8.2pHs = (9.3 + 0.15 + 2.09) - (1.78 + 1.53) = 8.2  LSI = 7.5 - 8.2 = - 0.7LSI = 7.5 - 8.2 = - 0.7  Menunjukkan tak ada kecenderungan pembentukan kerakMenunjukkan tak ada kecenderungan pembentukan kerak  Calculation at 82Calculation at 82oo C:C:  pHs = (9.3 + 0.15 + 1.09) - (1.78 + 1.53) = 7.2pHs = (9.3 + 0.15 + 1.09) - (1.78 + 1.53) = 7.2  LSI = 7.5 - 7.2 = + 0.3LSI = 7.5 - 7.2 = + 0.3  Menunjukkan ada sedikit kecenderungan pembentukan kerakMenunjukkan ada sedikit kecenderungan pembentukan kerak
  • 16. Indeks Kejenuhan Ryznard Indeks Kejenuhan Ryznard  (RSI)(RSI)  RSI = 2.pHs – pHRSI = 2.pHs – pH pHs dari kurvapHs dari kurva  pHs = pCa+pAlk+CpHs = pCa+pAlk+C  RSI << 6 the scale tendency increases as the index decreases  RSI >> 8 mild steel corrosion becomes an increasing problem
  • 17. RI Indication (Ryznar 1942) RI<5,5 Heavy scale will form 5,5 < RI < 6,2 Scale will form 6,2 < RI < 6,8 No difficulties 6,8 < RI < 8,5 Water is aggressive RI > 8,5 Water is very aggressive RI Indication (Carrier 1965) 4,0 - 5,0 Heavy scale 5,0 - 6,0 Light scale 6,0 - 7,0 Little scale or corrosion 7,0 - 7,5 Corrosion significant 7,5 - 9,0 Heavy corrosion >9,0 Corrosion intolerable
  • 18. Hubungan IndeksHubungan Indeks kestabilan dgkestabilan dg PotensiPotensi PembentukanPembentukan kerak dan korosikerak dan korosi
  • 20. Neraca MassaNeraca Massa Sistem PendinginSistem Pendingin Cooling Tower Make Up (M) Blow Down (B) Drift/Windage (W) Air Pendingin Masuk(Resirkulasi) Evaporasi (E) Process Equipment M = E + W + BM = E + W + B
  • 21.  Make Up (M)Make Up (M) air tambahan untuk mempertahankan debit airair tambahan untuk mempertahankan debit air tersirkulasitersirkulasi  Evaporation (E)Evaporation (E) kehilangan air karena penguapan yang merupakan airkehilangan air karena penguapan yang merupakan air murni. Evaporasi biasanya sekitar 1 % dari debitmurni. Evaporasi biasanya sekitar 1 % dari debit resirkulasi untuk setiap penurunan 10resirkulasi untuk setiap penurunan 10 oo F (5,6F (5,6 oo C)C)  Windage/Drift(W)Windage/Drift(W) kehilangan air karena terbawa aliran udara, jumlahnyakehilangan air karena terbawa aliran udara, jumlahnya biasanya kecil antara 0,007 % - 0,2 % dari debitbiasanya kecil antara 0,007 % - 0,2 % dari debit resirkulasi. Biasanya dalam perhitungan diabaikanresirkulasi. Biasanya dalam perhitungan diabaikan  Blow Down (B)Blow Down (B) pembuangan air untuk mengendalikan peningkatanpembuangan air untuk mengendalikan peningkatan konsentrasi padatan karena proses siklus. Debit blowkonsentrasi padatan karena proses siklus. Debit blow down sekitar 0,3 % air tersirkulasidown sekitar 0,3 % air tersirkulasi
  • 22. Contoh perhitungan neraca massaContoh perhitungan neraca massa Neraca Massa:Neraca Massa: QMQM == QB + QEQB + QE QM / QB = 1 + QE / QBQM / QB = 1 + QE / QB sehingga QE / (X – 1) = QBsehingga QE / (X – 1) = QB Siklus (X) adalah ratio CB/CMSiklus (X) adalah ratio CB/CM Neraca Komponen:Neraca Komponen: QM . CMQM . CM == QB . CBQB . CB sehingga:sehingga: CB/CMCB/CM == QM/QB = 100/20QM/QB = 100/20 = 5 siklus= 5 siklus = X= X Blow Down rate (QB):Blow Down rate (QB): QM/5QM/5 == 100/5 = 20 gpm100/5 = 20 gpm Evaporation rate (QE):Evaporation rate (QE): 100 – 20100 – 20 == 80 gpm80 gpm Cooling Tower E ? Blow down Cl- 100 ppm QB ? Make up 100 gpm Cl- 20 ppm Cycles of Concentration compares solids concentrated through evaporation in the circulating water with dissolved solids in makeup water. Since chlorides are soluble in water, for example, the cycles of concentration are equal to the ratio of chlorides in circulating water to chlorides in makeup water
  • 23. Perhitungan Evaporation rate secaraPerhitungan Evaporation rate secara langsung dengan prinsip neraca energilangsung dengan prinsip neraca energi ∆∆TT :: beda suhu air panas masuk CT dengan air dingin keluar CTbeda suhu air panas masuk CT dengan air dingin keluar CT QRQR :: debit resirkulasidebit resirkulasi QEQE :: debit evaporasidebit evaporasi  Prinsip perhitungan neraca energi adalah energi yang dilepas airPrinsip perhitungan neraca energi adalah energi yang dilepas air resirkulasi (yang ditunjukkan dengan penurunan suhu air) hanyaresirkulasi (yang ditunjukkan dengan penurunan suhu air) hanya digunakan untuk menguapkan sebagian massa air dengandigunakan untuk menguapkan sebagian massa air dengan memberikan kalor latennya. Energi yang diserap oleh aliran udaramemberikan kalor latennya. Energi yang diserap oleh aliran udara diabaikan.diabaikan. ( ) λ⋅=∆⋅⋅ jammQTCpjammQ ER /)/( 33 Cp = 1 kkal/kg.o C sedangkan λ (25 O C) = 581.5 Kkal/kg λ