3. Sikap Kita kepada Rasul SAW
• Kita telah mengetahui bahwa Rasulullah SAW
adalah pribadi yang unggul, sangat mencintai
kita sebagai umatnya
• Beliau telah menghabiskan umurnya untuk
membimbing manusia
• Dengan Islam yang beliau bawa, manusia
menjadi berperadaban tinggi berasaskan akidah
yang kokoh
• Lalu apa sikap kita kepada beliau SAW?
RASM
4. MEMBENARKAN APA YANG
DIKABARKANNYA (َرَبْخََ اَمْيلف ُهُقْْلدْصَت)
• Kenapa?
• Karena beliau tidak berbicara malainkan wahyu,
bukan hawa nafsu (53:3-4)
• Sebagaimana kita tahu bahwa di antara tanda
kerasulan adalah ُاتَءْوُُّبنلَا (berita atau ramalan
masa depan)
• Ternyata, ramalan-ramalan Rasul pun sudah
banyak yang terbukti, yang belum terbukti pasti
akan nyata
5. Beberapa Prediksi Rasul
• Beberapa prediksi Rasul yang belum wujud, dan
pasti akan wujud
▫ Penaklukan ibu kota Vatikan, Roma
▫ Penghancuran Yahudi di satu tempat
▫ Kembalinya khilafah yang bermanhaj kenabian
▫ Dll
• Para sahabat Rasul memiliki sikap pembenaran ini
(39:33)
▫ لقْدلالصلب َاءَج يلذَّ لاَو = Rasul SAW
▫ لهلب َقَّ دَصَو = para sahabat ra
• Sikap mendustakan apa yang dikabarkan
Rasul SAW berarti keluar dari syahadatnya
RASM
6. MENTAATI SEMUA PERINTAHNYA
(َرََمَ اَمْيلف ُهُتَاعَط)
• Karena perintahnya pasti benar dan baik, untuk
individu ataupun masyarakat, untuk dunia ataupun
akhirat
• Tidak ada perintah yang mencelakakan manusia,
meski secara lahir berresiko tinggi:
▫ Mengatakan kebenaran (hak) di depan penguasa yang
zhalim (menindas) resiko: dipecat, dibatasi
geraknya, atau dibunuh
• Sikap para sahabat ra pun demikian, meski mereka
“tidak sanggup” atau merasa sangat berat, tetap اَنْعلََس
اَنْعَطَََو seperti saat turun 2:284
7. Sikap Responsif
• Sikap responsif sahabat mencapai derajat yang
tinggi sehingga menjadi ciri khas mereka (24:51)
• Itu semua menjadi konsekuensi dari perjanjian yang
diikrarkan kepada Rasul saat berbai’at, yakni untuk
اَنْعَطَََو اَنْعلََس (mendengar dan taat)
• Bai’at ini adalah ni’mat Allah yang besar sehingga
Allah mengingatkan kembali masalah ini (5:7)
• Bagi yang tidak mau mengikuti beliau makan Allah
mengancamnya: leluasa dalam kesesatan dan
akhirnya adalah Jahannam (4:115)
RASM
8. MENJAUHI SEMUA YANG DILARANGNYA
(َرَجَزَو ُهْنَع ىَََن اَم ُابَنلتْجل)ا
• Yang dilarang pasti karena itu berbahaya bagi
manusia, seperti berzina, mencuri, membunuh,
merampas hak orang lain, hasad, ingkar/kufur,
dll
• Meski yang dilarang, justru itu yang dimaui
hawa nafsu manusia
• Contoh lain: ghibah, ghill (rasa tak enak kalau
orang lain dapat ni’mat), dll
• 59:7 َف ُهْنَع ْمُكاَََن اَمَو ُوهُذُخَف ُولُسَّ الر ُمُكاَتَآ اَمَوواََُتْان
RASM
9. TIDAK DIKATAKAN BERIBADAH KECUALI
DENGAN MENGIKUTI SYARI’ATNYA
(َعَرَش اَلِ َّ اللِ َللا ُدُبْعَن َال)
• Dua syarat penting diterimanya suatu
ibadah/amal: ikhlas dan ittiba’
▫ Ikhlas adalah realisasi َُّ اّلل َّ اللِ َهَللِ َال
▫ Ittiba’ realisasi هللا رسول حممد
• Saat menafsirkan surat 67:2 ًلَمَع ُنَسَََْ Fudhail bin
‘Iyadh berkata: ُهُبَوَْصََو ُهُصَلْخََ (yang paling ikhlas dan
paling sesuai dengan syari’at/sunnah)
▫ ىللَُصَ لوِنُمُتَََْْر اَمَكواُّلَص (shalatlah sebagaimana kamu
melihat aku shalat – HR. Baihaqi)
10. PENTING
• Banyak yang mengklaim bahwa cara
shalatnyalah yang paling benar, padahal cara
shalat (doa ruku’, sujud, iftitah, tahiyyat, dll) ada
beberapa macam, BUKAN HANYA SATU seperti
anggapan sementara kelompok tertentu
• Lihat buku Merambah Jalan Sunnah secara
Kaffah, Dr. Abdullah Dhoifullah ar-Rahili, hlm.
64-146
• Lihat juga buku FIQH SUNNAH dari Sayyid
Sabiq
RASM
11. Kewajiban Kita Kepada Rasulullah SAW
( للْوُسَّ الر َوَْن اَنُبلاجَ)و
• Berdasarkan empat sikap tersebut:
▫ Membenarkan apa yang dikabarkannya
▫ Mentaati semua perintahnya
▫ Menjauhi semua yang dilarangnya
▫ Tidak dikatakan beribadah kecuali dengan
mengikuti syari’atnya
• Maka kita perinci kewajiban-kewajiban kita
kepada Rasulullah SAW
RASM
12. Mengimaninya (لهلب ُناَْْيلإلَا)
• Ini sudah sangat jelas tercantum dalam
syahadatain dan rukun iman
• Tanpa mengimani beliau SAW tentu saja
syahadat kita batal
• 61:10-11 syarat untuk mendapatkan pembebasan
dari siksa yang amat pedih adalah
▫ Beriman kepada Allah dan rasulNya
• Hadits kedua Arbain tentang Islam, Iman, dan
Ihsan
RASM
13. Mencintainya (ُهُتَّ بََ)ُم
• Cinta yang bukan sekedar simpati, curahan hati,
atau rindu, tapi sampai ke tingkat mesra (al-’isyqu)
– lihat kembali materi “Lawazimul Mahabbah”
• Sahabat Umar ra pernah berkata kepada Rasulullah
SAW bahwa Rasul adalah yang paling dicintai dari
segala sesuatu, kecuali dirinya.
• Rasul SAW meluruskannya,
ُهَدْنلع َنوُكََ َّ َّتََ ْمُكُدََََ ُنلمْؤُْ َاللسَْْن ْنلم لهْيَللِ َّ َّ ََََله
Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga
menjadikan aku lebih dicintai di sisinya dari
dirinya sendiri – HR. Ahmad)
14. Mengajarkan Mencintainya
• Rasulullah SAW mengajarkan kepada para
orang tua agar mengajarkan kepada anaknya 3
hal: mencintai nabi, mencintai keluarga nabi
(ahlul bait), dan membaca al-Qur’an
ثَلَث لالَصلخ ىَلَع ْمُكَدَالَْوَ اْوُبلَدَ:ََُو ،ْمُكليلبَن لَّ َُ ىَلَعلَّ
لآنْرُقْلا لةَاءَرلق ىَلعَو ،لهلتْيَب للَْهَ
Ajarilah anak-anak kalian tiga hal: mencintai
nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca
al-Qur’an. (HR. Dailami)
RASM
15. Mengagungkannya (ُهُمْيلظْعَ)ت
• Tentu penghormatan dan pengagungan yang tidak
melampaui batas seperti orang Nasrani terhadap
Isa AS
• Nabi SAW tidak suka jika ia datang terus para
sahabat pada berdiri untuk mencegah pengkultusan
• Tapi saat perbuatan itu dilakukan antar-sahabat
beliau tidak melarangnya
▫ Seperti saat Ka’ab bin Malik menemui Rasulullah
setelah taubatnya diterima (turun surat 9:117-118),
maka salah seorang sahabat (Thalhah bin Ubaidillah)
berdiri menyambutnya dan menjabat tangannya
mengucapkan selamat
16. Cara Imam Bukhari
• Cara Imam Bukhari menghormati Rasul adalah
tiap beliau mau menulis satu hadits, lebih
dahulu berwudhu, memakai pakaian yang bagus,
memakai wewangian, dan shalat 2 rokaat, baru
menulis satu hadits
• Imam Bukhari melakukannya setiap menulis
satu hadits
17. Memanggil Rasul
• Memanggil Nabi SAW dengan panggilan yang baik
(24:63)
• Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar mengutip
pendapat Syaikh Muhammad Rasyid Ridha
terhadap ayat ini, yakni menganjurkan untuk
mengartikan kata “ْلُق” dalam al-Qur’an dengan
“Katakanlah, ya Rasulullah” bukan “Katakanlah, ya
Muhammad”
• Allah SWT tidak pernah memanggil Nabi SAW
dengan Muhammad, tetapi dengan gelarnya:
▫ 5:41,67 ُولُسَّ الر اََََُّْ اَْ
▫ 33:1,28,59, 66:1 ُّ لالن َّب اََََُّْ اَْ
18. Tidak Mendahuluinya
• Termasuk penghormatan adalah tidak
mendahului as-Sunnah dalam berpendapat
• Surat Al-Hujurat berisi akhlak kita kepada Nabi
SAW
▫ 49:1 tidak mendahului Allah dan RasulNya
▫ 49:2 tidak meninggikan suara lebih dari suara
Nabi SAW
▫ 49:4 tidak memanggil Nabi ketika beliau sedang
di kamar
19. Nganggep “Teman”
• Orang-orang yang sudah teracuni oleh Orientalis, di
antara mereka disebut sebagai cendekiawan
Muslim, sering memposisikan Nabi SAW seperti
kepada “teman”nya sendiri
▫ Seperti manusia pada umumnya, sehingga tidak
menganggap as-Sunnah sebagai suatu sumber hukum,
bahkan dianggap “bisa saja salah”
• Seorang “cendekiawan Muslim” bersaksi di depan
Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pembela
penggugat UU Penodaan Agama berpendapat
bahwa kesalahan Lia Eden sama dengan kesalahan
Muhammad menyamakan Rasulullah SAW
dengan Lia Eden?
RASM
20. Membelanya (ُهُرْْلِْعَتَو ُهُتَرْصُن)
• Jika ada yang mengancam atau menghinanya kita wajib
membelanya
• Contoh para sahabat di Perang Uhud
▫ Ummu Imarah (Nusaibah binti Ka’ab) beserta suami dan
anaknya melindungi Rasul ketika beliau SAW hendak dibunuh
oleh Ibnu Qumai’ah
▫ Ziyad bin Sakan beserta 5 orang Anshar, kemudian disusul 11
orang Anshar lainnya melindungi Rasul hingga syahid
▫ Thalhah bin Ubaidillah sampai pingsan, hampir meninggal, tapi
hidup kembali sehingga disebut Asy-Syahidul Hayy (syahid yang
hidup)
• Mereka diabadikan Allah dalam 3:146
• Abdul Qayyum (Pakistan sekarang) akhirnya membunuh
penghina Rasul karena beberapa kali persidangan si penghina
Rasul itu tetap saja tidak mau sadar
21. Tidak Mau Menolong?
• Jika tidak ada yang mau menolong Rasul, maka
Allah sendiri yang akan menolongnya (9:40)
▫ Rasul SAW malah diusir dari Mekkah
▫ Direncanakan untuk dibunuh
• Allah menolongnya dengan memberikan
perlindungan Gua Tsur, sarang laba-laba,
burung yang bersarang di mulut gua, dan
ketenangan dalam gua
• 61:14 Nabi Isa berkata: لَّ اّلل ََللِ يلراَصْنََ ْنَم
RASM
22. Mencintai Pecintanya ( َّ بََََ ْنَم ُةَّ بََُمُه )
• Di antara kesalahan fatal Syi’ah: menghina sebagian
besar sahabat
• Padahal para sahabat adalah pembela dan pecinta Rasul
SAW sudah seharusnya kita pun harus mencintai
mereka
• Para ulama memiliki adab agar dalam menyebut nama
sahabat diikuti oleh doa “radhiyaallahu ‘anh” (semoga
Allah meridhoinya)
• Dilarang membicarakan pertentangan antar-sahabat
dengan menganggap mereka lebih rendah dari diri kita
• 48:29 Allah memuji orang yang bersama Rasul, dulu dan
seterusnya
RASM
23. Menghidupkan Sunnahnya ( َّ نُس ُاءَيَْلِلهلت )
• Pada saat ini menghidupkan sunnah banyak
tantangannya, karena banyak sunnah yang
sudah terkubur, baik sunnah yang besar
maupun sunnah yang kecil-kecil
• Bagaimana kita makan, minum, tidur,
bertetangga, bertamu, dll?
• Apakah kita selalu MENDAHULUKAN YANG
KANAN kalau melakukan kebaikan?
• Ini nampak sepele, padahal ini sunnah Rasul
24. Dipecat dari Golongan Nabi
• Nabi SAW memecat orang yang membenci sunnah
Nabi
لم َسْيَلَف لن َِّتُس ْنَع ََّ لغَر ْنَمَفلن
Siapa yang membenci sunnahku maka bukan
termasuk golonganku (HR. Bukhari-Muslim)
• Orang-orang yang menyeru kepada as-Sunnah
banyak yang meninggalkan sunnah yang lain, yakni
dalam cara menyeru manusia (lihat buku
Merambah Jalan Sunnah secara Kaffah)
• Mudah membid’ahkan, bahkan men-zindiq-kan
para ulama yang shalih
RASM
25. Memperbanyak Shalawat Kepadanya
( لاتَوَلَّ الص ُارَثْكلِ)
• Nabi memang ma’shum (terjaga dari kesalahan)
dan sudah diampuni seluruh dosanya yang
lampau maupun yang akan datang, tapi kita
diperintahkan untuk memperbanyak shalawat
kepadanya
• Shalawat adalah
▫ Ungkapan rasa cinta (begitulah cinta, sering
menyebut nama yang dicintai)
▫ Doa ibadah
26. Perintah Bershalawat
• 33:56 Allah SWT memerintahkan untuk
bershalawat kepada Nabi SAW, karena DiriNya
pun bershalawat kepadanya, dan malaikat pun
begitu
▫ Allah shalawatNya adalah dengan memberi
rahmat
▫ Malaikat memintakan ampunan
▫ Mu’minin berdoa
27. Hadits-hadits tentang Shalawat (Riyadhush
Shalihin bab Shalawat atas Rasulullah SAW)
َع اَ
لِب لهْيَلَع َُّ اّلل ىَّ لَص ًة َلَص َّ يَلَع ىَّ لَص ْنَماًرْش
"Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat, maka Allah
akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan sebab sekali
shalawat tadi." (Riwayat Muslim)
َص َّ يَلَع ْمُهُرَثْكََ لةَامَيلْقلا َمْوَْ لِب لالن َّاس ََلَْوًَة َل
"Seutama-utama manusia bagiku pada hari kiamat ialah orang yang
terbanyak bacaan shalawatnya padaku,” (HR. Tirmidzi)
َقللُخ ليهلف لةَعُمُْْلا َمْوَْ ْمُكلامَّ ََْ للَضْفََ ْنلم َّ نلُِةَخَّْْ الن ليهلفَو َضلبُق ليهلفَو ُمَآدليهلفَو
َّ نلإَف ليهلف لة َلَّ الص ْنلم َّ يَلَع واُرلثْكَأَف ُةَقْعَّ الصَّ يَلَع ةَةوُرْعَم ْمُكَت َلَص
"Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama ialah hari Jum'at, di
hari Jum’at diciptakan Adam, ditiup sangkakala, penghancuran alam, maka
perbanyakkanlah membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab
sesungguhnya bacaan shalawatmu itu ditunjukkan kepadaku." (HR. Abu
Dawud)
RASM
28. Mengikuti Manhajnya (لهلجََْنَم ُاعَبلتل)ا
• 5:48 setiap umat diberikan dua hal
▫ Syir’ah (aturan, syari’ah)
▫ Minhaj (jalan untuk menegakkan syari’ah)
• Keduanya ada di tangan umat Islam
• Sirah Nabi memberikan panduan (minhaj)
bagaimana menegakkan syari’ah
• Untuk lebih memahami tahapan demi
tahapannya lihat buku Manhaj Haraki dalam
Sirah Nabawi oleh Munir Al-Ghadhban
29. Tidak Bingung
• Ketika Rasulullah SAW hendak memperbaiki
masyarakat yang rusak, beliau SAW bingung
(93:7)
• Kemudian Allah menurunkan wahyu tahapan
demi tahapan, dan akhirnya mencapai
kemenangan
• Dengan minhaj ini, siapa yang ingin
menegakkan syari’ah tidak bingung, akrena ada
rambu-rambu yang telah dicanangkan Rasul
(3:31, 59:7)
RASM
30. Mewarisi Risalahnya (لهلتَلاَسلر ُةَثاَرَ)و
• Setiap Muslim wajib menjadi DA’I sesuai dengan
kemampuannya
• Di antara da’i itu adalah ulama (35:28)
▫ Hamba Allah
▫ Paling takut kepada Allah
• Kenapa ulama paling takut kepada Allah?
• Karena ilmunya Rasul SAW bersabda
َو لَّ اّلللب ْمَُُمَلْعَََل لّنلِ لَّ اّللَوَفًةَيْشَخ ُهَل ْمُهُّدَشََ
Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar paling
mengetahui Allah dan paling takut kepadaNya
(HR. Bukhari-Muslim)
31. Pewaris Para Nabi
لاءَيلبْنَْاَل ُةَثَرَو َاءَمَلُْعلا َّ نلَِو
Sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi (HR.
Bukhari-Muslim)
• Kenapa disebut pewaris para Nabi?
• Karena para Nabi tidak mewariskan harta atau
uang, tetapi mewariskan ilmu
• Siapa yang mengambil ilmunya para Nabi, maka
berarti ia telah mewarisi mereka
RASM