SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
MAKALAH STATISTIKA

                       ANALISA KORELASI PEARSON (PPM)



                                      Disusun Oleh :

                                     KELOMPOK 3

                   HUSNUL HIDAYAT                  NIM : 201111031


                   FERI CHANDRA                    NIM : 201111004


                   WAHYU AKBAR A.                  NIM : 201111018


                   IRMAN                           NIM : 201111016


                   HENDRA YOGI A.R.                NIM : 201111001




                                    PROGRAM STUDI

                      BUDIDAYA PERKEKEBUNAN KELAPA SAWIT

               POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI

                                          2012


Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                       Page 1
KORELASI PEARSON



A. Pengertian
          Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk
  mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua variabel. Dua variabel dikatakan
  berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya,
  baik dalam arah yang sama atau pun arah yang sebaliknya. Harus diingat bahwa nilai
  koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut tidak
  saling berhubungan. Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat
  namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier.
  Koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non
  linier. Harus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak
  selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat.


B. Manfaat Korelasi Pearson
          Mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk
  interval dan ratio.


C. Koefisien Korelasi
       Korelasi dinyatakan dalam % keeratan hubungan antar variabel yang dinamakan dengan
  koefisien korelasi, yang menunjukkan derajat keeratan hubungan antara dua variabel dan arah
  hubungannya (+ atau -).


D. Batas-Batas Koefisien Korelasi
       Nilai koefisien korelasi berkisar antara –1 sampai dengan +1. Kriteria pemanfaatannya
  sebagai berikut:
    1. Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu semakin besar
       nilai variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y atau semakin kecil nilai
       variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y. Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi
       hubungan yang linier negatif, yaitu semakin besar nilai variabel X maka semakin kecil
       nilai variabel Y atau semakin kecil nilai variabel X maka semakin besar pula nilai
       variabel Y .
    2. Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y.



  Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                              Page 2
3. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan linier sempurna,
        berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke angka 0 (nol) maka garis
        makin tidak lurus. Batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut :
         a. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah.
         b. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah.
         c. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat.
         d. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat.
         e. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali.
         f. 1.00 berarti korelasinya sempurna.


  E. Asumsi
           Asumsi untuk analisis korelasi adalah sebagai berikut :
   1.      Sampel data berpasangan (x, y) berasal dari sampel acak dan merupakan data
        kuantitatif.
   2.      Pasangan data (x, y) harus berdistribusi normal.
  Harus diingat bahwa analisis korelasi sangat sensitif terhadap data pencilan (outliers). Asumsi
  bisa dicek secara visual dengan menggunakan:
   1.      Boxplots, histograms & univariate scatterplots untuk masing-masing variable
   2.      Bivariate scatterplots, Apabila tidak memenuhi asumsi misalnya data tidak
        berdistribusi normal (atau ada nilai data pencilan), kita bisa menggunakan korelasi
        Spearman (Spearman rank correlation), korelasi untuk analisis non-parametrik.


F. Koefisien Determinasi
           Koefisien korelasi, r, hanya menyediakan ukuran kekuatan dan arah hubungan linier
  antara dua variabel. Akan tetapi tidak memberikan informasi mengenai berapa proporsi
  keragaman (variasi) variabel dependen (Y) yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh
  hubungan linier dengan nilai variabel independen (X). Koefisien Determinasi bisa
  didefinisikan sebagai nilai yang menyatakan proporsi keragaman Y yang dapat
  diterangkan/dijelaskan oleh hubungan linier antara variabel X dan Y. Untuk menentukan
  besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien
  determinan sebagai berikut :
  KP = r2 x 100%
  dimana :
  KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan)


  Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                              Page 3
r adalah koefisien korelasi
G. Analisis Korelasi Pesrson (PPM)
          Berikut adalah sebuah contoh kasus : Ingin diketahui hubungan antara pemberian
  pupuk bokashi cair (cc) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery selama dua
  bulan. Peneliti mengambil sampel sebanyak 12 tanaman, dengan taraf signifikansi (α = 0.05),
  data sebagai berikut :

                  Tabel 1. Data

                      Sampel Bibit       Dosis (X)        Pertumbuhan (Y)
                           1                10                    5
                           2                15                    7
                           3                15                    8
                           4                20                   11
                           5                25                   14
                           6                20                   10
                           7                10                    4
                           8                10                    5
                           9                25                   16
                          10                20                    9
                          11                25                   14
                          12                30                   21
                        Jumlah             225                  124




  Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                       Page 4
Pertanyaan :
 1. Berapakah besar hubungan variabel X dan Y ?
 2. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) variabel X dengan Y ?
 3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara pemberian pupuk bokashi dengan
     pertumbuhan bibit ?




    Jawab :

    a) Hipotesis bentuk kalimat :

      Ha : Terdapat hubungan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan bibit.

      H0 : Tidak terdapat hubungan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan
         bibit.

    b) Hipotesis dalam bentuk statistik:

        Ha: r   ≠0

        H0 : r = 0

   c) Tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi :

     Tabel 2. Tabel Penolong

       No.           X              Y             X2            Y2            XY
      1              10              5               100            25              50
      2              15              7               225            49             105
      3              15              8               225            64             120
      4              20             11               400           121             220
      5              25             14               625           196             350
      6              20             10               400           100             200
      7              10              4               100            16              40
      8              10              5               100            25              50
      9              25             16               625           256             400
      10             20              9               400            81             180
      11             25             14               625           196             350
      12             30             21               900           441             630
                                                2             2
                  ∑ X = 225      ∑ Y = 124   ∑ X = 4.725   ∑ Y = 1.570    ∑ XY = 2.695



Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                      Page 5
d) Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus sebagai berikut :



                         n.( ∑ XY ) − ( ∑ X ).( ∑Y )
         r=
                {n.∑X        2
                                               }{
                                 − ( ∑ X ) . n.∑Y 2 − ( ∑Y )
                                           2                          2
                                                                          }
                                 12.( 2.695) − ( 225).(124 )
        r=
               {(12).(4.725) − (225) }{(12).(1.570) − (124) }.
                                      .         2                                2


                             32.340 − 27.900                                     4.440
        r=                                                          =
               {56.700 − 50.625}.{18.840 −15.376}                             {6.075}.{3.464}
                     4.440              4.440
        r=                         =            = 0,97
               21.043.800              4.587,35


   Jadi hubungan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan bibit kelapa sawit di
   prenursery sebesar (r = 0,97) tergolong sangat kuat (jawaban no. 1)


e) Menentukan besarnya sumbangan (koefisien diterminan koefisien penentu) variabel X
   terhadap variabel Y dengan rumus :
        KP = r 2 .100% = 0,97 2 .100% = 94,09%

   Artinya : Pengaruh pemberian pupuk bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di
   prenursery sebesar 94,09% dan sisanya 5,91% ditentukan oleh variabel lain (jawaban no.2)


f) Menguji signifikansi dengan rumus thitung sebagai berikut ini :
                     r n −2          0,97 12 − 2            3,067
        t hitung =               =                      =         = 51,98
                      1 −r   2
                                       1 − 0,97     2       0,059



   Kaidah pengujian :
                                      Jika thitung ≥ dari ttabel maka signifikan
                                      Jika thitung ≤ dari ttabel maka tidak signifikan
        Berdasarkan perhitungan diatas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 yaitu
   db = n – 2 <=> 12 – 2 = 10, sehingga didapat nilai dari t tabel = 1,812 ternyata thitung > dari
   ttabel yaitu 51,98 > 1,812.




Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                                  Page 6
Kesimpulannya adalah korelasi variabel X dengan Y atau hubungan pemberian pupuk
   bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery adalah signifikan (jawaban
   no.3)
                                     Daftar Pustaka



http://eprints.undip.ac.id/6608/1/Korelasi_Product_Moment.pdf

http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf

http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/analisa-korelasi-pearson.html diakses 26 Mei 2012

www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm

www.statistikolahdata.com/2010/11/korelasi-pearson.html




Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                        Page 7
Kesimpulannya adalah korelasi variabel X dengan Y atau hubungan pemberian pupuk
   bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery adalah signifikan (jawaban
   no.3)
                                     Daftar Pustaka



http://eprints.undip.ac.id/6608/1/Korelasi_Product_Moment.pdf

http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf

http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/analisa-korelasi-pearson.html diakses 26 Mei 2012

www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm

www.statistikolahdata.com/2010/11/korelasi-pearson.html




Analisa Korelasi Pearson (PPM)                                                        Page 7

Contenu connexe

Tendances

Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
Dia Cahyawati
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
guest027789
 

Tendances (20)

11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)
 
Teknik korelasi product moment
Teknik korelasi product momentTeknik korelasi product moment
Teknik korelasi product moment
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)
 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Makalah Korelasi
Makalah KorelasiMakalah Korelasi
Makalah Korelasi
 
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 

Similaire à Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)

PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
titamitandha
 
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
Eko Siswanto
 
ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1
ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1
ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1
Fransiska Puteri
 
Metode Respon Surface
Metode Respon SurfaceMetode Respon Surface
Metode Respon Surface
guest35d07b
 
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
sholikhankanjuruhan
 

Similaire à Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm) (20)

Kelompok Ganjil.pptx
Kelompok Ganjil.pptxKelompok Ganjil.pptx
Kelompok Ganjil.pptx
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
 
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1
ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1
ITP UNS SEMESTER 2 Regresi dan korelasi linier 1
 
Metode Respon Surface
Metode Respon SurfaceMetode Respon Surface
Metode Respon Surface
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
Bab 14 Regresi Berganda.ppt
Bab 14 Regresi Berganda.pptBab 14 Regresi Berganda.ppt
Bab 14 Regresi Berganda.ppt
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 

Plus de Feri Chandra (10)

Two way anava
Two way anavaTwo way anava
Two way anava
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
 
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasAnalisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
 
Konservasi Tanah Berpasir
Konservasi Tanah BerpasirKonservasi Tanah Berpasir
Konservasi Tanah Berpasir
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Al qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslimAl qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslim
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)

  • 1. MAKALAH STATISTIKA ANALISA KORELASI PEARSON (PPM) Disusun Oleh : KELOMPOK 3 HUSNUL HIDAYAT NIM : 201111031 FERI CHANDRA NIM : 201111004 WAHYU AKBAR A. NIM : 201111018 IRMAN NIM : 201111016 HENDRA YOGI A.R. NIM : 201111001 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEKEBUNAN KELAPA SAWIT POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI 2012 Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 1
  • 2. KORELASI PEARSON A. Pengertian Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua variabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama atau pun arah yang sebaliknya. Harus diingat bahwa nilai koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut tidak saling berhubungan. Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier. Koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non linier. Harus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat. B. Manfaat Korelasi Pearson Mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan ratio. C. Koefisien Korelasi Korelasi dinyatakan dalam % keeratan hubungan antar variabel yang dinamakan dengan koefisien korelasi, yang menunjukkan derajat keeratan hubungan antara dua variabel dan arah hubungannya (+ atau -). D. Batas-Batas Koefisien Korelasi Nilai koefisien korelasi berkisar antara –1 sampai dengan +1. Kriteria pemanfaatannya sebagai berikut: 1. Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu semakin besar nilai variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y atau semakin kecil nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y. Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu semakin besar nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y atau semakin kecil nilai variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y . 2. Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y. Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 2
  • 3. 3. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan linier sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke angka 0 (nol) maka garis makin tidak lurus. Batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut : a. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah. b. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah. c. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat. d. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat. e. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali. f. 1.00 berarti korelasinya sempurna. E. Asumsi Asumsi untuk analisis korelasi adalah sebagai berikut : 1. Sampel data berpasangan (x, y) berasal dari sampel acak dan merupakan data kuantitatif. 2. Pasangan data (x, y) harus berdistribusi normal. Harus diingat bahwa analisis korelasi sangat sensitif terhadap data pencilan (outliers). Asumsi bisa dicek secara visual dengan menggunakan: 1. Boxplots, histograms & univariate scatterplots untuk masing-masing variable 2. Bivariate scatterplots, Apabila tidak memenuhi asumsi misalnya data tidak berdistribusi normal (atau ada nilai data pencilan), kita bisa menggunakan korelasi Spearman (Spearman rank correlation), korelasi untuk analisis non-parametrik. F. Koefisien Determinasi Koefisien korelasi, r, hanya menyediakan ukuran kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variabel. Akan tetapi tidak memberikan informasi mengenai berapa proporsi keragaman (variasi) variabel dependen (Y) yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier dengan nilai variabel independen (X). Koefisien Determinasi bisa didefinisikan sebagai nilai yang menyatakan proporsi keragaman Y yang dapat diterangkan/dijelaskan oleh hubungan linier antara variabel X dan Y. Untuk menentukan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r2 x 100% dimana : KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan) Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 3
  • 4. r adalah koefisien korelasi G. Analisis Korelasi Pesrson (PPM) Berikut adalah sebuah contoh kasus : Ingin diketahui hubungan antara pemberian pupuk bokashi cair (cc) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery selama dua bulan. Peneliti mengambil sampel sebanyak 12 tanaman, dengan taraf signifikansi (α = 0.05), data sebagai berikut : Tabel 1. Data Sampel Bibit Dosis (X) Pertumbuhan (Y) 1 10 5 2 15 7 3 15 8 4 20 11 5 25 14 6 20 10 7 10 4 8 10 5 9 25 16 10 20 9 11 25 14 12 30 21 Jumlah 225 124 Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 4
  • 5. Pertanyaan : 1. Berapakah besar hubungan variabel X dan Y ? 2. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) variabel X dengan Y ? 3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan bibit ? Jawab : a) Hipotesis bentuk kalimat : Ha : Terdapat hubungan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan bibit. H0 : Tidak terdapat hubungan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan bibit. b) Hipotesis dalam bentuk statistik: Ha: r ≠0 H0 : r = 0 c) Tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi : Tabel 2. Tabel Penolong No. X Y X2 Y2 XY 1 10 5 100 25 50 2 15 7 225 49 105 3 15 8 225 64 120 4 20 11 400 121 220 5 25 14 625 196 350 6 20 10 400 100 200 7 10 4 100 16 40 8 10 5 100 25 50 9 25 16 625 256 400 10 20 9 400 81 180 11 25 14 625 196 350 12 30 21 900 441 630 2 2 ∑ X = 225 ∑ Y = 124 ∑ X = 4.725 ∑ Y = 1.570 ∑ XY = 2.695 Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 5
  • 6. d) Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus sebagai berikut : n.( ∑ XY ) − ( ∑ X ).( ∑Y ) r= {n.∑X 2 }{ − ( ∑ X ) . n.∑Y 2 − ( ∑Y ) 2 2 } 12.( 2.695) − ( 225).(124 ) r= {(12).(4.725) − (225) }{(12).(1.570) − (124) }. . 2 2 32.340 − 27.900 4.440 r= = {56.700 − 50.625}.{18.840 −15.376} {6.075}.{3.464} 4.440 4.440 r= = = 0,97 21.043.800 4.587,35 Jadi hubungan antara pemberian pupuk bokashi dengan pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery sebesar (r = 0,97) tergolong sangat kuat (jawaban no. 1) e) Menentukan besarnya sumbangan (koefisien diterminan koefisien penentu) variabel X terhadap variabel Y dengan rumus : KP = r 2 .100% = 0,97 2 .100% = 94,09% Artinya : Pengaruh pemberian pupuk bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery sebesar 94,09% dan sisanya 5,91% ditentukan oleh variabel lain (jawaban no.2) f) Menguji signifikansi dengan rumus thitung sebagai berikut ini : r n −2 0,97 12 − 2 3,067 t hitung = = = = 51,98 1 −r 2 1 − 0,97 2 0,059 Kaidah pengujian : Jika thitung ≥ dari ttabel maka signifikan Jika thitung ≤ dari ttabel maka tidak signifikan Berdasarkan perhitungan diatas, dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 yaitu db = n – 2 <=> 12 – 2 = 10, sehingga didapat nilai dari t tabel = 1,812 ternyata thitung > dari ttabel yaitu 51,98 > 1,812. Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 6
  • 7. Kesimpulannya adalah korelasi variabel X dengan Y atau hubungan pemberian pupuk bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery adalah signifikan (jawaban no.3) Daftar Pustaka http://eprints.undip.ac.id/6608/1/Korelasi_Product_Moment.pdf http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/analisa-korelasi-pearson.html diakses 26 Mei 2012 www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm www.statistikolahdata.com/2010/11/korelasi-pearson.html Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 7
  • 8. Kesimpulannya adalah korelasi variabel X dengan Y atau hubungan pemberian pupuk bokashi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery adalah signifikan (jawaban no.3) Daftar Pustaka http://eprints.undip.ac.id/6608/1/Korelasi_Product_Moment.pdf http://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/analisa-korelasi-pearson.html diakses 26 Mei 2012 www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm www.statistikolahdata.com/2010/11/korelasi-pearson.html Analisa Korelasi Pearson (PPM) Page 7