Makalah ini membahas tentang interferensi gelombang, yaitu interaksi antar gelombang yang dapat bersifat membangun atau merusak tergantung perbedaan fase gelombang. Interferensi terjadi ketika dua sumber cahaya koheren berinteraksi dan menghasilkan pola gelap dan terang. Syarat agar interferensi terbentuk adalah sumber cahaya harus koheren dan memiliki perbedaan fase yang konstan.
1. qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
MAKALAH MATA KULIAH GELOMBANG
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
“GELOMBANG INTERFERENSI”
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
Disusun oleh:
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
1. Berlianti Mandasari (
2. Azaliah Meizalla (
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
3. Rida Maianti (
4. Puspita Sari (
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
5. Dwi Agustine A. (
6. Revi Celviani (06091011037)
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
7. Fitriyana (06091011039)
8. Umar Komarudin (06091011041)
9. Fahjri Asrullah (
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
2. INTERFERENSI
Pengertian Interferensi
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya
adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Interferensi terjadi ketika dua atau beberapa gelombang berinteraksi satu
dengan lainnya, sementara difraksi terjadi ketika suatu gelombang melewati suatu
apertur (celah titik). Interaksi tersebut diakibatkan oleh prinsip superposisi. Baik
interferensi, difraksi, maupun prinsip superposisi merupakan konsep penting
untuk dipahami dalam upaya mengenali beberapa aplikasi gelombang.
Ketika dua gelombang berinteraksi, prinsip superposisi mengatakan bahwa
fungsi gelombang yang dihasilkan merupakan penjumlahan kedua fungsi
gelombang pembentuk itu masing masing. Fenomena ini umumnya merupakan
penjelasan tentang interferensi. Bayangkan suatu kasus dimana butir butir air
menetes ke dalam sebuah bak berisi air. Bila setiap tetes air menyentuk
3. permukaan air di bak, maka akan terbentuk gelombang melingkar di permukaan
air tersebut. Bila kita meneteskan air di tempat lain, maka tetesan itupun akan
membentuk suatu gelombang melingkar yang baru. Dan bila kedua kelombang
tersebut saling bertemu, akan terjadi saling tumpang tindih diantara kedua
gelombang tersebut. Pada titik titik dimana kedua gelombang tadi bertemu,
gelombang yang terjadi akan merupakan penjumlahan antara kedua gelombang
asalnya.
Interferensi merupakan sifat cahaya yang dapat diamati ketika perbedaan
gelombang cahaya dicampur bersamaan. Contoh interferensi adalah pelangi yang
kamu lihat dalam gelembung sabun, spektrum warna opal, dan kilauan warna dari
beberapa bulu burung. Di sebagian area pola interferensi, gelombang cahaya
berada dalam fase, dengan bukit dan lembah saling menguatkan, membentuk
daerah yang berkilau. Di daeah lain, di luar fase, dengan bukit dan lembah yang
berlawanan, membentuk daerah yang suram. Terdapat berbagai variasi cara untuk
memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang terang maupun daerah
suram, dan perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang gelombang
cahaya.
Interferensi menghasilkan gelombang yang berhimpit. Ketika dua bukit (titik
tertinggi) gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi gelombang yang lebih
besar. Ketika bukit sebuah gelombang dan lembah (titik terendah) gelombang
bertemu, gelombang saling mengapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah
disebut fase.
Syarat Kondisi Interferensi
1. Dua buah gelombang akan menghasilkan pola interferensi yang stabil jika
memiliki frekuensi yang sama.
2. Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fasa yang
bergantung waktu, sehingga I12 = 0.
3. Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen merah
berinterferensi dengan merah, biru dengan biru dst.
4. 4. Jika sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah hitam-putih.
5. Kedua sumber cahaya harus bersifat koheren (Kedua sumber cahaya
mempunyai beda fase,frekuensi dan amplitude sama)
6. Pola interferensi akan terlihat jelas, jika sumber memiliki amplitudo yang
hampir sama atau sama.
7. Daerah pusat dari pola terang atau gelap menunjukkan interferensi yang
konstruktif atau destruktif sempurna.
8. Sumber harus sefasa, atau memiliki beda fasa yang konstan, sehingga
disebut koheren, baik koheren ruang maupun koheren waktu.
9. Interferensi terjadi pada cahaya yang terpolarisasi linier atau polarisasi
lain, termasuk cahaya natural/alami (Hukum Fresnel-Arago)
Interferensi Gelombang
Jika kedua gelombang memiliki frekuensi sama dan pada setiap saat yang
sama memiliki arah simpangan yang sama pula. Adapun dua gelombang disebut
berlawanan fase, jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama, dan
pada setiap seal yang sama memiliki arah simpangan yang berlawanan.
Untuk mengamati interterensi dari dua buah gelombang dapat digunakan sebuah
tangki rink (ripple tank). Pertemuan kedua gelombang akan mengalami
interferensi, jika pertemunan kedua gelombang saling menguatkan, disebut
interfreusi maksimum atau interferensi konstruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada
titik pertemuan tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika pertemuan
gelombang saling melemahkan, disebut interferensi minimum atau interferensi
destruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua
gelombangnya berlawanan fase.
Interferensi konstruktif dua gelombang harmonik
5. Interferensi destruktif dua gelombang harmonik
Interferensi konstruktif terjadi jika kedua gelombang mempunyai fasa
yang sama sedangkan interferensi destruktif terjadi jika kedua gelombang
mempunyai beda fasa sebesar p.
Beda fasa dua gelombang yang bersuperposisi di suatu tempat dapat terjadi karena
perbedaan jarak tempuhnya meskipun pada sumbernya keduanya sefasa.
6. Bila beda fasa dua gelombang di suatu tempat terjadi karena perbedaan
panjang lintasan yang ditempuh oleh masing-masing gelombang, maka
M adalah bilangan bulat 0,1,2,...
Agar interferensi konstruktif/destruktif dapat terjadi terus menerus di suatu
tempat, maka sumber-sumber gelombangnya harus menghasilkan gelombang
yang koheren.
Dua gelombang dikatakan koheren jika beda fasanya tetap
Interferensi Cahaya
Interferensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar
hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya
harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase
tetap. Warna-warni pelangi menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari adalah
gabungan gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Akan
tetapi warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burng merah dan
burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan. Tetapi karna terjadi interferensi
konstruktif dan distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis.
Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu
adalah gelombang.
Cahaya juga merupakan gelombang (yaitu gelombang EM) sehingga
prinsip superposisi linear juga berlaku pada cahaya. Fenomena interferensi
(konstruktif dan destruktif) juga dapat ditemui pada gelombang cahaya.
7. Untuk menghasilkan dua gelombang yang sefasa (koheren), digunakan satu
sumber cahaya monokromatik yang dilewatkan pada dua celah sempit.
Ketika kedua gelombang yang berpadu sefase (beda fase 0, 2��� , 4 ��� ,..../ 0,
��� , 2 ��� , 3 ��� ,....) maka yang terjadi adalah interferensi konstruktif9 saling
menguatkan) dan gelombang memiliki amplitudo maksimum. Sedangkan ketika
gelombang yang berpadu berlawanan fase ( beda fase: ��� , 3 ��� , 5 ��� , .../ ½ ��� , 1 ½
��� ,...) maka yang terjadi adalah interferensi destruktif ( saling melemahkan) an
gelombang memiliki amplitudo nol.
Layar Intensitas cahaya di P adaah resultan
intensitas cahaya datang dari S1 dan S2.
P
y
Lintasan S1P lebih pendek
S1 daripada lintasan S2P.
o
d Selisihnya disebut beda
Sumber S2 R lintasan.
cahaya Q Apabila S2P dipotong di titik R
maka lintasan S1P= RP
L S2P- S1P = S2R
Sudut OQP = sudut S2 S1R karena di depan sudut adlah 90° (sama)
sehingga nya juga sama.
Interferensi maksimum terjadi jika fase sama, karena sefase maka ini
terjadi pada pita terang ( interferensi konstruktif) sehingga beda
lintasannya;
n= 0, 1,2,3,...
8. Interferensi minimum terjadi jika berlawana fase (Destruktif) atau beda
lintasannya ½ , 1 ½ , 2 ½ ,...
n = ½ , 1 ½ , 2 ½ ,...
Jarak pita terang dan gelap ke ke-n ke terang pusat
Untuk pita terang Untuk pita gelap
, sin ≈ tan ≈