Dokumen tersebut membahas upaya-upaya penanggulangan dan pencegahan bencana alam. Terdapat berbagai macam bencana alam seperti tsunami, banjir, longsor, dan gunung meletus yang disebabkan oleh faktor alam maupun manusia. Upaya penanggulangannya meliputi mitigasi, menempatkan korban di tempat aman, membentuk tim tanggap darurat, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Sedangkan upaya penceg
1. Senin, 31 Oktober 2011
UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN BENCANA ALAM
BAB 1
BENCANA ALAM
A. Macam-macam Bencana Alam
Definisi bencana yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam,
manusia atau keduanya yang mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana, dan fasilitas umum serta menimbulkan
gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Bencana alam adalah salah satu faktor yang bisa mengakibatkan rusaknya
lingkungan hidup. Bencana alam bila dilihat dari penyebabnya, dapat dibedakan sedikitnya
menjadi tiga jenis, yaitu geologis, klimatologis, dan ekstra-terestial. Berikut adalah macam-
macam bencana alam yang terjadi di Indonesia, diantaranya :
Tsunami
Banjir
Kebakaran
Longsor
Gunung Berapi
Kekeringan
Abrasi
B. Sebab-sebab Terjadinya Bencana Alam
2. Begitu banyak bencana yang terjadi di Indonesia, dan ditinjau dari sudut
penyebab terjadinya semua bencana tersebut secara umum terbagi menjadi dua yaitu,
akibat ulah manusia dan alam itu sendiri.
Perhatikan tabel berikut !
Penyebab Bencana yang
Disebabkan oleh …
Bencana ditimbulkan
Membuang sampah sembarangan,
Penebangan hutan,
Manusia Banjir
Membangun pemukiman di daerah resapan air,
Pembakaran hutan
Longsor Penambangan, Penebangan hutan,
Abrasi Penambangan
Adanya gangguan impulsif terhadap air laut yang disebab
Alam Tsunami oleh adanya gempa bumi, landslide (longsor) yang terjadi
dalam laut
Banjir Hujan terus menerus
Kekeringan Musim kemarau berkepanjangan
Longsor Rusaknya hutan sebagai penyangga
Endapan magma yang berada di dalam perut bumi di doro
Gunung Meletus
oleh gas yang bertekanan tinggi
Kebakaran Terjadinya gesekan antar batang pohon yang kering
Angin yang bertiup di atas lautan yang menimbulkan
Abrasi gelombang dan arus laut sehingga mempunyai kekuatan
untuk mengikis daerah pantai
Impulsif = tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu
Abrasi = proses pengikisan laut oleh gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak
BAB II
3. UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN
BENCANA ALAM
Kerusakan lingkungan semakin hari semakin terlihat jelas. Perlu kitanya kita
memikirkan upaya apa saja yang akan kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan kita agar
terciptanya K3 (ketertiban, kebersihan, dan keindahan). Langkah awal melakukan perbaikan
dapat dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan lingkungan sekitar kita dahulu, baru
kemudian lingkup nasional.
A. Upaya-upaya Penanggulangan Bencana Alam
Mitigasi
Mitigasi dapat juga diartikan sebagai penjinak bencana alam, dan pada prinsipnya
mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat persiapan fisik, maupun non-fisik dalam
menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat berupa penataan ruang kawasan bencana
dan kode bangunan, sedangkan persiapan non-fisik dapat berupa pendidikan tentang bencana
alam.
Menempatkan Korban di Suatu Tempat yang Aman
Menempatkan korban di suatu tempat yang aman adalah hal yang mutlak diperlukan.
Sesuai dengan deklarasi Hyogo yang ditetapkan pada Konferensi Dunia tentang
Pengurangan Bencana, di Kobe, Jepang, pertengahan Januari 2005 yang lalu. Berbunyi :
“Negara-negara mempunyai tanggung jawab utama untuk melindungi orang-orang dan
4. harta benda yang berada dalam wilayah kewenangan dan dari ancaman dengan memberikan
prioritas yang tinggi kepada pengurangan resiko bencana dalam kebijakan nasional, sesuai
dengan kemampuan mereka dan sumber daya yang tersedia kepada mereka”.
Membentuk Tim Penanggulangan Bencana
Memberikan Penyuluhan-penyuluhan
Merelokasi Korban Secara Bertahap
Akibat kompleknya permasalahan pascabencana, maka dibuatlah panduan internasional
mengenai prinsip-prinsip perlindungan pengungsi. Sebagai contoh, misalnya pasal 18 ayat (2)
, Pasal 23 dinyatakan setiap manusia memiliki hak atas pendidikan ayat (1) dan pada ayat (2)
dan masih banyak lagi pasal lain yang menekankan perlunya ditindaklanjuti pemberian
perlindungan terhadap para pengungsi, baik yang disebabkan oleh bencana alam atau ulah
manusia, termasuk konflik bersenjata atau perang.
B. Upaya-Upaya Pencegahan Bencana Alam
Membuat Pos Peringatan Bencana
Salah satu upaya yang keudian dapat diupayakan adalah dengan mendirikan pos
peringatan bencana, pos inilah yang nantinya menentukan warga masyarakat bisa kembali
menempati tempat tinggalnya atau tidak.
Membisaakan Hidup Tertib dan Disiplin
5. Perlu pola hidup tertib, yaitu dengan menegakkan peraturan-peraturan yang berhubungan
dengan pelestarian lingkungan hidup. Asal masyarakat menaatinya, berarti setidaknya kita
telah berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Masyarakat juga harus disiplin.
Memberikan Pendidikan tentang Lingkungan Hidup
Faktor ini telah dipertegas dalam Konferensi Dunia tentang Langkah Pengurangan
Bencana Alam, yang diselenggarakan lebih dari stu dasawarsa silam, 23-27 Mei 1994 di
Yokohama, Jepang. Forum ini, pada masa itu merupakan forum terbesar tentang bencana
alam yang pernah diselenggarakan sepanjang sejarah. Tercatat lebih dari 5.000 peserta hadir
yang berasal dari 148 negara.
KESIMPULAN
Dalam upaya-upaya penanggulangan bencana, kita dituntut harus mengerti situasi dan
kondisi yang terjadi dan yang akan terjadi. Di saat bencana mulai terasa kita harus tanggap,
dan di saat bencana sedang terjadi kita pun harus cepat, diusahakan agar korban dapat
diminimalisir.
Selain itu ilmu pengetahuan pun penting untuk dipelajari, terlebih dalam hal ini
pendidikan lingkungan hidup lebih dikedepankan. Agar kita dapat memberikan penyuluhan-
penyuluhan kepada para warga yang belum mengerti sepenuhnya tentang pendidikan
lingkungan hidup.