SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
MAKALAH 
BENTUK-BENTUK NEGARA DAN BENTUK-BENTUK 
PEMERINTAHAN 
Oleh : 
Bimo Satrio Wiguno (2123001) 
Garnis S. Mitafahrani (2123075) 
Riva Alvionita Arianto (2123057) 
Rizky Nurfadilah (2123015) 
Umy Masruroh (2123007) 
D3 MANAJEMEN INFORMATIKA 
POLITEKNIK POS INDONESIA 
BANDUNG 
2014
KATA PENGANTAR 
Dengan mengucapkan alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas 
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan 
Kewarganegaraan dan Pancasila dengan judul “Bentuk-Bentuk Negara dan Bentuk -Bentuk 
Pemerintahan” tepat pada waktu yang telah ditetapkan. 
Dalam perancangan dan penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 
1. Bapak Beni Barliansyah selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila. 
2. Bapak Mubassiran, S.Si., M.T. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika. 
3. Seluruh dosen jurusan Manajemen Informatika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan 
wawasan yang berguna bagi penulis. 
4. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan 
dorongan moril maupun materil serta doa. 
5. Teman-teman di jurusan Manajemen Informatika, yang banyak memberikan semangat dan 
dukungan. 
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi bagi 
pembaca pada umumnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar 
penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik. 
Bandung, 11 Oktober 2014 
Penulis,
1. SISTEM PEMERINTAHAN 
Sistem pemerintahan berasal dari dua kata, yaitu : sistem, dan pemerintahan. Kata sistem 
merupakan terjemahan dari kata system (bahasa inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, 
atau cara. 
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi, suatu 
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau 
keseluruhan yang kompleks atau utuh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sistem 
mempunyai 3 pengertian, yaitu : 
1. Sistem berarti seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk 
suatu totalitas. 
2. Sistem berarti susunan pandangan, teori, asas yang teratur. 
3. Sistem berarti metode. 
Pengertian sistem menurut beberapa ahli, antara lain : 
A. W.J.S. Poerwadarminta 
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian (alat) yang bekerja bersama-sama untuk 
melakukan suatu maksud. 
B. Sumatri 
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan 
suatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, 
maka mksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi, atau setidak-tidaknya sistem yang 
telah terwujud akan mendapat gangguan. 
C. Prajudi 
Sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain 
menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari 
suatu usaha atau urutan. 
Dalam sistem terkandung unsur-unsur antara lain : 
a. Seperangkat elemen, komponen, dan bagian 
b. Saling berkaitan dan tergantung 
c. Kesatuan yang terintegrasi (terkait dan menyatu) 
d. Memiliki peranan dan tujuan tertentu 
Sedangkan pemerintahan berasal dari kata perintah atau pemerintah. Dalam Kamus Besar 
Bahasa Indonesia kata perintah, pemerintah, dan pemerintahan dapat dijelaskan secara lengkap. 
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu. 
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau negara. 
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
Dalam arti luas pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan 
legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan 
penyelenggaraan negara. Sedangkan dalam arti sempit pemerintahan adalah perbuatan 
memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif eserta jajarannya dalam rangka mencapai 
tujuan penyelenggaraan negara. 
Pengertian pemerintahan menurut para ahli, antara lain : 
A. Austin Ranney 
Pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintahan, yaitu proses membuat dan menegakkan 
hukum dalam suatu negara. 
B. Kooiman 
Pemerintahan adalah proses interaksi antara berbagai aktor dalam pemerintahan dan sekelompok 
sasaran atau berbagai individu masyarakat. 
C. Offe 
Pemerintahan merupakan hasil dari tindakan administratif dalam berbagai bidang. 
1. Sistem Pemerintahan Monarki (kerajaan) 
Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos (μονος) yang berarti satu, dan archein (αρχειν) yang 
berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang penguasa 
monarki. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun ke- 
19, terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 dalam abad ke-20. Sedangkan 
pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Suatu bentuk pemerintahan 
yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan umum. 
Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai penguasa monarki yang mutlak dan selebihnya 
terbatas kepada sistem konstitusi. 
Perbedaan di antara penguasa monarki dengan presiden sebagai kepala negara adalah penguasa 
monarki menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya memegang jabatan ini 
untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-negara federasi seperti Malaysia, penguasa monarki 
atau Yang dipertuan Agung hanya berkuasa selama 5 tahun dan akan digantikan dengan penguasa 
monarki dari negeri lain dalam persekutuan. Pada zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak 
ada lagi dan kebanyakannya adalah monarki konstitusional, yaitu penguasa monarki yang dibatasi 
kekuasaannya oleh konstitusi. 
Monarki demokratis berbeda dengan konsep penguasa monarki yang sebenarnya. Pada kebiasaannya 
penguasa monarki itu akan mewarisi tahtanya. Tetapi dalam sistem monarki demokratis, tahta penguasa 
monarki akan bergilir-gilir di kalangan beberapa sultan. Malaysia misalnya, mengamalkan kedua sistem 
yaitu kerajaan konstitusional serta monarki demokratis. 
Bagi kebanyakan negara, penguasa monarki merupakan simbol kesinambungan serta kedaulatan 
negara tersebut. Selain itu, penguasa monarki biasanya ketua agama serta panglima besar angkatan 
bersenjata sebuah negara. Contohnya di Malaysia, Yang Dipertuan Agung merupakan ketua agama Islam, 
sedangkan di Britania Raya dan negara di bawah naungannya, Ratu Elizabeth II adalah Gubernur Agung 
Gereja Inggris. Meskipun demikian, pada masa sekarang ini biasanya peran sebagai ketua agama tersebut 
adalah bersifat simbolis saja.
Selain penguasa monarki, terdapat beberapa jenis kepala pemerintahan yang mempunyai bidang 
kekuasaan yang lebih luas seperti Maharaja dan Khalifah. [1] 
Sistem pemerintahan monarki merupakan sistem tertua didunia. Pengertian sistem pemerintahan 
monarki menurut para ahli, yaitu : 
1. Menurut Garner, sistem pemerintahan monarki menyatakan bahwa setiap pemerintahan yang 
didalamnya menerapkan kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada seseorang tanpa melihat pada sumber 
sifat-sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya. 
2. Menurut Jellinek, sistem pemerintahan monarki adalah pemerintahan kehendak satu fisik dan 
menekankan bahwa karakteristik sifat-sifat dasar monarki adalah kompetensi untuk memperlihatkan 
kekuasaan tertinggi negara. 
Sistem pemerintahan monarki dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 
1. Monarki Absolut 
Bentuk pemerintahan monarki absolut dikepalai oleh seorang raja, ratu, syah, atau kaisar. Pada sistem 
monarki absolut ini terdapat kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Contoh : Prancis dimana 
kekuasaan Louis XIV. 
2. Monarki Konstitusional 
Dalam pemerintahan konstitusional partisipasi rakyat dibatasi. 
3. Monarki Parlementer 
Dalam pemerintahan parlementer kekuasaan tertinggi ditangan perlemen. Jatuh tegaknya pemerintah 
bergantung pad kepercayaan parlemen kepada para menteri. Raja tidak memegang pemerintahan dengan 
nyata, tetapi par menteri yang bertanggung jawab atas nama dewan maupun sendiri-sendiri, sesuai tugas 
masing-masing. 
Negara yang menganut sistem pemerintahan monarki, antara lain : 
1. Spanyol 
2. Yordania 
3. Arab Saudi 
4. Thailand 
5. Kamboja 
6. Australia 
7. Belgia 
8. Belanda 
9. Denmark 
10. Kanada 
11. Selandia Baru 
12. Portugal 
13. Jepang 
14. Malaysia 
15. Brunei Darussalam
2. Sistem Pemerintahan Republik 
Republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang 
dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh 
seorang presiden. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yanng 
artinya kerajaan dimilik serta dikawal oleh rakyat. Namun republik berbeda dengan konsep 
demokrasi. Terdapat kasus dimana negara republik diperintah secara totaliter. ketua negara suatu 
republik biasanya seorang saja, yaitu Presiden, tetapi ada juga beberapa pengecualian misalnya 
di Swiss, terdapat majelis tujuh pemimpin yang merangkap sebagai ketua negara, 
dipanggil Bundesrat, dan di San Marino, jabatan ketua negara dipegang oleh dua orang. 
Republikanisme adalah pandangan bahwa sebuah republik merupakan bentuk pemerintahan 
terbaik. Republikanisme juga dapat mengarah pada ideologi dari banyak partai politik yang 
menamakan diri mereka Partai Republikan. Beberapa dari antaranya adalah, atau mempunyai 
akarnya dari anti-monarkisme. Untuk kebanyakan partai republikan hanyalah sebuah nama dan 
partai-partai ini, serta pihak yang berhubungan dengan mereka, mempunyai sedikit keserupaan 
selain dari nama mereka. 
Sistem pemerintahan republik dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 
1. Republik Absolut 
Dalam republik absolut, pemerintahan bersifat diktator. Hukum dimanipulasi hingga mendukung 
kekuasaannya. Contoh Jerman pada masa Hitler, Italia pada masa Mussolini, dan Spanyol pada 
masa Jenderal Franco. Perbedaan utama antara monarki absolut dengan republik absolut adalah 
bahwa dalam monarki absolut kekuasaan raja diwarisi dari para pendahulunya, sedangkan dalam 
republik absolut kekuasaan bisa didapat melalui berbagai cara, seperti kudeta (perebutan 
kekuasaan) atau pemilu yang curang. 
2. Republik Konstitusional 
Dalam pemerintahan republik konstitusional kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan 
tidak diwariskan. Kedudukan politik dapat diperebutkan melalui cara-cara yang sah, seperti yang 
ditetapkan dalam undang-undang. Dalam undang-undang diatur mengenai bagaiman kekuasaan 
dijalankan, hak, dan kewajiban warga negara, serta aturan-aturan lain dalam kehidupan 
kenegaraan. Dlam pemerintahan ini, presiden menjadi kepala negara sekaligus kepala 
pemerintahan. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan bertanggung jawab kepada 
presiden. Contoh Amerika Serikat, dan Republik Indonesia. 
3. Republik Parlementer 
Dalam pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara yang tidak aktifmemimpin 
penyelenggaraan pemerintahan. Kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang 
memimpin kabinet. Para menteri bertanggung jawab pada parlemen. Presiden tidak dapat 
diganggu gugat. Presiden memiliki hak prerogatif, yakni hak yang bersifat 
kehormatan sehingga hanya sebagai lambang. Contoh Jerman, Italia, dan India. 
Negara yang menganut sistem pemerintahan republik, antara lain :
1. Jerman 
2. Republik Rakyat Cina 
3. Republik Cina (Taiwan) 
4. Bangladesh 
5. India 
6. Indonesia 
7. Iran 
8. Irak 
9. Mesir 
10. Myanmar 
11. Pakistan 
12. Singapore 
13. Filipina 
14. Vietnam 
15. Amerika Serikat 
3. Sistem Pemerintahan Presidensial 
Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan 
sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan 
terpisah dengan kekuasan legislatif. 
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu: 
 Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat 
pemerintahan yang terkait. 
 Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling 
menjatuhkan. 
 Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif. 
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan 
karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk 
mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap 
negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan 
karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan 
posisinya. 
Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara 
Amerika Latin dan Amerika Tengah.
Ciri-ciri sistem presidensial 
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
Kepala negara Presiden Raja/Ratu 
Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri 
Sifat kepala negara Populer Seremonial 
Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer 
Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan 
Masa jabatan kepala negara 
ditentukan jangka waktu 
(maksimal 2 periode) 
seumur hidup 
Masa jabatan kepala pemerintahan 
ditentukan 
jangka 
waktu 
(maksimal 2 
periode) 
tidak ditentukan jangka waktu 
Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan 
Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri 
Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri 
Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan 
Presiden Perdana Menteri 
diberlakukan/dicabut 
Tampilan kepala negara dalam kabinet ya 
tidak 
(kecuali ada 
undangan Perdana 
Menteri) 
Eksekutif tanggungjawab kepada legislatif tidak ya 
Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya 
Posisi eksekutif Partai politik dan profesional 
Hanya Partai Berkuasa 
Mayoritas Parlemen (termasuk partai 
koalisi) 
Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya 
Keputusan kepala negara 
tidak dapat diganggu gugat 
(keputusan mutlak) 
dapat diubah 
melalui legislatif 
Keterlibatan kepala negara untuk hak 
partai politik/hak pemilih 
ya tidak
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
Keterlibatan anggota keluarga kepala 
negara untuk hak partai politik/hak 
pemilih/anggota eksekutif 
ya tidak 
Jumlah keturunan dalam posisi kepala 
negara 
tidak tentu hanya satu 
Rangkap jabatan kepala negara ya tidak 
Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan 
UUD/UU/peraturan 
Presiden Perdana Menteri 
bersama dengan legislatif 
Pemilihan kepala negara 
dipilih rakyat (langsung) atau 
parlemen (tidak langsung) 
diwariskan turun 
temurun menurut 
UU 
Pemilihan kepala pemerintahan 
dipilih 
rakyat 
(langsung) 
atau 
parlemen 
(tidak 
langsung) 
ditunjuk Presiden 
dipilih rakyat (langsung) atau 
parlemen (tidak langsung) 
Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya 
Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya 
Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi 
Posisi elite/orang kaya setara 
dianggap 
bangsawan/feodal 
Pemilihan parlemen tepat waktu 
berubah-ubah sesuai dengan 
keputusan Perdana Menteri 
Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu : 
 Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. 
 Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih 
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat. 
 Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan 
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada 
kekuasaan legislatif). 
 Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. 
 Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif. 
a. Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial : 
 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen. 
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa 
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam 
tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun. 
 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa 
jabatannya. 
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh 
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri. 
b. Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial : 
 Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan 
kekuasaan mutlak. 
 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas. 
 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara 
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas 
 Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama. 
c. Republik dengan sistem pemerintahan presidensial 
 Afghanistan 
 Angola 
 Argentina 
 Benin 
 Bolivia 
 Brazil 
 Burundi 
 Chili 
 Kolombia 
 Komoro 
 Republik 
Kongo 
 Kosta Rika 
 Siprus 
 Republik 
Dominika 
 Ekuador 
 El Salvador 
 Gambia 
 Ghana 
 Guatemala 
 Honduras 
 Indonesia 
 Kenya 
 Liberia 
 Malawi 
 Maladewa 
 Meksiko 
 Myanmar 
 Nikaragua 
 Nigeria 
 Palau 
 Panama 
 Paraguay 
 Filipina 
 Seychelles 
 Sierra Leone 
 Sudan Selatan 
 Sudan 
 Suriname 
 Turkmenistan
 Amerika 
Serikat 
 Uruguay 
 Venezuela 
 Zambia 
 Zimbabwe 
d. Sistem presidensial dengan perdana menteri 
 Azerbaijan 
 Belarus 
 Kamerun 
 Republik 
Afrika Tengah 
 Chad 
 Pantai Gading 
(Ivory Coast) 
 Guinea (Guinea- 
Conakry) 
 Equatorial 
Guinea 
 Gabon 
 Kazakhstan 
 Mozambik 
 Namibia 
 Peru 
 Rwanda 
 Korea Selatan 
 Tanzania 
 Togo 
 Uganda 
 Uzbekistan 
 Yaman 
4. Sistem Pemerintahan Parlementer 
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki 
peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam 
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan 
cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana 
sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang 
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya 
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara 
saja. 
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan 
secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan 
melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas 
antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa 
kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. 
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan 
tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang 
kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem 
parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala 
negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai 
dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki 
seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan 
keseimbangan dalam sistem ini.
Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, 
Malaysia, Singapura dan sebagainya. 
Ciri-ciri sistem parlementer 
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
Kepala negara Presiden Raja/Ratu 
Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri 
Sifat kepala negara Populer Seremonial 
Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer 
Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan 
Masa jabatan kepala negara 
ditentukan jangka waktu 
(maksimal 2 periode) 
seumur hidup 
Masa jabatan kepala pemerintahan 
ditentukan 
jangka 
waktu 
(maksimal 2 
periode) 
tidak ditentukan jangka waktu 
Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan 
Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri 
Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri 
Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan 
Presiden Perdana Menteri 
diberlakukan/dicabut 
Tampilan kepala negara dalam kabinet ya 
tidak 
(kecuali ada 
undangan Perdana 
Menteri) 
Eksekutif tanggungjawab kepada legislatif tidak ya 
Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya 
Posisi eksekutif Partai politik dan profesional 
Hanya Partai Berkuasa 
Mayoritas Parlemen (termasuk partai 
koalisi) 
Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya 
Keputusan kepala negara 
tidak dapat diganggu gugat 
(keputusan mutlak) 
dapat diubah 
melalui legislatif
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
Keterlibatan kepala negara untuk hak 
partai politik/hak pemilih 
ya tidak 
Keterlibatan anggota keluarga kepala 
negara untuk hak partai politik/hak 
pemilih/anggota eksekutif 
ya tidak 
Jumlah keturunan dalam posisi kepala 
negara 
tidak tentu hanya satu 
Rangkap jabatan kepala negara ya tidak 
Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan 
UUD/UU/peraturan 
Presiden Perdana Menteri 
bersama dengan legislatif 
Pemilihan kepala negara 
dipilih rakyat (langsung) atau 
parlemen (tidak langsung) 
diwariskan turun 
temurun menurut 
UU 
Pemilihan kepala pemerintahan 
dipilih 
rakyat 
(langsung) 
atau 
parlemen 
(tidak 
langsung) 
ditunjuk Presiden 
dipilih rakyat (langsung) atau 
parlemen (tidak langsung) 
Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya 
Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya 
Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi 
Posisi elite/orang kaya setara 
dianggap 
bangsawan/feodal 
Pemilihan parlemen tepat waktu 
berubah-ubah sesuai dengan 
keputusan Perdana Menteri 
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu: 
 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala 
negara dikepalai oleh presiden/raja.
 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi 
berdasarkan undang-undang. 
 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan 
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen. 
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. 
 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. 
 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif. 
a. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer : 
 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian 
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif 
berada pada satu partai atau koalisi partai. 
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas. 
 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi 
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan. 
b. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer : 
 Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan 
parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen. 
 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir 
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar. 
 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet 
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka 
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen. 
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka 
menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi 
menteri atau jabatan eksekutif lainnya. 
Negara dengan sistem pemerintahan parlementer 
Statue of President Nelson Mandela of South Africa in Parliament Square, London 
Country Connection between legislative and executive branch 
Botswana Parliament of Botswana appoints the Cabinet 
Ethiopia Federal Parliamentary Assembly appoints the Council of Ministers 
Libya General National Congress approves the Cabinet of Libya 
Mauritius National Assembly appoints the Cabinet of Mauritius 
South Africa Parliament of South Africa elects the President who appoints the Cabinet of South Africa
Amerika 
Country Connection between legislative and executive branch 
Antigua and Barbuda 
Parliament of Antigua and Barbuda appoints the Cabinet of Antigua 
and Barbuda 
The Bahamas Parliament of the Bahamas appoints the Cabinet of the Bahamas 
Barbados Parliament of Barbados appoints the Cabinet of Barbados 
Belize National Assembly appoints the Cabinet of Belize 
Canada 
House of Commons of Canada approves the Prime Minister of 
Canada, who forms the Cabinet of Canada 
Dominica 
Grenada Parliament of Grenada elects the Prime Minister of Grenada 
Jamaica Parliament of Jamaica appoints the Cabinet of Jamaica 
Saint Kitts and Nevis 
National Assembly elects the Prime Minister of Saint Kitts and 
Nevis 
Saint Lucia Parliament of Saint Lucia appoints the Prime Minister of Saint Lucia 
Saint Vincent and the 
Grenadines 
House of Assembly appoints the Prime Minister of Saint Vincent 
and the Grenadines 
Trinidad and Tobago 
Parliament of Trinidad and Tobago approves the Prime Minister of 
Trinidad and Tobago 
Asia 
Country Connection between legislative and executive branch 
Bangladesh Jatiyo Sangshad appoints the Cabinet of Bangladesh 
Bhutan Parliament of Bhutan approves the Lhengye Zhungtshog 
Cambodia Parliament of Cambodia approves the Council of Ministers 
India 
Parliament of India approves the Prime Minister of India who formed Cabinet of 
India 
Iraq Council of Representatives approves the Cabinet of Iraq 
Israel Knesset approves the Cabinet of Israel 
Japan Diet of Japan appoints the Prime Minister who appoints the Cabinet of Japan 
Kuwait 
National Assembly approves the Crown Prince who appoints the Prime Minister 
who appoints the Cabinet of Kuwait
Kyrgyzstan Supreme Council approves the Prime Minister of Kyrgyzstan 
Lebanon Parliament of Lebanon approves the Cabinet of Lebanon 
Malaysia Parliament of Malaysia appoints the Cabinet of Malaysia 
Mongolia State Great Khural confirms the Government of Mongolia 
Nepal Constituent Assembly appoints the Cabinet of Nepal 
Pakistan Parliament of Pakistan appoints the Cabinet of Pakistan 
Singapore Parliament of Singapore approves the Cabinet of Singapore 
Thailand 
House of Representatives appoints the Prime Minister who appoints the Cabinet 
of Thailand 
Turkey Grand National Assembly approves the Cabinet of Turkey 
Eropa 
Country Connection between legislative and executive branch 
Albania Parliament of Albania approves the Cabinet of Albania 
Austria Parliament of Austria appoints the Cabinet of Austria 
Belgium Federal Parliament approves the Cabinet of Belgium 
Bulgaria National Assembly appoints the Council of Ministers of Bulgaria 
Croatia Croatian Parliament appoints the Croatian Government 
Czech 
Republic 
President of the Czech Republic appoints the leader of the largest party or 
coalition in the Parliament as Prime Minister, who forms the Cabinet 
Denmark 
The Monarch appoints, based on recommendations from the leaders of the 
parties in Folketinget, the cabinet leader who is most likely to successfully 
assemble a Cabinet which will not be disapproved by a majority in 
Folketinget. 
Estonia Riigikogu appoints the Government of the Republic of Estonia 
Finland Parliament of Finland appoints the Cabinet of Finland 
Germany Bundestag elects the Federal Chancellor, who forms the Cabinet 
Greece Hellenic Parliament approves the Cabinet of Greece 
Hungary National Assembly approves the Cabinet of Hungary 
Iceland Althing appoints the Cabinet of Iceland 
Ireland Oireachtas appoints the Government of Ireland 
Italy Italian Parliament appoints the Cabinet of Italy
Kosovo Assembly of Kosovo appoints the Government of Kosovo 
Latvia Saeima appoints the Cabinet of Ministers of the Republic of Latvia 
Lithuania Seimas appoints the Government of Lithuania 
Luxembourg Chamber of Deputies appoints the Cabinet of Luxembourg 
Republic of 
Macedonia 
Assembly approves the Government of Macedonia 
Malta House of Representatives appoints the Cabinet of Malta 
Moldova Parliament of Moldova appoints the Cabinet of Moldova 
Montenegro Parliament of Montenegro appoints the Government of Montenegro 
Netherlands Staten-Generaal appoints the Cabinet of the Netherlands 
Norway 
The Monarch appoints the MP leading the largest party or coalition in 
Stortinget as Prime Minister, who forms the Cabinet 
Poland Parliament of Poland approves the Cabinet of Poland 
Serbia National Assembly appoints the Government of Serbia 
Slovakia National Council approves the Government of Slovakia 
Slovenia National Assembly appoints the Government of Slovenia 
Spain 
The General Courts elects the President of the Government, who forms the 
Cabinet 
Sweden 
The Riksdag elects the Prime Minister, who in turn appoints the other 
members of the Government 
Switzerland Federal Assembly elects the Federal Council 
United 
Kingdom 
The Monarch appoints the MP leading the largest party or coalition in the 
House of Commons as Prime Minister, who forms the Cabinet 
Pasifik 
Country Connection between legislative and executive branch 
Australia Parliament of Australia appoints the Cabinet of Australia 
New Zealand Parliament of New Zealand appoints the Cabinet of New Zealand 
Papua New Guinea National Parliament appoints the Cabinet of Papua New Guinea 
Samoa Legislative Assembly appoints the Cabinet of Samoa 
Vanuatu Parliament of Vanuatu appoints the Cabinet of Vanuatu
5. Sistem Pemerintahan Semipresidensial 
Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem 
pemerintahan: presidensial dan parlementer. 
Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dual Eksekutif (Eksekutif Ganda). Dalam sistem ini, 
presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan 
kekuasaan bersama-sama dengan perdana menteri. 
Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima Perancis. 
Ciri-ciri sistem semipresidensial 
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
Kepala negara Presiden Raja/Ratu 
Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri 
Sifat kepala negara Populer Seremonial 
Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer 
Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan 
Masa jabatan kepala negara 
ditentukan jangka waktu 
(maksimal 2 periode) 
seumur hidup 
Masa jabatan kepala pemerintahan 
ditentukan 
jangka 
waktu 
(maksimal 2 
periode) 
tidak ditentukan jangka waktu 
Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan 
Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri 
Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri 
Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan 
Presiden Perdana Menteri 
diberlakukan/dicabut 
Tampilan kepala negara dalam cabinet ya 
tidak 
(kecuali ada 
undangan Perdana 
Menteri) 
Eksekutif tanggungjawab kepada tidak ya
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
legislative 
Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya 
Posisi eksekutif Partai politik dan profesional 
Hanya Partai Berkuasa 
Mayoritas Parlemen (termasuk partai 
koalisi) 
Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya 
Keputusan kepala negara 
tidak dapat diganggu gugat 
(keputusan mutlak) 
dapat diubah 
melalui legislatif 
Keterlibatan kepala negara untuk hak 
partai politik/hak pemilih 
ya tidak 
Keterlibatan anggota keluarga kepala 
negara untuk hak partai politik/hak 
pemilih/anggota eksekutif 
ya tidak 
Jumlah keturunan dalam posisi kepala 
negara 
tidak tentu hanya satu 
Rangkap jabatan kepala negara ya tidak 
Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan 
UUD/UU/peraturan 
Presiden Perdana Menteri 
bersama dengan legislatif 
Pemilihan kepala negara 
dipilih rakyat (langsung) atau 
parlemen (tidak langsung) 
diwariskan turun 
temurun menurut 
UU 
Pemilihan kepala pemerintahan 
dipilih 
rakyat 
(langsung) 
atau 
parlemen 
(tidak 
langsung) 
ditunjuk Presiden 
dipilih rakyat (langsung) atau 
parlemen (tidak langsung) 
Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya 
Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya 
Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi 
Posisi elite/orang kaya setara dianggap
Pendalaman teori 
Republik konstitusional 
Monarki 
konstitusional 
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer 
bangsawan/feodal 
Pemilihan parlemen tepat waktu 
berubah-ubah sesuai dengan 
keputusan Perdana Menteri 
Ciri-ciri pemerintahan semipresidensial yaitu: 
1. dari presidensial 
o Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih 
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat. 
o Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan 
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen. 
o Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif. 
2. dari parlementer 
o Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan 
kepala negara dikepalai oleh presiden. 
o Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. 
o Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. 
Republik dengan sistem pemerintahan semipresidensial 
 Algeria 
 Armenia 
 Burkina Faso 
 Cape Verde 
(Cabo Verde) 
 Republik 
Demokratik Kongo 
(Congo-Kinshasa) 
 Djibouti 
 Timor Timur 
(Timor-Leste) 
 Mesir 
 Perancis 
 Georgia 
 Guinea-Bissau 
 Guyana 
 Haiti 
 Madagaskar 
 Mali 
 Mauritania 
 Niger 
 Palestina 
 Portugal 
 Rusia 
 Romania 
 São Tomé dan 
Príncipe 
 Senegal 
 Sri Lanka 
 Syria 
 Taiwan 
(Republik 
Tiongkok) 
 Tajikistan 
 Tunisia 
 Ukraina 
 
[5]
6. Sistem Pemerintahan Komunisme 
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der 
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik 
yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis 
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang 
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. 
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad 
ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian 
dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam 
perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut 
komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara 
perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang 
disebutnya sebagai masyarakat utopia. 
Ide dasar 
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau 
Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. 
sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin 
sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme". 
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi 
melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh 
atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family [1]), namun pengorganisasian 
Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran 
Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika 
dicetuskan oleh Politbiro. 
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat 
pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. 
pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh 
alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, 
Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh 
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang 
bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak 
perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme. 
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme 
Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan
demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap 
candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi 
lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi). 
a. Komunis Internasional 
Komunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi 
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai 
sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih 
menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Komunis 
internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marx. 
b. Maoisme 
Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi 
bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan 
Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar dari komunisme 
Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih 
mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang 
khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme. 
c. Indonesia dan komunisme 
Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada 
tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di 
Asia. Tokoh komunis nasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang 
tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di Cina, Indonesia, Thailand, dan 
Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang 
yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan 
dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir 
disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde 
Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka. 
Sejarah Komunisme Di Indonesia 
Era pra-Perang Kemerdekaan 
Kelahiran Komunisme di Indonesia tak bisa dilepaskan dari hadirnya orang-orang buangan 
politik dari Belanda dan mahasiswa-mahasiswa lulusannya yang berpandangan kiri. Beberapa di 
antaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka yang masuk setelah Sarekat Islam (SI) Semarang 
sudah terbentuk.
Gerakan Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam diskusi intern para pekerja 
buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP. Awalnya VSTP hanya berisikan 
anggota orang Eropa dan Indo Eropa saja, namun setelah berkembangnya waktu, kaum pribumi 
juga banyak yang bergabung. Salah satu anggota yang menjadi besar adalah Semaoen kemudian 
menjadi ketua SI Semarang. 
Komunisme kemudian juga aktif di Semarang, atau sering disebut dengan "Kota Merah" setelah 
menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhaluan kiri ke 
dalam Sarekat Islam menjadikan komunis sebagai bagian cabangnya, yang nantinya disebut 
sebagai "SI Merah". ISDV sendiri sering menjadi salah satu organisasi yang bertanggung jawab 
atas banyaknya pemogokan buruh di Jawa. 
Konflik antara SI Semarang (SI Merah) dengan SI pusat di Yogyakarta (SI Putih) mendorong 
diselenggarakannya kongres. Atas usulan Haji Agus Salim, yang disahkan oleh pusat SI, baik SI 
Merah maupun SI Putih menyepakati bahwa personel SI Merah keluar dari SI. Mantan personel 
SI Merah kemudian bersama ISDV berganti nama menjadi PKI. 
Kehancuran PKI fase awal bermula dengan adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan 
akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia-Belanda. Tan Malaka yang tidak setuju 
karena Komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba menghentikan, namun para tokoh PKI 
lainnya tidak menggubris usulan tersebut, kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. 
Pemberontakan terjadi pada tahun 1926-1927 yang berakhir dengan kekalahan PKI. Para tokoh 
PKI menyalahkan Tan Malaka atas kegagalan tersebut, karena telah mencoba menghentikan 
pemberontakan dan memengaruhi cabang-cabang PKI. 
Era Perang Kemerdekaan 
Gerakan PKI bangkit kembali pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia, diawali oleh 
kedatangan Muso secara misterius dari Uni Soviet ke Negara Republik (Saat itu masih beribu 
kota di Yogyakarta). Sama seperti Soekarno dan tokoh pergerakan lain, Muso berpidato dengan 
lantang di Yogyakarta dengan pandangannya yang murni Komunisme. Di Yogyakarta, Muso 
juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti D.N. Aidit. 
Muso dan pendukungnya kemudian menuju ke Madiun, di sana ia dikabarkan mendirikan 
Negara Indonesia sendiri yang berhalauan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu 
menteri Soekarno, Amir Syarifuddin. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri 
pemberontakan Muso ini.[2] 
Era pasca-Perang Kemerdekaan RI 
Pasca Perang Kemerdekaan Indonesia tersebut, PKI menyusun kekuatannya kembali. Didukung 
oleh Soekarno yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat Indonesia saat itu, di mana antar
ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik 
Indonesia. Ketegangan itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat 
bawah di mana tingkat ketegangan banyak terjadi antara tuan tanah dan para buruh tani. [3] 
Soekarno sendiri yang cenderung ke kiri, lebih dekat kepada PKI. Terutama setelah Dekrit 
Presiden pada 5 Juli 1959, politik luar negeri Indonesia semakin condong ke Blok Timur (Blok 
Komunis Uni Soviet). Indonesia lebih banyak melakukan kerja sama dengan negara komunis 
seperti Uni Soviet, Kamboja, Vietnam, RRT, maupun Korea Utara. Beberapa langkah-langkah 
politik luar negeri yang dianggap kekiri-kirian itu antara lain: 
 Presiden Soekarno menyampaikan pandangan politik dunia yang berlawanan dengan barat, yaitu 
OLDEFO (Old Established Forces) dan NEFO (New Emerging Forces) 
 Indonesia membentuk Poros Jakarta-Peking dan Poros Jakarta-Phnompenh-Hanoi-Peking- 
Pyongyang yang membuat Indonesia terkesan ada di pihak Blok Timur 
 Konfrontasi dengan Malaysia yang berujung dengan keluarnya Indonesia dari PBB. 
Di sisi lain, konflik dalam negeri semakin memanas dikarenakan krisis moneter, selain itu juga 
terdengar desas-desus bahwa PKI dan militer yang bermusuhan akan melakukan kudeta. Militer 
mencurigai PKI karena mengusulkan Angkatan Kelima (setelah AURI, ALRI, ADRI dan 
Kepolisian), sementara PKI mencurigai TNI hendak melakukan kudeta atas Presiden Soekarno 
yang sedang sakit, tepat saat ulang tahun TNI. Kecurigaan satu dengan yang lain tersebut 
kemudian dipercaya menjadi sebab insiden yang dikenal sebagai Gerakan 30 September, namun 
beberapa ilmuwan menduga, bahwa ini sebenarnya hanyalah konflik intern militer waktu itu. [4] 
Pasca Gerakan 30 September, terjadi pengambinghitaman kepada orang-orang komunis oleh 
pemerintah Orde Baru. Terjadi "pembersihan" besar-besaran atas warga dan anggota keluarga 
yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara limaratus ribu 
sampai duajuta jiwa meninggal di Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September, para 
"tertuduh komunis" ini yang ditangkap kebanyakan dieksekusi tanpa proses pengadilan. 
Sementara bagi "para tertuduh komunis" yang tetap hidup, setelah selesai masa hukuman, baik di 
Pulau Buru atau di penjara, tetap diawasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan Eks 
Tapol.[5] 
Era pasca-Reformasi 
Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok komunis, marxis, dan 
haluan kiri lainnya, mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia, walaupun secara hukum, 
belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah.
7. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal 
Demokrasi liberal atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi 
secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, 
keputusan-keputusan mayoritas dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada 
sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan 
agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum 
dalam konstitusi. 
Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan oleh penggagas teori 
kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau. Semasa Perang 
Dingin, istilah demokrasi liberal bertolak belakang dengan komunisme ala Republik Rakyat. 
Pada zaman sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan 
demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi. 
Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat di Amerika 
Serikat, Britania Raya, Kanada. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik (Amerika Serikat, 
India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai 
oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem 
Westminster: Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial 
(Perancis). 
8. Sistem Pemerintahan Liberalisme 
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang 
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang 
utama. 
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh 
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, 
khususnya dari pemerintah dan agama. 
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini 
dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. 
 Pokok-pokok Liberalisme 
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak 
Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari 
tiga nilai dasar Liberalisme tadi:
 Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia 
mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, 
sosial, ekonomi dan kebudayaan. [2] Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, 
sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung 
kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan 
kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi. 
 Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang 
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap 
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, 
ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan 
persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( 
Treat the Others Reason Equally.) 
 Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh 
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak 
rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed) 
 Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan 
mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana 
seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan 
mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap 
hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial. 
 Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual) 
 Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang 
digunakan untuk 
tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal 
Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya 
sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela 
masyarakat telah mengalami kegagalan. 
 Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini 
disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan 
bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, 
kebenaran itu adalah berubah.
 Dua Masa Liberalisme 
Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam 
Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul 
pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20. 
Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu 
saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme 
Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya 
mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah 
hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa 
Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir. 
Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. 
Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan menghasilkan 
paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme (ekonomi). Meskipun 
begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, 
karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada 
keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya. 
Pemikiran Tokoh Klasik dalam Kelahiran dan Perkembangan Liberalisme 
Klasik 
Tokoh yang memengaruhi paham Liberalisme Klasik cukup banyak – baik itu dari awal 
maupun sampai taraf perkembangannya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pandangan 
yang relevan dari tokoh-tokoh terkait mengenai Liberalisme Klasik. 
a. Martin Luther dalam Reformasi Agama 
Gerakan Reformasi Gereja pada awalnya hanyalah serangkaian protes kaum bangsawan dan 
penguasa Jerman terhadap kekuasaan imperium Katolik Roma. Pada saat itu keberadaan 
agama sangat mengekang individu. Tidak ada kebebasan, yang ada hanyalah dogma-dogma 
agama serta dominasi gereja. Pada perkembangan berikutnya, dominasi gereja dirasa sangat 
menyimpang dari otoritasnya semula. Individu menjadi tidak berkembang, kerena mereka 
tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang oleh Gereja bahkan dalam mencari penemuan 
ilmu pengetahuan sekalipun. Kemudian timbullah kritik dari beberapa pihak – misalnya saja 
kritik oleh Marthin Luther; seperti : adanya komersialisasi agama dan ketergantungan umat 
terhadap para pemuka agama, sehingga menyebabkan manusia menjadi tidak berkembang; 
yang berdampak luas, sehingga pada puncaknya timbul sebuah reformasi gereja (1517) yang 
menyulut kebebasan dari para individu yang tadinya “terkekang”.
b. John Locke dan Hobbes; konsep State of Nature yang berbeda 
Kedua tokoh ini berangkat dari sebuah konsep sama. Yakni sebuah konsep yang dinamakan 
konsep negara alamaiah" atau yang lebih dikenal dengan konsep State of Nature. Namun 
dalam perkembangannya, kedua pemikir ini memiliki pemikiran yang sama sekali bertolak 
belakang satu sama lainnya. Jika ditinjau dari awal, konsepsi State of Nature yang mereka 
pahami itu sesungguhnya berbeda. Hobbes (1588 – 1679) berpandangan bahwa dalam ‘’State 
of Nature’’, individu itu pada dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan fitrahnya. Namun, 
manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu mereka membentuk suatu masyarakat baru – 
suatu masyarakat politik yang terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya 
dari individu lain dimana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa). 
Sedangkan John Locke (1632 – 1704) berpendapat bahwa individu pada State of Nature 
adalah baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau kekayaan, maka khawatir 
jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga mereka membuat perjanjian yang 
diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah namun harus ada syarat bagi penguasa 
sehingga tidak seperti ‘membeli kucing dalam karung’. Sehingga, mereka memiliki bentuk 
akhir dari sebuah penguasa/ pihak ketiga (Negara), dimana Hobbes berpendapat akan timbul 
Negara Monarkhi Absolute sedangkan Locke, Monarkhi Konstitusional. Bertolak dari 
kesemua hal tersebut, kedua pemikir ini sama-sama menyumbangkan pemikiran mereka 
dalam konsepsi individualisme. Inti dari terbentuknya Negara, menurut Hobbes adalah demi 
kepentingan umum (masing-masing individu) meskipun baik atau tidaknya Negara itu 
kedepannya tergantung pemimpin negara. Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan Negara 
itu akan dibatasi oleh individu sehingga kekuasaan Negara menjadi terbatas – hanya sebagai 
“penjaga malam” atau hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik. 
c. Adam Smith 
Para ahli ekonomi dunia menilai bahwa pemikiran mahzab ekonomi klasik merupakan dasar 
sistem ekonomi kapitalis. Menurut Sumitro Djojohadikusumo, haluan pandangan yang 
mendasari seluruh pemikiran mahzab klasik mengenai masalah ekonomi dan politik 
bersumber pada falsafah tentang tata susunan masyarakat yang sebaiknya dan seyogyanya 
didasarkan atas hukum alam yang secara wajar berlaku dalam kehidupan masyarakat. Salah 
satu pemikir ekonomi klasik adalah Adam Smith (1723-1790). Pemikiran Adam Smith 
mengenai politik dan ekonomi yang sangat luas, oleh Sumitro Djojohadikusumo dirangkum 
menjadi tiga kelompok pemikiran. Pertama, haluan pandangan Adam Smith tidak terlepas dari 
falsafah politik, kedua, perhatian yang ditujukan pada identifikasi tentang faktor-faktor apa 
dan kekuatan-kekuatan yang manakah yang menentukan nilai dan harga barang. Ketiga, pola, 
sifat, dan arah kebijaksanaan negara yang mendukung kegiatan ekonomi ke arah kemajuan 
dan kesejahteraan mesyarakat. Singkatnya, segala kekuatan ekonomi seharusnya diatur oleh 
kekuatan pasar dimana kedudukan manusia sebagai individulah yang diutamakan, begitu pula 
dalam politik.
Relevansi kekuatan Individu Liberalisme Klasik dalam Demokrasi dan 
Kapitalisme 
Telah dikatakan bahwa setidaknya ada dua paham yang relevan atau menyangkut Liberalisme 
Klasik. Dua paham itu adalah paham mengenai Demokrasi dan Kapitalisme. 
* Demokrasi dan Kebebasan 
Dalam pengertian Demokrasi, termuat nilai-nilai hak asasi manusia, karena demokrasi dan 
Hak-hak asasi manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu 
dengan yang lainnya. Sebuah negara yang mengaku dirinya demokratis mestilah 
mempraktekkan dengan konsisten mengenai penghormatan pada hak-hak asasi manusia, 
karena demokrasi tanpa penghormatan terhadap hak-hak asasi setiap anggota masyarakat, 
bukanlah demokrasi melainkan hanyalah fasisme atau negara totalitarian yang menindas. 
Jelaslah bahwa demokrasi berlandaskan nilai hak kebebasan manusia. Kebebasan yang 
melandasi demokrasi haruslah kebebasan yang positif – yang bertanggungjawab, dan bukan 
kebebasan yang anarkhis. Kebebasan atau kemerdekaan di dalam demokrasi harus menopang 
dan melindungi demokrasi itu dengan semua hak-hak asasi manusia yang terkandung di 
dalamnya. Kemerdekaan dalam demokrasi mendukung dan memiliki kekuatan untuk 
melindungi demokrasi dari ancaman-ancaman yang dapat menghancurkan demokrasi itu 
sendiri. Demokrasi juga mengisyaratkan penghormatan yang setinggi-tingginya pada 
kedaulatan Rakyat 
* Kapitalisme dan Kebebasan 
Tatanan ekonomi memainkan peranan rangkap dalam memajukan masyarakat yang bebas. Di 
satu pihak, kebebasan dalam tatanan ekonomi itu sendiri merupakan komponen dari 
kebebasan dalam arti luas ; jadi, kebebasan di bidang ekonomi itu sendiri menjadi tujuan. Di 
pihak lain, kebebasan di bidang ekonomi adalah juga cara yang sangat yang diperlukan untuk 
mencapai kebebasan politik. Pada dasarnya, hanya ada dua cara untuk mengkoordinasikan 
aktivitas jutaan orang di bidang ekonomi. Cara pertama ialah bimbingan terpusat yang 
melibatkan penggunaan paksaan – tekniknya tentara dan negara dan negara totaliter yang 
modern. Cara lain adalah kerjasama individual secara sukarela – tekniknya sebuah sistem 
pasaran. Selama kebebasan untuk mengadakan sistem transaksi dipertahankan secara efektif, 
maka ciri pokok dari usaha untuk mengatur aktivitas ekonomi melalui sistem pasaran adalah 
bahwa ia mencegah campur tangan seseorang terhadap orang lain. Jadi terbukti bahwa 
kapitalisme adalah salah satu perwujudan dari kerangka pemikiran liberal. 
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara 
itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem 
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika 
suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan 
berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal 
tersebut. 
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah 
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan 
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu 
dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan 
sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan 
sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. 
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda 
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya 
perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri. 
2. BENTUK-BENTUK NEGARA 
Bentuk negara ada dua macam yaitu negara kesatuan dan negara serikat. Bentuk negara 
kesatuan memiliki ciri - ciri sebagai berikut : 
 Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar. 
 Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara. 
 Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan. 
 Terdapat satu badan perwakilan rakyat. 
Sedangkan bentuk negara serikat merupakan negara yang terdiri dari beberapa negara bagian 
dengan satu pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan. Namun tiap negara bagian punya 
kedaulatan ke dalam untuk mengatur wilayahnya masing - masing. Tiap negara bagian punya 
UUD sendiri, kepala negara, dan badan perwakilan. Kekuasaan pemerintah pusat menyangkut 
urusan luar negeri, pertahanan dan keamanan, keuangan, dan peradilan. 
1. Kesatuan 
Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh 
daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan 
sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat 
dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu 
konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian 
pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi 
dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen 
pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat.
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu: 
- Sentralisasi, dan 
- Desentralisasi. 
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah 
pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari 
pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau 
mengurus rumah tangganya sendiri. 
a. Keuntungan sistem sentralisasi: 
 Adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara; 
 Adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang berwenang 
membuatnya; 
 Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negara. 
b. Kerugian sistem sentralisasi: 
 Bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga sering menghambat kelancaran 
jalannya pemerintahan; 
 Peraturan/ kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan/ kebutuhan daerah; 
 Daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga melemahkan 
sendi-sendi pemerintahan demokratis karena kurangnya inisiatif dari rakyat; 
 Rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan bertanggung 
jawab tentang daerahnya; 
 Reputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat. 
Dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi kekuasaan untuk mengatur 
rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, 
terdapat parlemen daerah. Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan 
tertinggi. 
a. Keuntungan sistem desentralisasi: 
 Pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri; 
 Peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri; 
 Tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan dapat berjalan 
lancar; 
 Partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat; 
 Penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah. 
Sedangkan kerugian sistem desentralisasi adalah ketidakseragaman peraturan dan kebijakan 
serta kemajuan pembangunan.
2. Serikat 
Suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat sedang yang 
berdaulat adalah gabungan dari negara - negara bagian itu. Negara bagian diberi kekuasaan 
untuk membuat undang - undang sendiri yang tidak boleh bertentangan dengan UUD negara 
serikat tersebut. 
Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang 
masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi 
sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam 
negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal. 
Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan 
konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan 
oleh pemerintah federal. 
Ciri-ciri negara serikat/ federal: 
1. tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet) demi 
kepentingan negara bagian; 
2. tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh bertentangan 
dengan konstitusi negara serikat; 
3. hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara bagian, 
kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan secara langsung kepada 
pemerintah federal. 
Dalam praktik kenegaraan, jarang dijumpai sebutan jabatan kepala negara bagian (lazimnya 
disebut gubernur negara bagian). Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan 
negara bagian ditentukan oleh negara bagian, sehingga kegiatan pemerintah federal adalah hal 
ikhwal kenegaraan selebihnya (residuary power). 
Pada umumnya kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara bagian kepada pemerintah federal 
meliputi: 
1. hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum internasional, 
misalnya: masalah daerah, kewarganegaraan dan perwakilan diplomatik; 
2. hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan keamanan nasional, 
perang dan damai; 
3. hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-azas pokok hukum 
maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu oleh pemerintah pusat, misalnya: 
mengenai masalah uji material konstitusi negara bagian; 
4. hal-hal tentang uang dan keuangan, beaya penyelenggaraan pemerintahan federal, misalnya: 
hal pajak, bea cukai, monopoli, matauang (moneter);
5. hal-hal tentang kepentingan bersama antarnegara bagian, misalnya: masalah pos, 
telekomunikasi, statistik. 
Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan yang lain adalah: 
1. cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian; 
2. badan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul antara pemerintah 
federal dengan pemerintah negara bagian. 
Berdasarkan kedua hal tersebut, lahirlah bermacam-macam negara serikat, antara lain: 
1. negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah federal, dan 
kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan kepada pemerintah negara bagian. Contoh negara 
serikat semacam itu antara lain: Amerika Serikat, Australia, RIS (1949); 
2. negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah negara bagian, 
sedangkan sisanya diserahkan kepada pemerintah federal. Contoh: Kanada dan India; 
3. negara serikat yang memberikan wewenang kepada mahkamah agung federal dalam 
menyelesaikan perselisihan di antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. 
Contoh: Amerika Serikat dan Australia; 
4. negara serikat yang memberikan kewenangan kepada parlemen federal dalam 
menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. 
Contoh: Swiss. 
Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi: 1) Pemerintah 
pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar; 2) Sama-sama memiliki hak mengatur daerah 
sendiri (otonomi). 
Sedangkan perbedaannya adalah: mengenai asal-asul hak mengurus rumah tangga sendiri itu. 
Pada negara bagian, hak otonomi itu merupakan hak aslinya, sedangkan pada daerah otonom, 
hak itu diperoleh dari pemerintah pusat. 
3. HAM 
Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (Bahasa Inggris: Universal 
Declaration of Human Rights ; singkatan: UDHR) adalah sebuah pernyataan yang bersifat 
anjuran yang diadopsi olehMajelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa(A/RES/217, 10 
Desember 1948 di Palais de Chaillot,Paris). Pernyataan ini terdiri atas 30 pasal yang 
menggarisbesarkan pandangan Majelis Umum PBBtentang jaminan hak-hak asasi manusia 
(HAM) kepada semua orang. Eleanor Roosevelt, ketua wanita pertama Komisi HAM (Bahasa 
Inggris: Commission on Human Rights; singkatan: CHR) yang menyusun deklarasi ini, 
mengatakan, "Ini bukanlah sebuah perjanjian... [Di masa depan] ini mungkin akan 
menjadi Magna Carta internasional..." 
Hak asasi manusia (atau disingkat HAM)adalah hak-hak yang telah 
dipunyai seseorangsejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar 
HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence
of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 
1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1 
Contoh HAM: 
1. Hak untuk hidup. 
2. Hak untuk bebas dari rasa takut. 
3. Hak untuk bekerja. 
4. Hak untuk mendapatkan pendidikan. 
5. Hak untuk mendapatkan persamaan di mata hukum. 
6. dan seterusnya. 
Contoh pelanggaran HAM: 
1. Penindasan dan membatasi hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang. 
2. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. 
3. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan penguasa dan partai tiran/otoriter. 
4. Demokrasi 
Demokrasi di indonesia dibandingkan dengan negara lain 
Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang 
berwatak anti-feodalismedan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk 
masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti 
terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomiatau kemandirian dari 
orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan. 
Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan 
sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta 
pertolongan untuk mencapai hal tersebut. 
Bentuk-bentuk demokrasi 
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi 
perwakilan. 
a. Demokrasi langsung 
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan 
suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.Dalam sistem ini, setiap rakyat 
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh 
langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.Sistem demokrasi langsung digunakan pada 
masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan 
yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.Di era modern sistem 
ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan 
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.Selain itu, sistem
ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak 
memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara. 
b. Demokrasi perwakilan 
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melaluipemilihan 
umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka. 
Prinsip-prinsip demokrasi 
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi 
dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat 
ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru 
demokrasi".Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 
1. Kedaulatan rakyat; 
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 
3. Kekuasaan mayoritas; 
4. Hak-hak minoritas; 
5. Jaminan hak asasi manusia; 
6. Pemilihan yang bebas dan jujur; 
7. Persamaan di depan hukum; 
8. Proses hukum yang wajar; 
9. Pembatasan pemerintah secarakonstitusional; 
10. Pluralisme sosial, ekonomi, danpolitik; 
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
BAB III 
KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan 
Negara kesatuan adalah negaraberdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, 
dimana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya 
menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk 
didelegasikan. Bentuk pemerintahankesatuan diterapkan oleh banyak negara di dunia. Di negara 
kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah pusat, dan kekuasaan 
subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat. Sebaliknya, di 
negerafederal, negara bagian (atau satuan subnasional lainnya) berbagi kedaulatan dengan 
pemerintah pusat, dan negara bagian memiliki fungsi keujudan dan fungsi kekuasaan yang tidak 
dapat diubah secara sepihak oleh pemerintah pusat. 
Saran 
Bentuk negara mempunyai 2 macam bentuk negara , yaitu bentuk negara kesatuan dan bentuk 
negara serikat. Yang dimana didalamnya mempunyai peranan yang sangat penting. Selain 
adanya bentuk negara serikat dan bentuk negara kesatuan didalamnya terdapat hak asasi manusia 
atau HAM dan demokrasi yang ada di indonesia. Kesatuan , serikat, HAM, dengan demokrasi 
saling berkaitan satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA 
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Monarki 
[2] http://dzakiyyah95sistempemerintahan.blogspot.com/ 
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial 
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementer 
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_semipresidensial 
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme 
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_liberal 
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme 
[9] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan 
[10] http://abduntoamay.blogspot.com/2012/03/bentuk-negara_19.html

More Related Content

What's hot

power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2
power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2
power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2Kamah Rodiah
 
Bentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negaraBentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negaraFazrin Heros
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanNonik Setyanik
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaRamadhani Sardiman
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaMuhamad Yogi
 
Sistem pemerintahan berbagai negara di dunia
Sistem pemerintahan berbagai negara di duniaSistem pemerintahan berbagai negara di dunia
Sistem pemerintahan berbagai negara di duniaEchaEellaa Thrilili
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSigit Pandu
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABlingga prasetyo
 
System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSoya Odut
 
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di IndonesiaPembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesiaannisa berliana
 
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan ParlementerSistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementermesut kroos
 
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahunPenerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahunNadShop Ship
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanskaw87
 
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA akhdi romli
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanmuhammad_solikhin
 

What's hot (20)

power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2
power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2
power poin sistem pemerintahan - Kamah XII IPS 2
 
Bentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negaraBentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negara
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahan
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sistem pemerintahan berbagai negara di dunia
Sistem pemerintahan berbagai negara di duniaSistem pemerintahan berbagai negara di dunia
Sistem pemerintahan berbagai negara di dunia
 
Sistem pemerintahan negara
Sistem pemerintahan negaraSistem pemerintahan negara
Sistem pemerintahan negara
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
 
System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian Government
 
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di IndonesiaPembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
Pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan ParlementerSistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
 
Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia
 
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahunPenerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
Penerapan sistem pemerintahan parlementer di indonesia tahun
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN
 
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 

Similar to Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan

Similar to Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan (20)

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
bab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahanbab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahan
 
Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)
 
BAB 2 LAGI
BAB 2 LAGIBAB 2 LAGI
BAB 2 LAGI
 
Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2
Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2
Kelompok 3 SMAN 1 rengasdengklok ppkn x mia 2
 
Kelompok 4 pkn
Kelompok 4 pknKelompok 4 pkn
Kelompok 4 pkn
 
Konsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahanKonsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahan
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Sistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacherSistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacher
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Pengaruh Sistem Pemrintahan Reza
Pengaruh Sistem Pemrintahan RezaPengaruh Sistem Pemrintahan Reza
Pengaruh Sistem Pemrintahan Reza
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
 
Win
WinWin
Win
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Makalah sistem pemerintahan campuran
Makalah sistem pemerintahan campuranMakalah sistem pemerintahan campuran
Makalah sistem pemerintahan campuran
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahan
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahan
 

Recently uploaded

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan

  • 1. MAKALAH BENTUK-BENTUK NEGARA DAN BENTUK-BENTUK PEMERINTAHAN Oleh : Bimo Satrio Wiguno (2123001) Garnis S. Mitafahrani (2123075) Riva Alvionita Arianto (2123057) Rizky Nurfadilah (2123015) Umy Masruroh (2123007) D3 MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila dengan judul “Bentuk-Bentuk Negara dan Bentuk -Bentuk Pemerintahan” tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Dalam perancangan dan penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Beni Barliansyah selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila. 2. Bapak Mubassiran, S.Si., M.T. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika. 3. Seluruh dosen jurusan Manajemen Informatika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang berguna bagi penulis. 4. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan dorongan moril maupun materil serta doa. 5. Teman-teman di jurusan Manajemen Informatika, yang banyak memberikan semangat dan dukungan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi bagi pembaca pada umumnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Bandung, 11 Oktober 2014 Penulis,
  • 3. 1. SISTEM PEMERINTAHAN Sistem pemerintahan berasal dari dua kata, yaitu : sistem, dan pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sistem mempunyai 3 pengertian, yaitu : 1. Sistem berarti seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. 2. Sistem berarti susunan pandangan, teori, asas yang teratur. 3. Sistem berarti metode. Pengertian sistem menurut beberapa ahli, antara lain : A. W.J.S. Poerwadarminta Sistem adalah sekelompok bagian-bagian (alat) yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. B. Sumatri Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka mksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi, atau setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan. C. Prajudi Sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urutan. Dalam sistem terkandung unsur-unsur antara lain : a. Seperangkat elemen, komponen, dan bagian b. Saling berkaitan dan tergantung c. Kesatuan yang terintegrasi (terkait dan menyatu) d. Memiliki peranan dan tujuan tertentu Sedangkan pemerintahan berasal dari kata perintah atau pemerintah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata perintah, pemerintah, dan pemerintahan dapat dijelaskan secara lengkap. a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu. b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau negara. c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
  • 4. Dalam arti luas pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sedangkan dalam arti sempit pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif eserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Pengertian pemerintahan menurut para ahli, antara lain : A. Austin Ranney Pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintahan, yaitu proses membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara. B. Kooiman Pemerintahan adalah proses interaksi antara berbagai aktor dalam pemerintahan dan sekelompok sasaran atau berbagai individu masyarakat. C. Offe Pemerintahan merupakan hasil dari tindakan administratif dalam berbagai bidang. 1. Sistem Pemerintahan Monarki (kerajaan) Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos (μονος) yang berarti satu, dan archein (αρχειν) yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang penguasa monarki. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun ke- 19, terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 dalam abad ke-20. Sedangkan pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan umum. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai penguasa monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi. Perbedaan di antara penguasa monarki dengan presiden sebagai kepala negara adalah penguasa monarki menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-negara federasi seperti Malaysia, penguasa monarki atau Yang dipertuan Agung hanya berkuasa selama 5 tahun dan akan digantikan dengan penguasa monarki dari negeri lain dalam persekutuan. Pada zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan kebanyakannya adalah monarki konstitusional, yaitu penguasa monarki yang dibatasi kekuasaannya oleh konstitusi. Monarki demokratis berbeda dengan konsep penguasa monarki yang sebenarnya. Pada kebiasaannya penguasa monarki itu akan mewarisi tahtanya. Tetapi dalam sistem monarki demokratis, tahta penguasa monarki akan bergilir-gilir di kalangan beberapa sultan. Malaysia misalnya, mengamalkan kedua sistem yaitu kerajaan konstitusional serta monarki demokratis. Bagi kebanyakan negara, penguasa monarki merupakan simbol kesinambungan serta kedaulatan negara tersebut. Selain itu, penguasa monarki biasanya ketua agama serta panglima besar angkatan bersenjata sebuah negara. Contohnya di Malaysia, Yang Dipertuan Agung merupakan ketua agama Islam, sedangkan di Britania Raya dan negara di bawah naungannya, Ratu Elizabeth II adalah Gubernur Agung Gereja Inggris. Meskipun demikian, pada masa sekarang ini biasanya peran sebagai ketua agama tersebut adalah bersifat simbolis saja.
  • 5. Selain penguasa monarki, terdapat beberapa jenis kepala pemerintahan yang mempunyai bidang kekuasaan yang lebih luas seperti Maharaja dan Khalifah. [1] Sistem pemerintahan monarki merupakan sistem tertua didunia. Pengertian sistem pemerintahan monarki menurut para ahli, yaitu : 1. Menurut Garner, sistem pemerintahan monarki menyatakan bahwa setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada seseorang tanpa melihat pada sumber sifat-sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya. 2. Menurut Jellinek, sistem pemerintahan monarki adalah pemerintahan kehendak satu fisik dan menekankan bahwa karakteristik sifat-sifat dasar monarki adalah kompetensi untuk memperlihatkan kekuasaan tertinggi negara. Sistem pemerintahan monarki dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Monarki Absolut Bentuk pemerintahan monarki absolut dikepalai oleh seorang raja, ratu, syah, atau kaisar. Pada sistem monarki absolut ini terdapat kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Contoh : Prancis dimana kekuasaan Louis XIV. 2. Monarki Konstitusional Dalam pemerintahan konstitusional partisipasi rakyat dibatasi. 3. Monarki Parlementer Dalam pemerintahan parlementer kekuasaan tertinggi ditangan perlemen. Jatuh tegaknya pemerintah bergantung pad kepercayaan parlemen kepada para menteri. Raja tidak memegang pemerintahan dengan nyata, tetapi par menteri yang bertanggung jawab atas nama dewan maupun sendiri-sendiri, sesuai tugas masing-masing. Negara yang menganut sistem pemerintahan monarki, antara lain : 1. Spanyol 2. Yordania 3. Arab Saudi 4. Thailand 5. Kamboja 6. Australia 7. Belgia 8. Belanda 9. Denmark 10. Kanada 11. Selandia Baru 12. Portugal 13. Jepang 14. Malaysia 15. Brunei Darussalam
  • 6. 2. Sistem Pemerintahan Republik Republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yanng artinya kerajaan dimilik serta dikawal oleh rakyat. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus dimana negara republik diperintah secara totaliter. ketua negara suatu republik biasanya seorang saja, yaitu Presiden, tetapi ada juga beberapa pengecualian misalnya di Swiss, terdapat majelis tujuh pemimpin yang merangkap sebagai ketua negara, dipanggil Bundesrat, dan di San Marino, jabatan ketua negara dipegang oleh dua orang. Republikanisme adalah pandangan bahwa sebuah republik merupakan bentuk pemerintahan terbaik. Republikanisme juga dapat mengarah pada ideologi dari banyak partai politik yang menamakan diri mereka Partai Republikan. Beberapa dari antaranya adalah, atau mempunyai akarnya dari anti-monarkisme. Untuk kebanyakan partai republikan hanyalah sebuah nama dan partai-partai ini, serta pihak yang berhubungan dengan mereka, mempunyai sedikit keserupaan selain dari nama mereka. Sistem pemerintahan republik dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Republik Absolut Dalam republik absolut, pemerintahan bersifat diktator. Hukum dimanipulasi hingga mendukung kekuasaannya. Contoh Jerman pada masa Hitler, Italia pada masa Mussolini, dan Spanyol pada masa Jenderal Franco. Perbedaan utama antara monarki absolut dengan republik absolut adalah bahwa dalam monarki absolut kekuasaan raja diwarisi dari para pendahulunya, sedangkan dalam republik absolut kekuasaan bisa didapat melalui berbagai cara, seperti kudeta (perebutan kekuasaan) atau pemilu yang curang. 2. Republik Konstitusional Dalam pemerintahan republik konstitusional kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan tidak diwariskan. Kedudukan politik dapat diperebutkan melalui cara-cara yang sah, seperti yang ditetapkan dalam undang-undang. Dalam undang-undang diatur mengenai bagaiman kekuasaan dijalankan, hak, dan kewajiban warga negara, serta aturan-aturan lain dalam kehidupan kenegaraan. Dlam pemerintahan ini, presiden menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden. Contoh Amerika Serikat, dan Republik Indonesia. 3. Republik Parlementer Dalam pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara yang tidak aktifmemimpin penyelenggaraan pemerintahan. Kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang memimpin kabinet. Para menteri bertanggung jawab pada parlemen. Presiden tidak dapat diganggu gugat. Presiden memiliki hak prerogatif, yakni hak yang bersifat kehormatan sehingga hanya sebagai lambang. Contoh Jerman, Italia, dan India. Negara yang menganut sistem pemerintahan republik, antara lain :
  • 7. 1. Jerman 2. Republik Rakyat Cina 3. Republik Cina (Taiwan) 4. Bangladesh 5. India 6. Indonesia 7. Iran 8. Irak 9. Mesir 10. Myanmar 11. Pakistan 12. Singapore 13. Filipina 14. Vietnam 15. Amerika Serikat 3. Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:  Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.  Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.  Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif. Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya. Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.
  • 8. Ciri-ciri sistem presidensial Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer Kepala negara Presiden Raja/Ratu Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri Sifat kepala negara Populer Seremonial Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan Masa jabatan kepala negara ditentukan jangka waktu (maksimal 2 periode) seumur hidup Masa jabatan kepala pemerintahan ditentukan jangka waktu (maksimal 2 periode) tidak ditentukan jangka waktu Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan Presiden Perdana Menteri diberlakukan/dicabut Tampilan kepala negara dalam kabinet ya tidak (kecuali ada undangan Perdana Menteri) Eksekutif tanggungjawab kepada legislatif tidak ya Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya Posisi eksekutif Partai politik dan profesional Hanya Partai Berkuasa Mayoritas Parlemen (termasuk partai koalisi) Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya Keputusan kepala negara tidak dapat diganggu gugat (keputusan mutlak) dapat diubah melalui legislatif Keterlibatan kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih ya tidak
  • 9. Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer Keterlibatan anggota keluarga kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih/anggota eksekutif ya tidak Jumlah keturunan dalam posisi kepala negara tidak tentu hanya satu Rangkap jabatan kepala negara ya tidak Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan UUD/UU/peraturan Presiden Perdana Menteri bersama dengan legislatif Pemilihan kepala negara dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) diwariskan turun temurun menurut UU Pemilihan kepala pemerintahan dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) ditunjuk Presiden dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi Posisi elite/orang kaya setara dianggap bangsawan/feodal Pemilihan parlemen tepat waktu berubah-ubah sesuai dengan keputusan Perdana Menteri Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :  Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.  Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.  Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
  • 10.  Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).  Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.  Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif. a. Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :  Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.  Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.  Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.  Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri. b. Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :  Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.  Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.  Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas  Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama. c. Republik dengan sistem pemerintahan presidensial  Afghanistan  Angola  Argentina  Benin  Bolivia  Brazil  Burundi  Chili  Kolombia  Komoro  Republik Kongo  Kosta Rika  Siprus  Republik Dominika  Ekuador  El Salvador  Gambia  Ghana  Guatemala  Honduras  Indonesia  Kenya  Liberia  Malawi  Maladewa  Meksiko  Myanmar  Nikaragua  Nigeria  Palau  Panama  Paraguay  Filipina  Seychelles  Sierra Leone  Sudan Selatan  Sudan  Suriname  Turkmenistan
  • 11.  Amerika Serikat  Uruguay  Venezuela  Zambia  Zimbabwe d. Sistem presidensial dengan perdana menteri  Azerbaijan  Belarus  Kamerun  Republik Afrika Tengah  Chad  Pantai Gading (Ivory Coast)  Guinea (Guinea- Conakry)  Equatorial Guinea  Gabon  Kazakhstan  Mozambik  Namibia  Peru  Rwanda  Korea Selatan  Tanzania  Togo  Uganda  Uzbekistan  Yaman 4. Sistem Pemerintahan Parlementer Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.
  • 12. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya. Ciri-ciri sistem parlementer Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer Kepala negara Presiden Raja/Ratu Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri Sifat kepala negara Populer Seremonial Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan Masa jabatan kepala negara ditentukan jangka waktu (maksimal 2 periode) seumur hidup Masa jabatan kepala pemerintahan ditentukan jangka waktu (maksimal 2 periode) tidak ditentukan jangka waktu Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan Presiden Perdana Menteri diberlakukan/dicabut Tampilan kepala negara dalam kabinet ya tidak (kecuali ada undangan Perdana Menteri) Eksekutif tanggungjawab kepada legislatif tidak ya Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya Posisi eksekutif Partai politik dan profesional Hanya Partai Berkuasa Mayoritas Parlemen (termasuk partai koalisi) Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya Keputusan kepala negara tidak dapat diganggu gugat (keputusan mutlak) dapat diubah melalui legislatif
  • 13. Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer Keterlibatan kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih ya tidak Keterlibatan anggota keluarga kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih/anggota eksekutif ya tidak Jumlah keturunan dalam posisi kepala negara tidak tentu hanya satu Rangkap jabatan kepala negara ya tidak Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan UUD/UU/peraturan Presiden Perdana Menteri bersama dengan legislatif Pemilihan kepala negara dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) diwariskan turun temurun menurut UU Pemilihan kepala pemerintahan dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) ditunjuk Presiden dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi Posisi elite/orang kaya setara dianggap bangsawan/feodal Pemilihan parlemen tepat waktu berubah-ubah sesuai dengan keputusan Perdana Menteri Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:  Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
  • 14.  Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-undang.  Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.  Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.  Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.  Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif. a. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer :  Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.  Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.  Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan. b. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :  Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.  Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.  Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.  Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya. Negara dengan sistem pemerintahan parlementer Statue of President Nelson Mandela of South Africa in Parliament Square, London Country Connection between legislative and executive branch Botswana Parliament of Botswana appoints the Cabinet Ethiopia Federal Parliamentary Assembly appoints the Council of Ministers Libya General National Congress approves the Cabinet of Libya Mauritius National Assembly appoints the Cabinet of Mauritius South Africa Parliament of South Africa elects the President who appoints the Cabinet of South Africa
  • 15. Amerika Country Connection between legislative and executive branch Antigua and Barbuda Parliament of Antigua and Barbuda appoints the Cabinet of Antigua and Barbuda The Bahamas Parliament of the Bahamas appoints the Cabinet of the Bahamas Barbados Parliament of Barbados appoints the Cabinet of Barbados Belize National Assembly appoints the Cabinet of Belize Canada House of Commons of Canada approves the Prime Minister of Canada, who forms the Cabinet of Canada Dominica Grenada Parliament of Grenada elects the Prime Minister of Grenada Jamaica Parliament of Jamaica appoints the Cabinet of Jamaica Saint Kitts and Nevis National Assembly elects the Prime Minister of Saint Kitts and Nevis Saint Lucia Parliament of Saint Lucia appoints the Prime Minister of Saint Lucia Saint Vincent and the Grenadines House of Assembly appoints the Prime Minister of Saint Vincent and the Grenadines Trinidad and Tobago Parliament of Trinidad and Tobago approves the Prime Minister of Trinidad and Tobago Asia Country Connection between legislative and executive branch Bangladesh Jatiyo Sangshad appoints the Cabinet of Bangladesh Bhutan Parliament of Bhutan approves the Lhengye Zhungtshog Cambodia Parliament of Cambodia approves the Council of Ministers India Parliament of India approves the Prime Minister of India who formed Cabinet of India Iraq Council of Representatives approves the Cabinet of Iraq Israel Knesset approves the Cabinet of Israel Japan Diet of Japan appoints the Prime Minister who appoints the Cabinet of Japan Kuwait National Assembly approves the Crown Prince who appoints the Prime Minister who appoints the Cabinet of Kuwait
  • 16. Kyrgyzstan Supreme Council approves the Prime Minister of Kyrgyzstan Lebanon Parliament of Lebanon approves the Cabinet of Lebanon Malaysia Parliament of Malaysia appoints the Cabinet of Malaysia Mongolia State Great Khural confirms the Government of Mongolia Nepal Constituent Assembly appoints the Cabinet of Nepal Pakistan Parliament of Pakistan appoints the Cabinet of Pakistan Singapore Parliament of Singapore approves the Cabinet of Singapore Thailand House of Representatives appoints the Prime Minister who appoints the Cabinet of Thailand Turkey Grand National Assembly approves the Cabinet of Turkey Eropa Country Connection between legislative and executive branch Albania Parliament of Albania approves the Cabinet of Albania Austria Parliament of Austria appoints the Cabinet of Austria Belgium Federal Parliament approves the Cabinet of Belgium Bulgaria National Assembly appoints the Council of Ministers of Bulgaria Croatia Croatian Parliament appoints the Croatian Government Czech Republic President of the Czech Republic appoints the leader of the largest party or coalition in the Parliament as Prime Minister, who forms the Cabinet Denmark The Monarch appoints, based on recommendations from the leaders of the parties in Folketinget, the cabinet leader who is most likely to successfully assemble a Cabinet which will not be disapproved by a majority in Folketinget. Estonia Riigikogu appoints the Government of the Republic of Estonia Finland Parliament of Finland appoints the Cabinet of Finland Germany Bundestag elects the Federal Chancellor, who forms the Cabinet Greece Hellenic Parliament approves the Cabinet of Greece Hungary National Assembly approves the Cabinet of Hungary Iceland Althing appoints the Cabinet of Iceland Ireland Oireachtas appoints the Government of Ireland Italy Italian Parliament appoints the Cabinet of Italy
  • 17. Kosovo Assembly of Kosovo appoints the Government of Kosovo Latvia Saeima appoints the Cabinet of Ministers of the Republic of Latvia Lithuania Seimas appoints the Government of Lithuania Luxembourg Chamber of Deputies appoints the Cabinet of Luxembourg Republic of Macedonia Assembly approves the Government of Macedonia Malta House of Representatives appoints the Cabinet of Malta Moldova Parliament of Moldova appoints the Cabinet of Moldova Montenegro Parliament of Montenegro appoints the Government of Montenegro Netherlands Staten-Generaal appoints the Cabinet of the Netherlands Norway The Monarch appoints the MP leading the largest party or coalition in Stortinget as Prime Minister, who forms the Cabinet Poland Parliament of Poland approves the Cabinet of Poland Serbia National Assembly appoints the Government of Serbia Slovakia National Council approves the Government of Slovakia Slovenia National Assembly appoints the Government of Slovenia Spain The General Courts elects the President of the Government, who forms the Cabinet Sweden The Riksdag elects the Prime Minister, who in turn appoints the other members of the Government Switzerland Federal Assembly elects the Federal Council United Kingdom The Monarch appoints the MP leading the largest party or coalition in the House of Commons as Prime Minister, who forms the Cabinet Pasifik Country Connection between legislative and executive branch Australia Parliament of Australia appoints the Cabinet of Australia New Zealand Parliament of New Zealand appoints the Cabinet of New Zealand Papua New Guinea National Parliament appoints the Cabinet of Papua New Guinea Samoa Legislative Assembly appoints the Cabinet of Samoa Vanuatu Parliament of Vanuatu appoints the Cabinet of Vanuatu
  • 18. 5. Sistem Pemerintahan Semipresidensial Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan: presidensial dan parlementer. Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dual Eksekutif (Eksekutif Ganda). Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan bersama-sama dengan perdana menteri. Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima Perancis. Ciri-ciri sistem semipresidensial Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer Kepala negara Presiden Raja/Ratu Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri Sifat kepala negara Populer Seremonial Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan Masa jabatan kepala negara ditentukan jangka waktu (maksimal 2 periode) seumur hidup Masa jabatan kepala pemerintahan ditentukan jangka waktu (maksimal 2 periode) tidak ditentukan jangka waktu Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan Presiden Perdana Menteri diberlakukan/dicabut Tampilan kepala negara dalam cabinet ya tidak (kecuali ada undangan Perdana Menteri) Eksekutif tanggungjawab kepada tidak ya
  • 19. Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer legislative Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya Posisi eksekutif Partai politik dan profesional Hanya Partai Berkuasa Mayoritas Parlemen (termasuk partai koalisi) Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya Keputusan kepala negara tidak dapat diganggu gugat (keputusan mutlak) dapat diubah melalui legislatif Keterlibatan kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih ya tidak Keterlibatan anggota keluarga kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih/anggota eksekutif ya tidak Jumlah keturunan dalam posisi kepala negara tidak tentu hanya satu Rangkap jabatan kepala negara ya tidak Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan UUD/UU/peraturan Presiden Perdana Menteri bersama dengan legislatif Pemilihan kepala negara dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) diwariskan turun temurun menurut UU Pemilihan kepala pemerintahan dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) ditunjuk Presiden dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung) Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi Posisi elite/orang kaya setara dianggap
  • 20. Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer bangsawan/feodal Pemilihan parlemen tepat waktu berubah-ubah sesuai dengan keputusan Perdana Menteri Ciri-ciri pemerintahan semipresidensial yaitu: 1. dari presidensial o Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat. o Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen. o Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif. 2. dari parlementer o Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden. o Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. o Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. Republik dengan sistem pemerintahan semipresidensial  Algeria  Armenia  Burkina Faso  Cape Verde (Cabo Verde)  Republik Demokratik Kongo (Congo-Kinshasa)  Djibouti  Timor Timur (Timor-Leste)  Mesir  Perancis  Georgia  Guinea-Bissau  Guyana  Haiti  Madagaskar  Mali  Mauritania  Niger  Palestina  Portugal  Rusia  Romania  São Tomé dan Príncipe  Senegal  Sri Lanka  Syria  Taiwan (Republik Tiongkok)  Tajikistan  Tunisia  Ukraina  [5]
  • 21. 6. Sistem Pemerintahan Komunisme Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia. Ide dasar Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme". Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family [1]), namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme. Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan
  • 22. demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi). a. Komunis Internasional Komunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Komunis internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marx. b. Maoisme Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme. c. Indonesia dan komunisme Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis nasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di Cina, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka. Sejarah Komunisme Di Indonesia Era pra-Perang Kemerdekaan Kelahiran Komunisme di Indonesia tak bisa dilepaskan dari hadirnya orang-orang buangan politik dari Belanda dan mahasiswa-mahasiswa lulusannya yang berpandangan kiri. Beberapa di antaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka yang masuk setelah Sarekat Islam (SI) Semarang sudah terbentuk.
  • 23. Gerakan Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam diskusi intern para pekerja buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP. Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang Eropa dan Indo Eropa saja, namun setelah berkembangnya waktu, kaum pribumi juga banyak yang bergabung. Salah satu anggota yang menjadi besar adalah Semaoen kemudian menjadi ketua SI Semarang. Komunisme kemudian juga aktif di Semarang, atau sering disebut dengan "Kota Merah" setelah menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhaluan kiri ke dalam Sarekat Islam menjadikan komunis sebagai bagian cabangnya, yang nantinya disebut sebagai "SI Merah". ISDV sendiri sering menjadi salah satu organisasi yang bertanggung jawab atas banyaknya pemogokan buruh di Jawa. Konflik antara SI Semarang (SI Merah) dengan SI pusat di Yogyakarta (SI Putih) mendorong diselenggarakannya kongres. Atas usulan Haji Agus Salim, yang disahkan oleh pusat SI, baik SI Merah maupun SI Putih menyepakati bahwa personel SI Merah keluar dari SI. Mantan personel SI Merah kemudian bersama ISDV berganti nama menjadi PKI. Kehancuran PKI fase awal bermula dengan adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia-Belanda. Tan Malaka yang tidak setuju karena Komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba menghentikan, namun para tokoh PKI lainnya tidak menggubris usulan tersebut, kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan terjadi pada tahun 1926-1927 yang berakhir dengan kekalahan PKI. Para tokoh PKI menyalahkan Tan Malaka atas kegagalan tersebut, karena telah mencoba menghentikan pemberontakan dan memengaruhi cabang-cabang PKI. Era Perang Kemerdekaan Gerakan PKI bangkit kembali pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia, diawali oleh kedatangan Muso secara misterius dari Uni Soviet ke Negara Republik (Saat itu masih beribu kota di Yogyakarta). Sama seperti Soekarno dan tokoh pergerakan lain, Muso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan pandangannya yang murni Komunisme. Di Yogyakarta, Muso juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti D.N. Aidit. Muso dan pendukungnya kemudian menuju ke Madiun, di sana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, Amir Syarifuddin. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri pemberontakan Muso ini.[2] Era pasca-Perang Kemerdekaan RI Pasca Perang Kemerdekaan Indonesia tersebut, PKI menyusun kekuatannya kembali. Didukung oleh Soekarno yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat Indonesia saat itu, di mana antar
  • 24. ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Ketegangan itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah di mana tingkat ketegangan banyak terjadi antara tuan tanah dan para buruh tani. [3] Soekarno sendiri yang cenderung ke kiri, lebih dekat kepada PKI. Terutama setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, politik luar negeri Indonesia semakin condong ke Blok Timur (Blok Komunis Uni Soviet). Indonesia lebih banyak melakukan kerja sama dengan negara komunis seperti Uni Soviet, Kamboja, Vietnam, RRT, maupun Korea Utara. Beberapa langkah-langkah politik luar negeri yang dianggap kekiri-kirian itu antara lain:  Presiden Soekarno menyampaikan pandangan politik dunia yang berlawanan dengan barat, yaitu OLDEFO (Old Established Forces) dan NEFO (New Emerging Forces)  Indonesia membentuk Poros Jakarta-Peking dan Poros Jakarta-Phnompenh-Hanoi-Peking- Pyongyang yang membuat Indonesia terkesan ada di pihak Blok Timur  Konfrontasi dengan Malaysia yang berujung dengan keluarnya Indonesia dari PBB. Di sisi lain, konflik dalam negeri semakin memanas dikarenakan krisis moneter, selain itu juga terdengar desas-desus bahwa PKI dan militer yang bermusuhan akan melakukan kudeta. Militer mencurigai PKI karena mengusulkan Angkatan Kelima (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian), sementara PKI mencurigai TNI hendak melakukan kudeta atas Presiden Soekarno yang sedang sakit, tepat saat ulang tahun TNI. Kecurigaan satu dengan yang lain tersebut kemudian dipercaya menjadi sebab insiden yang dikenal sebagai Gerakan 30 September, namun beberapa ilmuwan menduga, bahwa ini sebenarnya hanyalah konflik intern militer waktu itu. [4] Pasca Gerakan 30 September, terjadi pengambinghitaman kepada orang-orang komunis oleh pemerintah Orde Baru. Terjadi "pembersihan" besar-besaran atas warga dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara limaratus ribu sampai duajuta jiwa meninggal di Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September, para "tertuduh komunis" ini yang ditangkap kebanyakan dieksekusi tanpa proses pengadilan. Sementara bagi "para tertuduh komunis" yang tetap hidup, setelah selesai masa hukuman, baik di Pulau Buru atau di penjara, tetap diawasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan Eks Tapol.[5] Era pasca-Reformasi Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok komunis, marxis, dan haluan kiri lainnya, mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia, walaupun secara hukum, belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah.
  • 25. 7. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal Demokrasi liberal atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi. Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau. Semasa Perang Dingin, istilah demokrasi liberal bertolak belakang dengan komunisme ala Republik Rakyat. Pada zaman sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi. Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik (Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem Westminster: Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis). 8. Sistem Pemerintahan Liberalisme Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas.  Pokok-pokok Liberalisme Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:
  • 26.  Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. [2] Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.  Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)  Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)  Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.  Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)  Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.  Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
  • 27.  Dua Masa Liberalisme Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir. Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya. Pemikiran Tokoh Klasik dalam Kelahiran dan Perkembangan Liberalisme Klasik Tokoh yang memengaruhi paham Liberalisme Klasik cukup banyak – baik itu dari awal maupun sampai taraf perkembangannya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pandangan yang relevan dari tokoh-tokoh terkait mengenai Liberalisme Klasik. a. Martin Luther dalam Reformasi Agama Gerakan Reformasi Gereja pada awalnya hanyalah serangkaian protes kaum bangsawan dan penguasa Jerman terhadap kekuasaan imperium Katolik Roma. Pada saat itu keberadaan agama sangat mengekang individu. Tidak ada kebebasan, yang ada hanyalah dogma-dogma agama serta dominasi gereja. Pada perkembangan berikutnya, dominasi gereja dirasa sangat menyimpang dari otoritasnya semula. Individu menjadi tidak berkembang, kerena mereka tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang oleh Gereja bahkan dalam mencari penemuan ilmu pengetahuan sekalipun. Kemudian timbullah kritik dari beberapa pihak – misalnya saja kritik oleh Marthin Luther; seperti : adanya komersialisasi agama dan ketergantungan umat terhadap para pemuka agama, sehingga menyebabkan manusia menjadi tidak berkembang; yang berdampak luas, sehingga pada puncaknya timbul sebuah reformasi gereja (1517) yang menyulut kebebasan dari para individu yang tadinya “terkekang”.
  • 28. b. John Locke dan Hobbes; konsep State of Nature yang berbeda Kedua tokoh ini berangkat dari sebuah konsep sama. Yakni sebuah konsep yang dinamakan konsep negara alamaiah" atau yang lebih dikenal dengan konsep State of Nature. Namun dalam perkembangannya, kedua pemikir ini memiliki pemikiran yang sama sekali bertolak belakang satu sama lainnya. Jika ditinjau dari awal, konsepsi State of Nature yang mereka pahami itu sesungguhnya berbeda. Hobbes (1588 – 1679) berpandangan bahwa dalam ‘’State of Nature’’, individu itu pada dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan fitrahnya. Namun, manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu mereka membentuk suatu masyarakat baru – suatu masyarakat politik yang terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya dari individu lain dimana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa). Sedangkan John Locke (1632 – 1704) berpendapat bahwa individu pada State of Nature adalah baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau kekayaan, maka khawatir jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga mereka membuat perjanjian yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah namun harus ada syarat bagi penguasa sehingga tidak seperti ‘membeli kucing dalam karung’. Sehingga, mereka memiliki bentuk akhir dari sebuah penguasa/ pihak ketiga (Negara), dimana Hobbes berpendapat akan timbul Negara Monarkhi Absolute sedangkan Locke, Monarkhi Konstitusional. Bertolak dari kesemua hal tersebut, kedua pemikir ini sama-sama menyumbangkan pemikiran mereka dalam konsepsi individualisme. Inti dari terbentuknya Negara, menurut Hobbes adalah demi kepentingan umum (masing-masing individu) meskipun baik atau tidaknya Negara itu kedepannya tergantung pemimpin negara. Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan Negara itu akan dibatasi oleh individu sehingga kekuasaan Negara menjadi terbatas – hanya sebagai “penjaga malam” atau hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik. c. Adam Smith Para ahli ekonomi dunia menilai bahwa pemikiran mahzab ekonomi klasik merupakan dasar sistem ekonomi kapitalis. Menurut Sumitro Djojohadikusumo, haluan pandangan yang mendasari seluruh pemikiran mahzab klasik mengenai masalah ekonomi dan politik bersumber pada falsafah tentang tata susunan masyarakat yang sebaiknya dan seyogyanya didasarkan atas hukum alam yang secara wajar berlaku dalam kehidupan masyarakat. Salah satu pemikir ekonomi klasik adalah Adam Smith (1723-1790). Pemikiran Adam Smith mengenai politik dan ekonomi yang sangat luas, oleh Sumitro Djojohadikusumo dirangkum menjadi tiga kelompok pemikiran. Pertama, haluan pandangan Adam Smith tidak terlepas dari falsafah politik, kedua, perhatian yang ditujukan pada identifikasi tentang faktor-faktor apa dan kekuatan-kekuatan yang manakah yang menentukan nilai dan harga barang. Ketiga, pola, sifat, dan arah kebijaksanaan negara yang mendukung kegiatan ekonomi ke arah kemajuan dan kesejahteraan mesyarakat. Singkatnya, segala kekuatan ekonomi seharusnya diatur oleh kekuatan pasar dimana kedudukan manusia sebagai individulah yang diutamakan, begitu pula dalam politik.
  • 29. Relevansi kekuatan Individu Liberalisme Klasik dalam Demokrasi dan Kapitalisme Telah dikatakan bahwa setidaknya ada dua paham yang relevan atau menyangkut Liberalisme Klasik. Dua paham itu adalah paham mengenai Demokrasi dan Kapitalisme. * Demokrasi dan Kebebasan Dalam pengertian Demokrasi, termuat nilai-nilai hak asasi manusia, karena demokrasi dan Hak-hak asasi manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sebuah negara yang mengaku dirinya demokratis mestilah mempraktekkan dengan konsisten mengenai penghormatan pada hak-hak asasi manusia, karena demokrasi tanpa penghormatan terhadap hak-hak asasi setiap anggota masyarakat, bukanlah demokrasi melainkan hanyalah fasisme atau negara totalitarian yang menindas. Jelaslah bahwa demokrasi berlandaskan nilai hak kebebasan manusia. Kebebasan yang melandasi demokrasi haruslah kebebasan yang positif – yang bertanggungjawab, dan bukan kebebasan yang anarkhis. Kebebasan atau kemerdekaan di dalam demokrasi harus menopang dan melindungi demokrasi itu dengan semua hak-hak asasi manusia yang terkandung di dalamnya. Kemerdekaan dalam demokrasi mendukung dan memiliki kekuatan untuk melindungi demokrasi dari ancaman-ancaman yang dapat menghancurkan demokrasi itu sendiri. Demokrasi juga mengisyaratkan penghormatan yang setinggi-tingginya pada kedaulatan Rakyat * Kapitalisme dan Kebebasan Tatanan ekonomi memainkan peranan rangkap dalam memajukan masyarakat yang bebas. Di satu pihak, kebebasan dalam tatanan ekonomi itu sendiri merupakan komponen dari kebebasan dalam arti luas ; jadi, kebebasan di bidang ekonomi itu sendiri menjadi tujuan. Di pihak lain, kebebasan di bidang ekonomi adalah juga cara yang sangat yang diperlukan untuk mencapai kebebasan politik. Pada dasarnya, hanya ada dua cara untuk mengkoordinasikan aktivitas jutaan orang di bidang ekonomi. Cara pertama ialah bimbingan terpusat yang melibatkan penggunaan paksaan – tekniknya tentara dan negara dan negara totaliter yang modern. Cara lain adalah kerjasama individual secara sukarela – tekniknya sebuah sistem pasaran. Selama kebebasan untuk mengadakan sistem transaksi dipertahankan secara efektif, maka ciri pokok dari usaha untuk mengatur aktivitas ekonomi melalui sistem pasaran adalah bahwa ia mencegah campur tangan seseorang terhadap orang lain. Jadi terbukti bahwa kapitalisme adalah salah satu perwujudan dari kerangka pemikiran liberal. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
  • 30. pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri. 2. BENTUK-BENTUK NEGARA Bentuk negara ada dua macam yaitu negara kesatuan dan negara serikat. Bentuk negara kesatuan memiliki ciri - ciri sebagai berikut :  Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar.  Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara.  Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan.  Terdapat satu badan perwakilan rakyat. Sedangkan bentuk negara serikat merupakan negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dengan satu pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan. Namun tiap negara bagian punya kedaulatan ke dalam untuk mengatur wilayahnya masing - masing. Tiap negara bagian punya UUD sendiri, kepala negara, dan badan perwakilan. Kekuasaan pemerintah pusat menyangkut urusan luar negeri, pertahanan dan keamanan, keuangan, dan peradilan. 1. Kesatuan Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat.
  • 31. Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu: - Sentralisasi, dan - Desentralisasi. Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya sendiri. a. Keuntungan sistem sentralisasi:  Adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara;  Adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang berwenang membuatnya;  Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negara. b. Kerugian sistem sentralisasi:  Bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga sering menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;  Peraturan/ kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan/ kebutuhan daerah;  Daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga melemahkan sendi-sendi pemerintahan demokratis karena kurangnya inisiatif dari rakyat;  Rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan bertanggung jawab tentang daerahnya;  Reputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat. Dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah. Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi. a. Keuntungan sistem desentralisasi:  Pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri;  Peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri;  Tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan dapat berjalan lancar;  Partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;  Penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah. Sedangkan kerugian sistem desentralisasi adalah ketidakseragaman peraturan dan kebijakan serta kemajuan pembangunan.
  • 32. 2. Serikat Suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat sedang yang berdaulat adalah gabungan dari negara - negara bagian itu. Negara bagian diberi kekuasaan untuk membuat undang - undang sendiri yang tidak boleh bertentangan dengan UUD negara serikat tersebut. Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal. Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal. Ciri-ciri negara serikat/ federal: 1. tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet) demi kepentingan negara bagian; 2. tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh bertentangan dengan konstitusi negara serikat; 3. hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan secara langsung kepada pemerintah federal. Dalam praktik kenegaraan, jarang dijumpai sebutan jabatan kepala negara bagian (lazimnya disebut gubernur negara bagian). Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan negara bagian ditentukan oleh negara bagian, sehingga kegiatan pemerintah federal adalah hal ikhwal kenegaraan selebihnya (residuary power). Pada umumnya kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara bagian kepada pemerintah federal meliputi: 1. hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subyek hukum internasional, misalnya: masalah daerah, kewarganegaraan dan perwakilan diplomatik; 2. hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, pertahanan dan keamanan nasional, perang dan damai; 3. hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal serta azas-azas pokok hukum maupun organisasi peradilan selama dipandang perlu oleh pemerintah pusat, misalnya: mengenai masalah uji material konstitusi negara bagian; 4. hal-hal tentang uang dan keuangan, beaya penyelenggaraan pemerintahan federal, misalnya: hal pajak, bea cukai, monopoli, matauang (moneter);
  • 33. 5. hal-hal tentang kepentingan bersama antarnegara bagian, misalnya: masalah pos, telekomunikasi, statistik. Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan yang lain adalah: 1. cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian; 2. badan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. Berdasarkan kedua hal tersebut, lahirlah bermacam-macam negara serikat, antara lain: 1. negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah federal, dan kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan kepada pemerintah negara bagian. Contoh negara serikat semacam itu antara lain: Amerika Serikat, Australia, RIS (1949); 2. negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah negara bagian, sedangkan sisanya diserahkan kepada pemerintah federal. Contoh: Kanada dan India; 3. negara serikat yang memberikan wewenang kepada mahkamah agung federal dalam menyelesaikan perselisihan di antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. Contoh: Amerika Serikat dan Australia; 4. negara serikat yang memberikan kewenangan kepada parlemen federal dalam menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian. Contoh: Swiss. Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi: 1) Pemerintah pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar; 2) Sama-sama memiliki hak mengatur daerah sendiri (otonomi). Sedangkan perbedaannya adalah: mengenai asal-asul hak mengurus rumah tangga sendiri itu. Pada negara bagian, hak otonomi itu merupakan hak aslinya, sedangkan pada daerah otonom, hak itu diperoleh dari pemerintah pusat. 3. HAM Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (Bahasa Inggris: Universal Declaration of Human Rights ; singkatan: UDHR) adalah sebuah pernyataan yang bersifat anjuran yang diadopsi olehMajelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa(A/RES/217, 10 Desember 1948 di Palais de Chaillot,Paris). Pernyataan ini terdiri atas 30 pasal yang menggarisbesarkan pandangan Majelis Umum PBBtentang jaminan hak-hak asasi manusia (HAM) kepada semua orang. Eleanor Roosevelt, ketua wanita pertama Komisi HAM (Bahasa Inggris: Commission on Human Rights; singkatan: CHR) yang menyusun deklarasi ini, mengatakan, "Ini bukanlah sebuah perjanjian... [Di masa depan] ini mungkin akan menjadi Magna Carta internasional..." Hak asasi manusia (atau disingkat HAM)adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorangsejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence
  • 34. of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1 Contoh HAM: 1. Hak untuk hidup. 2. Hak untuk bebas dari rasa takut. 3. Hak untuk bekerja. 4. Hak untuk mendapatkan pendidikan. 5. Hak untuk mendapatkan persamaan di mata hukum. 6. dan seterusnya. Contoh pelanggaran HAM: 1. Penindasan dan membatasi hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang. 2. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. 3. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan penguasa dan partai tiran/otoriter. 4. Demokrasi Demokrasi di indonesia dibandingkan dengan negara lain Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalismedan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomiatau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut. Bentuk-bentuk demokrasi Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. a. Demokrasi langsung Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.Selain itu, sistem
  • 35. ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara. b. Demokrasi perwakilan Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melaluipemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka. Prinsip-prinsip demokrasi Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 1. Kedaulatan rakyat; 2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3. Kekuasaan mayoritas; 4. Hak-hak minoritas; 5. Jaminan hak asasi manusia; 6. Pemilihan yang bebas dan jujur; 7. Persamaan di depan hukum; 8. Proses hukum yang wajar; 9. Pembatasan pemerintah secarakonstitusional; 10. Pluralisme sosial, ekonomi, danpolitik; 11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
  • 36. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Negara kesatuan adalah negaraberdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, dimana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Bentuk pemerintahankesatuan diterapkan oleh banyak negara di dunia. Di negara kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah pusat, dan kekuasaan subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat. Sebaliknya, di negerafederal, negara bagian (atau satuan subnasional lainnya) berbagi kedaulatan dengan pemerintah pusat, dan negara bagian memiliki fungsi keujudan dan fungsi kekuasaan yang tidak dapat diubah secara sepihak oleh pemerintah pusat. Saran Bentuk negara mempunyai 2 macam bentuk negara , yaitu bentuk negara kesatuan dan bentuk negara serikat. Yang dimana didalamnya mempunyai peranan yang sangat penting. Selain adanya bentuk negara serikat dan bentuk negara kesatuan didalamnya terdapat hak asasi manusia atau HAM dan demokrasi yang ada di indonesia. Kesatuan , serikat, HAM, dengan demokrasi saling berkaitan satu sama lain.
  • 37. DAFTAR PUSTAKA [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Monarki [2] http://dzakiyyah95sistempemerintahan.blogspot.com/ [3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial [4] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementer [5] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_semipresidensial [6] http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme [7] http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_liberal [8] http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme [9] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan [10] http://abduntoamay.blogspot.com/2012/03/bentuk-negara_19.html