SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penelitian, tujuan, sasaran, perumusan masalah,
ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup substansi dan ruang lingkup wilayah
studi, kerangka berfikir, keluaran yang diharapkan serta sistematika pembahasan.
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan ketetapan Undang-Undang No. 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Tangerang Selatan, kota ini berupaya untuk menciptakan suatu kawasan
perkotaan yang seimbang dan berwawasan lingkungan agar dapat melayani
kepentingan semua pihak, terlebih kota ini berfungsi sebagai kota penyangga.
Kota penyangga ialah daerah yang langsung berbatasan dengan wilayah kota
(Tarigan, 2005:118). Salah satu upaya pemerintah kota dalam meningkatkan
pelayanan terhadap masyarakat yaitu dengan peningkatan prasarana perkotaan.
Prasarana perkotaan yang dinilai berperan ialah prasarana jaringan jalan, karena
jaringan jalan merupakan prasarana vital dalam aktivitas perkotaan. Jaringan jalan
mewadahi interkoneksi antara daerah satu dengan lain hingga terhubung dengan
kota lain.
Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota penyangga dari Ibu Kota DKI
Jakarta karena letaknya yang sangat stategis dan berbatasan langsung dengan ibu
kota menjadikannya kota dormitori bagi para komuter. Kota Tangerang Selatan
baru terbentuk tahun 2008 dan memiliki tujuh kecamatan yaitu Kecamatan
Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan
Pamulang, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kecamatan Setu.
Saat ini Kota Tangerang Selatan mengalami perkembangan yang sangat pesat,
perkembangan tersebut terlihat dari perkembangan penggunaan lahan untuk
aktivitas perkotaan. Adanya pembangunan perumahan skala kecil hingga besar,
2
peningkatan intensitas perdagangan dan jasa, hingga penyediaan sarana-prasarana
yang bertaraf lokal sampai internasional.
Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota yang baru terbentuk
membutuhkan rencana pembangunan wilayah sebagai acuan untuk mewujudkan
Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pelayanan pendidikan, perumahan,
perdagangan dan jasa, berskala regional dan nasional yang mandiri, aman,
nyaman, asri, produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan serta berkeadilan dalam
mendukung Kota Tangerang Selatan sebagai bagian dari Kawasan Strategis
Nasional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur
(Jabodetabekpunjur), yang tertuang dalam RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun
2011-2030.
Kecamatan Pamulang merupakan Ibukota dari Kota Tangerang Selatan dan
merupakan salah satu kecamatan yang memiliki kepadatan tertinggi kedua di Kota
Tangerang Selatan yaitu 108 jiwa/ha. Kecamatan Pamulang memiliki fungsi
sebagai kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi. Berkembangnya berbagai
kegiatan dan peningkatan sistem jaringan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
menyebabkan kawasan ini menjadi tidak tertata karena tidak diimbangi dengan
pengaturan sarana dan prasarana yang sesuai dengan peruntukkan kawasan.
Peningkatan aktivitas yang terjadi, perlahan-lahan merubah pola pemanfaatan
lahan serta menimbulkan permasalahan perkotaan seperti kemacetan, kurangnya
ruang terbuka, banjir dan lainnya yang sekarang ini mulai terjadi pada Kecamatan
Pamulang khususnya di kawasan Koridor Parakan – Pondok Benda.
Peningkatan sistem jaringan akan memacu terhadap peningkatan pergerakan serta
aktivitas skala mikro dan secara tidak langsung terhadap perkotaan. Hal ini
terlihat dari fungsi jalan Pondok Benda sebagai kolektor sekunder sehingga
menjadi salah satu jalan vital yang berada di Kota Tangerang Selatan yang
menghubungkan Pusat Pemerintahan Kota dengan Pusat kota mandiri BSD, dan
menjadi akses menuju jalan TOL. Salah satu kebijakan kota yang tertuang dalam
RTRW Kota yaitu koridor jalan akan diperuntukkan perdagangan dan jasa skala
regional dan memiliki ROW 20 meter, sedangkan untuk kawasan koridor
diperuntukkan sebagai permukiman kepadatan tinggi dengan ketentuan KLB
3
60%. Dalam arahan RTRWK pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan akan
dipindahkan ke Kecamatan Ciputat, Jalan Pondok Benda ini terhubung langsung
dengan jalan menuju pusat pemerintahan yang hanya berjarak 1 km dari koridor
jalan Pondok Benda. Dalam pengembangannya koridor Parakan-Pondok Benda
akan menjadi salah satu pintu gerbang menuju pusat pemerintahan kota dari arah
Bogor dan Depok. Untuk itu diperlukan rencana detail tata ruang dan aturan
zonasi sebagai alat pengendali ruang untuk mengantisipasi terhadap berbagai
permasalahan perkotaan yang kemungkinan akan terjadi di kawasan koridor
Parakan-Pondok Benda, agar rencana dan arahan RTRWK dapat
dioperasionalkan.
Sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dijelaskan bahwa
penyelenggaraan penataan ruang memiliki hirarki perencanaan yaitu rencana
umum yaitu RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2030 dan rencana detail
tata ruang yaitu RDTR agar rencana tata ruang dapat dioperasionalkan, tetapi saat
ini Kecamatan Pamulang belum memiliki rencana detail tata ruang, dalam rencana
detail tertuang arahan peraturan zonasi sebagai alat pengendali ruang yang paling
efektif yang disebutkan dalam Permen PU No.20/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
Peraturan Zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan
pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap
blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana detail tata ruang.
Peraturan zonasi pada dasarnya adalah suatu alat untuk pengendalian yang
mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya
yang disusun untuk setiap blok/zona peruntukan (UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang), dimana blok/zona peruntukan yang menjadi acuan ditetapkan
melalui rencana detail tata ruang. Penyusunan peraturan zonasi ini diharapkan
juga dapat menjadi arahan bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan
pemanfaatan ruang serta upaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman,
aman, serasi dan tertib sesuai dengan kaidah-kaidah penataan ruang.
4
1.2 Perumusan Masalah
Perkembangan daerah yang sangat pesat seringkali menyebabkan perubahan pola
ruang yang menimbulkan permasalahan perkotaan seperti banjir, kurangnya ruang
terbuka serta kawasan yang tidak tertata, yang saat ini terjadi di Kota Tangerang
Selatan khususnya di kawasan Koridor Parakan-Pondok benda, Kecamatan
Pamulang. Salah satu kebijakan kota yang tertuang dalam RTRW Kota yaitu
koridor jalan akan diperuntukkan perdagangan dan jasa skala regional dan
memiliki ROW 20 meter, sedangkan untuk kawasan koridor diperuntukkan
sebagai permukiman kepadatan tinggi dengan ketentuan KLB 60%. Dalam arahan
RTRWK pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan akan dipindahkan ke
Kecamatan Ciputat, Jalan Pondok Benda ini terhubung langsung dengan jalan
menuju pusat pemerintahan yang hanya berjarak 1 km dari koridor jalan Pondok
Benda. Dalam pengembangannya koridor Parakan-Pondok Benda akan menjadi
salah satu pintu gerbang menuju pusat pemerintahan kota dari arah Bogor dan
Depok.
Kondisi koridor saat ini memiliki lebar jalan 8 meter dan bahu jalan 1 meter.
Kondisi kawasan saat ini rata-rata memiliki KLB 90-100% dengan penggunaan
lahan mix-used sehingga diperlukan aturan kegiatan penggunaan lahan untuk
menciptakan kawasan pemukiman yang nyaman serta menciptakan koridor jalan
yang memiliki karakteristik sebagai koridor pintu masuk menuju pusat
pemerintahan yaitu di Kecamatan Ciputat yang diatur dalam rencana detail tata
ruang sebagai arahan operasional pengembangan Kecamatan Pamulang dan
peraturan zonasi sebagai alat pengendali ruang di kawasan koridor.
1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menyusun peraturan zonasi kawasan
koridor Parakan-Pondok Benda sebagai masukan kepada pemerintah daerah.
5
1.3.2 Sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi rencana tata ruang Kota Tangerang Selatan, khususnya
kawasan koridor Parakan-Pondok Benda yang digambarkan oleh peta
rencana struktur dan pola pemanfataan ruang.
2. Mengidentifikasi karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan di
sepanjang koridor Parakan-Pondok Benda yang digambarkan dengan peta
penggunaan lahan dan daerah terbangun, sebaran dan intensitas bangunan,
struktur sarana dan prasarana, ruang terbuka biru dan hijau.
3. Mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap kegiatan dan penggunaan
lahan di lingkungan sekitarnya.
4. Pengkajian dan penetapan ketentuan maupun standar-standar terkait.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian terbagi dua, yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang
lingkup substansi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah pada penelitian ini yaitu kawasan koridor Parakan-Pondok
Benda, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan,
dengan panjang ± 2,6 km. Deliniasi lokasi studi ditetapkan berdasarkan kriteria
batasan fisik (sungai, jalan, drainase) dan permasalahan yang terjadi, dengan luas
kawasan keseluruhan ± 576,9 Ha. Wilayah studi memiliki batas-batas sebagai
berikut (Gambar 1.1) :
 Utara : Jalan Benda Raya, Kecamatan Ciputat
 Selatan : Jalan Siliwangi-Puspitek, Kecamatan Pamulang
 Barat : Kali Angke, Kecamatan Setu
 Timur : Drainase dan Jalan Lingkungan, Kecamatan Pamulang
6
Gambar 1.1
Peta Orientasi Lokasi Studi
Jl. Ciater
Ke TOL Jl. Sarua
Jl. Pondok Benda
Jl. Parakan
Jl. Raya Puspitek
Ke PUSPITEK/ITI
Jl. Siliwangi
7
1.4.2 Ruang Lingkup Substansi
Ruang lingkup subtansi dibatasi hanya pada pembahasan yang menyangkut materi
sebagai berikut:
1. Membahas karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan di kawasan
koridor Parakan-Pondok Benda.
2. Membahas persepsi masyarakat terhadap kegiatan dan penggunaan lahan
di lingkungan sekitarnya.
3. Menyusun peraturan zonasi umum untuk kawasan koridor Parakan-
Pondok Benda dan peraturan zonasi khusus bagi daerah yang memiliki
karakteristik khusus atau memiliki masalah fisik.
8
1.5 Kerangka Berpikir
1.6 Kerangka Berfikir
Konsep Pengembangan Kawasan
Koridor Parakan-Pondok Benda
Latar Belakang:
 Kota Tangsel sebagai Kota Penyangga dari Ibukota DKI Jakarta.
 Kecamatan Pamulang memiliki peruntukkan sebagai kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi
yaitu 108 jiwa/ha
 Peningkatan aktivitas perkotaan perlahan-lahan merubah pola pemanfaatan lahan serta menimbulkan
permasalahan perkotaan seperti kemacetan, penggunaan lahan yang tidak sesuai, kurangnya ruang
terbuka, banjir.
 Pemindahan Pusat Pemerintahan di Kecamatan Ciputat (Jl. Sarua) yang terhubung langsung dengan
jalan Sarua dan hanya berjarak 1 km dari Koridor Parakan-Pondok Benda sehingga meningkatkan
klasifikasi jalan menjadi kolentor sekunder.
 Salah satu kebijakan kota yang tertuang dalam RTRW Kota yaitu koridor jalan Parakan –Pondok
Benda akan diperuntukkan perdagangan dan jasa skala lingkungan dan memiliki ROW 20 meter,
sedangkan untuk kawasan koridor diperuntukkan sebagai permukiman kepadatan tinggi dengan
ketentuan KLB 60%.
Konsep pengembangan makro
(Kecamatan Pamulang)
Sasaran:
1. Mengidentifikasi rencana tata ruang Kota Tangerang
Selatan, khususnya kawasan koridor Parakan-Pondok
Benda yang digambarkan oleh peta rencana struktur dan
pola pemanfataan ruang.
2. Mengidentifikasi karakteristik kegiatan dan penggunaan
lahan di sepanjang koridor Parakan-Pondok Benda yang
digambarkan dengan peta penggunaan lahan dan daerah
terbangun, sebaran dan intensitas bangunan, struktur
sarana dan prasarana, ruang terbuka biru dan hijau.
3. Mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap kegiatan
dan penggunaan lahan di lingkungan sekitarnya.
4. Pengkajian dan penetapan ketentuan maupun standar-
standar terkait.
Kajian Literatur mengenai
penyusunan RDTR aturan
zonasi
Kesimpulan dan
Rekomendasi untuk
Pemerintah Daerah
Peningkatan Peran dan Fungsi Koridor
Parakan-Pondok Benda sebagai pintu
gerbang menuju pusat pemerintahan
dari arah Depok dan Bogor.
Karaketristik kawasan koridor sebagai
pusat pemukiman dengan arahan
pengembangan rencana kota, sehingga
diperlukan rencana detail agar arahan
pengembangan kota dapat
dioperasionalkan.
Dalam rencana detail tata ruang
harus tertuang Peraturan zonasi
sebagai alat pengendali ruang
Penyusunan Peraturan Teknis Zonasi
Penyusunan aturan Pelakasanaan
Teknik Pengaturan Zonasi
Peraturan Zonasi
Zoning Text
Zoning Maps
Kajian Literatur mengenai
Standar-standar dan prinsip
Urban Design
Persepsi masyarakat
Standar terkait
9
1.6 Keluaran yang Diharapkan
Output dalam penelitian ini adalah peraturan zonasi yang diharapkan dapat
menjadi masukkan dalam perencanaan peraturan zonasi bagi pemerintah Kota
Tangerang Selatan khususnya peraturan zonasi pada kawasan Koridor Parakan-
Pondok Benda.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan pada penelitian ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penelitian, tujuan, sasaran, perumusan masalah,
ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup substansi dan ruang lingkup wilayah
studi, metodologi, kerangka berfikir, keluaran yang diharapkan serta sistematika
pembahasan.
BAB II TINJAUAN TEORI DAN METODOLOGI
Bab ini berisikan tentang teori-teori atau standar yang akan dipakai untuk
mendukung studi seperti teori tentang zonasi, pengertian zonasi, jenis zonasi serta
standar-standar atau kebijakan-kebijakan tentang zona kawasan pemukiman dan
zona kawasan perdagangan jasa, dll. Dalam bab ini juga dibahas metodologi dan
tahapan penelitian.
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH
Bab ini berisikan tentang gambaran umum wilayah studi yang mencakup orientasi
lokasi penelitian yaitu Kota Tangerang Selatan dan Kecamatan Pamulang. Dalam
bab ini juga digambarkan kondisi eksisting kawasan koridor Parakan-Pondok
Benda, gambaran mengenai karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan,
intensitas pemanfaatan ruang, tata massa bangunan, serta sarana-prasarana.
10
BAB IV ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
Bab ini membahas tentang proses analisa yang mencakup analisa makro yaitu
rencana pengembangan Kecamatan Pamulang dan analisa mikro yaitu rencana
pengembangan kawasan koridor. Dalam bab ini juga akan dianalisa mengenai
persepsi masyarakat terhadap kegiatan di lingkungan sekitarnya, yaitu hasil
kuisioner.
BAB V KONSEP PENGEMBANGAN
Bab ini membahas tentang konsep pengembangan kawasan Koridor Parakan –
Pondok Benda yang akan divisualisasikan dalam bentuk ilustrasi kawasan (3D).
BAB VI RUMUSAN PERATURAN ZONASI
Bab ini membahas tentang aturan zonasi kawasan koridor Parakan-Pondok Benda
mencakup zoning text dan zoning map serta aturan kegiatan dan penggunaan lahan
di lokasi studi.
BAB VII PENUTUP
Bab ini berisikan hasil akhir studi yaitu berupa kesimpulan dari hasil pembahasan,
selain itu bab ini juga berisikan rekomendasi berupa rumusan pelaksanaan aturan
pelaksanaan aturan zonasi yang ditujukan kepada pemerintah sebagai masukan
dalam penyusunan aturan zonasi sebagai alat pengendali ruang.

More Related Content

What's hot

Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Latifah Tio
 
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSTugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSRahman Hilmy Nugroho
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanShahnaz Acrydiena
 
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)Latifah Tio
 
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriKonsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriLatifah Tio
 
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Adi T Wibowo
 
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Deki Zulkarnain
 
Proposal tugas akhir sonia habiba rahdian converted
Proposal tugas akhir sonia habiba rahdian convertedProposal tugas akhir sonia habiba rahdian converted
Proposal tugas akhir sonia habiba rahdian convertedRayFaeyzhaEc
 
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBANlampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBANAdi T Wibowo
 
lampiran viii indikasi program KABUPATEN
lampiran viii indikasi program KABUPATENlampiran viii indikasi program KABUPATEN
lampiran viii indikasi program KABUPATENAdi T Wibowo
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangDeki Zulkarnain
 
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)Nuky Yanuari
 
B a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat Pemerintahan
B a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat PemerintahanB a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat Pemerintahan
B a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat PemerintahanHerman Purba
 
Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Anindya Agustri
 

What's hot (20)

Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
 
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSTugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
 
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriKonsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
 
Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02
 
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs
 
Bab iv (hal. 69 87)
Bab iv (hal. 69   87)Bab iv (hal. 69   87)
Bab iv (hal. 69 87)
 
PWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikzPWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikz
 
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
 
Proposal tugas akhir sonia habiba rahdian converted
Proposal tugas akhir sonia habiba rahdian convertedProposal tugas akhir sonia habiba rahdian converted
Proposal tugas akhir sonia habiba rahdian converted
 
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBANlampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
lampiran vii KLHS KABUPATEN TUBAN
 
lampiran viii indikasi program KABUPATEN
lampiran viii indikasi program KABUPATENlampiran viii indikasi program KABUPATEN
lampiran viii indikasi program KABUPATEN
 
Bab 2rev 02
Bab 2rev 02Bab 2rev 02
Bab 2rev 02
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
 
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)Slide Seminar Hasil (Skripsi)
Slide Seminar Hasil (Skripsi)
 
B a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat Pemerintahan
B a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat PemerintahanB a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat Pemerintahan
B a b 1 pendahuluan - Prinsip Perancangan Kawasan Pusat Pemerintahan
 
Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107
 

Similar to Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi

Detail engineering tempat_pembuangan_akh
Detail engineering tempat_pembuangan_akhDetail engineering tempat_pembuangan_akh
Detail engineering tempat_pembuangan_akhSetiyo Pambudi
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaanDa' Chai
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanmuhfidzilla
 
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdfTangkabDishub
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.docbambang480612
 
Bab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docx
Bab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docxBab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docx
Bab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docxpt satwindu utama
 
Kriteria pengendalian pemanfaatan ruang
Kriteria pengendalian pemanfaatan ruangKriteria pengendalian pemanfaatan ruang
Kriteria pengendalian pemanfaatan ruangRahmi Yunianti
 
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxAnalisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxssuserb40281
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2teguh heru winarso
 
Row kota tangerang
Row kota tangerangRow kota tangerang
Row kota tangerangKikik kikuk
 
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Junik Dem
 

Similar to Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi (20)

1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Detail engineering tempat_pembuangan_akh
Detail engineering tempat_pembuangan_akhDetail engineering tempat_pembuangan_akh
Detail engineering tempat_pembuangan_akh
 
Tugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu ismaTugas etika 2 bu isma
Tugas etika 2 bu isma
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
 
Draf rancangan-rpjpd-2010
Draf rancangan-rpjpd-2010Draf rancangan-rpjpd-2010
Draf rancangan-rpjpd-2010
 
PPT Struktur .pptx
PPT Struktur .pptxPPT Struktur .pptx
PPT Struktur .pptx
 
Bab i tatralok skw doc
Bab i tatralok skw docBab i tatralok skw doc
Bab i tatralok skw doc
 
zemi.pptx
zemi.pptxzemi.pptx
zemi.pptx
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
 
Bab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docx
Bab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docxBab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docx
Bab 2_Tinjauan dan Standar Perencanaan.docx
 
Kriteria pengendalian pemanfaatan ruang
Kriteria pengendalian pemanfaatan ruangKriteria pengendalian pemanfaatan ruang
Kriteria pengendalian pemanfaatan ruang
 
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxAnalisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
 
Row kota tangerang
Row kota tangerangRow kota tangerang
Row kota tangerang
 
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
 
Kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH Kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, tujuan, sasaran, perumusan masalah, ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup substansi dan ruang lingkup wilayah studi, kerangka berfikir, keluaran yang diharapkan serta sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang Berdasarkan ketetapan Undang-Undang No. 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan, kota ini berupaya untuk menciptakan suatu kawasan perkotaan yang seimbang dan berwawasan lingkungan agar dapat melayani kepentingan semua pihak, terlebih kota ini berfungsi sebagai kota penyangga. Kota penyangga ialah daerah yang langsung berbatasan dengan wilayah kota (Tarigan, 2005:118). Salah satu upaya pemerintah kota dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yaitu dengan peningkatan prasarana perkotaan. Prasarana perkotaan yang dinilai berperan ialah prasarana jaringan jalan, karena jaringan jalan merupakan prasarana vital dalam aktivitas perkotaan. Jaringan jalan mewadahi interkoneksi antara daerah satu dengan lain hingga terhubung dengan kota lain. Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota penyangga dari Ibu Kota DKI Jakarta karena letaknya yang sangat stategis dan berbatasan langsung dengan ibu kota menjadikannya kota dormitori bagi para komuter. Kota Tangerang Selatan baru terbentuk tahun 2008 dan memiliki tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kecamatan Setu. Saat ini Kota Tangerang Selatan mengalami perkembangan yang sangat pesat, perkembangan tersebut terlihat dari perkembangan penggunaan lahan untuk aktivitas perkotaan. Adanya pembangunan perumahan skala kecil hingga besar,
  • 2. 2 peningkatan intensitas perdagangan dan jasa, hingga penyediaan sarana-prasarana yang bertaraf lokal sampai internasional. Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota yang baru terbentuk membutuhkan rencana pembangunan wilayah sebagai acuan untuk mewujudkan Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pelayanan pendidikan, perumahan, perdagangan dan jasa, berskala regional dan nasional yang mandiri, aman, nyaman, asri, produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan serta berkeadilan dalam mendukung Kota Tangerang Selatan sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur), yang tertuang dalam RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2030. Kecamatan Pamulang merupakan Ibukota dari Kota Tangerang Selatan dan merupakan salah satu kecamatan yang memiliki kepadatan tertinggi kedua di Kota Tangerang Selatan yaitu 108 jiwa/ha. Kecamatan Pamulang memiliki fungsi sebagai kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi. Berkembangnya berbagai kegiatan dan peningkatan sistem jaringan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyebabkan kawasan ini menjadi tidak tertata karena tidak diimbangi dengan pengaturan sarana dan prasarana yang sesuai dengan peruntukkan kawasan. Peningkatan aktivitas yang terjadi, perlahan-lahan merubah pola pemanfaatan lahan serta menimbulkan permasalahan perkotaan seperti kemacetan, kurangnya ruang terbuka, banjir dan lainnya yang sekarang ini mulai terjadi pada Kecamatan Pamulang khususnya di kawasan Koridor Parakan – Pondok Benda. Peningkatan sistem jaringan akan memacu terhadap peningkatan pergerakan serta aktivitas skala mikro dan secara tidak langsung terhadap perkotaan. Hal ini terlihat dari fungsi jalan Pondok Benda sebagai kolektor sekunder sehingga menjadi salah satu jalan vital yang berada di Kota Tangerang Selatan yang menghubungkan Pusat Pemerintahan Kota dengan Pusat kota mandiri BSD, dan menjadi akses menuju jalan TOL. Salah satu kebijakan kota yang tertuang dalam RTRW Kota yaitu koridor jalan akan diperuntukkan perdagangan dan jasa skala regional dan memiliki ROW 20 meter, sedangkan untuk kawasan koridor diperuntukkan sebagai permukiman kepadatan tinggi dengan ketentuan KLB
  • 3. 3 60%. Dalam arahan RTRWK pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan akan dipindahkan ke Kecamatan Ciputat, Jalan Pondok Benda ini terhubung langsung dengan jalan menuju pusat pemerintahan yang hanya berjarak 1 km dari koridor jalan Pondok Benda. Dalam pengembangannya koridor Parakan-Pondok Benda akan menjadi salah satu pintu gerbang menuju pusat pemerintahan kota dari arah Bogor dan Depok. Untuk itu diperlukan rencana detail tata ruang dan aturan zonasi sebagai alat pengendali ruang untuk mengantisipasi terhadap berbagai permasalahan perkotaan yang kemungkinan akan terjadi di kawasan koridor Parakan-Pondok Benda, agar rencana dan arahan RTRWK dapat dioperasionalkan. Sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dijelaskan bahwa penyelenggaraan penataan ruang memiliki hirarki perencanaan yaitu rencana umum yaitu RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2030 dan rencana detail tata ruang yaitu RDTR agar rencana tata ruang dapat dioperasionalkan, tetapi saat ini Kecamatan Pamulang belum memiliki rencana detail tata ruang, dalam rencana detail tertuang arahan peraturan zonasi sebagai alat pengendali ruang yang paling efektif yang disebutkan dalam Permen PU No.20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota. Peraturan Zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana detail tata ruang. Peraturan zonasi pada dasarnya adalah suatu alat untuk pengendalian yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya yang disusun untuk setiap blok/zona peruntukan (UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang), dimana blok/zona peruntukan yang menjadi acuan ditetapkan melalui rencana detail tata ruang. Penyusunan peraturan zonasi ini diharapkan juga dapat menjadi arahan bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang serta upaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, serasi dan tertib sesuai dengan kaidah-kaidah penataan ruang.
  • 4. 4 1.2 Perumusan Masalah Perkembangan daerah yang sangat pesat seringkali menyebabkan perubahan pola ruang yang menimbulkan permasalahan perkotaan seperti banjir, kurangnya ruang terbuka serta kawasan yang tidak tertata, yang saat ini terjadi di Kota Tangerang Selatan khususnya di kawasan Koridor Parakan-Pondok benda, Kecamatan Pamulang. Salah satu kebijakan kota yang tertuang dalam RTRW Kota yaitu koridor jalan akan diperuntukkan perdagangan dan jasa skala regional dan memiliki ROW 20 meter, sedangkan untuk kawasan koridor diperuntukkan sebagai permukiman kepadatan tinggi dengan ketentuan KLB 60%. Dalam arahan RTRWK pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan akan dipindahkan ke Kecamatan Ciputat, Jalan Pondok Benda ini terhubung langsung dengan jalan menuju pusat pemerintahan yang hanya berjarak 1 km dari koridor jalan Pondok Benda. Dalam pengembangannya koridor Parakan-Pondok Benda akan menjadi salah satu pintu gerbang menuju pusat pemerintahan kota dari arah Bogor dan Depok. Kondisi koridor saat ini memiliki lebar jalan 8 meter dan bahu jalan 1 meter. Kondisi kawasan saat ini rata-rata memiliki KLB 90-100% dengan penggunaan lahan mix-used sehingga diperlukan aturan kegiatan penggunaan lahan untuk menciptakan kawasan pemukiman yang nyaman serta menciptakan koridor jalan yang memiliki karakteristik sebagai koridor pintu masuk menuju pusat pemerintahan yaitu di Kecamatan Ciputat yang diatur dalam rencana detail tata ruang sebagai arahan operasional pengembangan Kecamatan Pamulang dan peraturan zonasi sebagai alat pengendali ruang di kawasan koridor. 1.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menyusun peraturan zonasi kawasan koridor Parakan-Pondok Benda sebagai masukan kepada pemerintah daerah.
  • 5. 5 1.3.2 Sasaran Sasaran dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi rencana tata ruang Kota Tangerang Selatan, khususnya kawasan koridor Parakan-Pondok Benda yang digambarkan oleh peta rencana struktur dan pola pemanfataan ruang. 2. Mengidentifikasi karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan di sepanjang koridor Parakan-Pondok Benda yang digambarkan dengan peta penggunaan lahan dan daerah terbangun, sebaran dan intensitas bangunan, struktur sarana dan prasarana, ruang terbuka biru dan hijau. 3. Mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap kegiatan dan penggunaan lahan di lingkungan sekitarnya. 4. Pengkajian dan penetapan ketentuan maupun standar-standar terkait. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian terbagi dua, yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup substansi. 1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah pada penelitian ini yaitu kawasan koridor Parakan-Pondok Benda, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, dengan panjang ± 2,6 km. Deliniasi lokasi studi ditetapkan berdasarkan kriteria batasan fisik (sungai, jalan, drainase) dan permasalahan yang terjadi, dengan luas kawasan keseluruhan ± 576,9 Ha. Wilayah studi memiliki batas-batas sebagai berikut (Gambar 1.1) :  Utara : Jalan Benda Raya, Kecamatan Ciputat  Selatan : Jalan Siliwangi-Puspitek, Kecamatan Pamulang  Barat : Kali Angke, Kecamatan Setu  Timur : Drainase dan Jalan Lingkungan, Kecamatan Pamulang
  • 6. 6 Gambar 1.1 Peta Orientasi Lokasi Studi Jl. Ciater Ke TOL Jl. Sarua Jl. Pondok Benda Jl. Parakan Jl. Raya Puspitek Ke PUSPITEK/ITI Jl. Siliwangi
  • 7. 7 1.4.2 Ruang Lingkup Substansi Ruang lingkup subtansi dibatasi hanya pada pembahasan yang menyangkut materi sebagai berikut: 1. Membahas karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan di kawasan koridor Parakan-Pondok Benda. 2. Membahas persepsi masyarakat terhadap kegiatan dan penggunaan lahan di lingkungan sekitarnya. 3. Menyusun peraturan zonasi umum untuk kawasan koridor Parakan- Pondok Benda dan peraturan zonasi khusus bagi daerah yang memiliki karakteristik khusus atau memiliki masalah fisik.
  • 8. 8 1.5 Kerangka Berpikir 1.6 Kerangka Berfikir Konsep Pengembangan Kawasan Koridor Parakan-Pondok Benda Latar Belakang:  Kota Tangsel sebagai Kota Penyangga dari Ibukota DKI Jakarta.  Kecamatan Pamulang memiliki peruntukkan sebagai kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi yaitu 108 jiwa/ha  Peningkatan aktivitas perkotaan perlahan-lahan merubah pola pemanfaatan lahan serta menimbulkan permasalahan perkotaan seperti kemacetan, penggunaan lahan yang tidak sesuai, kurangnya ruang terbuka, banjir.  Pemindahan Pusat Pemerintahan di Kecamatan Ciputat (Jl. Sarua) yang terhubung langsung dengan jalan Sarua dan hanya berjarak 1 km dari Koridor Parakan-Pondok Benda sehingga meningkatkan klasifikasi jalan menjadi kolentor sekunder.  Salah satu kebijakan kota yang tertuang dalam RTRW Kota yaitu koridor jalan Parakan –Pondok Benda akan diperuntukkan perdagangan dan jasa skala lingkungan dan memiliki ROW 20 meter, sedangkan untuk kawasan koridor diperuntukkan sebagai permukiman kepadatan tinggi dengan ketentuan KLB 60%. Konsep pengembangan makro (Kecamatan Pamulang) Sasaran: 1. Mengidentifikasi rencana tata ruang Kota Tangerang Selatan, khususnya kawasan koridor Parakan-Pondok Benda yang digambarkan oleh peta rencana struktur dan pola pemanfataan ruang. 2. Mengidentifikasi karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan di sepanjang koridor Parakan-Pondok Benda yang digambarkan dengan peta penggunaan lahan dan daerah terbangun, sebaran dan intensitas bangunan, struktur sarana dan prasarana, ruang terbuka biru dan hijau. 3. Mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap kegiatan dan penggunaan lahan di lingkungan sekitarnya. 4. Pengkajian dan penetapan ketentuan maupun standar- standar terkait. Kajian Literatur mengenai penyusunan RDTR aturan zonasi Kesimpulan dan Rekomendasi untuk Pemerintah Daerah Peningkatan Peran dan Fungsi Koridor Parakan-Pondok Benda sebagai pintu gerbang menuju pusat pemerintahan dari arah Depok dan Bogor. Karaketristik kawasan koridor sebagai pusat pemukiman dengan arahan pengembangan rencana kota, sehingga diperlukan rencana detail agar arahan pengembangan kota dapat dioperasionalkan. Dalam rencana detail tata ruang harus tertuang Peraturan zonasi sebagai alat pengendali ruang Penyusunan Peraturan Teknis Zonasi Penyusunan aturan Pelakasanaan Teknik Pengaturan Zonasi Peraturan Zonasi Zoning Text Zoning Maps Kajian Literatur mengenai Standar-standar dan prinsip Urban Design Persepsi masyarakat Standar terkait
  • 9. 9 1.6 Keluaran yang Diharapkan Output dalam penelitian ini adalah peraturan zonasi yang diharapkan dapat menjadi masukkan dalam perencanaan peraturan zonasi bagi pemerintah Kota Tangerang Selatan khususnya peraturan zonasi pada kawasan Koridor Parakan- Pondok Benda. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan pada penelitian ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, tujuan, sasaran, perumusan masalah, ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup substansi dan ruang lingkup wilayah studi, metodologi, kerangka berfikir, keluaran yang diharapkan serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN TEORI DAN METODOLOGI Bab ini berisikan tentang teori-teori atau standar yang akan dipakai untuk mendukung studi seperti teori tentang zonasi, pengertian zonasi, jenis zonasi serta standar-standar atau kebijakan-kebijakan tentang zona kawasan pemukiman dan zona kawasan perdagangan jasa, dll. Dalam bab ini juga dibahas metodologi dan tahapan penelitian. BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH Bab ini berisikan tentang gambaran umum wilayah studi yang mencakup orientasi lokasi penelitian yaitu Kota Tangerang Selatan dan Kecamatan Pamulang. Dalam bab ini juga digambarkan kondisi eksisting kawasan koridor Parakan-Pondok Benda, gambaran mengenai karakteristik kegiatan dan penggunaan lahan, intensitas pemanfaatan ruang, tata massa bangunan, serta sarana-prasarana.
  • 10. 10 BAB IV ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN Bab ini membahas tentang proses analisa yang mencakup analisa makro yaitu rencana pengembangan Kecamatan Pamulang dan analisa mikro yaitu rencana pengembangan kawasan koridor. Dalam bab ini juga akan dianalisa mengenai persepsi masyarakat terhadap kegiatan di lingkungan sekitarnya, yaitu hasil kuisioner. BAB V KONSEP PENGEMBANGAN Bab ini membahas tentang konsep pengembangan kawasan Koridor Parakan – Pondok Benda yang akan divisualisasikan dalam bentuk ilustrasi kawasan (3D). BAB VI RUMUSAN PERATURAN ZONASI Bab ini membahas tentang aturan zonasi kawasan koridor Parakan-Pondok Benda mencakup zoning text dan zoning map serta aturan kegiatan dan penggunaan lahan di lokasi studi. BAB VII PENUTUP Bab ini berisikan hasil akhir studi yaitu berupa kesimpulan dari hasil pembahasan, selain itu bab ini juga berisikan rekomendasi berupa rumusan pelaksanaan aturan pelaksanaan aturan zonasi yang ditujukan kepada pemerintah sebagai masukan dalam penyusunan aturan zonasi sebagai alat pengendali ruang.