SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
PERUBAHAN POLA PIKIR GURU (DAN SISWA)
DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013
Apa yang Berubah?
 Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya –
Ekonomi:
• Kecepatan
• Interaksi
• Variasi
• Kualitas
• ...
 Data Informasi Pengetahuan Kearifan
Teknologi Pengetahuan
• Teknologi Informasi:
–Hukum Wiener...
• Teknologi Komunikasi:
–Hukum Metcalfe
• Teknologi Komputasi:
–Hukum Moore
• Teknologi Otomasi
–Hukum Ford
Pengaruh Terhadap Pembelajaran
• Berpengaruh terhadap pembelajaran:
– Dimana  tanpa sekat jarak (supply/demand)
– Kapan  tanpa sekat hari/jam
– Siapa  tanpa sekat pribadi
– Apa  tanpa sekat pengajaran
• Konsep universal pengetahuan:
– Tidak berlaku hukum kekekalan massa
– Tidak berlaku hukum konservasi energi
– Tidak berlaku hukum beda potensial
Guru?
Kelas?
Murid?
Mapel?
5
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]
- Questioning [menanya]
- Experimenting [mencoba]
- Associating [menalar]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
5
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan
hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan
yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity:
what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
6
TIMSS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level
applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete information
Model Soal TIMSS
7
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance
[memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78%
siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah [hanya memerlukan
knowing, atau hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat mengerjakan soa-
soal semacam itu. Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
Refleksi dari Hasil TIMSS 2007
Knowing
Applying
Reasoning
Hukum Kreativitas
• Kreativitas adalah menular
• Kreativitas adalah benda gas
• Kreativitas tidak dibatasi oleh sumber
daya tetapi oleh imaginasi
• Berlaku hukum universal pengetahuan
Pesan Sejalan Dengan Kurikulum 2013
• “Education is what survives when what has been learnt
has been forgotten.” Skinner (pendidikan adalah sesuatu
yang masih teringat ketika apa yang telah dipelajari
terlupakan)
• “Education is what remains after one has forgotten what
one has learned in school.” Einstein (pendidikan adalah
sesuatu yang tertinggal setelah apa yang dipelajari)
• "A man paints with his brains and not with his hands.“
Michelangelo (manusia menggambar dengan pikiran dan
tidak dengan tangan)
• “Scientists are not those who gave the right answers, but
those who raised the right questions” Levi-Strauss
(ilmuwan bukanlah mereka yang memberikan jawaban
betul melainkan mereka yang mengajukan
persoalan/pertanyaan yang benar)
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
Keteram-
pilan
Sikap
Pembelajaran  K-S-A
Pemanfaatan  A-S-K
Belajar
Mengap
a
Belajar Apa
Belajar
Bagaimana
11
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
12
No Rumusan Kurikulum 2013
1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi
3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya
kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.
4 Pembelajaran melalui pendekatan saintifik:
-Mengamati
-Menanya
-Mencoba
-Menalar
-Mengkomunikasikan
(berlaku untuk semua mata pelajaran/tema)
5 Model Pembelajaran:
-Discovery learning
-Project based learning
-Collaborative learning
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Tidak mengenal mata pelajaran:
-Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran
-Pembelajaran terpadu
2 Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:
-Menahan diri untuk memberitahu
-Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya
3 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan  diawali dan diakhiri dengan
penguatan Bahasa Indonesia
4 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari
keterampilan lainnya
5 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan
keterampilan psikomotorik, ....
6 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan
7 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya
13
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTs
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran
menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis  algoritmis.
Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil
2 Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari
pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian
dibahas melalui abstraksinya
3 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai
satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual:
-IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM,
SDS-B...
-IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi,
interaksi,
4 Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah
dipelajarinya
14
Kerucut Pengalaman Belajar
Mengerjakan Hal yang Nyata
Melakukan Simulasi
Bermain Peran
Menyajikan/Presentasi
Terlibat dalam Diskusi
Lihat Demonstrasi
Lihat Video/Film
Lihat Gambar/
Diagram
Dengarkan
Tingkat keterlibatan
Verbal
Visual
Terlibat
Berbuat
Yang diingat
setelah 2 minggu
10%
20%
30%
50%
70%
90%
Baca
(Edgar Dole, Audio-Visual Methods in Technology, Holt, Rinehart and Winston)
Aktif
Pasif
Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar
4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering
bertanya
6 Menekankan pentingnya kolaborasi  Guru dan siswa adalah
rekan belajar
7 Proses nomer satu, hasil nomer dua
8 Teaching  Tutoring
9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
17
Ilmu Pengetahuan Sosial – SMP/MTs
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi, Sejarah,
Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian
sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk
mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda
(team teaching) dengan
sertifikasi berdasarkan mata
kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
18
Ilmu Pengetahuan Alam – SMP/MTs
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah antara
Fisika, Kimia, dan Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika,
Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua kajian
berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait
dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda
tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi
biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa
masih belum memadai [sebagian
dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai
dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan
cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis
dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda (team
teaching) dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan
terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat
memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian
tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih
mendalam pada jenjang selanjutnya
19
Matematika – SMP/MTs
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke
semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang harus dihafal
untuk menyelesaikan permasalahan
(hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-
rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan
tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu
diasosiasikan dengan [direduksi
menjadi] angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa
angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4 Tidak membiasakan siswa untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk
menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah yang
tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6 Data dan statistik dikenalkan di
kelas IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan
statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar
internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
20
Bahasa Indonesia/Inggris – SMP/MTs
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan
ditekankan pada
tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi
berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan
membaca dan memahami
makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks
serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa
sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan
menyusun teks yang
sistematis, logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis,
dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4 Siswa tidak dikenalkan
tentang aturan-aturan teks
yang sesuai dengan
kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai
sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks
(sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada
pentingnya ekspresi dan
spontanitas dalam
berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya
dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan
secara spontan
21
Pend. Pancasila dan Kewarganegaran-SMP/MTs
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan berdasarkan
empat pilar dengan
pembahasan yang terpisah-
pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan
menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan
keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter
bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan
pasokan yang ada pada
empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi
warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas,
dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada
tindakan nyata sebagai
warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan
Kewarganegaraan disajikan
sebagai pengetahuan yang
harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya
pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata
dan sikap keseharian.
22
Perubahan Perilaku Guru
23
dari ke
Mulut besar banyak
ceramah=memberi tahu
Mulut kecil sedikit
ceramah= siswa lebih
banyak mencari tahu
Mata kecil = tidak
memperhatikan siswa
yang memerlukan
motivasi
Mata besar=
memperhatikan siswa yang
memerlukan motivasi
Telinga kecil = kurang
mendengarkan keluhan
dan kebutuhan siswa
yang masing-masingnya
mempunyai kekhasan
Telinga besar =
mendengarkan keluhan
dan kebutuhan siswa yang
masing-masingnya
mempunyai kekhasan
Telunjuk jentik = sering
mengancam/menekan
siswa jika melakukan
kesalahan sehingga siswa
kurang kreatif
Tangan terbuka =
“Welcome” terhadap
kesalahan siswa sehingga
siswa aktif
24
Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
zhenkekamahendra
 
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Mawar Hitam
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 
Identitas peserta didik
Identitas peserta didikIdentitas peserta didik
Identitas peserta didik
Fathur Marah
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
Alby Alyubi
 
Instrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdInstrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sd
Luthfi Somashi
 

Tendances (20)

Analisis si dan skl
Analisis si dan sklAnalisis si dan skl
Analisis si dan skl
 
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docxLaporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
Laporan Minggu Ke-3 - Chandra A PRS.docx
 
Demonstrasi kontekstual topik 4.pptx
Demonstrasi kontekstual topik 4.pptxDemonstrasi kontekstual topik 4.pptx
Demonstrasi kontekstual topik 4.pptx
 
Topik 2 Aksi Nyata.pdf
Topik 2 Aksi Nyata.pdfTopik 2 Aksi Nyata.pdf
Topik 2 Aksi Nyata.pdf
 
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdfKelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
Kelompok 5_TBPP_Ruang Kolaborasi (Topik 1) (1).pdf
 
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
Bab I Pengukuran, FISIKA Kelas X K-13
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
 
Topik 6 Koneksi Antar Materi
Topik 6 Koneksi Antar MateriTopik 6 Koneksi Antar Materi
Topik 6 Koneksi Antar Materi
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
 
Lembar penilaian simulasi pembelajaran terpadu
Lembar penilaian simulasi pembelajaran terpaduLembar penilaian simulasi pembelajaran terpadu
Lembar penilaian simulasi pembelajaran terpadu
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Identitas peserta didik
Identitas peserta didikIdentitas peserta didik
Identitas peserta didik
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Instrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdInstrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sd
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Model pembelajaran tps (think pair-share)
Model pembelajaran tps (think pair-share)Model pembelajaran tps (think pair-share)
Model pembelajaran tps (think pair-share)
 

En vedette (6)

0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset
 
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi MahasiswaPerubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
 
Iii Representasi Pengetahuan
Iii   Representasi PengetahuanIii   Representasi Pengetahuan
Iii Representasi Pengetahuan
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
 

Similaire à perubahan pola pikir sd smp-sma-smk

1 rasional kurikulum 2013 edited asepherry
1 rasional kurikulum 2013   edited asepherry1 rasional kurikulum 2013   edited asepherry
1 rasional kurikulum 2013 edited asepherry
putralaksana
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
guestf6b63af
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
guestf6b63af
 
metode pembelajaran berkarakter yang bagus
metode pembelajaran berkarakter yang bagusmetode pembelajaran berkarakter yang bagus
metode pembelajaran berkarakter yang bagus
mashudimashudi6
 
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
purdiyanto -
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
Iskandar Luthfi
 
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
RandiElpadri
 
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
slametwdt
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Ari Sanjaya
 
PP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptxPP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptx
gotot19
 

Similaire à perubahan pola pikir sd smp-sma-smk (20)

03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir
 
Pola Pikir Guru (dan siswa) kurikulum 2013
Pola Pikir Guru (dan siswa) kurikulum 2013Pola Pikir Guru (dan siswa) kurikulum 2013
Pola Pikir Guru (dan siswa) kurikulum 2013
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
 
1 rasional kurikulum 2013 edited asepherry
1 rasional kurikulum 2013   edited asepherry1 rasional kurikulum 2013   edited asepherry
1 rasional kurikulum 2013 edited asepherry
 
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptx
 
Bagian ketiga
Bagian ketigaBagian ketiga
Bagian ketiga
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 
Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikModel pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematik
 
metode pembelajaran berkarakter yang bagus
metode pembelajaran berkarakter yang bagusmetode pembelajaran berkarakter yang bagus
metode pembelajaran berkarakter yang bagus
 
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
 
1.1b elemen perubahan kurikulum fis
1.1b elemen perubahan kurikulum fis1.1b elemen perubahan kurikulum fis
1.1b elemen perubahan kurikulum fis
 
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
 
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran TematikPembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik
 
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
PP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptxPP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptx
 

Plus de Fery Zahuri (19)

Orde baru, reformasi dan revolusi teknologi
Orde baru, reformasi dan revolusi teknologi Orde baru, reformasi dan revolusi teknologi
Orde baru, reformasi dan revolusi teknologi
 
Ilmu sejarah
Ilmu sejarahIlmu sejarah
Ilmu sejarah
 
pengendalian sosial
 pengendalian sosial pengendalian sosial
pengendalian sosial
 
Pertunjukan musik
Pertunjukan  musikPertunjukan  musik
Pertunjukan musik
 
Kritik musik
Kritik  musikKritik  musik
Kritik musik
 
Akor 2
Akor 2Akor 2
Akor 2
 
Akor
Akor Akor
Akor
 
Dasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmuDasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmu
 
Seminar proposal salman
Seminar proposal salmanSeminar proposal salman
Seminar proposal salman
 
rambu rambu penyusunan rpp
rambu rambu penyusunan rpprambu rambu penyusunan rpp
rambu rambu penyusunan rpp
 
Model penilaian di smp dan sma
Model penilaian di smp dan smaModel penilaian di smp dan sma
Model penilaian di smp dan sma
 
Elemen utama perubahan
Elemen utama perubahanElemen utama perubahan
Elemen utama perubahan
 
Pp psikologi
Pp psikologiPp psikologi
Pp psikologi
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
 
soskom ike
 soskom ike  soskom ike
soskom ike
 
soskom ike
soskom ikesoskom ike
soskom ike
 
Psikologi sosial
Psikologi sosial Psikologi sosial
Psikologi sosial
 
Psikologi sosial
Psikologi sosial Psikologi sosial
Psikologi sosial
 
soskom
soskom soskom
soskom
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

perubahan pola pikir sd smp-sma-smk

  • 1. KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 PERUBAHAN POLA PIKIR GURU (DAN SISWA) DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013
  • 2. Apa yang Berubah?  Ilmu –Teknologi – Sosial – Budaya – Ekonomi: • Kecepatan • Interaksi • Variasi • Kualitas • ...  Data Informasi Pengetahuan Kearifan
  • 3. Teknologi Pengetahuan • Teknologi Informasi: –Hukum Wiener... • Teknologi Komunikasi: –Hukum Metcalfe • Teknologi Komputasi: –Hukum Moore • Teknologi Otomasi –Hukum Ford
  • 4. Pengaruh Terhadap Pembelajaran • Berpengaruh terhadap pembelajaran: – Dimana  tanpa sekat jarak (supply/demand) – Kapan  tanpa sekat hari/jam – Siapa  tanpa sekat pribadi – Apa  tanpa sekat pengajaran • Konsep universal pengetahuan: – Tidak berlaku hukum kekekalan massa – Tidak berlaku hukum konservasi energi – Tidak berlaku hukum beda potensial Guru? Kelas? Murid? Mapel?
  • 5. 5 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamat] - Questioning [menanya] - Experimenting [mencoba] - Associating [menalar] - Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal 5 Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
  • 6. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, • memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif 6
  • 7. TIMSS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information Model Soal TIMSS 7
  • 8. Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance [memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah [hanya memerlukan knowing, atau hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat mengerjakan soa- soal semacam itu. Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning Refleksi dari Hasil TIMSS 2007 Knowing Applying Reasoning
  • 9. Hukum Kreativitas • Kreativitas adalah menular • Kreativitas adalah benda gas • Kreativitas tidak dibatasi oleh sumber daya tetapi oleh imaginasi • Berlaku hukum universal pengetahuan
  • 10. Pesan Sejalan Dengan Kurikulum 2013 • “Education is what survives when what has been learnt has been forgotten.” Skinner (pendidikan adalah sesuatu yang masih teringat ketika apa yang telah dipelajari terlupakan) • “Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school.” Einstein (pendidikan adalah sesuatu yang tertinggal setelah apa yang dipelajari) • "A man paints with his brains and not with his hands.“ Michelangelo (manusia menggambar dengan pikiran dan tidak dengan tangan) • “Scientists are not those who gave the right answers, but those who raised the right questions” Levi-Strauss (ilmuwan bukanlah mereka yang memberikan jawaban betul melainkan mereka yang mengajukan persoalan/pertanyaan yang benar)
  • 11. Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Pengetahuan Sikap Keterampilan Pengetahuan Keteram- pilan Sikap Pembelajaran  K-S-A Pemanfaatan  A-S-K Belajar Mengap a Belajar Apa Belajar Bagaimana 11
  • 12. Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir 12 No Rumusan Kurikulum 2013 1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan 2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi 3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan. 4 Pembelajaran melalui pendekatan saintifik: -Mengamati -Menanya -Mencoba -Menalar -Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mata pelajaran/tema) 5 Model Pembelajaran: -Discovery learning -Project based learning -Collaborative learning
  • 13. Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI No Rumusan Kurikulum Baru 1 Tidak mengenal mata pelajaran: -Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran -Pembelajaran terpadu 2 Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya: -Menahan diri untuk memberitahu -Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya 3 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan  diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa Indonesia 4 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari keterampilan lainnya 5 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan keterampilan psikomotorik, .... 6 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan 7 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya 13
  • 14. Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTs No Rumusan Kurikulum Baru 1 Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis  algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil 2 Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya 3 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual: -IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM, SDS-B... -IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi, interaksi, 4 Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajarinya 14
  • 15.
  • 16. Kerucut Pengalaman Belajar Mengerjakan Hal yang Nyata Melakukan Simulasi Bermain Peran Menyajikan/Presentasi Terlibat dalam Diskusi Lihat Demonstrasi Lihat Video/Film Lihat Gambar/ Diagram Dengarkan Tingkat keterlibatan Verbal Visual Terlibat Berbuat Yang diingat setelah 2 minggu 10% 20% 30% 50% 70% 90% Baca (Edgar Dole, Audio-Visual Methods in Technology, Holt, Rinehart and Winston) Aktif Pasif
  • 17. Perubahan Pola Pikir No Pola Pikir 1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar 2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar 3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar 4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu 5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya 6 Menekankan pentingnya kolaborasi  Guru dan siswa adalah rekan belajar 7 Proses nomer satu, hasil nomer dua 8 Teaching  Tutoring 9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing 17
  • 18. Ilmu Pengetahuan Sosial – SMP/MTs No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. 3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 18
  • 19. Ilmu Pengetahuan Alam – SMP/MTs No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. 3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS] Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional 4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional 5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 19
  • 20. Matematika – SMP/MTs No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan 2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus- rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb] 4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan 5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Membiasakan siswa berfikir algoritmis 6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional 7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan 20
  • 21. Bahasa Indonesia/Inggris – SMP/MTs No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan 2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri 3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks 4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana) 5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan 21
  • 22. Pend. Pancasila dan Kewarganegaran-SMP/MTs No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah- pisah Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa 2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan) 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. 22
  • 23. Perubahan Perilaku Guru 23 dari ke Mulut besar banyak ceramah=memberi tahu Mulut kecil sedikit ceramah= siswa lebih banyak mencari tahu Mata kecil = tidak memperhatikan siswa yang memerlukan motivasi Mata besar= memperhatikan siswa yang memerlukan motivasi Telinga kecil = kurang mendengarkan keluhan dan kebutuhan siswa yang masing-masingnya mempunyai kekhasan Telinga besar = mendengarkan keluhan dan kebutuhan siswa yang masing-masingnya mempunyai kekhasan Telunjuk jentik = sering mengancam/menekan siswa jika melakukan kesalahan sehingga siswa kurang kreatif Tangan terbuka = “Welcome” terhadap kesalahan siswa sehingga siswa aktif