Dokumen tersebut membahas strategi pemerintah Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 di sektor pariwisata, khususnya mengenai pengembangan usaha dan standarisasi pariwisata. Beberapa poin penting yang diatur meliputi landasan hukum, standar usaha dan kompetensi, sertifikasi kompetensi dan usaha, serta sanksi administrasi terkait.
2. LANDASAN HUKUM
PENGEMBANGAN USAHA & STANDARDISASI PARIWISATA
UU Nomor 10/Th. 2009 tentang Kepariwisataan
Pasal 26
huruf n
STANDAR
USAHA
&
KOMPETENSI
Pasal 53
STANDAR
KOMPETENSI
SERTIFIKASI
KOMPETENSI
Pasal 54
STANDAR
USAHA
SERTIFIKASI
USAHA
LSP
Lembaga mandiri
(LSU.PAR)
PM No 1 2014
SERTIFIKASI
KOMPETENSI DAN
SERTIFIKASI
USAHA DI BIDANG
PARIWISATA
(PP NO 52 Th 2012)
Pasal 55
Peraturan
Pemerintah
PM 53 2013
STANDAR
USAHA HOTEL
3. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN
2012
TENTANG
SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI USAHA DI BIDANG
PARIWISATA
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah proses
pemberian sertifikat kompetensi di bidang kepariwisataan yang
dilakukan secara sistematis dan objektif melaluiuji kompetensi sesuai
Standar KompetensiKerja Nasional Indonesia dan/atau , standar
Internasional dan/atau standar khusus
Pasal 2
Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata bertujuan untuk:
a.memberikan pengakuan terhadap Kompetensi yang dimiliki Tenaga
Kerja; dan
b.meningkatkan kualitas dan daya saing Tenaga Kerja.
4. Penerapan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata
Pasal 10
Penerapan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf c mencakup:
a. pemberlakuan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata;
b.pelaksana Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata; dan
c.pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata.
Pasal 11
(1). Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf a bersifat wajib.
Pasal 12
Pengusaha Pariwisata wajib mempekerjakan Tenaga Kerja yang telah
memiliki Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk tenaga kerja asing.
.
5. Pasal 13
1) Pelaksana Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf b dilakukan oleh LSP Bidang Pariwisata.
2) LSP bidang Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a .LSP pihak pertama;
b. LSP pihak kedua; dan
c. LSP pihak ketiga.
3 ) Ketentuan mengenai persyaratan pendirian LSP Bidang Pariwisata
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Ketua
BNSP
Pasal 14
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf c dilakukan pada saat proses pembelajaran, hasil pembelajaran, atau hasil
pengalaman kerja di usaha pariwisata.
Pasal 15
(1).Harmonisasi dan pengakuan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d yang dilakukan antar
kelembagaan dan/atau antar negara baik bersifat bilateral maupun multilateral
harus ditujukan untuk membangun pengakuan terhadap Kompetensi pemegang
Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata.
6. STANDAR USAHA HOTEL
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
REPUBLIK INDONESIA
2013
PERATURAN MENTERI
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM.53/HM.001/MPEK/2013
TENTANG
11. KRITERIA MUTLAK STANDAR USAHA
HOTEL BINTANG
PRODUK
UNSUR NO SUBUNSUR NO 1 2 3 4 5
Bangunan 1 Tersedia Suatu Bangunan Hotel 1 √ √ √ √ √
Penanda Arah 2 Tersedia papan nama hotel 2 √ √ √ √ √
Parkir 3
Tersedia tempat parkir dan pengaturan
lalu lintasnya
3 √ √ √ √ √
Lobby 4
Tersedia lobby dengan sirkulasi udara
dan pencahayaan
4 √ √ √ √ √
Toilet Umum 5 Tersedia toilet umum 5 √ √ √ √ √
Front Office 6 Tersedia gerai dan meja kursi 6 √ √ √ √ √
Fasilitas makan
dan minum
7
Tersedia ruang makan dan minum dengan
sirkulasi udara dan pencahayaan
7 √ √ √ √ √
Kamar tidur
tamu
8
Tersedia kamar tidur dengan
perlengkapannya termasuk kamar mandi
8 √ √ √ √ √
Tersedia denah lokasi kamar dan
petunjuk penyelamatan diri
9 √ √ √ √ √
Dapur/ Pantry 9
Tersedia dapur dengan perlengkapannya
dan tata letak sesuai dengan kebutuhan
10 √ √ √ √ √
Kantor 10
Tersedia ruang pimpinan hotel 11 √ √ √ √ √
Tersedia ruang karyawan 12 √ √ √ √ √
Utilitas 11 Tersedia instalansi air bersih 13 √ √ √ √ √
Pengelolaan
Limbah
12
Tempat penampungan sampah sementara 14 √ √ √ √ √
Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 15 √ √ √ √ √
12. KRITERIA MUTLAK STANDAR USAHA
HOTEL BINTANG
PELAYANAN
UNSUR NO SUBUNSUR NO 1 2 3 4 5
Kantor Depan 13
Tersedia Pelayanan pemesanan kamar,
pendaftaran, penerimaan dan pembayaran
16 √ √ √ √ √
Tata Graha 14
Pelayanan pembersihan fasilitas tamu,
fasilitas publik dan fasilitas karyawan
17 √ √ √ √ √
Area Makan
dan Minum
15
Tersedia Pelayanan penyajian makanan dan
minuman
18 √ √ √ √ √
Keamanan 16 Tersedia pelayanan keamanan 19 √ √ √ √ √
Kesehatan 17 Tersedia pelayanan kesehatan 20 √ √ √ √ √
UNSUR NO SUBUNSUR NO 1 2 3 4 5
Organisasi 18
Hotel memiliki struktur organisasi 21 √ √ √ √ √
Hotel memiliki peraturan perusahaan/ PKB 22 √ √ √ √ √
Manajemen 19
Hotel memiliki program pemeriksaan
kesehatan karyawan
23 √ √ √ √ √
Pemeliharaan sanitasi, hygine, dan
lingkungan
24 √ √ √ √ √
Sumber Daya
Manusia 20
Hotel melaksanakan sertifikasi kompetensi
karyawan 25 √ √ √ √ √
PENGELOLAAN
20 UNSUR DAN 25 SUB UNSUR
13. 3.9 LSP pihak ketiga
LSP yang didirikan oleh asosiasi industri dan atau asosiasi
profesi dengan tujuan melaksanakan sertifikasi kompetensi
kerja untuk sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang
lingkup yang diberikan oleh BNSP.
PELAKSANA SERTIFIKASI KOMPETENSI
14. 3.10 LSP pihak kedua
LSP yang didirikan oleh industri atau instansi dengan
tujuan utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
terhadap sumber daya manusia lembaga induknya,
sumber daya manusia dari pemasoknya dan /atau sumber
daya manusia dari jejaring kerjanya, sesuai ruang lingkup
yang diberikan oleh BNSP.
3.12 LSP pihak kesatu lembaga pendidikan dan /atau
pelatihan
LSP yang didirikan oleh lembaga pendidikan dan atau
pelatihan dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja terhadap peserta pendidikan/pelatihan
berbasis kompetensi dan /atau sumber daya manusia dari
jejaring kerja lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang
diberikan oleh BNSP.
15. SKEMA Sertifikasi
Klaster sesuai keperluan Perusahaan, namun tidak
sesuai kebijakan/regulasi Nasional
Standar Okupasi Nasional, sesuai regulasi dan
Kecukupan berdasarkan jabatan Industri Nasional
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
berdasarkan kerangka kualifikasi Nasional, Regional
(ASEAN) dan International. Dinyatakan dalam
Sertifikasi I, II, III dengan banyak Jabatan (Contoh
Sert. IV Tata Hidang -> Beverage Manager; Head Waiter;
Assistant Restaurant Manager; Shift Leader; Team Leader;
Restaurant and Bar Service Supervisor.)